A. Latar belakang
Indonesia adalah negara berkembang dimana sektor industri kecil
maupun industri besar telah berkembang dengan pasar indonesia. Industri-
industri tersebut dalam membuat produknya sangat membutuhkan pelarut
dalam jumlah yang besar. Pelarut yang sering digunakan adalah etil asetat.
Komposisi pelarut etil asetat yang mereka perlukan sangat menentukan hasil
produk yang dihasilkan. Kebutuhan - kebutuhan etil asetat tentu tidak
sebanding dengan produksi etil asetat di Indonesia. Saat ini yang
memproduksi etil asetat hanya dua perusahaan saja di Indonesia.
Etil asetat merupakan bahan kimia yang banyak digunakan di berbagai
bidang kehidupan seperti industri cat dan thinner, industri lem dan tinta,
pelapis aluminium foil, bidang farmasi, pemberi aroma dan rasa serta pelapis
kertas, film, dan bahan pembuat bulu buatan. Di bidang kimia, senyawa ini
digunakan terutama sebagai pelarut juga sebagai pengekstrak senyawa dalam
tumbuhan tertentu. Etil asetat diminati karena sifat toksiknya yang lebih
rendah dibandingkan pelarut lain.
Etil asetat merupakan senyawa organik yang bersifat mudah menguap
dan mempunyai aroma yang khas, etil asetat dalam skala industri banyak di
gunakan sebagai pelarut dalam industri cat, thiner, kosmetik, lem, farmasi, dan
industri kimia organik. Kebutuhan etil asetat yang tinggi, maka perlu
produksinya etil asetat. Sehingga pembelian etil asetat dalam jumlah banyak
dapat dikurangi dengan membuat etil asetat sendiri.
Reaksi esterifikasi fischer merupakan reaksi pembetukan etil
asetat dengan mereaksikan antara asam asetat dan alkohol. Reaksi
esterifikasi ficher ini telah lama dikenal dan merupakan salah satu reaksi
pembentukan ester yang telah di temukan oleh Emil Fischer, seorang ilmuan
organik pada abad ke 19.
Etil asetat dalam laboratorium kimia organik digunakan sebagai pelarut
bahan organik karena sifatnya tidak beracun seperti minyak dammar,
mengingat kebutuhan etil asetat yang sangat tinggi maka sangat perlu untuk
mepelajari cara membuat pelarut etil asetat ini dalam skala labor.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mensintesis etil asetat dari asam asetat dan etanol
2. Memahami mekanisme reaksi pembuatan etil asetat
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa mampu mensintesis
etil asetat dan etanol serta mampu memahami mekanisme reaksi pembuatan
etil asetat.
D. Teori
Ester merupakan salah satu derivat asam karboksilat yang gugus
hidroksilnya digantikan oleh gugus alkoksi -OR (Fauziah, 2009).
Reaksi asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan senyawa ester
melalui reaksi yang dikenal dengan nama esterifikasi, dan biasanya
menggunakan katalis asam. Reaksi akan berlangsung dengan baik jika
direfluks bersama sedikit asam sulfat atau asam klorida (Jurnal Teknik Kimia
USU, Vol. 4, No. 1, Maret 2015)
O
R C OR'
O O
(Asam asetat) (Etanol) (Etil asetat) (Air)
3 -H-
OH OH
H+
R C OH2 HO C R
4
O R' O R'
5 -H2O
OH2 O
H+
R C R C
6
O R'
O R'
Hasil teoritis (theoretical yield) dari suatu hasil reaksi merupakan hasil
maksimum yang mungkin dapat diperoleh jika rektan hanya menghasilkan
senyawa tersebut tanpa adanya reaksi samping. Hasil teoritis adalah hasil yang
diperoleh dari perhitungan. Hasil yang sebenarnya diperoleh (actual yield)
adalah jumlah hasil reksi yang sebenarnya diperoleh dari percobaan. Hasil
persentase (rendemen) adalah ukuran efisiensi suatu reaksi dan disebut sebagai
(Brady,1999)
air masuk
waterbath
pendingin
Air masuk
air keluar
pemanas
produk
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011. Refluks. http://id.scribd.com. Diakses pada 10 Mei 2019
Brady,1999. Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid Satu. Binarupa Aksara:
Jakarta.
Fauziah, 2009. Studi Rekasi Esterifikasi Asam p-Hidroksi Benzoat Dengan Etilen
Glikol Menggunakan Katalis Asam Homogen dan Heterogen,
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20181840-S30352
Norma%20Fauziah.pdf., diakses tanggal 10 Mei 2019.
Hart, 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Kesebelas. Erlangga:
Jakarta.
Hartomo, 1993. Emulsi dan Pangan Instat Ber-lesitin. Andi Offset: Yogyakarta.
Holic, 2011.
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 4, No. 1 (Maret 2015)
Murni,dkk,2012.Esterifikasi,http://hmtkupnyogya.files.wordpress.com/2012/02/6-
esterifikasi.pdf., diakases tanggal 10 Mei 2019.
Nuryoto, 2008. Studi Kinerja Katalisator Lewatit Monoplus s-100 pada Rekasi
Esterifikasi antara Etanol dan Asam Asetat,
http://journal.ugm.ac.id/jrekpros/ article/download/551/369., diakses tanggal
10 Mei 2019.
Purwaningsih, 2007.
Setyawardhani, 2005. Kinetika Reaksi Esterifikasi Asam Format Dengan Etanol
Pada Variasi Suhu dan Konsentrasi Katalis, http://eprints.uns.ac.id/664/
1/Kinetika_Reaksi_Asam_Formiat_dengan_Etanol_pada_Variasi_Suhu_dan
Katalis.pdf., diakses tanggal 10 Mei 2019.
Styaningrum, 2013. Pembuatan Etil Asetat Melalui Reaksi Esterifikasi,
http://www.scribd.com/doc/143276015/PEMBUATAN-ETIL-ASETAT-
MELALUI-REAKSI-ESTERIFIKASI., diakses tanggal 10 Mei 2019.
Susanto, dkk., 2008.
Widhiarso, 2011. Prarancangan Pabrik Etil Asetat dari Asam Asetat dan Etanol
dengan Katalis Asam Sulfat,
http://repository.upnyk.ac.id/1040/1/EKSUM.pdf., diakses tanggal 10 Mei
2019.
Wikipedia, 2014. Etil Asetat, http://id.wikipedia.org/wiki/Etil_asetat., diakses
tanggal 10 Mei 2019.
Wikipedia. 2014. Rendemen Kimia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Rendemen_Kimia., diakses tanggal 22
November 2014.
Wulandari, 2011.Metode Ekstraksi
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 26083/4/Chapter%20II.pdf.,
diakses tanggal 27 November 2014.
Zulfikar, 2010.