Disusun Oleh :
Novi Firmandya
151711213044
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat ...................................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................................... 4
A. Pengertian Ginjal Polikistik ............................................................................................................... 4
B. Pathways Polikistik Ginjal.................................................................................................................. 5
C. Gejala Polikistik Ginjal ....................................................................................................................... 6
D. Pemeriksaan Klinik Polikistik Ginjal................................................................................................... 7
BAB III ............................................................................................................................................................ 9
PENUTUP ....................................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
Ginjal merupakan suatu fungsi untuk mempertahankan internal tubuh yaitu hemostasis
cairan tubuh dan pengaturan keseimbangan asam basa terutama dilaksanakan oleh ginjal,
dua buah organ berbentuk kacang polong yang terlentak di belakang selaput rongga perut
(retro peritoneal) pada kedua belah sisi tulang belakang agak di sebelah atas pinggang.
Kedua organ ini dipertahankan posisinya oleh jaringan yang mengikat pada bangunan di
sekitarnya. Masing-masing ginjal mempunyai panjang kurang lebih 11 – 13 cm, lebar 5 – 7,5
cm, tebal 2,5 cm dan berat antara 115 – 170 gram (Sodeman, 1995).
Penyakit ginjal polikistik atau Polycystic kidney disease (PKD) adalah gangguan ginjal
dimana kelompok kista berkembang terutama dalam ginjal. Kista adalah kantung bulat non-
kanker yang mengandung air seperti cairan. Penyakit ginjal polikistik tidak terbatas pada
ginjal, meskipun ginjal biasanya adalah organ yang paling parah terkena dampaknya.
Sebuah komplikasi umum dari penyakit ginjal polikistik adalah tekanan darah tinggi. Gagal
ginjal merupakan masalah umum untuk orang dengan penyakit ginjal polikistik. Penyakit
ginjal polikistik sangat bervariasi dalam status keparahannya, dan beberapa komplikasi yang
dapat dicegah. Perubahan gaya hidup dan perawatan medis dapat membantu mengurangi
kerusakan ginjal Anda dari komplikasi, seperti tekanan darah tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ginjal Polikistik
Polikistik berasal dari dua kata poly yang berarti banyak dan Cystic yang berarti rongga
tertutup abnormal,dilapisi epitel yang mengandung cairan atau bahan semisolid, jika
digabungkan polikistik berarti banyak kista. Jadi polikistik ginjal adalah banyaknya kistik
pada ginjal yang tersebar di kedua ginjal baik dikorteks maupun di medulla, kista-kista
tersebut dapat dalam bentuk multiple, bilateral dan berekspansi yang lambat laun mengganggu
dan menghancurkan perenkim ginjal normal akibat penekanan. Ginjal dapat membesar
(kadang-kadang sebesar sepatu bola) dan terisi oleh cairan jernih atau hemoragik.
Penyakit ginjal polikistik pada dewasa atau penyakit ginjal polikistik dominan autosomal
tidak menimbulkan gejala hingga dekade keempat. saat dimana ginjal telah cukup membesar,
Gejala yang ditimbulkan adalah :
1. Nyeri
Yang dirasakan tumpul didaerah lumbal namun kadang-kadang juga dirasakan nyeri yang
sangat hebat, ini merupakan tanda terjadinya iritasi di daerah peritoneal yang diakibatkan
oleh kista yang rupture. Jika nyeri yang dirasakan terjadi secara konstan maka itua adalah
tanda dari pembesaran satu atau lebih kista.
2. Hematuria
Gejala selanjutnya yang terjaddi pada polikistik. Gross Hematuria terjadi ketika kista yang
rupture masuk kedalam pelvis ginjal. Hematuria mikroskopi lebih sering terjadi dibanding
gross hematuria dan merupakan peringatan terhadap kemungkinan adanya masalah ginjal
yang tidak terdapat tanda dan gejala.
3. Infeksi saluran kemih
4. Hipertensi
Ditemukan dengan derajat yang berbeda pada 75% pasien, hipertensi merupakan penyulit
karena efek buruknya terhadap ginjal yang sudah kritis.
5. Pembesaran ginjal
Pembesaran pada pasien ADPKD ginjal ini merupakan hasil dari penyebaran kista pada
ginjal yang akan disertai dengan penurunan fungsi ginjal, semakin cepat terjadinya
pembesaran ginjal maka semakin cepat terjadinya gagal ginjal.
6. Aneurisma pembuluh darah otak
Pada penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) terdapat kista pada organ-
organ lain seperti : hati dan pancreas
a. Ultrasonografi Ginjal
Ultrasonografi ginjal merupakan suatu teknik pemeriksaan non invasive yang memiliki
tujuan untuk mengetahui ukuran dari ginjal dan kista. Selain itu juga dapat terlihat
gambaran dari cairan yang terdapat dalam cavitas karena pantulan yang ditimbulkan oleh
cairan yang mengisi kista akan memberi tampilan berupa struktur yang padat.
b. MRI
Magnetic resonance imaging (MRI) lebih sensitive dan dapat mengidentifikasi kista ginjal
yang memiliki ukuran diameter 3mm. MRI dilakukan untuk melakukan screening pada
pasien polikistik ginjal autosomal dominan (ADPKD) yang anggota keluarganya memiliki
riwayat aneurisma atau stroke.
c. Computed tomography (CT)
Sensitifitasnya sama dengan MRI tetapi CT menggunakan media kontras.
d. Biopsi
Biopsy ginjal tidak dilakukan secara rutin dan dilakukan jika diagnosis tidak dapat
ditegakkan dengan pencitraan yang telah dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit kista polikistik merupakan kelainan genetic yang ditandai dengan adanya
banyak kista di ginal. Ginjal merupakan suatu organ yang memiliki fungsi salah satunya
menyaring darah terhadap zat-zat yang tidak dibutuhkan dalam tubuh yang kemudian
menadi suatu produk yang disebut urine. Padasaat kista mulai berkembang dan membesar
pada ginjal maka akn terjadi peggantian struktur normal ginjal yang berakibat pada
penurunan fungsi ginjal dan pada akhirnya akan menyebabkan gagal ginjal. Ginjal
polikistik dapat juga menyebabkan kista pada organ-organ lain seperti hati dan pancreas
serta masalah pada pembuluh darah otak dan jantung.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kumpulantentangkesehatan.co.id/2013/03/penyakit-ginjal-polycystic.html
http://docslide.net/documents/polikistik-kidney.html