Anda di halaman 1dari 28

BUSINESS PLAN

“WAROENG TAHU”

Disusun Oleh:

Bilqiis Falkhatun Risma 3333071226


Muis Alim 3333071197
Novi Ramadhanny 3333071253
Titis Sedyah Ayuningdini 3333071278
Tri Adhie Sativa 3333071279

LABORATORIUM STUDIO MANAJEMEN INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2010
BAB I
BUSINESS PLAN

1.1 Ringkasan Eksekutif

Sejak dulu tahu merupakan makanan yang banyak disukai masyarakat


Indonesia. Dari beragam jenis tahu yang disukai, salah satunya adalah tahu sumedang
yang khas dari Indonesia. Tahu sumedang ini berasal dari Jawa Barat, tepatnya di
kota Sumedang. Pada awalnya tahu dijadikan makanan pendamping nasi atau sebagai
lauk, tetapi saat ini tahu tidak hanya menjadi makanan pendamping nasi atau lauk
melainkan menjadi cemilan favorit masyarakat Indonesia terutama didalam
perjalanan jauh maupun dekat.

Waroeng tahu yang ingin kami dirikan memilki variasi masakan serba tahu
yang bahan utamanya adalah tahu sumedang yang sangat familiar di masyarakat
khususnya di Cilegon. Walaupun di Waroeng Tahu yang akan kami dirikan tetap
memprioritaskan cita rasa masakan asli Indonesia, tetapi kami juga memperhatikan
keinginan konsumen yang memiliki sifat bosan terhadap makanan dengan membuat
variasi baru yang menjadi keunggulan produk kami yaitu “steak tahu” dan “pizza
tahu”. Kedua produk unggulan kami ini memang bukan khas cita rasa Indonesia
tetapi bumbu utama yang digunakan pada kedua jenis masakan tersebut adalah
bumbu asli dari Indonesia.

Peluang dan Tawaran

Tahu sumedang tidak hanya dijual di kota Sumedang, tetapi tahu sumedang
sudah di pasarkan di berbagai kota di Indonesia. Hal ini dikarenakan tahu sumedang
digemari banyak orang terutama orang Indonesia. Dengan begitu pastilah banyak
pedagang yang menjual tahu sumedang di Indonesia. Sehingga terjadi persaingan
antar penjual tahu sumedang pun semakin ketat. Rencana bisnis tahu sumedang yang
ingin kami buat adalah menyajikan berbagai rasa dan bentuk makanan yang berasal
dari bahan bakunya yaitu tahu sumedang. Biasanya dalam penyajian tahu sumedang
hanya digoreng saja tanpa ada bumbu tambahan, maka dari itu kami ingin membuat
inovasi dalam penyajian tahu sumedang yang telah digemari banyak orang khusunya
di Indonesia dengan menambahkan bumbu yang akan menjadikan tahu sumedang
tersebut memiliki berbagai macam rasa.

1.2 Deskripsi Produk dan Jasa yang Dihasilkan

Deskripsi Produk
Tahu sumedang yang masih mentah terbuat dari kacang kedelai dan air
secukupnya. Setelah itu di proses melalui beberapa tahapan-tahapan
pembuatan yaitu mulai dari mencuci bersih kacang kedelai dan
merendamnya sampai dengan mencetak tahu, barulah menjadi tahu
sumedang yang masih mentah atau setengah jadi. Dari tahu sumedang yang
masih mentah atau setengah jadi, kami akan mengelolah tahu tersebut
dengan menggorengnya terlebih dahulu kemudian menjadikannya aneka
masakan serba tahu. Berbagai masakan serba tahu yang akan disajikan yaitu
tahu gimbal, tahu sayur asin, tahu bakso kuah, tahu mie bakso, tahu petis,
kroket tahu, scotel tahu, tahu pong, tahu bakso rasa udang, tahu bakso rasa
daging sapi dan tahu bakso rasa daging ayam. Selain itu juga akan ada rasa
minuman yang diolah dari bahan baku tahu sumedang yaitu tahwa (wedang
jahe + kembang tahu).

1.3 Keunggulan Produk


Waroeng tahu tidak hanya menyajikan variasi masakan serba tahu
seperti yang telah diuraikan pada deskripsi produk, tetapi juga memilki
keunggulan masakan yang juga terbuat dari tahu sebagai bahan utamanya
yaitu “steak tahu” dan “pizza tahu”. Dari kedua keunggulan masakan
tersebut yang mengikuti perkembangan selera masyarakat Indonesia, yang
memiliki kelebihan dari masakan serba tahu yang ada yaitu tergolong baru
dan belum ada di Cilegon, harganya lebih bersaing dari “steak” yang
biasanya terbuat dari daging ayam atau sapi sebagia bahan utamanya dan
tentu saja kualitasnya terjamin karena Waroeng tahu memiliki visi sangat
memperhatikan kualitas produk untuk mencapai kepuasan pelanggan.

1.4 Latar Belakang Organisasi Perusahaan

1.4.1 Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Waroeng Tahu


Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Makanan
Telepon : 085811701989 / 8152078817
Email : waroeng_tahu@yahoo.com
Rencana Berdiri : di Cilegon

1.4.2 Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Orgaisasi


1.4.3 Konsep Kegiatan (Bentuk Bisnis)
Pada konsep bisnis yang ingin kami buat adalah mendirikan sebuah
waroeng tahu di cilegon yang memilki ciri khas, dengan bahan utamanya adalah
tahu sumedang. Hal ini dikarenakan belum adanya waroeng tahu di Cilegon.
Salah satu penjelasan dan deskripsi dari variasi masakan serba tahu yang akan
kami uaraikan disini adalah ‘steak tahu’.

Gambar 1.2 “steak tahu”


Bahan :
4 potong @100 gram tahu sumedang, tiriskan
2 sdm mentega
2 batang daun bawang, iris tipis
2 butir telur
Ayam giling
Tepung terigu
1 batang seledri, iris tipis
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Lada secukupnya

Bumbu, aduk rata :


1 sdm saus BBQ
1 sdm saus haosin
2 sdm kecap jepang
1 siung bawang putih, memarkan
1 sdt merica bubuk
1 sdt air jeruk nipis
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Garnish
Fried Potato
Brokoli, dikukus
Jagung manis, dikukus
Wijen

Cara membuat :
1. Hancurkan tahu sumedang hingga lembut, kemudian masukkan bahan-bahan
seperti ayam cincang, seledri, bawang putihyang dimemarkan, garam, gula
dan lada.
2. Masukkan tepung terigu, lalu telur dan kocok hingga rata dan bahan menyatu.
3. Setelah itu goreng dengan mentega hingga coklat keemasan, dan dibentuk
pipih menyerupai steak.
4. Taruh di piring saji. Lumuri saus steak, lau hias dengan garnish. Dan siap
disajikan kepada konsumen “Waroeng Tahu” kami.

1.5 Analisa Kondisi Pasar

1.5.1 Trend Pengembangan Pasar


Pada umumnya, tahu merupakan makanan yang biasanya dinikmati dan
digemari oleh masyarakat Indonesia sehingga semakin banyak variasi olahan
tahu, maka semakin naik pula tingkat kepuasan konsumen. Dari hal tersebut akan
menimbulkan perubahan dari beberapa aspek yaitu aspek ekonomi dan social.
Pada aspek ekonomi, masyarakat Indonesia dapat menikmati “steak” yang
biasanya di sukai oleh anak-anak dan remaja tanpa harus mengeluarkan banyak
karena bahan utamanya terbuat dari tahu yang tidak berharga tinggi seperti
daging. Sedangkan untuk aspek sosial, masyarakat lebih merasa puas dengan
adanya “steak tahu” karena produk ini tergolong baru di Cilegon dan berbeda
dari olahan tahu lain yang kebanyakan hanya digoreng saja.
1.5.2 Market Need
Pada perencanaan bisnis ini, pasar membutuhkan berbagai jenis inovasi
terbaru dari olahan tahu sehingga, kami akan terus menerus memberikan resep
dan olahan terbaru dari tahu.
- Potensi Pasar : karakteristik masyarakat Cilegon yang familiar dengan
tahu sehingga memungkinkan dengan adanya waroeng tahu yang ingin
kami dirikan dapat memberikan pilihan aneka masakan serba tahu
kepada masyarakat khususnya di Cilegon.
- Peluang pasar : dengan adanya inovasi masakan yang terbuat dari tahu
sebagai bahan baku utamanya. Memungkinkan masyarakat di Cilegon
menyukainya dan dengan diadakannya delivery order akan member
nilai tambah dari usaha kuliner kami sehingga kepuasan pelanggan
tercapai.
Competitor Analysis (Analisa Pesaing)
Banyaknya usaha kuliner di Cilegon yang bervariatif dan sudah
mempunyai pasarnya sendiri, ini adalah kekutan dari para pesaing.
Sedangkan untuk kelemahannya adalah usaha mereka atau pesaing sudah
terlalu banyak yang sejenis dengan usaha mereka, sehingga bisnis kuliner
kami yang tergolong baru dan belum ada pesaing yang sejenis menjadikan
kekuatan bagi bisnis kami.
1.6 Analisa Pesaing

1.6.1 Matriks IFAS-EFAS

Skala
Faktor Matriks IFAS / EFAS Konstanta sp x k Bobot Peringkat
Prioritas
IFAS
Kekuatan
Tenaga Kerja Terampil dan Berpengalaman 3 4 12 0.088 3
Menggunakan Tahu Berkualitas 4 4 16 0.118 4
Harga Terjangkau 3 4 12 0.088 4
Distribusi Baik 3 4 12 0.088 3
Variasi Olahan Tahu 4 4 16 0.118 3
Total 68
Kelemahan
bisnis ini tergolong baru di Cilegon 3 4 12 0.088 2
terdapat banyak pesaing kuliner lain di cilegon 4 4 16 0.118 1
konsumen belum familiar dengan menu masakan serba
4 4 16 0.118 1
tahu
kondisi Tahu harus fresh setiap hari 4 4 16 0.118 1
butuh lahan yang cukup luas 2 4 8 0.059 3
Total 68
Total IFAS 136
EFAS
Peluang
Permintaan Relatif Tinggi 4 4 16 0.125 4
Brand Image Baik 4 4 16 0.125 4
Tempat Penjualan Strategi 3 4 12 0.094 3
Berkembangnya Informasi Kuliner 3 4 12 0.094 2
tahu merupakan makanan favorit konsumen 4 4 16 0.125 3
Total 72
Ancaman
Persaingan Bisnis Kuliner Lain 4 4 16 0.125 1
Tuntutan Pelanggan Terhadap Rasa 3 4 12 0.094 2
Kenaikan Harga Kacang Kedelai Dan Upah 2 4 8 0.063 3
tergantung dengan satu supplier 2 4 8 0.063 3
Munculnya pesaing kuliner baru yang sejenis 3 4 12 0.094 2
Total 56
Total EFAS 128
1.6.2 Matriks SWOT

Strenght Weakness
1. Tenaga kerja terampil dan 1.Bisnis ini tergolong baru di
berpengalaman Cilegon
2.Terdapat banyak pesaing kuliner
2.Menggunakan tahu berkualitas
IFAS / EFAS lain di Cilegon
3.Konsumen belum familiar dengan
3.Harga terjangkau
menu masakan serba tahu
4.Distribusi Baik 4.Kondisi tahu harus fresh setiap hari
5.Variasi Olahan Tahu 5.Butuh lahan yang cukup luas
Opportunities S-O W-O
a.Permintaan Relatif Tinggi
b.Brand Image Baik
1.Meningkatkan pelayanan dan 1.Harus mampu menangani keluhan
intensitas promosi (1&d) konsumen (1&a)
c.Tempat Penjualan Strategis 2.Tepat dalam menetukan target 2. Menyediakan daftar menu yang
sasaran (3, c dan e) lengkap (3,e)
3. Menciptakan berbagai rasa (5&b)
d.Berkembangnya Informasi Kuliner
e.Tahu merupakan makanan favorit
masyarakat Indonesia
Threats S-T W-T
a.Persaingan Bisnis Kuliner Lain
b.Keluhan Pelanggan
1. Mencari supplier lain agar tidak 1. Mengadakan evaluasi,
tergantung dengan satu supplier saja improvement, dan inovasi secara
(2&d) berkala (2, a dan e)
c.Kenaikan Harga Kacang Kedelai
2. Mengadakan Delivery Order (4,a 2. Memilih Tempat usaha yang
Dan Upah
dan e) sesuai dengan rencana dan yang
3. Menyesuaikan harga dengan baik nyaman untuk konsumen (5&b)
(3, b dan c)
d.Tergantung dengan satu supplier
e.Munculnya pesaing kuliner baru
yang sejenis

1.6.3 Matriks QSPM


Keputussan ini berdasarkan matriks SWOT yang telah dibuat dengan
keterangan Nilai alternatif strategi sebagai berikut :
1= Sangat tidak menarik
2= Tidak menarik
3= Menarik
4= Sangat menarik

Alternatif Strategi
Faktor Matriks SWOT SO Strategi WO Strategi ST Strategi WT Strategi
Bobot
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
Tenaga Kerja Terampil dan
Berpengalaman
0.088 3 0.264 3 0.264 4 0.352 2 0.176

Menggunakan Tahu Berkualitas 0.118 4 0.472 3 0.354 4 0.472 3 0.354


Harga Terjangkau 0.088 4 0.352 3 0.264 3 0.264 2 0.176
Distribusi Baik 0.088 3 0.264 3 0.264 3 0.264 2 0.176
Variasi Olahan Tahu 0.118 3 0.354 3 0.354 3 0.354 2 0.236
Kelemahan
bisnis ini tergolong baru di Cilegon 0.088 3 0.264 4 0.352 2 0.176 4 0.352
terdapat banyak pesaing kuliner lain di
cilegon
0.118 2 0.236 3 0.354 1 0.118 3 0.354
konsumen belum familiar dengan menu
masakan serba tahu
0.118 2 0.236 3 0.354 1 0.118 3 0.354
kondisi Tahu harus fresh setiap hari 0.118 2 0.236 3 0.354 2 0.236 4 0.472
butuh lahan yang cukup luas 0.059 2 0.118 3 0.177 2 0.118 4 0.236
Peluang
Permintaan Relatif Tinggi 0.125 4 0.5 4 0.5 2 0.25 2 0.25
Brand Image Baik 0.125 3 0.375 4 0.5 2 0.25 2 0.25
Tempat Penjualan Strategi 0.094 3 0.282 3 0.282 2 0.188 2 0.188
Berkembangnya Informasi Kuliner 0.094 3 0.282 3 0.282 2 0.188 2 0.188
tahu merupakan makanan favorit
konsumen
0.125 4 0.5 4 0.5 2 0.25 2 0.25

Ancaman
Persaingan Bisnis Kuliner Lain 0.125 2 0.25 2 0.25 3 0.375 3 0.375
Tuntutan Pelanggan Terhadap Rasa 0.094 3 0.282 2 0.188 4 0.376 4 0.376
Kenaikan Harga Kacang Kedelai Dan
Upah
0.063 2 0.126 1 0.063 3 0.189 3 0.189

tergantung dengan satu supplier 0.063 1 0.063 1 0.063 3 0.189 3 0.189


Munculnya pesaing kuliner baru yang
sejenis
0.094 1 0.094 1 0.094 3 0.282 4 0.376
TOTAL 5.55 5.813 5.009 5.517
Dari table alternatif strategi di atas diperoleh nilai SO startegi sebesar 5,55,
nilai WO strategi sebesar 5,813, nilai ST strategi sebesar 5,009 dan WT strategi
sebesar 5,517. Berdasarkan dari keempat nilai tersebut maka yang terpilih adalah WO
strategi yaitu harus mampu menangani keluhan konsumen dan menyediakan daftar
menu yang lengkap.

1.7 Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran dari usaha kuliner “Waroeng Tahu” adalah konsumen


kelas menengah semua umur, seperti mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum
sekitar Cilegon Merak.

a. Pengembangan Produk

Bisnis kuliner “Waroeng Tahu” yang akan kami kelola pada dasarnya sudah
merencanakan tahapan pengembangan produk, yaitu :

1. Mengevaluasi dan menganalisa kondisi pasar tempat kami berbisnis, dengan


berbagai macam varian menu yang kami tawarkan.
2. Menciptakan inovasi yang kreatif dengan membuat menú-menu baru, seperti
‘steak tahu’ dan ‘pizzza tahu’ dengan cita rasa indonesia.
3. Mengadakan improvement terhadap menú-menu yang lama. Hal tersebut juga
tak lupa memperhatikan saran dan kritik dari konsumen. Sehingga bisnis
kuliner “Waroeng Tahu” dapat berjalan dengan bagus dan efektif di tengah
persaingan kuliner saat ini.
4. Mengurus sertifikasi halal ke pihak MUI, karena masyarakat yang mayoritas
muslim, dengan tujuan konsumen percaya dan loyal terhadap produk kuliner
“Waroeng Tahu” kami.
b. Pengembangan Wilayah Pemasaran

Untuk bisnis ini, kami juga berencana untuk mengadakan pengembangan


wilayah pemasaran produk kuliner “Waroeng Tahu” dengan membuka cabang-
cabang baru di daerah sekitarnya, sehingga para konsumen yang tinggal di daerah
lain, tak perlu jauh-jauh datang ke pusatnya, sehingga konsumen dapat langsung
menikmati aneka menú dari “Waroeng Tahu” kami. Dengan harapan margin bisnis
yang kami kelola pun dapat tumbuh dengan baik.

c. Kegiatan Promosi

Untuk memperkenalkan aneka menu kuliner dari “Waroeng Tahu”, kami


melakukan promosi dengan media sebagai berikut :

a. Media Elektronik; radio, facebook, blog, forum dan komunitas di internet.


b. Media Massa; koran dan majalah.
c. Pamflet, spanduk, banner.
d. Pemberian diskon khusus di 2 minggu pertama.
e. Program Member “Waroeng Tahu”.
f. Delivery Order, diatas jumlah pembelian yang telah ditentukan.

b. Strategi Penetapan Harga

“Waroeng Tahu” dalam menciptakan strategi penetapan harga berorientasi


terhadap laba, citra/image, kualitas dan stabilitas harga. Dan untuk rincian harga
menú, kami mengacu dengan bisnis kuliner serupa yang ada di Bali, yaitu Café
Tahu Karavan.
BAB II
PROSES PELAKSANAAN USAHA

2.1 Manajemen Produksi

2.1.1 Penjelasan Proses Operasi

Tahap awal proses ini adalah konsumen datang dan memesan menu makana
yang terdapat dalam “WAROENG TAHU”, setelah itu para koki mengolah makanan
sesuai dengan pesanan konsumen dan menyajikan kepada konsumen. Setelah
konsumen menghabiskan makanan, pelayan memberikan bill kepada konsumen.

2.1.2 EFD (Entity Flow Diagram)

Gambar 1 EFD “Waroeng Tahu”


2.1.3 Rich Picture

Gambar 2 Rich Picture “Waroeng Tahu”

2.2 Manajemen Pemasaran (Analisis 7P)

a. Produk (Product)
“Waroeng Tahu” menawarkan menu makanan serba tahu yang lezat
dan sehat, serta tidak membosankan. Bahkan memiliki cita rasa yang khas
dibandingkan dengan restoran lainnya meskipun dengan menu yang sama.
Seperti tahu pong, tahu bakso, tahu gimbal, schotel tahu, pudding tahu dan
tahwa. Selain itu kami juga menawarkan dua menu utama, yang merupakan
ciri khas dari “Waroeng Tahu”, seperti steak tahu dan pizza tahu. Berikut
adalah menu – menu dari “Waroeng Tahu” :
Gambar 3 Menu “Waroeng Tahu”

b. Harga (Price)
“Waroeng Tahu”, memberikan harga yang terjangkau dari kalangan
mahasiswa hingga kalangan eksecutive muda. Harga dari produk-produk yang
dihasilkan “Waroeng Tahu”, dengan kisaran harga :
• Untuk makanan : Rp. 9.000 – Rp. 25.000/ porsi.
• Untuk minuman : Rp. 3000 – Rp. 9.000/ satuan.
Harga tersebut merupakan keputusan dari “Waroeng Tahu” kerena
menurut hasil survey lapangan yang dilakukan, harga makanan dan minuman
sejenis di rumah makan yang berbeda, dimana harga sangat mahal dengan
porsi yang sedikit.
“Waroeng Tahu” menetapkan target laba 100% berdasarkan dari
fasilitas dan kualitas produk makanan serta saingan yang belum ada di daerah
yang dipilih oleh “Waroeng Tahu”.

c. Promosi (Promotion)
Untuk memperkenalkan aneka menu kuliner dari “Waroeng Tahu”,
kami melakukan promosi dengan beberapa cara seperti berikut ini :
1. Iklan (Advertising)
a. Media Elektronik; radio, facebook, blog, forum dan komunitas di
internet.
b. Media Massa; iklan koran/majalah, pamflet, spanduk, banner.
2. Sales Promotion
Kami juga mengenalkan “Waroeng Tahu” dengan berpartisipasi dalam
acara-acara besar atau pameran, dengan mendirikan booth, sehingga
diharapkan banyak konsumen yang tertarik dengan menu-menu makanan
yang ditawarkan “Waroeng Tahu”.
3. Lainnya
“Waroeng Tahu” juga menawarkan program-program promosi, sehingga
akan menarik minat pengunjung. Misalnya:
• Untuk setiap pembelian Rp. 75.000, pelanggan mendapatkan 1 porsi
Bakso Tahu yang hanya bisa di konsumsi di tempat dan tidak berlaku
kelipatannya.

d. Distribusi (Placement)
Langkah utama yang dilakukan agar produk ini dikenali oleh
konsumen yaitu dengan cara menyebarkan brosur-brosur yang berisikan
promosi atas menu-menu makanan yang ditawarkan oleh “Waroeng Tahu”.
Selain itu “Waroeng Tahu” merupakan bisnis jasa seperti restoran,
dimana saluran distribusinya adalah lokasi. Lokasi yang potensial merupakan
kunci utama keberhasilan perusahaan, karena lokasi inilah yang memudahkan
pengunjung/pelanggan mudah untuk menikmati aneka menu makanan dari
“Waroeng Tahu” secara langsung.

e. Sumber Daya Manusia (People)


Kami selaku founder “Waroeng Tahu” akan melakukan penyeleksian,
pelatihan, pemotivasian, dan pengaturan terhadap sumber daya manusia yang
akan bekerja di “Waroeng Tahu”, di mana sumber daya manusia harus
mempunyai kemampuan akan pengetahuan yang cukup mengenai menu-menu
makanan yang ditawarkan atau product knowledge secara mantap, sehingga
dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.

f. Proses (Process)
“Waroeng Tahu” akan menerapkan konsep warung tenda kaki lima
dan open kitchen, dimana kami memperlihatkan proses penyiapan dan proses
memasak makanan di depan para pelanggan. Lebih dikenal dengan sebutan
foodflambee.

g. Physical Evidence
Kami menerapkan konsep warung tenda tradisional ala kaki lima
dengan interior yang kreatif dan inovatif, seperti desain furniture dan
sebagainya.
Kami juga membuat reklame yang berupa neon sign dimana berfungsi
untuk menunjukkan keberadaan “Waroeng Tahu” dengan berbagai hidangan
spesialnya di tempat yang strategis sehingga mudah dilihat serta diingat. Neon
sign ini diletakkan di luar restoran “Waroeng Tahu” yang mampu menarik
perhatian orang-orang yang lewat.
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Struktur Orgaisasi

Gambar 2 Struktur Organisasi

2. Job Description
a. Director :
• Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
• Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama
dengan MD atau CEO)
• Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-
tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara
tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan
agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan
menyimpulkan tindakan dan kebijakan
• Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia
luar
• Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada
situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-
meeting BOD.
b. Manager
• Mengawasi kualitas masakan dan pelayanan
• Mengadakan evaluasi terhadap karyawan, produk dan pelayanan
• Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan
standar etika dan hukum
c. Dept. Marketing
• Merancang strategi bisnis dan mengimplementasikannya
• Membuat iklan usaha
d. Dept. Finance & Accounting
• Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi
keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
• Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan
(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga
memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan
kondisi keuangan.
• Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur
keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk
memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib
dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
e. Dept. Research & Development
• Research terhadap proses produksi
• Pengelolaan teknis penyimpanan bahan baku.
• Pengembangan menu dan kombinasi hidangan baru.
• Pengawasan standard dan gizi produk makanan.
2.4 Laporan Keuangan Perusahaan (Rencana Anggaran Belanja)
No Jenis Anggaran Jumlah Harga Total
Total Akhir
Alat Makan
Piring 5 lusin Rp 35.000 Rp 175.000
Gelas 5 lusin Rp 35.000 Rp 175.000
Sendok 5 lusin Rp 25.000 Rp 125.000
Mangkuk 5 lusin Rp 35.000 Rp 175.000
Hot Plate 1 lusin Rp 40.000 Rp 200.000
1
Pisau 1 lusin Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 1.035.000
Tatakan Kayu 1 lusin Rp 20.000 Rp 20.000
Tempat Bumbu Kecil 2 lusin Rp 15.000 Rp 30.000
Mangkuk Kecil 2 lusin Rp 20.000 Rp 40.000
Nampan 3 buah Rp 10.000 Rp 30.000
Sendok Kecil 2 lusin Rp 20.000 Rp 40.000
Alat Masak
Kompor 2 unit Rp 75.000 Rp 150.000
Tabung Gas 12 kg 2 unit Rp 75.000 Rp 150.000
Selang & Regulator 2 buah Rp 40.000 Rp 80.000
Lemari Es 1 unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Oven 1 unit Rp 2.700.000 Rp 2.700.000
Blender 2 unit Rp 200.000 Rp 400.000
Wajan 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000
2 Rp 6.150.000
Panci 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000
Codet 2 buah Rp 10.000 Rp 20.000
Rice Cooker 2 buah Rp 200.000 Rp 400.000
Centong 2 buah Rp 5.000 Rp 10.000
Capitan 2 buah Rp 5.000 Rp 10.000
Saringan Minyak 2 buah Rp 5.000 Rp 10.000
Loyang 2 buah Rp 5.000 Rp 10.000
Cetakan 1 lusin Rp 10.000 Rp 10.000
Inventaris
Tenda 1 unit Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Spanduk 2 buah Rp 500.000 Rp 1.000.000
3 Meja Panjang 6 unit Rp 200.000 Rp 1.200.000 Rp 7.012.000
Kursi Panjang 6 unit Rp 200.000 Rp 1.200.000
Daftar Menu 12 buah Rp 2.000 Rp 12.000
Lampu Penerang 6 buah Rp 100.000 Rp 600.000
TOTAL Rp 14.197.000
2.4.1 Biaya Operasional Per Bulan
No Jenis Anggaran Jumlah Harga Total
Gaji Karyawan
Koki 2 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
Pelayan 3 Rp 500.000 Rp 1.500.000
Fixed Cost

Kasir 1 Rp 700.000 Rp 700.000


1 Sewa Tempat Rp 500.000 Rp 500.000
Listrik Rp 300.000 Rp 300.000
Air Rp 250.000 Rp 250.000
Transportasi Rp 300.000 Rp 300.000
Keamanan Rp 70.000 Rp 70.000
Total Fixed Cost Rp 5.620.000
Bahan Baku
Tahu Rp 70.000/hari Rp 2.100.000
Variabel Cost

Bumbu dan sayuran Rp 6.200.000


2 Bahan minuman Rp 2.000.000
Daging 3kg/hari @ Rp 40,000 Rp 3.600.000
Udang 3kg/hari @ Rp 20,000 Rp 3.600.000
Ayam 2kg/hari @ Rp 25,000 Rp 1.500.000
Total Variabel Cost Rp 19.000.000
TOTAL Rp 24.620.000

2.4.2 Laporan Rugi Laba Bulan ke-1


Penjualan bersih
Rp 30.000.000
(2727 porsi/ bulan dengan harga Rp 15.000/porsi)

Biaya Operasional Rp 24.620.000


Laba Kotor Rp 5.380.000
Biaya Fitting Out Rp 50.000
Biaya Iklan/Demo Produk Rp 100.000
Laba Operasi Rp 5.230.000
Laba Sebelum Pajak Rp 5.230.000
Pajak (10 %) Rp 523.000
Laba Bersih Rp 4.707.000
2.4.3 BEP

2.4.4 Internal Rate of Return


Month Pendapatan Pengeluaran BTCF IRR
0 Rp 38.817.000 Rp (38.817.000)
1 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 #NUM!
2 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 #NUM!
3 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 #NUM!
4 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 -24%
5 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 -15%
6 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 -8%
7 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 -4%
8 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 -1%
9 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 2%
10 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 4%
11 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 5%
12 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 6%
13 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 7%
14 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 8%
15 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 9%
16 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 9%
17 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 10%
18 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 10%
19 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 10%
20 Rp 30.000.000 Rp 24.620.000 Rp 4.707.000 10%

Jangka waktu usaha sampai balik modal 11 bulan


ROR Saat balik modal =2%
MARR 2 % > IRR pada bulan ke – 20 = 10 %, jadi usaha kami dikatakan layak.
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN

3.1 Keberlanjutan Usaha

3.1.1 Diversifikasi Produk dan Pelayanan


Untuk menghindari perusahaan berada pada titik jenuh yang
cenderung nantinya mengalami penurunan, baik dari profit maupun
kinerjanya. Maka “Waroeng Tahu” merencanakan penambahan produk atau
menambah jenis usaha seperti ice cream dengan beraneka rasa. Penambahan
produk ini termasuk diversifikasi konsentrik yaitu keduanya memiliki
kegunaan yang sama, yakni sebagai makanan yang disukai oleh kelas
menengah semua umur khususnya remaja, mahasiswa dan anak-anak sesuai
target dari “Waroeng Tahu”.
3.1.2 Inovasi Pelayanan

Ice Cream Cone Ice Cream Small

Ice Cream Gelas Ice Cream with Soft Drink

Gambar 3.1 Menu ice cream


Gambar-gambar ice ream di atas adalah sebagian contoh dari beberapa
ice cream yang akan dikembangkan sebagai produk tambahan di “Waroeng
Tahu”. Tujuan kami memilih ice cream sebagai penambahan produk Karena
target utama kami adalah remaja, mahasiswa dan anak-anak. Dengan begitu
konsumen pun tidak jenuh dengan menu-menu yang akan kami tawarkan,
dikarenakan akan ada beraneka inovasi produk yang akan kami tawarkan
apabila usaha “Waroeng Tahu” berjalan lancar.

3.1.3 Pengembangan Daerah Pemasaran


Daerah Basis Awal D. Pengembangan 1 D. Pengembangan 2 D. Pengembangan 3
NO Karakteristik Krakatau Junction
The Level (Cilegon) Ciceri (Serang) Kemang (Serang)
(Cilegon)
1 Kedekatan dengan konsumen kelas konsumen kelas Pelajar dan Karyawan,
target pasar menengah semua menengah semua mahasiswa dan mahasiswa dan
umur umur Umum umum
2 kemudahan dan Dekat dengan PT Sari Dekat dengan PT Dekat dengan Dekat dengan
kelancaran Rasa Sari Rasa distributor tahu distributor tahu
memperoleh bahan sumedang sumedang
baku
3 Kemudahan dan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
kelancaran Promosi Promosi Cepat Promosi Cepat Promosi Cepat Promosi Cepat
4 Persaingan kuliner banyak pesaing banyak pesaing banyak pesaing banyak pesaing
Kuliner lain Kuliner lain Kuliner lain Kuliner lain
5 Pengecekan Tidak terlalu jauh Tidak terlalu jauh Sedikit jauh dari Sedikit jauh dari
dari manajemen dari manajemen manajemen manajemen
Waroeng Tahu Waroeng Tahu Waroeng Tahu Waroeng Tahu
6 Sumber daya Mudah merekrut Mudah merekrut Mudah merekrut Mudah merekrut
manusia Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
Kurang sesuai Kurang sesuai
Sesuai dengan yang Sesuai dengan yang
7 Luas tempat dengan yang kami dengan yang kami
kami harapkan kami harapkan
harapkan harapkan

Dari pengembangan daerah pemasaran di atas berdasarkan


karakteristik-karakteristik tersebut dapat ditentukan yang akan menjadi
prioritas pengembangan pasar selanjutnya adalah di Ciceri (Serang).
3.2 Usaha Pengembangan

3.2.1 Strategi Pengembangan


1. Strategi lokasi
Memilih lokasi yang dekat dengan target yaitu konsumen kelas menengah
semua umur, seperti mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum.
2. Startegi promosi
Promosi yang akan dilakukan dengan banyak cara yaitu melalui media
elektronik, media massa, Pamflet, spanduk, banner, Pemberian diskon khusus
di 2 minggu pertama, dan lain-lain.
3. Strategi supplier
Tidak hanya tergantung pada satu supplier, tetapi juga mencari supplier
agar dapat memenuhi kebutuhan stok bahan baku dengan cepat.
4. Strategi harga
Menciptakan strategi penetapan harga berorientasi terhadap laba,
citra/image, kualitas dan stabilitas harga.

3.2.2 Program dan Tahapan Pengembangan


“Waroeng Tahu” berencana mengadakan program Member dan
tahapan pengembangan dengan cara mengadakan Delivery Order, diatas jumlah
pembelian yang telah ditentukan. Selain itu, menciptakan inovasi yang kreatif
dengan membuat menú-menu baru dengan cita rasa indonesia dan mengadakan
improvement terhadap menú-menu yang lama dan mengadakan evaluasi setiap
sesudah jam kerja. Hal tersebut juga tak lupa memperhatikan saran dan kritik dari
konsumen. Sehingga bisnis kuliner “Waroeng Tahu” dapat berjalan dengan bagus
dan efektif di tengah persaingan kuliner saat ini. Selain itu juga menyediakan
daftar menu yang lengkap dengan penjelasan di bawah nama masakan, beberapa
gambar produk unggulan dan harga pada setiap jenis masakan.
3.2.3 Gant Chart Pengembangan Usaha
Tabel 3.1 Gantt Chart

Anda mungkin juga menyukai