Anda di halaman 1dari 33

ZEOLIT

APRILIYA DWI SETYORINI


S091808003
PASCASARJANA UNS 2019

1
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
KOMPETENSI DASAR .............................................................................. 3
PENGENALAN MODUL .......................................................................... 4
MIND MAP ................................................................................................. 5
DEFINISI ZEOLIT ...................................................................................... 6
TUGAS 1 .................................................................................................... 7
SIFAT ZEOLIT .......................................................................................... 9
KARAKTERISASI ZEOLIT ...................................................................... 10
PENGGOLONGAN MINERAL ZEOLIT ................................................. xi
TUGAS 2 .................................................................................................... xvii
PRAKTIKUM ............................................................................................. xiv
PEMBENTUKAN ZEOLIT ....................................................................... xv
JENIS-JENIS ZEOLIT ............................................................................... xvii
EVALUASI ................................................................................................. xvii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. xvii

2
ZEOLIT

KOMPETENSI DASAR

Menjelaskan pengertian zeolit, proses pembentukan zeolit, jenis-jenis zeolit dan aplikasi zeoit

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan definisi zeolit


2. Menentukan karakteristik zeolit
3. Menentukan tipe-tipe zeolit
Sumber: http://mahasiswabsi2016.blogspot.com 4. Menjelaskan macam-macam karakterisasi zeolit.
5. Menjelaskan proses pembentukan zeolit
6. Menentukan jenis-jenis zeolit
7. Menjelaskan aplikasi zeolit

3
PENGENALAN MODUL

Modul ini menggunakan metode pembelajaran guided inquiry. Pada setiap pertemuan dalam
pembelajaran akan menerapkan model pembelajaran guided inquiry. Berikut adalah sintaks yang
akan diterapkan dalam pembelajaran:

Sintaks dari guided inquiry yaitu:

Orientation
Fase orientasi dilaksanakan untuk memunculkan ketertarikan mahasiswa terhadap proses
pembelajaran, memotivasi, membangitkan keingintahuan dan membangun informasi baru dengan
pengetahuan sebelumnya.
Exploration
Fase eksplorasi memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengumpulkan dan menganalisis
informasi, serta menyelesaikan masalah berdasarkan permasalahan yang diajukan dosen.
Concept Formation
Fase Concept Formation merupakan kelanjutan dari tahap eksplorasi yang menuntut mahasiswa
untuk menemukan hubungan antarkonsep dan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analitis
untuk membangun kesimpulan.
Application
Konsep berupa pengetahuan baru yang telah diperoleh diaplikasikan dalam berbagai situasi seperti
menerapkannya pada kehidupan nyata.
Closure
Fase penutup (closure) mengarahkan mahasiswa untuk mampu melaporkan hasil penyelesaian
masalah, merefleksi apa yang telah dipelajari.

4
MIND MAP

5
DEFINISI

Apakah Anda pernah mendengar istilah ZEOLIT?

Apakah Anda tahu beberapa kegunaan ZEOLIT?

Apakah Anda tahu tentang proses cracking pada


minyak bumi?

Katalis apa yang biasanya digunakan?

6
TUGAS 1

1. Jelaskan pengertian zeolit!


2. Sebutkan dan jelaskan karakterik zeolit!
3. Apa saja karakterisasi yang digunakan
untuk indentifikasi zeolit? Jelaskan!
4. Jelaskan beberapa manfaat zeolit dalam
berbagai bidang!

7
SEJARAH PENEMUAN ZEOLIT

Zeolit berasal dari dua kata Yunani yaitu zeo artinya


mendidih dan lithos artinya batuan (Kirk Othmer, 1981).
Pada tahun 1784, Barthelemy Faujas de Saint seorang
profesor geologi Prancis menemukan formulasi zeolit
dari hasil penelitiannya yang ditulis dalam bukunya
“Mineralogie des Volcans”. Akhirnya pada tahun 1842
zeolit baru tersebut dinamai Faujasit.

PENGERTIAN UMUM https://en.wikipedia.org/wiki/Barth%C3%A9lemy_Faujas_de_Saint-Fond

Zeolit merupakan mineral kristal alumina silikat berpori terhidrat yang


memiliki struktur kerangka tiga dimensi tetrahedral [SiO4]4- dan [AlO4]5.
Kedua tetrahedral tersebut dihubungkan oleh atom-atom oksigen yang
kemudian menghasilkan struktur tiga dimensi yang terbuka, berongga dan
didalamnya diisi oleh atom-atom logam, biasanya logam-logam alkali
atau alkali tanah dan molekul air yang dapat bergerak dengan bebas
(Breck, 1974). Zeolit termasuk dalam kelompok mineral silikat, hal ini
karena zeolit merupakan benda padat yang homogen yang terdapat di
alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai kompisisi kimia pada
tertentu dan memiliki susunan atom-atom yang teratuur. Secara umum
struktur zeolit merupakan suatu polimer anorganik berbentuk tetrahedral
TO4, dimana T berupa ion Si4+ atau Al3+ dengan atom O berada diantara
dua atom T.

8
SIFAT

 Zeolit termasuk material microporous yang


memiliki diameter pori < 2nm
 Mineral zeolit ditemukan pada batuan sedimen
 Zeolit sintetis umumnya berbentuk polikristalin
 Pori-pori berukuran molekul, karena pori zeolit
terbentuk dari tumpukan cincin beranggotakan 6, 8,
10, dan 12 tetrahedral.

9
Powder X-ray diffraction
KARAKTERISASI

 Powder X-ray diffraction (XRD) menentukan


struktur kristal zeolit
 SEM (Scanning Electron Microscopy)
menentukan morfologi kristal zeolit
 TEM (Transmission Electron Microscopy)
menentukan struktur pori

https://laboratoryfocus.ca/crystal-structure-analysis-from-powder-x-ray-
diffraction-data-using-high-temperature-attachment-for-capillaries/

https://serc.carleton.edu/research_education/geochemsheets/techniques/
XRD.html

 Powder X-ray diffraction (XRD)


Berikut adalah beberapa contoh difraktogram dari zeolit:

Gambar disamping merupakan difraktogram dari


zeolit Na-Y yang dibandingkan dengan NH4-Y
dan beberapa perlakuan suhu. Menurut penelitian
Lutz (2014) menyebutkan bahwa penyesuaian
rasio Si/Al dalam zeolit Y dapat dicapai antara
suhu 573K dan 973K terhadap waktu tertentu
seperti yang ditunjukkan pada difraktogram di
samping. Pada suhu-suhu tersebut muncul
puncak yang merupakan struktur kristal
penyusun zeolit Y.

10
Gambar disamping merupakan difraktogram dari
zeolit Na-X dan Na-Y serta zeolit X dan Y yang
sudah digunakan untuk mengadsorpsi paraquat,
sehingga dinamakan PQX dan PQY (Rongchapo
& Keawkumay, 2017). Paraquat merupakan
herbisida yang biasa digunakan petani. Akan
tetapi, paraquat memiliki sifat toksik untuk
manusia dan hewan. Pada penelitian Rongchapo
& Keawkumay seperti gambar disamping
menujukkan bahwa struktur zeolit Na-X dan Na-
Y dengan PQ-X dan PQ-Y tidak berbeda. Artinya
adsorpsi paraquat tidak merubah struktur dari
zeolit tersebut.

 SEM
Berikut adalah beberapa contoh difraktogram dari zeolit:

Gambar disamping merupakan permukaan zeolit


A yang disintesis dari sewage sludge ash (Zhang
et al., 2017). Gambar disamping merupakan
karakterisasi morfologi zeolit A dengan
menggunakan SEM. Untuk mendapatkan
struktur zeolit A yang murni menurut penelitian
Zhang et al., menggunakan rasio Si/Al = 0,75
suhu 80oC dan waktu 3 jam.

11
a b

c d

Gambar di atas merupakan morfologi pembentukan zeolit ZSM-5 berdasarkan beberapa


waktu kristalisasi pada suhu 180oC yag berasal dari leached illite clay (Y. Liu et al., 2019).
Gambar a merupakan proses kristalisasi selama 4 jam. Pada gambar tersebut masih banyak
struktur amorfnya, hanya beberapa saja yang sudah membentuk struktur heksagonal dari
zeolit ZSM-5. Gambar b merupakan perlakuan pada waktu 5 jam. Hasilnya semakin banyak
struktur heksagonal yang terbentuk. Gambar c merupakan perlakuan pada waktu 6 jam. Pada
waktu ini struktur amorf yang terbentuk semakin jarang dan struktur heksagonal yang
terbentuk semakin banyak dan ukurannya seragam. Gambar d merupakan perlakuan pada
waktu 7 jam. Hasilnya struktur heksagonal yang terbentuk sudah relatif tetap dan seragam,
ukurannya 1 μm dan sudah membentuk kristal alumina sikila yang tetap.

12
 TEM

Gambar di atas merupakan struktur pori dari ZSM-11 yang pada pembuatannya sudah
ditammbah dengan Si-ATP (acidified attapulgite) dan CATB (cetyltrimethylammonium
bromide) (Li, Zhou, Di, Zhang, & Zhang, 2018). Struktur pori seperti gambar didapatkan
pada rasio penambahan Si-ATP dan CATB 80:5. Pada gambar tersebut terlihat bahwa tepi
kristal relatif teratur yang menandakan struktur kristal sudah tebentuk dengan baik tanpa
adanya struktur amorf didalamnya. Partikel ZSM-11 juga seragam dan berukuran antara
800-1000 nm.

HZ-1

HZ-2

HZ-3

HZ-4

HZ-5

TEM dengan
SEM TEM
perlakuan asam
13
Gambar di atas merupakan gambaran struktur zeolit ZSM-5 dan ZSM-5 yang diberikan
perlakuan dengan menambahkan beberapa asam (acidity treatment) dengan menggunankan
APTES organosilane, disesuaikan rasio Si/Al-nya dan dikarakterisasi menggunakan SEM
dan TEM (Cheng & Chen, 2018). Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa
pengarus asam tidak merubah struktur dari zeolit. Partikel HZ-1 dan HZ-2 dengan rasio
Si/Al rendah memiliki partikel agregat berukuran nano yaitu sekitar 30 nm. Partikel HZ-3
dan HZ-4 dengan rasio Si/Al sedang memiliki tekstur permukaan yang kasar dan memiliki
partikel agregat ukuran nano yaitu 30 nm, tetapi strukturnya semakin rapat. Partikel HZ-5
dengan rasio Si/Al tinggi memiliki tekstur yang kasar dan ukuran partikel agregatnya
memiliki ukuran 200 nm.

14
PENGGOLOGAN MINERAL ZEOLIT

Berdasarkan Bahan Baku

Zeolit Alam Zeolit Sintetis

Zeolit sintesis merupakan suatu senyawa kimia


Zeolit alam merupakan jenis-jenis zeolit yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama
ang tersedia di alam. Zeolit alam ini dengan zeolit alam, dibuat dari bahan lain dan
terbentuk dari sedimentasi abu vulkanik, dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menyerupai
diagenetik dan hidrotermal. Contoh-contoh zeolit alam. Mineral zeolit sintetis dibuat tidak sama
zeolit alam antara lain klinoptilolit, persis dengan mineral zeolit alam dan memiliki sifat
modernit, filipsit, kabasit, erionit dan lain- fisis yang jauh lebih baik. Zeolit sintetis terbentuk
lain. Zeolit alam biasanya mengandung ketika gel hidrat terkristalisasi pada temperatur
kation-kation K+, Na+, Ca2+ atau 2000C pada tekanan atmosfer ataupun autogenous.
Mg2+.Pembentukan zeolit alam ini Metode ini sangat baik diterapkan pada logam alkali
tergantung pada komposisi dari batuan untuk menyiapkan campuran gel yang reaktif dan
induk, temperatur, tekanan, tekanan parsial homogen (Breck, 1974). Zeolit sintetik biasanya
dari air, pH dan aktivitas ion-ion tertentu mengandung kation-kation K+ atau Na+. Struktur
gel terbentuk karena polimerisasi anion alumina dan
silikat. Komposisi dan struktur gel hidrat ini
ditentukan oleh ukuran dan jenis polimerisasi.
Zeolit dibentuk dalam kondisi hidrotermal, bahan
utamanya alumina dan silikat (gel) dan berbagai
logam sebagai kation. Komposisi gel, sifat fisik dan
kimia reaktan, seta jenis kation dan kondisi
kristalisasi sangat menentukan struktur yang
diperoleh.
15
Berdasarkan Rasio Si/Al

Kadar Si Rendah Kadar Si Sedang

Zeolit silika rendah memiliki


perbandingan Si/Al yaitu 1:5 Zeolit ini Pada zeolit silika sedang, kerangka tetrahedral
banyak mengandung Al, volume pori Al kurang stabil terhadap pengaruh asam dan
cukup besar dan memiliki nilai ekonomi panas. Akan tetapi, pada jenis zeolit modernit
tinggi karena efektif untuk pemisahan mempunyai perbandingan Si/Al = 5 yang
atau pemurnian dengan kapasitas yang sangat stabil. Oleh karenaitu, jika ingin
besar. Voume porinya dapat mencapai 0,5 membuat zeolit Y diusahakan perbandingan
cm3/ cm3 volume zeolit. Kadar Si/Al antara 1-3 agar lebih stabil. Contoh zeolit
maksimum Al dicapai jika perbandingan silika sedang adalah seolit omega, Modernit,
Si/Al mendekati 1 dan dalam keadaan ini Erionit, Klinoptilolit, dan zeolit Y.
mengakibatkan daya penukaran ion
maksimum. Contohnya yaitu zeolit A dan
zeolit x.

Kadar Si Tinggi

Zeolit silika tinggi ini memiliki perbandingan Si/Al antara 10-100 atau bahkan
lebih. Oleh karena perbandingan Si/Al yang tinggi maka kemampuan menyerap
molekul non-polar juga semakin tinggi, sehingga baik digunakan untuk
katalisator asam untuk hidrokarbon. Contohnya adalah zeolit ZSM-5, ZSM-11,
ZSM-21, dan ZSM-24.

16
PRAKTIKUM

AKTIVASI ZEOLIT DENGAN ASAM

Alat:
- Gelas beker 250 mL 3 buah
- Gelas ukur 2 buah
- Pipet tetes 2 buah
- Pipet tetes 2 buah
- Corong kaca 3 buah
- Kertas saring
- Indikator universal
- Saringan 100 mesh
- Mortar dan alu
- Magnetik striter
- Hot plate
- Neraca
- Oven

Bahan:
- Bongkahan zeolit
- Larutan HCl 1 M, 2 M dan 3 M
- Aquades

Cara Kerja:

- Menghaluskan bongkahan zeolit dengan mortar alu sampai mendapatkan


ukuran 100 mesh sebanyak 30 gram.
- Membuat larutan HCl 1 M, 2 M dan 3 M masing-masing 100 mL.
- Mencuci zeolit ukuran 100 mesh dengan aquades
17
- Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC selama 3 jam

- Setelah kering dan dingin, zeolit tersebut dibagi menjadi tiga dengan massa yang sama

- Melarutkan zeolit tersebut ke dalam larutan HCl 1 M, 2 M dan 3 M

- Mengaduk campuran tersebut dengan menggunakan magnetik stirrer selama 3 jam

- Setelah selesai pengadukan disaring dan dibilas dengan aquades sampai pHnya netral

- Mengeringkan kembali dalam oven dengan suhu 130oC selama 3 jam

- Campuran kemudian didingankan

- Bandingkan hasilnya dari ketiga perlakuan tersebut

- Buatlah laporan terkait percobaan di atas dan jelaskan manfaat dari zeolit teraktivasi asam
tersebut.

18
PEMBENTUKAN ZEOLIT

Zeolit terbentuk dari abu vulkanik yang telah mengendap selama jutaan tahun. Sifat
mineral zeolit sangat bervariasi tergantung pada jenis dan kadar mineral zeolit.
Mineral zeolit ditemukan pada batuan sedimen piroklatik. Mineral-mineral yang
termasuk dalam grup zeolit terbentuk dari hasil sedimentasi debu vulkanik yang telah
mengalami alterasi. Secara geologi, endapan zeolit terbentuk karena proses
sedimentasi abu vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat alkali (air asin), proses
diagenetik dan proses hidrotermal.
Struktur zeolit memiliki bentuk yang bermacam-macam, tetapi secara garis besar
strukturnya terbentuk dari unit bangun primer yang berupa tetrahedral yang
selanjutnya menjadi unit bangun sekunder polihedral dan akhirnya membentuk unit
struktur zeolit. Tetrahedral SiO4 dan AlO4 selanjutnya saling berhubungan pada
sudut-sudut tetrahedralnya untuk membentuk Al dan Si tiga dimensi berpori. Kation-
kation alkali menempati posisinya di dalam pori-pori. Kation-kation ini Sebagian pori
lainnya ditempati atau diisi oleh molekul-molekul air.

Struktur awal zeolit

Senyawa SiO44+ akan berikatan dengan AlO43+ membentuk polimer anorganik yang
terususun dengan jarak dan sudut yang teratur dan membetuk zeolit jenis tertentu.
Ikatan yang terbentuk antara SiO44+ akan berikatan dengan AlO43+ adalah kovalen
koordinasi.

19
https://www.researchgate.net/figure/Structural-unit-of-zeolite-
A-sodalite-and faujasite_fig1_271303319

Proses pembentukan zeolit (proses building block) dimulai dari penggabungan


tetrahedral silika (SiO4) dan alumina (AlO4) yang merupakan struktur primer dari
pembentukan zeolit. Selanjutnya struktur primer tersebut akan membentuk struktur
sekunder yang bermacam-macam, diantaranya bentuk empat ring (4R), enam ring
(6R) dan sebagainya. Beberapa struktur sekunder itu akan membentuk struktur
tersier seperti struktur kubus (D4R), prisma segienam (D6R), sodalit dan
sebagainya. Sodalit ini merupakan struktur tersier zeolit yang paling stabil dan
merepresentasikan struktur molekuler zeolit. Dalam pembentukan zeolit sintetis
biasanya mengkombinasikan sodalit ini menjadi zeolit jenis lain. Selanjutnya,
beberapa struktur tersier ini akan membentuk struktur molekuler zeolit, seperti
zeolit A, zeolit faujasit, kumpulan sodalit membentuk struktur molekuler zeolit
sodalit dan masih banyak lagi jenis-jenis zeolit lainnya.

20
JENIS-JENIS ZEOLIT

TUGAS 2

1. Buatlah kelompok dengan anggota 4-5 mahasiswa


2. Review lah jurnal masing-masing 1 jurnal terkait
dengan zeolit A, Y, faujasit, SM, TiO2

21
ZEOLIT A

Berikut adalah bentuk zeolit A:

Zeolit A termasuk kategori Si/Al rendah dengan


perbandingan Si : Al = 1 : 5

Proses building block zeolit A

Srtuktur
primer Struktur Struktur Zeolit A
(Silika, sekunder tersier
alumina)

Proses Pembuatan Zeolit A:

Pembuatan Zeolit A yang dibuat dari Metakaolin

Pembentukan zeolit ini menggunakan metode hidrotermal. Pertama, kaolin murni Ka (turunan dari
kaolin putih) dan Ka-R (turunan dari kaolin merah) dikalsinasi pada suhu 600oC selama 12 jam
dan dihasilkan metakaolin (M-Ka dan M-Ka-R). Selanjutnya M-Ka dan M-Ka-R dicampur dengan
NaOH dengan perbandingan NaOH : Metakaolin 8: 1. Campuran tersebut diaduk dan dipanaskan
pada suhhu 80oC selama 24 jam. Zeolit yang dihasilkan dicuci beberapa kali dan dikeringkan
dengan pada suhu 110oC (Pereira et al., 2018).

Contoh aplikasi zeolit A:

- Pemanfaatan zeolit A dari kaolin untuk menghilangkan ion Cr(III) pada limbah air yang
berasal dari penyamakan kulit. Sintesis zeolit ini dengan menggunakan metode hidrotermal.
Hasil sintesis menunjukkan tinggi kristalinitas yang tinggi (90%). Sampel air limbah

22
penyamakan kulit memiliki konsentrasi kromium 2036 mg/L. Setelah dilakukan adsorbsi
maka terdapat pengurangan konsentrasi sebesar 99,8% (Ayele & Chebude, 2017).

ZEOLIT Y

Berikut adalah bentuk zeolit Y:


Zeolit Y termasuk kategori Si/Al sedang dengan
perbandingan Si : Al = 5

Proses building block zeolit Y

Proses Pembuatan zeolit Y:


Pembuatan Zeolit Zr-Y

Proses pembuatan zeolit Zr-Y ini


Srtuktur
menggunakan metode hidrotermal. primer Struktur Zeolit Y
(Silika, sekunder Struktur
Pertama yaitu mencampurkan natrium
alumina) tersier
silika, natrium alumina, alumunium
sulfat, zirconium sulfat, natrium hidroksida dengan air yang sudah dideionasi dan diaduk dengan
kuat. Gel yang terbentuk selanjutnya dipindahkan ke dalam autoklaf dan diatur suhunya 30oC
selama 24 jam, kemudian suhunya dinaikkan menjadi 60oC sampai 95oC. Gel tersebut akan mulai
mengkristal pada suhu 60oC dan terbentuk seluruh kristal pada suhu 95oC. Selanjutnya sampel

23
dicuci dan dikeringkan padda suhu 120oC selama 12 jam dan terbentukalah zeolit Zr-Y (Cui et al.,
2019).

Contoh aplikasi zeolit Y:

- Pemanfaatan zeolit Y dengan bantuan niobium pentaoksida sebagai katalis


reaksi asetalisasi gliserol (Ferreira et al., 2018).

ZEOLIT FAUJASIT

Zeolit Faujasit termasuk kategori Si/Al tinggi


Berikut adalah bentuk zeolit faujasit: dengan perbandingan Si : Al = 15

Proses building block zeolit faujasit

Srtuktur
Zeolit
primer Struktur
faujasit
(Silika, sekunder
Struktur
alumina)
tersier

Proses Pembuatan zeolit Faujasit:


Pembuatan Zeolit Faujasit

Prosedur pembuatan zeolit ini menggunakan metode hidrotermal. Pertama bahan diatomite
ditambah dengan NaOH dan Al2(SO4)3 dengan rasio tertentu dan diaduk. Setelah dilakukan
perlakuan tersebut selama 24 jam kemudian dipindahkan ke dalam autoklaf pada suhu 373 K.
Setelah dilakukan proses hidrotermal pada waktu tertentu akan terbentuk zeolit faujasit. Kemudian
produk yang dihasilkan dicuci beberapa kali dan disaring. Residu yang didapatkan dikeringkan
dalam oven pada suhu 373 K selama 12 jam (Garcia, Cabrera, Hedlund, & Mouzon, 2018).

24
Contoh aplikasi zeolit faujasit:
- Pemanfaatan zeolit faujasit dimodifikasi kalium untuk kondensasi aldol dari furfural dan
aseton (Kikhtyanin, Ganjkhanlou, Kubička, Bulánek, & Čejka, 2018).

ZEOLIT SM

Zeolit SM termasuk kategori Si/Al tinggi dengan


Berikut adalah bentuk zeolit SM: perbandingan Si : Al = 50

Proses building block zeolit SM

Srtuktur
primer Struktur Zeolit ZSM-5
(Silika, sekunder
Struktur
alumina)
tersier

Proses Pembuatan zeolit SM:


Pembuatan Zeolit ZSM-22

Zeolit ZSM-22 disintesis dengan menggunakan metode hidrotermal dengan penambahan etanol
sebagai co-solvent. Proserdurnya yaitu melarutkan kalium hidroksida dan alumunium sulfat
dengan menggunakan air yang sudah terdeionisasi dan diaduk sampai menghasilkan larutan
transparan. Kemudian larutan DAH (1,6-diaminohexane) dan sol silika di tambahkan kedalam
larutan yang sudah dibuat dan diaduk selama 30 menit. Selanjutnya ditambahkan etanol dan
kembali diaduk selama 1 jam, sampai terbentuk gel homogen. Selanjutnya gel tersebut
dipindahkan ke autoklaf dan diberi perlakuan hidrotermal dengan pengadukan pada suhu 160 oC
selama 48 jam. Setelah itu, produk yang berbentuk paddatan dicuci daan dikeringkan selama
semalam dalam suhu 120oC. Kemudian dikalsinasi pada suhu 550oC selama 12 jam. Zeolit yang
terbentuk adalah zeolit K-ZSM-22 akan dikonversi menjadi H-ZSM-22 dengan dilarutkan NH4Cl

25
pada suhu 80oC selanjutnya diikuti proses kalsinasi dengan suhu 550oC selama 8 jam dan proses
ini dilakukan dua kali (Chen et al., 2018).

Contoh aplikasi zeolit SM:


- Pemanfaatan FeZSM-5 untuk katalis dalam proses degradasi oksidatif herbisida glifosfat
(Milojevi et al., 2018).

ZEOLIT TiO2

Berikut adalah bentuk zeolit TiO2:


Zeolit TiO2 bisa termasuk kategori Si/Al rendah,
sedang atau tinggi tergantung dengan tipe zeolit
yang terkomposit oleh TiO2

Proses building block zeolit TiO2

TiO2
TiO2 TiO2

TiO2 TiO2
TiO2
Srtuktur TiO2
primer Zeolit A - TiO2
Struktur Struktur
(Silika, sekunder tersier
alumina)

26
Proses Pembuatan zeolit TiO2:
Pembuatan Zeolit TiO2

Pertama yaitu mensintesis nanopartikel TiO2 dengan metode sol-gel. Prosedurnya pertama yaitu
mencampurkan titanium isopropoksida dengan pelarut isopropanol. Selanjutnya ditambah
amonium hidroksida untuk menghasilnya bentuk gel. Selanjutnya campuran tersebut didiamkan
selama 24 jam. Setelah ittu, sampel dikeeringkan pada suhu 80oC selama kurang lebih 6 jam untuk
menghilangkan pelarut organik. Kemudian sampel dioven dengan suhu 500oC selama 1 jam
dengan tujuan untuk membentuk kembali struktur dari nano partikel. Mensintesis zeolit TiO2
dengan metode in situ, yaitu zeolit alam ditambahkan selama tahap pencampuran proses sintesis
TiO2 (Alvarez, Alvarado, Soto, & Hernandez, 2018).

Contoh aplikasi zeolit TiO2:

- Pemanfaatan zeolit TiO2 untuk adsorpsi dan fotodegradasi sulfadiazine (X. Liu, Liu, Lu, Guo,
& Xi, 2018).

27
EVALUASI

1. Gambarkan kerangka atom penyusun zeolit!


2. Jelaskan beserta contoh tipe-tipe zeolit berdasarkan pembentukannya dan rasio Si/Al!
3. Gambarkan pembentukan struktur zeolit ZSM-5 dari kerangka atom hingga kerangka molekul!
4. Jelaskan manfaat dari zeolit faujasit dan SM!

28
Jawaban

1. Kerangka atom penyusun zeolit

2. Tipe-tipe zeolit berdasarkan pembentukannya dan rasio Si/Al:


Berdasarkan pembentukan:
- Zeolit Alam
Zeolit alam terbentuk dari sedimentasi abu vulkanik atau material gunung berapi pada
lingkungan danau yang bersifat alkali (air asin), proses diagenetik dan proses hidrotermal.
Pembentukan zeolit alam tergantung pada komposisi batuan induk, temperature, tekanan
parsiaal, pH dan ion-ion tertentu. Contohnya yaitu, zeolit analsim, kabasit, modernit,
filipsit dan sebagainya.
- Zeolit Buatan
Zeolit buatan terbentuk dari gel hidrat yang terkristalisasi pada suhu 2000C. Bahan utama
pembentukan zeolit buatan adalah silika dan alumina. Zeolit buatan sering digunnakan
karena dapat dimodifikasi sesuai keinginan peneliti. Contohnya adalah zeolit Y, ZSM, X,
A, Omega dan sebagainya.

Berdasarkan rasio Si/ Al


- Zeolit silika rendah memiliki perbandingan Si/Al yaitu 1:5. Zeolit ini banyak mengandung
Al sehingga volume porinya cukup besar dan memiliki nilai ekonomi tinggi, volume
porinya mencapai 0,5 cm3/cm3 volume zeolit. Kadar maksimum Al dicapai jika
perbandingan Si/Al mendekati 1. Zeolit ini biasa digunakan sebagai penukaran ion.
Contohnya yaitu zeolit A dan zeolit x.

29
- Zeolit silika sedang memiliki perbandingan Si/Al = 5 yang sangat stabil, kerangka
tetrahedral Al kurang stabil terhadap pengaruh asam dan panas. Contoh zeolit silika sedang
adalah seolit Omega, Modernit, Erionit, Klinoptilolit, dan zeolit Y. Zeolit ini biasa
digunakan untuk katalis dan dibidang peternakan seperti untuk pengontrol kelembaban
kotoran hewan dan kandungan amonia kotoran hewan.
- Zeolit silika tinggi ini memiliki perbandingan Si/Al antara 10-100 atau lebih. Zeolit ini
biassa digunakan untuk menyerap molekul non-polar dan baik digunakan untuk katalisator
asam untuk hidrokarbon. Contohnya adalah zeolit ZSM-5, ZSM-11, ZSM-21, dan ZSM-
24.
3. Pembentukan struktur zeolit ZSM-5 dari kerangka atom hingga kerangka molekul

4. Manfaat zeolit faujasit dan SM


- Manfaat zeolit faujasit
Pemanfaatan zeolit faujasit sebagai katalis pada proses esterifikasi asam lemak bebas
(FFA). Pozzo, D et al. (2019) RSC Advances Journal
Pada penelitian tersebut, dilakukan pre-treatment reaksi esterifikasi asam lemak bebas
(FFA) yang berasal dari asam oleat dan metanol dalam minyak kedelai. Penelitian tersebut
bertujuan untuk memberi informasi dan alternatif pada produksi biodiesel. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pre-treatment reaksi esterifikasi dengan katalis

30
zeolit faujasit efektif digunakan karena memungkinkan penggunnaan bahan baku kualitas
rendah dapat diolah terlebih dahulu sebelum menjadi biodiesel. Hasil penelitian juga
menyarankan bahwa sintesis bahan baku yang memiliki keasaman tinggi dapat dilakukan
pre-treatment reaksi esterifikasi dengan katalis zeolit faujasit. Karena katalis ini dapat
dengan mudah dipisahkan, maka memungkinkan digunakan kembali pada reaksi
esterifikasi asam lemak bebas tersebut (FFA).
- Manfaat zeolit SM
Produksi light olefin dari metanol dengan menggunakan modifikasi zeolit H-ZSM-5.
Gorzin, F & F. Yaripour (2018). Research on Chemical Intermediets Journal
Pada penelitian ini digunakan zeolit H-ZSM-5 dengan rasio Si tinggi yaitu Si/Al = 200.
Pembuatan zeolit tersebut dengan proses hidrotermal dan dimodifikasi dengan impregnasi
dengan berbagai promotor (Cs, Mg, Mn, Fe, Ni, Ir, dan P). Zeolit modifikasi tersebut
kemudian digunakan untuk mengkonversi metanol menjadi olefin. Hasil dari penelitian ini
menunjukan adanya pengaruh setiap promotor pada konversi metanol menjadi olefin. Akan
tetapi promotor yang berpengaruh signifikan antara lain P, Fe dan Ir. Pada promotor P dan
Fe terdapat peningkatan selektivitas propilena. Promotor Fe, Ir dan P dapat mengndalikan
reaksi samping dan mengurangi produk sampingan. Namun, pada zeolit termodikasi P saja
menunjukkan selektivitas propilen tertinggi dan juga terendah, selektivitas yang baik
terhadap parafin dan senyawa hidrokarbon. Dengan selektivitas zeolit mosifikasi H-ZSM-
5 terhadap residu seperti propilena, parafin dan lainnya hasil dari konversi metanol menjadi
olefin, maka akan didapatkan hasil berupa olefin saja (light olefin).

31
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez, K. M., Alvarado, J., Soto, B. S., & Hernandez, M. A. (2018). Synthesis of TiO 2
nanoparticles and TiO 2 -Zeolite composites and study of optical properties and structural
characterization. Optik - International Journal for Light and Electron Optics, 169, 137–146.
https://doi.org/10.1016/j.ijleo.2018.05.028
Ayele, L., & Chebude, Y. (2017). Synthesis of zeolite A using raw kaolin from Ethiopia and its
application in removal of Cr(III) from tannery wastewater. Journal of Chemical Technology
& Biotechnology, 93(1), 146–154. https://doi.org/10.1002/j
Chen, Z., Liu, S., Wang, H., Ning, Q., Zhang, H., Yun, Y., … Li, Y. (2018). Synthesis and
characterization of bundle-shaped ZSM-22 zeolite via the oriented fusion of nanorods and
its enhanced isomerization performance. Journal of Catalysis, 361, 177–185.
https://doi.org/10.1016/j.jcat.2018.02.019
Cheng, D., & Chen, F. (2018). The Role of External Acidity of Hierarchical ZSM‐5 Zeolites in
n‐Heptane Catalytic Cracking. ChemCatChem, 10(12), 2655–2663.
https://doi.org/10.1002/cctc.201800086
Cui, Q., Wang, S., Wei, Q., Mu, L., Yu, G., & Zhang, T. (2019). Synthesis and characterization
of Zr incorporated small crystal size Y zeolite supported NiW catalysts for hydrocracking of
vacuum gas oil. Fuel, 237, 597–605. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2018.10.040
Ferreira, C., Araujo, A., Cutrufello, M. G., Rombi, E., Fonseca, A. M., Bañares, M. A., & Neves,
I. C. (2018). Y zeolite-supported niobium pentoxide catalysts for the glycerol acetalization
reaction. Microporous and Mesoporous Materials, 271, 243–251.
https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2018.06.010
Garcia, G., Cabrera, S., Hedlund, J., & Mouzon, J. (2018). Selective synthesis of FAU-type
zeolites. Journal of Crystal Growth, 489, 36–41.
https://doi.org/10.1016/j.jcrysgro.2018.02.022
Kikhtyanin, O., Ganjkhanlou, Y., Kubička, D., Bulánek, R., & Čejka, J. (2018). Characterization
of potassium-modified FAU zeolites and their performance in aldol condensation of furfural
and acetone. Applied Catalysis A, General, 549, 8–18.
https://doi.org/10.1016/j.apcata.2017.09.017
Li, H., Zhou, X., Di, Y., Zhang, J., & Zhang, Y. (2018). Materials E ff ect of Si-ATP / CTAB
ratio on crystal morphology , pore structure and adsorption performance of hierarchical ( H
) ZSM-11 zeolite. Microporous and Mesoporous Materials, 271, 146–155.
https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2018.05.039
Liu, X., Liu, Y., Lu, S., Guo, W., & Xi, B. (2018). Performance and mechanism into TiO 2 /
Zeolite composites for sulfadiazine adsorption and photodegradation. Chemical
Engineering Journal, 350, 131–147. https://doi.org/10.1016/j.cej.2018.05.141
Liu, Y., Han, S., Jiang, N., Guan, D., Chen, S., Wu, Y., & Yang, Y. (2019). Rapid green
synthesis of ZSM-5 zeolite from leached illite clay. Microporous and Mesoporous

32
Materials, 280, 324–330. https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2019.02.027
Lutz, W. (2014). Zeolite Y : Synthesis , Modification , and Properties — A Case Revisited.
Advanced in Material Science and Engineering, 1–20.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1155/2014/724248 Review
Milojevi, M., Bajuk-bogdanovi, D., Nedi, B., Raki, A., Sandra, Š., Dondur, V., … Gordana, Ć.
(2018). Materials Polyaniline / FeZSM-5 composites – Synthesis , characterization and their
high catalytic activity for the oxidative degradation of herbicide glyphosate. Microporous
and Mesoporous, 267, 68–79. https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2018.03.019
Pereira, P. M., Ferreira, B. F., Oliveira, N. P., Jos, E., Ciuffi, K. J., Vicente, M. A., … Faria, E.
H. De. (2018). Synthesis of Zeolite A from Metakaolin and Its Application in the
Adsorption of Cationic Dyes. Applied Sciences, 8(4), 2–11.
https://doi.org/10.3390/app8040608
Rongchapo, W., & Keawkumay, C. (2017). Comprehension of paraquat adsorption on faujasite
zeolite X and Y in sodium form. Adsorption Science & Technology, 36(1–2), 684–693.
https://doi.org/10.1177/0263617417715394
Zhang, Y., Leng, Z., Zou, F., Wang, L., Chen, S. S., & Tsang, D. C. W. (2017). Synthesis of
zeolite A using sewage sludge ash for application in warm mix asphalt. Journal of Cleaner
Production, 172, 686–695. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.10.005

33

Anda mungkin juga menyukai