1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
KOMPETENSI DASAR .............................................................................. 3
PENGENALAN MODUL .......................................................................... 4
MIND MAP ................................................................................................. 5
DEFINISI ZEOLIT ...................................................................................... 6
TUGAS 1 .................................................................................................... 7
SIFAT ZEOLIT .......................................................................................... 9
KARAKTERISASI ZEOLIT ...................................................................... 10
PENGGOLONGAN MINERAL ZEOLIT ................................................. xi
TUGAS 2 .................................................................................................... xvii
PRAKTIKUM ............................................................................................. xiv
PEMBENTUKAN ZEOLIT ....................................................................... xv
JENIS-JENIS ZEOLIT ............................................................................... xvii
EVALUASI ................................................................................................. xvii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. xvii
2
ZEOLIT
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan pengertian zeolit, proses pembentukan zeolit, jenis-jenis zeolit dan aplikasi zeoit
TUJUAN PEMBELAJARAN
3
PENGENALAN MODUL
Modul ini menggunakan metode pembelajaran guided inquiry. Pada setiap pertemuan dalam
pembelajaran akan menerapkan model pembelajaran guided inquiry. Berikut adalah sintaks yang
akan diterapkan dalam pembelajaran:
Orientation
Fase orientasi dilaksanakan untuk memunculkan ketertarikan mahasiswa terhadap proses
pembelajaran, memotivasi, membangitkan keingintahuan dan membangun informasi baru dengan
pengetahuan sebelumnya.
Exploration
Fase eksplorasi memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengumpulkan dan menganalisis
informasi, serta menyelesaikan masalah berdasarkan permasalahan yang diajukan dosen.
Concept Formation
Fase Concept Formation merupakan kelanjutan dari tahap eksplorasi yang menuntut mahasiswa
untuk menemukan hubungan antarkonsep dan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analitis
untuk membangun kesimpulan.
Application
Konsep berupa pengetahuan baru yang telah diperoleh diaplikasikan dalam berbagai situasi seperti
menerapkannya pada kehidupan nyata.
Closure
Fase penutup (closure) mengarahkan mahasiswa untuk mampu melaporkan hasil penyelesaian
masalah, merefleksi apa yang telah dipelajari.
4
MIND MAP
5
DEFINISI
6
TUGAS 1
7
SEJARAH PENEMUAN ZEOLIT
8
SIFAT
9
Powder X-ray diffraction
KARAKTERISASI
https://laboratoryfocus.ca/crystal-structure-analysis-from-powder-x-ray-
diffraction-data-using-high-temperature-attachment-for-capillaries/
https://serc.carleton.edu/research_education/geochemsheets/techniques/
XRD.html
10
Gambar disamping merupakan difraktogram dari
zeolit Na-X dan Na-Y serta zeolit X dan Y yang
sudah digunakan untuk mengadsorpsi paraquat,
sehingga dinamakan PQX dan PQY (Rongchapo
& Keawkumay, 2017). Paraquat merupakan
herbisida yang biasa digunakan petani. Akan
tetapi, paraquat memiliki sifat toksik untuk
manusia dan hewan. Pada penelitian Rongchapo
& Keawkumay seperti gambar disamping
menujukkan bahwa struktur zeolit Na-X dan Na-
Y dengan PQ-X dan PQ-Y tidak berbeda. Artinya
adsorpsi paraquat tidak merubah struktur dari
zeolit tersebut.
SEM
Berikut adalah beberapa contoh difraktogram dari zeolit:
11
a b
c d
12
TEM
Gambar di atas merupakan struktur pori dari ZSM-11 yang pada pembuatannya sudah
ditammbah dengan Si-ATP (acidified attapulgite) dan CATB (cetyltrimethylammonium
bromide) (Li, Zhou, Di, Zhang, & Zhang, 2018). Struktur pori seperti gambar didapatkan
pada rasio penambahan Si-ATP dan CATB 80:5. Pada gambar tersebut terlihat bahwa tepi
kristal relatif teratur yang menandakan struktur kristal sudah tebentuk dengan baik tanpa
adanya struktur amorf didalamnya. Partikel ZSM-11 juga seragam dan berukuran antara
800-1000 nm.
HZ-1
HZ-2
HZ-3
HZ-4
HZ-5
TEM dengan
SEM TEM
perlakuan asam
13
Gambar di atas merupakan gambaran struktur zeolit ZSM-5 dan ZSM-5 yang diberikan
perlakuan dengan menambahkan beberapa asam (acidity treatment) dengan menggunankan
APTES organosilane, disesuaikan rasio Si/Al-nya dan dikarakterisasi menggunakan SEM
dan TEM (Cheng & Chen, 2018). Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa
pengarus asam tidak merubah struktur dari zeolit. Partikel HZ-1 dan HZ-2 dengan rasio
Si/Al rendah memiliki partikel agregat berukuran nano yaitu sekitar 30 nm. Partikel HZ-3
dan HZ-4 dengan rasio Si/Al sedang memiliki tekstur permukaan yang kasar dan memiliki
partikel agregat ukuran nano yaitu 30 nm, tetapi strukturnya semakin rapat. Partikel HZ-5
dengan rasio Si/Al tinggi memiliki tekstur yang kasar dan ukuran partikel agregatnya
memiliki ukuran 200 nm.
14
PENGGOLOGAN MINERAL ZEOLIT
Kadar Si Tinggi
Zeolit silika tinggi ini memiliki perbandingan Si/Al antara 10-100 atau bahkan
lebih. Oleh karena perbandingan Si/Al yang tinggi maka kemampuan menyerap
molekul non-polar juga semakin tinggi, sehingga baik digunakan untuk
katalisator asam untuk hidrokarbon. Contohnya adalah zeolit ZSM-5, ZSM-11,
ZSM-21, dan ZSM-24.
16
PRAKTIKUM
Alat:
- Gelas beker 250 mL 3 buah
- Gelas ukur 2 buah
- Pipet tetes 2 buah
- Pipet tetes 2 buah
- Corong kaca 3 buah
- Kertas saring
- Indikator universal
- Saringan 100 mesh
- Mortar dan alu
- Magnetik striter
- Hot plate
- Neraca
- Oven
Bahan:
- Bongkahan zeolit
- Larutan HCl 1 M, 2 M dan 3 M
- Aquades
Cara Kerja:
- Setelah kering dan dingin, zeolit tersebut dibagi menjadi tiga dengan massa yang sama
- Setelah selesai pengadukan disaring dan dibilas dengan aquades sampai pHnya netral
- Buatlah laporan terkait percobaan di atas dan jelaskan manfaat dari zeolit teraktivasi asam
tersebut.
18
PEMBENTUKAN ZEOLIT
Zeolit terbentuk dari abu vulkanik yang telah mengendap selama jutaan tahun. Sifat
mineral zeolit sangat bervariasi tergantung pada jenis dan kadar mineral zeolit.
Mineral zeolit ditemukan pada batuan sedimen piroklatik. Mineral-mineral yang
termasuk dalam grup zeolit terbentuk dari hasil sedimentasi debu vulkanik yang telah
mengalami alterasi. Secara geologi, endapan zeolit terbentuk karena proses
sedimentasi abu vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat alkali (air asin), proses
diagenetik dan proses hidrotermal.
Struktur zeolit memiliki bentuk yang bermacam-macam, tetapi secara garis besar
strukturnya terbentuk dari unit bangun primer yang berupa tetrahedral yang
selanjutnya menjadi unit bangun sekunder polihedral dan akhirnya membentuk unit
struktur zeolit. Tetrahedral SiO4 dan AlO4 selanjutnya saling berhubungan pada
sudut-sudut tetrahedralnya untuk membentuk Al dan Si tiga dimensi berpori. Kation-
kation alkali menempati posisinya di dalam pori-pori. Kation-kation ini Sebagian pori
lainnya ditempati atau diisi oleh molekul-molekul air.
Senyawa SiO44+ akan berikatan dengan AlO43+ membentuk polimer anorganik yang
terususun dengan jarak dan sudut yang teratur dan membetuk zeolit jenis tertentu.
Ikatan yang terbentuk antara SiO44+ akan berikatan dengan AlO43+ adalah kovalen
koordinasi.
19
https://www.researchgate.net/figure/Structural-unit-of-zeolite-
A-sodalite-and faujasite_fig1_271303319
20
JENIS-JENIS ZEOLIT
TUGAS 2
21
ZEOLIT A
Srtuktur
primer Struktur Struktur Zeolit A
(Silika, sekunder tersier
alumina)
Pembentukan zeolit ini menggunakan metode hidrotermal. Pertama, kaolin murni Ka (turunan dari
kaolin putih) dan Ka-R (turunan dari kaolin merah) dikalsinasi pada suhu 600oC selama 12 jam
dan dihasilkan metakaolin (M-Ka dan M-Ka-R). Selanjutnya M-Ka dan M-Ka-R dicampur dengan
NaOH dengan perbandingan NaOH : Metakaolin 8: 1. Campuran tersebut diaduk dan dipanaskan
pada suhhu 80oC selama 24 jam. Zeolit yang dihasilkan dicuci beberapa kali dan dikeringkan
dengan pada suhu 110oC (Pereira et al., 2018).
- Pemanfaatan zeolit A dari kaolin untuk menghilangkan ion Cr(III) pada limbah air yang
berasal dari penyamakan kulit. Sintesis zeolit ini dengan menggunakan metode hidrotermal.
Hasil sintesis menunjukkan tinggi kristalinitas yang tinggi (90%). Sampel air limbah
22
penyamakan kulit memiliki konsentrasi kromium 2036 mg/L. Setelah dilakukan adsorbsi
maka terdapat pengurangan konsentrasi sebesar 99,8% (Ayele & Chebude, 2017).
ZEOLIT Y
23
dicuci dan dikeringkan padda suhu 120oC selama 12 jam dan terbentukalah zeolit Zr-Y (Cui et al.,
2019).
ZEOLIT FAUJASIT
Srtuktur
Zeolit
primer Struktur
faujasit
(Silika, sekunder
Struktur
alumina)
tersier
Prosedur pembuatan zeolit ini menggunakan metode hidrotermal. Pertama bahan diatomite
ditambah dengan NaOH dan Al2(SO4)3 dengan rasio tertentu dan diaduk. Setelah dilakukan
perlakuan tersebut selama 24 jam kemudian dipindahkan ke dalam autoklaf pada suhu 373 K.
Setelah dilakukan proses hidrotermal pada waktu tertentu akan terbentuk zeolit faujasit. Kemudian
produk yang dihasilkan dicuci beberapa kali dan disaring. Residu yang didapatkan dikeringkan
dalam oven pada suhu 373 K selama 12 jam (Garcia, Cabrera, Hedlund, & Mouzon, 2018).
24
Contoh aplikasi zeolit faujasit:
- Pemanfaatan zeolit faujasit dimodifikasi kalium untuk kondensasi aldol dari furfural dan
aseton (Kikhtyanin, Ganjkhanlou, Kubička, Bulánek, & Čejka, 2018).
ZEOLIT SM
Srtuktur
primer Struktur Zeolit ZSM-5
(Silika, sekunder
Struktur
alumina)
tersier
Zeolit ZSM-22 disintesis dengan menggunakan metode hidrotermal dengan penambahan etanol
sebagai co-solvent. Proserdurnya yaitu melarutkan kalium hidroksida dan alumunium sulfat
dengan menggunakan air yang sudah terdeionisasi dan diaduk sampai menghasilkan larutan
transparan. Kemudian larutan DAH (1,6-diaminohexane) dan sol silika di tambahkan kedalam
larutan yang sudah dibuat dan diaduk selama 30 menit. Selanjutnya ditambahkan etanol dan
kembali diaduk selama 1 jam, sampai terbentuk gel homogen. Selanjutnya gel tersebut
dipindahkan ke autoklaf dan diberi perlakuan hidrotermal dengan pengadukan pada suhu 160 oC
selama 48 jam. Setelah itu, produk yang berbentuk paddatan dicuci daan dikeringkan selama
semalam dalam suhu 120oC. Kemudian dikalsinasi pada suhu 550oC selama 12 jam. Zeolit yang
terbentuk adalah zeolit K-ZSM-22 akan dikonversi menjadi H-ZSM-22 dengan dilarutkan NH4Cl
25
pada suhu 80oC selanjutnya diikuti proses kalsinasi dengan suhu 550oC selama 8 jam dan proses
ini dilakukan dua kali (Chen et al., 2018).
ZEOLIT TiO2
TiO2
TiO2 TiO2
TiO2 TiO2
TiO2
Srtuktur TiO2
primer Zeolit A - TiO2
Struktur Struktur
(Silika, sekunder tersier
alumina)
26
Proses Pembuatan zeolit TiO2:
Pembuatan Zeolit TiO2
Pertama yaitu mensintesis nanopartikel TiO2 dengan metode sol-gel. Prosedurnya pertama yaitu
mencampurkan titanium isopropoksida dengan pelarut isopropanol. Selanjutnya ditambah
amonium hidroksida untuk menghasilnya bentuk gel. Selanjutnya campuran tersebut didiamkan
selama 24 jam. Setelah ittu, sampel dikeeringkan pada suhu 80oC selama kurang lebih 6 jam untuk
menghilangkan pelarut organik. Kemudian sampel dioven dengan suhu 500oC selama 1 jam
dengan tujuan untuk membentuk kembali struktur dari nano partikel. Mensintesis zeolit TiO2
dengan metode in situ, yaitu zeolit alam ditambahkan selama tahap pencampuran proses sintesis
TiO2 (Alvarez, Alvarado, Soto, & Hernandez, 2018).
- Pemanfaatan zeolit TiO2 untuk adsorpsi dan fotodegradasi sulfadiazine (X. Liu, Liu, Lu, Guo,
& Xi, 2018).
27
EVALUASI
28
Jawaban
29
- Zeolit silika sedang memiliki perbandingan Si/Al = 5 yang sangat stabil, kerangka
tetrahedral Al kurang stabil terhadap pengaruh asam dan panas. Contoh zeolit silika sedang
adalah seolit Omega, Modernit, Erionit, Klinoptilolit, dan zeolit Y. Zeolit ini biasa
digunakan untuk katalis dan dibidang peternakan seperti untuk pengontrol kelembaban
kotoran hewan dan kandungan amonia kotoran hewan.
- Zeolit silika tinggi ini memiliki perbandingan Si/Al antara 10-100 atau lebih. Zeolit ini
biassa digunakan untuk menyerap molekul non-polar dan baik digunakan untuk katalisator
asam untuk hidrokarbon. Contohnya adalah zeolit ZSM-5, ZSM-11, ZSM-21, dan ZSM-
24.
3. Pembentukan struktur zeolit ZSM-5 dari kerangka atom hingga kerangka molekul
30
zeolit faujasit efektif digunakan karena memungkinkan penggunnaan bahan baku kualitas
rendah dapat diolah terlebih dahulu sebelum menjadi biodiesel. Hasil penelitian juga
menyarankan bahwa sintesis bahan baku yang memiliki keasaman tinggi dapat dilakukan
pre-treatment reaksi esterifikasi dengan katalis zeolit faujasit. Karena katalis ini dapat
dengan mudah dipisahkan, maka memungkinkan digunakan kembali pada reaksi
esterifikasi asam lemak bebas tersebut (FFA).
- Manfaat zeolit SM
Produksi light olefin dari metanol dengan menggunakan modifikasi zeolit H-ZSM-5.
Gorzin, F & F. Yaripour (2018). Research on Chemical Intermediets Journal
Pada penelitian ini digunakan zeolit H-ZSM-5 dengan rasio Si tinggi yaitu Si/Al = 200.
Pembuatan zeolit tersebut dengan proses hidrotermal dan dimodifikasi dengan impregnasi
dengan berbagai promotor (Cs, Mg, Mn, Fe, Ni, Ir, dan P). Zeolit modifikasi tersebut
kemudian digunakan untuk mengkonversi metanol menjadi olefin. Hasil dari penelitian ini
menunjukan adanya pengaruh setiap promotor pada konversi metanol menjadi olefin. Akan
tetapi promotor yang berpengaruh signifikan antara lain P, Fe dan Ir. Pada promotor P dan
Fe terdapat peningkatan selektivitas propilena. Promotor Fe, Ir dan P dapat mengndalikan
reaksi samping dan mengurangi produk sampingan. Namun, pada zeolit termodikasi P saja
menunjukkan selektivitas propilen tertinggi dan juga terendah, selektivitas yang baik
terhadap parafin dan senyawa hidrokarbon. Dengan selektivitas zeolit mosifikasi H-ZSM-
5 terhadap residu seperti propilena, parafin dan lainnya hasil dari konversi metanol menjadi
olefin, maka akan didapatkan hasil berupa olefin saja (light olefin).
31
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez, K. M., Alvarado, J., Soto, B. S., & Hernandez, M. A. (2018). Synthesis of TiO 2
nanoparticles and TiO 2 -Zeolite composites and study of optical properties and structural
characterization. Optik - International Journal for Light and Electron Optics, 169, 137–146.
https://doi.org/10.1016/j.ijleo.2018.05.028
Ayele, L., & Chebude, Y. (2017). Synthesis of zeolite A using raw kaolin from Ethiopia and its
application in removal of Cr(III) from tannery wastewater. Journal of Chemical Technology
& Biotechnology, 93(1), 146–154. https://doi.org/10.1002/j
Chen, Z., Liu, S., Wang, H., Ning, Q., Zhang, H., Yun, Y., … Li, Y. (2018). Synthesis and
characterization of bundle-shaped ZSM-22 zeolite via the oriented fusion of nanorods and
its enhanced isomerization performance. Journal of Catalysis, 361, 177–185.
https://doi.org/10.1016/j.jcat.2018.02.019
Cheng, D., & Chen, F. (2018). The Role of External Acidity of Hierarchical ZSM‐5 Zeolites in
n‐Heptane Catalytic Cracking. ChemCatChem, 10(12), 2655–2663.
https://doi.org/10.1002/cctc.201800086
Cui, Q., Wang, S., Wei, Q., Mu, L., Yu, G., & Zhang, T. (2019). Synthesis and characterization
of Zr incorporated small crystal size Y zeolite supported NiW catalysts for hydrocracking of
vacuum gas oil. Fuel, 237, 597–605. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2018.10.040
Ferreira, C., Araujo, A., Cutrufello, M. G., Rombi, E., Fonseca, A. M., Bañares, M. A., & Neves,
I. C. (2018). Y zeolite-supported niobium pentoxide catalysts for the glycerol acetalization
reaction. Microporous and Mesoporous Materials, 271, 243–251.
https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2018.06.010
Garcia, G., Cabrera, S., Hedlund, J., & Mouzon, J. (2018). Selective synthesis of FAU-type
zeolites. Journal of Crystal Growth, 489, 36–41.
https://doi.org/10.1016/j.jcrysgro.2018.02.022
Kikhtyanin, O., Ganjkhanlou, Y., Kubička, D., Bulánek, R., & Čejka, J. (2018). Characterization
of potassium-modified FAU zeolites and their performance in aldol condensation of furfural
and acetone. Applied Catalysis A, General, 549, 8–18.
https://doi.org/10.1016/j.apcata.2017.09.017
Li, H., Zhou, X., Di, Y., Zhang, J., & Zhang, Y. (2018). Materials E ff ect of Si-ATP / CTAB
ratio on crystal morphology , pore structure and adsorption performance of hierarchical ( H
) ZSM-11 zeolite. Microporous and Mesoporous Materials, 271, 146–155.
https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2018.05.039
Liu, X., Liu, Y., Lu, S., Guo, W., & Xi, B. (2018). Performance and mechanism into TiO 2 /
Zeolite composites for sulfadiazine adsorption and photodegradation. Chemical
Engineering Journal, 350, 131–147. https://doi.org/10.1016/j.cej.2018.05.141
Liu, Y., Han, S., Jiang, N., Guan, D., Chen, S., Wu, Y., & Yang, Y. (2019). Rapid green
synthesis of ZSM-5 zeolite from leached illite clay. Microporous and Mesoporous
32
Materials, 280, 324–330. https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2019.02.027
Lutz, W. (2014). Zeolite Y : Synthesis , Modification , and Properties — A Case Revisited.
Advanced in Material Science and Engineering, 1–20.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1155/2014/724248 Review
Milojevi, M., Bajuk-bogdanovi, D., Nedi, B., Raki, A., Sandra, Š., Dondur, V., … Gordana, Ć.
(2018). Materials Polyaniline / FeZSM-5 composites – Synthesis , characterization and their
high catalytic activity for the oxidative degradation of herbicide glyphosate. Microporous
and Mesoporous, 267, 68–79. https://doi.org/10.1016/j.micromeso.2018.03.019
Pereira, P. M., Ferreira, B. F., Oliveira, N. P., Jos, E., Ciuffi, K. J., Vicente, M. A., … Faria, E.
H. De. (2018). Synthesis of Zeolite A from Metakaolin and Its Application in the
Adsorption of Cationic Dyes. Applied Sciences, 8(4), 2–11.
https://doi.org/10.3390/app8040608
Rongchapo, W., & Keawkumay, C. (2017). Comprehension of paraquat adsorption on faujasite
zeolite X and Y in sodium form. Adsorption Science & Technology, 36(1–2), 684–693.
https://doi.org/10.1177/0263617417715394
Zhang, Y., Leng, Z., Zou, F., Wang, L., Chen, S. S., & Tsang, D. C. W. (2017). Synthesis of
zeolite A using sewage sludge ash for application in warm mix asphalt. Journal of Cleaner
Production, 172, 686–695. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.10.005
33