Dr Rahadyan Magetsari Ph.D., Sp.OT., FICS.

1
• FRAKTUR
• DISLOKASI
• FRAKTUR – DISLOKASI

•RUPTUR TENDO
•TRAUMA PD SARAF PERIFER

2
 Diskontinuitas struktur tulang

11/3/2012 3
Fr dapat dibagi menurut :
•Menurut ltk anatomi :
ephipisis
ephypiseal plate
metaphisis
diaphisis

•Menurut ltk garis fr :

1/3 proksimal
1/3 tengah
11/3/2012
1/3 distal 4
 •Menurut jenis :
komplit
inkomplit : buckle fr
greenstick fr

•Menurut garis fr :
transver
obliqe
spiral
segmental
komunitiva
11/3/2012 5
 •Menurut hubungan dgn dunia luar :
fr tertutup
fr terbuka

Beberapa istilah :

fr compresi
fr impacted
fr patologis
fr intraarticular
fr avulsi
fr dislokasi
11/3/2012
fr dengan komplikasi 6
 Kominutif Transversal

Spiral
11/3/2012 Oblik 7
 Segmental Impacted

Kompresi
11/3/2012
Avulsi 8
 Fraktur intraartikuler

Fraktur - dislokasi Fraktur komplikasi

11/3/2012 9
 PENYEBAB FRAKTUR

TRAUMA FATIQUE PATOLOGIS

• Direct
• Indirect

Bone Cyst
11/3/2012 10
 DIAGNOSIS FRAKTUR

RIWAYAT GBR. KLINIS RADIOLOGIS

• TRAUMA • UMUM
• P. LAIN • LOKAL
- LOOK
- FEEL
- MOVE
11/3/2012 11
PENGUKURAN

11/3/2012 12
 PEMBACAAN FOTO RADIOLOGI

SECARA UMUM :
hari dan tanggal
posisi penglihatan
perbedaan jar keras dan lunak
mulai dari luar ke dalam
nilai kelainan ortopedinya

11/3/2012 13
 Pada fr yang dinilai :
aposisi dan panjang
angulasi
displacement
rotasi

Pada dislokasi :
jauhnya terlepas :
subluksasi
luksasi
adanya fraktur ?
11/3/2012 14
 Pembacaan setelah reposisi dan fiksasi

Perubahan pada posisi :

angulasi < tidak lebih dari 5 –10 derajat>
rotasi < 0 derajat >
aposisi < llebih dari 50 derajat >
pemendekan tidak ada < kec pada anak>

Posisi dari ostoesynthesis : K wire,K nail,plate &

srew dll

Tanda-tanda penyembuhan fr atau komplikasinya:

callus
11/3/2012 mal union atau non union 15
 PERGESERAN FRAGMEN

Aposisi Angulasi

1. Lokasi fraktur
2. Fragmen distal

Rotasi
11/3/2012 16
 PENYEMBUHAN FRAKTUR

1. Std. Destruksi / Hematom

2. Std. Inflamasi & Proliferasi sel
3. Std. Pembentukan kalus
4. Std. Konsolidasi
5. Std. Remodelling 1 2 3 4 5
Union Remodelling

11/3/2012
Fraktur Konsolidasi
17
11/3/2012 18
 UNION
•Klinis
• Radiologis MALUNION

Komplikasi penyembuhan fr :

delayed union
malunion
non union : atropi
hypertropi

11/3/2012 19
 NON UNION

11/3/2012 20
 PENATALAKSANAAN

1. Imobilisasi
2. Manipulasi / reposisi
a. Reposisi tertutup
b. Traksi •Thomas splint
• Bryant
• Hamilton Russel
3. Fiksasi :
- Dalam: osteosynthesis
- Luar : POP, external fixasi
4. Rehabilitasi
11/3/2012 21
 MANIPULASI PADA ANAK-ANAK

FRAKTUR RADIUS DISTALIS

(Distal Radial Fracture)

11/3/2012 22
11/3/2012 23
 CARA GIP

Stockingette Padding

11/3/2012 24
PLESTER SLAB
 Bryant ‘s / Gallow’s
traction

Buck Extension

11/3/2012 25
 RUSSEL TRACTION

TRAKSI BERIMBANG
( SUSPENDED OR
FLOATING TRACTION )
11/3/2012 26
Plate - screw

Fixasi External
Modifikasi
Luque

ORIF (OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION)

11/3/2012 27
 Gb klinis ex Fix Fixasi External

11/3/2012 28
Compartment syndrome:
Gejala klinis :
5P
- Pain (nyeri)
- Pale (pucat)
- Pulseless
Compartment Syndrome
- Paresthesia pada fraktur supracondyler humerus
- Paralyzed

Penatalaksanaan :
- Pasca pemasangan gips
 Lepas gips
-Menurunkan tekanan intakompartemen :
 Fasciotomy

11/3/2012 29
11/3/2012 30
11/3/2012 31
BATASAN FRAKTUR TERBUKA

a. Diskontinuitas jaringan tulang

b. Diskontinuitas jaringan lunak dan kulit
c. Berhubungan dengan dunia luar
 CLASIFICATION OF OPEN FRACTURE
According to Gustilo and Anderson 1976
Revision Gustilo et. al.1984

Type Description
I Low energy injury with minimal soft tissue damage and a small wound ( less than one
centimeter) ; The fracture typically occurs as an inside -to out puncture from underlying spike
of bone. Typically, there is slight comminution of the bone.
II A Transition between the low-energy type I and the high - energy type III fracture. This
type may have associated soft tissue lacerations one to ten long, slight or moderate
comminution, and no or slight periosteal stripping of bone fragments.
IIIA The most severe pattern of open fracture. But it’s having adequate covarage with soft tissue
despite extensive soft tissue lacerations or flaps or injury reflecting high energy trauma, such
as extensive osseous comminution, segmental fracture pattern, or extensive soft tissue injury
(irrespective of the size of the wound) or combination of any these. Open fracture that occur
in an environment that predispo to extensive bacterial contamination, such as a baryard setting
or a public waterway
III B The most severe pattern of open fractures with extensive soft tissue injury, periosteal stripping
and expose bone. The problem is periosteal stripping with adequate muscle covarage of the
bone (it should be classified III A or III B) our decision it should if we need local or distant
flap covarage of areas of exposed bone.
III C The fracture is associated with a vascular injury that require repair for the limb-salvage.
A tibial fracture with only an isolated injury of the anterior or posterior tibial artery should not
11/3/2012
be considered type III C 33
(Description revision 1998)
 DIAGNOSIS
I. RIWAYAT

II. PEMERIKSAAN FISIK

LOOK
FEEL
MOVE
III. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
PNEUMATISASI

11/3/2012 34
 PENATALAKSANAAN Golden Periode

1. LIVE SAVING & LIVE LIMB

2. PRELIMINARY ASSESSMENT
3. ANTIBIOTIK
IRIGASI
DEBRIDEMEN
• PRIMARY REPAIR / DELAYED
• AMPUTASI ?
TIPE I / II = FRAKTUR TERTUTUP
III = FIKSASI LUAR

11/3/2012 35
11/3/2012 36
11/3/2012 37
 Gb klinis ex Fix Fixasi External

11/3/2012 38
 FRAKTUR PADA ANAK-ANAK

11/3/2012 39
 ANATOMI TULANG ANAK

• Ephiphyseal plate

• Epiphysis

• Periosteum

11/3/2012 40
 BIOMEKANIK
1.Traumatik Bowing
2. Fraktur Buckle
3. Fraktur Grinstik
4. Fraktur komplit

Bengkok F. Buckle

F. Grinstik F. Komplit
11/3/2012 41
 FRAKTUR KOMPLIT

Spiral Oblik

Transversal Butterfly

11/3/2012 42
 EPIFISIOLISIS
( Salter - Haris 1963)

Tipe I Tipe II Tipe III

Tipe IV

Tipe V

11/3/2012 43
TYPE DESCRIPTION CHARACTERISTICS

I Transverse fractures throught younger children

physis
II Fractures through physis with Children > 10 years
with metaphyseal fragment
III Fractures through phyis Intra-articular
and epiphysis
IV Fractures through epiphysis, physis Migration/growth arrest
and metaphysis
V Crush injury of physis Growth arrest late
VI Injury to perichondrial ring Bridging / angular
deformity

11/3/2012 44
 KLASIFIKASI PETERSON
Metafisis
Fisis
Metafisis Fisis Epifisis
I II III IV V VI

Metafisis Epifisis Fisis Missing

fisis Fisis

11/3/2012 45
 TRAUMA CINCIN PERIKHONDRAL

Osteochondroma

Angulasi

SH Tipe VI

11/3/2012 46
 FRAKTUR EPIFISIS

AVULSI FR. KOMPRESI

FR. OSTEOKHONDRAL

11/3/2012 47
 FISIOLOGIS

HUKUM WOLF

11/3/2012 48
 PENATALAKSANAAN

Diagnosis

Terapi

11/3/2012 49
 KONSERVATIF

11/3/2012 50
 TRAKSI

11/3/2012 51
 U-SLAB AND VELPAUE BANDAGE

11/3/2012 52
 OPERATIF
INDIKASI
1.Tindakan manipulasi reposisi tertutup gagal

2. Fraktur antebrakhii anak muda

3. Fraktur tibial spine (tuberositas tibie)

4. Fraktur radial neck (kolum radial)

11/3/2012 53
 FRAKTUR PADA MANULA

FRAKTUR COLLES
OSTEOPOROSIS
FRAKTUR KOLUM FEMORIS

11/3/2012 54
 VERTEBRAE

HIP

COLLES

11/3/2012 AGE GROUP (YEARS) 55

BATASAN OSTEOPOROSIS

Decreased Bone Deasity Mass

1. Osteoporosis primer
Tipe 1.
Tipe 2.
2. Osteoporosis sekunder
3. Osteoporosis idiopatik
11/3/2012 56
PERMASALAHAN

1. CONFUSION & DISORIENTATION

2. REHABILITASI

3. REST

4. OBESITAS

5. SOCIAL WORKERS

11/3/2012 57
PENATALAKSANAAN

• STABILISASI FRAKTUR

•MENCEGAH KOMPLIKASI

• REHABILITASI

11/3/2012 58
PENCEGAHAN

1. OSSEOUS OSTEOPOROSIS

2. EXTRA OSSEOUS
Umum
Khusus
Lingkungan

11/3/2012 59
 TRAUMA SENDI/ DISLOKASI

11/3/2012 60
 • Jenis Sendi
STABILITAS • Otot
SENDI
• Ligamen

11/3/2012 61
 TERMINOLOGI TRAUMA SENDI

1. Kontusi
2. Sprain
3. Occult joint instability
4. Subluksasi / dislokasi

11/3/2012 62
TERMINOLOGI TRAUMA SENDI

5. Fraktur - dislokasi
6. Dislokasi -
8. Dislokasi buttonhole
9. Subluksasi residual

11/3/2012 63
 DIAGNOSIS TRAUMA SENDI

1. Riwayat : terlepasnya sendi

2. Pemeriksaan fisik
LOOK
FEEL
MOVE
3. Pemeriksaan radiologis

11/3/2012 64
 Dislokasi Posterior Hip Joint

11/3/2012 65
Penatalaksanaan

Stimson (gravity)

Allis technique
 Dislokasi Anterior Hip Joint

11/3/2012 67
 Dislokasi Anterior ShoulderJoint

11/3/2012 68
Penatalaksanaan

Traction and counter traction

Stimson (gravity)

Kocher method
Immobilization on
11/3/2012
Velpeau bandage
Dislokasi : merupakan kasus emergensi!!
Komplikasi akut :
- Pendesakan pada struktur neurovaskuler
- Mencegah terjadinya komplikasi kronik

Komplikasi kronis :
- Ireducible dislocation
- Cedera vaskuler  amputasi
- Kerusakan permanen pada syaraf

11/3/2012 70
11/3/2012 72
11/3/2012 73
 TRAUMA NERVUS PERIFER

11/3/2012 74
 KLASIFIKASI TRAUMA PERIFER

1. Iskhemi
2. Neuropraksia
3. Aksonotmesis
4. Neurotmesis

Penyebab :
trauma tajam
trauma tumpul
taruma tarikan
11/3/2012 75
DIAGNOSIS
1. Gejala klinis
• Paralisis flasid
• Sensation
• Temperatur
2. Pemeriksaan tambahan
• Tes elektris
• Nerve conduction test
• Strength duration curve
• electromyography
11/3/2012 76
 PENATALAKSANAAN

1. Trauma terbuka
2. Trauma tertutup
3. Sisa paralisis

11/3/2012 77
11/3/2012 78
 NERVUS RADIALIS

11/3/2012 79
NERVUS MEDIANUS

11/3/2012 80
 NERVUS ULNARIS

11/3/2012 81
11/3/2012 82
 TRAUMA PADA TENDON

PENYEBABNYA : TRAUMA TAJAM

PENATALAKSANAAN :
REPAIR PRIMER
REPAIR SEKUNDER
DELAYED REPAIR
TENDON GRAFT

11/3/2012 83
11/3/2012 84
TRAUMA PADA PEMBULUH DARAH

TRAUMA TAJAM
TRAUMA LEDAKAN

HARUS SEGERA DI REPAIR

11/3/2012 85