Mikologi
Mikologi
171.310.719
TAHUN AJARAN
2018/2019
I. TUJUAN
Mengetahui morfologi jamur secara mikroskopis
Mengetahui perbedaan jenis jamur pada tempe dan tape
Mengetahui cara isolasi dan identifikasi fungi
II. DASAR TEORI
Jamur atau fungi terdiri dari kapang dan khamir. Jamur adalah organisme
heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organic untuk nutrisinya. Bila mereka
hidup dari benda organic mati yang terlarut mereka disebut saprofit. Jamur
mempunyai dinding sel yang kaku dan berbentuk uniseluler atau multiseluler
sebagian mempunyai ukuran yang mikroskopis sedangkan yang lainnya
mempunyai ukuran yang cukup besar seperti jamur merang. Jamur tidak
mengandung klorofil sehingga tidak berfotosintesis. Fungi tidak menelan
makanannya tetapi harus berupa nutrient yang larut agar dapat diabsorpsi. Fungi
yang multiseluler menghasilkan filament yaitu struktur mikroskopis seperti
benang yang disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium, fungi uniseluler yang
terkenal adalah ragi dengan berbagai bentuk seperti bulat hingga oval, elips
hingga ke bentuk filament. Jamur sudah tidak asing lagi bila kita lihat misalnya
warna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju warna putih seperti bulu pada roti,
jamur di lapangan.
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organic yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti
kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besaar jamur saprofit mengeluarkan
enzim hydrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul
kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain
itu juga hifa dapat langsung menyerap bahan makanan organic dalam bentuk
sederhana yang dikeluarkan inangnya. Saprofit menghancurkan sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang kompleks menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang
lebih sederhanameningkatkan kesuburannya. Sebaliknya mereka juga dapat
merugikan kita bilamana mereka mebusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-
bahan lain (Anonim, 2008).
Banyak jamur yang sudah dikenal peranannya, yaitu jamur yang tumbuh
diroti, buah, keju, ragi, dalam pembuatan bir, dan yang merusak tekstil yang
lembab, serta beberapa jenis cendawan yang dibudidayakan. Beberapa jenis
memproduksi antibiotic yang digunakan dalam terapi melawan berbagai infeksi
bakteri (Hadioetomo, 1993).
V. INTREPETASI HASIL
VI. HASIL
Jenis jamur Gambar jamur Klasifikasi jamur Morfologi jamur
Jamur tempe Kingdom : fungi Columella
( rhizopus) Divisio : zygomycota Sporangium
Class : zygomycetes Sporangiospora
Ordo : mucorales Sporangiospor
Familia : mucoraceae rhizoid
Genus : rhizopus
Species : rhizopus
oryzae
Jenis Gambar jamur Klasifikasi jamur
jamur
Jamur tape Nama
(yeast) ilmiah: Saccharomyces
Ordo: Saccharomycetales
Kelas: Saccharomycetes
Filum: Ascomycota
Klasifikasi lebih
tinggi: Saccharomycetaceae
Tingkatan takson: Genus
SPORANGIUM
SPORANGIOSPORA
COLUMELLA
SPORANGISPOR
RHIZOID
VII. PEMBAHASAN
Pengamatan pertama kami lakukan pada tempe, pada jamur Rhizopus
Oryzae yang terdiri dari sporangium, sporaiospora, columella, sporangiospor,
rhizoid. Menurut Soetisno (1996) sifat-sifat jamur Rhizopus Oryzae koloni
warna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu, stolon halus dan sedikit kasar
dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan. Peran Rhizopus Oryzae yaitu
sebagai bahan pangan dan penghasil enzim, jamur ini merupakan jamur yang
sering digunakan dalam pembuatan tempe, jamur ini juga aman digunakan
karena tidak mengandung toksin dan mampu menghasilkan asam laktat.
Rizopus oligosporus merupakan kapang dari filum Zygomycota yang
banyak menghasilkan enzim protease. R. oligosporus banyak ditemui
di tanah, buah, dan sayuranyang membusuk, serta roti yang sudah lama. R.
oligosporus termasuk dalam Zygomycotayang sering dimanfaatkan dalam
pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang kedelai, karena R.
oligosporus yang menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat membuat
komponen makro pada kedelai dipecah menjadi
komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih
mudah terserap tubuh. Fungi ini juga dapat memfermentasi substrat lain,
memproduksi enzim, dan mengolah limbah. Salah satu enzim yang diproduksi
tersebut adalah dari golongan protease.
Klasifikasi Jamur
Kalsifikasi Jamur pada Tempe menurut Windy Hedrianti, (2010), yaitu:
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Kelas : Zygomycetes
Ordo : Mucoraves
Family : Mucoracae
Genus : Rhizopus
Sepesies : Rhizopus Ory-zae
Yeast adalah salah satu mikroorganisme yang termasuk dalam golongan fungi
yang dibedakan bentuknya dari mould (kapang) karena berbentuk uniseluler.
Yeast dapat diklasifikasikan berdasarkan pada karakteristik morfologinya
namun demikian sifat fisiologi juga dipentingkan bagi para ahli mikrobiologi
pangan. Karakteristik morfologi Yeast dideterminasi menggunakan uji
mikroskopis :
Bentuk dan Struktur Bentuk khamir dapat sperikal sampai ovoid, kadang dapat
membentuk miselium semu. Ukuran juga bervariasi. Struktur yang dapat
diamati meliputi dinding sel, sitoplasma, vakuola air, globula lemak dan
granula.
Reproduksi
Kebanyakn yeast melakukan reproduksi secara aseksual melalui pembentukan
tunas secra multilateral ataupun polar. Reproduksi secara seksual
menghasilkan askospora memalui konjugasi dua sel atau konjugasi dua
askospora yang menghasilkan sel anakan kecil. Jumlah spora dalam askus
bervariasi tergantung macam yeastnya.
Selain itu, Yeast sangat mudah dibedakan dengan mikroorganisme yang lain
misalnya dengan bakteri, yeast mempunyai ukuran sel yang lebih besar dan
morfologi yang berbeda. Sedangkan dengan protozoa, yeast mempunyai
dinding sel yang lebih kuat serta tidak melakukan photosintesis bila
dibandingkan dengan ganggang atau algae. Dibandingkan dengan kapang
dalam pemecahan bahan komponen kimia yeast lebih efektif memecahnya dan
lebih luas permukaan serta volume hasilnya lebih banyak.
Yeast dapat dibedakan atas dua kelompok berdasarkan sifat metabolismenya
yaitu bersifat fermentatif, oksidatif ataupun keduanya. Yeast yang oksidatif
dapat tumbuh dengan membentuk lapisan film pada permukaan medium cair
sedangkan yang fermentatif biasanya tumbuh dalam cairan medium. Jenis
fermentatif dapat melakukan fermentasi alkohol yaitu memecah gula (glukosa)
menjadi alkohol dan gas contohnya pada produk roti. Sedangkan oksidatif
(respirasi) maka akan menghasilkan carbon dioksida dan air. Keduanya bagi
yeast adalah dipergunakan untuk energi walaupun energi yang dihasilkan
melalui respirasi lebih tinggi dari yang melalui fermentasi.
Melihat dari sejarahnya maka, sebenarnya yeast sudah sejak zaman dahulu
sudah dipergunakan hampir di seluruh dunia sebagai starter pada bahan
makanan dan minuman fermentasi seperti pada pembuatan roti, bir, wine,
kecap, kefyr, koumiss, keju dan pada makanan fermentasi lainnya. Jenis-jenis
yang dapat dipakai sebagai starter masih belum sebanyak pemakaian pada
bakteri misalnya: Saccharomyces cerevisiae, S. rouxii, Kluyveromyces lactis,
Kluy. Marxianus Zygosaccaromyces soyae, Z. major dan Rhodotorula spp.
Yeast yang berbeda akan memberikan proses yang berbeda. Pertumbuhan
yeast pada media bahan pangan tersebut sangat tergantung pada sifat
fisiologisnya yaitu pada umumnya yeast tumbuh pada kondisi dengan
persediaan cukup air artinya tidak yang berlebihan.
Dibandingkan dengan bakteri, yeast dapat tumbuh dalam larutan yang pekat
misalnya larutan gula atau garam lebih juga menyukai suasana asam dan lebih
bersifat menyukai adanya oksigen (Steinkraus 1977). Yeast juga tidak mati
oleh adanya antibiotik dan beberapa yeast mempunyai sifat antimikroba
sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan mould. Adanya sifat-
sifat yang tahan pada lingkungan yang stress (garam, asam dan gula) maka
dalam persaingannya dengan mikroba lain yeast lebih bisa hidup normal
(Brown 1990). Oleh karena itu pertumbuhan yeast yang liar sebagai
kontaminan perlu diwaspadai dan dikontrol secara ketat sehingga produk-
produk fermentasi yang dihasilkan tidak makin menjadi rusak.
Kelompok Khamir (Yeast)
1. Kelompok yeast sejati (True yeasts)
Kelompok yeast sejati pada dasarnya termasuk kedalam
kelas Ascomycetes, dengan ciri memiliki spora. Termasuk kedalam
kelompok ini adalah berbagai spesies Saccharomyces,
Schizosaccharomyces, Zygosaccharomyces,Pichia, Hansenula,
Debaryomyces dan Hanseniaspora. Sedangkan pada kelompok
jenis yeast sejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri
adalah Saccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti, minuman
beralkohol, glyserol dan enzim invertase.
2. Kelompok yeast yang liar (wild yeast)
Kelompok yeast ini tidak mempunyai spora. Yeast liar ini
pertumbuhannya terkadang diharapkan ada yang tidak diharapkan dalam
suatu fermentasi. Termasuk dalam kelompok yeast ini adalah Candida,
Torulopsis,Brettanomyces, Rhodotorula, Trichosporon dan Kloecker
VIII. KESIMPULAN
Jadi pada praktikum kali ini pada jamur tempe atau (rhizopus) ditemukan
struktur Columella,Sporangium,Sporangiospora,Sporangiospor,rhizoid pada
mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x, sedangkan pada jamur tape atau
(yeast) ditemukan pada perbesarn 100x aga terlihat lebih jelas pada mikroskop.
Daftar pustaka