Anamnese
AMPUTASI EKSTREMITAS CAUDALIS 6 September 2006 dibawa ke FKH IPB
DEXTRA PADA KUCING Kemungkinan kucing tertabrak
Kaki kanan belakangnya terkulai di daerah os
metatarsus dan os phalanx
Deasy Anellis Juwana / B04101169
Myositis di daerah trauma.
trauma
Ika Suharti / B04101092
Indani Ulinesti Sitanggang / B04101156
Yenny Saraswati / B04101082 Signalement
Yulissa Fitrianis / B04101040 Nama hewan : .......................
Candra Elissar Yafizham / B04101072 Jenis hewan : Kucing
Ai Srimulyati / B04101036
Ras : Lokal
Hendra Mahendra / B04101176
Jenis kelamin : Betina
Warna bulu : Taby
Berat badan : 1,84 Kg
1
1/27/2011
Hasil Rontgen
Diagnosa: fraktura comminuted os metatarsus
et os phalanx dextra disertai dengan myositis
di daerah trauma.
¾ Ruang operasi,
R i meja,
j dan
d perlengkapan
l k l i
lain
dibersihkan.
TEKNIK OPERASI
¾ Fumigasi dengan formalin 10% dan KMnO4
1% dengan
g perbandingan
p g 1:2 dibiarkan 15
menit.
2
1/27/2011
Preparasi Hewan
Preparasi Operator
Pembiusan dengan ketamine 10% dan xylazine 2%.
¾ Memotong kuku
k k dan
d melepas
l perhiasan.
hi
Ketamine 10%, dosis 10 mg/kg BB
Dosis: 1,48 kg x 10 mg/kg BB x 1 ml = 0,148 ml ¾ Memasangan tutup kepala dan masker.
100 mg
¾ Tangan dicuci dengan air hangat dan sabun
Xylazine 2%, dosis 2 mg/kg BB
lalu disikat dan dibilas dengan air mengalir
Dosis: 1,48 kg x 2 mg/kg BB x 1ml = 0,14 ml
20 mg
kemudian dilapp dengan
g handuk steril.
¾ Memakai baju operasi.
Pembiusan intramuskular
¾ Memakai Sarung tangan.
3
1/27/2011
4
1/27/2011
Post Operasi
Dilakukan pemberian antibiotik Amoxillin selama 5
hari ((2x sehari)) dengan
g dosis 20 mg/kgg g BB. Hari
ketiga plester dibuka dan diganti dengan yang baru.
Pada hari ketujuh jahitan kulit dibuka.
Hewan ditempatkan di kandang bersih dan kering
serta dilakukan perlindungan terhadap luka.
Observasi dilakukan dengan memeriksa suhu,
f k
frekuensi i nafas,
f denyut
d t jantung,
j t defekasi,
d f k i urinasi,
i i
nafsu makan dan persembuhan luka.
Pembahasan Amputasi
Pembuangan bagian tubuh yang luka akibat
Fraktur pada daerah carpus, tarsus, metarcarpus metatarsus akan
adanya trauma atau pembedahan.
menyebabkan kerusakan pada daerah-daerah sekitarnya. Terapi paling
efektif yang biasanya dilakukan pada kasus fraktur di daerah metatarsal
adalah dengan menggunakan intramedullary pins Biasanya amputasi dilakukan pada suatu kondisi luka
atau penyakit yang tidak berespon terhadap
Fraktura yang terjadi adalah fraktura comminuted pengobatan lokal seperti patah tulang yang
parah, tumor, gangrene dan infeksi yang bisa
Os metatarsal hancur dan
sudah terjadi nekrosa pada Penanganan yang merambat ke daerah sekitarnya.
d
daerahh sekitar
kit fraktura
f kt paling tepat untuk
sehingga tidak dimungkinkan terapi kasus ini adalah
lagi untuk dilakukan Amputasi Amputasi juga bisa dilakukan bila terjadi paralysis
intramedullary pins
permanen yang komplit.
5
1/27/2011
Segi estetika
Dari segi estetika, kaki yang terlihat “buntung” menggantung lebih tidak
indah dipandang dibanding amputasi yang dilakukan dengan Pengikatan atau ligasi arteri poplitea di wilayah
pembuangan
p g sampai p dengang os tibia fibula. posterior di distal ujung femur.
femur
KESIMPULAN
Pada
P d kasus
k ini,
i i fraktura
f k comminuted
i d os
metatarsal diterapi dengan amputasi, karena
sudah tidak bisa dilakukan pemasangan
intramedullary pins mengingat struktur
pertulangan telah hancur dan mengalami
nekrosa jaringan.