Referat Degloving Kelompok F
Referat Degloving Kelompok F
(Referat)
Oleh
Aminah Zahra
Ayu Septia Damayanti
M. Zur’an Asyrofi
Piesta Prima Beta Pairul
Pembimbing
referat ini.
2018
1
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan.................................................................... 1
1.2 Tujuan.............................................................................. 2
2.1 Definisi............................................................................. 3
2.2 Etiologi............................................................................. 3
2.3 Klasifikasi......................................................................... 4
2.5 Penatalaksanaan.............................................................. 6
2.6 Prognosis......................................................................... 10
2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Organ tubuh yang paling luas dan terluar adalah kulit. Kulit memiliki peranan
yang sangat penting bagi tubuh manusia, yaitu sebagai pelindung tubuh,
vitamin D, dan keratinisasi. Kulit melindungi bagian dalam tubuh dari trauma,
tarikan, maupun gesekan yang merupakan bentuk dari gangguan fisik atau
mekanik. Salah satu akibat dari trauma mekanik atau fisik tersebut adalah
Degloving injury adalah suatu cedera yang melibatkan terlepasnya kulit dan
jaringan subkutan dari fascia dan otot yang berada di bawahnya. Predileksi
degloving injury paling sering terjadi pada daerah lengan dan tungkai.
1
Luka yang sering terjadi pada degloving injury biasanya bersifat terbuka,
meskipun ada juga yang bersifat tertutup. Saat degloving injury bersifat
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan referat ini adalah agar dokter muda RSUD Abdul Moeloek
serta prognosis degloving injury yang merupakan salah satu syarat untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Definisi
Degloving injury merupakan cedera avulsi dimana sebagian besar kulit dan jaringan
subkutan terlepas dari jaringan fasia dan otot dibawahnya. Cedera dapat mengenai
setiap bagian tubuh tetapi paling sering mengenai ekstremitas (atas maupun bawah),
dengan vektor tangensial yang menentukan kompresi, peregangan, twist dan gesekan
jaringan sehingga menyebabkan avulsi kulit dan jaringan subkutan dari permukaan
fasia dan otot, dengan kerusakan pada pembuluh darah musculocutaneus dan
fasciocutaneus perforantes.3,4
2.2 Etiologi
Degloving injury ditandai oleh avulsi jaringan kutan dan subkutan dari
struktur yang lebih kaku oleh karena trauma. Degloving seperti itu dapat
terjadi pada deep fascia, otot atau permukaan tulang.5,6 Trauma dengan
kendaraan berat dan bergerak lambat dengan ban besar diketahui sebagai
penyebab yang paling mungkin menyebabkan cedera ini, hal ini mungkin
karena korban lebih mungkin bersentuhan dengan ban daripada bagian lain
dari kendaraan. Mekanisme penting dari cedera ini, melibatkan avulsi kulit
dan lapisan subkutan yang terpisah dari lapisan lebih profunda serta kerusakan
oleh kekuatan yang keras dan mendadak. Seperti pada bagian tubuh yang
terlindas atau tergilas diantara ban dan permukaan jalan, saat roda berputar
3
diatasnya akan menyebabkan tarikan kulit sehingga terjadi gaya puntir dari
seperti flap.7
2.3 Klasifikasi
1. Tipe 1 disebut sebagai cedera avulsi rata-rata. Tipe 1 ini merupakan tipe
yang paling umum yang ditandai oleh laserasi dan area avulsi yang
terlihat.
2. Tipe 2 disebut sebagai cedera avulsi atipikal. Tipe ini tidak tampak adanya
tanda trauma serius, namun sebenarnya terdapat avulsi di area yang luas.
3. Tipe 3 disebut sebagai cedera avulsi di area tertentu. Jenis cedera meliputi
Trauma jenis ini ditandai dengan pengangkatan kulit tidak lengkap dan
4
- Segmen kulit yang terkena mungkin tidak dapat hidup, karena telah
Trauma jenis ini ditandai dengan gambaran kulit yang terkena telah hilang
Terlepasnya lapisan kutis dan subkutis dari jaringan dibawahnya, dapat juga
masih terdapat bagian dari kulit yang melekat, ini terjadi pada trauma
degloving terbuka. Gejala klinik yang lain dapat pula ditemukan gambaran
permukaan kulit yang normal atau dapat disertai dengan echimosis, ini terjadi
2.5 Penatalaksanaan
yang cermat tentang sejauh mana jaringan yang rusak dan suplai darah ke
5
mempertahankan sebanyak mungkin jaringan, menutup kulit yang terlepas
Untuk cedera jari, pilihan operasi pertama dan terbaik adalah prosedur
terlepas dari tubuh pasien, itu dapat dikembalikan dengan replantasi. Prosedur
ganda ini membutuhkan keahlian dan sumber daya yang sangat besar. Selain
itu, pasien trauma sering mungkin memiliki cedera yang mengancam jiwa lain
panjang.
Untuk pasien dengan degloving injury yang lebih terbatas pada abrasi dan/
atau avulsi, prosedur transfer jaringan bebas dapat dilakukan untuk menutupi
setiap tendon, tulang, dan sendi yang terkena. Dianjurkan juga untuk
teknik mikrovaskuler satu tahap. Jaringan yang ditransfer bisa berupa flap
paha anterolateral,12 flap kulit, atau flap otot latissimus dorsi,13 yang ditutupi
dengan skin graft/cangkok kulit. Sayangnya, hanya sedikit pusat di dunia yang
dapat melakukan jenis jaringan seperti itu yang dapat ditransfer; prosedur
transfer jaringan bebas juga telah dibatasi oleh kebutuhan keahlian dalam
6
degloved, prosedur sekunder tertentu mungkin diperlukan (seperti revisi bekas
Kulit avulsi telah digunakan sebagai sumber cangkok kulit (split atau full
sangat luas, pilihan lain adalah eksisi serial sebelum rekonstruksi; kerugian
Untuk pasien dengan avulsi luas kulit termasuk pedikel distal, dengan atau
kerusakan pada jaringan yang lebih dalam, penanganan terbaik adalah untuk
membagi pedikel, defat kulit, dan mengganti avulus kulit sebagai full-
thickness skin graft. Jika luka terlalu terkontaminasi atau terlalu bengkak,
dan ditujukan pada eksplorasi kedua. Untuk pasien dengan degloving injury
aplikasi skin graft atau rekonstruksi flap, luka sembuh sesuai dengan tujuan.
fraktur terbuka harus dikelola dengan eksisi yang komprehensif dari jaringan
keras dan lunak, diikuti oleh fiksasi skeletal yang sesuai dan aplikasi
7
Manajemen cedera anatomi spesifik
(FTSG).
Cedera kaki
Manajemen cedera kaki degloving kompleks dan harus melibatkan
dapat memberikan hasil fungsional dan kosmetik yang baik. Selain itu,
8
mengganti kulit degloved dengan FTSG dan mengamankannya dengan
termasuk:
1. Menyelamatkan segmen degloved melalui teknik revaskularisasi,
atau non-mikro.20
sekunder.21
Cedera tangan
Degloving injury pada tangan bisa sangat merusak. Untuk pasien
dengan jari degloved, replantasi harus dicoba karena tidak ada prosedur
dengan lipatan ibu jari dan sebagian dari satu jari kaki kedua untuk flap
kulit dorsal; rekonstruksi dengan jari kaki kedua dari kedua kaki untuk
2.6 Prognosis
9
Tingkat keparahan komplikasi tergantung pada mekanisme, cedera yang
injury terbuka atau tertutup. Jika degloving injury yang parah tidak
BAB III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari referat degloving injury ini,
diantaranya:
dan jaringan subkutan dari fascia dan otot yang berada di bawahnya.
equimosis.
10
4. Prinsip-prinsip penanganan umum pada degloving injury adalah
DAFTAR PUSTAKA
2011;83(5): 276-82.
5. De Korte N, Dwars BJ, van der Werff JF. Degloving injury of an extremity. Is
11
7. D. A. Mcgrouther, L. Sully. Degloving Injuries of The Limbs: Long-Teftm
8. Hidalgo DA. Lower extremity avulsion injuries. Clin Plast Surg 1986;13:
701-10.
12. Yu G, Lei HY, Guo S, Yu H, Huang JH. Treatment of degloving injury of three
126-8.
13. Kim YH, Ng SW, Youn SK, Kim CY, Kim JT. Use of latissimus dorsi
14. Meara JG, Guo L, Smith JD, Pribaz JJ, Breuing KH, Orgill DP.
1999;42:589-94.
15. Wong LK, Nesbit RD, Turner LA, Sargent LA. Management of a
12
16. Arnez ZM, Khan U, Tyler MP. Classifi cation of soft-tissue degloving in limb
injury. 2012;43:957-9.
18. Josty IC, Ramaswamy R, Laing JH. Vaccum assisted closure: An alternative
2001;54: 363-5.
19. Lo S, Lin YT, Lin CH, Wei FC. A new classifi cation to aid the selection of
injury. 2013.
trauma in the upper extremity - shoulder, upper and lower arm. Oper Orthop
Traumatol. 2010;22:196-211.
21. Doctor AM, Mathew J, Ellur S, Ananthram AA. Three-fl ap cover for total
453-6.
13