Anda di halaman 1dari 2

Pengertian musim.

Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas.
Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan
musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.

Musim yang ada di Indonesia

Musim Kemarau.

Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.
Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20
mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan,
Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.

Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dwimusim. Musim Kemarau
panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang panjang.

Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan
berkepanjangan. Musim kemarau terjadi dari bulan April hingga September.

Musim Hujan.

Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah
dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah
dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan
dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut
terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai
peralihan musim (pancaroba).

Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi
oleh pergerakan semu Matahari tahunan. Pergerakan Matahari mengubah peta suhu udara dan
permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di
udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran
semu Matahari. Musim Hujan terjadi dari bulan oktober hingga maret.

Penyebab Terjadinya Perubahan Musim

Perubahan musim diakibatkan oleh sumbu bumi yang miring ke bidang orbitnya, melainkan menyimpang
ke sudut sekitar 23,5 derajat. Dengan demikian, pada waktu tertentu selama musim panas atau musim
dingin, salah satu bagian dari planet ini lebih langsung terkena sinar matahari
Dengan meninjau pengertian musim di atas, maka penjelasan berikut ini akan menyoroti penentuan atau
penyebab terjadinya perubahan musim. Perubahan ini menurut beberapa sumber terjadi karena
beberapa hal, akan tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua penyebab, yaitu:

1. Faktor Internal

Intensitas curah hujan. Pengamatan perubahan musim dengan berdasarkan pada curah hujan dan
pergerakan arah angin sepanjang tahun.

Letak geografis kawasan dari garis ekuator. Hal ini disebabkan jumlah radiasi sinar matahari yang
diterima berubah-ubah sepanjang tahunnya sebagai akibat rotasi sumbu planet bumi.

Efek rumah kaca. Gejala ini dikarenakan beberapa gas, misalnya uap air, karbondioksida, metan,
Nitrogen, CFC yang berada di lapisan atmosfer menghalangi radiasi panas yang akan keluar dari bumi ke
luar angkasa. Sehingga, radiasi panas tersebut dipantulkan lagi ke permukaan bumi. Gejala ini
disebabkan oleh aktifitas manusia yang dilakukan setip harinya, seperti pembakaran sampah dan lahan
untuk areal bercocok tanam dan perkebunan, penggunaan pendingin ruangan dan lemari pendingin yang
menggunakan CFC, dan penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor. Penyebab terakhir ini
seringkali diidentikkan dengan perubahan iklim yang terjadi, karena musim sangat dipengaruhi oleh
iklim.

2. Faktor Eksternal

Revolusi bumi. Pada saat bumi berevolusi, letak bumi akan mengalami posisi yang dekat dengan
matahari yang mengakibatkan terjadinya musim dingin di belahan bumi bagian utara, dan pada saat
posisi jauh dari matahari, di belahan bumi bagian utara mengalami musim panas.

Pancaran langsung sinar matahari (perpendikularitas). Pancaran sinar matahari yang langsung mengenai
suatu kawasan di Bumi akan menyebabkan besarnya potensi suhu panasnya.

Inklinasi dan pararelisme. Adanya suatu pergerakan pada rotasi sumbu bumi dan karakteristik orbit bumi
terhadap matahari (pararelisme). Selama revolusi, bagian belahan utara bumi disinari matahari selama
enam bulan setiap tahunnya, dan sebaliknya, selama 6 bulan selanjutnya belahan bumi bagian selatan
tersinari matahari yang disebabkan oleh inklinasi dan pararelisme tersebut.

Anda mungkin juga menyukai