Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Kelompok 11

Anggota Kelompok:
Gitiza Erwitie (102416005)
Gusti Panji Bintang Budiman (102416006)
Hegel Johannes (102416021)
Mutiara (102416061)

Ice Cream, atau dalam Bahasa Indonesia disebut es krim, adalah sebuah makanan yang disediakan
dingin dengan berbagai jenis rasa berbahan dasar susu. Es krim pada umumnya dapat dijumpai dengan
mudah setiap harinya, baik di supermarket hingga penjual bersepeda keliling di perumahan. Rasa,
bentuk, dan jenis yang beragam membuat es krim semakin dicintai masyarakat dari berbagai kalangan,
kecil hingga lanjut usia. Ditambah Indonesia yang merupakan negara tropis, es krim cocok menjadi
pelepas dahaga.

Sebuah produk tentu memiliki rantai pasoknya masing-masing yang mendukung aktivitas bisnis
industri es krim dari persiapan bahan baku, proses produksi, hingga didistribusikan ke konsumen. Di
bawah ini adalah gambaran rantai pasok untuk produk es krim.

Gambar 1 Rantai Pasok Es Krim


Berdasarkan pada Gambar 1, Pabrik Walls dan PT Walls Indonesia berlaku sebagai manufakturer yang
memproduksi es krim. Pabrik Walls mendapatkan bahan baku utama untuk memproduksi es krim lewat
pemasok bahan baku seperti pabrik susu, pabrik keju, pabrik mentega, pabrik perasa, pabrik gula, dan
lain-lain. Pabrik-pabrik ini disebut dengan pemasok tier satu karena berhubungan langsung dengan
proses produksi yang dilakukan oleh manufakturer. Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan
permintaan akan bahan baku dari PT Walls Indonesia, pabrik-pabrik pemasok tier satu mendapatkan
bahan baku untuk kegiatan produksi produknya masing-masing dari petani maupun peternak. Jika
dilihat dari sudut pandang manufakturer, petani dan peternak ini disebut sebagai pemasok tier dua.
Maksudnya, meskipun tidak berhubungan langsung dengan manufakturer, keberadaannya tetap
dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan produksi.

Selanjutnya, produk jadi dari PT Walls Indonesia akan disalurkan ke konsumen lewat distributor. Posisi
distributor di sini dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa logistik. Jasa yang ditawarkan dapat berupa
penyimpanan produk, pengemasan produk, value added, serta pendistribusian produk. Produk
dikirimkan ke retailer, agen, dan grosiran. Lewat retailer, agen, maupun grosiran produk dikirimkan ke
toko-toko lebih kecil yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir.

Umumnya, alur pengiriman produk lebih dikenal dari hulu ke hilir di mana produk dikirim dari pemasok
hingga sampai di tangan konsumen. Namun, alur rantai pasok juga terjadi dari hilir ke hulu yang disebut
reverse logistics. Reverse logistics terjadi apabila terjadi kerusakan maupun kecacatan pada produk
sehingga produk dikembalikan kepada manufakturer, untuk dilakukan perbaikan maupun ganti rugi.
Selain pengembalian, recycle juga termasuk dalam reverse logistics. Recycle biasa terjadi pada kemasan
tertentu yang dapat digunakan kembali untuk menjadi kemasan produk produksi selanjutnya.

Dalam proses rantai pasok es krim terdapat tiga jenis aliran yang terjadi, yaitu:
1. Aliran finansial, berhubungan dengan aliran keuangan dan dana. Aliran finansial dapat terjadi
dari hilir ke hulu maupun sebaliknya. Contoh untuk aliran finansial dari hilir ke hulu adalah
invoice, term pembayaran, dan kwitansi pembayaran. Sedangkan aliran finansial dari hulu ke
hilir dapat berupa bukti pembayaran.
2. Aliran material, melibatkan arus produk secara fisik dari pemasok hingga konsumen atau
sebaliknya. Contoh material yang dikirim dari hilir ke hulu untuk rantai pasok es krim adalah
susu, gula, perasa coklat maupun keju, kemasan, dan lain-lain. Sedangkan contoh aliran
material dari hilir ke hulu adalah reverse logistics.
3. Aliran informasi, merupakan proses yang vital dalam rantai pasok dan melibatkan baik pihak
hulu maupun pihak hilir. Aliran ini berjalan secara dua arah. Contoh aliran informasi dari hilir
ke hulu adalah mengenai kapasitas produksi, status pengiriman produk, dan quotation.
Sementara contoh aliran informasi dari hulu ke hilir adalah jumlah permintaan produk.

Anda mungkin juga menyukai