Pelajaran
15.49 Diposkan oleh abdul hanan
Label: Administrasi Pendidikan
Kali ini saya ingin berbagi cara menghitung Kreteria Ketuntasan Minimal. Bagi yang saudaraku
yang sudah bisa mohon dikoreksi.
Untuk menghitung Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) suatu mata pelajaran hal yang pertama
sekali dilakukan adalah dengan menghitung KKM per indikator dari setiap KD dengan cara sebagai
berikut:
Jika Indikator memiliki kriteria : Kompleksitas Rendah, Daya Dukung Tinggi, dan Intake Siswa
sedang, maka nilainya adalah :
(3+3+2) x100 = 88,89
9
CONTOH
Dari Contoh di atas kita memperoleh nilai KKM indikator dari KD 1.1 yaitu :
Indikator 1 = 55,55
Indikator 2 = 77,77
Indikator 3 = 66,66
= 55,55 + 77,77 + 66,66 =199,98/3 = 66,66 dibulatkan menjadi 67
jadi KKM untuk KD 1.1 adalah 67
Keterangan:
1. Untuk Mengetahui KKM per KD hitunglah KKM indikatornya kemudian dibagi jumlah indikator
2. Untuk Mengetahui KKM SK hitunglah KKM nilai KKM KDnya kemudian dibagi jumlah KD dalam SK
tersebut.
3. Untuk Mengetahui KKM semester 1 hitunglah nilai KKM SKnya kemudian jumlah SK dalam satu
semester
3. KKM Mata Pelajaran adalah nilai KKM semester 1 + semester 2 dibagi 2
Sampai di sini dulu ya penjelasannya tentang Cara Menentukan Kreteria Ketuntasan Minimal. bila
masih ada yang kurang jelas silahkan ditulis di kolom komentar berikut
1. Kompleksitas
2. Daya Dukung
Faktor ini lebih ditujukan pada ketersedian sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh sekolah dalam menunjang
Kegiatan Belajar Siswa. Sekolah yang memiliki daya
dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi. Pada
aspek daya dukung rentang nilai yang digunakan sangat
fleksibel sesuai dengan kondisi sekolah. Salah satu
contohnya: jika daya dukung tinggi maka rentang nilai yang
digunakan (81-100), daya dukung sedang (65-80), untuk
daya dukung rendah (50-64).
3. Intake
Tinggi
Kompleksitas < 65
Tinggi
– Sedang = 2
– Rendah = 3
2. Daya dukung : – Tinggi =3
– Sedang =2
– Rendah =1
3. Intake : – Tinggi = 1
– Sedang = 2
– Rendah = 3
Jika indikator memiliki kriteria : kompleks rendah, daya
dukung tinggi dan intake peserta didik sedang. Maka
nilainya adalah : ( 3 + 3 + 2 ) / 9 x 100 = 88,89 dibulatkab
menjadi 89.
Kriteria
a. Aspek Kompleksitas
c. Aspek Intake
Contoh:
Mapel : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Sekolah : MA NU
Standar kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit,
serta reaksi oksidasi-reduksi.
Langkah penghitungannya:
Untuk mencari KKM per KD
∑bobot soal
3
a. 80+80+70
=76,6
3
b. 70+80+70
=73,3
3
c. 65+80+65
= 70
3
d. 65+80+65
=70
3
Mencari nilai KKM Mapel:
∑KKM KD
∑KD/indikator
77+73+70+70 290
= = 72,5
4 4
Nilai KKM Mapel merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,5 dibulatkan
menjadi 73
Contoh soal
LATIHAN SOAL
1. Ubahlah menjadi bentuk persen dan pecahan!
a. 0,45
b. 0,025
c. 2,12
5. Soal aplikasi!
a. Pak Pohan membeli 51 buku kwitansi dan mendapatkan diskon 15%. jika pak pohan
harus membayar ke kasir sebesar Rp. 306.000,00, berapa harga sebuah buku kwitansi
tersebut sebelum diskon?
b. Suatu gedung direncanakan akan dibangun selama 60 minggu dengan 500 pekerja. Jika
rencana pembangunan gedung dipercepat menjadi 50 minggu, berapa pekerja yang harus
ditambah?
c. Panjang sebuah mobil sedan sesungguhnya adalah 3,5 m. Berapakah panjang sedan
pada layar TV jika skalanya 1 : 50?
6. Badru meninggal dunia dan hartanya sebesar Rp120.000.000,00 akan diwariskan kepada
4 anaknya. Ketiga anaknya masing-masing akan mendapatkan 1/3, 1/(4 ) dan 1/5 dari
harta warisannya. Sisanya diberikan kepada anaknya yang keempat. Berapakah warisan yang
diperoleh mereka masing-masing?
7. Neni akan menjual berasnya sebanyak 75 karung dengan @ 60 kg, melalui seorang
komisioner bernama Bahlul dengan ketentuan sebagai berikut. Tarra 1%, rafaksi 5% dan
komisi 10%. Jika harga beras Rp4.000,00 tiap kg, tentukan:
9. Pada bulan Januari, Februari, dan Maret omset Usman berturut-turut Rp3.500.000,00;
Rp18.000.000,00; dan Rp50.000.000,00. Tentukan total bonus yang diterima Usman selama
tiga bulan tersebut.
10. Seorang pedagang buah membeli mangga 1,5 kwintal dengan harga Rp5.000,00 per kg,
80 kg dengan harga Rp3.500,00 per kg, dan sisanya dijual dengan harga Rp2.000,00 per kg.
Untung atau rugikah pedagang tersebut dan berapa untung atau ruginya?
11. Pak Pohan membeli 51 buku kwitansi dan mendapatkan diskon 15%. Jika Pak Pohan
harus membayar ke kasir sebesar Rp306.000,00, berapa harga sebuah buku kwitansi
tersebut sebelum diskon?
12. Badu, Tono, dan Deni akan membuka usaha bersama dengan nama “Grosir Alat Tulis”
dengan modal masing-masing: Rp6.000.000,00; Rp9.000.000,00; dan Rp5.000.000,00. Pada
akhir tahun pertama grosirnya mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar
Rp30.000.000,00 dan pembagian SHU berdasarkan persentase modalnya dengan ketentuan
20% dari SHU digunakan untuk penambahan modal usaha. Berapa SHU yang diterima Badu,
Tono dan Deni pada akhir tahun pertama?
13. Seorang pedagang berhasil menjual dagangannya Sebesar Rp280.000,00. Jika pedagang
tersebut untung 12 %, tentukan harga beli barang tersebut.
14. Seorang karyawan mendapat bonus sebesar 12,5% dari gajinya karena rajin. Gaji
karyawan semula Rp800.000,00, berapa gaji karyawan setelah mendapat bonus?
15.
Badu menabung di bank sebesar Rp2.500.000,00. Jika bank memberikan bunga 6,5%
setahun, tentukan uang Badu setelah satu tahun.
Perbandingan Senilai
Perbandingan disebut sebagai perbandingan senilai jika dua perbandingan nilainya sama,
yaitu
a/b= a_1/b_1 atau a x b_1 =a_1 x b
Contoh 23 :
Lima liter minyak mempunyai massa 4 kg dan 10 liter minyak mempunyai massa 8 kg.
Perbandingan antara kuantitas minyak dan massanya dituliskan sebagai: 5 : 10 = 4 : 8 atau 1
:2=1:2
Contoh 24 :
Perbandingan panjang dan lebar suatu bangunan adalah 3 : 2. Jika lebarnya 8 m, tentukan
panjang dari bangunan tersebut.
Jawab :
p/l= 3/2 ↔ p/8= 3/2 ↔ p= (3 x 8)/2 ↔ p=12
Perbandingan disebut perbandingan berbalik nilai jika dua perbandingan harganya saling
berbalikan. Perbandingan berbalik nilai dapat dirumuskan dengan:
a/b= b_1/a_1 atau a x a_1 =b_1 x b
Contoh 25 :
Suatu mobil berjalan sejauh (S) 120 km dalam waktu (t) 4 jam pada kecepatan (v) 30
km/jam. Bila kecepatannya 60 km/jam, maka jarak tersebut ditempuh dalam waktu 2 jam.
Artinya, jika kecepatan mobil dilipatkan dengan suatu bilangan maka waktu yang diperlukan
untuk menempuh jarak yang sama dibagi sesuai dengan bilangan kelipatannya.
ontoh 26 :.
Suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh 3 pekerja selama 15 hari. Tentukan banyak pekerja
yang harus ditambahkan agar pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari.
Jawab:
Contoh 27 :
Harga jual mesin ketik elektrik adalah Rp862.500,00. Jika dari harga penjualan tersebut
mendapatkan untung 15%, tentukan harga belinya.
Jawab:
Contoh 28 :
Harga 100 buah buku besar setelah diskon 17,5% adalah Rp701.250,00. Tentukan besarnya
diskon.
Jawab:
Harga barang setelah diskon 17,5% menjadi 82,5%, sehingga diperoleh
Harga barang Persentase
Diskon x 17,5%
Sesudah diskon Rp701.250,00 82,5%
x/701.250=17,5/82,5 ↔ x= (701.250 x 17,5)/82,5 ↔ x=148.750
Contoh 29 :
Karena malas, seorang karyawan dipotong gajinya sebesar 14%. Gaji karyawan setelah
dipotong menjadi Rp1.032.000,00. Berapa gaji mula-mula sebelum dipotong.
Jawab:
Gaji setelah dipotong 14% menjadi 86%, sehingga diperoleh
Persentase of salary Percentage
Gaji Persentase
Contoh 30 :
Seorang pengusaha rotan menerima order dari pengusaha Saudi Arabia untuk mengekspor
hasil kerajinan rotannya. Untuk itu, pengusaha tersebut akan mempekerjakan 500 pengrajin
dan akan diselesaikan dalam waktu 18 hari. Setelah berjalan 6 hari, pekerjaan dihentikan
selama 2 hari. Supaya pekerjaan selesai pada waktu yang telah direncanakan, tentukan
jumlah pekerja yang harus ditambah.
Jawab:
Setelah berjalan 6 hari, waktu yang tersisa hanya 12 hari, istirahat selama 2 hari, sehingga
waktu yang tersisa untuk menyelesaikan bangunan sesuai rencana hanya 10 hari. Akibatnya
harus menambah pekerja. Untuk menyelesaikannya, lihat penyelesaian berikut.
Pekerja Waktu
Skala
Skala ialah bentuk perbandingan senilai dari ukuran suatu besaran nyata. Simbol untuk
menyatakan skala adalah “ : “
Misalnya skala pada peta tertulis 1 : 1.000.000 artinya jika pada peta 1 cm, maka jarak
sebenarnya adalah 1.000.000 cm atau 10 km.
Contoh 31 :
Jarak 2 kota pada peta 7,5 cm. Jika skala pada peta 1 : 150.000, berapakah jarak
sesungguhnya?
Jawab:
Contoh 32
Panjang sebenarnya suatu pintu 2,2 m, dan dilukis oleh arsitek dengan skala 1: 55. Tentukan
panjang pintu dalam lukisan.
Jawab:
Panjang pintu dalam lukisan = 2,2 m : 55 = 220 cm : 55 = 4 cm
Contoh 33 :
Jarak Jakarta – Surabaya sesungguhnya adalah 800 km. Jika di dalam peta digambar
sepanjang 20 cm, tentukan skalanya.
Jawab:
Skala = 20 cm : 800 km
= 20 cm : 80.000.000 cm = 1 : 4.000.000
:
Contoh 34 :
Jarak Jakarta – Cirebon sesungguhnya adalah 280 km, digambar dalam peta 14 cm.
Berapakah jarak sebenarnya Jakarta – Subang yang di dalam peta berjarak 8 cm?
Jawab:
(Jarak sebenarnya 1)/(Jarak sebenarnya 2)= (Jarak dalam peta 1)/(Jarak dalam peta 2)
(280 km)/x= (14 cm)/(8 cm) ↔ x= 8/14 x 280 km ↔ x=160 km
Jadi, jarak Jakarta – Subang adalah 160 km.
Latihan 2
Seorang tukang bangunan dapat menghabiskan 2 sak semen untuk membangun 10 m2
dinding. Jika dia akan membangun dinding seluas 15 m2, berapa sak semen yang
diperlukan?
Suatu gedung direncanakan akan dibangun selama 60 minggu dengan 500 pekerja. Jika
rencana pembangunan gedung dipercepat menjadi 50 minggu, berapa pekerja yang harus
ditambah?
Panjang as sebuah rotor digambar dengan panjang radiusnya 5 cm. Jika skala ukuran itu 1 :
20, berapakah ukuran radius sesungguhnya?
Panjang sebuah mobil sedan sesungguhnya adalah 3,5 m. Berapakah panjang sedan pada
layar TV jika skalanya 1 : 50?
Sebatang perunggu terbuat dari 100 Kg tembaga, 20 Kg timah hitam, dan 30 Kg timah putih.
Berapakah persentase tiap-tiap bahan tersebut dalam perunggu itu?
.
Jika jarak Solo-Surabaya sebenarnya 500 km ternyata di gambar dalam peta hanya 25 cm.
Tentukan skalanya.
Dalam peta, jarak kota A – B = 13 cm dan jarak kota C – D = 18 cm. Jika jarak sebenarnya
kota A – B adalah 390 km, berapakah jarak sebenarnya kota C – D?
Ujang jalan-jalan dengan mobil bersama temannya ke Bandung. Kecepatan rata¬rata mobil
yang dikendarai 50 km/jam, dan memerlukan waktu 4 jam untuk sampai di Bandung. Badru
terlambat 1,5 jam dibanding Ujang dan menyusul dengan menggunakan mobil lain. Jika
Badru menghendaki sampai di Bandung bersama-sama dengan Ujang, maka berapa
kecepatan rata-rata Badru mengendarai mobilnya?
Perbandingan panjang : lebar : tinggi suatu balok adalah 7 : 3 : 2. Jika lebarnya 12 cm,
tentukanlah:
panjang dan tinggi balok,
jumlah panjang rusuk balok.
Karena prestasinya baik, seorang karyawan mendapatkan bonus 23% dan ia menerima gaji
dengan bonusnya sebesar Rp1.722.000,00. Tentukan gaji karyawan tersebut sebelum
ditambah bonus. Seorang pedagang mendapatkan kerugian 34%. Jika barangnya dijual
dengan harga Rp165.000,00, hitung kerugiannya.
Seorang tukang akan membuat pintu dengan bentuk persegi panjang. Pada gambar
panjangnya 4 cm dan lebarnya 2 cm. Jika panjang pintu sebenarnya 2,5 m, hitunglah lebar
daun pintu sebenarnya.
Seorang pemborong bangunan harus mengeluarkan uang Rp30.000,00 per orang setiap
harinya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Jika 5 orang dapat menyelesaikan pekerjaan
itu selama 10 hari, maka untuk menyelesaikan pekerjaan selama 5 hari, hitunglah:
jumlah pekerja yang diperlukan pemborong itu, dan
jumlah uang yang dikeluarkannya.
Sebuah lukisan berukuran 20 cm x 25 cm. Jika skalanya 1 : 200, berapakah ukuran luas
lukisan itu sesungguhnya?
Jumlah siswa SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen sebanyak 600 orang, terdiri atas 40%
memilih jurusan Akuntansi, 25% memilih jurusan Administrasi Perkantoran, dan sisanya
memilih jurusan Penjualan. Berapakah jumlah siswa masing-masing jurusan tersebut?
Jumlah uang Neni, Liana dan Devi besarnya Rp390.000,00. Jika perbandingan uang Neni :
Lliana : Devi adalah 5 : 2 : 6, tentukan uang mereka masing-masing. Denah rumah dibuat
dengan skala 1: 100. Jika luas pada denah 1 cm2, berapakah luas sebenarnya?Jika luas pada
denah 18 cm2, berapakah luas sebenarnya?
Suatu gedung direncanakan akan dibangun oleh 200 pekerja selama 75 minggu. Setelah
berjalan 15 minggu, pembangunan dihentikan sementara selama 20 minggu. Jika
pembangunan ingin selesai sesuai rencana semula, berapakah pekerja yang harus
ditambahkan dalam pembangunan tersebut? Skala denah suatu gedung 1: 400. Luas tanah
yang akan dibangun berukuran 80 cm x 50 cm. Berapa:
ukuran tanah sebenarnya? luas tanah sebenarnya?
Harga barang setelah diskon 17,5% adalah Rp123.750,00.Tentukanlah harga barang tersebut
sebelum diskon.
Karena kurang laku, toko elektronik mengobral mesin ketik elektriknya sehingga hanya
memperoleh hasil penjualan Rp1.424.000,00. Setelah dihitung, toko tersebut rugi 11%.
Tentukan harga belinya.
Soal-Soal Dasar
a) Tentukan nilai dari
32 x 23
Pembahasan
a) 32 x 23 = 9 x 8 = 72
d. Alternatif jawaban
Soal Terapan
Tentukan nilai p yang memenuhi persamaan berikut:
Pembahasan
Soal No. 1
Jika a = 4, b = 3, dan c = 2, tentukan nilai dari:
a) .
b).
Pembahasan
a) Masukkan angka yang diminta soal seperti berikut
b) Ubah dulu bentuk pangkatnya menjadi pangkat yang positif biar lebih mudah, baru
dimasuk angkanya.
Caranya membuat pangkat dari positif menjadi negatif atau dari negatif menjadi positif :
“Yang tadinya di atas, pindahkan ke bawah”
“Yang tadinya di bawah, pindahkan ke atas”
Soal No. 2
Ubah bentuk pangkatnya menjadi positif semua!
Pembahasan
y dan z perlu dipindah, x biarkan saja karena sudah positif
Soal No. 3
Ubah bentuk pangkatnya menjadi negatif semua!
Pembahasan
Hanya x pangkat 5 yang harus dipindahkan, tadinya di atas, pindahkan ke bawah
Soal No. 4
A. (3ab)2
B. 3(ab)2
C. 9 (ab)2
D. 3/(ab)2
E. 9/(ab)2
(un mtk 010)
Pembahasan
Strategi:
Kalikan semua pangkat dengan − 1 seperti permintaan soal, kemudian sederhanakan
pangkat dari koefisien yang pada sama.
Soal No. 5
A. 61/4
B. 63/4
C. 63/2
D. (2/3)3/4
E. (3/2)3/4
Pembahasan
Sifat yang digunakan adalah
axay = ax + y dan
ax : ay = ax − y.
Soal No. 6
Jika a = 2, x = 10, y = 5, dan z = 12 tentukan nilai dari
Pembahasan
Perkalian dan pembagian bentuk pangkat
Soal No. 7
Ditentukan nilai a = 9, b = 16 dan c = 36. Nilai
adalah...
A. 3
B. 6
C. 9
D. 12
E. 18
Pembahasan
Bentuk pangkat dan akar
Soal No. 8
Bentuk sederhana dari (1 + 3√2) − (4 − √50) adalah...
A. −2√2 − 3
B. −2√2 + 5
C. 8√2 − 3
D. 8√2 + 3
E. 8√2 + 5
Pembahasan
Hilangkan tanda kurungnya dulu, jika ada tanda minus di depan kurung, kalikan
masuk, jadinya
(1 + 3√2) − (4 − √50)
= 1 + 3√2 − 4 + √50
√50 sama saja dengan √25 × √ 2 jadi sama dengan 5√2, tinggal disederhanakan:
= 1 + 3√2 −4 + 5√2
= 1 − 4 + 3√2 + 5√2
= −3 + 8√2
= 8√2 −3
Soal No. 9
Ubah bentuk akar berikut ke bentuk pangkat!
Pembahasan
Jadikan satu akar saja, kalikan seperti ini, baru ubah ke bentuk perpangkatan
Soal No. 10
Nyatakan bentuk berikut dalam pangkat positif dan bentuk akar
A. (√x − √y) / xy
B. (√y − √x) / xy
C. (√x + √y) / xy
D. xy(√x + √y)
E. xy(√x − √y)
(Dari Soal SPMB 2004)
Pembahasan
Ubah pangkat ke positif, dan pangkat 1/2 ke bentuk akar, lantas samakan
penyebut bagian atas dulu:
Sampai di sini sudah selesai, tapi di opsi jawaban belum terlihat, di modif lagi,
kalikan sekawan.
Soal No. 11
Bentuk sederhana dari (3√3 - 2√2)(2√3 - √2)=.....
A. 22 + √6
B. 14 + √6
C. 22 - √6
D. 22 - 7√6
E. 14 - 7√6
(Bentuk akar - un 2013)
Pembahasan
Menyederhanakan bentuk akar, kalikan saja:
(3√3 - 2√2)(2√3 - √2)
= 18 - 3√6 - 4√6 + 4
= 22 - 7√6
Soal No. 12
Bentuk sederhana dari
adalah...
A. – 4 – 3√6
B. – 4 – √6
C. – 4 + √6
D. 4 – √6
E. 4 + √6
Pembahasan
Merasionalkan bentuk akar, kalikan dengan sekawannya:
Berikut dua soal UN 2014 tentang pangkat dan akar yang bisa dipelajari:
Soal No. 13
Bentuk sederhana dari
adalah….
Pembahasan
Menyederhanakan bentuk pangkat
Soal No. 14
Bentuk sederhana dari
A. 16√3 − 8√11
B. 16√3 − √11
C. 16√3 + √11
D. 16√3 + 4√11
E. 16√3 + 8√11
Pembahasan
Menyederhanakan bentuk akar
1. Jika 2log x = 3
Tentukan nilai x = ….
Jawab:
2
log x = 3 à x = 23
x = 8.
2. Jika 4log 64 = x
Tentukan nilai x = ….
Jawab:
4
log 64 = x à 4x = 64
4x = 44
x = 4.
x = 2.
1. Jika 4log 64 = x
Tentukan nilai x = ….
Jawab:
4
log 64 = x 4x = 64
4x = 4 4
x = 4.
2. Nilai dari 2log 8 + 3log 9 = ….
Jawab:
= 2log 8 + 3log 9
= 2log 23 + 3log 32
= 3+2
= 5
3. Nilai dari 2log (8 x 16) = ….
Jawab:
= 2log 8 + 2log 16
= 2log 23 + 2log 24
= 3+4
= 7
4. Nilai dari 3log (81 : 27) = ….
Jawab:
= 3log 81 - 3log 27
= 3log 34 - 3log 33
= 4-3
= 1
5. Nilai dari 2log 84 = ….
Jawab:
= 2log 84
= 4 x 2log 23
=4x3
= 12
6. Nilai dari 2log 84 = ….
Jawab:
= 2log 84
= 2 x 2log 23
=2x3
=6
7. Jika log 100 = x
Tentukan nilai x = ….
Jawab:
log 100 = x 10x = 100
10x = 102
x = 2.
8. log 3 = 0,477 dan log 2 = 0,301
Nilai log 18 = ….
log 3 = 0,477 dan log 2 = 0,301
log 18 = log 9 x 2
= log 9 + log 2
= log 32 + log 2
= 2 (0,477) + 0,301
= 0,954 + 0,301
= 1,255
9. log 2 = 0,301 dan log 5 = 0,699
Nilai log 5 + log 8 + log 25 = ….
log 2 = 0,301 dan log 5 = 0,699
= log 5 + log 8 + log 25
= log 5 + log 23 + log 52
= log 5 + 3.log 2 + 2.log 5
= 0,699 + 3(0,301) + 2(0,699)
= 0,699 + 0,903 + 1,398
= 3,0
Aproksimasi kesalahan
Kita mengenal istilah membilang (menghitung) dan mengukur, kedua istilah tersebut
memiliki arti yang berlainan.
B. Pembulatan
a. Jika angka berikutnya lebih dari atau sama dengan 5, maka angka ini hilang dan
angka di depannya ditambah satu.
b. Jika angka berikutnya kurang dari 5, angka ini dihilangkan dan angka di depannya
tetap.
Contoh:
Contoh:
a. 47,25369 = 47,2537 (dibulatkan ke-4 tempat desimal)
Ketentuan untuk menyatakan angka signifikan atau angka yang berarti (penting)
segagai berikut :
c. Semua angka nol di belakang angka bukan nol pada bilangan bulat bukan signifikan.
d. Semua angka nol di depan angka bukan nol pada desimal bukan signifikan.
e. Semua angka nol di belakang angka bukan nol pada desimal adalah signifikan.
Contoh: 20,080 ® mempunyai 4 angka signifikan
f. Semua angka nol pada bilangan yang diberi tanda khusus (strip atau bar) adalah
signifikan.
Satuan ukur terkecil adalah satu angka yang diperhitungkan sebagai tingkat ketelitian
alat ukur.
Contoh:
Sebuah benda kerja diukur dengan tiga alat ukur masing-masing hasilnya adalah 25
satuan ukur; 25,0 satuan ukur; dan 25,04 satuan ukur.
Satuan terkecil dari tiga kali pengukuran itu masing-masing adalah 1 satuan; 0,1 satuan;
dan 0,01 satuan.
SM = x ST
Contoh:
Jawab:
HP = 5 cm
ST = 1 cm
SM = x ST = x 1 = 0,5 cm.
Ø Batas atas pengukuran (BA) adalah hasil pengukuran ditambah salah mutlaknya.
Ø Batas bawah pengukuran (BB) adalah hasil pengukuran dikurangi salah mutlaknya.
BA = HP + SM
BB = HP – SM
Kesalahan 1 gram pada pengukuran berat gula relatif tidak penting disbanding dengan
pengukuran emas. Yang dimaksud salah relatif yaitu perbandingan antara salah mutlak
dengan hasil pengukuran.
Hasil Pengukuran
SR = SM
HP
Contoh:
Tentukan salah relatif dari hasil pengukuran panjang 5 cm !
Jawab:
HP = 5 cm
ST = 1 cm
SM = x ST = x 1 = 0,5 cm.
SR = = = 0,1
Hasil Pengukuran
SR = SM x 100%
HP
Contoh:
Jawab:
HP = 2,5 m
ST = 0,1 m
SR = = =
PK = x 100% = x 100% = 2%
5. Toleransi (T)
T = BA – BB
Contoh :
Jawab:
HP = 5 cm
ST = 1 cm
SM = x ST = x 1 = 0,5 cm
BA = HP + SM = 5 + 0,5 = 5,5
BB = HP – SM = 5 – 0,5 = 4,5
T = BA – BB = 5,5 – 4,5 = 1 cm
2) Ukuran benda yang dapat diterima ditulis (1,5 ± 0,02) m. Tentukan toleransinya !
Jawab:
LATIHAN 2.1
1. Bulatkan sampai satu tempat desimal !
a. 7,95 c. 35,07
b. 102,63 d. 501,245
a. 24,7 c. 2750
b. 4026 d. 0,0020
a. 20 km c. 45 detik
b. 3,5 kg d. 48,75 kg
6. tentukan toleransi kesalahan dari hasil pengukuran yang dinyatakan dengan (53,4 ±
0,03) mm !
Penjumlahan hasil pengukuran dapat dibedakan menjadi dua yaitu jumlah maksimum
dan jumlah minimum, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh:
1) Tentukan batas-batas penjumlahan dari dua pengukuran 5,2 cm dan 3,6 cm (apabila
masing-masing dibulatkan satu angka di belakang koma)
Jawab:
ST = 0,1 cm
Pengukuran pertama 5,2 cm terletak dalam jangkauan (5,2 ± 0,05) cm, berarti:
Pengukuran kedua 3,6 cm terletak dalam jangkauan (3,6 ± 0,05) cm, berarti:
Jumlah sebenarnya = 5,2 + 3,6 = 8,8 cm dan salah mutlaknya = 0,05 + 0,05 = 0,10 cm.
Jadi,batas-batas penjumlahan dua pengukuran itu adalah antara 8,70 cm dan 8,90 cm.
Jawab:
BA1 = 8,5 m
BB1 = 7,5 m
4m
BB2= 3,5 m
Seperti halnya penjumlahan, pengurangan atau selisih juga dibedakan menjadi dua,
yaitu :
Contoh:
Jawab:
ST = 1 cm
2) Carilah selisih maksimum dan minimum dari hasil-hasil pengukuran 12,5 m dan 9,4 m
!
Jawab:
BA1 = 12,55 m
BB1 = 12,45 m
BA2 = 9,45 m
9,4 m
BB2= 9,35 m
Dari dua pengukuran jika dikalikan akan diperoleh dua macam hasil kali, yaitu :
Contoh:
1) Hitung batas-batas luas yang mungkin dari sebuah persegi panjang yang memiliki
panjang 4,5 m dan lebar 3,4 m !
Jawab:
ST = 0,1 cm
SM masing-masing pengukuran = 0,5 x 0,1 = 0,05 cm
Pengukuran pertama 4,5 cm terletak dalam jangkauan (4,5 ± 0,05) cm, berarti:
Pengukuran kedua 3,4 cm terletak dalam jangkauan (3,4 ± 0,05) cm, berarti:
Jadi, batas luas persegi panjang di atas adalah antara 14,9075 cm2 sampai 15,6975
cm2.
2) Tentukan luas maksimum dan luas minimum persegi panjang dengan panjang 8 cm
dan lebar 5 cm !
Jawab:
BA1 = 8,5 m
BB1 = 7,5 m
BB2= 45 m
LATIHAN 2.2
1. Tinggi badan Budi jika dihitung sampai sentimeter terdekat adalah 153 cm. Tentukan
batas-batas tinggi badan Budi yang sebenarnya !
3. Panjang dan lebar suatu pelat tembaga diukur sampai mm terdekat hasilnya 20,6 cm
dan 15,4 cm. Tentukan keliling pelat tembaga tersebut !
5. Dari 2,10 meter panjang kawat tembaga, dipotong sebagian dengan panjang 65,5 cm.
Tentukan selisih hasil pemotongan tersebut !
6. Carilah selisih maksimum dan minimum dari hasil pengukuran berikut ini :
a. 10 cm dan 6 cm
10. Tentukan batas-batas keliling dan luas persegi yang sisinya (5 ± 0,2) cm !
APROKSIMASI KESALAHAN
MODUL 2 APROKSIMASI KESALAHAN
DOWNLOAD LENGKAPNYA
KEGIATAN BELAJAR 1
KESALAHAN PENGUKURAN
Pembulatan
Pada pengukuran ada 3 macam cara pembulatan, yaitu:
Pembulatan ke satuan ukuran terdekat.
Pembulatan ke banyaknya angka-angka desimal.
Pembulatan ke banyaknya angka-angka signifikan (angka-angka yang berarti). Semua angka
adalah signifikan kecuali anngka nol yang digunakan untuk menyatakan tempat koma desimal.
Contoh
513,7 kg = 14 kg; dibulatkan ke kilogram terdekat.
101,12 m = 101,1 m; dibulatkan ke persepuluh meter terdekat.
15431 m2 = 15430 m2; dibulatkan ke puluhan meter persegi terdekat.
Contoh
8,47571 = 8,4757 dibulatkan sampai empat tempat desimal.
= 8,476 dibulatkan sampai tiga tempat desimal.
= 8,48 dibulatkan sampai dua tempat desimal.
= 8,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal.
Contoh
31,0 mempunyai 3 angka signifikan.
30,5 mempunyai 3 angka signifikan.
0,30 mempunyai 2 angka signifikan.
0,3011 mempunyai 4 angka signifikan.
0,007 mempunyai 1 angka signifikan.
0,100 mempunyai 3 angka signifikan.
Contoh :
Tentukan salah relative dan prosentase kesalahan dari hasil pengukuran 2,5 kg
Jawab :
Hasil pengukuran = 2,5 kg
Satuan pengukuran terkecil = 0,1 kg
Salah Mutlak = 1/2 x 0,1 = 0,05 kg
Salah relative = (0,05 "kg" )/2,5 = 0,02 kg
Persentase Kesalahan = 0,02 x 100% = 2 %
Berikanlah pengukuran terbesar dan terkecil yang dapat diterima serta tentukan pula toleransi
dari ( 7 ± 0,3 ) kg
Jawab :
( 7 ± 0,3 ) kg = 7 + 0,3 = 7,3 kg pengukuran terbesar
= 7 - 0,3 = 6,7 kg pengukuran terkecil
Toleransi = 7,3 – 6,7 = 0,6
TES FORMATIF 1
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
Diketahui hasil pengukuran adalah 234,567 m. Jika hasil pengukuran itu dibulatkan ke meter
terdekat adalah …
Diketahui hasil pengukuran adalah 25,243 kg. Jika hasil pengukuran itu dibulatkan itu dibulatkan
sampai dua tempat decimal adalah … kg.
Pecahan 3/8 jika diubah dalam bentuk decimal dan dibulatkan sampai dua angka signifikan
adalah …
Berikut ini yang termasuk pengukuran adalah …
Banyak computer di ruang praktik.
Banyaknya siswa SMK yang lulus UN tahun 2006 di kabupaten Bantul.
Banyaknya gol yang dicetak pada pertandingan piala dunia tahun 2006.
Jumlah penduduk Bekasi tahun 2006.
Berat suatu paket adalah 450 gram.
Salah mutlak dari pengukuran 2,5 liter adalah …
Salah relative dari pengukuran 4 kg adalah…
Persentasi kesalahan dari pengukuran 10 meter adalah … %
Panjang pipa harus terletak pada jangkauan (200 ± 5 ) mm. berikut ini yang ditolak adalah …
Jangkauan dari pengukuran 2,5 mm dan 3,3 mm adalah …
Berat paket yang harus terletak dalam jangkauan (750 ± 15) gram. Berat paket berikut ini yang
dapat diterima adalah …
KEGIATAN BELAJAR 2
OPERASI HASIL PENGUKURAN
Contoh :
Tentukan jumlah dan selisih pengukuran dari 3,2 m dan 1,6
m
Jawab :
Jumlah Pengukuran
Ukuran I terletak pada ( 3,2 ± 0,05 ) m
Ukuran maksimum I = 3,2 + 0,05 = 3,25 m
Ukuran minimum = 3,2 – 0,05 = 3,15 m
Ukuran Maksimum II ( 1,6 ± 0,05 ) m
Ukuran maksimum II = 1,6 + 0,05 = 1,65 m
Ukuran minimum II = 1,6 – 0,05 = 1,55 m
Jumlah maksimum = 3,25 + 1,65 = 4,90 m
Jumlah minimum = 3,15 + 1,55 = 4,70 m
Selisih maksimum = 3,25 – 1,55 = 1, m
Selisih minimum = 3,15 – 1,65 =
Contoh :
Berapakah batas – batas luas daerah persegi panjang dengan panjang 4,1 m dan lebar 2,9 m.
Jawab :
Jangkauan I ( 4,1 ± 0,05 )m maksimum = 4,15 m
minimum = 4,05 m
Jangkauan II ( 2,9 ± 0,05 )m maksimum = 2,95 m
Minimum = 2,85 m
Luas maksimum = 4,15 x 2, 95 = 12,2425 m2
Luas minimum = 4,05 x 2,85 = 11,5425 m2
TES FORMATIF 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
Jumlah maksimum dari pengukuran 5 liter dan 7 liter adalah … liter
Jumlah minimum dari pengukuran 2,3 kg dan 2,5 kg adalah … kg
Selisih maksimum dari pengukuran 9 m dan 7m adalah…
Selisih minimum dari peukuran 12,5 cm dan 17,2 cm adalah … cm.
Keliling maksimum dari sebuah segitiga dengan ukuran sisi-sisinya 6 cm, 8 cm, dan 10 cm
adalah…
Panjang minimum kawat untuk membuat sebuah segilima beraturan dengan sisi 20 cm adalah
…
Luas maksimum sebuah daerah persegi panjang dengan ukuran panjang 30 dm dan lebar 20 dm
adalah … dm2.
Luas minimum sebuah kolam yang berbentuk persegi dengan sisi 50 meter adalah … m2.
Luas maksimum daerah segitiga siku – siku dengan sisi alas 10 cm dan tinggi 5 cm adalah …
cm2.
Luas minimum daerah laying – laying dengan panjang diagonal – diagonalnya 50 cm dan 30 cm
adalah … cm2.
Diketahui bahwa dua hasil pengukuran berat suatu benda adalah 12,1 kg dan 10,2 kg. Tentukan:
Salah mutlak dari jumlah dan salah mutlak dari selisih hasil pengukuran tersebut.
Jumlah maksimum dan jumlah minimum dari dua pengukuran tersebut.
Selisih maksimum dan selisih minimum dari dua pengukuran tersebut.
Ukuran sebuah persegi panjang 4 meter kali 2 meter. Tentukan:
Luas maksimum dan minimum dari persegi panjang tersebut.
A. TUJUAN BELAJAR
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1
Kesalahan Pengukuran
b. Uraian Materi 1
mungkin anda sering membilang dan mengukur. Hasil kegiatan membilang berbeda dengan
hasil kegiatan mengukur. Adapun perbedaannya adalah :
Hasil membilang merupakan bilangan yang pasti sedang hasil dari mengukur berupa
bilangan pembulat atau pendekatan.
Contoh 1.1
b. Banyaknya siswa kelas 1 SMK Negeri 1 Surabaya pada bulan Januari 2005
Untuk mengetahui hasil dari kegiatan pada contoh 1.1a, b, dan c, kita perlu melakukan
kegiatan yang disebut membilang. Hasil dari kegiatan itu merupakan bilangan yang pasti
(eksak).
Contoh 1.2
c. Tinggi Monas
Untuk mengetahui hasil dari kegiatan pada conto 1.2a, b, c, dan d, kita perlu melakukan
kegiatan yang disebut mengukur. Hasil dari kegiatan ini merupakan bilangan yang tidak
pasti (pembulatan atau sering disebut dengan aproksimasi).
Semua angka adalah signifikan kecuali angka nol yang digunakan untuk menatakan tempat
koma decimal.
Contoh 1.3
Contoh 1.4
Contoh 1.5
Dalam kegiatan mengukur, ada beberapa konsep yang terkait. Konsep itu adalah: satuan
pengukuran terkecil, salah mutlak, salah relatif, prosentase kesalahan, ukuran terbesar,
ukuran terkecil dan toleransi. Berikut dibahas pengertian dari masing-masing konsep itu.
Defenisi 1.1
Contoh 1.6
a. Hasil pengukuran panjang adalah 13 cm; mempunyai satuan pengukuran terkecil 1 cm
b. Hasil pengukuran panjang adalah 12,208 km; mempunyai satuan pengukuran terkecil
0,001 km.
c. Hasil pengukuran volume adalah 12,0 cm3; mempunyai satuan pengukuran 0,1 cm3.
Defenisi 1.2
Contoh 1.6
Hasil pengukuran panjang adalah 2,5 cm. tentukanlah mutlak dari pengukuran tersebut.
Jawab:
Hasil pengukuran panjang adalah 2,5 cm. jadi satuan pengukuran terkecil adalah 0,1 cm.
= x 0,1 cm
= 0,05
Defenisi 1.3
Salah relatif pengukuran adalah salah mutlak pengukuran dibagi hasil pengukuran.
Contoh 1.7
Hasil pengukuran panjang adalah 2,5 cm. tentukan salah relatif dari pengukuran tersebut.
Jawab:
Defenisi 1.4
Persentase kesalahan pengukuran adalah salah relatif pengukuran kali 100 persen.
Contoh 1.8
Hasil pengukuran panjag adalah 2,5 cm. Tentukan prosentase kesalahan dari pengukuran
tersebut.
Jawab:
= 0,02 x 100%
= 2%
Defenisi 1.5
Ukuran terbesar suatu pengukuran adalah jumlah hasil pengukuran dengan salah mutlak
pengukuran.
Contoh 1.9
Hasil pengukuran panjang adalah 2,5 cm. tentukan ukuran terbesar dari pengukuran
tersebut.
Jawab:
Dari contoh 1.6, salah mutlak dari pengukuran adalah 0,05 cm.
Jadi ukuran terbesar dari pengukuran = hasil pengukuran + salah mutlak pengukuran
= 2,5 cm + 0,05 cm
= 2,55 cm
Defenisi 1.6
Ukuran terkecil suatu pengukuran adalah pengurangan hasil pengukuran oleh salah mutlak
pengukuran.
Contoh 1.10
Hasil pengukuran panjang adalah 2,5 cm. tentukan ukuran terkecil dari pengukuran
tersebut.
Jawab:
Dari contoh 1.6, salah mutlak dari pengukuran adalah 0,05 cm.
Jadi ukuran terkecil dari pengukuran = hasil pengukuran – salah mutlak pengukuran
= 2,5 cm – 0,05 cm
= 2,45 cm
Defenisi 1.7
Toleransi kesalahan pengukuran adalah selisih antara ukuran terbesar dengan ukuran
terkecil yang dapat diterima.
Contoh 1.11
Hasil pengukuran panjang adalah 2,5 cm. tentukan toleransi dari pengukuran tersebut.
Jawab:
Dari contoh 1.9 dan 1.10, ukuran terbesar dari pengukuran adalah 2,55 cm dan ukuran
terbesar dari pengukuran adalah 2,45 cm.
= 2,55 cm – 2,45 cm
= 0,1 cm
Jika dalam suatu pengukuran toleransi jesalahan telah diketahui, maka sering ditemui
penulisan hasil sebagai: hasil pengukuran ± toleransi kesalahan.
Contoh 1.12
Tentukan ukuran terbesar dan ukuran terkecil dari pengukuran luas bidang yang dituliskan
sebagai (754 m2 ± 0,02 m2).
Jawab:
= 754,02 m2
= 753,08 m2
c. Rangkuman
c. Salah relatif pengukuran adalah salah mutlak pengukuran dibagi hasil pengukuran
e. Ukuran terbesar suatu pengukuran adalah jumlahan hasil pengukuran dengan salah
mutlak pengukuran
f. Ukuran terkecil suatu pengukuran adalah pengurangan hasil pengukuran oleh salah
mutlak pengukuran
g. Toleransi kesalahan pengukuran adalah selisih antara ukuran terbesar dengan ukuran
terkecil yang dapat diterima
Jika dalam suatu pengukuran toleransi pengukuran telah diketahui, maka sering ditemui
penulisan sebagai hasil: hasil pengukuran ? toleransi kesalahan.
d. Tugas I
2. untuk mengetahui hasil pada pernyataan berikut, manakah yang memerlukan pekerjaan
mengukur?
4. Suatu pengukuran dinyatakan dalam bentuk 213 m2 ± 0,05 m2. tentukan toleransi
pengukuran tersebut.
e. Test Formatif I
1. 14372,6454
a. ke persepuluhan terdekat
b. ke perseratusan terdekat
c. ke puluhan terdekat
d. ke ratusan terdekat
2. 5167,103091
3. 327,2500
4. 250 kg
5. 15,2435 cm
= x 1 kg
= 0,002 x 100%
= 0,2%
= 250 kg + 0,5 kg
= 250,5 kg
= 250 kg – 0,5 kg
= 249,5 kg
= 250,5 kg – 249,5 kg
= 1 kg
= 0,0000033 x 100%
= 0,00033%
= 15,2435 cm + 0,00005 cm
= 15,24355
= 15,2435 cm – 0,00005 cm
= 15,24345 cm
2. Kegiatan Belajar 2
b. Uraian Materi 2
Pada kegiatan belajar ini, dibahas beberapa operasi dari dua hasil pengukuran, yaitu:
salah mutlak dari jumlah dua pengukuran, salah mutlak dari selisih dua pengukuran,
jumlah maksimum dari dua pengukuran, jumlah dari minimum dari dua pengukuran, selisih
maksimum dari dua pengukuran, selisih minimum dari dua pengukuran, perkalian
maksimum dari dua pengukuran, perkalian minimum dari dua pengukuran.
Defenisi 2.1
Salah mutlak dari dua jumlah dua pengukuran a dan b didefenisikan sebagai jumlah salah
mutlak pengukuran a dengan salah mutlak pengukuran b.
Atau :
Contoh 2.1
Hasil dua pengukuran panjang masing-masing adalah 32,5 km dan 28,7 km. tentukan salah
mutlak dari jumlah hasil dua pengukuran tersebut.
Jawab:
= (salah mutlak pengukuran 32,5 km) + (salah mutlak pengukuran 28,7 km)
= 0,05 km + 0,05 km
= 0,1 km
Defenisi 2.2
Salah mutlak dari selisih dua buah pengukuran a dan b didefenisikan sebagai jumlah salah
mutlak pengukuran a dengan salah mutlak pengukuran b.
Atau :
Contoh 2.2
Hasil dua pengukuran panjang masing-masing adalah 32,5 km dan 28,7 km. tentukan salah
mutlak dari selisih hasil dua pengukuran tersebut.
Jawab:
=(salah mutlak pengukuran 32,5 km) + (salah mutlak pengukuran 28,7 km)
= 0,05 km + 0,05 km
= 0,1 km
Defenisi 2.3
Jumlah maksimum dua buah pengukuran a dan b didefenisikan sebagai jumlah dari jumlah
pengkuran a dengan pengukuran b dengan salah mutlak jumlah pengukuran a dengan
pengukuran b.
Atau :
Contoh 2.3
Hasil dua pengukuran panjang masing-masing adalah 32,5 km dan 28,7 km. tentukan
jumlah maksimum dari hasil pengukuran tersebut.
Jawab:
Dari contoh 2.1, salah mutlak dari jumlah dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km adalah 0,1
km
Jumlah maksimum dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km
= (32,5 km + 28,7 km) + (salah mutlak dari jumlah dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km)
= 61,2 km + 0,1 km
= 61,3 km
Defenisi 2.4
Jumlah minimum dua buah pengukuran a dan b didefenisikan sebagai selisih dari jumlah
pengukuran a dengan pengukuran b dengan salah mutlak jumlah pengukuran a dengan
pengukuran b.
Atau :
Contoh 2.4
Hasil dua pengukuran panjang masing-masing adalah 32,5 km dan 28,7 km. tentukan
jumlah minimum dari hasil dua pengkuran tersebut.
Jawab:
Dari contoh 2.1, salah mutlak dari jumlah dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km adalah 0,1
km
= (32,5 km + 28,7) – (salah mutlak dari jumlah dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km)
= 61,2 km – 0,1 km
= 61,3 km
Defenisi 2.5
Selisih maksimum dua buah pengukuran a dan b didefenisikan sebagai jumlah dari
pengurangan pengukuran a oleh pengukuran b dengan salah mutlak selisih pengukuran a
dengan pengukuran b.
Atau :
Contoh 2.5
Hasil dua pengukuran panjang masing-masing adalah 32,5 km dan 28,7 km. tentukan
selisih maksimum dari hasil dua pengkuran tersebut.
Jawab:
Dari contoh 2.2, salah mutlak dari selisih dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km adalah 0,1
km
= (32,5 km – 28,7) + (salah mutlak dari selisih dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km)
= 3,8 km + 0,1 km
= 3,9 km
Defenisi 2.6
Selisih minimum dua buah pengukruan a dan b didefenisikan sebagai pengurangan dari
pengurangan pengukuran a oleh pengukuran b dengan salah mutlak dari selisih pengukuran
a dengan pengukuran b.
Atau :
Contoh 2.6
Hasil dua pengukuran panjang masing-masing adalah 32,5 km dan 28,7 km. tentukan
selisih minimum dari hasil dua pengkuran tersebut.
Jawab:
Dari contoh 2.2, salah mutlak dari selisih dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km adalah 0,1
km
= (32,5 km – 28,7 km) – (salah mutlak dari selisih dua pengukuran 32,5 km dan 28,7 km)
= 3,8 km – 0,1 km
= 3,7 km
Defenisi 2.7
Perkalian maksimum dua buah pengukuran a dan b didefenisikan sebagai hasil kali ukuran
maksimum (ukuran terbesar) pengukuran a dengan ukuran maksimum (ukuran terbesar)
pengukuran b.
Atau :
Contoh 2.7
Hasil dua pengukuran panjang masing-masing adalah 32,5 km dan 28,7 km. tentukan
perkalian maksimum dari hasil dua pengukuran tersebut.
Jawab:
salah murlak dari hasil pengukuran 32,5 km adalah 0,05 km
(ukuran maksimum pengukuran 32,5 km) x (ukuran maksimum pengukuran 28,7 km)
= 32,55 km x 28,75 km
= 935,8125 km2
Defenisi 2.8
Perkalian minimum dua buah pengukuran a dan b didefenisikan sebagai hasil kali ukuran
minimum (ukuran terkecil) pengukuran a dengan ukuran minimum (ukuran terkecil)
pengukruan b.
Atau :
Contoh 2.8
Hasil dua pengukuran panjang masing-masing adalah 32,5 km dan 28,7 km.
Jawab:
= (ukuran minimum pengukuran 32,5 km) x (ukuran minimum pengukuran 28,7 km)
= 32,54 km x 28,65 km
= 929,6925 km2
c. Rangkuman 2
d. Tugas 2
1) Hasil dua pengukuran berat benda masing-masing adalah 12,32 kg dan 10,14 kg,
tentukan:
2) Hasil pengukuran sebuah persegi panjang adalah panjang 12,2 cm dan lebar 6,1 cm.
tentukan:
e. Tes Formatif 2
1. hasil dua pengukuran tinggi benda masing-masing adalah 173,34 m dan 162,12 m.
Tentukan :
2. Perkalian minimum dari dua pengukuran tersebut. Hasil pengukuran sebuah jajar
genjang adalah: alas 13,1 cm dan tinggi 4,7 cm.
Tentukan :
Salah mutlak dari jumlah hasil dua pengukuran 173,34 m dan 162,12 m adalah 0,005 m +
0,005 m = 0,01 m.
Salah mutlak dari selisih hasil dua pengukuran 173,34 m dan 162,12 m adalah 0,005 m +
0,005 m = 0,01 m.
BAB III
EVALUASI
A. SOAL EVALUASI
1. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang memerlukan kegiatan membilang dan
manakah yang memerlukan kegiatan mengukur?
3. Diketahui bahwa dua hasul pengukuran berat suatu benda adalah 12,1 kg dan 10,2 kg.
tentukan :
i. salah mutlak dari jumlah dan salah mutlak dari selisih hasil pengukuran tersebut
B. KUNCI JAWABAN
Pertidak samaan dengan pangkat tertinggi dari variable (peubah) adalah satu
Himpunan penyelesaian (HP) pertidaksamaan dapat ditulis dalambentuk notasi
himpunan atau dengan garis biangan.
Contoh :
1. Tentukan himpunan penyeesaian dari pertidaksamaan di bawah ini !
a. 3x – 1 > 5 b. 3x + 4 ≤ 5 ( x - 1 )
Jawab : Jawab :
3x – 1 >5 3x + 4 ≤ 5 ( x - 1 )
3x > 5 + 1 3x + 4 ≤ 5 x - 5
3x >6 3x – 5x ≤ -5 – 4
x > 6/3 -2x ≤ -9
x >2 x ≥ 9/2
HP = { x │x > 2, x Є R } HP = { x │x ≥ 9/2, x Є R }
a. Memfaktorkan
Sifat yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara
memfaktorkan adalah sifat faktor nol, yaitu:
Untuk setiap p dan q bilangan riil dan berlaku p · q = 0 maka p = 0 atau q = 0
Jadi, x = 0 atau ax + b = 0.
Contoh Soal
Selesaikanlah persamaan kuadrat di bawah ini:
a. x2 – 5x = 0 b. 4x2 + 3x = 0
Jawab:
a. x2 – 5x = 0 b. 4x2 + 3x = 0
x(x – 5) = 0 x(4x + 3) = 0
x = 0 atau x – 5 = 0 x = 0 atau 4x + 3 = 0
x=5 4x = –3 atau x = − 3
4
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {0, 5}. Jadi, HP adalah {-− 3 , 0}.
4
2) Menggunakan Rumus abc
Dalam melengkapkan kuadrat sempurna, diperoleh cara mencari nilai akar-akar
persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah dengan menggunakan rumus
X2 – 4X – 12 = 0
2.Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat
Contoh Soal
Tentukan himpunan penyelesaian untuk pertidaksamaan kuadrat x – 5x – 14 < 0
2
Jawab:
x – 5x – 14 < 0
2
x – 5x – 14 = 0
2
(x – 7) (x + 2) = 0
x – 7 = 0 atau x + 2 = 0
x = 7 atau x = –2
Jawab :
2x + 3y = 6 x 1 => 2x + 3y = 6
x+y=2 x 2 =>2x + 2y = 4 -
y =2
2x + 3y = 6 x 1 => 2x + 3y = 6
x+y=2 x 3 =>3x + 3y = 6 -
-x =0
x =0
Jadi Himpunan penyelesaianya adalah { 0 , 2 }
c. substitusi;
Contoh :
Tentukan peryelesaian dari persamaan di bawah ini dengan subtitusi
2x + 3y = 6
x+y=2
Jawab :
x+y=2
x=2–y
subtitusikan kepersamaan 2x + 3y = 6
2(2 – y ) + 3y = 6
4 – 2y + 3y = 6
4+y=6
y=6–4
y=2
subtitusikan kepersamaan x = 2 – y
x=2–2
x=0
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah { 0 , 2 }
subtitusikan kepersamaan x + y = 2
x+2=2
x=2–2
x=0
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah { 0 , 2 }
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Lebih jauh dijelaskan dalam Permendiknas nomor 25 tahun 2006 tentang Rincian Tugas
Unit Kerja di Lingkungan Ditjen Mandikdasmen bahwa rincian tugas Subdirektorat
Pembelajaran - Dit. PSMA, antara lain melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, termasuk penyusunan pedoman
pelaksanaan kurikulum.
Pengembangan KTSP (KTSP) berdasarkan SNP memerlukan langkah dan strategi yang
harus dikaji berdasarkan analisis yang cermat dan teliti. Analisis dilakukan terhadap
tuntutan kompetensi yang tertuang dalam rumusan SK dan KD; analisis mengenai
kebutuhan dan potensi peserta didik, masyarakat, dan lingkungan; serta analisis
peluang dan tantangan dalam memajukan pendidikan pada masa yang akan datang
dengan dinamika dan kompleksitas yang semakin tinggi.
Penjabaran standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sebagai bagian dari
pengembangan KTSP dilakukan melalui pengembangan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Silabus merupakan penjabaran secara umum dengan
mengembangkan SK dan KD menjadi indikator, kegiatan pembelajaran, materi
pembelajaran dan penilaian. Penjabaran lebih lanjut dari silabus dalam bentuk rencana
pelaksanaan pembelajaran.
B.Tujuan
C.Ruang Lingkup
Ruang lingkup panduan ini meliputi: konsep dasar dan implementasi pembelajaran,
mekanisme pengembangan pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk sistem paket dan sistem satuan kredit semsester
(SKS), serta evaluasi dan tindak lanjut untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses
pembelajaran.
BAB II
KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASI
Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar merupakan
proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan
tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman
ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau
diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik.
Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian
luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang
terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam
belajar bersifat sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat
positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek
perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.
Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal, yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri,
sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk faktor
internal, yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi,
kondisi fisik, dan mental.
Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik yang mempengaruhi
belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah: lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan
masyarakat).
Pada hakikatnya belajar dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak maupun manusia
dewasa. Pada kenyataannya ada kewajiban bagi manusia dewasa atau orang-orang
yang memiliki kompetensi lebih dahulu agar menyediakan ruang, waktu, dan kondisi
agar terjadi proses belajar pada anak-anak. Dalam hal ini proses belajar diharapkan
terjadi secara optimal pada peserta didik melalui cara-cara yang dirancang dan
difasilitasi oleh guru di sekolah. Dengan demikian diperlukan kegiatan pembelajaran
yang disiapkan oleh guru.
Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan
tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya.
Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif.
Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran
sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efesien
dan efektif (T. Raka Joni, 1992). Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi
pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik (Gerlach and Ely). Strategi belajar mengajar
tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya
materi pengajaran atau paket pengajarannya (Dick and Carey).
Faktor yang memengaruhi proses pembelajaran terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi guru sebagai
pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan proses pembelajaran, oleh sebab itu
guru harus memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab,
penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja.
Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang dari luar pribadi guru, antara
lain keluarga dan lingkungan pergaulan di masyarakat. Faktor lingkungan, yang
dimaksud adalah faktor lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah.
Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum ada dua strategi pembelajaran
yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan strategi yang
berpusat pada peserta didik (student centre oriented). Pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada guru menggunakan strategi ekspositori, sedangkan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menggunakan strategi diskoveri inkuiri
(discovery inquiry).
Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi diskoveri inkuiri adalah sebagai berikut.
a.Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah
b.Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
c.Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data
d.Menganalisis data dan melakukan verifikasi
e.Melakukan generalisasi
Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas peserta
didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung (direct instructional) yang
dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah ceramah atau presentasi, diskusi
kelas, dan tanya jawab. Namun demikian ceramah atau presentasi yang dilakukan
secara interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran.
Strategi diskoveri inkuiri memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu
dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu lebih
efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk Problem Based Learning yang difasilitasi oleh
guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peseserta didik yang tinggi. Metode yang
digunakan adalah observasi, diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan
sebagainya.
b.Inquiry
Siklus inkuiri: observasi dimulai dengan bertanya, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, dan menarik simpulan.
Langkah-langkah inkuiri dengan merumuskan masalah, melakukan observasi, analisis
data, kemudian mengomunikasikan hasilnya
c.Questioning
Berguna bagi guru untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta didik; menggali
informasi tentang pemahaman, perhatian, dan pengetahuan peserta didik.
Berguna bagi peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi belajar.
d.Learning Community
Dilakukan melalui pembelajaran kolaboratif
Belajar dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil sehingga kemampuan sosial dan
komunikasi berkembang
e.Modelling
Berguna sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik seperti cara
menggali informasi, demonstrasi, dan lain-lain.
Pemodelan dilakukan oleh guru (sebagai teladan), peserta didik, dan tokoh lain.
f.Reflection
Tentang cara berpikir apa yang baru dipelajari
Respon terhadap kejadian, aktivitas/pengetahuan yang baru
Hasil konstruksi pengetahuan yang baru
Bentuknya dapat berupa kesan, catatan atau hasil karya
g.Autentic Assesment
Menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
Berlangsung selama proses secara terintegrasi
Dilakukan melalui berbagai cara (test dan non-test)
Alternative bentuk: kinerja, observasi, portofolio, dan/atau jurnal
Sementara itu bagi sekolah kategori mandiri yang menerapkan sistem kredit semester,
beban belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). 1 (satu) sks tingkat
SMA terdiri dari 1 (satu) jam pelajaran (@45 menit) tatap muka dan 25 menit tugas
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Dengan demikian, pada sistem paket
maupun SKS, guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas
terstruktur dan kegiatan mandiri.
Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tatap muka dilakukan dengan
strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan
seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran
kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan
kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi.
Untuk sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tatap muka lebih disarankan
dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
menggunakan strategi dikoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah
interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak
dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun
RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan
dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi
lingkungan, atau proyek.
Bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur dirancang dan
dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi waktunya lebih sedikit
dibandingkan dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan tugas terstruktur merupakan
kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran
guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri
inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti
diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen,
observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh
guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk sistem paket maupun
sistem SKS. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan
metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.
BAB III
MEKANISME PENGEMBANGAN
A.Mekanisme
Kegiatan dilakukan dalam koordinasi kepala sekolah yang dilaksanakan oleh tim
pengembang kurikulum di sekolah bersama dengan guru baik melalui rapat kerja
dan/atau kegiatan MGMP.
B.Langkah-Langkah
Pengembangan kegiatan pembelajaran dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.Mengkaji dan memetakan KD (KD) agar diketahui karakteristiknya. Hal ini perlu
dilakukan guna merancang strategi dan metode yang akan digunakan pada kegiatan
tatap muka, tugas terstruktur, dan mandiri tidak terstruktur.
2.Mendeskripsikan KD secara lebih rinci dan terukur ke dalam rumusan indikator
kompetensi. Indikator berguna untuk merancang kegiatan pembelajaran yang
diperlukan. Indikator yang dominan pada prinsip dan prosedural misalnya, menyarankan
kegiatan pembelajaran dengan strategi diskoveri inkuiri.
3.Membuat desain pembelajaran dalam bentuk silabus atau desain umum pembelajaran
seperti disajikan dalam Contoh Desain Umum Pembelajaran Sistem SKS.
4.Menjabarkan silabus atau desain pembelajaran dalam bentuk rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tiap pertemuan.
5.Melaksanaan pembelajaran sesuai dengan silabus/desain pembelajaran dan RPP.
6.Melakukan penilaian proses maupun hasil belajar untuk mengukur pencapaian
kompetensi
MINGGU
KE KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN
TATAP MUKA TUGAS TERSTRUKTUR KEGIATAN MANDIRI
1 1.1. Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Guru
1. melakukan questioning pengalaman siswa tentang mengukur, besaran, dan satuan
2. menjelaskan aspek penting dalam mengukur 1. praktik mengukur di laboraorium
1. mendata alat ukur yang sering digunakan sehari-hari
2. membuat laporan hasil praktik
Kehadiran
Jam Siswa
No Hari/Tanggal Kelas/Tempat KD/Kegiatan Ket
Ke Tdk
Hadir
Hadir
Memeriksa 17
2-3 Kantor -
Perangkat Guru ssw
Kamis, 22 Listening
1
Jan 2014 5-6 12 IPS 2 Ungkapan Puas dan 9 ssw -
Tidak Puas
Pemeriksaan
7-8 Kantor - -
Perangkat Guru
2 Senin, 26 1-2 9D Reading 18 -
Jan 2015 Teks Descriptive ssw
3-4 Kantor Menyusun Jadwal
- -
Pelajaran
5-6 12 IPS 1 Speaking
17
Ungkapan Puas dan -
ssw
Tidak Puas
7-8 Kantor Menyusun Jadwal
- -
Piket
1-2 12 IPS 2 Speaking
Selasa, 27 Ungkapan Puas dan 9 ssw -
3 jan 2015 Tidak Puas
4-5 9C Reading 20
-
Teks Descriptive ssw
1-2 9D Writing
Rabu, 26 jan `7 ssw 1 ssw
Teks Descriptive
4 2015
5-6 9C Writing 19
1 ssw
Teks Descriptive ssw
Writing
17
2-3 12 IPS 1 Ungkapan Puas dan -
Kamis, 29 ssw
Tidak Puas
5 Jan 2014
Writing
5-6 12 IPS 2 Ungkapan Puas dan 9 ssw -
Tidak Puas
Catatan : …………………………………………………………….
Negeri Besar,……,…..,2015
Mengetahui
Kepala Sekolah Waka Kurikulum Guru Mata Pelajaran
Catatan:
Apabila sekolah menerapkan sistem ujian blok pada sejumlah KD, maka hasil ujiannya
harus tetap dapat dianalisis tingkat ketercapaian setiap indikator dan setiap KD yang
diujikan.
Ada kemugkinan ke depan, ujian blok atau semesteran dihilangkan, karena penilaian
sudah terpenuhi melalui pencapaian indikator pada tiap KD yang diujikan pada
pelaksanaan kegiatan harian
1. Nilai SKBM
tiap mata pelajaran dalam satu sekolah dimungkinkan terdapat banyak
perbedaan, bahkan antara nilai SKBM semester I belum tentu sama
dengan nilai SKBM semester II, dan seterusnya. Karena SKBM betul-betul
ditentukan oleh hasil analisis yang dilakukan guru-guru yang akan
melaksanakan pembelajarannya
2. Setiap KD dan IP dimungkinkan adanya perbedaan nilai katuntasan belajar
minimal, dan penetapannya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Tingkat essensial (tingkat kepentingan materi) baik dari segi substansi
keilmuan, maupun dari segi kompetensi (pada setiap indikator
terhadap KD, dan pada setiap KD terhadap SK) yang harus dicapai oleh
siswa pada setiap semester. Forum guru terlebih dahulu harus
menentukan kriteria untuk dapat menentukan tingkat essensial
indikator-indikator pada setiap KD dengan tepat. Kriteria tingkat
essensial suatu indikator pencapaian (IP) dari setiap KD, didasarkan
antara lain sebagai berikut:
Catatan:
Meskipun SKBM yang ditetapkan masih di bawah nilai 100, guru
harus tetap melaksanakan pembelajaran praktek sesuai dengan
tuntutan IP dan KD dimaksud, dengan cara memanfaatkan sarana
yang ada di luar sekolah, atau membuat sendiri dengan melibatkan
seluruh siswa.
1. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa di sekolahyang
bersangkutan. Penetapan SKBMdi kelas VII untuk SMP dan kelas X
untuk SMA, didasarkan pada hasil seleksi (misalnya) pada saat PSB.
Sedangkan untuk penetapan SKBM pada semester atau kelas
berikutnya, didasarkan pada rata-rata tingkat pencapaian kompetensi
siswa pada semester/kelas sebelumnya.
2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah (tenaga, sarana pendidikan
yang sangat essensial, biaya pendidikan dan lain-lain)
1. Beberapa hal yang daapat dijadikan sebagi acuan dalam membuat
rasionalisasi pada saat guru menetapkan SKBM, antara lain sebagai
berikut:
Nilai ketuntasan belajar minimal setiap kompetensi dasar (KD)
merupakan rata-rata nilai ketuntasan belajar minimal setiap indikator.
Siswa dinyatakan telah mencapaiSKBM untuk KD tertentu apabila yang
bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah
ditetapkan untuk seluruh Indikator pada KD dimaksud
1. Rambu-rambu analisis penentuan SKBM, dapat dilakukan dengan
mengunakan contoh format A sebagaimana terlampir
2. Penentuan SKBM, dapat dilakukan dengan mengunakan contoh format
B sebagaimana terlampir
3. Nilai ketuntasan belajar minimal tersebut dicantumkan dalam laporan hasil
belajar siswa (LHBS/raport) dan harus diinformasikan kepada seluruh
warga sekolah dan orang tua siswa.
4. Selanjutnya, dalam melakukan penetapan SKBM, agar mengacu pada buku
pedoman umum dan pedoman khusus penilaian kurikulum 2004 dan
pedoman lainnya yang telah diterbitkan oleh Dikmenum atau referensi lain
yang relevan.
Nama Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/semester :
1
2
3
4
5
dst
Rata-rata
Ketuntasan belajar (dalam
%)
Frekwensi ≤ 49
jml siswa 50-74
75-100
≥ KKM sekolah