Tidak sulit untuk membuat iwak pakasam. Barangkali, olahan ini disebut pakasam karena rasanya yang sedikit
asam. Disebut iwak samu karena tampilannya sewaktu masih mentah khas, dibaluri samu atau serbuk beras
yang telah disangrai dan diberi sedikit kunyit. Berikut adalah cara membuat iwak pakasam atau iwak samu.
Bersihkan 0,25 kg ikan seluang atau lilimbihayam yang masih segar. Buang isi perutnya. Jika anda
menggunakan ikan yang lebih besar (ukuran diatas 5 cm) maka buang juga sisiknya.
Beri garam ikan yang sudah dibersihkan. Jumlah garam sesuai selera. Lebih enak jika anda menambahkan
garam sehingga ikan sedikit lebih asin dari ikan goreng biasa, tetapi lebih hambar jika dibanding ikan asin.
Diamkan selama lebih kurang 10 menit hingga garam meresap.
Tiriskan ikan sehingga tak ada lagi air yang menetes.
Sementara itu sangrai (goreng tanpa minyak) 2 genggam beras sampai agak kecoklatan. Hati-hati. Jangan
sampai gosong.
Tumbuk atau giling beras yang telah disangrai tadi hingga ukurannya seperti pasir.
Tambahkan sedikit kunyit pada tumbukan beras untuk mendapatkan warna kuning keemasan yang
menarik. Jika ingin warnanya kecoklatan saja, anda tidak perlu menambahkan kunyit.
Pada ikan yang telah diberi garam dan ditiriskan sisa airnya, taburkan serbuk beras sangrai (samu). Aduk
hingga rata. Jika ikan yang digunakan berukuran lebih besar, maka balurkan serbuk beras sangrai pada
seluruh permukaan ikan.
Masukkan ikan yang telah diberi samu ini dalam wadah tertutup, lalu simpan di dalam kulkas (bukan
di freezer atau meat tray). Cukup diletakkan di atas rak tempat sayuran. Biarkan paling kurang semalaman
agar terjadi proses fermentasi dan muncul rasa sedikit asam pada ikan. (Sebagian masyarakat bahkan
dapat menyimpan iwak samu atau pakasam ini selama berbulan-bulan karena dibuat lebih asin).
Nah, itulah cara membuat iwak pakasam atau iwak samu khas masyarakat banjar.
Cara memasak olahan ikan berbentuk iwak pakasam atau iwak samu ini sangat sederhana. Tetapi, dijamin
rasanya gurih dan harum. Berikut langkah-langkahnya.