Disusun Oleh:
Ervan Ferdiansyah, M.Si
NIP: 19910829 201902 1 002
User
UserPELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
REFERENSI ............................................................................................................... 30
LAMPIRAN ................................................................................................................. 31
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan mengenai kegiatan aktualisasi tertuang dalam Undang-
Undang no 5. Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil negara (ASN). UU tersebut
mengatur tentang kewajiban memberikan pendidikan dan pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun.
Adapun salah satu kegiatan dalam proses pendidikan dan pelatihan tersebut
adalah Aktualisasi. Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di STMKG dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS. Adapun nilai-nilai yang perlu diaktualisasikan dalam kegiatan
tersebut adalah: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi.
Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) adalah
Perguruan Tinggi yang yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala BMKG. STMKG mempunyai tugas menyelenggarakan
pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi di bidang MKG dan
Instrumentasi MKG.
1
Gambar 1 menunjukkan struktur organisasi yang ada di STMKG mulai
dari ketua STMKG hingga kelompok dosen STMKG. Adapun Visi dan Misi dari
STMKG adalah:
2
E-Learning merupakan konsep pembelajaran yang dilakukan melalui
jaringan media, STMKG sebagai penyelenggara perguruan tinggi belum
banyak melakukan kegiatan e-learning pada proses pembelajarannya. Sistem
e-learning mutlak diperlukan mengingat perlunya antisipasi perkembangan
jaman. Seiring dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan informasi,
peningkatan performa komunikasi antara pihak dosen dan mahasiswa
menjadi salah satu alasan mengapa program e-learning ini dibutuhkan.
Pemanfaatan e-learning memudahkan dosen dalam menyajikan bahan ajar
kepada mahasiswanya, dan juga memudahkan mahasiswa dalam mengakses
bahan ajar serta keperluan lain terkait pembelajaran. Salah satu sarana dalam
mewujudkan program e-learning yang mudah diterapkan adalah google
classroom. Sarana tersebut digunakan dengan mempertimbangkan aspek
kemudahan akses, dan kemudahan dalam merancang pembelajaran yang
akan dituangkan.
Berdasarkan kelebihan dan manfaat tersebut maka penulis tertarik untuk
mengaktualisasikan hasil pelatihan dasar CPNS kedalam bentuk kegiatan
“Pemanfaatan Google Calssroom Sebagai Sarana Pembelajaran Taruna
STMKG.”
3
C. Tempat dan waktu Aktualisasi
1. Tempat: Kampus STMKG
2. Waktu : 13 Mei s.d. 25 Juni 2019
4
BAB II: NILAI DASAR PROFESI PNS DAN INDIKATORNYA
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban setiap individu, kelompok,
organisasi, maupun instansi untuk melakukan pertanggungjawaban atas
kegiatan kegiatan yang dilakukan. Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek
yaitu:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.
5
B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN
RI, 2015:1). Indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus
dimiliki oleh ASN antara lain adalah:
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat
b. Memahami pluralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya
C. Etika Publik
Dalam menyelenggarakan peayanan publik, seorang ASN harus memiliki
etika publik sebagai bentuk refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik. Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-
hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik
ini bermaksud untuk mengatur tingah laku yang diharapkan dapat dipegang
teguh oleh kelompok profesional tertentu. Berikut indikator etika publik:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
6
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
D. Komitmen Mutu
Mutu merupakan suatu standar kelayakan yang dapat diukur berdasarkan
pada kepuasan akan suat produk atau jasa. Sehingga mutu juga dapat
digunakan sebagai alat pembanding. Komitmen mutu adalah janji pada diri
kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima antara
lains sebagai berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customer/clients.
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customer/clients tetap setia.
c. Memunculkan hal yang baru untuk mendukung kemajuan kegiatan
d. mencapai target yang ditentukan tanpa adanya hal yang terbuang dan
tepat guna
e. Menimbulkan pemikiran pemikiran baru yang belum ada
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara
E. Anti Korupsi
Korupsi atau corruptio dalam bahasa yunani, merupakan perbuatan yang
tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum.
Anti korupsi merupakan upaya upaya yang dilakukan dalam memberantas
segala tingkah lak yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk
menjauhkan diri kita dari korupsi. Nilai-Nilai dasar anti korupsi adalah sebagai
berikut: Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja keras,
Sederhana, Berani dan Adil.
7
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
Dari enam tupoksi yang ada, penulis memilih tupoksi keempat sebagai
dasar menyusun rancangan aktualisasi, hal ini dikarenakan penulis akan
ditempatkan sebagai dosen (asisten ahli) yang memiliki tugas melaksanakan
kegiatan pendidikan.
Daftar Isu yang ditemukan pada tupoksi keempat, antara lain adalah:
1. Belum ada panduan penyelenggaraan program sarjana terapan
yang terintegrasi dalam satu buku panduan.
2. Belum ada kegiatan belajar berbasis e-learning
3. Panduan/ kumpulan SOP kegiatan dosen belum tersedia
4. Kesulitan taruna dalam mengakses Sistem Informasi Akademik
Dari empat isu yang ada, kemudian dilakukan analisis untuk menentukan
isu mana yang akan diangkat berdasarkan urgensi (U), resiko (S), dan
dampak jangka panjang (G).
8
Tabel 1 Isu strategis/ masalah utama
Kriteria
Total
No Masalah Utama Penilaian
Nilai
U S G
Belum ada panduan penyelenggaraan
1 program sarjana terapan yang 4 4 3 11
terintegrasi dalam satu buku panduan.
Belum ada kegiatan belajar berbasis e-
2 5 5 4 14
learning
Panduan/ kumpulan SOP kegiatan dosen
3 5 4 4 13
belum tersedia
Kesulitan Taruna dalam mengakses
4 5 4 3 12
Sistem Informasi Akademik
9
B. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Adapun rencana pelaksanaan kegiatan yang akan diaktualisasikan adalah:
Kontribusi
Keterkaitan Nilai- Kontribusi Terhadap Visi- Terhadap
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Nilai Dasar Misi Organisasi Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6
1 Merancang dengan 1. Menentukan metode Kursil dan SAP Akuntabilitas Terwujudnya visi STMKG Kegiatan ini
kreatif sistem pembelajaran (tanggung jawab, tertib yang mampu menghasilkan berorientasi
pembelajaran 2. Membuat garis besar administrasi dosen) sumber daya manusia yang terhadap
berbasis google program pembelajaran memiliki kompetensi dan penguatan nilai
Nasionalisme berwawasan global di profesional,
classroom
(Disiplin) bidang meteorologi, tanggung jawab,
klimatologi, geofisika dan pembelajar dan
Etika Publik instrumentasi meteorologi, orientasi pada
(Profesional) klimatologi dan geofisika kualitas
Komitmen Mutu
10
(Pendekatan Ilmiah)
2 Menyiapkan 1. Studi literatur terkait Bahan ajar/ Akuntabilitas Terwujudnya visi STMKG Kegiatan ini
dengan kreatif materi pembelajaran Bahan tayang (tanggung jawab, tertib yang mampu menghasilkan berorientasi
materi 2. Mempersiapkan administrasi dosen) sumber daya manusia yang terhadap
pembelajaran- bahan tayang dan memiliki kompetensi dan penguatan nilai
bahan ajar Nasionalisme berwawasan global di profesional,
Radiasi dan Energi
(Disiplin) bidang meteorologi, tanggung jawab,
klimatologi, geofisika dan disiplin dan
Etika Publik instrumentasi meteorologi, orientasi pada
(Berorientasi pada klimatologi dan geofisika. kualitas
kualitas pembelajaran) Serta misi melaksanakan
Tridharma STMKG di
Komitmen Mutu bidang meteorologi,
(Pendekatan Ilmiah) klimatologi, geofisika dan
instrumentasi
Anti Korupsi meteorologi,klimatologi dan
(kerja keras) geofisika;
3 Berperan aktif 1. Menyusun soal untuk Tugas Akuntabilitas Terwujudnya visi STMKG Kegiatan ini
dalam menyiapkan penilaian taruna pendalaman (konsistensi dalam yang mampu menghasilkan berorientasi
soal untuk 2. Membuat kuisioner, materi menjamin kualitas sumber daya manusia yang terhadap
keperluan evaluasi untuk mengetahui soal) memiliki kompetensi dan penguatan nilai
umpan balik dari Tugas Diskusi berwawasan global di profesional,
pembelajaran
taruna mengenai Kelas Nasionalisme bidang meteorologi, mengutamakan
kegiatan (mengutamakan klimatologi, geofisika dan kepentingan
e-learning kepentingan publik) instrumentasi meteorologi, publik,
klimatologi dan geofisika. meningkatkan
Etika Publik Serta misi melaksanakan mutu
(Berorientasi pada Tridharma STMKG di pembelajaran dan
kualitas hasil bidang meteorologi, orientasi pada
pembelajaran) klimatologi, geofisika dan kualitas
instrumentasi
11
Komitmen Mutu meteorologi,klimatologi dan
(Obsesi pada mutu geofisika;
pembelajaran)
4 Berperan aktif 1. Mempersiapkan Kelas virtual di Akuntabilitas Terwujudnya visi STMKG Kegiatan ini
dalam mengupload sarana belajar untuk google classroom (tanggung jawab) yang mampu menghasilkan berorientasi
bahan ajar, melaksanakan sumber daya manusia yang terhadap
memberikan soal program Database peserta Nasionalisme memiliki kompetensi dan penguatan nilai
e-learning kelas virtual (memberikan berwawasan global di adil, tanggung
dan umpan balik
2. Mensosialisasikan pembelajaran secara bidang meteorologi, jawab, Inovatif
kepada taruna program e-learning Foto adil dan merata) klimatologi, geofisika dan dan orientasi
melalui google kepada taruna instrumentasi meteorologi, pada mutu
classroom. Etika Publik klimatologi dan geofisika. pembelajaran
(Inovatif) Serta misi melaksanakan
tata kelola pendidikan yang
Komitmen Mutu transparan dan akuntabel;
(Obsesi pada mutu
pembelajaran)
5 Terlibat secara aktif 1. Memulai program Laporan Akuntabilitas Terwujudnya visi STMKG Kegiatan ini
dalam uji coba pembelajaran Evaluasi hasil (tanggung jawab, yang mampu menghasilkan berorientasi
pembelajaran berbasis belajar transparan dan jujur) sumber daya manusia yang terhadap
berbasis google e-learning memiliki kompetensi dan penguatan nilai,
2. Evaluasi hasil Foto Nasionalisme berwawasan global di tanggung jawab,
classroom
kegiatan (memberikan bidang meteorologi, transparansi,
e-learning pembelajaran secara klimatologi, geofisika dan pembelajar dan
3. Meninjau umpan balik adil dan merata) instrumentasi meteorologi, orientasi pada
dari taruna tentang klimatologi dan geofisika. kualitas
pembelajaran Etika Publik Serta misi melaksanakan
berbasis (Inovatif) pendidikan guna
e-learning menghasilkan sumber daya
Komitmen Mutu manusia yang memiliki ilmu
(Perbaikan secara dasar (basicsciences) dan
berkesinambungan) ilmu terapan (applied
sciences) yang kuat dan
12
Anti Korupsi mampu berpikir analitik
(Jujur) konseptual dibidang
meteorologi, klimatologi,
geofisika dan instrumentasi
meteorologi, klimatologi
dan geofisika;
6 Merancang dengan 1. Melaporkan hasil Laporan hasil Akuntabilitas Terwujudnya visi STMKG Kegiatan ini
kreatif metode kegiatan kegiatan e- (Integritas, Tanggung yang mampu menghasilkan berorientasi
sosialisasi hasil pembelajaran e- learning Jawab, dan sumber daya manusia yang terhadap
kegiatan learning kepada Transparan) memiliki kompetensi dan penguatan nilai
kabag. Admikumtar. Peta Konsep berwawasan global di profesional,
pembelajaran
2. Mendiskusikan cara Pembelajaran Nasionalisme bidang meteorologi, tanggung jawab,
menggunakan mensosialisasikan (mengutamakan klimatologi, geofisika dan pembelajar dan
google classrom program tersebut kepentingan publik) instrumentasi meteorologi, orientasi pada
kepada dosen lain. dengan cara yang klimatologi dan geofisika. kualitas
persuasif, agar dosen Etika Publik Serta misi meningkatkan
lain dapat (Berdedikasi) kualitas pendidik dan
memanfaatkan Komitmen Mutu tenaga kependidikan juga
kegiatan (Perbaikan secara menjalankan disiplin
e-learning dalam berkesinambungan) penjaminan mutu;
pembelajaran.
Anti Korupsi
(Jujur)
13
C. Jadwal Rencana Aksi
Jadwal Kegiatan
Mei Juni
NO Kegiatan
Minggu Ke Minggu Ke
3 4 5 2 3 4
14
D. Rencana Antisipasi Kendala
15
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Kegiatan
Daftar
Lampiran
a. Deskripsi proses
Penulis melakukan koordinasi dengan Kepala Bagian ADMIKUMTAR
untuk meminta arahan mengenai rencana pembelajaran berbasis e-
learning dengan memanfaatkan google classroom. Penulis juga
berkoordinasi dengan Ketua Prodi Klimatologi untuk mengumpulkan
informasi matakuliah yang tersedia di semester genap. Penulis
mengelompokan matakuliah yang tersedia berdasarkan dosen yang
mengampu matakuliah tersebut, hal ini dilakukan agar mempermudah
proses membuat akun google classroom untuk dosen.
b. Tahapan kegiatan
– Meminta arahan dari Kaprodi untuk menerapkan pembelajaran
berbasis e-learning. Pada tahapan ini kaprodi menyarankan untuk
menggunakan kelas klim 6 untuk menerapkan pembelajaran ini
– Penulis membuat daftar matakuliah yang tersedia di semester 6.
– Mengelompokkan matakuliah berdasarkan dosen pengampu.
Untuk kelas Klim 6 terdapat 4 matakuliah teori yang diampu oleh
empat orang dosen,
– Penulis mempelajari Kursil dan SAP yang ada kemudian
mengarsipkannya untuk diunggah ke google classroom.
16
d. Kontribusi terhadap visi-misi
Dengan melakukan kegiatan merancang dengan kreatif sistem
pembelajaran e-learning, diharapkan dapat mewujudkan SDM yang
berkompetensi dan memiliki wawasan global, melalui rancangan
pembelajaran yang interaktif dan menarik. Hal ini sesuai dengan visi
STMKG, yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi dan berwawasan global di bidang meteorologi, klimatologi,
geofisika dan instrumentasi meteorologi, klimatologi dan geofisika
f. Analisis dampak
Nilai ANEKA perlu diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Apabila
tidak diterapkan maka administrasi dosen menjadi tidak lengkap,
koordinasi menjadi tidak baik, dan juga target capaian pembelajaran
menjadi tidak jelas.
Daftar
Lampiran
a. Deskripsi proses
Pada proses ini penulis mengumpulkan berkas berkas yang dibutuhkan
untuk pembelajaran, diantaranya: kurikulum, silabus, dan SAP. Untk
kemdian dipelajari dan dijadikan pedoman dalam penyusunan SAP yang
akan dilakukan di kemudian hari saat penulis sudah mendapat jam
mengajar. Setelah itu penulis merancang kegiatan yang akan
dilaksanakan saat uji coba pemanfaatan google classroom dalam suatu
peta konsep pembelajaran.
b. Tahapan kegiatan
– Penulis melakukan koordinasi dengan Dr. Agus Safril selaku
kaprodi dan co-mentor untuk mendapatkan arahan dalam
mengumpulkan berkas krikulum yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran pada tahun ajaran kali ini.
– Setelah mendapatkan arahan dari kaprodi, penulis meminta file
kurikulum dan silabus dari sekretaris prodi.
17
– Melakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran menggunakan
google classroom .
– Penulis membuat peta konsep pembelajaran dan skenario
tindakan kelas yang akan dilakukan saat uji coba google
classroom.
– Menentukan matakuliah yang akan menerapkan pembelajaraan
berbasis google classroom. Adapun matakuliah yang dipilih adalah
matakuliah keseuaian agroklimat yang diampu oleh Drs. Nuryadi,
M.Si.
– Melakukan kordinsasi dengan dosen pengampu untuk
mendapatkan bahan tayang (slide) yang akan digunakan dalam
perkuliahan, Alasan penulis memilih hanya satu matakuliah karena
terkendala masalah waktu. Dengan memilih satu mata kuliah
sebagai sampel uji coba, diharapkan mampu mewakili untuk
melihat keberhasilan proram ini.
– Penulis juga mencoba untuk merancang bahan tayang dan SAP
untuk mata kuliah klimatologi umum sebagai bentuk pembelajaran
diri dalam merancang pembelajaran.
18
f. Analisis dampak
Nilai ANEKA perlu diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Apabila
tidak diterapkan maka administrasi dosen menjadi tidak lengkap, kualitas
bahan ajar dan juga target capaian pembelajaran menjadi tidak jelas.
Tabel 7 Berperan aktif dalam menyiapkan soal untuk keperluan evaluasi pembelajaran
Daftar
Lampiran
a. Deskripsi proses
Pada proses ini penulis melakukan penyusunan soal untuk mengukur
sejauh mana pemahaman taruna mengenai materi matakuliah yang
diberikan (Kearifan lokal).
b. Tahapan kegiatan
– Mempelajari bahan tayang yang akan disampaikan oleh Drs.
Nuryadi, M.Si. mengenai kearifan lokal. Setelah mempelajari
bahan tayang tersebut penulis menyimpulkan bahwa kearifan lokal
khususnya pranata mangsa adalah sesuatu yang masih bertahan
hingga saat ini dan digunakan oleh sebagian kelompok tani dalam
menentukan masa tanam, namun demikian hasil prediksi
menggunakan pranoto mongso ini masih terdapat kelemahan,
terlebih lagi ketika berhadapan dengan tahun el nino. Sehngga
masih menjadi perdebatan apakah pranoto mongso ini masih
relevan atau tidak untuk digunakan.
– Membuat soal yang dapa mengukur sejauh mana pemahaman
dan daya nalar taruna dalam menanggapi kearifan lokal dan
kaitannya dengan kesesuaian agroklimat.
– Soal disiapkan dalam dua assesment yang berbentuk Soal uji
pemahan dan diskusi terbuka yang kemdian akan ditayangkan di
google classroom.
19
publik khususnya tenaga pendidik yang diterapkan pada keiatan ini
berorientasi pada kualitas pembelajaran. Harapannya dengan soal yang
berkualitas dan terstruktur dapa meningkatkan kalitas pembelajaran.
Penulis juga berkomitmen terhadap mutu dengan melakukan pendekatan
ilmiah sebelum menyiapkan dan merancang soal yang akan diberikan
kepada taruna. Salah satu nilai dasar anti korupsi yang ingin penulis
aktualisasikan dalam kegiatan ini adalah kerja keras, yaitu dengan bekerja
secara professional dan teliti dalam membuat soal yang mampu
mengukur pemahaman taruna.
d. Kontribusi terhadap visi-misi
Berperan aktif dalam menyiapkan soal untuk keperluan evaluasi
pembelajaran.memberikan kontribusi pada visi STMKG dalam
mewujudkan SDM yang berkompetensi dan memiliki wawasan global.
Dengan memberikan soal ataupun tugas yang relevan, diharapkan
mampu mengukur pemahaman taruna terhadap materi yang telah
disampaikan, dan dengan memberikan diskusi kelas, dapat mewujudkan
taruna yang mamp berkritis terhadap permasalah permasalahan terbaru
terkait materi perkuliahan.
f. Analisis dampak
Nilai ANEKA perlu diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Apabila
tidak diterapkan maka administrasi dosen menjadi tidak lengkap, kualitas
tugas dan soal dalam bentuk assemsment tersebut menjadi tidak mampu
mengukur pemahaman taruna.
Tabel 8 Berperan aktif dalam mengupload bahan ajar, memberikan soal dan umpan
balik kepada taruna melalui google classroom..
Daftar
Lampiran
a. Deskripsi proses
Pada proses ini penulis mengimplementasikan hasil konsep pembelajaran
yang akan dilakukan menggunakan google classroom. Bahan ajar (bahan
20
tayang) soal soal yang telah disiapkan pada kegiatan sebelumnya
diunggah ke google classroom. Penulis juga menyediakan tempat untuk
taruna mengunggah (menjawab assesment).
b. Tahapan kegiatan
– Membuat akun google classroom
– Membuat kelas untuk matakuliah keseuaian agroklimat.
– Mengunggah Kursil dan SAP yang digunakan untuk matakuliah ini
pada tempat yang sudah dibuat didalam google classroom.
– Menyiapkan tempat untuk mengunggah bahan tayang, tugas
kelas, maupun tempat untuk mengunggah hasil jawaban taruna.
– Semua tahapan kegiatan tersebut kemudian dikonsultasikan
kepada dosen pengampu matakuliah tersebut. Untuk dapat
digunakan pada saat tatap muka peruliahan.
21
f. Analisis dampak
Nilai ANEKA perlu diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Apabila
tidak diterapkan maka persiapan untuk menggunakan google classroom
akan kurang. Yang kemudian akan berdampak pada kesulitan taruna
dalam mengakses google classroom
Tabel 9 Terlibat secara aktif dalam uji coba pembelajaran berbasis google classroom
Judul Terlibat secara aktif dalam uji coba pembelajaran berbasis google
Kegiatan classroom
Daftar
Lampiran
a. Deskripsi proses
Pada proses ini penulis mengujicobakan rencana pembelajaran
menggunakan google classroom kegiatan uji coba ini dilaksanakan
bersama Drs. Nuryadi, M.Si.,
b. Tahapan kegiatan
– Perkuliahan dimulai dengan metode konvensional, pemaparan
materi perkulahan mengenai kearifan lokal dilakukan oleh Drs.
Nuryadi, M.Si., selaku dosen pengampu.
– Penulis menginformsikan kepada taruna untuk bergabung di
google classroom yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian
penulis juga menginformasikan cara penggunaan google
classroom dalam menyelesaikan assesment assesment yang
diberikan terkait batas pengumpulan dan cara menjawab
assesment.
– Penulis meminta satu orang taruna sebagai penanggung jawab
kelas untuk melakukan koordinasi. Sehingga ketika ada problem
ada kesulitan taruna dalam mengakses ataupun menggunakan
google classroom dapat langsung ditangani oleh penulis.
– Taruna kemudian melakukan diskusi daring untuk menjawab
assesment yang telah diberikan.
– Penulis mengamati dan memberi tanggapan serta penilaian
terhadap jawaban para taruna.
– Hasil penilaian kemudian diserahkan kepada dosen pengampu
untuk kemudian diberkaskan dalam berkas penilaian.
22
melaksanakan kegiatan ini penulis juga berdedikasi dalam mengamalkan
etika pubik dengan melaksanakan perbaikan yang berkesinambungan
sebagai bentuk komitmen penulis terhadap mutu pendidikan.
f. Analisis dampak
Nilai ANEKA perlu diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Apabila
tidak diterapkan maka pada saat uji coba ini tidak akan didapatkan hasil
yang optimal. dan berdampak pada penggunaan google classroom yang
tidak efektif oleh taruna STMKG.
Daftar
Lampiran
a. Deskripsi proses
Pada proses ini penulis hanya meraancang metode sosialisasi dan
rencana penerapan google classroom kedepannya setelah kegiatan
aktualisasi ini selesai sehingga program pembelajaran menggunakan
google classroom tidak terhenti sampai berakhirnya aktualisasi saja.
b. Tahapan kegiatan
– Penulis berkoordinasi dengan ketua prodi untuk membahas
mengenai penerapan google classoom kedepannya.
– Penulis menyerahkan laporan hasil kegiatan uji coba penerapan
google classroom kepada ketua prodi dan dosen pengampu mata
kuliah kesesuaian agroklimat.
23
– Hasil pembahasan bersama kaprodi menghasilkan rancangan
sosialisasi pembelajaran menggunakan google classrom. Metode
yang akan digunakan adalah metode presentasi dengan
menampilkan hasil dari serangkaian kegiatan uji coba
pembelajaran menggunakan google classrom.
– Untuk kedepannya kaprodi menyarankan untuk adanya satu orang
yang bisa mengelola google classroom hal ini bertujuan untuk
memudahkan dosen dalam menggunakan google classroom.
Sehingga dosen hanya menyiapkan bahan tayang, tugas tugas
kelas dan hal lain untuk diunggah di google classroom yang
kemudian akan dikelola dan di unggah oleh pengelola akun atau
admin.
f. Analisis dampak
Nilai ANEKA perlu diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Apabila
tidak diterapkan maka pada saat sosialisasi hasil laporan uji coba tidak
akan disampaikan dengan jujur dan akan mengedepankan kepentingan
pribadi dengan menutupi kekurangan dalam penggunaan google
classroom untuk pembeljaran taruna STMKG.
24
B. Capaian Agenda Aktualisasi
25
dilaksanakan diberikan melalui classroom
di Google google classroom.
Classroom
Data anggota kelas
Adanya Data
yang terdapat di
peserta
google classroom
perkuliahan
C. Strategi Pembimbingan
26
aktualisasi tidak
merubah
tujuan awal,
sehingga
tidak menjadi
masalah dan
tetap dapat
dilakukan
27
D. Kendala dan Strategi Mengatasinya
28
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komiten Mutu dan Anti Korupsi) menjadi dasar bagi aparatur sipil negara
dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajiban dalam instansi kerja.
Aktualisasi digunakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai ANEKA guna
meningkatkan kualitas pelayanan public di Indonesia. Dengan adanya
internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dilingkup kerja diharapkan dapat membentuk karakter aparatur
negara yang profesional dalam melaksanakan pelayanan publik.
Sehingga citra negatif yang selama ini berkembang secara perlahan
hilang dan menjadikan citra publik yang kembali baik.
Pemanfaatan google classroom sebagai sarana pembelajaran dinilai
dapat mewujudkan penilaian yang transparan dari dosen terhadap taruna
hal ini dapat terlihat dari tugas yang diberikan kepada taruna dapat
langsung dinilai melalui google class secara online dan taruna dapat
angsung melihat hasil penilaian terhadap tgas yang merea kerjakan.
Selain ini taruna juga dimudahkan dala mengakses bahan ajar yang
digunakan karena bahan ajar tersebut dapat diunduh langsung dari
google class.
B. Rekomendasi
Menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN di lingkungan kerja dapat
menimbulkan pengaruh baik terhadap kinerja dan memicu terjadinya
inovasi inovasi di lingkungan kerja. Program pemanfaatan google
classroom akan lebih terlihat dampak positifnya apabila dilaksanakan
secara masiv dan melibatkan banyak pihak terutama kaum akademisi
khususnya dosen. Apabila program ini dikelola dengan baik maka tidak
menutup kemungkinan akan meningkatkan kalitas dan mutu pendidikan
STMKG. Sehingga dosen maupun staff STMKG yang merupakan ASN
dapat memberikan pelayanan yang prima dan berkualitas.
29
REFERENSI
30
LAMPIRAN
Kursil
SAP
Dosen Admin
Google
Classroom
Bahan Tayang
Tatap Muka
Google
Assesment
Classroom
Taruna
31
Gambar 3 Kursil dan SAP Mata Kuliah Kesesuaian Agroklimat
32
Gambar 5 User Interface Google Classsroom
Setelah memilih “Buat Kelas” maka akan muncul pop up user agreement.
Centang pada pilihan kotak yang tersedia kemudian klik “Lanjutkan”.
33
Gambar 7 Halaman Muka Google Classroom
Halaman Daftar tugas memuat pekerjaan terkait tugas taruna yang harus
dan sudah diperiksa.
34
Gambar 9 Halaman Tugas Kelas
Gambar 10 Tampilan Pada Saat Mengelola Tugas Kelas dan Bahan Tayang
35
Gambar 11 Halaman Data Base Kelas
Halaman anggota memuat daftar anggota kelas, halaman ini berisi daftar
akun taruna dan dosen yang terlibat dalam pembelajaran.
36
Gambar 13 Assesment 2 Diskusi Kelas
Gambar 14, merupakan hasil tangkapan layar dari contoh jawaban taruna
atas tugas yang diberikan, Dosend apat menanggapi dan member nilai secara
langsung melalui halaman ini. Dan taruna juga dapat memberikan umpan balik
terhadap nilai yang diperolehnya.
37
Foto Foto Kegiatan
38