Anda di halaman 1dari 6

INDUSTRI PEMBUATAN H2SO4

A. Produk dan Spesifikasi


1. PT Indonesian Acid Industry B. Bahan Baku Pembuatan Asam
Bentuk : cair Sulfat
Warna : tidak berwarna sampai sedikit  Sifat Fisik Bahan Baku
kuning
No. Komponen Bentuk Warna Bau Titik Titik
Konsentrasi :min 98.0% Didih Leleh
Specicific gravity : min 1.80 1 Belerang Padatan Kuning Menyengat 444.6oC 120oC
Fe : max 100 ppm
2 Oksigen Gas Tidak Tidak -183oC -
Pb : max 10 ppm 128.4oC
Berwarna Berbau
Mn : max 1 ppm
3 Vanadium Padatan Kuning Tidak 1750oC 800Co
Pentaoksida
Berbau
2. PT Chemicals Indonesia
4 Air Cairan Tidak Tidak 100oC -
Bentuk : cair
Berwarna Berbau
Konsentrasi : 98%
Cl : max 10 ppm
NO3 : max 5 ppm  Sifat Kimia Bahan Baku
No. Komponen BM (gr/mol) Spgr Kelarutan
Fe : max 50 ppm
1 Belerang 32.06 2.046 Hygroskopis
Pb : max 50 ppm
2 Oksigen 32 1.14 -

3. PT Timuraya Tunggal 3 Vanadium 181.9 3.357 Larut dalam


asam dan alkali
Konsentrasi : 98.2% Min. Pentaoksida

Turbidity: 60 NTU Max. 4 Air 1.004 1.004 Berfungsi


sebagi pelarut
Residue on Ignition: 0.02% Max.
Cl : 5 mg/kg Max.
Fe : 40 mg.kg Max. C. Reaksi dan Pembuatan Asam Sulfat
Pb : 9 mg/kg Max. Proses Kontak adalah
As : 0.2 mg/kg Max. prosedur teknis yang digunakan
untuk memproduksi asam
Cu : 1 mg/kg Max. sulfat dengan
Se : 0.5 mg/kg Max. menggunakan katalisator (contohnya
adalah vanadium
Zn : 2 mg/kg Max. pentoksida dan silikon dioksida).
Sebelumnya proses yang digunakan
untuk memproduksi asam sulfat
adalah proses ruang
timbal dan proses vitriol. Namun,
Tahapan dalam Proses Kontak yaitu
sampai tahun 1990, belum ada pabrik
sebagai berikut:
dengan proses kontak yang dibangun
di Amerika Serikat. Dimulai ada 1. Membuat Sulfur Dioksida
penggunaan proses kontak pada Sulfur dioksida bisa kita buat dengan
pertengahan tahun 1920-an. dua cara. Pertama yaitu membakar
belerang dalam udara maka belerang
Bagian proses dalam dalam nya akan bereaksi dengan oksigen
industri tersebut cukup bervariasi, membentuk sulfur dioksida.
tergantung pada jenis bahan baku
yang digunakan. Pabrik yang paling Reaksi yang terjadi:
sederhana dan paling murah ialah S(s) + O2(g) ==> SO2(g)
yang menggunakan belerang yang
dibakar, karena dalam hal ini gas hasil Cara kedua adalah dengan
pembakarannya tidak memerlukan memanaskan biji besi seperti pirit
suatu pemurnian khusus untuk yang mengandung belerang dalam
udara. Mereka akan bereaksi
melindungi katalis. Namun pada
mengjasilkan sulfur dioksida.
proses ini, adsorpsi yang digunakan
kalor yang dihasilkan sangat besar Reaksinya.
pada waktu pembakaran menjadi uap 4FeS2 + 11O2 ==> 2Fe2O3 + 8SO2
bertekanan tinggi belum dapat
dimanfaatkan kembali. Setelah dihasilkan SO2 langkah
selanjutnya adalah membuat SO3.
Proses kontak kemudian
mengalami modifikasi secara 2. Membuat Sulfur trioksida
berangsur-angsur dan menggunakan Pada langkah kedua ini direaksikan
adsorpsi ganda , sehingga hasilnya SO2 dengan O2 untuk menghasilkan
lebih tinggi dan emisi SO2 yang SO3. Reaksi pembentukan SO3 ini
belum terkonversi dari cerobong asap adalah reaksi setimbang yang
berkurang. Proses ini, gas yang keluar reversible.
dari menara adsorpsi pertama
dipanaskan kembali melalui 2SO2 + O2 <====> 2SO3
pertukaran kalor dengan gas
converter. skema pembuatan dan kondisi
lingkungannya seperti berikut :

SO2 + O2. ===> pada suhu 400 -


450 °C
VSO2 : VO2 = 1: 1. tekanan = 1 - 2
atm
Katalis V2O5

==> SO3

Diagram pembuatan H2SO4 dengan proses kontak


Karena reaksinya dalam bentuk maka kesetimbangan bergeser kearah
setimbang, maka kondisi lingkungan koefisien terbesar.
dapat diubah, sehingga hasil SO3 Pada reaksi diatas, jumlah koefisien
yang didapatkan akan lebih kiri adalah 3 dan kanan adalah 2. Jadi
maksimal. Berikut yang akan dapat jika kita menaikkan tekanan maka
dilakukan. kesetimbangan akan bergeser ke arah
SO3. Tekanan yang besar juga akan
a. Mengatur Suhu menaikkan laju reaksinya. Artinya
Reaksi pembentukan SO3 dari SO2 jumlahnya akan semakin banyak
dan O2 adalah eksotermik dengan diproduksi.
perubahan entalpi negatif. Namun secara industri tekanan tidak
terlalu berpengaruh pada proses
2SO2 + O2 <==> pembuatan SO3. Pada suhu rendah
2SO3. Eksotermik saja reaksi akan membentuk SO3
sekitar 99,5 %. Jadi pada proses
Menurut prinsip Le Chatelier, jika industri tekanan tidak dinaikkan.
kita ingin kesetimbangan begeser
kearah pembentukan SO3 lebih c. Pengaruh Katalis
banyak pada reaksi eksotermik maka Tidak ada pengaruh katalis terhadap
kita perlu menurunkan suhu reaksi. kesetimbangan. Jadi katalis tidak
Jadi reaksi ini berlangsung pada suhu akan menggeser arah kesetimbangan.
yang realtif rendah agar SO3 yang Katalis adalah zat yang menurunkan
diproduksi lebih banyak. Untuk energi aktivasi yaitu energi minimum
reaksi diatas suhu yang digunakan yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk
adalah sekitar 400 - 450 °C. bereaksi. Jika nilainya rendah maka
Setelah suhu reaksi diturunkan, maka zat yang akan bereaksi akan semakin
akan ada efek samping yang didapat banyak.
yaitu laju reaksi pada suhu yang Pada reaksi pembentukan SO3
rendah akan semakin lambat. Artinya digunakan katalis V2O5 yang akan
jika kita ingin mendapatkan SO3 mempercepat laju reaksi SO2 dan O2
dalam jumlah yang banyak dengan menjadi SO3 sehingga dalam waktu
menambah O2 dan menurunkan suhu singkat produksi SO3 akan banyak.
ternyata reaksi menjadi lambat dan
produksi SO3 tentu berkurang. 3. Membuat H2SO4
Tetapi, dengan SO2 dan O2 dalam Setelah SO3 terbentuk, maka langkah
keadaan gas lebih mudah menempel selanjutnya adalah mengubahnya
pada katalis untuk terjadinya reaksi. menjadi asam sulfat dengan cara
mereaksikannya dengan air. Tetapi
b. Mengatur tekanan SO3 tidak dapat langsung dialirkan ke
2SO2 + O2 <===> 2SO3 air karena reaksinya berbahaya
Pada reaksi setimbang menurut menghasilkan asap yang beracun.
prinsip Le Chatelier, jika kita Untuk itu agar lebih aman, langkah
menaikkan tekanan maka pertama melarutkan SO3 dalam adam
kesetimbangan akan bergeser kearah sulfat pekat membentuk senyawa
koefisien reaksi yang lebih kecil. yang disebut dengan oleum.
Sebaliknya, jika tekanan diturunkan
SO3 + H2SO4 ==> H2S2O7  Dalam Negeri

Kemudian zat ini baru kita reaksikan N Nama Letak Kapasi


o. Industri Indust tas
dengan air menghasilkan asam sulfat. ri
H2S2O7 + H2O ==> 2H2SO4 1. PT. Aktif Suraba 15.000
Indo Indah ya, ton/tah
D. Pengemasan Produk Jawa un
Timur
2. PT. Budi Jakarta 60.000
Acid Jaya Selata ton /
n tahun

3. PT Jakarta 82.500
Indonesian Timur ton/tah
Acid un
Industry

4. Petrokimia Gresik 510.00


Gresik 0 ton /
tahun

5. PT. Liku Gresik 60.150


Telaga ton/tah
un
6. PT Dunia Sumat 30.000
E. Pabrik dan Kapasitas Kimia era ton/tah
 Luar Negeri Utama Selata un
n
Negara Produksi Asam 7. PT Jawa 2.500
Metabisulp Timur ton/tah
Sulfat hite un
China 74 juta ton Nusantara
U.S 37 juta ton 8 PT Jakarta 72.500
India 16 juta ton Mahkota Utara ton/tah
Indonesia un
Russia 14 juta ton
Morocco 7 juta ton

F. Pengolahan Limbah

1. Pengolahan Limbah Gas, Cair,


Padat

a. Pengolahan Limbah Gas


Dilakukan dengan pemasangan alat
filter yang berfungsi untuk menyaring
partikel gas asam yang mungkin terbawa
gas buangan akibat proses absorbsi
kurang sempurna.
periuk-periuk besicor dengan
b. Pengolahan Limbah Cair pemanasan api dari bawah.
Menggunakan system netralisasi Kebanyakan konsentrasi
dan sedimentasi dengan bahan asam sekarang dibuat di dalam
pembuatan batu kapur, soda ash atau konsentrator yang
soda kaustik (NaOH). menggunakan tiupan udara panas .
* NETRALISASI Suhunya sekitar 680 derajat Gas
Mencampur air limbah yang panas ditiupkan dengan
bersifat asam dengan bahan-bahan yang arah berlawanan terhadap asam
bersifat basa. Pada pengolahan limbah sulfat.
cair ini, dinetralkan dengan larutan
kapur Ca(OH)2 atau soda kautik NaOH. b. Lumpur Asam Bekas
Bertujuan untuk melakukan perubahan Pengolahan Minyak
derajat keasaman (pH) air limbah yang Sebelum adanya proses
masih diluar range ph baku mutu limbah untuk sebagian lupur kilang
(ph 6-8) sebab limbah diluar ph tersebut minyak ini dipulihkan dengan
dapat bersifat korosif atau beracun. mengencerkannya dengan air dan
meningkatkan suhunya pada
c. Pengolahan Limbah Padat tekanan atmosfer. Lapisan
Limbah padat diolah dengan cara hidrokarbon disebelah atas
mengumpulkannya pada suatu tempat didekantasi dan lapisan bawah di
penampungan dan secara periodic pekatkan untuk memulihkan
limbah padat tersebut diangkat oleh asamnya.
dinas kebersihan.

d. Pengolahan Limbah yang Berupa A. Hal Menarik pada Industri Asam Sulfat
Debu dan Kebisingan
Mengadakan penghijauan di - Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu
sekeliling pabrik, mengisolir sumber bahan kimia yang menyebabkan hujan
bising dengan tembok, memasang alat asam.
penghisap debu, dan mewajibkan - Asam sulfat masuk ke dalam
karyawan memakai masker dan ear kelompok 10 besar Bahan kimia
protector. terpenting di dunia, bersama
dengan amonia, asam
2. Pemulihan Asam Sulfat Bekas fosfat, NaOH dan nitrogen.
Pakai - Asam Sulfat merupakan produk kimia
yang paling banyak dipakai, sehingga
a. Asam Bekas Nitrasi memperoleh julukan the lifeblood of
Sudah encer, tetapi hanya industry.
terkontaminasi sedikit. Asam bekas
nitrat ini biasanya dipulihkan
melalui pemekatan. Pemekatan
dilakukan dengan mencelupkan
gelungan uap pemanas, yang
terbuat dari timbal didalam tangki
timbal. Asam pekat diperoleh
dengan cara memasak didalam

Anda mungkin juga menyukai