Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROBLEMA MANUSIA DALAM INDUSTRI DAN ORGANISASI


diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Industri
yang dibimbing oleh Rohman Agus Jatnika, ST,. MM.

disusun:
Kelompok 2
TI.K.18B

Ketua : Mega Legi Lestari 18113295


Anggota : Asep Andres Rosidin 18113268
Yogi Widianto 18113332
Yugi Nuralam Khoirulloh 18113334

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
2019
PROBLEMA MANUSIA DALAM INDUSTRI DAN ORGANISASI

A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang
bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Pengertian kepribadian menurut para ahli:
- Stern, kepribadian merupakan kehidupan dari individu secara keseluruhan.
Kehidupan tersebut dapat dilihat dari usaha mencapai tujuan, unik, kemampuan
mendapatkan pengalaman, kemampuan bertahan hidup serta membuka diri.
- Mandy dan Burt, kepribadian merupakan seperangkat kecenderungan yang stabil,
dimana menentukan perbedaan tingkah laku psikologis dari individu dalam jangka
panjang yang tidak dapat dipahami dengan sederhana. Kepribadian adalah hasil dari
tekanan biologis dan tekanan sosial pada saat itu.
- Lindzey dan Hall, teori kepribadian merupakan sekumpulan konsep yang
membahas terkait tingkah laku manusia dan saling berkaitan satu sama lain.
- Murray, kepribadian merupakan lembaga yang mengatur tubuh sejak individu lahir
hingga meninggal, dimana ia tidak pernah berhenti untuk terlibat dalam kegiatan
fungsional.
- Hilgard dan Marquis, kepribadian merupakan nilai yang dijadikan stimulus sosial,
serta kemampuan menampilkan diri dari seseorang secara mengesankan.
- Guilford, kepribadian merupakan suatu pola traik unik seseorang.
- Allport, kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam sistem psikofisis
seseorang yang menentukan model penyesuaian unik dengan lingkungannya.
- Phares, kepribadian merupakan suatu pola yang khas dari perasaan, pikiran, tingkah
laku yang dapat membedakan individu dan cenderung tidak berubah dalam lintasan
situasi atau waktu.

1
- Pervin, kepribadian merupakan keseluruhan karakteristik individu atau sifat umum
dari banyak orang yang berakibat pada munculnya pola yang cenderung tetap dalam
merespon situasi.
B. Faktor Penentu Kepribadian
a. Faktor Keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik,
bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan
irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap. Terdapat tiga
dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap
argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan
kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari
perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar
yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari
waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.
Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap
pengaruh dari faktor keturunan.Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti
perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis
bawaan Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin
dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi
badan dan warna rambut.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan
karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan oleh norma
dalam keluarga, teman dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang
seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam
membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma,
sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan

2
menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara
intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur
yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan,
keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja protes yang terus tertanam
dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga
orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan
individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu
lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.
C. Pengertian Stress
Stress adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh
individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban
rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan
kurang terkontrol secara sehat.
Stress kerja merupakan keadaan emosional yang timbul karena adanya
ketidaksesuaian antara tingkat permintaan dengan kemampuan individu untuk
mengatasinya. Stress yang diterima individu berbeda tergantung dengan persepsi setiap
individu yang tidak mampu mengatasi tuntutan yang terdapat di lingkungan kerja
(Kroemer & Gandjeai, 1997).
D. Gejala Stress
Secara umum, seseorang yang mengalami stres pada pekerjaan akan menampilkan
gejala-gejala yang meliputi 3 aspek, yaitu : Physiological, Psychological dan Behavior.
(Robbins, 2003, pp. 800-802)
1. Physiological memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada metabolisme
tubuh, meningkatnya kecepatan detak jantung dan napas, meningkatnya tekanan
darah, timbulnya sakit kepala dan menyebabkan serangan jantung.

3
2. Psychological memiliki indikator yaitu: terdapat ketidakpuasan hubungan kerja,
tegang, gelisah, cemas, mudah marah, kebosanan dan sering menunda pekerjaan.
3. Behavior memiliki indikator yaitu: terdapat perubahan pada produktivitas,
ketidakhadiran dalam jadwal kerja, perubahan pada selera makan, meningkatnya
konsumsi rokok dan alkohol, berbicara dengan intonasi cepat, mudah gelisah dan
susah tidur.
E. Faktor Penyebab Stres Kerja
Menurut (Robbin, 2003, pp. 794-798) penyebab stres itu ada 3 faktor yaitu:
1. Faktor Lingkungan
Ada beberapa faktor yang mendukung faktor lingkungan, yaitu:
a. Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila
perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan
kesejahteraan mereka.
b. Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di
Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas
dengan keadaan mereka. Kejadian semacam ini dapat membuat orang merasa
tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena ada yang berdemo atau mogoknya
angkutan umum dan membuat para karyawan terlambat masuk kerja.
c. Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hotel pun
menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang membuat karyawan
harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu.
d. Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan lingkungan yang semakin
meningkat dalam abad ke 21, seperti dalam peristiwa penabrakan gedung WTC
oleh para teroris, menyebabkan orang-orang Amerika merasa terancam
keamanannya dan merasa stres.
2. Faktor Organisasi

4
Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan
untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu
terbatas, beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan
kerja yang tidak menyenangkan, yaitu:
a. Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau tekanan
untuk menunaikan tugasnya secara baik dan benar.
b. Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain.
c. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang
buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, khususnya di antara para
karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
d. Struktur Organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat
aturan dan peraturan dan dimana keputusan itu diambil.
e. Aturan yang berlebihan dan kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan yang berdampak pada karyawan merupakan potensi sumber stres.
3. Faktor Individu
Faktor ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor
persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan.
a. Faktor persoalan keluarga. Survei nasional secara konsisten menunjukkan
bahwa orang menganggap bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai
sesuatu yang sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan dan
kesulitan disiplin anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang
menciptakan stres bagi karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
b. Masalah Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber
daya keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat
menciptakan stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam
bekerja.

5
c. Karakteristik kepribadian bawaan. Faktor individu yang penting mempengaruhi
stres adalah kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala stres yang
diungkapkan pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian
orang itu.
F. Pendekatan dalam Mengelola Stress
1. Pendekatan Individu
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mengurangi level stresnya.
Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu; pengelolaan waktu,
latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial. Dengan pengelolaan waktu
yang baik maka seorang karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa
adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa. Dengan latihan fisik dapat meningkatkan
kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang
berat. Selain itu untuk mengurangi sires yang dihadapi pekerja pcrlu dilakukan
kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai strategi terakhir untuk mengurangi stres
adalah dengan mengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang akan dapat
memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya
2. Pendekatan Organisasi
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur
organisasi yang scmuanya dikendalikan oleh manajemen, schingga faktor-faktor itu
dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh
manajemen untuk mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan
penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan
partisipatif, komunikasi organisasional, dan program kesejahteraan. Melalui strategi
tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta
adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi
fisik dan mental.

6
G. Problema Manusia dalam Organisasi
Permasalahan di dunia ketenagakerjaan dalam prakteknya, dunia industry dan juga
ketenagakerjaan memilki banyak sekali permasalahn. Permasalahan ini bisa disebabkan
oleh banyak faktor, mulai dari faktor individual, hingga faktor yang berasal dari kantor
atau perusahaan itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa masalah di dunia
ketenagakerjaan:
1. Masalah individual / personal dari karyawan yang terbawa di dalam situasi kerja
 Stress kerja
 Bullying dan senioritas di dalam lingkungan kerja
 Gesekan dengan atasan, dan rekan sejawat
 Masalah-masalah intrinsic, seperti kepuasan kerja, konflik antar pekerjaan
(job desk), psikosomatis di dalam pekerjaan, dll.
2. Shifting, payroll, dan masalah personalia
Masalah-masalah personalia ini menyangkut banyak sekali elemen, dan lebih
banyak berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan, bukan dengan
individual, misalnya adalah:
 Sistem kerja shift, menentukan jenis sistem shift yang tepat, dan melakukan
rolling atau pergantian serta bertanggung jawab akan masalah – masalah
yang muncul akibat sistem kerja shift
 Payroll, yaitu mengatur mengenai sistem pembayaran, penggajian, bonus,
penalty atau denda, serta segala hal yang menyangkut sistem penggajian
pada karyawan
 Masalah personalia lainnya, seperti keterlambatan, absensi, pengabaian
terhadap tugas, masalah terhadap aturan, dan segala bentuk masalah yang
menjadi tanggung jawab bidang personalia
3. Masalah dari organisasi atau perusahaan itu sendiri

7
Permasalahan di Dunia Ketenagakerjaan selanjutnya adalah permasalahan dalamm
organisasi itu sendiri. Kebanyakan masalah ini menyangkut gaya kepemimpinan
dari pemiliki perusahaan, ataupun budaya organisasi perusahaan.
4. Masalah kelompok, individual, maupun organisasi yang muncul dalam setting atau
ruang lingkup pekerjaan, seperti misalnya :
 Mengalami stress kerja
 Performa kerja yang menurun
 Karyawan atau anggota organisasi yang kurang puas dalam bekerja
 Keributan di dalam pekerjaan
 Konflik antar pekerjaan dan keluarga

8
DAFTAR PUSTAKA

Trifany. (2017, March 19). Psikologi Industri dan Organisasi. Dipetik March 4, 2019, dari Stress
dalam Pekerjaan: https://pioupj.wordpress.com/2017/03/19/stres-dalam-pekerjaan/

Unknown. (2011, February). Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen. Dipetik March 4, 2019,
dari Stress Kerja, Definisi dan Kategori: http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/02/stres-kerja-
definisi-dan.html

Unknown. (2013, May 4). Psikologi Industri dan Organisasi. Dipetik March 3, 2019, dari Dampak
Stress dan Kepuasan Kerja: http://piopkadm.blogspot.com/2013/05/dampak-stres-dan-kepuasan-
kerja.html

Anda mungkin juga menyukai