Perdagangan Internasional Dan Investasi Asing Langsung
Perdagangan Internasional Dan Investasi Asing Langsung
BISNIS INTERNASIONAL
Disusun Oleh :
Kelas B
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan kesehatan,
kekuatan, dan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Perdagangan Internasional dan Investasi Asing Langsung”. Serta kami ucapkan terimakasih
kepada Bapak Ariwan Joko Nusbantoro yang telah membimbing kami dari awal penyusunan
sampai terselesaikannya makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada teman-
teman serta seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi
pertumbuhan (trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional
adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi
motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an
Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan
tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dari penulisan makalah ini sebagai
berikut:
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Volume Perdagangan
Pada tahun 1990, volume perdagangan internasional untuk barang-barang dan jasa-jasa
yang diukur dalam nilai dolar sekarang mencapai $4 triliun. Sebelas tahun kemudian, meskipun
terjadi penurunan ekonomi, perdagangan internasional untuk barang dan jassa mencapai $7,6
triliun, yakni nilai ekspor barang dagangan sebesar $6,2 triliun. Peningkatan ekspor dunia sampai
empat kali lipat dalam waktu 31 tahun. Hal ini menunjukkan peluang untuk meningkatkan
penjualan melalui ekspor adalah strategi pertumbuhan yang dapat dijalankan.
Arah Perdagangan
Arah perdagangan internasional antara lain (1) ekspor dari negara industri ke negara
berkembang dengan imbalan bahan mentah, (2) ekspor dari negara berkembang ke negara maju, (3)
3
ekspor dari perekonomian maju mengarah ke negara industri. Arah perdagangan dapat berubah
sewaktu-waktu di antara negara-negara atau kawasan-kawasan di dunia. Perkembangan persetujuan
perdagangan regional yang meluas/menyusut dapat mengubah tingkat dan proporsi aliran
perdagangan di dalam dan antarkawasan secara cukup besar.
Ada sejumlah keuntungan dengan memusatkan perhatian pada negara yang telah menjadi
pembeli utama barang-barang yang berasal dari calon negara eksportir:
Negara-negara dari Asia Timur dan Tenggara telah menjadi mitra dagang yang semakin
penting dalam tahun-tahun terakhir. Cina, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand
dan Filipina memasok Amerika Serikat dengan jumlah produk yang besar dan komponen-
komponen elektronik serta barang-barang padat karya lainnya yang diproduksi oleh Amerika
Serikat. Antara tahun 1991 dan 2000 Cina telah meningkat dari urutan keenam menjadi keempat
dalam ekspor ke Amerika Serikat (dari $19 milyar menjadi $100 milyar).
Banyak di negara-negara Asia yang muncul sebagai importir barang-barang AS, Karena:
4
1 Taraf hidup yang meningkat memungkinkan rakyat mereka menjangkau lebih banyak
produk impor, dan penerimaan ekspor negara-negara tersebut memberikan devisa untuk
membayarnya.
2 Mereka dapat membeli banyak barang-barang modal untuk melanjutkan perluasan
industri mereka.
3 Mereka mengimpor bahan-bahan dan komponen-komponen yang akan dirakit ke dalam
barang-barang setengah jadi atau barang jadi yang selanjutnya akan diekspor ke
Amerika Serikat.
4 Pemerintah mereka yang ditekan pemerintah Amerika untuk menurunkan surplus
perdagangannya dengan Amerika Serikat, telah mengirim misi-misi pembelian ke
negara ini untuk mencari produk-produk yang akan diimpor.
Investasi portofolio
Investasi langsung
Perbedaan antara dua komponen ini mulai kabur, khususnya dengan semakin besarnya
ukuran jumlah merger, akuisisi dan aliansi internasional pada tahun-tahun terakhir. Sebagai contoh,
investasi oleh invetor asing dalam saham perusahaan domestik pada umumnya diperlakukan
sebagai investasi langsung apabila rasio penyertaan modal investor adalah 10 % atau lebih.
Sebaliknya, transaksi yang bukan akibat investor asing memperoleh paling sedikit 10% dari saham
yang digolongkan sebagai investasi portofolio.
Investasi Portofolio
Volume
Bagian ini membahas seluruh tingkatan dari investasi asing langsung, juga arus keluar dan
masuk dari FDI.
Nilai buku- aset total nilai saham yangberedar- dari seluruh investasi asing langsung di
seluruh dunia hampir mencapai $12,5 triliun pada akhir tahun 2006. Individual dan perusahaan-
perusahaan dari Amerika Serikat memiliki $2,4 miliar yangdiinvestasikan diluar negeri, yang
merupakan 1,6 kali lipat FDI dari investor terbesar selanjutnya, Inggris, dan 2,2 kali lipat dari
investor terbesar ketiga, Prancis. Meskipun demikian, proporsi FDI yang disumbangkan Amerika
Serikat menurun lebih dari 47% antara tahun 1980 dan tahun 2006, dari 36 menjadi 19%. Selama
masa yang sama, proporsi FDI yang disumbangkan oleh Uni Eropa meningkat hampir 45%, dari 36
menjadi 52%, walaupun porsi dari peningkatan ini karena masuknya dari negara-negara anggota
tambahan dalam perhitungan Uni Eropa. Proporsi Jepang pada FDI menurun dari 12% pada tahun
1990 menjadi 4% pada tahun 2006. Mencerminkan terus berkembangnya ekonomi mereka, negara-
negara berkembang telah meningkatkan bagian mereka pada saham FDI sampai kira-kira 1200%,
dari1% pada tahun 1980 menjadi 13% pada tahun 2006.
Perkembangan penting pada level FDI diseluruh dunia adalah kemunculan apa yang
disebut “jaringan bambu” dari bisnis keluarga etnis Cina yang berbasis diluar Cina. Sebanyak 500
perusahaan-perusahaan umum di Asia yang dikendalikan oleh investor luar negeri Cina yang
memiliki lebih dari $1 triliun pada total aset. Etnis Cina dilaporkan menjadi investor lintas negara
terbesar di Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Hong Kong, dan mereka adalah
sumber utama dari investasi yang mengalir ke daratan Cina. Perkembangan penting lainnya adalah
munculnya dana kekayaan negara, yang merupakan dana investasi yang dimiliki negara terutama
dari negara-negara dengan komoditas ekspor besar (seperti, minyak bumi) atau surplus
perdagangan. Dana ini telah diperkirakan untuk mengontrol kira-kira $3 triliun dalam aset pada
tahun 2008, dengan jumlah yang diproyeksikan meningkat menjadi sebanyak $10 triliun menjelang
tahun 2013. Beberapa pengamat mengkhawatirkan tidak hanya dengan tingkat aset yang
dikendalikan dana ini, tapi juga potensi untuk (kadang-kadang rahasia) dana investasi milik negara
untuk membuat keputusan berdasarkan setidaknya sebagian pada politik atau kriteria non komersial
lainnya.
6
Arus Keluar Tahunan FDI
Arus keluar tahunan FDI (jumlah yang diinvestasikan ke negara lain tiap tahunnya)
mencapai kesuksesan historis tertinggi pada tahun 2000 - $1.202 miliar, lebih dari 250 % dari
tingkat pada tahun 1997. Meskipun demikian, kemunduran yang mulai memukul kebanyakan
ekonomi dunia pada akhir tahun 2000 menghasilkan kemerosotan selanjutnya diseluruh
tingkatan arus FDI tahunan. Menjelang tahun 2002, totalnya hanya $647 miliar, hanya sekitar
54 % dari data tahun 2000 tetapi tetap menjadi lima besar level tahunan FDI pada titik sejarah
itu. Arus keluar kemudian meningkat, mencapai $1.216 miliar menjelang tahun 2006.
Walaupun Amerika Serikat telah menjadi pemimpin sumber arus keluar FDI pada sebagian
besar tahun 1990-an, pada tahun 2000, baik Inggris maupun Prancis melewati Amerika
Serikat. Memang benar, proporsi arus keluar FDI di seluruh dunia yang disumbangkan
Amerika Serikat menurun dari rata-rata 21% pada tahun 1985-1996 menjadi 12% pada tahun
2000. Meskipun demikian, proporsi Amerika Serikat melambung, dan Amerika Serikat
mendapatkan kembali kepemimpinan pada arus keluar FDI dari tahun 2001 sampai tahun
20016; arus keluar FDI Amerika $217 miliar pada tahun 2006 melampaui lebih dari 89% arus
keluar dari sumber FDI terbesar kedua, Prancis (dengan $115 miliar). Proporsi arus keluar
FDI Uni Eropa tumbuh dari rata-rata sekitar 47% pada tahun 1985-1997 ke puncak 75% pada
tahun 2000, sebelum kemerosotan menjadi 61% dari total arus keluar secara global FDI pada
tahun 2002 dan 47% pada tahun 2007. Jepang menurun dari menjadi sumber terbesar di dunia
dari total arus keluar FDI tahunan global pada tahun 1990, terhitung 22% dari total, turun
menjadi 12 besar pada tahun 2000, dan terhitung sekitar 4% dari arus kas keluar FDI tahun
2006.
Volume keseluruhan dari arus keluar FDI dari negara-negara berkembang meningkat
sampai hampir 700% menjelang tahun 2007 dibandingkan dengan rata-rata dari tahun 1985
sampai tahun 1995, dan proporsi dari arus keluar FDI seluruh dunia yang datang dari Negara
berkembang meningkat dari di bawah 11% dari tahun 1985 ke tahun 1995 menjadi 14% pada
tahun 2006. Meskipun peningkatan ini, proporsi luas dari arus keluar FDI, lebih dari 84%
pada tahun 2006, tetap berasal dari negara-negara maju. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah
dicatat sebagai pangsa terbesar, dengan proporsi mereka dari FDI dunia meningkat dari rata-
rata 68% pada tahun 1985-1995 menjadi 87% pada tahun 2000. Namun, sejak saat itu
proporsi mereka telah banyak sekali turun mencapai 80 % pada tahun 2000, 70 % pada tahun
2004, dan kurang dari 65 % pada tahun 2006. Banyak dari arus keluar FDI ini telah
diasosiasikan dengan merger, akuisisi, dan investasi internasional lainnya yang dibuat oleh
perusahaan dan industri yang menghadapi meningkatnya persaingan dan konsolidasi secara
global.
7
Arus Masuk Tahunan FDI
Pada tingkat sebuah negara, Amerika Serikat adalah pemimpin dalamarus masuk FDI
pada tahun 2000, yaitu pada $314 miliar yang merupakan tingkat tertinggi dari FDI masuk
tahunan yang tercatat bagi sebuah negara. Meskipun demikian, faktor seperti menurunnya
stok pasar, melambatkan ekonomi, dan menurunkan nilai mata uang mengakibatkan tingkat
masuk FDI ke Amerika Serikat menurun sampai lebih dari 90 % pada dua tahun selanjutnya ,
menjadi $30 miliar pada tahun 2002, sebelum kemudian pulih kembali. Tetap, dari tahun
2001 sampai tahun 2004, negara dengan FDI masuk tahunan terbesar adalah Cina / Hong
Kong mewakili untuk pertama kalinya negara berkembang yang mencapai kehormatan ini.
Pada tahun 2006, investasi ke Amerika Serikat naik lagi menjadi $175 miliar, dan lagi-lagi
menjadikan negara ini dengan arus masuk FDI tahunan terbesar.
Walaupun tidak mungkin untuk membuat sebuah penentuan akuratdari nilai investasi asing
saat ini, kita mendapat gagasan dari tingkat danjumlah investasi seperti ini dan dari tempat-tempat
di mana mereka dilakukan. Ini adalah ragam informasi yang menarik para manajer dan pemimpin
pemerintahan. Itu sejalan dengan apa yang dicari dalam analisis perdagangan internasional. Jika
sebuah negara terus menerima jumlah cukup besar dari investasi asing, iklim investasinya pastinya
menguntungkan. Ini berarti bahwa kekuatan politik dari investasi asing cukup menarik dan bahwa
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dari manapun juga. Alasan lain adanya
investasi, sudah pasti; meskipun demikian, jika faktor sebelumnya tidak ada, investasi asing tidak
akan ada.
Lingkungan usaha baru dengan hambatan perdagangan yang semakin kurang dari
pemerintah, telah meningkatkan persaingan dari perusahaan-perusahaan yang sedang mendunia
serta produksi baru dan teknologi komunikasi menyebabkan banyak perusahaan internasional
menyebarkan kegiatan sistem produksi mereka ke lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber-sumber
yang tersedia. Mereka kemudian akan memadukan keseluruhan proses produksi baik secara
regional maupun global. Akibatnya, keputusan dagang, menggambarkan dengan persis bagaimana
eratnya antara FDI dan perdagangan.
8
Amerika Serikat sejauh ini adalah investor asing terbesar ( 19% total saham terkemuka
adalah dari saham keluar FDI pada tahun 2006 ), dan perusahaan-perusahaan Amerika telah
menginvestasikan lebih banyak di negara-negara maju (kira-kira 70% dari total) daripada yang
mereka miliki di negara-negara berkembang. Selama dua dasawarsa daritahun 1985 sampai tahun
2006, proporsi dari total investasi Amerika Serikat yang pergi ke Eropa naik sampai 14% (dari 46
menjadi 52%). Pada tahun 2006, Inggris (15%) dan Belanda (9%) mewakili penerima terbesar dari
FDIAmerika Serikat diantara negara-negara Eropa, proporsi Amerika Latin atas FDI Amerika naik
hingga lebih dari 30%, dari 12% pada tahun 1985 menjadi 17% pada tahun 2006. Proporsi FDI
Amerika di Asia dan Pasifk meningkat menjadi 20% selama waktu itu, dari 15 ke 18%. Walaupun
perusahaan, Amerika memiliki lebih banyak FDI yang diinvestasikan di Afrika dan Timur Tengah
pada tahun 2006 daripada tahun 1985, kombinasi persentase dari kedua daerah atas total FDI
Amerika Serikat di luar negeri hanyalah 2% pada tahun 2006.
Jepang memberikan perbedaan yang menarik dari Amerika Serikat dalam hal pengalaman
FDI terkini. Selama awal dan pertengahan tahun 1990-an, fokus arus keluar FDI Jepang berpindah
dari negara-negara maju (turun dari 83% pada tahun 1989-1991 menjadi 58% pada tahun 1994-
1995) menuju Asia Tenggara (naik dari 17 menjadi 42%). Meskipun demikian, tingkat FDI Jepang
yang menuju lokasi-lokasi Asia banyak menurun pada akhir dasawarsa, jatuh dari 22,6% pada tahun
1997 menjadi 16% pada tahun 1998 dan 12,2% pada tahun 2000, sebelum naik lagi mencapai kira-
kira 35 % pada tahun 2004. Proporsi FDI Jepang yang pergi ke Amerika Serikat dan Eropa hampir
50% pada tahun 2004, penurunan signifikan lebih dari 71% di tahun 2000 dan 63% pada tahun
1995.
Investasi asing langsung di AS naik dengan cepat dari AS$185 MILIYAR pada tahun 1985
menjadi AS$1321 miliyar pada tahun 2001. Ini merupakan suatu peningkatan tahunan sebesar lebih
dari 13%. Lebih dari 80% saham total yang dimiliki oleh perusahaan atau individu dari hanya tujuh
negara, diantaranya adalah :
1 Inggris (16,5%)
2 Jepang (12%)
3 Belanda (12%)
4 Jerman (11,6%)
5 Prancis (11,1%)
9
6 Swiss (9,5%)
7 Kanada (8,3%)
Proporsi investasi asing yang dimiliki oleh Eropa juga mengalami peningkatan dari 65,5%
pada tahun 1985 menjadi 71,7& tahun 2001. Bagian yang dimiliki oleh orang Amerika Latin telah
merosok dengan lebih dari 50%, dari 9,1% pada tahun 1085 menjadi 4,5% tahun 2001.
Mengakuisisi Perusahaan yang telah Berjalan dengan Baik atau Membangun yang Baru?
Manajer senantiasa berada dibawah tekanan untuk meningkatkan penjualan dan laba
perusahaan, dan ketika mereka menghadapi pasar yang matang dan jenuh dinegaranya sendiri,
mereka mulai mencari pasar-pasar baru diluar negara mereka. Mereka menemukan bahwa:
1 Pasar dengan PDB perkapita dan peryumbuhan penduduk yang meningkat tampaknya
merupakan kandidat potensial untuk operasi mereka.
10
2 Perekonomian beberapa negara dimana mereka tidak melakukan bisnis sedang tumbuh
dengan tingkat yang relatif lebih cepat daripada perekonomian pasar mereka sendiri.
Kreasi Pasar Baru
Meskipun setiap orang melihat PDB perkapita sebagai dasar untuk membuat
perbandingan perekonomian bangsa-bangsa, sangat diperlukan kehati-hatian agar tidak
menarik kesimpulan yang keliru. Alasan pertama, karena sistem statistik dibanyak negara-
negara berkembang tidak cukup baik keandalan data yang diberikan dipertanyakan. Kedua,
untuk sampai pada basis yang sama dalam dolar Amerika, Bank dunia, dan lembaga-lembaga
internasional lainnya mengkonversi mata uang lokal kedalam dolar. Akhirnya harus diingat
bahwa PDB per kapita adalah semata-mata rata-rata aritmatik yang diperoleh dengan
membagi PDB dengan jumlah penduduk. Akan tetapi suatu negara dengan PDB yang lebih
rendah namun dengan distribusi yang lebih merata, mungkin merupakan pasar yang lebih
disukai.
Fakta bahwa kebanyakan negara yang mengalami pertumbuhan penduduk dan PDB
perkapita tidak selalu berarti mereka telah memperoleh ukuran yang cukup untuk menjamin
investasi oleh perusahaan internasional baik dalam sebuah organisasi untuk memasarkan
ekspor dari negara asal maupun dlaam sebuah pabrik pemanufakturan local. Untuk banyak
produk, sejumlah negara masih kekurangan pasar potensial yang cukup, akan tetapi ketika
negara-negara demikian telah membuat semacam pengaturan perdagangan preferensial seperti
uni eropa hasilnya adalah pasar yang lebih besar, akibatnya perusahaan-perusahaan seringkali
melewati tahap-tahap awal berupa langkah ekspor dengan memasuki pasar awal melalui
fasilitas-fasilitas manufaktur lokal.
Tidak hanya pasar luar negeri yang baru sedang muncul, tetapi banyak dinataranya yang
tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat daripada pasar negar AS. Perusahaan yang sedang
mencari pasar yang cukup besar untuk mendukung produksi peralatan atau mesin-mesin
mereka akan tertarik oleh ukuran penduduk, pertumbuhan dan kemakmuran Jepang dan
Spanyol.
Kemajuan Komunikasi
11
Faktor ini dapat dianggap suatu alasan pendukung bagi pembukaan pasar-pasar baru
diluar negeri, karena jelas kemampuan berkomunikasi secara cepat dan lebih murah dengan
para pelanggan dan bawahan melalui surat elektronik dan konferensi video, tentunya memberi
manajer kepercayaan akan kemampuan mengontrol operasi-operasi luar negeri. Kemajuan di
dalam komunikasi berbasis komputer memungkinkan integrasi secara virtual yang
memungkinkan perusahaan-perusahaan menjadi lebih terpisah-pisah secara fisik begitu
manajemen menjelajahi dunia untuk mencari bahan mentah yang berbiaya rendah.
Laba yang lebih besar dapat diperoleh dengan meningkatkan penerimaan total atau
menurunkan harga pokok penjualan, sering kali perusahaan dapat melakukan keduanya.
Jika terdapat sedikit pesaing perusahaan mungkin dapat memperoleh harga yang lebih
baik untuk barang-barang atau jasa-jasanya. Semakin banyak perusahaan memperoleh
penerimaan dengan memperkenankan produk-produk secara serempak di pasar-pasar luar
negeri dan pasar-pasar domestik mereka.
Membuka pasar luar negeri baik melalui ekspor atau dengan memproduksi diluar negeri
seringkali dapat menurunkan harga pokok penjualan, faktor lain yang secara positif dapat
mempengaruhi harga pokok penjualan adalah insentif yang ditawarkan beberapa pemerintah
untuk menarik investasi baru.
Tidak ada keraguan bahwa laba yang lebih besar pada investasi di luar negeri
merupakan dorongan yang kuat untuk membuka pasar luar negeri pada tahun 1970-an dan
1980-an.
Uji Pasar
Kadang kala sebuah perusahaan internasional akan melakukan percobaan pasar atas suatu
produk di lokasi luar negeri yang bagi perusahaan kurang penting bila dibandingkan dengan pasar
dalam negeri dan pasar-pasar luar negeri utamanya. Hal ini memberikan peluang untuk melakukan
perubahan-perubahan bila perlu terhadap bagian mana saja dari bauran pemasaran atau
menghentikan seluruh usaha apabila percobaan itu menunjukkan hal itu harus dilakukan.
12
Melindungi Pasar, Keuntungan, dan Penjualan
Seringkali sebuah perusahaan akan membuka pasar luar negeri untuk melindungi pasar
dalam negerinya.
Adakalanya sebuah perusahaan akan mendirikan operasi di negara asal pesaing utamanya
dengan gagagsan untuk membuat competitor sibuk untuk mempertahankan pasarnya itu, sehingga
akan lebih sedikit enegri untuk bersaing di negara asal perusahaan yang pertama.
Merupakan tanda pertama yaitu penundaan pembayaran kepada importir. Para eksportir
yang berpengalaman mengetahui bahwa pengendalian impor dan devisa mungkin akan segera
13
terjadi dan itu menandakan eksportir akan kehilangan pasar. Pada masa kelangkaan devisa
pemerintah secara bervariasi akan memberikan prioritas terhadap impor bahan baku dan
barang-barang modal.
Pasar-Pasar Hilir
Sejumlah negara OPEC telah menanamkan modal dalam penyulingan dan outlet
pemasaran, seperti pom bensin dan distributor minyak pemanas, untuk menjamin pasar bagi
minyak mentah mereka dengan harga yang lebih menguntungkan.
Proteksionisme
Apabila sebuah pemerintahan melihat industri lokal terancam oleh impor maka batasan
impor akan diberlakukan untuk menghentikan atau menguranginya. Ancaman ini dapat
mendorong eksportir untuk menanamkan modal dalam fasilitas produksi di negara
pengimpor.
Departemen Dalam Negeri memperkirakan bahwa pada akhir abad ini, besi, timah,
tungsten, potassium, dan sulfur akan ditambahkan ke dalam daftar kritis. Untuk memastikan
kesinambungan pemasokan, pabrik di negara-negara industri sedang dipaksa melakukan investasi
utamanya bagi negara berkembang dimana deposit-deposit baru ditemukan.
Sebuah alasan yang sering dikatakan oleh perusahaan asing untuk menginvestasikan modal
di AS adalah akuisisi teknologi dan pengetahuan manajmen.
Diversifikasi Geografis
Banyak manajemen yang menggunakan ini sebagai alat untuk mempertahankan penjualan
dan penerimaan yang stabil ketika perekonomian domestik atau industri mereka mengalami
kemerosotan.
14
Memuaskan Keinginan Manajemen untuk Ekspansi
Mengekspor secara langsung atau secara tidak langsung ke pasar luar negeri.
Mengekspor secara langsung dilakukan perusahaan dengan menugaskan seseorang
[manajer penjualan] untuk menangani ekspor. Mengekspor secara tidak langsung
dilakukan melalui eksportir di negara tujuan.
Memproduksinya. Ketika manajemen memutuskan untuk terlibat dalam proses produksi
ada 5 alternatif yang tersedia. (a) anak perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan, (b)
usaha patungan (c) perjanjian lisensi (d) waralaba (e) kontrak manufaktur.
Banyak perusahaan global dan multidomestik besar dengan sejumlah besar anak
perusahaan di seluruh dunia mulai operasi luar negerinya dengan mengekspor. Sekali mereka
berhasil di tahap ini, mereka sering kali mendirikan perusahaan-perusahaan penjualan di luar negeri
untuk memasarkan ekspornya.
Pemerintah pada umumnya telah membebaskan aliran modal, teknologi, manusia dan
barang
Peningkatan teknologi informasi memungkinkan para manajer untuk mengarahkan
kegiatan-kegiatan perusahaan di berbagai kawasan jarak jauh.
15
Persaingan global semakin meningkat dan memaksa perusahaan-perusahaan untuk
mengupayakan produk-produk dengan kualitas yang lebih baik dan biaya rendah. Akibatnya,
perusahaan akan membuka pasar dimana ada pesaing yang lebih sedikit, atau mengambil bagian
pesaing mereka. Banyak kondisi yang memaksa perusahaan memasuki pasar-pasar luar negeri.
Produk
Pasar
Promosi
Memberi nilai tambah
Strategi kompetitif
Penggunaan personel bukan dari negara asal
Memperluas kepemilikan global dalam perusahaan
16
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Donal A. Ball, Wendell H. McCulloch, Jr, Paul L. Frantz, J. Michael Geringer, Michael
S.Minor, 2014 Bisnis Internasional, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
18