Laporan Prakerin SMK Mengenai Overhaul E
Laporan Prakerin SMK Mengenai Overhaul E
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat perlu adanya suatu kegiatan terencana yang bertujuan untuk melatih
dan mendidik siswa sebagai insan sekolah dan warga masyarakat yang terampil
dan berkualitas. Kegiatan yang dilakukan oleh sekolah kejuruan ini dilaksanakan
semua sekolah kejuruan khususnya tingkat SMK, untuk mengenalkan pada setiap
siswanya bagaimana rasanya, caranya mengenal dunia luar (dunia usaha) dan juga
yang kecil, hal itu membuat siswa merasa bosan dengan itu saja yang mereka lihat
seperti ini dapat membuat siswa yang dididik akan merasa senang dan juga
mereka pelajari selama ini di sekolah, mereka juga dapat mengenal dunia usaha
1
Praktek Industri (Prakerin) adalah kegiatan kerja siswa pada suatu lokasi
dan waktu tertentu. Dalam Praktek Industri (Prakerin), siswa dituntut agar tidak
kaku/gugup dalam menghadapi ujian teori dan ujian praktek yang diperoleh di
sekolah selama dalam waktu setahun pertama, tetapi siswa juga dituntut belajar
Tanpa adanya Praktek Industri (Prakerin), sulit bagi siswa untuk dapat
terjun langsung ke dunia usaha maupun dunia industri. Oleh karena itu, siswa
perlu menggali hal-hal yang beru dan menuangkan ilmu yang didapat selama di
kita akan semakin maju dan berkembang khususnya dibidang sekolah kejuruan.
dunia usaha atau di dunia industri dan meningkatkan ilmu baik teori maupun
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa tentang ilmu yang didapat atau
2
C. Tujuan Penulisan
praktek industri yang diberikan oleh sekolah yang dibuat dalam bentuk
laporan.
2. Sebagai bentuk percaya diri, disiplin, dan kreativitas terhadap tugas yang
4. Sebagai syarat untuk mengikuti uji kompetensi produktif akhir tahun kegiatan
pembelajaran.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
Bengkel CV. Prima Jaya berdiri pada tanggal 12 november 2012 bergerak
dari perusahaan CV. Prima Jaya sebagai kepala bengkel Agus Puji Rianto.
B. Bidang Usaha
pelayanan jasa perbengkelan, yang khusus melayani reparasi mobil seprti mobil
4
C. Struktur Organisasi
Kepala bengkel
Agus Puji Rianto
Body Repair
Rahmat Sukardi
5
BAB III
OVERHAUL
A. Prinsip Kerja
kedalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur
tertentu. dan akhir langkah kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi
1. Langkah Hisap
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Saat piston bergerak turun, katup
masuk dalam keadaan terbuka, sehingga campuran bahan baker dan udara terisap
masuk kedalam silinder. Ketika piston mencapai TMB, katup masuk dalam
2. Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup buang)
dalam keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong
6
campuran bahan baker dan udara dalam silinder, sehingga menyebabkan tekanan
udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan
baker dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi.
3. Langkah Usaha
Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup buang)
dalam keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong
campuran bahan baker dan udara dalam silinder, sehingga menyebabkan tekanan
udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan
baker dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi
7
4. Langkah Buang
Pada langkah buang, piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Katup
masuk dalam keadaan tertutup dan katup buang dalam keadaan terbuka. Gas sisa
terbuangnya gas sisa pembakaran, berarti kerja keempat langkah mesin untuk satu
masing :
Kepala silinder dipasangkan pada blok silinder, yang diikat dengan dengan
baut-baut dan terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium. pada bagian atas dri
8
Adapun fungsi dari Cylinder head adalah:
Blok silinder merupakan bentuk dasar dari pada suatu mesin. dan pada
blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder biasanya terbuat
dari Cast Iron, tetapi belakangan ini banyak juga yang terbuat dari paduan
9
Adapun fungsi dari blok silinder adalah:
b. Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston, dll).
d. Didalamnya terdapat silinder yang berfungsi tempat piston naik turun untuk
3. Torak (Piston)
translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder, yang biasa disebut gerak dari TMA
ke TMB atau sebaliknya. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang
10
tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Dalam silinder piston
melakukan empat macam pekerjaan, yaitu hisap, kompresi, expansi, dan buang.
11
4. Cincin Torak (Ring piston)
a. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran
melalui celah antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol
b. Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar.
piston.
12
5. Batang torak (Connecting rod)
selanjutnya menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan
dengan pin piston disebut small end. Sedangkan yang berhubungan dengan poros
engkol disebut big end. Poros engkol berputar pada kecepatan tinggi di dalam big
tersebut, maka metal dipasangkan dalam big end. Metal ini dilumasi dengan oli
dan sebagian dari oli ini dipercikkan dari lubang oli ke bagian dalam piston untuk
sesuai dengan tanda. Apabila salah pemasangannya akan menutup lubang oli.
Untuk hal ini, tiap batang torak terdapat tanda. Tanda ini bermacam macam
tergantung pada tipe mesin dan harus teliti dengan menggunakan buku pedoman
reparasi.
13
Adapun fungsi dari connecting rod adalah:
b. Mengubah gerak lurus (naik turun ) piston menjadi gerak putar pada poros
engkol (crankshaft).
c. Meneruskan gaya dan tenaga piston hasil pembakaran menuju ke poros engkol
Adapun fungsi dari crankshaft adalah untuk merubah gerak naik turun
piston (torak) menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila
pembakaran ini dapat menggerakan torak, kemudian melalui batang torak dan
dirubah menjadi gerakan putar oleh poros engkol atau crankshaft. Poros engkol
menerima beban yang sangat besar dari piston (torak) dan connecting rod,
14
ditambah dengan cara kerjanya yang bekerja pada kecepatan tinggi. Dengan
alasan tersebut, maka poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan
tingkatan dan daya tahan yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang berkualitas
tinggi.
Poros engkol menerima tenaga putar dari piston (torak) selama langkah
usaha. Akan tetapi tenaga itu hilang pada lang kah langkah lainnya seperti, inertia
a. Fly wheel atau yang biasa disebut dengan roda gila berfungsi untuk
menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan mesin pada langkah usaha,
sehingga poros engkol (crank shaft) dapat tetap berputar terus menerus pada
b. Sehingga roda gila juga berfungsi untuk menerima tenaga putar dari motor
15
engkol dapat berputar danmesin dapat mulai hidup. Pada kendaraan dengan
Carter atau bak oli Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai
penampung oli, terbuat dari plat baja yang kuat dan tahan terhadap tekanan dari
luar, karena posisi nya di bawah sendiri, maka resiko bertumbukkan dengan benda
keras di jalan sangat mungkin terjadi.bak carter ini dihubungkan dengan blok
silinder dan diberikan perapat atau gasket supaya tidak terjadi kebocoran oli.
Desain dari carter ini berbeda- beda tiap pabrikan akan tetapi hampir semuanya
bernetuk di bawah ini, ada ruang cekungan yang di dalamnya nanti digunakan
untuk tempat pompa oli, dan di bagian paling bawah ada baut yang digunakan
16
Adapun fungsi dari carter adalah:
(exhaust manifold). Tiap-tiap silinder pasti dilengkapi minimal dengan dua katup
yaitu katup masuk dan katup buang. Konstruksi katup terdiri dari kepala katup
(valve head) dan batang katup (valve stem). Katup ini menyerupai jamur. Pada
kepala katup, bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan agar gas yang keluar
masuk dapat mengalir dengan lancar. Daun katup masuk diameternya dibuat lebih
besar jika dibandingkan dengan daun katup buang. Tujuannya agar pemasukan
Temperatur rata-rata yang terjadi pada daun katup hisap adalah antara 250
derajat celcius sampai dengan 275 derajat celcius, sedangkan untuk katup buang
berkisar antara 700 derajat celcius sampai dengan 760 derajat celcius. Dengan
temperatur seperti tersebut di atas, maka daun katup buang dibuat dari bahan yang
lebih kuat dari pada daun katup masuk. Agar katup menutup rapat pada
dudukannya, maka permukaan sudut katup (valve face angle) dibuat pada 44,5
17
Adapun fungsi dari katup yaitu:
Adapun fungsi dari valve sheal yaitu untuk menutup celah sehingga tidak
18
11. Per klep (Valve spring)
19
13. Bearing / Bantalan /Metal
Adapun fungsi dari rocker arm yaitu menekan katup – katup sehingga
dapat terbuka.
20
15. Batang penumbuk (Pushrod)
Adapun fungsi dari push rod yaitu meneruskan gerak lifter ke rocker arm
pengangkat katup dan rocker arm pada mesin OHV (Over Head Valve). Batang
Camshaft dilengkapi dengan jumlah nok yang sama yaitu untuk katup
Adapun fungsi dari camshaft yaitu membuka dan menutup katup sesuai
21
17. Piston Pin
22
Adapun fungsi dari thrust washer yaitu menahan poros engkol agar tidak
crankshaft ke camshaft dengan perbandingan 2:1 (dua kali cnrankshaft dan satu
kali camshaft).
cara memindahkan gerakan dari nok. Pengangkat katup bergerak turun dan naik,
karena gerakan pada pengantarnya yang terdapat di dalam blok silinder saat
sumbu nok berputar dan menggerakkan katup untuk membuka dan menutup.
komponen kerja katup. Namun untuk pengangkat katup hidraulis celah katupnya
23
dipertahankan pada 0 mm setiap saat dan bebas penyetelan. Hal ini dapat dicapai
dengan hydraulic lifter atau sealed hydraulic lifter yang terdapat pada mesin tipe
OHV atau katup last adjuster yang terdapat pada mesin tipe OHC.
Adapun sistem kerja dari mekanisme katup adalah seperti pada gambar di
bawah ini :
24
Dari gambar tersebut dapat diuraikan pada sistem motor bakar 4 tak, untuk
pembakaran dari dalam silinder, diperlukan adanya katup masuk dan katup buang,
Mesin 4 langkah mempunyai satu atau dua katup masuk dan katup buang
pada setiap ruang bakarnya. Campuran udara dan bahan bakar masuk ke silinder
melalui katup masuk dan gas bekas keluar dari dalam silinder melalui katup
katup. Berikut ini akan diuraikan tipe mekanisme katup yang banyak digunakan
pada kendaraan.
Pada tipe ini penempatan camshaft-nya pada blok silinder, dibantu dengan
valve lifter dan push rod antara rocker arm. Mekanisme katup ini sederhana dan
high reliability.
25
2. Tipe Over Head Camshaft (OHC)
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan tipe OHV. Namun tipe
ini tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak
menjadi berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-
katup membuka dan menutup lebih cepat pada kecepatan tinggi. Pada tipe ini
rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros
26
3. Tipe Double Over Head Camshaft (DOHC)
Pada tipe ini, dua camshaft digerakkan langsung dengan sebuah sabuk dan
intake camshaft digerakkan oleh exhaust camshaft melalui sebuah roda gigi
berikut :
4. Keadaan yang sama bila tutup pemegang kopling akan dipasang berilah tanda
pada tutup kopling dan roda penerus sehingga tutup kopling dapat
27
5. Kendorkan pengikat selang dan lepaskan selang by pass pompa air.
6. Lepaskan baut-baut pompa air dan lepaskan pompa air berikut kipasnya dan
7. Lepaskan pengeluaran air dan rumah saluram buang dari kepala silinder.
8. Lepaskan pipa vakum dari distributor dan pipa bensin dan pipa antara
9. Lepaskan kabel-kabel busi dan kabel penyalaan dari koil, lepaskan kabel
primer dari baut terminal distributor, lepaskan baut pengikat distributor dan
12. Lepaskan baut pengikat klem tabung saringan minyak pada tutup oenekan
katup kemudian putar keluar tabung saringan minyak dari blok silinder.
13. Lepaskan mur pengikat maniolf (saluran masuk dan buang) pada kepala
16. Keluarkan poros nok, lepaskan tutup pengangkat katup serta gasketnya,
28
17. Lepaskan baut-baut kepala silinder menurut urutanya untuk mencegah
baut kepala sililinder secara sekaligus. Lakukanlah pekerjaan ini dua atau tiga
18. Miringkan blok silinder dan lepaskan baut-baut karet dan lepaskan karter
serta gasketnya.
19. Lepaskan saringan minyak, lepaskan pipa pompa minyak pada blok silinder,
putuskan kawat penyetelan dan lepaskan baut pompa minyak dan tarik keluar
pompa minyak.
20. Lepaskan puli poros engkol dengan menggunakan alat khusus (Puli).
22. Lepaskan 2 buah baut plat poros nok melalui lubang yang terdapat pada roda
penentu waktu.
23. Lepaskan sumbu nok dengan jalan menarik keluar dari bagian depan blok
silinder.
24. Usahakanlah sebaik mungkin agar pada waktumembuka poros nok tidak
merusak bantalannya.
25. Lepaskan skrup-skrup dan buat pengikat plat ujung pada blok silinder dan
26. Bila perlu lepaskan roda gigi poros nok sebelum melepaskan roda gigi ini
lepaskan dulu kunci pengikatnya yang terdapat pada poros nok dengan
29
27. Kepaskan pen koter dan mur kap batang torak, lepaskan kap batang torak,
doronglah keluar, batan gtorak dan torak ke bagian atas silinder dengan jalan
28. Usahakanlah agar batang torak ini tidak merusak permukaan dinding silinder,
pasang kembali kap batang torak, berilah tanda pada batang torak dan torak-
29. Kendorkan dan lepaskan baut-baut kap bantalan poros engkol, bantalan-
30. Keluarkan dengan hat-hati poros engkol serta bantalannya dari blok silinder,
lepaskan perapat minyak (oil seal) yang terdapat pada bagian belakang poros
lainnya.
31. Lepaskan pegas torak, pegastorak yang sudah dilepaskan itu diletakan dengan
32. Lepaskan baut-baut pena torak dan keluarkan penatorak ini dari torak dan
batang torak, jangan sampai tertukar pena torak ini satu dengan lainnya.
33. Tekan pegas-pegas ketup dengan menggunakan kompresor pegas katup dan
lepaskan penghantar pegas katup, pegas-pegas dan perapat batang katup dan
34. Lepaskan pegas pengunci dari ujung poros penghantar katup dan keluarkan
lengan pengkutip katup, penjami poros lengan dan pegas-pegas dari poros
lengan.
30
35. Bersihkan bagian yang dibongkar sebersih mungkin sebelum dipasang
seingga tidak terdapat kotoran , oli, karbon dan bekas-bekas air. Periksalah
blok silinder dan juga merupakan sebagian dari dinding ruang bakar, pada
masuk dan buang, kabel-kabel busi dan businya (pada motor bensin), pipa-
dahulu.
merata, agar tdak terjadi momen bengkok pada baut, gunakan kunci pas
- Lepaskan baut pengikat pada pipa pelumas dengan kunci pas kemudian
silinder.
- Kendorkan semua mur pengikat kepala silinder dengan merata agar tidak
31
- Gunakan kunci pas atau kunci ring yang tersedia kemuduan lepaskan mur
satu persartu, setelah mur pengikat dilepas maka kepala silinder itu
masih melekat dengan blok maka tariklah kepala silinder itu ke atas
(plastic/kayu/karet), jagalah agar alas dari kepala silinder yang rata itu
- Letakan kepala silinder itu pada tempat yang lunak, rata dan jauh dari
bahan yang dapat menimbulkan karat (air,asam dan lainya) atau diletakan
disediakan untuk motor tersebut, pada motor diesel yang baru selesai
lepaskan ring plat, pegas, pengungkit, braket dan pegas dari susunan
32
- Pasanglah kepala silinder pada alat pemegang, kalau tidak tersedia kepala
silinder tersebut dapat diletakan miring pada bangku kerja yang rata,
halus dan tidak dapa menggores. Pasanglah alat pelepas katup pada
Untk menjaga agar tidak terjadi saling tukar tempat maka berilah randa
pada tiap katup sesuai dengan tempatanya semula. Hal ini dilakukan agar
pekerjaan selanjutnya.
ruang pendingin.
agar tidak tertukar tempat. Berilah tempat yang aman supaya tidak
- Untuk bus katup, dudukan katup dan bus untuk injektor tidak slalu
dibongkar pada tiap kali membongkar motor karena alat itu dapat
33
34
2. Memeriksa Kepala Silinder
- Periksa untuk melihat apakah kepala silinder ada yang rusak atau pecah
secara visual atau dengan alat detector lainnya kalau ternyata retak atau
pecah perbaiki bila mungkin atau ganti dengan kepala silinder yang baru.
pengukur celah (peat ukur). Kalau pengukuran ini lebih dari batas yang
menjaga agar daerah kontak dudukan klep (katup) tetap baik juga untuk
- Pada akhir pekerjaan pemotong maka gaya potong pisau pahat harus
dengan sudut itu sampai didapatkan lebih besar dari harga yang
35
3. Memasang Kepala Silinder
katup.
- Pasanglah alat itu pada satu sisi menahan kepala katup dan satu sisi
sehingga ujung batang katup menonjol keluar dari piring pegas dan
mudah dapat memasang klem bus ked ala lubang piring pegas.
36
37
38
G. Perbaikan dan Cara Memasang Katup
1. Perbaikan Katup
kalau perlu dengan sikat kawat baja atau kalau perlu dengan sikat kawat
baja atau roda kawat baja dan setelah diperiksa perlu perbaikan maka
perbaikan berat. Perbaikan ringan ialah apabila katup masih rata sudut
katup tidak berubah dan bibir masih tebal, dalam perbaikan macam ini
dengan pemutar katup dibuat dari kayu dan ujungnya diberi karet
bibir masih tebal tetapi permukaan katup sudah aus dan telah berubah.
- Menggerinda sudut katup harus dibuat 1 derajat lebih kecil dari sudut
cairan yakni air dicampur dengan minyak bor, agar bahan dari katup tidak
menjadi lunak karena panas. Setelah pekerjaan ini selesai maka perlu
39
diadakan pemeriksaan kembali apakah katup itu masih memenuhi syarat
kalau tidak sebaiknya diganti yang baru tetapi kalau masih memenuhi
ujung tuas katup, penytelan otomatis dilayani secara hifrolis atau secara
e. Keadaan kerja motor menjadi lebih baik sebab setelah katup selalu tepat.
keadaan dan keausan pada seluruh bagian katup, katup yang terbakar dan
katup tidak sempurna, batang katup kasar, timing penyetelan katup tidak
tepat, katup yang ausnya sudah parah maka sebaiknya diganti yang baru.
40
- Dudukan katup yang akan dipasang, diameter luar, garis tengah dala m
dan tebalnya harus sama dengan ukuran yang diganti, jika bahan dudukan
yang lama dibuat dari bahan besi tuang atau dari baja tahan panas maka
dudukan dan tidak boleh terbalik. Pasang alat penekan pada batang pilot,
katup bagian atas rata dengan permukaan kepala silinder dan bagian
boros, penutup katup kurang baik juga dapat menyebabkan batang katup
putus, keausan ini biasanya terjadi pada kedua bagian ujung penghantar
bagian ini harus dilakukan dengan teliti, agar didapat suatu kepastian
- Ukuran diameter penghantar adalah lebih besar sedikit dari ukuran lubang
41
jangan terlalu tebal, pasang penghantar pada dudukannya dengan hati-
Semua bagian yang akan dipasang harus dalam keadaan bersih, kemudian
katup, tinggi batung katup dari blok mesin harus diukur dengan sebuah alat
pengukur khusus , jika bagian sudut katup dan dudukan katup telah digerinda
untuk perbaikan,maka batang katupnya ketika dipasang akan lebih menonjol oleh
karena itu bagian tuas ungkit akan menekan batang pendorong ke bawah
kemudian menekan piston (torak) penumbuk katup, jika hal itu terjadi maka
batang katupnya harus dipotong sedik atau katupnya dig anti dengan yang baru.
Pada katup yang menggunakan kap seal miyak (perapat minyak) pada
penghantar katup, jangan lupa untuk memasang cincin baja pada bagian
penghantar dan menempe dengan kepala silinder kemudian kap (tutup) perapat
tersebut dipasang.
Pasang pegas katup, bagian ujung yang lilitannya rapat harus menempel
pada kepala silinder, jika menggunakan pegas ganda atau pegas peredam maka
42
ujung pegas-pegas tersebut dipasang 180 derajat terpisah. Pasang cincin penutup
pegas, tekan pegasnya dengan kompresor pegas sampai alur tepat perapat minyak
tampak, pasang perapat minyak pada alur kemudian pasang kunci katupnya,
jika katup penghantar katup tersebut di ganti yang baru. Jika tinggi pegas
mempunyai selisih yang berlebih, pegas terseebut harus dibuka lagi kemmudian
dapat diperbaiki dengan myesipkan plat ganjal (shim) yang mempunyai tebal
tertentu antara kepala silinder dan pegasnya supaya tegangan pegas katup sama
seperti semula, hati-hati memilih tebal plat karena jika terlalu tebal akan
mengakibatkan tegangan pegas tersebut bertambah hal ini akan merusak bagian
poros bubungan.
bagian-bagian yang akan diperiksa. Periksa seluruh bagian blok secara visual
sebuah mistar baja dan pelat ukur. Jika keausan melebihi batas yang
jalan digerinda.
2. Menggrinda permukaan blok tidak boleh terlalu tebal, karena akan mengubah
43
lainnya, setelah permukaan digerinda pemakaian paking (gasket) kepala
juga permukaan gasket dari kekasaran dan takikan, meneliti keretakan kecil
dengan mata agak sukar tetapi bila perlu dapat mempergunakan alat system
maknit, bila blok silinder retak maka blok silinder harus diganti.
keausan yang tirus dengan alat pengukur. Ukurlah lubang tiap-tiap silinder
pada bagian atas dan bagian bawah dimana alat tersebut ditempatkan dua kali
yaitu pertama tegak lurus dan kedua sejajar dengan garis tengah blok
yang terkecil) dengan alat potong dan pakailah torak ukuran standaar yang
limitnya tinggi.
ukuran yang lebih besar. Jika sebuah silinder harus dibor maka semua lubang
silinder harus dibor dan torak ukuran lebih besar yang baru yang harus
dipergunakan.
7. Setelah silinder dibor dan diasah periksalah persesuaian antara lubang silinder
dan torak dengan cara: Periksalah jarak celah antara lubagn silinder dan torak
44
dengan menggunakan pelat ukur yang tebalnya 0,03 mm – 0,05 mm dan
lubang silinder sehingga melewati batas langkah torak pada 90 derajat dari
tersebut.
torak) tidak dapat menutup silinder akibat kompresi bocor dan minyak
45
pelumas mesin naik ke atas. Ketirusan yang berlebih maka cincin torak
atas tabung biasanya diberi penghalang agar tabung tidak mudah terlepas
sedangkan waktu memasang antara tabung dan lubang silinder tidak boleh
arang yang masih tertinggal di dalam alur cincin dibersihkan dengan alat
pembersih alur.
- Diameter torak pada bagian ata dibawah celah pegas minyak dapat diukur
46
kurang dari ukuran semula perlu diganti dengan torak ukuran semula
- Lakukan pengukuran pada semua torak dan bila ternyata torak tersebut
sudah kurang dari ukuran semula perlu diganti dengan ukuran yang lebih
besar, bila torak sudah melebihi dari ukuran yang terbesar, silindernya
kemudian dorong keluar pena tersebut dengan drip yang lunak supaya
bagian ujung pena tidak rusak. Pemeriksaan dapat dilakukan pada waktu
goyangkan ke atas atas dan ke bawah antara pena dan torak atau antara
pena dan batang penggerak. Pengukuran yang lebih teliti ialah dengan
beanyak pena dapat diganti dengan ukuran yang lebih besar dan lubang
47
- Bila batang penggerak yang keadaanya bengkok atau tepuntir perlu
batang torak tadi berubah keadaannya setelah itu dibuka dan periksa pada
pesawat pengarah.
48
J. Saluran Masuk Dan Buang
gas yang dating dari karburator masuk kesetiap silinder, saluran ini biasanya
terletak diatas saluran buang agar supaya gas-gas buang masih panas itu dapat
buang (manifold buang) untuk mengalirkan gas buang yang sudah terbakar
nlok slinder motor, di bagian bawah manifold buang terdapat katup pengontrol
panas dan bekerja atas dasar perubahan suhu gas di dalam manifold.
pada bagian belakang sampai sekecil mungkin. Dibagian dalam saluran buang ini
thermostat, katup pengontrol panas ini menyalrkan gas yang paas ke dalam
Pada waktu mesin menjadi panas koil manutup katup pengontrol ini dan
gas buang mengallir keluar dari saluran isap. Pengaturan katup oleh thermostad
ini menyebabkan selalu terdapatnya temperature yang baik dari gas yang masuk
dalam semua kondisi kerja. Ketegangan koil katup pengatur panas mempunyai
peanan yang amat penting, hal ini akan menyebabkan gas yang masuk menjadi
beberapa kali lebih besar dari keadaan normal dan tidak mngkin terdapat
49
Jika keadaan ini berlangsung terus yakni jika terus berada dalam keadaan
panas akan mengakibatkan kerja mesin tidak baik yakni terjadi ledakan atau pana
akan mengakibatkan kerja mesin tidak baik yakni terjadi ledakan atau panas
b. Lepaskan saluran masuk dan keluar darri saringan oli, lepaskan pemegang
c. Lepaskan batang pengatur, batang cuk, kabel percepat, pipa vakum lalu
manifold lalu lepaskan manifold isap dan buang beserta gasket (perapat) nya.
a. Periksalah manifold dari karatan, keretakan atau kerusakan lain jika terdapat
penring untuk diperhatikan bahwa koil dililit dengan kawat sekedar cukup
untuk mengikatkan ujungnya pada pena dowel, ini kira-kira setengah putaran
50
- Periksalah apakah katup pengontrol panas bergerak dengan bebas, agar
katup yang melekat dapat bergerak bebas, berilah minyak pelumas yang
yang tertentu.
pada posisi “panas” ketika mesin dalam keadaan dingin, katup harus
berada pada posisi “heat off” ketika mesin berada dalam keadaan normal.
a. Ikutilah prosedur pada waktu melepas tetapi dengan urutan yang berlawanan.
b. Pada waktu memasang koil katup pengontrol panas harus diingat bahwa koil
dikaitkan pada pena dowel sehingga terdapat setengah bagian koil dihitung
51
c. Pada waktu memasang manifold pakailah gasket yang baru. Keraskan mur-
dan diikatkan dengan du buah mur, hubungkan antara saluran buang dan pipa
dihubungkan dengan peredam suara dan diikat klem, peredam suara didukung
oleh braket dan klem dibagian rangka (frame), ujung depan dari pipa ekor
dipasang pada peredam suara dengan sebuah klem sedangkan ujung beakang
Kendorkan klem yang mengikatkan ujung bagian belakang pipa pembuang pada
peredam suara, bukalah mur-mur penahan dari baut-baut pada flens pipa
depan peredam suara, pasanglah ujung belakang pipa pembuangan pada peredam
suara dan ujung depan pada manifold, dengan menggunakan gasaket baru,
pasanglah flens pipa dan keraskan mur-murnya baik-baik, keraskan baul klem
Kendorkan klem pengikat pipa ekor pada peredam suara dan lepaskan klem yang
52
mengikatnya pipa pada rangka, lepaskan pipa dari peredam suara. Kendorkan pipa
pada rangka, lepaskan pipa dari peredam suara. Kendorkan klem pipa
pengeluaran, lepaskan mur dan “washer” (perapat) dari baut klem peredam suara
dan bukalah baut dari klem, lepaskan peredam suara kea rah belakang kendaraan.
Waktu memasang jangan lupa member klem pada ujung depan peredam
suara dan pasanglah pipa pembuangan pada peredam suara, pasanglah peredam
suara pada klem dan amankan dengan baut, mur dan perapat washer. Pasangkna
klem pada ujung belakang peredam suara dan keraskan bautnya baik-baik, berilah
klem pada ujung belakang pipa dan keraskan baut sehingga pipa terpasang dengan
aman.
53
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut :
1. Ada satu sumber yang menurut saya bisa jadikan acuan yang menyebutkan
teorganisir yang dilakukan untuk merekondisi komponen yang aus atau rusak
Ganti piston
54
Ganti metal bulan
Skir klep
Filter oli
Filter udara
Filter bensin
Oli mesin
B. Saran – saran
berikut :
1. Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan
sampai tertukar.
2. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm
3. Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak – plak masuk
ke lobang baut.
55