Listrk 2
Listrk 2
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 38 Tahun
1.2
Tujuan Aktualisasi
Pelaksanaan Diklat Prejabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Golongan III Tahun 2015 bertujuan untuk
membentuk Pegawai Negeri Sipil yang mampu melaksanakan tugas dan perannya
sebagai pelayan masyarakat, yang diindikasikan dengan kemampuan yang dapat :
1. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.
2. Mengedepankan
kepentingan
nasional
dalam
pelaksanaan
tugas
jabatannnya.
3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
4. Berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan
5. Mampu untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansinya
Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima dasar di atas, peserta
Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkan juga memiliki kemampuan
menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan.
2
Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam jangka
waktu mulai tanggal 08 Desember 2015 sampai dengan tanggal 22 Desember 2015.
Ruang lingkup Aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan pengumpulan data-data
Kasiba, Lisiba dan PSU yang semua yang terkait didalamnya, untuk kemudian
diintegrasi kedalam Format Digital dan di tampilkan dalam software pemetaan
ArcGIS 10.1.
3
BAB II
GAMBARAN KEADAAN
(disingkat
Kemenpupera
RI)
adalah
kementerian
dalam
perumusan,
penetapan,
dan
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
pengelolaan
air
limbah
dan
drainase
lingkungan
serta
3.
5.
6.
7.
8.
9.
Sekretariat Jenderal;
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan;
8.
Inspektorat Jenderal;
9.
Jenderal
Penyediaan
Perumahan
mempunyai
tugas
kebijakan
di
bidang
pembinaan
penyelenggaraan
penyediaan perumahan;
d. penyusunan
norma,
standar,
prosedur,
dan
kriteria
di
bidang
Direktorat
Rumah
Umum
dan
Komersial
mempunyai
tugas
norma,
standar,
pedoman,
dan
kriteria
di
bidang
melaksanakan
fasilitasi
penyediaan
lahan
bagi
pembangunan
perumahan.
10
BAB III
SEKILAS TENTANG KASIBA, LISIBA
DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
11
Dalam 20 tahun terakhir ini, pembangunan perumahan di Indonesia cukup
pesat perkembangannya. Namun demikian hasil pembangunan tersebut belum
mampu memenuhi kebutuhan rumah yang memang sangat besar (data Bappenas
menyebut backlog rumah pada 2014 sebanyak 13,5 juta unit) dan belum mampu
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR). Adanya KETIDAK SEIMBANGAN antara kebutuhan dan pasokan
serta harga yang tidak terjangkau oleh MBR itu menjadi salah satu faktor yang
mendorong sebagian masyarakat mengisi lahan-lahan kosong yang bukan milik
mereka dan tidak sesuai dengan peruntukannya untuk membangun rumah.
Pembiaran itu menyebabkan kekumuhan kota meningkat, perkembangan kota
kedaerah pinggiran menjadi tidak terkendali, dan penyediaan infrastruktur menjadi
tidak efisien. Pembangunan perumahan yang tidak terpadu dan terintegrasi dengan
infrastruktur kota juga menimbulkan permasalahan seperti pelayanan infrastruktur
tidak optimal, banjir, kemacetan, sanitasi buruk, dan harga tanah yang tak
terkendali.
Tujuan
Tujuan di buatnya Kasiba dan Lisiba adalah ;
1. Kasiba/Lisiba adalah alat untuk pengembangan ekonomi lokal dan alat bagi
perkembangan kota.
2. Kasiba/Lisiba adalah alat bagi penyediaan prasarana dan sarana yang
12
3. Kasiba/Lisiba alat untuk penyediaan kavling tanah matang beserta rumah
dengan pola hunian yang berimbang, terencana dan terjangkau bagi seluruh
lapisan masyarakat.
4. Kasiba/Lisiba adalah alat untuk pengendali harga tanah.
13
Gambar 5. Sebaran Lokasi Kasiba dalam Peta
14
Tabel 1. Sebaran Lokasi Kasiba
No
Propinsi
Pekanbaru
Jambi
Babel
4
5
6
Sumsel
Jawa Barat
Banten
Jawa tengah
9
10
DIY
Jawa Timur
11
12
NTB
Kalsel
13
Kaltim
14
Sulsel
15
Sulteng
16
Gorontalo
Kab/Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Kota Pekanbaru
Kota Jambi
Kab. Sarolangun
Kota Pangkal
Pinang
Kota Palembang
Kab. OKI
Kab. lebak
Cisauk
Depok
Kab. Bogor
Bekasi
Kab. Bandung
Kab. Pekalongan
Kota Semarang
Kab.
Karanganyar
Kab. Rembang
Kab. Bantul
Kab Gresik
Kab. Malang
Kab. Bima
Kota
Banjarmasin
Kota Balikpapan
Kab. Bontang
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kab. Parepare
Kab. Enrekang
Kab. Pinrang
Kota Kendari
Kab. Buton
Kota Gorontalo
Lokasi
Kec. Tampan
Kec. Kulim
Gng Kembang
Gerunggang
Talang Kelapa
Kayu Agung
Maja
Suradita
Tahun
Pemb.
2007
2008
2008
2007
2008
2005-2008
2006
2009
2007
2009
Kebonpedes
Cikarang
Cileunyi
Pekalongan
Kws Sango
Jeruk Sawit
2009
2007
2009
2008
2007
Tireman
Bantul Kota Mandiri
Driyorejo
Kec. Kepanjen
Panda
Kec. Alalak Utara
2007
2008
2008
2007
2007
2006-2008
Batuampar
Sekambing
Bontang Lestari
Pulauatas
Juata
Lompoe
2008
2006
2007
2007
2007
2006-2007
2008
2007
2007
2006
2006
Matirobulu
Baruga
Lapodi
15
III.2. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Geographic Information System atau lebih dikenal dengan sebutan GIS
merupakan suatu sistem informasi yang terintegrasi dan secara khusus
digunakan untuk mengelola berbagai data yang mempunyai suatu informasi
dalam bentuk spasial (keruangan) dimana teknologi sistem informasi
geografis ini dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber
daya, perencanaan pembangunan, kartografi bahkan data juga digunakan
untuk melakukan perencaraan terhadap rute. Secara praktisnya kita bisa
menyebutkan bahwa Geographic Information System adalah suatu sistem
komputerisasi yang mempunyai kemapuan untuk membangun, mengelola,
menganalisa, menyimpan dan menampilkan suatu informasi geografis dalam
bentuk
pemetaan
dimana
user
yang
membangun
data
serta
semua
dari
hasil
operasi
tersebut.
Geographic
Information
System
dapat
diakses,
ditransfer,
memungkinkan
kita
untuk
membuat
tampilan
peta
serta
18
BAB IV
RANCANGAN DAN CAPAIAN AKTUALISASI
konsistensi
g) netralitas
h) kejujuran
Nasionalisme
Nasionalisme adalah cara pandang mengenai rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara serta sekaligus menghormati bangsa lain. PNS
harus memiliki nilai nasionalisme yang kuat dalam melaksanakan fungsi dan
19
tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu
bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yaitu :
a) ASN sebagai pelaksana kebijakan,
b) ASN sebagai pelayan publik, dan
c) ASN sebagai perekat serta pemersatu bangsa, selain itu juga tercermin
dalam pancasila.
Etika Publik
Etika publik adalah refleksi kritis mengenai standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar dalam etika publik yaitu:
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila
b) Setia dan mempertahankan undang-undang dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
c) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f)
j)
20
Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksanaan fungsi pelayanan publik yang
berorientasi pada efisiensi, efektivitas, dan mutu. Instansi tempat PNS bekerja
sangat perlu untuk menetapkan perencanaan mutu, termasuk didalamnya
adalah menyusun standar mutu yang akan menjadi pedoman dalam proses
implementasi hingga sampai pada pengawasan dan perbaikan mutu.
Komitmen mutu menekankan pada 4 nilai dasar yaitu:
a) Efektivitas
Richard L. Draft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) mendifinisikan
efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang dikerjakan.
b) Efisiensi
Richard L. Draft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) mendifinisikan efisiensi
organisasi adalah jumlah sumberdaya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasional efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya
yang digunakan untuk menghasilkan barang/jasa.
c) Inovasi
Richard L Draft dalam Tita Maria Kanita (2011:56) menyatakan bahwa
inovasi terhadap barang/jasa adalah cara utama di mana suatu organisasi
beradaptasi
terhadap
perubahan-perubahan
di
pasar,
perubahan
Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan nilai dasar yang menunjukkan segala tindakan
atau upaya yang dilakukan untuk mencegah, melawan dan memberantas
tindak kejahatan yang menguntungkan dirinya sendiri serta merugikan negara
dan masyarakat. Kesadaran anti korupsi dibangun melalui pendekatan
spiritual yang dikaitkan dengan tanggung jawab manusia dalam membawa
amanah.
21
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Anti Korupsi adalah:
a) jujur
b) peduli
c) mandiri
d) disiplin
e) tanggung jawab
f) kerja keras
g) sederhana
h) berani
i) adil
Uraian Kegiatan
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
IV.2.dengan
CAPAIAN
8 Bimbingan
Mentor
AKTUALISASI
Keterangan :
= Hari Libur
= Rencana Kegiatan Aktualisasi
22
IV.1.3. Rancangan
Berdasarkan ke lima nilai dasar ANEKA, maka penulis membuat
rangcangan aktualisasi ANEKA dalam pekerjaan , adapun rancangan kegiatan
yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
Monitoring
1 Lokasi Kasiba
dan Lisiba
NO
KEGIATAN
Inventarisasi
data dan
2 Dokumen
Kasiba dan
Lisiba
URAIAN KEGIATAN
OUTPUT
Akuntabilitas
Monitoring dilakukan secara transparan dalam proses
pengambilan data, kevalidan datanya bisa
dipertanggung jawabkan serta sikap konsisten dan jelas
kepada pihak yang memberi keterangan dan memberi
tugas.
Monitoring Lokasi Tanah
Etika Publik
Monitoring Lokasi Kasiba dan
dapat mendukung
Nilai dasar etika publik yang diterapkan dari kegiatan ini pencapaian visi misi
dari
Lisiba, mengumpulkan data
adalah menerapkan aturan-aturan yang berlaku dalam segi fungsi manajemen
tentang lokasi, status,
masyarakat dan menghargai dan mengikuti norma dan perencanaan yg terpadu
pemilikan dan informasi
kearifan lokal dalam pencarian data dan informasi yang dan pelaksanaan yang
visual lainnya.
diperlukan
tepat
Anti Korupsi
Nilai dasar Anti korupsi yang diterapkan adalah
kejujuran dalam pengumpulan data, tidak melebihkan
atau mengurangkan anggaran dan waktu, tanggung
jawab dan kepemimpinan dalam melakukan monitoring
di lapangan.
URAIAN KEGIATAN
Pengumpulan data dan
dokumen Kasiba dan Lisiba
dan mengkonversikan dalam
bentuk digital
OUTPUT
Kegiatan monitoring
Lokasi Tanah dapat
memperkuat Nilai
Organisasi PUPR dari segi
kejujuran, transparansi
dan bertindak tepat
dalam pengumpulan data
Akuntabilitas
Inventarisasi dilakukan dengan integritas yang tinggi
dan rasa tanggung jawab akan ke validan data, tidak
mengurangi, menambahkan atau mengubah data demi
kepentingan seseorang atau golongan
Komitmen Mutu
Kegiatan Inventarisasi
data dan dokumen
dapat meningkatkan
pencapaian visi misi dari
Nilai dasar komitmen mutu yang diterapkan dari proses segi pengendalian dan
pengawasan dan
inventarisasi ini adalah efektif dan efisiensi dalam
pelaksanaannya dan menjaga kualitas dan ke originalan meningkatkan tata
kelola dalam bidang
datanya
informasi
Anti Korupsi
Kegiatan Inventarisasi
data dan dokumen dapat
memperkuat Nilai
organisasi dari segi
efektifitas dan efisiensi
waktu, karena
pengumpulan datanya
dilakukan dalam bentuk
digital
NO
KEGIATAN
Klasifikasi
3 Kasiba dan
Lisiba
URAIAN KEGIATAN
OUTPUT
Akuntabilitas
Klasifikasi dilakukan dengan jelas dan konsisten sesuai
dengan acuan yang telah dibuat agar menjadi
terstruktur dan memudahkan dalam kegiatan
berikutnya
Komitmen Mutu
Kegiatan Klasifikasi
Tanah dapat
meningkatkan
pencapaian visi misi dari
Nilai dasar komitmen mutu yang diterapkan dari proses segi pengendalian dan
klasifikasi ini yaitu hasil yang didapatkan berorientasi pengawasan dan
meningkatkan tata
mutu tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan
kelola dalam bidang
kevalidannya
informasi
Anti Korupsi
23
NO
KEGIATAN
OUTPUT
URAIAN KEGIATAN
Etika Publik
Merubah data
dan dokumen
4 hardcopy
menjadi
softcopy
NO
KEGIATAN
OUTPUT
URAIAN KEGIATAN
Akuntabilitas
Integrasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab,
tidak merubah, menggeser, menambahkan atau
menghilangkan informasi yang ada didalamnya
Nasionalisme
Integrasi Lokasi
Kasiba dan
Lisiba kedalam
5
Format
Geografis Peta
Digital
NO
KEGIATAN
OUTPUT
URAIAN KEGIATAN
Kegiatan Integrasi
kedalam format
geografis Peta Digital
dapat meningkatkan
pengendalian dan
pengawasan dan tata
kelola dalam bidang
informasi
Kegiatan integrasi
kedalam format geografis
ini dapat memperkuat
nilai responsifitas,
efisiensi dan efektifitas.
Nasionalisme
Proses pengumpulan data peta tambahan ini
mencerminkan nilai persatuan Indonesia, karena petaMengumpulkan peta tematik
peta yang terkumpul merupakan kumpulan dari seluruh Kegiatan pengumpulan
pendukung untuk melengkapi
peta di Indonesia
peta tematik pendukung
data-data hasil monitoring
Etika Publik
dapat meningkatkan
Mengumpulkan
seperti Peta Administrasi
tata kelola organisasi
Nilai
dasar
etika
publik
yang
didapatkan
adalah
bahwa
6 Peta tematik
Daerah, Peta Detail Daerah,
dalam bidang PUPR
peta yang didapatkan merupakan hasil dari kebijakan
pendukung
Citra Satelit Daerah dan Peta
terutama tentang
Unit Organisasi, Lembaga atau kementerian lain yang
Rawan Bencana bila
teknologi informasi
telah dipublikasikan dengan resmi
diperlukan
teknologi
Anti Korupsi
Nilai dasar Anti korupsi dalam pengumpulan Peta
Tematik Pendukung yaitu adanya transparansi dalam
penyediaannya.
Kontribusi kegiatan
pengumpulan peta
tematik pendukung yaitu
Meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dan
Penguatan Kerjasama dan
kemitraan antar lintas
Kementerian/Lembaga
sebagai penyedia Peta
Tematik
24
NO
KEGIATAN
OUTPUT
URAIAN KEGIATAN
Etika Publik
Analisis
mengenai
7
Kasiba dan
Lisiba
Dengan melakukan
Analisis Kesesuaian Tanah
menggunakan Software
pemetaan maka dapat
memperkuat standard
kepemimpinan,
Berinovasi , Responsive
dan Bergerak Cepat dalam
menganalisis.
25
IV.2. CAPAIAN AKTUALISASI
dasar
Anti
korupsi
yang
diterapkan
adalah
kejujuran
dalam
27
2. Inventarisasi data dan dokumen Kasiba dan Lisiba
Inventarisasi data dimaksudkan untuk pengumpulan data-data yang telah
diambil dilapangan untuk kemudian diketik ulang dengan rapi dalam excel dan
untuk foto-foto diganti namanya dengan kegiatan yang berhubungan dengan
kondisi foto tersebut.
a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 10 – 11 Desember 2015
b. Tahapan Kegiatan
1. Merubah catatan ke dalam excel
2. Mengganti Nama Foto-foto sesuai dengan kegiatan
3. Menyusun dokumen fotocopy
c. Output
Output kegiatan ini yaitu catatan excell, foto-foto dengan nama yang
sesuai dan dokumen-dokumen yang tertata sesuai dengan tata urutan
sehingga bisa dengan mudah untuk dicari kembali bila diperlukan.
d. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS Dalam Kegiatan
Akuntabilitas
Inventarisasi dilakukan dengan integritas yang tinggi dan rasa tanggung
jawab akan ke validan data, tidak mengurangi, menambahkan atau
mengubah data demi kepentingan seseorang atau golongan
Komitmen Mutu
Nilai dasar komitmen mutu yang diterapkan dari proses inventarisasi ini
adalah efektif dan efisiensi dalam pelaksanaannya dan menjaga kualitas
dan ke originalan datanya
Anti Korupsi
Proses inventarisasinya dilakukan dengan jujur dan tidak membenturkan
kepada kepentingan tertentu
e. Analisis Dampak
1. Apabila penulis tidak menjalankan Nilai Dasar Akuntabilitas dan Anti
Korupsi maka hasil Inventarisasi akan disusupi oleh kepentingan
tertentu dan hanya berorientasi pada kepentingan sektoral atau
golongan saja
2. Apabila penulis tidak menjalankan Nilai Dasar Komitmen Mutu maka
hasil yang didapat tidak maksimal dan waktu yang diperlukan akan
semakin panjang dengan kualitas seadanya.
28
3. Klasifikasi Lahan Kasiba dan Lisiba
Kegiatan Klasifikasi ini yaitu pengkelasan Lahan dalam Kasiba/Lisiba
berdasarkan Jenis Kepemilikan (Tanah Negara, Wakaf, Perorangan), Status
Tanah (telah dibebaskan atau belum) dan Harga Jual/Pasar dimana sebagian
keterangannya tercantum dalam fotocopy dokumen hasil Monitoring dan
sebagian lagi dalam hasil diskusi.
a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 14 Desember 2015
b. Tahapan Kegiatan
1. Pengkelasan dokumen berdasarkan Jenis Kepemilikan, Status tanah
dan harga jual/pasar
2. Merekap dan mencatat informasi dalam dokumen kedalam format
excell
c. Output
Hasil kegiatan Klasifikasi yaitu rekapitulasi data tabular tentang data-data
Jenis Kepemilikan Tanah, Status Tanah dan harga Jual tanah tersebut
dalam format excell.
d. Nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam kegiatan
Akuntabilitas
Pada kegiatan Klasifikasi dilakukan dengan jelas dan konsisten sesuai
dengan
acuan
yang
telah
dibuat
agar
menjadi
terstruktur
dan
yang
didapatkan
berorientasi
mutu
tinggi
dan
dapat
dipertanggungjawabkan kevalidannya
Anti Korupsi
Dalam melakukan klasifikasi diterapkan kejujuran dan menghindari konflik
kepentingan.
e. Analisis Dampak
1. Apabila Nilai dasar Akuntabilitas dan Komitmen Mutu tidak diterapkan
maka hasil komponen klasifikasi tidak akan sesuai dengan aturan yang
berlaku sehingga tidak dapat menjawab tujuan dan menyelesaikan
permasalahan
serta
kualitas
yang
didapat
juga
tidak
dapat
dipertanggungjawabkan.
29
2. Jika tidak menerapkan Nilai Dasar Anti Korupsi maka akan timbul
konflik kepentingan dalam pelaksanaannya, sehingga hasil yang
didapat tidak maksimal dan telah disusupi oleh golongan tertentu.
31
Gambar 8. Kegiatan Scanning Peta
5. Integrasi Lahan Kasiba dan Lisiba kedalam Format Geografis Peta Digital
Kegiatan Integrasi ini bermaksud untuk mengeplot lahan pada Kasiba dan
Lisiba kedalam Bentuk digital berformat Geografis beserta data-data
tambahan lainnya menggunakan Software Pemetaan. Tujuannya yaitu agar
pengguna dapat mengetahui secara pasti sebaran lokasi lahan didalam
Kasiba dan Lisiba beserta informasi yang terkait didalamnya.
a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 16-17 Desember 2015
b. Tahapan Kegiatan
1. Plotting Lahan Kasiba dan Lisiba
2. Digitasi Lahan Kasiba Driyorejo
3. Penggabungan dengan data tabular di excel
4. Coding untuk menampilkan foto lokasi dan Dokumen hasil scan
32
c. Output
Hasil kegiatan ini yaitu Peta Tematik Digital Kasiba dan Lisiba yang telah
dikoneksikan dengan data tabular excel, foto-foto dan dokumen scan
serta bisa diakses oleh siapapun dengan menggunakan Software ArcGIS
10.1
d. Nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam kegiatan
Akuntabilitas
Integrasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab, tidak merubah,
menggeser, menambahkan atau menghilangkan informasi yang ada
didalamnya
Nasionalisme
Proses integrasi ini melakukan penggabungan seluruh data yang tersebar
dari
berbagai
lokasi
di
seluruh
indonesia,
dengan
tanpa
Integrasi
maka
Peta
yang
didapat
tidak
dapat
33
Gambar 9. Integrasi Lokasi Kasiba yang disurvey di tahun 2015
34
6. Mengumpulkan Peta Tematik Pendukung
Inti dari kegiatan ini yaitu mengumpulkan peta tematik pendukung untuk
melengkapi data-data hasil monitoring seperti Peta Administrasi Daerah, Peta
Detail Daerah, Citra Satelit Daerah dan Peta Rawan Bencana bila diperlukan.
Peta-peta ini digunakan sebagai bahan analisis untuk Kasiba Lisiba yang
telah di Integrasi sebelumnya.
a. Pelaksanaan Kegiatan tanggal 18 Desember 2015
b. Tahapan Kegiatan
1. Mendaftar kebutuhan Peta Tematik
2. Mengunduh Peta Citra Driyorejo
3. Mengunduh Peta Detail Driyorejo
4. Mengunduh Peta Administrasi Indonesia
5. Mengunduh Peta Kawasan Hutan dan Perairan Pulau Jawa
c. Output
Hasil kegiatan ini yaitu terunduhnya beberapa Peta Tematik untuk
kebutuhan
mempercantik
Tampilan
dan
Analisis
Kasiba
Lisiba
35
e. Analisis Dampak
1. Jika Penulis tidak menerapkan Nasionalisme dalam kegiatan ini maka
akan ada aspek kedaerahan yang muncul sehingga peta pendukung
yang terkumpul hanya daerah local penulis saja dan akan sulit untuk
menganalisis diluar daerah.
2. Jika tidak menerapkan Nilai Dasar Etika Publik dan Anti Korupsi maka
penulis akan mencari peta pendukung secara sembarangan dan tanpa
ada
transparansi
sehingga
hasilnya
tidak
dapat
36
Gambar 12. Peta Tematik Batas Administrasi
37
d. Nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam kegiatan
Etika Publik
Nilai dasar etika publik yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah bahwa
analisis yang dilakukan tidak diskriminatif dan berdasarkan prinsip
keahlian dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan kepada publik
Komitmen Mutu
Analisis Kesesuaian Lahan dengan menggunakan Software pemetaan
merupakan Inovasi yang baru diterapkan sehingga bisa efisien dalam
pemanfaatan waktu dan didapatkan kesesuaian lahan untuk permukiman
dengan syarat-syarat tertentu
Anti Korupsi
Nilai dasar Anti korupsi yang diterapkan adalah kejujuran dan adil dalam
melakukan analisis kesesuaian tanah, tidak boleh ada konflik kepentingan
didalamnya dan tidak boleh ada tindakan kecurangan demi golongan
tertentu.
e. Analisa Dampak
1. Untuk memberikan hasil terbaik, dalam pengambilan keputusan
haruslah didasarkan dengan prinsip keahlian sehingga keputusan
dapat bersifat objektif dan tepat sasaran, apabila nilai ini tidak
diaplikasikan, keputusan yang diambil dapat bersifat subjektif dan
kurang mampu menjawab tujuan instansi
2. Jika Analisis yang dilakukan tidak berdasarkan nilai dasar komitmen
mutu maka hasil yang diperoleh akan berkualitas buruk dan tidak
berdasarkan atas peta pendukung yang telah didapatkan sehingga
tujuan utama tidak akan tercapai.
3. Jika Analisis yang dilakukan tidak menerapkan Nilai Dasar Anti
Korupsi maka akan terjadi kebohongan da nada konflik kepentingan
dalam melakukan analisis sehingga akan menguntungkan kelompok
tertentu saja
38
Gambar 13. Analisis Kesesuaian Lahan terhadap Siteplan
39
Gambar 15. Tampilan Sistem Informasi Geografis Kasiba Driyorejo
40
BAB V
PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
Pelaksanaan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumhan Rakyat Tahun 2015
bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayanan masyarakat dan
memenuhi standar kompetensi jabatannya, yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:
1. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;
2. Mengedepankan
kepentingan
nasional
dalam
pelaksanaan
tugas
jabatannnya;
3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
4. Berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan
5. Mampu untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansinya.
41
V.2. SARAN
Untuk mendukung terlaksananya rancangan aktualisasi di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang efektif perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlu ada pedoman baku dalam penyusunan rancangan aktualisasi;
2. Perlu ada materi khusus terkait tata cara penulisan laporan aktualisasi.
3. Perlu ada pertemuan dan diskusi dalam satu meja antara peserta, coach
dan mentor untuk menyusun rancangan dan laporan kegiatan aktualisasi.
42