Anda di halaman 1dari 26

Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan

Mata kuliah : Praktikum Geoteknik Pertambangan


Bobot : 1 SKS
Kode Mata Kuliah : TAM 6057
30

Safety Factor
0.000

0.500

1.000

1.500
28

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000
26

4.500

5.000
106.61 kN/m2
5.500
W
6.000+
24
22

52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72

Angkatan : ……………
Nama : …………………………………
NIM : 111..09800000……

Dosen Pengampu :
1. Dr. Ir. Moehamad Zoelfikar Zabier
2. Ahmad Fauzan Haryono, ST, MT
3. …………………………………

Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2019
Jadwal Praktikum Geoteknik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sesi Pertemuan ke - Materi Sub-Materi Keterangan

1 6 Pendahuluan ➢ Analisis
Kestabilan
Lereng (secara
umum)
➢ Jenis-jenis
Longsoran
➢ Cara
Meningkatkan
Kestabilan
Lereng
2 6 Metode Analisis Lereng disimulasikan Modul 1
Kestabilan Lereng dalam keadaan :
(Circular Failure) ➢ Kering (1)
dengan Metode Grafis ➢ Sebagian Jenuh
(Hoek and Bray) (2,3,4)
➢ Jenuh total (5)
3 7 Metode ➢ Lereng Modul 2
Kesetimbangan Batas homogen,
(Bagian 1) material lunak,
kering
➢ Lereng
homogen,
material keras,
kering
➢ Lereng
heterogen,
material
campuran,
kering
4 9 Metode ➢ Lereng Modul 3
Kesetimbangan Batas heterogen,
(Bagian 2) material lunak,
sebagian jenuh
➢ Lereng
heterogen,
material keras,
jenuh
➢ Lereng
heterogen,
material
campuran,
jenuh
5 10 Metode ➢ Lereng Modul 4
Kesetimbangan Batas heterogen,
(Bagian 3) kering, material
campuran,
terdapat beban
gempa

1|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


➢ Lereng
heterogen,
material
campuran,
jenuh, terdapat
beban gempa
➢ Lereng
homogen,
jenuh, material
lunak, terdapat
beban alat
➢ Lereng
heterogen,
material keras,
sebagian jenuh,
terdapat beban
alat
➢ Lereng
heterogen,
material lunak,
jenuh, terdapat
beban alat dan
beban gempa
6 11 Metode Elemen Hingga Lereng heterogen Modul 5
dengan material : batu
lanau, batu pasir, dan
batu lempung;
disimulasikan dalam
keadaan :
➢ Kering
➢ Jenuh total
➢ Jenuh total
dengan beban
gempa
➢ Jenuh total
dengan beban
alat
➢ Jenuh total
dengan beban
alat dan beban
gempa
7 13 Perhitungan Kestabilan ➢ Lereng Kering Modul 6
Lereng dengan Metode ➢ Lereng Jenuh
Manual (Fellenius) Total
8 14 Pengukuran dan ➢ Material Batu Modul 7
Pemodelan Kekar (Joint Gamping
Measuring and ➢ Material Diabas
Modelling)
9 16 Post-Test Untuk Nilai
UAS
• Waktu praktikum per modul minimal 100 menit dan maksimal 150 menit

2|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


Sistematika Penilaian :
- Formatif : 30 % (Kehadiran, Attitude, dan Catatan)
- UTS : 40% (Laporan 7 Modul)
- UAS : 30% (Post-Test)

3|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


MODUL 1
Metode Analisis Kestabilan Lereng (Circular Failure) dengan Metode Grafis
(Hoek and Bray)

Tujuan :

Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng menggunakan metode grafis (Hoek & Bray)
dengan diasumsikan bahwa material yang ada homogen dan kontinu.

Problem :

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah ini merupakan lereng disposal yang dulunya
merupakan bekas front pertambangan. Material lereng disposal diindikasi adalah clay.

Geometri lereng :

➢ Tinggi Lereng (H) : 22.5 meter


➢ Kemiringan Lereng (α) : 17o

Keadaan Air Tanah di Lereng :

Kondisi Lereng :

➢ Kering (Grafik 1)
➢ Sebagian jenuh,air permukaan 8 kali dari ketinggian lereng di belakang toe dari slope (Grafik
2);
➢ Sebagian jenuh, air permukaan 4 kali dari ketinggian lereng di belakang toe dari slope (Grafik
3);
➢ Sebagian jenuh air permukaan 2 kali dari ketinggian lereng di belakang toe dari slope (Grafik
4);
➢ Kondisi air tanah nomor 5 yaitu jenuh.

4|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


Hoek dan Bray membuat 5 buah diagram untuk tiap-tiap kondisi air tanah tertentu, mulai dari
sangat kering hingga jenuh. Cara perhitungannya adalah sebagai berikut (secara visual bisa dilihat di
Gambar 1) :

• Langkah 1 : Tentukan kondisi air tanah yang ada dan sesuaikan dengan gambar 1
untuk memilih diagram yang akan digunakan. Pilih yang tepat atau paling mendekati;
𝑐
• Langkah 2 : Hitung angka 𝛾𝑡𝑎𝑛∅ , kemudian cocokkan angka tersebut pada lingkaran

terluar dari diagram (chart) yang dipilih;


• Langkah 3 : Ikuti jari-jari mulai dari angka yang diperoleh pada langkah 2 sampai
memotong kurva yang menunjukkan kemiringan lereng;
tan ∅
• Langkah 4 : Dari titik langkah 3, kemudian ditarik ke kiri untuk mencari angka 𝐹𝑆
dan
𝑐
ditarik ke bawah untuk mencari angka
𝛾.𝐻.𝐹𝑆

• Langkah 5 : Hitung factor keamanan (FS) dari kedua angka yang diperoleh dari lagnkah
4 dan pilih yang paling tepat.

Gambar 1 Diagram cara menghitung kestabilan lereng untuk Circular Failure (Hoek dan Bray, 1981)

5|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


Grafik 1

Grafik 2

6|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


Grafik 3

Grafik 4

7|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


Grafik 5

Karakteristik fisik dan mekanik pembentuk lereng adalah sebagai berikut :

No Karakteristik Nilai
1 Kohesi (C) 34.76 kN/m2
2 Sudut geser dalam 21o
3 Bobot isi basah (ɣ saturated) 19.25 kN/m3
4 Bobot isi kering (ɣ dry) 11.03 kN/m3

Tugas :

1. Hitung factor keamanan lereng tersebut dengan menggunakan metode Hoek and Bray dengan
5 grafik !

Pertanyaan :

1. Apa itu metode grafis di dalam analisis kestabilan lereng?


2. Mengapa metode Hoek and Bray hanya bisa digunakan untuk lereng yang homogen dan
kontinu ?
3. Bagaimana pengaruh muka air tanah terhadap kestabilan lereng, jika dilihat dari segi
lingkungan?
4. Sebutkan metode grafis lainnya yang dapat digunakan selain Hoek & Bray !
5. Jelaskan apa itu circular failure !

Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..

8|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


MODUL 2
Metode Kesetimbangan Batas (Limit Equilibrium Method)
Bagian 1

Tujuan :

Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode kesetimbangan
batas melalui proses pemodelan lereng homogen dan heterogen, dengan asumsi bahwa lereng dalam
kering.

Problem :

A. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial lunak yang homogen dan tidak
berlapis

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng soil yang homogen dan tidak
berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 9 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 30o
Kondisi lereng : Kering
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :

No Karakteristik Nilai
1 Kohesi (C) 1.29 kN/m2
2 Sudut geser dalam 10.37o
3 Bobot isi kering (ɣ dry) 12.58 kN/m3
4 Bobot isi basah (ɣ saturated) 19.96 kN/m3

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi yang telah disebutkan !
2. Jika :
a. Nilai C dikurangi 20 %
b. Nilai C ditambah 20%
c. Nilai ɣ dikurangi 20%
d. Nilai ɣ ditambah 20%
e. Nilai sudut geser dalam dikurangi 25%
f. Nilai sudut geser dalam ditambah 25%
Berapa nilai FK nya? Dan bagaimana analisisnya?

9|Modul Praktikum Geoteknik Pertambangan


B. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial keras yang homogen dan tidak
berlapis

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batubara antrasit yang
homogen dan tidak berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 25.35 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 76o
Kondisi lereng : Kering
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :

No Karakteristik Nilai
1 Kohesi (C) 263.98 kN/m2
2 Sudut geser dalam 50.25o
3 Bobot isi kering (ɣ dry) 8.73 kN/m3
4 Bobot isi basah (ɣ saturated) 16.52 kN/m3

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi yang telah disebutkan !
2. Jika :
Nilai C dikurangi 20 %
Nilai C ditambah 20%
Nilai ɣ dikurangi 20%
Nilai ɣ ditambah 20%
Nilai sudut geser dalam dikurangi 25%
Nilai sudut geser dalam ditambah 25%
Berapa nilai FK nya? Dan bagaimana analisisnya?
C. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial campuran yang heterogen dan
berlapis

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng front nikel yang heterogen dan
berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 40.60 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 50o
Kondisi lereng : Kering
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Overburden (Soil) Limonit Saprolit Bedrock
1 Kohesi (C) 4.35 kN/m2 18.56 kN/m2 25.67 kN/m2 43.97 kN/m2
2 Sudut geser 24.57o 18.05o 24.58o 29.14o
dalam

10 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
3 Bobot isi kering 20.19 kN/m3 18.54 kN/m3 13.98 kN/m3 10.20 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 37.65 kN/m3 25.45 kN/m3 18.54 kN/m3 12.12 kN/m3
(ɣ saturated)
5 Tinggi Lapisan 1.25 m 10.58 m 1/3 tinggi ……………..
lapisan
limonit

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi yang telah disebutkan !
2. Jika :
Nilai C dikurangi 20 %
Nilai C ditambah 20%
Nilai ɣ dikurangi 20%
Nilai ɣ ditambah 20%
Nilai sudut geser dalam dikurangi 25%
Nilai sudut geser dalam ditambah 25%
Berapa nilai FK nya? Dan bagaimana analisisnya?

Pertanyaan :

1. Apa itu metode kesetimbangan batas?


2. Jelaskan keterbatasan metode kesetimbangan batas di dalam analisis kestabilan lereng !
3. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang angle of repose!
4. Jelaskan hubungan antara karakteristik sifat fisik dan sifat mekanik material berdasarkan hasil
praktikum di atas!
5. Jika ketinggian lereng pada problem A ditambah sebesar 5 m, apakah slope angle nya akan
meningkat? Dan apakah akan mudah longsor? Jelaskan !

Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..

11 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 3
Metode Kesetimbangan Batas (Limit Equilibrium Method)
Bagian 2

Tujuan :

Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode kesetimbangan
batas melalui proses mensimulasikan pengaruh muka air tanah pada kestabilan lereng.

Problem :

A. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial lunak yang heterogen, berlapis,
dan sebagian jenuh

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu lempung dan talk yang
heterogen dan berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 12.47 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 20o
Kondisi lereng : Sebagian jenuh
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Talk Batu
Lempung
1 Kohesi (C) 32.04 kN/m2 40.26 kN/m2
2 Sudut geser 3.25o 2.37o
dalam
3 Bobot isi kering 42.02 kN/m3 43.17 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 69.87 kN/m3 70.46 kN/m3
(ɣ saturated)

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi yang telah disebutkan !
2. Jika :
a. Muka air tanah dinaikkan 2.35 m
b. Muka air tanah diturunkan 2.35 m
c. Muka air tanah berada pada lapisan permukaan batu lempung (lapisan talk di atas lapisan
batu lempung)
Berapa nilai FK nya? Dan bagaimana analisisnya?

12 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
B. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial keras yang heterogen, berlapis,
dan jenuh

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu konglomerat dan andesit
yang heterogen dan berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 43.16 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 45o
Kondisi lereng : Sebagian jenuh
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Konglomerat Andesit
1 Kohesi (C) 38.59 kN/m2 34.48 kN/m2
2 Sudut geser 29.08o 18.26o
dalam
3 Bobot isi kering 14.05 kN/m3 15.25 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 17.48 kN/m3 21.01 kN/m3
(ɣ saturated)

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi yang telah disebutkan !
2. Jika :
a. Muka air tanah dinaikkan 2.35 m
b. Muka air tanah diturunkan 2.35 m
c. Muka air tanah berada pada lapisan permukaan andesit (lapisan konglomerat di atas
lapisan andesit)
Berapa nilai FK nya? Dan bagaimana analisisnya?
C. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial campuran yang heterogen,
berlapis, dan jenuh

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu pasir, batu lanau, batu
kapur, batu gamping, dan serpentinit yang heterogen dan berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 47.98 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 60o
Kondisi lereng : Jenuh total
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Batu Pasir Batu Batu Batu Gamping Serpentinit
Lanau Kapur
1 Kohesi (C) 11.26 kN/m2 10.78 13.65 12.48 kN/m2 117.69
kN/m2 kN/m2 kN/m2

13 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
2 Sudut geser 20.14 19.65o 23.47o 30.16o 29.02o
dalam
3 Bobot isi kering 30.2 kN/m3 24.58 32.02 41.99 kN/m3 7.20
(ɣ dry) kN/m3 kN/m3 kN/m3
4 Bobot isi basah 45.65 kN/m3 38.47 38.30 70.69 kN/m3 10.29
(ɣ saturated) kN/m3 kN/m3 kN/m3
5 Tinggi Lapisan 7.5 m 14.95 m ………. 20.3 m 1.97 m

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi yang telah disebutkan !
2. Jika muka air tanah berada pada lapisan permukaan batu gamping, berapa nilai FK nya? Dan
bagaimana analisisnya?
Pertanyaan :

1. Apa perbedaan antara air tanah dan air bawah tanah?


2. Jelaskan metode CPT dan SPT !
3. Urutkan material berikut ini dari yang paling keras hingga yang paling lunak :

Batu Lempung – Batu Pasir – Batu Gamping – Claystone – Clay – Gravel – Batu Lanau – Batu
Kalsit

4. Jelaskan cara menurunkan muka air tanah dengan biaya yang ekonomis !
5. Apakah pengaruh permeabilitas dan porositas material terhadap kejenuhan suatu lereng ?

Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..

14 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 4
Metode Kesetimbangan Batas (Limit Equilibrium Method)
Bagian 3

Tujuan :

Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode kesetimbangan
batas melalui proses mensimulasikan pengaruh getaran dan beban alat pada kestabilan lereng.

Problem :

A. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial campuran yang heterogen,
berlapis, dan terdapat beban gempa

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu lempung, talk, dan diabas
yang heterogen dan berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 30.80 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 45o
➢ Faktor gempa : 0,45 g
Kondisi lereng : Kering
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Talk Batu Diabas
Lempung
1 Kohesi (C) 32.04 kN/m2 40.26 kN/m2 50.00 kN/m2
2 Sudut geser 3.25o 2.37o 15.42o
dalam
3 Bobot isi kering 42.02 kN/m3 43.17 kN/m3 44.56 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 69.87 kN/m3 70.46 kN/m3 49.51 kN/m3
(ɣ saturated)

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode


kesetimbangan batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi yang telah
disebutkan !
2. Bandingkan dengan hasil perhitungan di Modul 3 bagian A !

15 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
B. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial campuran yang heterogen,
berlapis, dan terdapat beban gempa

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu lempung, talk, dan diabas
yang heterogen dan berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 30.80 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 45o
➢ Faktor gempa : 0,45 g
Kondisi lereng : Jenuh
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Talk Batu Diabas
Lempung
1 Kohesi (C) 32.04 kN/m2 40.26 kN/m2 50.00 kN/m2
2 Sudut geser 3.25o 2.37o 15.42o
dalam
3 Bobot isi kering 42.02 kN/m3 43.17 kN/m3 44.56 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 69.87 kN/m3 70.46 kN/m3 49.51 kN/m3
(ɣ saturated)

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi yang telah disebutkan !
2. Bandingkan dengan hasil perhitungan di Modul 4 bagian A !

C. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial lunak yang homogen, tidak
berlapis, dan terdapat beban alat

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng tanah liat yang homogen.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 12.25 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 22o
➢ Beban alat : Excavator : 85.43 kPa, ADT : 254 kPa, Scrapper : 35 kPa
Kondisi lereng : Jenuh
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Talk
1 Kohesi (C) 32.04 kN/m2
2 Sudut geser 3.25o
dalam
3 Bobot isi kering 42.02 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 69.87 kN/m3
(ɣ saturated)

16 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode


kesetimbangan batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi
pembebanan alat yang telah disebutkan, dengan asumsi bahwa alat dibebankan :
a. 4 m dari crest lereng !
b. Di crest lereng !
c. Apabila scrapper dibebankan di crest lereng, lalu ADT dibebankan di 5 m dari crest,
dan excavator dibebankan 7.56 m dari crest, dan ketiga alat tersebut dibebankan
sekaligus, berapa nilai FK nya dan bagaimana analisisnya?
2. Bandingkan dengan hasil perhitungan di Modul 4 bagian B !

D. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial keras yang heterogen, berlapis,
dan terdapat beban alat

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu intan dan batu kuarsa
yang heterogen dan berlapis.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 57.24 meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 90o
➢ Beban alat : Excavator : 106.61 kPa, ADT : 348 kPa, Scrapper : 90.5 kPa
Kondisi lereng : Sebagian Jenuh
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Batu Intan Batu Kuarsa
1 Kohesi (C) 432.04 kN/m2 285.12 kN/m2
2 Sudut geser 39.25o 40.25o
dalam
3 Bobot isi kering 2.5 kN/m3 18.45 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 7.05 kN/m3 25.09 kN/m3
(ɣ saturated)
5 Tinggi Lapisan 17.24 m ………………

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi pembebanan alat yang telah
disebutkan, dengan asumsi bahwa alat dibebankan :
a. 6 m dari crest lereng !
b. Di crest lereng !
c. Apabila ADT dibebankan di crest lereng, lalu scrapper dibebankan di 5 m dari crest, dan
excavator dibebankan 7.56 m dari crest, dan ketiga alat tersebut dibebankan sekaligus, berapa
nilai FK nya dan bagaimana analisisnya?
2. Apabila lereng di setting dalam keadaan jenuh total, apakah lereng masih aman? Jelaskan !

17 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
E. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial lunak yang heterogen, tidak
berlapis, dan terdapat beban alat sekaligus beban gempa

Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng tanah liat, lumut, dan batu
lempung yang heterogen.

Geometri lereng :

➢ Tinggi lereng (H) : 20 m meter


➢ Kemiringan Lereng(α) : 29o
➢ Beban alat : Excavator : 65.24 kPa, ADT : 190.35 kPa, Scrapper : 20.213 kPa
Kondisi lereng : Jenuh Total
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng :
No Karakteristik Tanah Liat Lumut Batu Lempung
1 Kohesi (C) 18.95 kN/m2 0.06 kN/m2 25.19 kN/m2
2 Sudut geser 35.25o 89.73o 16.009o
dalam
3 Bobot isi kering 20.01 kN/m3 114.58 kN/m3 15.77 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 49.58 kN/m3 395.47 kN/m3 26.24 kN/m3
(ɣ saturated)

Tugas :

1. Gunakan software perhitungan kestabilan lereng yang mengandalkan metode kesetimbangan


batas untuk menentukan analisis kestabilan lereng dari kondisi pembebanan alat yang telah
disebutkan, dengan asumsi bahwa alat dibebankan :
a. 12.25 m dari crest lereng !
b. Di crest lereng !
c. Apabila exacator dibebankan di crest lereng, lalu ADT dibebankan di 5 m dari crest, dan
scrapper dibebankan 7.56 m dari crest, dan ketiga alat tersebut dibebankan sekaligus, berapa
nilai FK nya dan bagaimana analisisnya?
2. Bandingkan dengan hasil perhitungan di Modul 4 bagian D!

Pertanyaan :
1. Jelaskan cara menghitung beban alat di dalam menentukan analisis kestabilan lereng !
2. Terangkan secara singkat, proses analisis kestabilan lereng menggunakan Slide 6.0 dan
Geostudio Slope/W 2012! Sajikan dengan diagram alir !
3. Manakah yang lebih keras : Saprolit atau bedrock ?
4. Jelaskan maksud dari penjelasan : “dalam menentukan analisis kestabilan lereng, diperlukan
feeling yang tepat dalam menggunakan metode trial and error” !
5. Apakah sama antara analisis kestabilan lereng dan analisis ketidakmantapan lereng? Jelaskan
!

Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..

18 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 5
Metode Elemen Hingga (Finite Element Method)

Tujuan
Praktikan mampu melakukan pemodelan dan perhitungan dengan menggunakan paket program yang
berdasarkan metode elemen hingga, melalui proses :
1. Pembuatan model statika
2. Penentuan kondisi batas dan pembebanan
3. Pemodelan material (zonasi dan pengisian parameter material)
4. Penentuan kondisi tegangan awal
5. Perhitungan dan running (material elastis dan plastis)
Problem
Suatu lereng tunggal dengan geometri seperti di bawah dibentuk oleh 3 lapisan (berurutan dari atas
ke bawah) yaitu batu lempung, batu lanau, dan batu pasir.
Geometri lereng :
- Tinggi lereng : 99 meter
- Kemiringan lereng : 45o
Dengan karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng sebagai berikut :
No Karakteristik Batu Lanau Batu Pasir Batu Lempung
1 Modulus Young (MPa) 15898 89898 3521
2 Nisbah Poisson 0.33 0.35 0.4
3 Kuat Tarik (MPa) 27.85 23.45 25.01
4 Kohesi (C, kPa) 19.58 23.45 26.28
5 Sudut geser dalam 20.03o 18.98o 28.02o
6 Bobot Isi Kering (dry) {kN/m3} 12.22 11.02 10.35
7 Bobot Isi Basah (saturated) {kN/m3} 18.54 17.45 17.44
Tugas :

1. Buatlah model dari lereng tersebut !


2. Hitunglah nilai critical SRF dan strength factor nya (kondisi lereng : kering) !
3. Hitunglah nilai critical SRF dan strength factor nya (kondisi lereng : jenuh total) !
4. Hitunglah nilai critical SRF dan strength factor nya jika ada excavator dibebankan di crest lereng dengan
beban alat sebesar 100.21 kPa (kondisi lereng : jenuh total) !
5. Hitunglah nilai critical SRF dan strength factor nya jika ada excavator dibebankan 4.25 m dari crest
lereng dengan beban alat sebesar 100.21 kPa dan juga memerhitungkan factor kegempaan sebesar 0.5
g! (kondisi lereng : jenuh total) !
6. Hitunglah nilai critical SRF dan strength factor nya jika hanya memerhitungkan factor kegempaan
sebesar 0.5 g saja ! (kondisi lereng : jenuh total) !

Pertanyaan :

1. Apa kelebihan metode elemen hingga disbanding metode kesetimbangan batas !


2. Jelaskan apa itu deformasi lereng !

Asisten : ……………………… Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..

19 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 6

Perhitungan Kestabilan Lereng dengan Metode Manual (Fellenius


Method)

Tujuan

Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode manual
(Fellenius Method) dengan memerhatikan bidang gelincir, irisan, dan juga kondisi tekanan air pori.

Problem

A. Lereng Kering (Tidak Dipengaruhi Tegangan Air Pori)

Rumus :

𝐶.𝐿+tan ∅ (∑ 𝑊 cos 𝛼 )
FK = ∑ 𝑊 sin 𝛼

Keterangan :

FK = Faktor Keamanan

C = kohesi (kPa)

L = jumlah panjang bidang gelincir

∅ = sudut geser dalam (o)

𝛼 = sudut bidang gelincir tiap sayatan (o)

W = luas tiap bidang sayatan (m2) x bobot satuan isi tanah (kN/m3)

Suatu lereng tanah homogen memiliki 1 bench dengan keterangan sebagai berikut :

Tinggi lereng : 7 m

Kohesi : 16.76 kPa

Sudut geser dalam : 22.55o

Berat isi kering : 20.77 kN/m3

Slope angle : 37o

20 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
Tugas :

1. Tentukan nilai FK nya dan berikan analisisnya !

B. Lereng Jenuh Total (Dipengaruhi Tegangan Air Pori)

Rumus :

cL +tan θ Ʃ(Wi cos α i −μ i ×Ii )


𝐹=
Ʃ(Wi sin α i )

Keterangan :

F = Faktor Keamanan

C = kohesi (kPa)

L = jumlah panjang bidang gelincir

∅ = sudut geser dalam (o)

𝛼 = sudut bidang gelincir tiap sayatan (o)

W = luas tiap bidang sayatan (m2) x bobot satuan isi tanah (kN/m3)

µi x Ii: tekanan pori di setiap sayatan (kN/m)


µ : tekanan air pori (kN/m2)
I : panjang bidang gelincir pada tiap sayatan (m)

Suatu lereng tanah homogen memiliki 1 bench dengan keterangan sebagai berikut :

Tinggi lereng : 12.34 m

Kohesi : 26.78 kPa

Sudut geser dalam : 29.04o

Berat isi kering : 8.85 kN/m3

Slope angle : 14o

Tekanan Air Pori : 122.76 kPa

Tugas :

1. Tentukan nilai FK nya dan berikan analisisnya !


2. Adakah tekanan air pori berpengaruh terhadap kestabilan lereng? Jelaskan !

21 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
Pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa Metode Fellenius sangat cocok digunakan pada lereng dengan material
tanah !
2. Apa kelemahan Metode Fellenius jika dibandingkan dengan metode Bishop simplified, Janbu
simplified, Janbu corrected, Spencer, dan Morgenstern-Price ?
3. Mana yang lebih akurat : menghitung nilai FK dengan metode manual atau dengan software?
Jelaskan !
4. Bagaimana cara menentukan bidang gelincir dalam menganalisis kestabilan lereng dengan
metode manual (Fellenius) ini ?
5. Jelaskan apa itu tegangan air pori !

Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..

22 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 7
Pengukuran dan Pemodelan Kekar (Joint Measuring and Modelling)

Tujuan

Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng yang diakibatkan oleh kehadiran struktur
geologi melalui proses-proses :

1. Pengukuran orientasi kekar


2. Pengolahan data dan penge-plot-an di stereonet
3. Memahami potensi ketidakmantapan lereng berdasarkan data stereonet
4. Memahami dan menganalisis kestabilan lereng (longsoran bidang, baji, guling, kompleks)

Problem
Analisa kestabilan lereng akan dilakukan pada 2 lereng, yakni lereng batu gamping dan lereng diabas
dengan kehadiran kekar yang intensif. Geometri dari lereng adalah sebagai berikut :

No Lereng Studi Kasus Tinggi Lereng Kemiringan Lereng


1 Batu Gamping A 120.98 m* 57o
2 Diabas B 15.29 m* 38o

Bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada terkini
Tugas :
1. Ukur orientasi bidang kekar pada lereng tersebut !
2. Plot hasil pengukuran kekar pada Stereonet yang disediakan dan tentukan ada berapa arah
umum dari data kekar-kekar tersebut !
3. Tentukan kinematika umum dari pola kekar tersebut berdasarkan arah tegasannya !
4. Tentukan strike dan dip dari slope dinding model batuan dengan asumsi bahwa dinding
tersebut adalah slope dari lereng batu gamping dan lereng diabas secara terpisah.
5. Tentukan potensi longsoran yang terjadi !

Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan kekar dan sesar !
2. Mana yang lebih kuat menahan longsor : diabas atau batu gamping ? Jelaskan alasannya !
3. Urutkan jenis batuan berikut dari yang keintensifan kekarnya terrendah hingga yang tertinggi
atau teraktif !

Batuan sedimen – Batuan beku intrusive – Batuan beku ekstrusif – Batuan metamorf foliated
– Batuan metamorf non foliated

Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..

23 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
FORMAT PENULISAN LAPORAN

1. Judul dan Nama Modul

Diketik dengan font Times New Roman, font size 14, bold, spasi 1.5.

2. Isi Laporan

Diketik dengan font Times New Roman, font size 12, spasi 1.5, kertas A4

3. Margin

Left : 4 cm, Upper : 4 cm, Right : 2 cm, Bottom : 2 cm

4. Judul Bagian (seperti misal : C. Pembahasan)


Diketik dengan font Times New Roman, font size 12, bold.
5. Sistematika Penulisan Laporan

- Judul dan Nama Modul


- Nama Dosen Pengampu
- Nama Asisten
- Hari dan Tanggal Praktikum
- Tujuan (bag A)
- Abstrak (Tidak lebih dari 100 kata) (bag B)
- Dasar Teori (ringkas saja, tidak lebih dari 2 halaman) (bag C)
- Diagram Alir Praktikum (bag D)
- Alat dan Bahan (bag E)
- Temuan dan Hasil Praktikum (bag F)
- Jawaban dari Pertanyaan di Modul (bag G, ditulis juga soalnya)
- Pembahasan (bag H)
- Kesimpulan (bag I)
- Daftar Pustaka (minimal 3 daftar pustaka, 1 daftar pustaka harus dari buku) (bag J)
- Membuat Tabel Kotak Nilai dan Paraf Asisten

Contoh tabel kotak nilai dan paraf asisten

Nilai Akhir Modul Paraf Asisten

24 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
REFERENSI

1. Modul Geoteknik, Modul Praktikum Geoteknik UIN Syarif Hidayatullah 2017.


2. Buku Geoteknik Tambang, penulis Prof. Irwandy Arif, M.Sc
3. Sumber pustaka dari internet
4. Dan sumber-sumber lainnya.

25 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n

Anda mungkin juga menyukai