Safety Factor
0.000
0.500
1.000
1.500
28
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
26
4.500
5.000
106.61 kN/m2
5.500
W
6.000+
24
22
52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72
Angkatan : ……………
Nama : …………………………………
NIM : 111..09800000……
Dosen Pengampu :
1. Dr. Ir. Moehamad Zoelfikar Zabier
2. Ahmad Fauzan Haryono, ST, MT
3. …………………………………
1 6 Pendahuluan ➢ Analisis
Kestabilan
Lereng (secara
umum)
➢ Jenis-jenis
Longsoran
➢ Cara
Meningkatkan
Kestabilan
Lereng
2 6 Metode Analisis Lereng disimulasikan Modul 1
Kestabilan Lereng dalam keadaan :
(Circular Failure) ➢ Kering (1)
dengan Metode Grafis ➢ Sebagian Jenuh
(Hoek and Bray) (2,3,4)
➢ Jenuh total (5)
3 7 Metode ➢ Lereng Modul 2
Kesetimbangan Batas homogen,
(Bagian 1) material lunak,
kering
➢ Lereng
homogen,
material keras,
kering
➢ Lereng
heterogen,
material
campuran,
kering
4 9 Metode ➢ Lereng Modul 3
Kesetimbangan Batas heterogen,
(Bagian 2) material lunak,
sebagian jenuh
➢ Lereng
heterogen,
material keras,
jenuh
➢ Lereng
heterogen,
material
campuran,
jenuh
5 10 Metode ➢ Lereng Modul 4
Kesetimbangan Batas heterogen,
(Bagian 3) kering, material
campuran,
terdapat beban
gempa
Tujuan :
Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng menggunakan metode grafis (Hoek & Bray)
dengan diasumsikan bahwa material yang ada homogen dan kontinu.
Problem :
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah ini merupakan lereng disposal yang dulunya
merupakan bekas front pertambangan. Material lereng disposal diindikasi adalah clay.
Geometri lereng :
Kondisi Lereng :
➢ Kering (Grafik 1)
➢ Sebagian jenuh,air permukaan 8 kali dari ketinggian lereng di belakang toe dari slope (Grafik
2);
➢ Sebagian jenuh, air permukaan 4 kali dari ketinggian lereng di belakang toe dari slope (Grafik
3);
➢ Sebagian jenuh air permukaan 2 kali dari ketinggian lereng di belakang toe dari slope (Grafik
4);
➢ Kondisi air tanah nomor 5 yaitu jenuh.
• Langkah 1 : Tentukan kondisi air tanah yang ada dan sesuaikan dengan gambar 1
untuk memilih diagram yang akan digunakan. Pilih yang tepat atau paling mendekati;
𝑐
• Langkah 2 : Hitung angka 𝛾𝑡𝑎𝑛∅ , kemudian cocokkan angka tersebut pada lingkaran
• Langkah 5 : Hitung factor keamanan (FS) dari kedua angka yang diperoleh dari lagnkah
4 dan pilih yang paling tepat.
Gambar 1 Diagram cara menghitung kestabilan lereng untuk Circular Failure (Hoek dan Bray, 1981)
Grafik 2
Grafik 4
No Karakteristik Nilai
1 Kohesi (C) 34.76 kN/m2
2 Sudut geser dalam 21o
3 Bobot isi basah (ɣ saturated) 19.25 kN/m3
4 Bobot isi kering (ɣ dry) 11.03 kN/m3
Tugas :
1. Hitung factor keamanan lereng tersebut dengan menggunakan metode Hoek and Bray dengan
5 grafik !
Pertanyaan :
Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..
Tujuan :
Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode kesetimbangan
batas melalui proses pemodelan lereng homogen dan heterogen, dengan asumsi bahwa lereng dalam
kering.
Problem :
A. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial lunak yang homogen dan tidak
berlapis
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng soil yang homogen dan tidak
berlapis.
Geometri lereng :
No Karakteristik Nilai
1 Kohesi (C) 1.29 kN/m2
2 Sudut geser dalam 10.37o
3 Bobot isi kering (ɣ dry) 12.58 kN/m3
4 Bobot isi basah (ɣ saturated) 19.96 kN/m3
Tugas :
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batubara antrasit yang
homogen dan tidak berlapis.
Geometri lereng :
No Karakteristik Nilai
1 Kohesi (C) 263.98 kN/m2
2 Sudut geser dalam 50.25o
3 Bobot isi kering (ɣ dry) 8.73 kN/m3
4 Bobot isi basah (ɣ saturated) 16.52 kN/m3
Tugas :
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng front nikel yang heterogen dan
berlapis.
Geometri lereng :
10 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
3 Bobot isi kering 20.19 kN/m3 18.54 kN/m3 13.98 kN/m3 10.20 kN/m3
(ɣ dry)
4 Bobot isi basah 37.65 kN/m3 25.45 kN/m3 18.54 kN/m3 12.12 kN/m3
(ɣ saturated)
5 Tinggi Lapisan 1.25 m 10.58 m 1/3 tinggi ……………..
lapisan
limonit
Tugas :
Pertanyaan :
Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..
11 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 3
Metode Kesetimbangan Batas (Limit Equilibrium Method)
Bagian 2
Tujuan :
Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode kesetimbangan
batas melalui proses mensimulasikan pengaruh muka air tanah pada kestabilan lereng.
Problem :
A. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial lunak yang heterogen, berlapis,
dan sebagian jenuh
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu lempung dan talk yang
heterogen dan berlapis.
Geometri lereng :
Tugas :
12 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
B. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial keras yang heterogen, berlapis,
dan jenuh
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu konglomerat dan andesit
yang heterogen dan berlapis.
Geometri lereng :
Tugas :
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu pasir, batu lanau, batu
kapur, batu gamping, dan serpentinit yang heterogen dan berlapis.
Geometri lereng :
13 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
2 Sudut geser 20.14 19.65o 23.47o 30.16o 29.02o
dalam
3 Bobot isi kering 30.2 kN/m3 24.58 32.02 41.99 kN/m3 7.20
(ɣ dry) kN/m3 kN/m3 kN/m3
4 Bobot isi basah 45.65 kN/m3 38.47 38.30 70.69 kN/m3 10.29
(ɣ saturated) kN/m3 kN/m3 kN/m3
5 Tinggi Lapisan 7.5 m 14.95 m ………. 20.3 m 1.97 m
Tugas :
Batu Lempung – Batu Pasir – Batu Gamping – Claystone – Clay – Gravel – Batu Lanau – Batu
Kalsit
4. Jelaskan cara menurunkan muka air tanah dengan biaya yang ekonomis !
5. Apakah pengaruh permeabilitas dan porositas material terhadap kejenuhan suatu lereng ?
Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..
14 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 4
Metode Kesetimbangan Batas (Limit Equilibrium Method)
Bagian 3
Tujuan :
Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode kesetimbangan
batas melalui proses mensimulasikan pengaruh getaran dan beban alat pada kestabilan lereng.
Problem :
A. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial campuran yang heterogen,
berlapis, dan terdapat beban gempa
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu lempung, talk, dan diabas
yang heterogen dan berlapis.
Geometri lereng :
Tugas :
15 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
B. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial campuran yang heterogen,
berlapis, dan terdapat beban gempa
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu lempung, talk, dan diabas
yang heterogen dan berlapis.
Geometri lereng :
Tugas :
C. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial lunak yang homogen, tidak
berlapis, dan terdapat beban alat
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng tanah liat yang homogen.
Geometri lereng :
16 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
Tugas :
D. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial keras yang heterogen, berlapis,
dan terdapat beban alat
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng batu intan dan batu kuarsa
yang heterogen dan berlapis.
Geometri lereng :
Tugas :
17 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
E. Perhitungan factor keamanan dari suatu lereng bermaterial lunak yang heterogen, tidak
berlapis, dan terdapat beban alat sekaligus beban gempa
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng tanah liat, lumut, dan batu
lempung yang heterogen.
Geometri lereng :
Tugas :
Pertanyaan :
1. Jelaskan cara menghitung beban alat di dalam menentukan analisis kestabilan lereng !
2. Terangkan secara singkat, proses analisis kestabilan lereng menggunakan Slide 6.0 dan
Geostudio Slope/W 2012! Sajikan dengan diagram alir !
3. Manakah yang lebih keras : Saprolit atau bedrock ?
4. Jelaskan maksud dari penjelasan : “dalam menentukan analisis kestabilan lereng, diperlukan
feeling yang tepat dalam menggunakan metode trial and error” !
5. Apakah sama antara analisis kestabilan lereng dan analisis ketidakmantapan lereng? Jelaskan
!
Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..
18 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 5
Metode Elemen Hingga (Finite Element Method)
Tujuan
Praktikan mampu melakukan pemodelan dan perhitungan dengan menggunakan paket program yang
berdasarkan metode elemen hingga, melalui proses :
1. Pembuatan model statika
2. Penentuan kondisi batas dan pembebanan
3. Pemodelan material (zonasi dan pengisian parameter material)
4. Penentuan kondisi tegangan awal
5. Perhitungan dan running (material elastis dan plastis)
Problem
Suatu lereng tunggal dengan geometri seperti di bawah dibentuk oleh 3 lapisan (berurutan dari atas
ke bawah) yaitu batu lempung, batu lanau, dan batu pasir.
Geometri lereng :
- Tinggi lereng : 99 meter
- Kemiringan lereng : 45o
Dengan karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng sebagai berikut :
No Karakteristik Batu Lanau Batu Pasir Batu Lempung
1 Modulus Young (MPa) 15898 89898 3521
2 Nisbah Poisson 0.33 0.35 0.4
3 Kuat Tarik (MPa) 27.85 23.45 25.01
4 Kohesi (C, kPa) 19.58 23.45 26.28
5 Sudut geser dalam 20.03o 18.98o 28.02o
6 Bobot Isi Kering (dry) {kN/m3} 12.22 11.02 10.35
7 Bobot Isi Basah (saturated) {kN/m3} 18.54 17.45 17.44
Tugas :
Pertanyaan :
19 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 6
Tujuan
Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode manual
(Fellenius Method) dengan memerhatikan bidang gelincir, irisan, dan juga kondisi tekanan air pori.
Problem
Rumus :
𝐶.𝐿+tan ∅ (∑ 𝑊 cos 𝛼 )
FK = ∑ 𝑊 sin 𝛼
Keterangan :
FK = Faktor Keamanan
C = kohesi (kPa)
W = luas tiap bidang sayatan (m2) x bobot satuan isi tanah (kN/m3)
Suatu lereng tanah homogen memiliki 1 bench dengan keterangan sebagai berikut :
Tinggi lereng : 7 m
20 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
Tugas :
Rumus :
Keterangan :
F = Faktor Keamanan
C = kohesi (kPa)
W = luas tiap bidang sayatan (m2) x bobot satuan isi tanah (kN/m3)
Suatu lereng tanah homogen memiliki 1 bench dengan keterangan sebagai berikut :
Tugas :
21 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
Pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa Metode Fellenius sangat cocok digunakan pada lereng dengan material
tanah !
2. Apa kelemahan Metode Fellenius jika dibandingkan dengan metode Bishop simplified, Janbu
simplified, Janbu corrected, Spencer, dan Morgenstern-Price ?
3. Mana yang lebih akurat : menghitung nilai FK dengan metode manual atau dengan software?
Jelaskan !
4. Bagaimana cara menentukan bidang gelincir dalam menganalisis kestabilan lereng dengan
metode manual (Fellenius) ini ?
5. Jelaskan apa itu tegangan air pori !
Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..
22 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
MODUL 7
Pengukuran dan Pemodelan Kekar (Joint Measuring and Modelling)
Tujuan
Praktikan mampu melakukan analisis kestabilan lereng yang diakibatkan oleh kehadiran struktur
geologi melalui proses-proses :
Problem
Analisa kestabilan lereng akan dilakukan pada 2 lereng, yakni lereng batu gamping dan lereng diabas
dengan kehadiran kekar yang intensif. Geometri dari lereng adalah sebagai berikut :
Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan kekar dan sesar !
2. Mana yang lebih kuat menahan longsor : diabas atau batu gamping ? Jelaskan alasannya !
3. Urutkan jenis batuan berikut dari yang keintensifan kekarnya terrendah hingga yang tertinggi
atau teraktif !
Batuan sedimen – Batuan beku intrusive – Batuan beku ekstrusif – Batuan metamorf foliated
– Batuan metamorf non foliated
Asisten : ………………………
Hari dan Tanggal Praktikum : ……………, …..-…….-20……..
23 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
FORMAT PENULISAN LAPORAN
Diketik dengan font Times New Roman, font size 14, bold, spasi 1.5.
2. Isi Laporan
Diketik dengan font Times New Roman, font size 12, spasi 1.5, kertas A4
3. Margin
24 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n
REFERENSI
25 | M o d u l P r a k t i k u m G e o t e k n i k P e r t a m b a n g a n