2. Khusus
a. Meningkatkan identitas diri.
b. Menyalurkan emosi secara konstruktif.
c. Meningkatkan keterampilan hubungan sosial untuk diterapkan sehari-hari.
d. Bersifat rehabilitatif: meningkatkan kemampuan ekspresi diri, keterampilan
sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan meningkatkan kemampuan
tentang masalah-masalah kehidupan dan pemecahannya.
(Yosep, 2007)
1.3 Tahapan dalam TAK
1. Fase Prakelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, menentukan leader, jumlah anggota,
kriteria anggota, tempat dan waktu kegiatan, media yang digunakan. Menurut Dr.
Wartono (1976) dalam Yosep (2007), jumlah anggota kelompok yang ideal
dengan cara verbalisasi biasanya 7-8 orang. Sedangkan jumlah minimum 4 dan
maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK
adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif,
waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007).
4. Fase Terminasi
Terminasi yang sukses ditandai oleh perasaan puas dan pengalaman
kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari-hari.
Terminasi dapat bersifat sementara (temporal) atau akhir (Keliat, 2004).
A. Topik
Proposal Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita : Pengenalan dan membedakan
gambar Latar Belakang
1. Definisi Waham
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah.
Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien.
Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan,
kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya. (Budi Anna
Keliat,1999).
Waham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan
kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang kebudayaannya,
biarpun dibuktikan kemustahilannya (Maramis,W.F,1995).
Waham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam
kenyataan (Sulistiawati, 2005).
a. Jenis- jenis Waham:
1) Waham Agama
2) Waham Kebesaran
3) Waham Nihilistik
4) Waham Sisip Pikir
5) Waham Siar Pikir
6) Waham Kontrol Pikir
b. Tanda dan Gejala:
1) Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan,
keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan)
2) Klien tampak tidak mempunyai orang lain
3) Curiga
4) Bermusuhan
5) Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
6) Takut, sangat waspada
7) Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas
8) Ekspresi wajah tegang
9) Mudah tersinggung
(Azis R dkk, 2003)
A: Klien D: Co Leader
B: Fasilitator E: Observer
C: Leader
4. Program Antisipasi
Program antisipasi pada waktu TAK berlangsung ketika klien:
1) Meninggalkan tempat aktivitas tanpa seijin terapis,
2) Berperilaku kasar,
3) Membuat kegaduhan dan,
4) Tidak kooperatif,
Maka kami akan menghentikan sementara aktivitas TAK, lalu memanggil nama klien
untuk memberi peringatan dan kemudian memberi arahan kepada klien agar tetap mengikuti
kegiatan TAK sampai akhir kontrak di iming- imingi hadiah jajan.
Nama Klien
Unsur yang dinilai Sdr. A Sdr. B Sdr. C Sdr. D
Mampu menunjukan arah ke Rumah
Sakit Lawang.
Mampu mengenali warna bangunan
Rumah Sakit Lawang.
Mampu menceeritakan kembali isi
dari Rumah Sakit Lawang.
Untuk tokoh, klien mampu
menyebutkan kembali nama lengkap
perawat Rumah Sakit Lawang..
Dapat menyebutkan sedikitnya 2 ciri
fisik dari perawat.
Menjelaskan mengenai apa yang
sudah didengar klien dengan cerita
yang sesungguhnya.
Evaluator
(……………………………..)
Nama: ……………………
Skor
No Kriteria Evaluasi 4 3 2 1
Total Skor
Evaluator
(……………………………..)
Nama: ……………………
Skor
No Kriteria Evaluasi 4 3 2 1
Total Skor
Evaluator
(……………………………..)
EVALUASI PENAMPILAN OBSERVER Klien. C
Nama: ……………………
Skor
No Kriteria Evaluasi 4 3 2 1
Total Skor
Evaluator
(……………………………..)
EVALUASI PENAMPILAN OBSERVER Klien. D
Nama: ……………………
Skor
No Kriteria Evaluasi 4 3 2 1
Total Skor
Evaluator
(……………………………..)