Gerinda Silindris
Gerinda Silindris
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Proses produksi II “
GERINDA ” ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
dan asisten yang telah membimbing penulis dalam masa praktikum dan sampai dalam
penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis, karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan
datang.
Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini berguna bagi kita semua khususnya bagi
penulis sendiri
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Mesin Gerinda
2.2 Jenis-jenis Mesin Gerinda
2.2.1 Mesin Gerinda Selindris
2.2.2 Mesin gerinda berdiri
2.2.3 Mesin gerinda bangku
2.2.4 Mesin Gerinda sabuk
2.2.5 Mesin Gerinda Rata Vertikal
2.3 Gerinda Silindris
2.3.1 Macam – Macam Mesin Gerinda Silindris
2.3.1.1 Mesin Gerinda silindris luar
2.3.1.2 Mesin Gerinda silindris dalam
2.3.1.3 Mesin Gerinda silindris luar tanpa center (centreless)
2.3.1.4 Mesin Gerinda silindris universal
2.4 Bagian – Bagian Utama Mesin Gerinda Silindris
2.4.1 Kepala utama
2.4.2 Spindel utama benda kerja (workhead)
2.4.3 Kaki mesin
2.4.4 Panel kontrol
2.4.5 Meja bawah
2.4.6 Meja atas
2.4.7 Kepala lepas (tailstock)
2.4.8 Perlengkapan pendingin
2.5 Perlengkapan Mesin Gerinda Silindris
2.5.1 Cekam
2.5.2 Collet
2.5.3 Face Plate
2.5.4 Pembawa
2.5.6 Senter dengan ulir
2.5.7 Senter tanpa ulir
2.6 Batu Gerinda
2.6.1 Kode Standar batu gerinda
2.6.2 Bentuk-Bentuk Batu Gerinda
2.7 Sistem pendinginan (Coolant)
2.8 Toleransi
2.8.1 Bagian-bagian Toleransi
2.8.2 Standar Toleransi Internasional IT
2.8.3 Kwalitas toleransi
2.8 Simbol-Simbol Pada Mesin Gerinda
2.9 Elemen Dasar Mesin Gerinda
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
3.1.1 Kunci chuck
3.1.2 mikrometer
3.1.3 Senter putar
3.1.4 Kepala lepas
3.1.5 Batu gerinda
3.2 Bahan
BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1 Prosedur Umum
4.2. Prosedur kerja I
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Data Praktikum
5.1.1 Data sebelum di gerinda
5.1.2 Data sesudah di gerinda
5.1.3 Toleransi bahan setelah di gerinda
5.1.4 Waktu Penggerindaan
5.2 Analisa
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mesin Gerinda......................................................................................6
Gambar 2.2 Mesin Gerinda Silindris.......................................................................7
Gambar 2.3 Gerida silindris luar..............................................................................8
Gambar 2.4 Gerinda silindris dalam........................................................................8
Gambar 2.5 Gerinda silindris luar tampa center......................................................9
Gambar 2.6 Gerinda silindris universal...................................................................9
Gambar 2.7 Mesin Gerinda silindris.....................................................................10
Gambar 2.8 Cekam rahang tiga..............................................................................11
Gambar2.9 Pembawa.............................................................................................12
Gambar 2.10 Senter dengan ulir............................................................................12
Gambar 2.11 Senter tanpa ulir...............................................................................12
Gambar 2.12 Kode batu gerinda............................................................................13
Gambar 2.13 Type 1 Lurus.....................................................................................13
Gambar 2.14 Type 2 Selindris................................................................................14
Gambar 2.15 Type 3 Mangkuk Lurus....................................................................14
Gambar 2.16 Type 4 Lurus Berlekuk Dua.............................................................14
Gambar 2.17 Type 5 Mangkuk Konus...................................................................15
Gambar 2.18 Type 6 Cakra....................................................................................15
Gambar 2.19 Muka Roda Gerinda Standar............................................................15
Gambar 2.21 Posisi Dari Lambang........................................................................19
Gambar 2.22 Toleransi Garis................................................................................19
Gambar 2.23 Penempatan Toleransi Kerataan......................................................20
Gambar 2.24 Bidang Basis Toleransi.....................................................................20
Gambar 2.25 Simbol-Simbol Pada Mesin Gerinda................................................21
Gambar 2.26 Tombol Pengatur Pemakanan...........................................................23
Gambar 3.1 Benda Kerja........................................................................................25
Gambar 5.1 posisi titik pengukuran.......................................................................28
Gambar 5.2 posisi titik pengukuran.......................................................................29
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Variasi Ukuran Linier
Tabel 2.2 Lambang Arah Pengerjaan
Tabel 2.3 Lambang Dari Toleransi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pemesinan mesin gerinda adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin gerinda.
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis alat-alat yang digunakan dalam pemesinan gerinda.
4. Mahasiswa dapat mendesain dan membentuk logam menjadi barang yang berguna dan
bermanfaat.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari praktikum pemesinan gerinda diantaranya adalah
sebagai berikut:
4. Mahasiswa dapat bersaing dalam dunia usaha, dan propesional dalam bidangnya
BAB II
TEORI DASAR
Gambar2.9 Pembawa
2.5.6 Senter dengan ulir
Pada mesin gerinda silinder alat ini berfungsi sebagai senter penyangga dan dipasang pada
spindel utama benda kerja untuk pencekaman di antara dua senter.
Gambar 2.10 Senter dengan ulir
2.5.7 Senter tanpa ulir
Senter tanpa ulir ini berfungsi sebagai penumpu benda kerja.
Yaitu sisi aktif muka dipasang pada poros pencekam. Type ini untuk proses gerinda rata
Yaitu sisi aktif pada muka. Type ini Untuk proses gerinda pahat, mesin portable.
Gambar 2.15 Type 3 Mangkuk Lurus
yaitu sisi aktif selubung. untuk proses gerinda selindris luar, type ini untuk gerinda tanpa senter
5. cone-cup wheel
yaitu sisi aktif pada muka. Type ini untuk gerinda pahat
yaitu sisi aktif pada muka dan selubung. Type ini untuk prose gerinda pahat
Gambar 2.18 Type 6 Cakra
2.8 Toleransi
Toleransi adalah batas minimum dan maksimum yang di izinkan dari ukuran standarnya.
Dimana komponen atau benda kerja tersebut tidak pas atau sesuai dengan yang kita inginkan.
Toleransi terbagi dua, yaitu toleransi max dengan tanda plus (+) dan toleransi bawah dengan
tanda minus (-).
Kesimetrisan
Putar tunggal
Toleransi putar
Putar total
Tabe
Untuk meletakan lambang pada gambar diperlukan spesifikasi konfigurasi permukaan benda
kerja yang setiap posisi mempunyai kegunaan atau keterangan seperti pada gambar dibawah ini
Nilai kekasaran Ra dalam Micrometer
Cara produksi, penegrjaan, atau pelapisan
Panjang contoh
Arah pengerjaan
Kelonggaran mesin
Nilai kekasaran lain
Gambar 2.21 Posisi Dari Lambang
yang tidak dapat dihindari, suatu alat tidak dapat dibuat setepat ukuran yang diminta. Agar
supaya peryaratannya dapat dipenuhi,ukuran yang sebenarnya diukur pada benda kerja boleh
terletak antara dua batas ukuran yang diizinkan. Perbedaan dua batas ukuran disebut toleransi.
1. Kecepatan Potong
vs =
Dimana :
vs = Kecepatan Potong (mm/min)
ds = diameter batu gerinda (mm)
ns = putaran batu gerinda (rpm)
G=
K=
Dimana:
dw = lebar benda kerja (mm)
Iw = panjang benda kerja yang akan digerinda (mm)
bs = lebar batu gerinda (mm)
3. Waktu Potong
tc = + (t Iw + t sp)
Dimana:
{t Iw + t sp}= waktu dwell
It = jarak gerak melintang (mm)
w = lebar material yang akan digerinda (mm)
5. Kecepatan Penghasilan Geram
z = Z.fa.v.Vfr
Dimana:
z = kecepatan penghasilan geram ( mm/min)
Vfr = kecepatan makan radial (mm/min)
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum mesin gerinda adalah sebagai berikut:
3.1.1 Kunci chuck
Kunci chuck digunakan untuk mengunci benda kerja yang dijepit pada cekam rahang 3
pada saat penggerindaan silinder.
3.1.2 mikrometer
mikrometer digunakan untuk mengukur diameter benda kerja.
3.1.3 Senter putar
Senter putar berfungsi untuk menahan benda kerja yang berputar agar tidak bergetar pada
saat penggerindaan silinder, serta sebagai alat senter benda kerja pada Chuck
3.1.4 Kepala lepas
Kepala lepas berfungsi untuk menahan benda kerja yang berbentuk silinder dan biasanya
dipakai pada penggerindaan silinder.
3.1.5 Batu gerinda
Batu gerinda digunakan untuk mengurangi ketebalan dari benda kerja atau diameter
benda kerja serta menghaluskan permukaan benda kerja.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum gerinda yaitu sebuah poros bertingkat
berbentuk silinder.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Data Praktikum
5.1.1 Data sebelum di gerinda
Data yang di ambil hanya poros yang ada di tengah saja, dan diameternya di ukur pada 5
titik yang berbeda.
Rata-rata = D1 + D2 + D3 + D4 + D5
5
= 37,11 + 37,11 + 37,09 + 37,09 + 37,08
5
= 185,48
5
= 37,096 mm
Rata-rata = D1 + D2 + D3 + D4 + D5
5
= 36,98 + 36,99 + 37,00 + 37,00 + 37,01
5
= 184,98
5
= 36,996 mm
5.1.3 Toleransi bahan setelah di gerinda
IT setelah di gerinda: D = 36,996 mm = 36996 mikron
IT = 0,45 D3/2 + 0,001.D
IT = 0,45 396693/2 + 0,001.39669
IT = 51,99
IT = 52 berada pada IT 9
D = 36,996 H7 (H7+250)
Toleransi maksimum = 36,996 + 25 = 37,021 mm
Toleransi minimum = 36,996 – 0 = 36,996 mm
D = 36,996 h7 (h70-25)
Toleransi maksimum = 36,996 + 0 = 36,996 mm
Toleransi minimum = 36,996 + (-0,025) = 36,971 mm
Dalam proses tersebut, praktikan menemukan perbedaan waktu dalam setiap proses. Hal
ini di karenakan operator yang melakukan setiap proses berbeda.
5.2 Analisa
Dalam melakukan proses penggerindaan, harus di lakukan secara perlahan agar
hasilpenggerindaan lebih halus. Jika di lakukan secara cepat akan membuat hasil penggerindaan
kurang maksimal dan tidak bagus. Penggerindaan di lakukan perlahan, dan pemakanan tidak
boleh langsung dengan ukuran yang di inginkan. Dalam penggerindaan kami, hasil pemakanan
sesuai dengan hasil yang di inginkan, yaitu berkurang sebesar 0,1 mm.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pemesinan gerinda adalah sebagai
berikut:
1. Kesalahan dalam menentukan titik datum menyebabkan perbedaan hasil ukuran program
yang kita input.
2. Hasil benda kerja yang tidak bagus disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
kurang dalam hal pemberian air coolant., batu gerinda yang tidak rata., pemakanan yang terlalu
tebal.
4. Permukaan yang halus didapat dari putaran spindle yang tinggi dan feeding yang rendah.
5. Beda operator yang melakukan pengerindaan, maka akan menghasilkan hasil dan waktu
yang berbeda.
6.2 Saran
Adapun beberapa saran dari penulis dalam pemesinan gerinda ini adalah sebagai berikut:
1. Terlebih dahulu prinsip kerja dari mesin gerinda dan tombol-tombol yang ada pada mesin
gerinda dipahami dan dipelajari
2. Pada saat melakukan proses penggerindaan cek terlebih dahulu kondisi mesin gerinda mengenai
air coolant, batu gerinda.
3. Gunakan putaran spindle tinggi, kecepatan feeding rendah dan gerak meja yang lambat serta
pemberian air coolant yang cukup untuk mendapatkan permukaan yang rata dan gunakan pada
saat proses finishing.
4. Agar lebih teliti dalam menentukan titik datum.
5. Setelah selesai melakukan proses penggerindaan jauhkan antara batu gerinda dengan meja kerja
6. Agar mengunci chuck maupun kepala lepas sampai sampai benar-benar kencang
DAFTAR PUSTAKA
Politeknik Mekanik. Teknik Bengkel. Swiss : ITB
R.A HIGGINS, Enggineering metallurgy Parts 1 and 2, The Higner Technikal Series B. H.
Amstead. 1995. Teknologi Mekanik. Edisi ketujuh, Erlangga : Jakarta