Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai gambaran umum di perusahaan Home Industry


Shuttlecock Marjoko, Kompas, dan Domas sebagai tempat dilaksanakannya
kunjungan industri dan membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan tema
pembahasan laporan kunjungan industri.
2.1. Tinjauan Umum Perusahaan
Pada subbab tinjauan umum perusahaan Home Industry Shuttlecock Marjoko,
Kompas, dan Domas akan diuraikan mengenai profil singkat perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, dan produk yang dihasilkan.
2.1.1 Profil Perusahaan
Perusahaan Home Industry Shuttlecock Marjoko, Kompas, dan Domas
merupakan usaha kecil milik swasta yang bergerak di bidang produksi
shuttlecock yang berada di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban,
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Perusahaan Home Industry Shuttlecock
Marjoko, Kompas, dan Domas mengirimkan produk-produk berkualitas ke
pasar domestik. Proses pembuatannya menghasil dua merk kok yaitu
Kompas dan Domas. Merk-merk tersebut kemudian dijual ke terpisah, merk
Kompas dijual ke pedagang-pedangan kecil di sekitar Solo Raya, sedangkan
merk Domas dijual ke Jawa Barat. Dalam mencapai permintaan produksi
konsumen, home industry ini menganut budaya perusahaan yaitu terbuka
bagi siapa saja, yang berarti siapa saja dapat bekerja di perusahaan home
industry ini hanya dengan bermodalkan komitmen bekerja. Home Industry
Shuttlecock Marjoko, Kompas, dan Domas sebagai produksi shuttlecock
mempunyai tahap-tahap produksi, yaitu mencuci bulu ayam, menjemur bulu
ayam, memilah bulu ayam, meluruskan ayam, memasangkan bulu ayam ke
dop, menjahit shuttlecock, Quality Control, mengelem shuttlecock,
menjemur shuttlecock, Quality Control, dan packing. Adapun kapasitas
produksi home industri ini 300 dus per hari.
2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Penyusunan struktur organisasi dilakukan sesuai dengan

II-1
perkembangan home industry ini, sehingga terbentuk dengan jelas mengenai
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab agar organisasi dapat
berjalan dengan lancar untuk mencapai tujuan perusahaan.
Adapun deskripsi dari tugas masing-masing jabatan sebagai berikut:
a. Karyawan
 Melakukan produksi shuttlecock yang terdiri tahapan mencuci bulu
ayam, menjemur bulu ayam, memilah ayam, meluruskan ayam,
memasangkan bulu ayam ke dop, menjahit shuttlecock, Quality
Control, mengelem shuttlecock, menjemur shuttlecock, Quality
Control, dan packing. Adapun setiap tahapan mempunyai tugas
masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya
b. Supervisor
 Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan produksi shuttlecock
berdasarkan kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan.
 Memberikan penilaian kinerja karyawan yang kemudian disampaikan
kepada pemilik home industri.
 Mempertanggungjawabkan semua hasil kegiatan perusahaan yang
telah dijalankan kepada pemilik home industri ini.
Perusahaan Home Industry Shuttlecock Marjoko, Kompas, dan Domas
adalah usaha kecil milik swasta yang bergerak di bidang produksi shuttlecock
yang berada di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah. Proses pembuatannya menghasil dua merk kok
yaitu Kompas dan Domas. Dalam mencapai permintaan produksi konsumen,
home industry ini menganut budaya perusahaan yaitu terbuka bagi siapa saja,
yang berarti siapa saja dapat bekerja di home industry ini hanya dengan
bermodalkan komitmen bekerja.
2.1.3 Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan di perusahaan Home Industry Shuttlecock
Marjoko, Kompas, dan Domas adalah shuttlecock merk Kompas dan Domas,
dengan total kapasitas produksi home industri ini 300 dus per hari. Adapun
merk-merk tersebut kemudian dijual ke terpisah, merk Kompas dijual ke
pedagang-pedangan kecil di sekitar Solo Raya, sedangkan merk Domas

II-2
dijual ke Jawa Barat.

Gambar 2.1 Produk Perusahaan Home Industry Shuttlecock Marjoko,


Kompas, dan Domas
2.2 Studi Literatur
Pada subbab ini dijelaskan mengenai studi literatur yang diambil untuk
menyelesaikan penelitian ini.
5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke) merupakan lima langkah
penataan dan pemeliharaan tempat kerja yang dikembangkan melalui upaya
intensif dalam bidang manufaktur. Bila diterjermahkan ke dalam bahasa
Indonesia, lima langkah pemeliharaan tempat kerja ini disebut sebagai 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) dengan pengertian sebagai berikut
(Imai, 1986):

1. Seiri, membedakan antara yang diperlukan dan tak diperlukan di area


kerja dan menyingkirkan yang tak diperlukan. Membuat tempat kerja
ringkas, yang hanya menampung barang-barang yang diperlukan saja.
2. Seiton, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan
sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.
3. Seiso, menjaga kondisi mesin yang siap pakai dan dalam keadaan bersih.
Menciptakan kondisi tempat dan lingkungan kerja yang bersih. Pembersihan
bukan hanya sekedar membersihkan namun harus dipandang sebagi suatu
bentuk pemeriksaan. Pembersihan adalah suatu proses yang menganggap
setiap mesin atau alat penting karena memiliki tuntutan dan kemampuan
sendiri dan berusaha untuk merawatnya dengan baik.

II-3
4. Seiketsu, memperluas konsep kebersihan pada diri pribadi dan terus
menerus mempraktekan tiga langkah terdahulu. Selalu berusaha menjaga
keadaan yang sudah baik melalui standart. Seiketsu dimaksudkan agar
masing-masing individu dapat menerapkan secara kontinyu ketiga prinsip
sebelumnya. Pelaksanaan fase seiketsu ini akan membuat lingkungan selalu
terjaga secara terus menerus.
5. Shitsuke, membangun disiplin diri pribadi dan membiasakan diri untuk
menerapkan 5S melalui norma kerja dan standarisasi. Penekanannya adalah
untuk menciptakan tempat kerja dengan kebiasaan dan perilaku yang baik.
Mengajarkan setiap orang apa yang harus dilakukan dan memerintahkan
setiap orang untuk melaksanakannya, maka kebiasaan buruk akan terbuang
dan kebiasaan baik akan terbentuk.

II-4

Anda mungkin juga menyukai