Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH TEKANAN, PELUANG, DAN RASIONALISASI (DIMENSI TRIANGLE

FRAUD) TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK

DIAN LESTARI (8105142657)

DOSEN PEMBIMBING I : SANTI SUSANTI, S.Pd, M.Ak

DOSEN PEMBIMBING II : ERIKA TAKIDAH, SE.Ak, M.Si

terdiri dari pendidikan formal, non-


BAB I formal dan informal. Jalur pendidikan
secara formal merupakan jalur yang
PENDAHULUAN diwajibkan pemerintah untuk dilalui.
A. Latar Belakang Menurut UU yang telah disebutkan di
Pendidikan merupakan senjata atas pendidikan formal adalah jalur
yang paling ampuh untuk mengubah pendidikan yang diadakan melalui
dunia seperti yang dikatakan Nelson sekolah-sekolah yang telah disediakan
Mandela. Pendidikan membawa seorang oleh masing-masing negara seperti di
manusia untuk menjadi manusia yang Indonesia ada jenjang pendidikan
seutuhnya, sehingga ia dapat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
memanusiakan manusia yang lainnya. Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Kemajuan sebuah negara juga dapat Atas/Kejuruan (SMA/K), dan perguruan
dilihat dari seberapa maju negara tersebut tinggi. Pada jenjang-jenjang pendidikan
dalam mengelola sistem pendidikan dan tersebutlah proses pendidikan dijalankan.
menghasilkan manusia-manusia
Dalam konteks jalur pendidikan
seutuhnya yang berkontekskan dengan
formal, jalannya pendidikan di setiap
keadaan negara tersebut. Pendidikan juga
jenjang pasti dilakukan melalui kegiatan
membawa manusia menjadi makhluk
belajar yang dilakukan dengan berbagai
yang bijak dalam menanggapi setiap
cara, yaitu dengan proses transfer ilmu
masalah yang terjadi dalam kehidupan,
atau mengajar, pemberian-pemberian
sehingga ia selalu berusaha untuk
tugas yang harus diselesaikan oleh
mencari solusi atas masalah tersebut.
peserta didik agar mencapai kemampuan
Sehingga jika kita telisik lebih dalam
yang telah direncanakan. Diakhir ada
pendidikan merupakan hal yang sangat
proses penilaian yang dilakukan dengan
penting dalam hidup ini. Namun, dalam
melakukan ujian atau tes bagi peserta
proses mewujudkan pendidikan yang
didik. Peserta didik harus melalui proses
hakiki seperti yang dipaparkan
tersebut dengan baik, namun pada saat itu
sebelumnya, terdapat banyak masalah
juga muncul masalah, yakni bagaimana
yang menghambat terwujudnya
agar peserta didik melalui proses tersebut
pendidikan tersebut.
dengan baik dan juga mendapatkan hasil
Masalah yang paling mencoreng yang baik. Oleh karena itulah, marak
dan meresahkan pendidikan salah terjadi perbuatan kecurangan akademik
satunya adalah kecurangan akademik. demi mendapat hasil yang baik walaupun
Pendidikan semestinya terjadi melalui ia tidak melalui proses yang baik.
beberapa jalur. Seperti yang termaktub
Dalam sebuah teori yang
dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13
menjelaskan tentang penyebab terjadinya
ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan

1
kecurangan yaitu teori Fraud Triangle, sebuah pelung serta alasan yang
ada tiga hal yang menyebabkan menjadikan sekolah melakukan tindak
seseorang melakukan suatu kecurangan kecurangan adalah semata-mata untuk
yakni tekanan, peluang, dan rasionalisasi. meningkatkan citra sekolah.
Hal-hal tersebut telah dianalisis untuk
membuktikan kecurangan-kecurangan Faktor empat dan kelima yang
termasuk kecurangan akademik. menyebabkan kecurangan akademik
adalah rasionalisasi dan rendahnya
. Selain ketiga faktor dari segitiga kepercayaan diri siswa. Kompas.com,
kecurangan rendahnya kepercayaan diri salatiga - Etika Puri (17), siswa kelas XII
siswa dan peningkatan citra sekolah juga IPA 1 SMAN 1 Salatiga, mengakui,
merupakan faktor yang menyebabkan menyontek menjadi kebiasaan karena
adanya kecurangan akademik. dilakukan secara massal. ”Semua
melakukannya. Jadi sudah biasa. Kalau
Faktor pertama yang memengaruhi tak ikutan, malah tak percaya diri
kecurangan akademik adalah tekanan. jadinya,” ujarnya. 3 Berdasarkan berita di
Salah satu contoh yang tekanan yang atas sudah jadi kebiasaan menjadi
terjadi adalah sebuah penelitian dari pembenaran bagi siswa yang melakukan
Noorbelaa Kustiwi tahun 2017 tentang kecurangan akademik.
perilaku plagiat pada salah satu SMA di
Kota Surabaya menyatakan bahwa Dalam tujuan pendidikan
49,4% siswa responden melakukan nasional tersebut terdapat keinginan
tindakan copy paste saat mengerjakan untuk membentuk peserta didik agar
tugas dengan alasan untuk menghindari memiliki akhlak yang mulia. Namun,
kegagalan dan meraih nilai yang keinginan tersebut nampaknya belum
memuaskan.1 sepenuhnya terwujud. Kecurangan
seperti menyontek dan plagiarisme
Faktor kedua dan ketiga yang merupakan permasalahan yang sangat
menyebabkan kecurangan akademik amat mencoreng hakikat dari pendidikan
adalah peluang dan penjagaan citra itu sendiri. Seperti kasus-kasus yang
sekolah. Okezone.com,Medan - telah dijabarkan di atas kecurangan
Bagaimana mau berjalan dengan akademik adalah masalah yang sudah
baik, kunci jawaban UN tingkat lama tetapi sampai saat ini belum juga
SMA/SMK saja sudah tersebar. Kalau dapat terselesaikan
semua sekolah pakai kunci jawaban
sedangkan kami tidak, nama baik sekolah Belum lagi, tindak kecurangan
kami yang jelek. Mana ada yang mau akademik yang benar-benar dekat dengan
mendaftar ke sekolah yang nilai UN-nya realitas penulis yang dilakukan oleh
jelek," beber salah seorang wakil kepala siswa/i SMK di sekolah. Di mana siswa/i
sekolah swasta di Deli Serdang yang tersebut, ketika melaksanakan Ulangan
tidak bersedia disebutkan identitasnya di Harian kondisi kelas seperti sedang
Sumatera Utara, Jumat (17/4/2015).2 melakukan kerja kelompok yakni
Berdasarkan berita di atas sekolah yang bediskusi, bertanya, bahkan beranjak dari
secara terang-terangan memfasilitasi
siswa dengan kunci jawaban adalah

1 kunci-jawaban-un (diakses tanggal 14 Oktober


https://student.cnnindonesia.com/edukasi/201703 2017)
3
29112807-445-203352/membiasakan-hidup-
dengan-jujur/(diakses 1 Desember 2017) http://nasional.kompas.com/read/2012/01/09/091
2 31858/Tak.Mencontek.Jujur.dari.Diri.Sendiri
https://news.okezone.com/read/2015/04/18/65/11 (diakses tanggal 21 Desember 2017)
36122/nama-baik-jadi-alasan-sekolah-membeli-

2
tempat duduknya untuk melihat jawaban Berbohong yang berkaitan dengan
temannya. pengerjaan tugas. Indikator tekanan
adalah tugas yang terlalu banyak, merasa
Para siswa lulusan SMK yang tidak dapat memenuhi standar kelulusan
dicetak untuk menjadi pekerja praktis, jika tidak menyontek, tidak dapat
otomatis setelah lulus dari sekolah siswa memanajemen waktu, dan kompetisi
dapat langsung terjun ke dunia kerja dan yang tinggi. Indikator peluang adalah
diharapkan dapat menjadi pekerja yang kurangnya pengawasan dan
mempunyai kemampuan dan kejujuran. pengendalian, pengajar tidak mengubah
Kejujuran merupakan hal terpenting pola-pola, ketidakmampuan guru dalam
dalam bekerja, karena kejujuran juga menilai kualitas kerja siswa. Indikator
menentukan integritas dan kesuksesan rasionalisasi yaitu perlakuan tidak adil,
kita dalam bekerja. tidak ada pihak yang dirugikan, dan tidak
Seperti yang dikatakan presiden ada peraturan yang jelas.
Amerika Serikat, Abraham Lincoln D. Perumusan Masalah
“Every man has his price, and he was
Berdasarkan pembatasan masalah
getting close to mine”, setiap orang
tersebut, maka permasalahan dalam
mempunyai harganya masing-masing,
penelitian dapat dirumuskan sebagai
dan kejujuran merupakan harga yang
berikut:
paling mahal dari seorang manusia. Oleh
karena itu, tindakan kecurangan 1. Apakah terdapat pengaruh tekanan
akademik ini sangat meresahkan dan terhadap perilaku kecurangan akademik?
membawa dampak yang sangat negatif
serta merusak kualitas sumber daya 2. Apakah terdapat pengaruh peluang
manusia. Jika perilaku kecurangan terhadap perilaku kecurangan akademik?
akademik ini dibiarkan maka tujuan 3.Apakah terdapat pengaruh rasionalisasi
pendidikan nasional akan sulit tercapai. terhadap perilaku kecurangan
B. Identifikasi Masalah akademik?
Berdasarkan latar belakang di atas 4. Apakah terdapat pengaruh tekanan,
maka, kecurangan akademik dipengaruhi peluang, dan rasionalisasi secara
oleh faktor-faktor berikut: bersama-sama terhadap kecurangan
1. Tekanan yang tinggi akademik?
2. Peluang yang besar E. Kegunaan Penelitian
3. Rasionalisasi yang kuat Berdasarkan perumusan masalah
4. Penjagaan citra sekolah di atas, maka kegunaan yang hendak
5.Kepercayaan diri siswa yang rendah dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan 1. Kegunaan Teoritis
identifikasi masalah, peneliti membatasi Secara teoritis, penelitian ini
masalah pada “Pengaruh Tekanan, diharapkan dapat menambah ilmu
Peluang, dan Rasionalisasi (Dimensi pengetahuan khususnya dalam bidang
Fraud Triangle) Terhadap Kecurangan pendidikan. Penelitian ini juga sebagai
Akademik”. Indikator kecurangan informasi dan bahan kajian bagi peneliti
akademk yaitu plagiarisme, menyontek, yang ingin melakukan penelitian
memalsukan informasi dan dokumen selanjutnya serta memberikan
(fabrikasi atau falsifikasi), memfasilitasi sumbangan pikiran bagi lembaga tempat
orang lain berbuat kecurangan akademik, penulis menimba ilmu.
2. Kegunaan Praktis

3
Dilakukannya penelitian ini mereka sebagai masalah tersendiri.5
diharapkan penelitian ini berguna Selain itu, Kibler juga mencatat bahwa
untuk: ketidakjujuran akademis biasanya
a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini menyulut kecurangan dan plagiarisme
dapat digunakan untuk melihat yang mengakibatkan siswa memberi atau
berapa besar pengaruh tekanan, menerima bantuan yang tidak sah dalam
peluang dan rasionalisasi terhadap latihan akademis atau menerima kredit
kecurangan akademik. untuk pekerjaan yang bukan pekerjaan
b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini mereka sendiri.6 Ketidakjujuran
dapat memberikan gambaran akademik dapat dikatagorikan juga
tentang penyebab terjadinya sebagai kecurangan akademik.7
kecurangan akademik
c. Bagi masyarakat hasil penelitian ini Berdasarkan dari berbagai definisi
dapat bermanfaat untuk mencegah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
terjadinya kecurangan akademik kecurangan akademik adalah upaya
dengan memerhatikan aspek-aspek mengambil pekerjaan orang lain,
yang diteliti memberi dan/atau mendapat bantuan
yang tidak sah untuk keuntungan diri
BAB II sendiri.
TEORITIK
Menurut Bleeker, definisi kerja
A. Deskripsi Konseptual untuk ketidakjujuran akademik adalah:8
1. Kecurangan Akademik 1. Kecurangan atau menyontek, yaitu
a. Pengertian Kecurangan yang dengan sengaja
Akademik menggunakan bahan, informasi,
atau bantuan studi yang tidak sah
Kecurangan akademik sangatlah dalam pekerjaan yang diajukan
meresahkan proses berjalannya untuk mendapatkan kredit
pendidikan, akibat dari kecurangan (misalnya menggunakan catatan
akademik bukan hanya memperlambat buatan, menyalin karya orang lain
tercapainya tujuan pendidikan nasional selama tes, atau berkolaborasi
tetapi juga merusak moral generasi anak dengan orang lain di luar tugas
bangsa. Menurut Tipton, kecurangan kelas tanpa izin)
akademik adalah mengambil jalan pintas 2. Fabrikasi, yaitu yang dengan
kognitif dengan mengirimkan pekerjaan sengaja memalsukan (falsifikasi)
untuk penilaian yang bukan milik diri atau salah mengartikan informasi
sendiri. Kecurangan akedemik ini yang berasal dari sumber lain
dilakukan juga untuk mendapatkan dalam sebuah tugas (misalnya,
keuntungan.4 Fass juga mengungkapkan menyusun sumber untuk
bahwa upaya untuk mendefinisikan bibliografi makalah atau
ketidakjujuran akademis sering ditulis memalsukan hasil tugas
dalam istilah seperti "mengambil laboratorium)
keuntungan yang tidak adil dari siswa 3. Plagiarisme, yaitu yang dengan
lain" atau mewakili kata atau gagasan sengaja mengadopsi atau

4 6 Ibid., p. 32
Tipton, J. David, Personal and Professional
7
Growth for Health Care Professionals, (USA: Auer, Michael E, Interactive Collaborative
Jones&Bartlett Publisher, 2015), hal 228 Learning Proceeding of the 19th ICL Conference-
5 Volume 1, (USA: Springer International
Bleeker, Karen Clus, To Be Honest
Championing Academic Integrity in Community Publishing, 2017), hal 526
8
Colleges, (USA: Community Colleges Press, Bleeker, Op.cit, 32
2008), hal 32

4
mereproduksi gagasan, kata-kata, kecurangan keuangan yang dilakukan
atau pernyataan orang lain oleh para pegawai. Dalam penelitiannya
sebagai miliknya sendiri dengan tersebut Cressey melakukan wawancara
mengakui (misalnya, kepada 200 pegawai keuangan untuk
menyerahkan sebuah makalah menguji alasan kecurangan keuangan
yang ditulis oleh siswa lain, dilakukan. Hasilnya, hipotesa yang
membeli sebuah karya dari muncul dari wawancara tersebut
sumber komersial, gagal untuk menyebutkan bahwa alasan-alasan yang
memberikan kutipan yang benar sering digunakan yaitu; 1) Adanya
pada sebuah makalah , atau tekanan (biasa disebut dorongan atau
mengirimkan kertas yang sama kebutuhan yang tak terbantahkan), 2)
untuk mendapatkan kredit di lebih Adanya peluang, dan 3) Adanya
dari satu sumber tanpa izin rasionalisasi (keputusan etis seseorang)
instruktur (plagiarisme diri) yang menjadi alasan mereka melakukan
4. Memfasilitasi ketidakjujuran tindak kecurangan.9 Oleh karena itu,
akademik, dengan sengaja hipotesa tersebut terkenal dengan sebutan
membantu orang lain terlibat Fraud Triangle yang berisikan 3 elemen
dalam ketidakjujuran akademik yakni tekanan, peluang, dan rasionalisasi.
5. Misrepresentasi memberikan Konsep ini juga dapat digunakan untuk
informasi palsu kepada instruktur menguji terjadinya kecurangan
tentang latihan akademis akademik. 10
(misalnya, memberikan alasan
palsu untuk melewatkan tes atau
tenggat waktu atau secara salah 3. Tekanan
mengklaim telah mengirimkan Setiap orang mempunyai tekanan
kertas) dalam menjalani kehidupan. Tekanan
6. Gagal berkontribusi. Mengambil tersebutlah yang menyebabkan
kredit untuk partisipasi dalam seseorang melakukan kecurangan.
proyek kolaborasi sementara gagal Menurut Stephern K. Henn, tekanan
melakukan pembagian adil adalah dapat berasal kebutuhan
7. Sabotase mencegah orang lain individual, kelompok, atau kombinasi
menyelesaikan pekerjaan mereka dari keduanya.11 Sedangkan menurut
(misalnya mengganggu percobaan June tekanan adalah sesuatu yang
laboratorium seseorang. berasal dari adanya kebutuhan finansial
seperti tagihan medis, asuransi mobil,
2. Segitiga Kecurangan (Fraud alkohol atau kecanduan obat-obatan
terlarang, yang hidup di luar
Triangle)
kemampuan mereka, dan lain-lain.12
Segitiga kecurangan atau biasa
Kemudian menurut Singleton, tekanan
disebut Fraud Triangle adalah salah satu
(atau insentif, atau motivasi) mengacu
metode yang ditemukan oleh Donald R.
pada sesuatu yang telah terjadi dalam
Cressey seorang kriminolog asal
kehidupan pribadi penipu yang
Amerika Serikat pada tahun 1973 untuk
menciptakan kebutuhan dana yang
menguji penyebab terjadi tindakan

9 Singleton, Tommie, Fraud Accounting and 12


L. June, Dale, Protection, Security, and
Forensic Accounting Third Edition, (John Safeguards Practical Approaches and
Wiley&Sons, Inc: USA, 2006), hal 9 Perspectives, (New York: CRC Press, 2013), hal
10 Bleeker, Op.Cit., p.32
331
11 K. Henn, Stephen, A Case Study Approach

Business Ethics, (New Jersey: John Wiley &


Sons Inc, 2009), hal 59

5
penuh tekanan, dan dengan demikian memungkinkan orang tersebut tidak
memotivasi dia untuk mencuri. 13 hanya melakukan kecurangan namun
menyembunyikannya.17
Berdasarkan berbagai definisi
tersebut, maka dapat disimpulkan Berdasarkan berbagai definisi di
tekanan adalah sesuatu yang muncul atas maka, pengertian peluang adalah
dari kebutuhan yang berasal dari dalam kondisi yang sedimikian rupa karena
diri maupun luar seseorang. pengendalian yang lemah sehingga
memungkinkan kecurangan dapat terjadi.
Menurut Whitley, Faktor-faktor yang
memotivasi Ketidakjujuran Akademik, Albrecht menambahkan dalam
dari tekanan eksternal akademik:14 bukunya mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan munculnya peluang yaitu
1) Beban kerja di semua mata kuliah sebagai berikut:18
terlalu berat
2) Kecurangan lain membuat saya 1) Kurangnya pengendalian internal
merasa kurang beruntung yang mencegah dan / atau
3) Profesor (atau bacaan) tidak cukup mendeteksi perilaku curang
menjelaskan materi 2) Ketidakmampuan menilai kualitas
4) Terlalu banyak tes pada satu hari kinerja
3) Kegagalan mendidik pelaku
kecurangan
4. Peluang 4) Kurangnya akses terhadap
Dalam kecurangan akademik, para informasi atau informasi asimetris
pelaku kecurangan memanfaatkan 5) Ketidaktahuan, apatis, atau
peluang yang ada untuk melakukannya. ketidakmampuan
Peluang yang besar sebagai hasil dari 6) Kurangnya jejak pemeriksaan
pengawasan yang lemah sangat
mendukung terjadinya kecurangan 5. Rasionalisasi
akademik. Stephen K. Henn menyatakan Melakukan tindakan kecurangan
bahwa kesempatan berarti bahwa akademik pasti merupakan sebuah hasil
lingkungan berada dalam kondisi yang dari berbagai macam pertimbangan
sedemikian rupa sehingga penyimpangan seseorang. Akal manusia berfungsi untuk
bisa terjadi. 15 Kemudian L. June mengaitkan informasi yang ada untuk
menguatkan bahwa kesempatan adalah menghasilkan keputusan, terkadang
hasil dari pengendalian internal yang manusia selalu mencari alasan-alasan
lemah karena pengawasan manajemen untuk dijadikan dasar pengambilan
yang buruk, karyawan yang percaya keputusannya, dasar tersebut dapat
bahwa mereka tidak akan tertangkap bersifat logis, tidak logis, dan dipaksakan
mungkin karena menduduki posisi untuk menjadi logis atau rasionalisasi.
kepercayaan.16 Selanjutnya Turvey Menurut Stephen K. Henn
dalam bukunya menambahkan bahwa rasionalisasi adalah inti dari proses
kesempatan itu dialami dalam bentuk dan pengambilan keputusan ketika saatnya
akses terhadap aset, manusia, informasi, memilih "pergi" atau "tidak pergi" untuk
dan sistem komputer yang

13 Singleton, Op.cit, p. 9 17
E. Turvey, Brent, Forensic Fraud Evaluating
14 Whitley, Bernard E. Academic Dishonesty An Law Enforcement and Forensic Science Cultures
Educator’s Guide, (Lawrence Erlbaum In The Context of Examiner Conduct, (China:
Associates: USA:2012), hal 30
15 K. Henn, Op.cit, p. 59
Elsavier, Inc, 2013), hal 24
16 L. June, Op.cit, p. 331 18 Albrecht, Op.cit, p. 35

6
dicapai.19 Sehingga berdasarkan definisi untuk menutupi
Stephen, rasionalisasi menjadi eksekutor ketidakmampuan saya
tindakan kecurangan akademik. membayar, orang akan tahu
Kemudian June menambahkan bahwa bahwa saya tidak dapat
rasionalisasi adalah komponen penting memenuhi kewajiban saya dan
untuk kasus hati nurani dan itu akan memalukan karena saya
membenarkan tindakannya.20 Jika seorang professional).
melihat dari definisi June, hati nurani
manusia tidak membenarkan perilaku B. Hasil Penelitian yang Relevan
yang merusak tetapi rasionalisasi Dalam penelitian ini, peneliti
menjadi elemen penting dalam melawan mengambil beberapa referensi untuk
hati nurani tersebut. Selanjutnya dijadikan acuan dan bahan masukan.
Goldmann mempunyai definisi lain Peneliti mengambil kajian-kajian yang
mengenai rasionalisasi yakni relevan dan penelitian yang serupa terkait
rasionalisasi adalah proses psikologis pengaruh tekanan, peluang, dan
dimana seseorang yang telah melakukan rasionalisasi terhadap kecurangan
kecurangan meyakinkan dirinya sendiri akademik.
menganggapnya salah, maka akan Dalam penelitian yang dilakukan
"diperbaiki".21 Menurut Goldmann oleh Fitriana dan Baridwan yang berjudul
rasionalisasi itu muncul karena dia “Perilaku Kecurangan Akademik
merasa akan memperbaiki kesalahannya Mahasiswa Akuntansi: Dimensi Fraud
di lain waktu. Triangle”. Penelitian ini menggunakan
Berdasarkan beberapa definisi yang metode survei. Hasil penelitian
telah dipaparkan di atas, maka dapat memperoleh bukti bahwa perilaku
disimpulkan bahwa definisi rasionalisasi kecurangan mahasiswa ditentukan oleh
adalah proses pengambilan keputusan dimensi fraud triangle yaitu tekanan,
untuk membenarkan tindakan yang peluang dan rasionalisasi.23
diyakininya salah tetapi tetap dilakukan Kemudian dalam penelitian yang
karena merasa akan diperbaiki di lain dilakukan oleh Deliana, dkk yang
waktu. berjudul “Perilaku Kecurangan
Albrecht menjelaskan bahwa Akademik (Academic Fraud) Mahasiswa
Rasionalisasi umum yang digunakan oleh Akuntansi pada Perguruan Tinggi Negeri
pelaku kecurangan adalah sebagai di Sumatera Utara”. Penelitian ini
berikut:22 menggunakan analisa deskriptif, hasil
1) Organisasi berutang pada saya dari penelitian ini menunjukkan bahwa
2) Saya hanya meminjam uang dan perilaku kecurangan akademik
akan membayarnya kembali mahasiswa akuntansi hendak walaupun
3) Tidak ada yang terluka memiliki tekanan dan peluang yang
4) Saya pantas mendapatkan lebih tinggi, dan mahasiswa akuntansi pada
5) Kami akan memperbaiki buku- perguruan tinggi negeri di Sumatera
buku itu segera setelah kami
mengatasi kesulitan keuangan ini
6) Sesuatu harus dikorbankan -
integritas atau reputasi saya.
(Jika saya tidak menggelapkan

19 K. Henn, Stephen. Op.cit., p. 59 23


Fitriana, Annisa dan Zaki Baridwan. “Perilaku
20 L. June, Dale. Op.cit., p. 331 Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi:
21 D. Goldmann, Fraud In The Markets, (New Dimensi Fraud Triangle .Jurnal Akuntansi
Jersey: John Wiley&Sons, Inc, 2010), hal 15 Multiparadigma JAMAL,.April 2012. Vol.3,
22
Albrecht, W. Steve. Op.cit., p. 50 Nomor 2, ISSN: 2086-7603. hal 243

7
Utara mempunyai niat baik untuk Penelitian ini juga berhasil membuktikan
menghindari perilaku curang.24 bahwa ada faktor kemampuan
Selanjutnya penelitian yang menghasilkan efek yang negatif dalam
dilakukan oleh Mufakkir dan Listiadi kecurangan akademik.26
berjudul “Pengaruh Faktor yang Terdapat C. Kerangka Teoritik
Dalam Dimensi Fraud Triangle Hubungan Tekanan Terhadap
Terhadap Perilaku Kecurangan Kecurangan Akademik. Tekanan yang
Akademik”. Penelitian ini menggunakan dirasakan oleh siswa menjadi salah satu
instrument berupa angket dengan faktor pendorong yang membuat siswa
menggunakan skala likert untuk skor melakukan kecurangan akademik.
angket. Dari hasil analisis data diketahui Tekanan yang besar tentu saja, membuat
bahwa faktor-faktor dalam dimensi fraud para siswa berpikir bagaimana mencari
triangle secara simultan memiliki jalan keluar yang cepat agar terlepas dari
pengaruh terhadap perilaku kecurangan segala tekanan yang dirasakan.
akademik siswa kelas XI Akuntansi di Penjelasan di atas diperkuat oleh
SMK Negeri 10 Surabaya. Tekanan dan pendapat Bleeker yang menyebutkan
rasionalisasi secara parsial memengaruhi bahwa beberapa alasan mengapa
perilaku kecurangan akademik beberapa siswa mengutip kecurangan,
sedangkan variabel kesempatan tidak misalnya, tingkat kemalasan, tekanan,
berpengaruh terhadap kecurangan dan sinisme, yang sulit
akademik.25 dikonseptualisasikan atau terkait dengan
Penelitian Murdiansyah, dkk yang generasi baby boomer. 27
berjudul “Pengaruh Dimensi Fraud Kemudian Simon menambahkan
Diamond Terhadap Perilaku Kecurangan bahwa tekanan untuk menang dari suatu
Akademik (Studi Empiris pada kompetensi memicu adanya kesalahan,
Mahasiswa Magister Akuntansi kecurangan akademis, dan kejahatan
Universitas Brawijaya)”. Dalam lainnya. 28 Selanjutnya Mc Cabe
penelitian ini menggunakan metode menjelaskan bahwa tekanan persaingan
kombinasi dari kualiatatif dan kuantitatif untuk dapat memperoleh posisi yang baik
yaitu menganalisis data, kemudian dan mendapatkan sekolah yang baik
membandingkan data yang diperoleh dan mengarah pada keputusan untuk terlibat
memilih data yang dapat dikombinasikan dalam berbagai bentuk ketidakjujuran
serta unggul. Hasil penelitian ini akademis. 29
menyediakan bukti empiris bahwa Berdasarkan pernyataan para ahli di
tekanan, peluang dan rasionalisasi atas, terdapat hubungan antara tekanan
memiliki pengaruh yang positif terhadap terhadap kecurangan akademik.
perilaku kecurangan akademik.

24 Magister Akuntansi Universitas Brawijaya).


Deliana, dkk. Perilaku Kecurangan Akademik
(Academic Fraud) Mahasiswa Akuntansi Pada Jurnal Akuntansi Aktual. Juni 2017. e-ISSN:
Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Utara. 25801015 p-ISSN: 20879695, Vol.4. No.2. hal.
PROCEEDINGS PROFESIONALISME 121
27 Bleeker, Op.cit, p. 139
AKUNTAN MENUJU SUSTAINABLE
BUSINESS PRACTICE. Juli 2017. ISSN-2252- 28 Simon, Robert L, dkk. Fair Play The Ethics of

3936. hal.772 Sport 4th Edition. (USA: Westview Press, 2015)


25 Mufakkir dan Listiadi. Pengaruh Faktor yang
p.53
Terdapat Dalam Dimensi Fraud Triangle 29 Brow, Philip M. Handbook of Prosocial

Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik. Education. (UK: Rowman & Littlefield


Jurnal Pendidikan Akuntansi. 2016. Vol. 04. Published, Inc. 2012), hal 780
No.3. hal.1
26
Murdiansyah, dkk. Pengaruh Dimensi Fraud
Diamond Terhadap Perilaku Kecurangan
Akademik (Studi Empiris pada Mahasiswa

8
Hubungan Peluang Terhadap akademik pun berpotensi sangat besar
Kecurangan Akademik. Dalam untuk terjadi.
melakukan kecurangan akademik jika Pernyataan di atas didukung oleh
tidak ada peluang maka siswa pun tidak pendapat dari berbagai ahli, salah satunya
dapat menjalankan tindakan tidak etisnya datang dari E. Turvey yang menyatakan
itu. Semakin besar peluang yang ada, bahwa rasionalisasi memungkinkan
maka kecurangan akademik pun semakin pelaku untuk meninjau perilaku ilegal
berpotensi besar untuk dilancarkan. dapat diterima, sehingga melestarikan
Pernyataan di atas didukung oleh citranya sebagai orang yang dapat
pendapat Bolin yang menyebutkan dipercaya.33 Kemudian ditambahkan oleh
faktor-faktor untuk memprediksi Mc Cabe yang mempertajam bahwa
kecurangan akademik di antaranya rasionalisasi memengaruhi kecurangan
adalah disposisi kontrol diri, sikap akademik adalah di sekolah siswa
terhadap ketidakjujuran akademik, dan cenderung membenarkan atau
kesempatan yang dirasakan untuk merasionalisasi kecurangan akademik
kecurangan. 30 Kemudian ditambahkan yang dia akui.34 Terakhir Payne dan
oleh Ajzen yang menyatakan bahwa Nantz (1994) setuju bahwa kecurangan
kecurangan terjadi sebagai hasil dari sangat terkait dengan atribusi,
kesempatan sekaligus niat untuk berbuat rasionalisasi, alasan, dan bentuk
curang.31 Selanjutnya peluang memang pelestarian diri lainnya.35
mempengaruhi kecurangan akademik Berdasarkan pernyataan para ahli
dikuatkan oleh peluang yang besar di atas, terdapat hubungan antara
membuat siswa menjadi semakin rasionalisasi terhadap kecurangan
termotivasi melakukan kecurangan akademik.
akademik seperti yang dikatakan oleh Hubungan Tekanan, Peluang, dan
Houston bahwa hasil kinerja tes siswa Rasionalisasi Terhadap Kecurangan
yang memiliki kesempatan lebih besar Akademik. Tekanan, peluang dan
untuk melakukan kecurangan tidak lebih rasionalisasi merupakan faktor-faktor
baik dibanding dengan siswa yang tidak yang secara simultan memengaruhi
memiliki kesempatan untuk melakukan terjadi perilaku kecurangan akademis.
kecurangan.32 Secara bersamaan tekanan menyebabkan
Berdasarkan pernyataan para ahli di seseorang membutuhkan sesuatu yang
atas, terdapat hubungan antara peluang cepat agar senantiasa cepat terbebas dari
terhadap kecurangan akademik. tekanan. Kemudian saat terdapat tekanan
Hubungan Rasionalisasi Terhadap yang besar lalu muncul kesempatan
Kecurangan Akademik. Siswa yang untuk berbuat curang ini akan membuat
berpikir bahwa bertindak curang adalah semakin besarnya kemungkinan
tidak etis maka ia tidak akan melakukan, terjadinya kecurangan akademik.
sebaliknya jika saja siswa membenarkan Namun, rasionalisasi juga tak kalah
tindakan curang dengan berbagai alasan mengambil peran seperti tekanan dan
maka yang menurut ia pribadi adalah peluang justru rasionalisasi muncul
benar maka tindakan kecurangan sebagai hasil pemikiran yang muncul dari

30 Wankel, Cahrles. Handbook of Research 34


McCabe, Donald L, Cheating in College Why
Teaching Ethics in Business and Management Student Do It and What Educators Can Do About
Education, (USA: IGI Global. 2012). hal 479 It, (USA: JHU Press, 2012), hal 105
31 Nilson, Linda B.To Improve The Academy 35 Cassidy, V.R, Evidence Based Teaching

Resource for Faculty, Instructional, and Current Research In Nursing Education,


Organizational Development. (USA: John (USA:Jones and Bartlett Publisher International,
Wilet&Sons, In, 2010) hal 254 1999), hal 111
32 Whitley, Op.Cit., p.35
33
E. Turvey, Brent, Op.Cit., p.24

9
dalam pikiran siswa untuk melakukan D. Perumusan Hipotesis
kecurangan akademik atau tidak. Berdasarkan deskripsi
Ada beberapa ahli yang konseptual dan kerangka berpikir, maka
menguatkan pernyataan di atas tersebut, dapat dirumuskan hipotesis penelitian
yakni dijelaskan oleh Wolfie & sebagai berikut:
Hermanson sebagai adanya insentif atau
tekanan, kesempatan untuk H1 :Terdapat pengaruh antara tekanan
mempengaruhi tindakan tersebut, dan terhadap kecurangan akademik
kemampuan untuk merasionalisasi H2 : Terdapat pengaruh antara peluang
pelanggaran, segitiga penipuan dapat terhadap kecurangan akademik
diterapkan untuk memahami
H3 : Terdapat pengaruh antara
ketidakjujuran dalam konteks
rasionalisasi terhadap
akademis.36 Kemudian Albrecht
kecurangan akademik
mengatakan bahwa tekanan yang
dirasakan, peluang yang dirasakan (untuk H4 : Terdapat pengaruh antara tekanan,
melakukan dan menyembunyikan), dan peluang dan rasionalisasi
rasionalisasi umum terjadi pada setiap terhadap kecurangan akademik
kecurangan.37 Selanjutnya untuk lebih
menguatkan bahwa tekanan, peluang dan BAB III
rasionalisasi secara iersama-sama
memengaruhi kecurangan akademik METODE PENELITIAN
ialah Auer, dkk yang menyatakan bahwa, A. Tujuan Penelitian
Segitiga penipuan Berdasarkan perumusan
menggambarkan tiga elemen saat masalah yang telah disusun,
terjadi kecurangan. Ketiga penelitian ini bertujuan untuk
elemen ini adalah tekanan memperoleh pengetahuan yang valid
insentif, kesempatan, dan dan dapat dipercaya mengenai
rasionalisasi sikap. Ditransfer ke pengaruh tekanan, peluang dan
kondisi akademik, tekanan rasionalisasi (dimensi fraud triangle)
insentif berkaitan dengan terhadap kecurangan akademik.
penilaian yang baik, kesempatan B. Tempat dan Waktu Penelitian
memanifestasikan dirinya di
Dalam penelitian ini, penelitian di
lingkungan saat "tidak ada yang
SMK PGRI 4 Jakarta Jalan Percetakan
menonton" dan rasionalisasi
Negara IX A, Jakarta Pusat. Tempat
(sikap menjadi sangat serius dan
penelitian ini dipilih karena berdasarkan
tidak dapat dihindari saat siswa
pengamatan awal, siswa di sekolah
percaya siswa lain juga
memiliki tingkat kecurangan akademik
menipu).38
yang cukup tinggi dilihat pada saat
pelaksanaan Penilaian Akhir Semester
Berdasarkan pernyataan para ahli di
(PAS), Penilaian Tengah Semester
atas, terdapat hubungan antara tekanan,
(PTS), Ulangan Harian (UH) dan bahkan
peluang dan rasionalisasi secara
pengerjaan tugas harian.
bersama-sama terhadap kecurangan
akademik. Penelitian ini dilaksanakan pada
Maret 2018. Peneliti menilai bahwa
waktu tersebut adalah waktu yang efektif
untuk melakukan penelitian karena siswa

36 38 Auer, Michael E. Op.cit., p. 526


Bleeker, Op.cit, p. 32
37
Albrecht, W. Steve. Op.cit., p. 35

10
kelas XI sudah selesai melaksanakan dokumen (fabrikasi atau falsifikasi),
PKL (Praktik Kerja Lapangan). memfasilitasi orang lain berbuat
kecurangan akademik, dan berbohong
C. Metode Penelitian yang berkaitan dengan pengerjaan tugas
Metode yang akan digunakan dalam
2. Tekanan
penelitian ini adalah metode survei
a) Definisi Konseptual
dengan pendekatan korelasi. Penelitian
ini memiliki dua macam variabel, yaitu Tekanan adalah sesuatu yang
variabel independen dan variabel muncul dari kebutuhan yang berasal dari
dependen. Variabel independen dalam diri maupun luar seseorang.
berjumlah tiga variabel, yaitu tekanan
(X1), peluang (X2), dan rasionalisasi b) Definisi Operasional
(X3) sedangkan variabel dependen Penelitian ini menggunakan alat
adalah kecurangan akademik (Y). ukur kuesioner/angket dengan
D. Populasi dan Sampling menggunakan skala Likert. Indikator
Populasi dalam penelitian ini adalah tekanan meliputi tugas yang banyak dan
seluruh seluruh siswa SMK PGRI 4 sulit, merasa tidak dapat memenuhi
Jakarta. Berdasarkan rumus Slovin standar jika tidak menyontek, tidak dapat
dengan taraf kesalahan 5% maka dengan memanajamen waktu, dan kompetisi
jumlah populasi 350 siswa SMK PGRI 4, yang tinggi.
diperlukan 187 siswa untuk dijadikan 3. Peluang
sampel dalam penelitian ini.
a) Definisi Konseptual
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengertian peluang adalah kondisi
Sumber data yang digunakan dalam yang sedimikian rupa karena
penelitian ini adalah sumber primer. pengendalian yang lemah sehingga
Dalam penelitian ini, data primer dari memungkinkan kecurangan dapat
responden melalui kuisioner akan terjadi.
digunakan untuk meneliti variabel
kecurangan akademik (variabel Y), b) Definisi Operasional
tekanan (variabel X1), peluang (variabel
X2), dan rasionalisasi (variabel X3). Alat ukur yang digunakan dalam
Instrumen penelitian untuk mengukur penelitian adalah kuesioner/angket
ketiga variabel tersebut akan dijelaskan dengan menggunakan skala Likert.
sebagai berikut: Indikator peluang adalah kurangnya
pengawasan dan pengendalian,
1. Kecurangan Akademik pengajar tidak mengubah pola-pola,
a) Definisi Konseptual ketidakmampuan guru dalam menilai
kualitas kerja siswa, tugas yang tidak
Kecurangan akademik adalah upaya berbeda.
mengambil pekerjaan orang lain,
memberi dan/atau mendapat bantuan 4. Rasionalisasi
yang tidak sah untuk keuntungan diri a) Definisi Konseptual
sendiri. Rasionalisasi adalah proses
b) Definisi Operasional pengambilan keputusan untuk
membenarkan tindakan yang
Penelitian ini menggunakan alat diyakininya salah tetapi tetap dilakukan
ukur kuesioner/angket dengan karena merasa akan diperbaiki di lain
menggunakan skala Likert. Indikator waktu.
tekanan meliputi plagiarisme,
menyontek, memalsukan informasi dan

11
b) Definisi Operasional Auer, Michael E. Interactive
Collaborative Learning Proceeding of
Alat ukur yang digunakan dalam
the 19th ICL Conference- Volume 1. USA:
penelitian adalah kuesioner/angket
dengan menggunakan skala Likert. . Springer International Publishing, 2017
Indikator rasionalisasi adalah Bleeker, Karen Clus. To Be Honest
perlakuan yang tidak adil, tidak ada Championing Academic Integrity in
pihak yang dirugikan, dan peraturan
Community Colleges. USA: Community
yang tidak jelas
Colleges Press, 2008
F. Teknik Analisis Data
Di bawah ini merupakan langkah- Brow, Philip M. Handbook of Prosocial
langkah analisis data yang dilakukan oleh Education. UK: Rowman & Littlefield
peneliti. Data diolah dengan Published, Inc. 2012
menggunakan program Statistical
Package For Social Science (SPSS). Cassidy, V.R. Evidence Based Teaching
Current Research In Nursing Education.
1. Uji Persayaratan Analisis USA:Jones and Bartlett Publisher
Penelitian ini menggunakan uji International, 1999
linearitas sebagai uji prasyarat.
2. Analisis Persamaan Regresi Cizek, Gregory J. Cheating on Test How
Analisis regresi ini dapat dilakukan To Do It, Detect It, and Prevent It. New
dengan melakukan uji analisis regresi Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
berganda, uji F dan uji t. Inc. Publishers, 2010
3. Analisis Koefisien Determinasi
D. Goldmann. Fraud In The Markets.
Analisis koefisien determinasi (R)
dalam regresi linear berganda digunakan New Jersey: John Wiley&Sons, Inc,
untuk mengetahui seberapa jauh 2010
kemampuan model dalam menerangkan Duwi Priyatno. Paham Analisa Statistik
variasi variabel bebas atau dengan kata
Data dengan SPSS. Jakarta : Mediako,
lain, mengukur seberapa baik model yang
dibuat mendekati fenomena variabel 2010
bebas. E. Turvey, Brent. Forensic Fraud
Evaluating Law Enforcement and
Forensic Science Cultures In The
DAFTAR PUSTAKA
Context of Examiner Conduct. China:
BUKU:
Elsavier, Inc, 2013
Albrecht, W. Steve. Fraud Examination.
Emerson, Roberta Joanna. Nursing
USA: Cengage Learning, 2014
Education in The Clinical Setting. USA:
Allen L. Edwards. An Introduction to Elsevier Health Science, 2017
Liniar Regression and Correlstion. New
Halsted, Judith A. Pathways to A Nursing
York : W.H. Freeman and Company,
Education Career , Second Edition.
2007
USA: Springer Publishing Company,
Anderman, Eric M, and Tamera B. 2017
Murdock. The Psychology of Academic
Anantas, Jeane W. Teaching In Social
Cheating. USA: Elsevier Academic
Work an Educators’ Guide to Theory and
Press, 2007
Pratice. USA: Columbia University
Press, 2010

12
K. Henn, Stephen. A Case Study Management Education, USA: IGI
Approach Business Ethics. New Jersey: Global. 2012
John Wiley & Sons Inc, 2009
Whitley, Bernard E and Patricia K.
Kulakowski, Elliot C. Research Spiegel,. Academic Dishonesty An
Administration and Management. UK: Educator’s Guide. USA: Lawrence
Jones&Bartlett Publisher International, Erlbaum Associates, 2012
2006
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian
L. June, Dale. Protection, Security, and Kualitatif Kuantitatif dan Penelitian
Safeguards Practical Approaches and Gabungan. Jakarta: Prenadamedia
Perspectives. New York: CRC Press, Group, 2014
2013
JURNAL:
Nilson, Linda B. To Improve The
Deliana, dkk. Perilaku Kecurangan
Academy Resource for Faculty,
Akademik (Academic Fraud) Mahasiswa
Instructional, and Organizational
Akuntansi Pada Perguruan Tinggi
Development. USA: John Wilet&Sons, Negeri di Sumatera Utara.
In, 2010 PROCEEDINGS PROFESIONALISME
Oermann, Marilyn H, dkk. Clinical AKUNTAN MENUJU SUSTAINABLE
BUSINESS PRACTICE. Juli 2017.
Teaching Strategies in Nursing Fifth
ISSN-2252-3936
Edition. USA: Springer Publishing
Company, 2017 Fitriana, Annisa dan Zaki Baridwan.
Simon, Robert L. Fair Play The Ethics of “Perilaku Kecurangan Akademik
Sport. 4th Ed. USA: Westview Press, Mahasiswa Akuntansi: Dimensi Fraud
2015 Triangle .Jurnal Akuntansi
Multiparadigma JAMAL. Vol.3, Nomor
Singleton, Tommie. Fraud Accounting 2. April 2012 ISSN: 2086-7603
and Forensic Accounting. 3rd Ed. USA:
John Wiley&Sons, Inc, 2006 Mufakkir dan Listiadi. Pengaruh Faktor
yang Terdapat Dalam Dimensi Fraud
Sugiyono. Metode Penelitian Triangle Terhadap Perilaku
Administrasi, Bandung: Alfabeta. 2012 Kecurangan Akademik. Jurnal
Pendidikan Akuntansi. Vol. 04. No.3.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian.
2016
Bandung: Alfabeta. 2015
Murdiansyah, dkk. Pengaruh Dimensi
Tipton, J. David, Personal and
Fraud Diamond Terhadap Perilaku
Professional Growth for Health Care
Kecurangan Akademik (Studi Empiris
Professionals. USA: Jones&Bartlett pada Mahasiswa Magister Akuntansi
Publisher, 2015 Universitas Brawijaya). Jurnal
Velaris, Donna M. Research on Akuntansi Aktual. e-ISSN: 25801015 p-
ISSN: 20879695, Vol.4. No.2. Juni 2017
Academic Misconduct in Higher
Education. USA: IGI Global, 2016 SUMBER LAIN:
Wankel, Cahrles. Handbook of Research
Ahmad Bil Wahid,
Teaching Ethics in Business and https://news.detik.com/berita/d-
3699194/cerita-bw-soal-tren-koruptor-

13
anak-muda-di-kalangan-pelajar (Diakses ikan/eduaction/17/11/24/ozwu9s284-
pada 1 Desember 2017) lima-masalah-di-sekolah-yang-masih-
dianggap-biasa (Diakses pada 21
Destyan Sujarwoko,
Desember 2017)
https://student.cnnindonesia.com/edukas
i/20170329112807-445- Uti,
203352/membiasakan-hidup-dengan- http://nasional.kompas.com/read/2012/0
jujur/ (Diakses pada 1 Desember 2017) 1/09/09131858/Tak.Mencontek.Jujur.dar
i.Diri.Sendiri (Diakses pada 21
Erie Prasetyo,
Desember 2017)
https://news.okezone.com/read/2015/04/
18/65/1136122/nama-baik-jadi-alasan-
sekolah-membeli-kunci-jawaban-un
(Diakses pada 21 Desember 2017)
http://iainlangsa.ac.id/berita/2016/01/19/
852/kejujuran-modal-utama-meraih-
kesuksesan (Diakses pada 14 Oktober
2017)
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/
2015/11/151112_magazine_harvard_me
ncontek (Diakses pada 1 Desember
2017)
https://kemenag.go.id/file/dokumen/UU
2003.pdf (Diakses pada 14 Oktober
2017)
https://www.westga.edu/~jhasbun/Prom
oting_Integrity.pdf (Diakses pada 21
Desember 2017)
NWK, https://news.detik.com/australia-
plus-abc/d-2345629/ratusan-calon-
pengacara-tasmania-ketahuan-
mencontek-
?n992204fksberitadsfdsf=&n992204fks
beritadsfdsf= (Diakses pada 1 Desember
2017)
Rifa Nadia Nurfuadah,
https://news.okezone.com/read/2012/03/
23/373/598545/internet-tingkatkan-
kebiasaan-mencontek-plagiat. Rifa
Nadia Nurfuadah (Diakses pada tanggal
14 Oktober 2017)
RR Laeny S.,
http://www.republika.co.id/berita/pendid

14

Anda mungkin juga menyukai