1. Adanya Standar Pelayanan Oprasional 1. Sarana prasarana dan fasilitas kurang
(SPO) di unit memadai 2. Adanya visi, misi dan job description 2. kuantitas dan kualitas SDM yang masih yang jelas. kurang merata. 3. Letak IFRS yang strategis. 3. Racikan obat puyer untuk pasien anak 4. Adanya dukungan dari management masih menggunakan manual. terhadap IFRS . 4. Ruang tunggu pasien di IFRS dan Kasir 5. Adanya pembagian pelayanan resep panas. untuk rawat jalan dan rawat inap 5. Belum berjalannya farmasi kilinik sehingga pelayanan resep bisa cepat 6. Penulisan etiket obat masih manual. dilayani 7. Belum berjalanannya pelayanan 6. Komunikasi yang baik antara farmasi konseling obat. dengan tenaga kesahatan lainnya 8. Adanya penumpukan obat setiap akhir 7. Waktu tunggu pelayanan obat baik bulan sehinggan inventory setiap akhir racikan dan non racikan lebih cepat bulan tinggi. dibandingkan dengan peraturan dari 9. Kurangnya pelatihan internal dan Kepmenkes No 129 tentang Standar external untuk karyawan IFRS. Pelayanan Minimal di Rumah Sakit. 10. Keluar masuknya karyawan sehingga 8. Dokter-dokter yang meresepkan obat menyebabkan jumlah karyawan IFRS sudah sesuai formularium rumah sakit. sering mengalami kekurangan. 9. Sudah terbentuknya PFT untuk mengatur formularium rumah sakit 10. Kepuasan dan semngat kerja karyawan yang tinggi. Peluang Ancaman 1. Hubungan yang baik anatara IFRS 1. Persaingan pelayanan IFRS dengan RS dengan pemasok obat/PBF sekitarnya. 2. Pergeseran paradigma drug oriented ke 2. Ketidakpuasan pasien dalam pelayanan patient oriented. infomasi obat. 3. Kepuasaan pelayanan dalam kecepatan 3. Harga obat yang dijual mahal. waktu tunggu obat 4. Kurangnya karyawan pada hari-hari 4. Akreditasi lanjutan rumah sakit menuju tertentu yang jumlah pasien meningkat. paripurna. 5. Rumah sakit lain sudah ada yang 5. Terbukanya kesempatan untuk akreditasi paripurna sampai JCI melanjutkan pendidikan yang lebih 6. Karyawan farmasi kurang lengkap tinggi. dalam mencatat laporan dan kegiatan 6. Adanya pelayanan resep pasien BPJS IFRS Kesehatan. 7. Banyak rumah sakit sekitar yang 7. mempunyai sarana dan prasarana yang memadai. 8. Tuntutan pasien terhadap kelengkapan obat.
FMEA] Penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Untuk Mendeteksi Prescription Error Pada Resep Poli Jantung Di Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati