HIPERTENSI
Oleh :
Dani Putra Amerta 1110312035
Hasrul Arif 1110312150
Siti Khairani 1010313108
Preseptor :
dr. Indra Ihsan Sp.A, M.Biomed
dr. Celsia
dr. Silva Nora
dr. Deta
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,
penulis dapat menyelesaikan laporan keluarga binaan yang berada di lingkungan
Puskesmas Ulak Karang. Kegiatan Keluarga Binaan ini merupakan salah satu syarat
dalam mengikuti kepaniteraan klinik FOME 3 di Puskesmas Ulak Karang.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dr. Indra Ihsan Sp.A, M.Biomed
selaku preseptor dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, dan dr. Celsia, dr.
Silvia Nora, dr. Deta selaku preseptor dari Puskesmas Ulak Karang serta semua pihak
yang telah memberikan arahan dan petunjuk dalam pelaksanaan Keluarga Binaan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan Keluarga Binaan ini, untuk itu kritik dan saran dari pembaca kami
harapkan. Semoga laporan keluarga binan ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penulis
2
BAB II
KELUARGA BINAAN
B. Genogram
Keterangan:
Laki-laki Meninggal
Perempuan Hipertensi
3
C. Eco-map
D. SCREEM
Social: interaksi dengan tetangga baik, keluarga ikut kegiatan sosial yang
diadakan masyarakat setempat bila tidak berhalangan hadir
Culture: keluarga mengikuti semua budaya, tatakrama yang ada tanpa adanya
paksaan dari siapapun dan keluarga menyadari penuh mengenai etika dan sopan
santun
4
Religious: Keluarga ini beragama Islam dan selalu menjalankan ibadah wajib
sesuai waktunya.
Economic: Berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah. Penghasilan
keluarga berasal dari gaji anak kandung pasien yakni ± Rp 1.000.000/bulan
Educational: Pasien adalah tamatan SD
Medical: Anggota keluarga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang
memadai.
E. Family Lifeline
Year Life Event
5
menghadapi risiko b. mengidentifikasi bagaimana mengatasi atau
masalah biologis, kelemahan / disfungsi mencegah masalah
pencegahan, cara biologis dalam tersebut sehingga keluarga
mengatasinya dan keluarga juga tidak tahu bagaimana
beradaptasi dengan c. menjelaskan dampak dampak yang ditimbulkan
masalah biologis disfungsi biologis kedepannya dari masalah
(masalah fisik terhadap keluarga. yang mereka hadapi saat
jasmaniah) ini.
Namun setelah diberikan
penjelasan, keluarga mau
merubah pola pikir dan
perilaku mengenai
penyakitnya.
Psikologis a. mengidentifikasi Keluarga mampu
: Adalah sikap dan
sikap dan perilaku membangun hubungan
perilaku keluarga
keluarga dalam antar anggota keluarga,
selama ini dalam
membangun hubungan memelihara kepuasan
membangun hubungan
psikologis internal anggota keluarga, dan bisa
psikologis internal
antar anggota keluarga. menyelesaikan masalah
antar anggota keluarga.
b. mengidentifikasi dengan baik apabila
Termasuk dalam hal
cara keluarga dalam hal terjadi perbedaan
memelihara kepuasan
memelihara kepuasan pendapat diantaranya.
psikologis seluruh
psikologis seluruh
anggota keluarga dan
anggota keluarga
manajemen keluarga
c. identifikasi dan
dalam mengahadapi
menilai manajemen
masalah psikologis
keluarga dalam
menghadapi masalah
psikologis.
6
Sosial a. menilai sikap dan Keluarga bisa berbaur
: Adalah sikap dan
perilaku keluarga dengan baik di tengah
perilaku keluarga
selama ini dalam masyarakat. Pendidikan
selama ini dalam
mempersiapkan formal pasien hanya
mempersiapkan
anggota keluarga untuk mencapai SD serta tidak
anggota keluarga untuk
terjun ke tangah mempunyai/mengikuti
terjun ke tengah
masyarakat. pendidikan informal.
masyarakat. Termasuk
b. membuat daftar
didalamnya pendidikan
pendidikan formal dan
formal dan informal
informal (termasuk
untuk dapat mandiri
kegiatan organisasi)
yang didapat anggota
keluarga untuk dapat
mandiri ditengah
masyarakat.
Ekonomi dan a. menilai sikap dan Keluarga mampu
pemenuhan perilaku keluarga memenuhi kebutuhan
kebutuhan selama ini dalam usaha harian dan berusaha untuk
: Adalah sikap dan
pemenuhan kebutuhan melengkapi kebutuhan
perilaku keluarga
primer, sekunder dan primer dan sekunder
selama ini dalam usaha Keluarga mengkonsumsi
tertier.
pemenuhan kebutuhan makanan seimbang tetapi
primer, sekunder dan b. menilai gaya hidup tidak diet rendah garam,
tertier dan prioritas serta kurang berolahraga
penggunaan uang
7
keluarga yang untuk perilaku
menggambarkan keluarga
perilaku tersebut
Kebersihan pribadi Pasien merupakan Secara umum,
dan lingkungan seorang IRT, tampilan kebersihan pribadi
Apakah tampilan
individual rapi dan pasien dan keluarga
individual dan
lingkungan juga bersih. sudah cukup baik. Akan
lingkungan bersih dan
Keseharian pasien tetapi lingkungan di
terawat, bagaimana
dimulai dengan depan rumah masih
kebiasaan perawatan
membersihkan rumah, perlu dibersihkan,
kebersihannya
mencuci, dan memasak. karena terdapat
Aktivitas seperti ini beberapa ember dan
dilakukan pasien setiap botol bekas yang dapat
harinya. menjadi sarang nyamuk.
Rumah pasien berlantai
semen.
Pasien memiliki
halaman didepan rumah,
namun masih tampak
bersih dan kurang rapi
8
Gizi Keluarga Setiap hari pasien Pasien dan keluarganya
Pengaturan makanan
memasak dengan menu mengkonsumsi
keluarga, mulai cara
yang berbeda, dimulai makanan seimbang
pengadaan, kuantitas
dari makanan pokok dan walaupun kurang
dan kualitas makanan
sayuran. Pasien konsumsi buah-buahan.
serta perilaku terhadap
mengaku mengkonsumsi Selain itu pasien masih
diet yang dianjurkan
buah-buahan tidak rutin, sulit untuk
bagi penyakit tertentu
kapan inginnya saja. mengkonsumsi
pada anggota keluarga
Namun pada pribadi makanan rendah garam
pasien sendiri masih
susah untuk mengontrol
makan dengan diet
rendah garam.
Latihan Pasien jarang mengikuti Menganjurkan olahraga
jasmani/aktifitas fisik senam prolanis. teratur setiap hari
Kegiatan keseharian
minimal ± 30 menit,
untuk menggambarkan
dan menganjurkan
apakah sedentary life
pasien untuk mengikuti
cukup atau teratur dalam
kegiatan senam yang
latihan jasmani.
rutin dilakukan di
Physical exercise tidak
puskesmas atau di
selalu harus berupa
posyandu lansia dan
olahraga seperti sepak
berjalan kaki setiap pagi
bola, badminton, dsb
kurang lebih 15 menit.
Penggunaan Pasien tidak rutin - Menganjurkan
pelayanan kesehatan berobat dan memeriksa pasien untuk
Perilaku keluarga
tekanan darah ke mengikuti kegiatan
apakah datang ke
puskesmas. Pasien rutin prolanis di
9
posyandu, puskesmas, kurang memanfaatkan puskesmas dan
dsb untuk preventif atau fasilitas pelayanan posyandu lansia
hanya kuratif, atau kesehatan sesuai
kuratif ke pengobatan kebutuhan.
komplimenter dan
alternatif (sebutkan
jenisnya dan berapa
keseringannya)
Kebiasaan / perilaku Pasien tidak ada Pasien tidak ada
lainnya yang buruk merokok, minum kebiasaan merokok,
untuk kesehatan alkohol atau bergadang. mengkonsumsi alkohol
Misalnya merokok, Anggota keluarga pasien
atau bergadang.
minum alkohol, juga tidak ada merokok,
bergadang, dsb. minum alkohol, atau
Sebutkan keseringannya pun bergadang.
dan banyaknya setiap
kali dan jenis yang
dikonsumsi
10
Pusat pelayanan Puskesmas Keluarga menggunakan
kesehatan yang fasilitas kesehatan sesuai
digunakan oleh dengan kebutuhannya.
keluarga
Cara mencapai pusat Menggunakan motor Keluarga bisa mencapai
pelayanan kesehatan atau berjalan kaki tempat pelayanan
tersebut kesehatan tanpa ada
kendala kendaraan
Tarif pelayanan Sangat mahal Pasien menggunakan
kesehatan tersebut Mahal BPJS. Sebaiknya karena
Terjangkau
dirasakan Murah pasien telah memiliki
Gratis BPJS, pasien dapat
memanfaatkan fasilitas
BPJS yang ada untuk
berobat.
Kualitas pelayanan Sangat baik Baik
kesehatan tersebut Baik
Biasa
dirasakan Tidak memuaskan
Buruk
11
dan tertata.
Tidak bertingkat
Lantai rumah : semen
Dinding rumah : tembok
Penerangan didalam rumah Baik
Jendela: jumlah cukup
Listrik : ada
Ventilasi Cukup
Kelembapan rumah : lembab
Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada
Bila ada yaitu : kipas angin
Kebersihan dalam rumah Bersih
Tata letak barang dalam rumah Baik
Kamar mandi : ada Cukup bersih
Jamban : tidak terpisah kamar mandi
Didalam rumah
Permanen
Saluran pembuangan dengan sumber air
bersih : jauh
12
1. Faktor pendukung
- Pasien memiliki kartu BPJS.
- Jarak antara rumah dan fasilitas layanan kesehatan cukup dekat..
2. Faktor penghambat
- Pengetahuan pasien mengenai penyakit, tatalaksana, pencegahan,
dan komplikasi mengenai penyakit hipertensi masih kurang.
- Pasien sulit untuk datang ke puskesmas untuk berobat rutin dan
periksa tekanan darah
- Pasien sulit untuk makan dengan diet rendah garam
- Dukungan keluarga pasien untuk memotivasi pasien mengenai
pengobatan hipertensi belum maksimal.
Rehabilitatif
- Kontrol ulang rutin ke Puskesmas setiap 20 hari atau tiap obat
hampir habis (sisa 1 dosis)
- Mengikuti posyandu lansia maupun kegiatan prolanis lainnya
13
L. Mapping kegiatan
Tabel 6. Jadwal kegiatan
Turun Hari/Tanggal Kegiatan Intervensi
I Senin / - Perkenalan dengan Intervensi:
21-11-2017 keluarga
- Anamnesis dan mencari - Menjelaskan kemungkinan
faktor resiko penyakit
- Menganjurkan untuk rutin
kontrol berobat ke
puskesmas untuk
mengontrol tekanan darah
- Mengedukasi mengenai
komplikasi hipertensi
- Mengedukasi mengenai
minum obat teratur
- Mengedukasi untuk rutin
berolahraga
II Senin / - Follow-up tekanan darah - Edukasi mengenai tekanan
28-11-2017 darah
- Memastikan pasien minum
obat secara rutin
- Menganjurkan keluarga
untuk memeriksakan
tekanan darah
III Selasa / - Follow-up tekanan darah - Meminta pasien untuk
5-12-2017 dan edukasi datang kontrol ke
puskesmas (pasien sudah
terlambat datang untuk
berobat rutin 1 hari)
- Memeriksa diet pasien dan
mengedukasi diet rendah
garam
- Meminta keluarga pasien
untuk mengawasi pasien
minum obat
- Menganjurkan dosis
olahraga sesuai dengan
kebutuhan pasien
penyandang hipertensi
14
IV Kamis/ - Follow-up tekanan darah - Edukasi kepada pasien
7-1-2017 serta mengikuti senam mengenai penyakit
Lansia hipertensi, pengobatan, dan
komplikasi
- Menganjurkan untuk minum
obat di rumah dengan
tertaur
- Menganjurkan untuk rutin
ikut senam lansia
V Selasa / - Pertemuan home visite - Mengedukasi pasien tentang
12-12-2017 terakhir prognosis penyakit pasien.
- Memantau - Mengedukasi pasien untuk
perkembangan rutin mengontrol tekanan
pengobatan darah ke puskesmas tiap 20
- Berpamitan hari atau tiap obat hampir
habis (sisa 1 dosis), serta
ketika posyandu lansia
maupun kegiatan prolanis
lainnya
- Mengingatkan keluarga
pasien untuk senantiasa
memberikan motivasi pada
pasien untuk rutin berobat
- Meminta pasien untuk
menerapkan diet hipertensi
dan rutin berolahraga
15
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Daftar masalah
1. Pasien tidak memiliki motivasi untuk berobat rutin ke puskesmas.
2. Pasien belum memahami mengenai perjalanan penyakit, pengobatan,
dan komplikasi mengenai hipertensi.
3. Dukungan dari keluarga kepada pasien untuk rutin berobat masih
kurang.
4. Pola makan dengan diet rendah garam belum rutin
5. Olahraga pasien sebagai penyandang hipertensi masih belum cukup.
6. Pasien dan keluarga belum pernah dilakukan deteksi dini mengenai
penyakit hipertensi.
Intervensi:
1. Mengedukasi pasien mengenai perjalanan penyakit pasien, pengobatan
pasien, pentingnya kepatuhan dalam pengobatan, komplikasi jangka
pendek dan jangka panjang, serta kegawatdaruratan pada hipertensi
2. Mengedukasi anggota keluarga mengenai pentingnya dukungan
kepada pasien dan meminta ketersediaan anggota keluarga sebagai
pengawas minum obat.
3. Menganjurkan diet rendah garam sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Menganjurkan olahraga sesuai dengan kebutuhan penyandang
hipertensi kepada pasien.
5. Memeriksa tekanan darah dan memberikan edukasi berdasarkan
interpretasi hasil tekanan darah
6. Melakukan screening hipertensi kepada anggota keluarga pasien.
1.2 Saran
1. Melakukan homevisite pada pasien hipertensi yang tidak rutin berobat,
terutama yang telah mengalami komplikasi.
16
2. Menggencarkan promosi mengenai penyakit hipertensi pada berbagai
kegiatan, terutama pada posyandu lansia.
3. Mengadakan protap tersendiri mengenai pemeriksaan deteksi dini pada
anggota keluarga pasien yang terkena hipertensi.
17
18
Lampiran 1. Dokumentasi
19
20
21
22
23
Lampiran 2. Diet Hipertensi
24