SAYURAN:
Semua jenis sayuran hijau, kuning
dan merah
HIDRAT ARANG:Semua
PROTEIN HEWANI: Daging atau Sardin, kerang, jantung, hati, usus,
ayam, ikan tongkol, ikan tenggiri, limpa, paru – paru, otak, ekstra
bawal, bandeng 50 gram sehari, daging kaldu, bebek, angsa,
telur, susu, keju. burung.
PROTEIN NABATI:Kacang –
kacangan kering 25 gram sehari
atau tahu,tempe, dan oncom 50
gram sehari.
LEMAK: Minyak dalam jumlah
terbatas.
SAYURAN: Semua sayuran Emping, Melinjo
sekehendak kecuali asparagus,
kacang polong, kacang buncis,
kembang kol, bayam, jamur
maksimum 50 gram sehari.
BUAH-BUAHAN: Semua macam
buah.
BUMBU-BUMBU: Kecuali jenis Dalam penggunaan yang tidak
yang dilarang berlebihan: kemiri, kluwak, vetsin,
maggie blok
MINUMAN: Kopi, teh, dan minuman Alkohol.
yang mengandung soda
BUMBU-BUMBU LAIN:Semua Ragi.
macam bumbu.
DIET RENDAH GARAM
Diet rendah garam terbukti dapat membantu para penderita tekanan darah tinggi untuk mengontrol
tekanan darahnya. Bahkan, minum obat saja tidak cukup untuk dapat mengontrol tekanan darah,
harus dibarengi dengan diet ini. Jika Anda penderita hipertensi, Anda disarankan untuk
mengonsumsi garam hanya 6 gram saja dalam sehari atau sekitar 2300 mg natrium per hari. Garam
yang dimaksud adalah garam meja yang ditambahkan dalam masakan dan juga garam yang
tersembunyi dalam makanan, seperti dalam makanan kemasan.
Dalam menjalankan diet rendah garam, bukan berarti Anda hanya mengurangi asupan garam Anda,
tetapi juga makanan lain yang mengandung garam tersembunyi. Sekitar 80% garam yang masuk ke
tubuh kita biasanya kita dapatkan dari makanan olahan, seperti roti, biskuit, sereal, makanan siap
saji, dan lainnya. Sisanya, yaitu 20%, barulah berasal dari garam yang ditambahkan saat memasak
atau garam meja.
Berikut ini merupakan tips bagi Anda dalam menjalankan diet rendah garam:
Sebaiknya jangan tambahkan masakan Anda dengan garam, termasuk garam meja, MSG, pelunak
daging, berbagai macam kecap dan saus, acar, dan lainnya. Anda bisa menambahkan bahan-bahan
lain, seperti rempah-rempah/ bumbu dapur, herbal, lemon, bawang putih, jahe, cuka, merica, dan
lada hitam untuk memperkaya rasa masakan Anda. Anda juga bisa menambahkan jeruk, lemon,
jeruk nipis, nanas, atau cuka sebagai bumbu untuk masakan daging.
Buatlah masakan khusus untuk Anda sendiri, jika anggota keluarga Anda yang lain tidak suka dengan
masakan tersebut. Anda juga bisa mencoba untuk lebih memilih memasak dengan cara dipanggang
atau direbus daripada digoreng yang lebih mengandung banyak minyak.
Jangan lupa untuk menambahkan sayuran dan buah-buahan segar pada menu Anda setiap hari.
Selain itu, batasi makanan olahan atau makanan dalam kemasan, termasuk makanan kalengan dan
makanan instan. Bagaimana dengan minuman? Sebaiknya Anda juga membatasi minum minuman
ringan karena minuman ini juga mengandung garam tambahan. Jika Anda ingin membeli makanan
beku, pilihlah yang mengandung natrium sekitar 600 mg atau kurang. Oleh karena itu, mudahnya,
Anda lebih baik makan makanan yang dimasak sendiri di rumah.
3. Baca label makanan saat membeli makanan kemasan
Bukannya Anda sama sekali tidak diizinkan untuk mengonsumsi makanan kemasan. Namun,
biasanya makanan kemasan mengandung garam tinggi. Atau, biasanya jika Anda baca informasi nilai
gizi, Anda akan menemukan kandungan natrium yang tinggi pada produk makanan kemasan
tersebut. Kadar natrium yang tinggi ini dapat meningkatkan kadar natrium dalam tubuh Anda,
sehingga tekanan darah Anda ikut meningkat.
Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu membaca informasi nilai gizi jika ingin membeli makanan
kemasan. Pilihlah makanan yang mengandung natrium rendah (140 mg atau kurang per sajian) atau
bebas natrium (kurang dari 5 mg per sajian). Ingat, per sajian! Biasanya dalam satu bungkus
makanan kemasan tersaji lebih dari satu sajian. Untuk mengetahuinya, Anda bisa lihat jumlah sajian
per kemasan. Dari sini, kemudian Anda dapat membagi berapa jumlah natrium yang terkandung
dalam setiap satu sajian makanan tersebut.
Apa makanan yang sebaiknya dimakan saat menjalani diet rendah garam?
Makanan segar dan yang mengandung garam rendah adalah makanan yang sebaiknya Anda makan
saat menjalani diet ini. Beberapa makanan yang mengandung garam rendah adalah:
Telur
Keju yang mengandung natrium rendah, seperti krim keju dan mozzarella
Sedangkan, makanan yang mengandung garam tinggi (sebaiknya Anda hindari) adalah:
Daging, ayam, atau ikan olahan atau kalengan, seperti sosis, sarden, kornet
Makanan yang diawetkan, seperti abon, ikan asin, telur asin, ikan pindang, dendeng, selai kacang,
dan lainnya
Bumbu jadi, seperti kecap asin, berbagai saus, terasi, petis, tauco, dan bumbu penyedap lainnya
Natrium
Diet rendah garam adalah diet yang membatasi asupan natrium. Natrium adalah kation yang utama
dalam cairan ekstraseluler tubuh yang berfungsi untuk keseimbanagn cairan dan asam basa,
transmisi saraf dan kontraksi otot. Asupan natrium berlebihan dapat mengganggu keseimbangan
tubuh sehingga terjadi asites atau edema atau hipertensi.
Natrium bisulfit yang digunakan untuk mengawetkan daging seperti pada kornet
Diet rendah garam diberikan kepada pasien dengan asites atau edema atau hipertensi seperti pada
pasien yang mengalami dekompensasio kordis, sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, toksemia
kehamilan dan hipertensi esensial. Diet rendah garam dibagi menjadi 3 jenis yaitu rendah garam I, II
dan III yang disesuaikan dengan tingkat keparahan.
Diet rendah garam I ( 200-400 mg Natrium (Na)) diberikan kepada pasien edema, asites dan atau
hipertensi berat. Pada pengolahannya makanan tidak diberikan sama sekali garam dapur. Selain itu
tidak diberikan makanan yang tinggi garam dapur.
Diet rendah garam II ( 600-800 mg Natrium (Na)) diberikan kepada pasien edema, asites dan atau
hipertensi tidak terlalu berat. Pemakaian garam dapur sehari maksimal sebanyak ½ sdt (2 gram)
Diet rendah garam III ( 1000-1200 mg Natrium (Na)) diberikan kepada pasien edema, asites dan atau
hipertensi ringan. Pemakaian garam dapur sehari maksimal sebanyak 1 sdt (4 gram)