C. Pedoman Transliterasi
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat
dilihat sebagai berikut (Depag RI, 2003:3).
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا alif tidak tidak
dilambangkan dilambangkan
ب ba b be
ت ta t te
ث ṡa ṡ es (dengan titik di
atas)
ج jim j je
ح ha ḥ ha
خ kha kh ka dan ha
د dal d de
ذ żal ż zet (dengan titik
di atas)
ر ra r er
ز zai z zet
س sin s es
ش syin sy es dan ye
ص ṣad ṣ es (dengan titik di
bawah)
ض ḍad ḍ de (dengan titik di
bawah)
ط ṭa ṭ te (dengan titik di
bawah)
ظ ẓa ẓ zet (dengan titik
di bawah)
ع ‘ain ‘__ aposrof terbalik
غ gain g ge
ف fa f ef
ق qof q qi
ك kaf k ka
ل lam l el
م mim m em
ن nun n en
و wau w we
ه ha h ha
ء hamzah __’ aposrof
ي ya y ye
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong (Depag RI, 2003:5).
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut (Depag RI, 2003:5).
Tanda Nama Huruf Latin Nama
َ fathah a a
َ kasrah i i
َ dammah u u
Misalnya :
صر
َ َ ن: naṣara َه َِمد: hamida
َع َج َل: ‘ajala ك َِر ِم:karima
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara
harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf (Depag RI, 2003:5).
Tanda Nama Huruf Latin Nama
َ…ي fathah dan ya ai a dan i
َ…و fathah dan wau au a dan u
Contoh :
ف
َ كَي : kaifa هَو َل : haula
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan
harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda (Depag RI, 2003:6).
Tanda Nama Huruf Latin Nama
َ…ا fathah dan alif a a dengan garis di
atas
َ…ي atau fathah dan ya
َ…ي kasrah dan ya i i dengan garis di
atas
َ…و dammah dan wau U u dengan garis di
atas
Misalnya:
ََمات : māta
َر َمي : ramā
قِي َل : qīla
َُي ُموت : yamūtu
4. Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua, yaitu ta marbutah yang hidup dan
ta marbutah yang mati. Ta marbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah,
kasrah, dan dhammah, transliterasinya adalah /t/. Sedangkan ta marbutah yang mati
atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah /h/ (Depag RI, 2003:6).
Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta
marbutah itu ditransliterasikan dengan /h/ (Depag RI, 2003:7).
Misalnya:
روضةاالطفال : rauḍah al-aṭfāl
rauḍatul aṭfal
المدينةالمنو : al-Madīnah al-Munawwarah
al-Madīnatul Munawwarah
5. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
sebuah tanda tasydid (َ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan pengulangan
huruf (konsonan ganda) yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah (Depag
RI, 2003:7).
Misalnya:
ربَّنَا:
َ rabbanā
نَ َّجينَا: najjainā
َعدُو: ‘aduwwun
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem penulisan Arab dilambangkan dengan huruf ال.
Namun dalam transliterasi ini kata sandang itu di bedakan atas kata sandang yang
diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti huruf qamariyah
(Depag RI, 2003:7).
Huruf syamsiah antara lain ﺖ, ﺚ, د, ﺬ, ر, ﺰ, ﺲ, ﺶ, ﺺ, ﺾ, ﻄ, ﻆ, ل, dan ﻦ.
Sedangkan huruf qamariyah antara lain ا, ب, ج, ح, خ, ع, غ, ف, ق, ك, م, و, ي, dan ه
(Eva Noviasari, tanpa tahun: 20). Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah ialah
t, s, d, z, r, ẓ, s, sy, ṣ, dan ḍ. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah ialah a, i,
u, b, j, h, kh, ‘, g, f, q, k, m, w, h, dan y (Ening Herniti dkk, 2006: 132).
Baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah, kata sandang ditulis
terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda hubung (-)
(Depag RI, 2003:8).
Contohnya:
ُ سفَه
َ الفَل: al-falsafah
ُ البِالَد : al-bilād
ﺲُ شم َّ ال: asy-syamsu
ُ الﺰلﺰَ لَه
َّ : az-zalzalah
7. Hamzah
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim, maupun huruf, ditulis terpisah.
Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka
dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
dapat dipisah per kata dan dirangkaikan (Depag RI, 2003:9).
Misalnya:
َّ ّللاَ لَ ُه َو خَي ُر
َالر ِاز ِقيﻦ ٰ َوا َِّن : Wa innallāha lahuwa khair ar-raziqīn
: Wa innallāha lahuwa khairur-raziqīn
ََواَوفُوا الكَي َل َوال ِميﺰَ ان : Wa aufū al-kaila wa al-mīzāna
: Wa auful-kaila wal-mīzāna
9. Huruf Kapital
Meskipun dalam bahasa Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi
ini huruf kapital tetap digunakan. Penggunaan huruf kapital seperti yang berlaku
dalam EBI, antara lain digunakan untuk menulis awal nama diri dan permulaan
kalimat. Apabila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis
dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata
sandang (Depag RI, 2003:9).
Misalnya:
سول ُ َو َما ُم َح َّمد اِالَّ َر : Wa mā Muhammadun illā rasūl
ُضانَ الﺬِي أُن ِﺰ َل فِي ِه القُرآن
َ شَه ُر َر َم : Syahru Ramadānal-lazī unzila fīhil Qur’ānu
D. Simpulan