Makalah Kelompok 4 - Polietilena PDF
Makalah Kelompok 4 - Polietilena PDF
INDUSTRI POLIETILENA
GROUP 14
GROUP PERSONNEL:
ANGELA LESMONO (1606887251)
DERRYADI ANGPUTRA (1606887131)
MIRANDA MEIDISTIRA (1606889585)
MUHAMAD HARIS FADLI (1606886955)
i Universitas Indonesia
BAB 1
OVERVIEW INDUSTRI POLIETILENA
2
3
b) Polietilena Busa
Polietilena yang diikat silangkan dan dibusakan akan memiliki massa jenis
yang bervariasi. Bahan ini biasa digunakan untuk isolasi dan bahan akustik.
Bahan busa dipakai sebagai pengganti kayu.
C. Berdasarkan Densitas
a) Polietilena dengan densitas besar (HDPE)
Polietilena dengan densitas diatas 0.941 𝑔/𝑐𝑚3 .Polietilena ini memiliki
struktur rantai yang lurus dan derajad percabangan yang rendah, apabila
bercabang memiliki struktur yang tertata. HDPE memiliki kuat antar
molekul dan kekuatan tarik yang tinggi. HDPE diproduksi dengan katalis
Ziegler-Natta atau dengan metallocene. HDPE biasa digunakan sebagai
botol kemasan yang sedikit kuat (botol susu, deterjen dan tempat sampah.
Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
7
pabrik polietilen barunya diresmikan. Dan ada juga PT. Titan Petrokimia Nusantara
dengan kapasitas produksi sebesar 450.000 ton per tahun.
Suplai polietilen di Indonesia, selain dari dalam negeri oleh PT. Chandra
Asri Petrochemical Center dan PT. Titan Petrokimia Nusantara, dipenuhi oleh
impor dari Arab Saudi, Amerika, Jepang, Korea, dan negara-negara lain yang
memiliki kelebihan produksi polietilen. Dikatakan bahwa hamper 45% dari suplai
polietilen di Indonesia berasal dari impor. Hal ini tentunya sangat menyedihkan
bagi Indonesia di mana yang memiliki sumber daya alam dan juga sumber daya
manusia yang cukup banyak.
Universitas Indonesia
BAB 2
PROSES PRODUKSI POLIETILENA
𝐶2 𝐻6 → 𝐶2 𝐻4 + 𝐻2
1
𝐶2 𝐻6 → 𝐶2 𝐻4 + 𝐶𝐻4
2
2) Dehidrasi Alkohol
8
9
2.1.2 Polimerisasi
• Inisiasi.
Inisiasi diawali dengan penguraian inisiator dan adisi molekul monomer
pada salah satu radikal bebas yang terbentuk.
• Propagasi
Pada tahap ini, terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer
yang terbentuk dalam tahap inisiasi.
• Terminasi
Tahap terminasi terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang
tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator atau antara
radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya,
sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi.
Polimerisasi dapat terjadi dengan berbagai cara, contohnya yaitu di fase gas
(fluidized bed atau CSTR), fase cair (suspensi atau larutan), atau polimerisasi dalam
tekanan tinggi. Pada setiap satu unit, hanya satu dari tiga proses polimerisasi terpilih
yang digunakan sesuai dengan jenis plastik polietilena yang akan dibuat. Polimer
partikel ini kemudian dipisahkan dari monomer dan pelarut, kemudian dibentuk
pelet, dikeringkan dan dikirim. Monomer dan pelarut di recovery kembali kedalam
feed sehingga tidak ada bahan yang terbuang.
• Polimerisasi Larutan
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
Kelemahan dari proses ini yaitu terdapatnya tahapan penghilangan katalis sehingga
memperbesar biaya proses.
Universitas Indonesia
13
terjadi proses fluidisasi yang menyebabkan terjadinya reaksi polimerisasi dan pada
akhirnya membentuk resin polietilena dalam bentuk homogen.
Reaktor yang digunakan dilengkapi dengan dua sistem pengeluaran produk
yang dapat bekerja secara bergantian dalam keadaan normal. Cara kerjanya
berdasarkan perbedaan ketinggian unggun di dalam reaktor.
Pada proses Unipol, reaktor polimerisasi fluidized bed dioperasikan tanpa
zona pengurangan kecepatan atau cyclone untuk memisahkan partikel yang bagus
dari gas, ternyata memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang pertama adalah
pembentukan lembaran yang curam di dinding atau kerak pada zona transisi dapat
dihilangkan. Hasilnya akan mengurangi shutdown pada reaktor. Keuntungan yang
kedua adalah kedalaman dari area bed polimerisasi dapat divariasikan sehingga
output reaktor dapat ditingkatkan dengan kondisi operasi yang bagus pula.
Sedangkan pada proses polimerisasi fase gas untuk teknologi British
Petroleum, katalis Ziegler-Natta dan metallocene dimasukan dalam reaktor
fluidized-bed. Pengendalian terhadap sifat propertis produk, seperti titik lebur dan
densitas dilakukan oleh komposisi gas proses dan kondisi operasi. Reaktor didesain
agar terjadi mixing yang sempurna dan temperatur yang seragam pada tekanan
operasi 20 bar dan suhu operasi 75-100℃.
• Proses ICI
Proses ICI atau polimerisasi bertekanan tinggi yang dikembangkan oleh
Acro Chemical, CDF Chemi, Gulf Oil. Dapat digunakan dua macam reaktor, yaitu
autoclave tekanan tinggi atau jacketed tube. Proses ini merupakan polimerisasi
tekanan tinggi dengan memanfaatkan oksigen sebagai katalis. Proses ini
termasuk polimerisasi radikal bebas. Etilena dengan kemurnian 99,95 %
diumpankan ke dalam reaktor autoclave. Dalam reaktor ini terjadi polimerisasi pada
suhu 212 – 572oF dan tekanan 1000 - 2000 atm. Reaksi ini diawali dengan
penambahan oksigen. Produk dari autoclave yang berupa campuran polimer dan
monomer diumpankan pada sebuah separator, di mana pada tekanan rendah
polietilena akan mengembun dan etilena yang tidak bereaksi tetap berupa gas.
Etilena sisa didaur ulang ke kompresor utama untuk dicampur kembali, sebelum
diumpan balik ke reaktor autoclave. Setelah proses polimerisasi selesai selanjutnya
proses hilir akan menyelesaikan produk polietilena mengenai handling dan
finishing-nya.
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
BAB 3
PENGOLAHAN LIMBAH
17
18
Limbah gas dihasilkan dari sisa pembakaran dari emergency diesel generator
yang menggunakan bahan bakar solar, menghasilkan gas berupa NOx, SOx, dan
partikulat. Berikut merupakan cara penanganan limbah gas dalam industri PT.
Candra Asri Petrochemical
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
REFERENSI
20