Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMKN 1 Kopang


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti
Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Materi Pokok : Sikap toleran dan menghindarkan diri dari bahaya kekerasan
Alokasi Waktu : 3 x pertemuan ( 9 x 45 menit )

A. Kompetensi Inti (KI)


K1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
K3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar
3.13. Menganalisis QS. Yunus (10):40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 serta Hadis tentang toleransi
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Indikator Pencapaian Kompetensi

4.13.1
Membaca QS. Yunus (10):40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 serta Hadis tentang toleransi dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
4.13.2
Mendemonstrasikan hafalan QS. Yunus (10):40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 dan Hadis
tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
4.13.3
Mempresentasikan perintah toleransi dan kerukunan sesuai pesan QS Yunus (10);40-41
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sesuai pesan QS Al-Maidah (5):32

C Materi Pembelajaran
A. Menyimak dan menganalisis Q.S. Yunus (10): 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5):
32, serta hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
1. Bacaan Q.S. Yunus (10): 40-41 dan hadis terkait tentang toleransi
a. Bacaan QS. Yunus (10): 40-41 tentang toleransi
‫َو ِمن ُهم َّمن يُؤْ ِم ُن ِب ِه َو ِم ْن ُهم َّمن الَّ يُؤْ ِم ُن ِب ِه َو َرب َُّك أ َ ْعلَ ُم‬
َ‫وك فَقُل ِلي َع َم ِلي َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْم أَنت ُ ْم َب ِريئُون‬ َ ُ‫ َو ِإن َكذَّب‬. َ‫ِب ْال ُم ْف ِسدِين‬
‫ِم َّما أ َ ْع َم ُل َوأَنَا ْ َب ِري ٌء ِم َّما ت َ ْع َملُون‬
b. Bacaan hadis tentang toleransi

‫ ا َيُّى اْل َ ْديا َ ِن‬:‫سلَّ َم‬


َ ‫صلَّى للاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ‫س ْو ِل للا‬ ُ ‫ ِق ْي َل ِل َر‬:‫َع ْن َعبَّاس قَا َل‬
) ‫س ْم َحةُ (رواه البخاري‬ َّ ‫لى للاِ ؟ قَا َل ا َ ْل َحنِ ْي ِفيَّهةُال‬
َ ِ‫أ َ َحبُّ ا‬
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata, ditanya kepada Rasulullah SAW; Agama manakah yang
paling dicintai oleh Allah? Beliau bersabda; Al Hanifiyyah As Samhah (Agama
yang lurus lagi toleran) (HR.Bukhari).

2. Bacaan Q.S. Al Maidah (5): 32 dan hadis tentang menghindarkan diri dari tindak
kekerasan

a. Bacaan QS.Al Maidah (5): 32 tentang perintah menghindarkan diri dari tindak
kekerasan
‫سا ِبغَي ِْر نَ ْفس‬ ً ‫ِم ْن أ َ ْج ِل ذَ ِل َك َكت َ ْبنَا َعلَى بَنِي إِ ْس َرائِي َل أَنَّهُ َمن قَت َ َل نَ ْف‬
‫اس َج ِميعًا َو َم ْن أ َ ْح َياهَا فَ َكأَنَّ َما‬ َ َّ‫ض فَ َكأَنَّ َما قَت َ َل الن‬ ِ ‫ساد فِي ال َ ْر‬ َ َ‫أ َ ْو ف‬
‫يرا ِم ْن ُهم‬ ِ ‫سلُنَا ِبال َبيِنَا‬
ً ِ‫ت ث ُ َّم ِإ َّن َكث‬ ُ ‫اس َج ِميعًا َولَقَ ْد َجاء تْ ُه ْم ُر‬ َ َّ‫أ َ ْح َيا الن‬
. َ‫ض لَ ُم ْس ِرفُون‬ ِ ‫َب ْعدَ ذَ ِل َك ِفي ال َ ْر‬
b. Bacaan hadis tentang perintah menghindarkan diri dari tindak kekerasan
)‫ِإ َّن الدِينَ يُ ْس ٌر َولَ ْن يُشَادَّ الدِينَ أ َ َحدٌ إِ َّال َغلَ َبهُ (رواه البخاري‬
)‫( رواه البخارى ومسلم‬.... ‫سانِ ِه َويَ ِد ِه‬ َ ‫اس ِم ْن ِل‬ َ ‫اَ ْل ُم ْس ِل ُم َم ْن‬
ُ َّ‫سلَ َم الن‬
َ
B. Asbabun Nuzul Q.S. Yunus (10): 40-41, QS. Al Maidah (5): 32 dan asbabul wurud terhadap
hadis terkait
1. Asbabun Nuzul Q.S. Yunus (10): 40-41 dan asbabul wurud hadis tentang toleransi
a) Asbabun nuzul QS. Yunus (10): 40-41

Menurut Imam As Suyuti, dari 109 ayat pada surat Yunus (10) yang memiliki
asbabun nuzul (sebab-sebab ayat turun) secara khusus hanya ayat 2. Sedangkan
QS. Yunus (10): 40-41 tidak ada sebab-sebab khusus ayat ini turun. Namun secara
umum, masih ada sebab hubungan dengan QS. Yunus (10): 2 tentang penolakan
orang-orang kafir terhadap kerasulan nabi Muhammad SAW.
Penolakan orang-orang kafir terhadap kedudukan nabi Muhammad SAW
sebagai utusan Allah SWT yang memiliki peran sebagai pemberi peringatan
(kepada orang-orang kafir) dan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman,
pada perkembangan selanjutnya menjadi sikap orang kafir tidak beriman kepada
Al Quran dan terlepas hubungan dan tanggung jawab terhadap amal perbuatan
yang dilakukan antara orang-orang kafir dengan amal perbuatan umat Islam.
b) Asbabul wurud hadis tentang toleransi

ِ ‫(ر َواهُ اْلبُخ‬


)‫َارى‬ َ ‫ب‬ِ َ ‫فى ْال ِكتا‬ ْ ‫اِن َما َ َهلَ َك َم ْن كاَنَ قَ ْبلَ ُك ْم ِب‬
ِ ‫اختِالَفِ ِه ْم‬
Tercantun di dalam Sahih Muslim bahwa Abdullah Ibnu Amr berkata; Suatu
hari aku berhijrah kepada Rasululah SAW. Maka aku dengar suara dua orang
laki-laki sedang bertengkar mengenai suatu ayat. Rasulullah keluar menemui
kami. Terlihat di wajah beliau kemarahan karena mendengar pertengkaran itu.
Kemudian beliau bersabda; Sesungguhnya telah hancur orang-orang sebelum
kamu, karena pertikaian mengenai kitab suci.
2. Asbabun Nuzul Q.S. Al Maidah (5): 32 dan asbabul wurud hadis tentang
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a) Asbabun nuzul QS. Al Maidah (5): 32 tentang menghindarkan diri dari tindak
kekerasan

Menurut Imam Suyuti, tidak semua turunnya ayat-ayat Al Quran memiliki asbabun
nuzul (sebab-sebab ayat turun), termasuk QS. Al Maidah (5): 32. Namun persoalan
yang tersurat pada QS.Al Maidah (5): 32 hampir sama dengan QS. Al Maidah (5):
33. Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik
bin Marwan pernah menulis surat kepada Anas yang menanyakan tentang suku
Urainah yang murtad dari agama Islam dan membunuh penggembala unta serta
membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini turun sebagai bentuk ancaman
hukum terhadap orang-orang yang membuat keonaran di bumi, seperti; tindakan
mengganggu, membunuh, dan jenis kekerasan lainnya.

b) Asbabul wurud hadis tentang mengindarkan diri dari tindak kekerasan

)‫ا َ ْم ِل ْك َيدَ َك (رواه البخارى‬


Di dalam al jami’ul Kair dari al Aswad Ibnu Adhram berkata;
aku datang dari Babil Saman ke Madinah pada masa paceklik dan
musim kemarau. Maka aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah
SAW. Maka kemudian aku diutus ke sana, setelah Rasulullah datang
menyusul dan menyaksikan apa yang terjadi. Beliau bertanya, kenapa
engkau bawa untamu ini? Aku menjawab; aku menginginkan sebagai
pelayan (untuk membantuku). Beliau bertanya lagi; siapa yang punya
pelayan? Usman bin Affan menjawab; saya ya Rasulullah SAW.
Beliau bersabda lagi; bawalah kemari unta itu! Maka unta itupun
digiring ke hadapan beliau, dan lalu aku memegangnya. Maka
Rasulullah mengikat untanya. Lalu aku berkata; ya Rasulullah, berilah
aku wasiat (pelajaran). Beliau bersabda; Apakah engkau dapat
mengendalikan lidahmu? Aku menjawab; Bagaimana pula aku tidak
mengendalikan lidahku? Beliau bersabda; Apakah engkau
mengendalikan tanganmu? Aku menjawab; Bagaimana pula aku tidak
mengendalikan tanganku? Siapa yang akan mengendalikan kalau
bukan aku? Beliau bersabda; Janganlah engkau ucapkan dengan
lidahmu kecuali (perkataan) yang baik-baik saja, dan jangan engkau
bentangkan tanganmu melainkan untuk kebaikan.
C. Isi kandungan Q.S. Yunus (10): 40-41, QS. Al Maidah (5): 32 dan hadis terkait
1. Isi kandungan QS. Yunus (10): 40 - 41 dan hadis terkait tentang toleransi
a. Terhadap dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang beriman
kepada Al-Qur’an dan mengikutinya, sehingga memperoleh manfaat dan
ada pula yang menolak, sehingga memperoleh ancaman sebagai orang
kafir.
b. Orang yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad tergolong sebagai
orang kafir dan terancam mati dalam keadaan kafir
c. Allah memberikan penegasan kepada Rasul, bahwa jika orang-orang
kafir mendustakanmu, maka katakanlah bagiku amalku, dan bagimu
amalmu.
d. Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir menjadi terlepas dengan
apa yang dilakukan oleh orang Islam
e. Allah Maha mengetahui terhadap orang-orang yang berhak memperoleh
hidayah, kemudian memberikan hidayah, dan juga Maha Mengetahui
terhadap orang-orang tidak memperoleh hidayah, sehingga menjadi
sesat
f. Allah Maha adil, sehingga Allah SWT akan memberikan balasan
amal seorang hamba sesuai apa yang dilakukan
g. Janganlah bertikai karena kitab suci, karena hal tersebut menjadikan
kehancuran suatu umat
2. Isi kandungan QS. Al Maidah (5): 32 dan hadis yang terkait tentang
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a. Kehidupan manusia sepanjang sejarah selalu berkaitan dengan orang
lain. Keterkaitan tersebut bagaikan mata rantai yang saling
berhubungan. Terputusnya suatu mata rantai akan mengakibatkan
hancurnya umat manusia
b. Setiap nilai suatu pekerjaan ditentukan oleh tujuannya, termasuk
melakukan pembunuhan. Pembunuhan yang dilakukan dengan tujuan
jahat, merupakan bentuk pemusnahan terhadap masyarakat. Sebaliknya,
melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh sebagai bentuk qisas
menjadi sumber kehidupan masyarakat.
c. Manusia yang bekerja sebagai bentuk ihtiar terhadap penyelamatan jiwa
manusia, seperti para medis, yakni; dokter, perawat, dan sejenisnya,
harus bersifat professional, karena sekali lengah atau dilakukan oleh
orang-orang yang bukan ahlinya, maka akan memdatangkan suatu
musibah
D. Perilaku yang sesuai dengan Q.S. Yunus (10): 40-41, QS. Al Maidah (5): 32 dan hadis
terkait
1. Perilaku yang sesuai dengan QS. Yunus (10): 40-41 dan hadis
a. Perilaku secara umum yang harus ditegakkan oleh umat Islam
1) Di dalam urusan muammalah, seperti; tolong-menolong, berbuat baik, bekerja
sama antara sesama umat beragama, perlu dilakukan dan dikembangkan dalam
kehidupan sehari-hari. Firman Allah SWT;

‫شعُوبًا‬ُ ‫اس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُكم ِمن ذَ َكر َوأُنثَى َو َجعَ ْلنَا ُك ْم‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
َّ ‫َّللاِ أَتْقَا ُك ْم إِ َّن‬
ٌ ِ‫َّللاَ َع ِلي ٌم َخب‬
‫ير‬ َّ َ‫ارفُوا ِإ َّن أ َ ْك َر َم ُك ْم ِعند‬
َ ‫َوقَبَائِ َل ِلت َ َع‬
2) Di dalam urusan akidah dan ibadah, maka tidak ada istilah toleransi. Karena
akidah dan ibadah umat Islam dengan umat beragama lain sangat berbeda.
Sehingga dalam urusan ini, tidak boleh dicampuradukkan. Hal tersebut sesuai
firman Allah SWT dalam QS. Al Kafirun(109): 1-5 berikut;

‫ َو َال أَنت ُ ْم َعا ِبدُونَ َما‬. َ‫ َال أ َ ْعبُدُ َما ت َ ْعبُدُون‬. َ‫قُ ْل يَا أَيُّ َها ْال َكافِ ُرون‬
‫لَ ُك ْم دِينُ ُك ْم‬. ُ ‫ َو َال أَنت ُ ْم َعابِدُونَ َما أ َ ْعبُد‬.‫ َو َال أَنَا َعابِدٌ َّما َعبَدتُّم‬. ُ‫أ َ ْعبُد‬
.‫ِين‬
ِ ‫يد‬ َ ‫َو ِل‬
3) Memelihara persaudaraan terhadap sesama umat Islam

َ‫َّللاَ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْر َح ُمون‬ ْ َ ‫إِنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُونَ إِ ْخ َوة ٌ فَأ‬
َّ ‫ص ِل ُحوا بَيْنَ أَخ ََو ْي ُك ْم َواتَّقُوا‬
b. Perilaku toleran dan kerukunan yang harus ditegakkan bagi seorang pelajar muslim
ketika di rumah, di sekolah dan di masyarakat
1) Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan
sehari-hari di rumah

Sikap hidup toleran perlu dijadikan sebagai bentuk perilaku


dalam kehidupan sehari-hari bagi umat Islam, termasuk para
pelajar muslim dimanapun berada, termasuk ketika berada di
rumah bersama anggota keluarga.
Terhadap orang tua dan saudara termasuk pembantu rumah
tangga, sikap toleran yang seharusnya ditegakkan, seperti; orang
tua menghargai pendapat anak, seorang anak menghormati dan
mentaati perintah orang tua, orang tua dan anak menghargai
kinerja pembantu rumah tangga dan sejenisnya. Dengan sikap
ini, akan terwujud sikap toleran dan rukun dalam kehidupan
keluarga. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang
lebih muda menjadi bagian dari seruan ajaran Islam yang wajib
ditegakkan oleh umat Islam. Nabi bersabda;
‫ف َح َّق َكبِ ْيرا َنَ (رواه أبوا داود‬ َ ‫س ِمنا َّ َم ْن لَ ْم يَ ْر َح ْم‬
ْ ‫ص ِغي َْرنَا َولَ ْم يَ ْع ِر‬ َ ‫لَ ْي‬
)‫زالترمذى‬
Artinya: Bukan dari umatku, orang yang tidak belas kasihan kepada (orang) yang
lebih kecil dan tidak menghargai kehormatan yang lebih tua (HR. Abu Daud
dan Turmudzi).
2) Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan
sehari-hari di sekolah
Ketika seorang pelajar di sekolah, pasti bergaul dengan
berbagai pelajar yang beragam, seperti; keragamanan agama, latar
belakang keluarga, jenis kelamin, status sosial keluarga,
kemampuan mengikuti pelajaran dan sejenisnya. Dengan perbedaan
ini, bagi seorang pelajar hendaknya dijadikan sebagai media untuk
belajar dan mencari kesempurnaan diri, sehingga terwujud sebuah
keluarga besar yang saling toleran, rukun dan damai.
3) Bentuk-bentuk perilaku toleran dan kerukunan dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan berbagai bentuk keluarga. Di
dalam masyarakat kehidupan semakin majemuk. Dengan
kemajemukan tersebut, antar anggota masyarakat harus
mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
atau kelompok. Kepentingan umum yang dimaksud adalah
kepentingan untuk mewujudkan suasana hidup rukun, damai,
tentram, aman dan nyaman.
Suasana kehidupan yang demikian ini akan terwujud
apabila antar anggota masyarakat mampu mewujudkan sikap
hidup toleran dan rukun dalam segala bidang, termasuk terhadap
pemeluk agama yang berbeda. Wujudnya adalah saling mengerti,
menghargai dan menghormati serta menjauhkan diri dari perilaku
egois.
2. Perilaku yang sesuai dengan QS. Al Maidah (5): 32 dan hadis tentang perintah
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
a. Perilaku yang secara umum harus ditegakkan oleh umat Islam
Setiap tindak kekerasaan akan merugikan manusia. Dan setiap yang merugikan
manusia harus dihindari, dijauhkan dan dihentikan. Cara menghindarkan diri dari
tindak kekerasan adalah;
1) Membiasakan diri selalu berdoa
Karena tindak kekerasan merupakan bentuk kemungkaran
akhlak dan amal yang menuruti hawa nafsu, maka perlu kita
memohon pertolongan dan kekuatan untuk menghindarinya dengan
melalui berdoa berikut;

‫سلَّ َم َيقُو ُل اللَّ ُه َّم ِإ ِني‬ َّ ‫صلَّى‬


َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬ ُّ ِ‫َع ْن َع ِم ِه َقا َل َكانَ النَّب‬
‫اء (رواه‬ ِ ‫ق َو ْال َ ْع َما ِل َو ْال َ ْه َو‬ ِ ‫ت ْال َ ْخ َال‬ ِ ‫عوذُ بِ َك ِم ْن ُم ْن َك َرا‬ُ َ‫أ‬
)‫الترمذى‬
2) Menjauhkan diri dari perilaku zalim

َّ ‫سلَّ َم فِي َما َر َوى َع ْن‬


ِ‫َّللا‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫َع ْن أَبِي ذَر َع ْن النَّبِي‬
‫الظ ْل َم َعلَى نَ ْفسِي‬
ُّ ُ‫ار َك َوت َ َعالَى أَنَّهُ قَا َل يَا ِعبَادِي ِإنِي َح َّر ْمت‬ َ َ‫تَب‬
َ ‫ظالَ ُموا يَا ِعبَادِي ُكلُّ ُك ْم‬
‫ضا ٌّل ِإ َّال َم ْن‬ َ َ ‫َو َج َع ْلتُهُ بَ ْينَ ُك ْم ُم َح َّر ًما فَ َال ت‬
)‫ (رواه المسلم‬.... ‫َهدَ ْيتُهُ فَا ْست َ ْهدُونِي أ َ ْه ِد ُك ْم‬
Artinya: Dari Abu Dzar,Nabi SAW dalam meriwayatkan firman Allah SWT yang
berbunyi: Hai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku
untuk berbuat zalim dan perbuatan zalim itu pun Aku haramkan diantara
kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu saling berbuat zalim! Hai hamba-Ku,
kamu sekalian berada dalam kesesatan, kecuali orang yang telah Aku beri
petunjuk. Oleh karena itu, mohonlah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan
memberikannya kepadamu! (HR. Muslim).

Termasuk jenis perbuatan zalim adalah jika melakukan sesuatu


perbuatan yang tidak pada tempatnya kepada orang lain, sehingga
melanggar hak-hak terhadap sesama makhluk ciptaan Allah. Banyak
sekali perbuatan yang termasuk kezaliman yang dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain, seperti; melakukan tindakan kekerasan,
penganganiayaan, mencaci maki, mengumpat, menghina,
memperkosa, pelecehan seksual, memakan harta orang lain secara
tidak syah, riba dan berbagai bentuk dan jenis lainnya
3) Bersikap rendah hati
Rendah hati merupakan kebalikan dari sikap sombong. Seseorang
yang bersikap rendah hati, berarti seseorang terjauhkan dari sikap
sombong. Karena kesombongan dapat mengakibatkan perilaku buruk,
termasuk kekerasan yang pada akhirnya menimbulkan perilaku anarchis.

َّ ‫صلَّى‬
‫َّللاُ َعلَ ْي ِه‬ َ ِ‫َّللا‬َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫اض ب ِْن ِح َمار أَنَّهُ قَا َل قَا َل َر‬ ِ ‫َع ْن ِع َي‬
‫ي أ َ َحدٌ َعلَى‬ َ ‫ضعُوا َحتَّى َال يَ ْب ِغ‬ َ ‫ي أ َ ْن ت َ َوا‬ َّ ‫سلَّ َم إِ َّن‬
َّ َ‫َّللاَ أ َ ْو َحى إِل‬ َ ‫َو‬
)‫أ َ َحد َو َال يَ ْفخ ََر أ َ َحدٌ َعلَى أ َ َحد (رواه ابو داوود‬

‫سلَّ َم َال‬ َّ ‫صلَّى‬


َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫َّللا‬َّ ‫سو ُل‬ُ ‫ارثَةَ اب ِْن َو ْهب قَا َل قَا َل َر‬ ِ ‫َع ْن َح‬
ُّ َ‫ظ ْالف‬
‫ظ‬ ُ ‫ظ ْالغَ ِلي‬ ُ ‫ظ ِري قَا َل َو ْال َج َّوا‬َ ‫ظ َو َال ْال َج ْع‬
ُ ‫يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ ْال َج َّوا‬
)‫(رواه ابوا دوود‬
4) Membudayakan sikap malu
Sikap malu harus dibudayakan oleh manusia dalam kehidupan
manusia sehari-hari. Sikap malu yang perlu dibudayakan oleh setiap
manusia adalah malu terhadap Allah SWT dan malu terhadap
manusia. Malu kepada Allah SWT berarti merasa dilihat dan dicatat
oleh malaikat Allah SWT ketika berbuat sesuatu yang tidak baik.
Sehingga seseorang yang memiliki rasa malu kepada Allah SWT,
dapat mendorong manusia untuk menjauhi semua larangan Allah SWT,
baik ketika bersama banyak orang maupun dalam keadaan sendirian.
Sebaliknya tidak memiliki malu kepada Allah SWT, akan mendorong
manusia berperilaku semaunya. Rasulullah SAW bersabda;
‫سلَّ َم إِ َّن‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َع ْن أ َ ِبي َم ْسعُود قَا َل قَا َل َر‬
‫اس ِم ْن َك َال ِم النُّبُ َّوةِ ْالُولَى إِذَا لَ ْم ت َ ْستَحِ فَا ْفعَ ْل َما‬
ُ َّ‫ِم َّما أ َ ْد َر َك الن‬
)‫ت (رواه ابوا دوود‬ َ ْ‫ِشئ‬
Bahkan semua perilaku orang yang tidak memiliki rasa malu,
semua perilakunya tidak terkendali, sehingga semua perbuatan yang
tidak baik, seperti; tindak kekerasan dengan mudah dilakukan dan
tidak ada penyesalan sama sekali. Mengapa demikian? Karena
manusia sudah dikuasai oleh nafsu kebinatangan yang sangat jahat dan
serakah. Renungkan hadis berikut !

‫َّللاَ َع َّز‬ َّ ‫سلَّ َم قَا َل ِإ َّن‬ َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫ع َم َر أ َ َّن النَّب‬
ُ ‫َع ْن اب ِْن‬
ُ‫ع ِم ْنه‬ َ َ‫ع ِم ْنهُ ْال َح َيا َء فَإِذَا نَز‬ َ َ‫َو َج َّل ِإذَا أ َ َرادَ أ َ ْن يُ ْه ِل َك َع ْبدًا نَز‬
‫ْال َح َيا َء لَ ْم ت َ ْلقَهُ ِإ َّال َم ِقيتًا ُم َمقَّتًا فَإِذَا لَ ْم ت َ ْلقَهُ ِإ َّال َم ِقيتًا ُم َمقَّتًا‬
‫ت ِم ْنهُ ْال َ َمانَةُ لَ ْم ت َ ْلقَهُ إِ َّال خَائِنًا‬ ْ ‫ت ِم ْنهُ ْال َ َمانَةُ فَإِذَا نُ ِز َع‬ ْ ‫نُ ِز َع‬
‫الر ْح َمةُ فَإِذَا‬ َّ ُ‫ت ِم ْنه‬ ْ ‫ُمخ ََّونًا فَإِذَا لَ ْم ت َ ْلقَهُ إِ َّال خَائِنًا ُمخ ََّونًا نُ ِز َع‬
‫الر ْح َمةُ لَ ْم ت َ ْلقَهُ ِإ َّال َر ِجي ًما ُملَعَّنًا فَإِذَا لَ ْم ت َ ْلقَهُ ِإ َّال‬ َّ ُ‫ت ِم ْنه‬ ْ ‫نُ ِز َع‬
)‫اْل ْس َال ِم (رواه ابن ماجه‬ ِ ْ ُ‫ت ِم ْنهُ ِر ْبقَة‬ ْ ‫َر ِجي ًما ُملَعَّنًا نُ ِز َع‬
Sedangkan malu kepada manusia artinya merasa malu ketika
melakukan sesuatu yang tidak baik itu diketahui oleh seseorang.
Apabila melakukan sesuatu yang tidak baik dan tidak merasa malu
ketika diketahui oleh manusia, maka rasa malunya telah hilang.
Sehingga seseorang tidak lagi merasa segan dan senantiasa akan
berbuat seenaknya terhadap sesama manusia, seperti; melakukan aksi
kekerasan, penyerangan, menyakiti fisik, merusak dan membakar harta
benda serta berbagai perbuatan keji lainnya.
Para ulama menjelaskan, malu hakikatnya adalah akhlak yang
dapat membawa seseorang untuk meninggalkan perbuatan tercela dan
mencegah dari mengurangi hak yang lainnya. Rasa malu dengan sesama
manusia, akan mampu mengekang seorang untuk melakukan perbuatan
yang tidak baik dan senantiasa menjaga iffah. Sehingga merasa risih jika
ada orang lain yang mengetahui perbuatan tidak baiknya, seperti; suka
mencela, mengadu domba, menggunjing, berkata jorok, berbuat maksiat
dan keburukan, melakukan pengrusakan, korupsi, mabuk-mabukan,
suka berkelai, geng motor, ABG, dan kekerasan bentuk lainnya.
Perilaku yang secara khusus harus ditegakkan oleh pelajar muslim,
sehingga mampu menjadi bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari adalah;
1) Ketika di rumah
2) Ketika di sekolah
3) Ketika di masyarakat
D. Membaca Q.S. Yunus (10): 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5): 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makhrajul huruf.
1. Kaidah tajwid yang terdapat dalam QS. Yunus (10): 40-41 dan QS. Al
Maidah (5): 32
No Al Quran Surat dan Lafadz Bacaan Ketrangan
ayat
1
Q.S. Yunus (10): 40-
41
‫َو ِم ْن ُه ْم َم ْن‬ Idgham mimi Mim mati bertemu dengan mim

ْ ‫ب ِا ْال ُم ْف ِس ِد‬
‫ين‬ Mad Aridissukun Mad thabi’i dibaca waqaf

‫َواِ ْن َكذَّبُ ْو َك‬ Ihfa’ Nun mati bertemu huruf kaf

‫َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْم‬ Izhar syafawi Mim bertemu huruf ‘ain

‫ِم ِمآ‬ Ghunnah Mim bertasydid

َّ ‫ي ٌء ِمما‬  Mad wajib muttasil


ْ ‫ بَ ِر‬ Idgham mimi
 Huruf mad diikuti huruf hamzah
dalam satu lafadz

‫ت َ ْع َمل ُو ْن‬ Mad Aridissukun Huruf mad dibaca waqaf

2
Q.S. Al-Maidah (5):
32 ‫ِم ْن ا َ ْج ِل‬ Idhar halqi Nun mati bertemu huruf hamzah

‫َكت َ ْبنَا‬ Qalqalah sughra Huruf qalqalah di tengah lafadz

‫اِ ْس َرآئِ َل‬ Mad wajib muttasil Huruf mad dikuti huruf
dalam satu lafadz
hamzah

‫َم ْن قَت َ َل‬ Ihfa’ Nun mati bertemu dengan huruf qaf
ً ‫نَ ْف‬
‫سا بِغَي ِْر‬ Iqlab Tanwin bertemu huruf bak

‫نَ ْفس ا َ ْو‬ Idhar halqi Tanwin kasrah bertemu hamzah

َ َ‫ف‬
Ikhfa’
‫ساد فِى‬ Tanwin kasrah bertemu huruf fak

ِ ‫ِفى اْل َ ْر‬


‫ض‬ Al qamariyah Huruf al didahului huruf fak

ِ َّ‫قَت َ َل الن‬
‫اس‬ Al syamsiyah Huruf al diikuti oleh huruf lam

ً ‫َج ِم ْيعا‬ Mad Iwadh Ada tanwin fathah di akhir kata yang
diwaqafkan, sehingga tanwin tidak
berbunyi lagi

َ ‫َو َم ْن ا َ َحياَها‬ Idhar halqi Nun mati bertemu huruf hamzah

َ َّ‫ا َ ْح َياالن‬
‫اس‬ Al syamsiyah Huruf al didahului oleh huruf yak

‫َو َلقَ ْد‬ Qalqalah kubra Huruf qalqalah di akhir lafadz

‫ث ُ َّم‬ Ghunnah Huruf mim bertasydid

‫ا َِّن‬ Ghunnah Huruf nun bertasydid

‫َكثِ ْي ًرا ِم ْن ُه ْم‬ Idgham bigunnah Tanwin fathah bertemu huruf mim

‫ون‬ْ ُ‫لَ ُم ْس ِرف‬ Mad aridissukun Mad thabi’i dibaca waqaf

2. Makna mufradat dan ijmali yang terdapat pada QS. Yunus (10): 40-41 dan
QS. Al Maidah (5): 32 serta hadis yang terkait
a. Makna mufradat QS. Yunus (10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 serta
hadis yang terkait
No Al Quran Surat Lafadz Arti Lafadz Arti
dan ayat

‫َو ِم ْن ُه ْم‬ Dan


mereka
diantara
‫ِل ْي‬ Bagiku

‫َم ْن يُؤْ ِم ُن‬ Ada orang yang


beriman ‫َع َم ِل ْي‬ Perbuatanku

‫بِ ِه‬ kepadaNya


‫َولَ ُك ْم‬ Dan bagi kalian

‫َم ْن‬ Orang yang


‫َع َملُ ُك ْم‬ Amal/perbuatan kalian

‫الَيُؤْ ِم ُن‬ Tidak beriman


‫ا َ ْنت ُ ْم‬ Kalian

‫َو َربُّ َك‬ Dan Tuhanmu


(Muhammad) َ‫َب ِريُؤْ ن‬ Orang-orang yang
berlepas diri
1
‫ا َ ْعلَ ُم‬
Q.S. Yunus (10):
40-41
Lebih
mengetahui ‫ِم َّما‬ Dari apa yang
‫بِ ْال ُم ْف ِس ِد‬ Terhadap orang-
orang yang ‫ا َ ْع َم ُل‬ Aku kerjakan

berbuat
َ‫ْين‬ kerusakan

‫َواِ ْن‬ Dan jika


َ ‫َوا َنا‬ Dan aku

‫كا َذَّبُ ْو َك‬ Mereka


mendustakan
َّ ‫ِمما‬ Dari apa yang

engkau
‫فَقُ ْل‬ Maka
katakanlah ‫ت َ ْع َملُ ْو‬ Kalian kerjakan

(Muhammad)
َ‫ن‬
‫ِم ْن‬ Dan
‫َج ِم ْيعًا‬ Keseluruhan

‫ا َ ْج ِل‬ Sebab
‫َو َم ْن‬ Dan siapa
hidup
yang membiarkannya

َ ‫ا َ ْحياَها‬
2
Q.S. Al-Maidah ‫ذَا ِل َك‬ Itu
َّ َ ‫ا َ ْحيا‬
‫الن‬ Dia membiarkan hidup manusia
(5): 32
‫اِس‬
َ ‫َكت َ ْبنا‬ Kami tetapkan ً ‫َج ِميْعا‬ (secara) keseluruhan

‫َعلَى بَ ِني‬ Atas Bani Israil


‫َولَقَ ْد‬ Dan sungguh

‫اِ ْس َرائِ َل‬


ُ‫ا َنَّه‬ Bahwa
‫َجأ َتْ ُه ْم‬ Telah datang kepada mereka

‫َم ْن قَت َ َل‬ Siapa yang


َ ‫سلُنا‬ُ ‫ُر‬ Rasul-rasul Kami
membunuh

ً ‫نَ ْف‬
‫سا‬ Jiwa seseorang
َ‫ِب ْالبَ ِين‬ Dengan bukti-bukti nyata

‫ت‬
ِ ‫ا‬
‫بِغَ ْي ِر‬ Bukan karena
‫ث ُ َّم‬ Kemudian

‫نَ ْفس‬ Membunuh


‫اِ َّن‬ Sungguh
seseorang

َ َ‫ا َ ْوف‬
‫ساد‬ ‫َكثِ ْي ًرا‬
Atau membuat Banyak
kerusakan

‫فى‬ِ
Di muka bumi
‫ِم ْن ُه ْم‬ Diantara mereka

ِ ‫اْل َ ْر‬
‫ض‬
َ ‫فَ َكأ َنَّما‬ Maka seakan-
َ‫بَ ْعد‬ Sesudah itu
akan

‫ذَا ِل َك‬
‫قَت َ َل‬ Dia membunuh
‫فى‬ِ
Di bumi

‫اْل َ ْر‬
‫ض‬
ِ
َ َّ‫الن‬
‫اس‬ Manusia
‫لَ ُم ْس ِر‬ Benar-benar
melampaui batas
orang-orang yang

َ‫فُ ْون‬
b. Makna ijmali QS. Yunus (10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 serta hadis
yang terkait
Dari makna mufradat di atas, rumuskan menjadi makna ijmali dengan
cara menyambung dari makna mufradat satu dengan makna mufradat
yang lain, sehingga menjadi makna ijmali yang sempurna ke dalam
kolom berikut !
No QS/Hadis Makna Ijmali

QS. Yunus (10):40-41


1

Hadis yang terkait


2

QS. Al Maidah (5): 32


3

Hadis terkait
4

E. Hikmah bersikap toleran dan menghindarkan diri dari perilaku kekerasan


1. Hikmah bersikap toleran
a. Menghindari terjadinya perpecahan
b. Memperkokoh Silaturahmi dan menerima perbedaan
2. Hikmah menghindarkan diri dari perilaku kekerasan
a. Menyelamatkan jiwa, raga, harta dan keluarga
b. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar
c. Terwujud suasana kehidupan yang aman, nyaman, damai dan sejahtera
F. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus (10): 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5): 32 dengan lancar
1. Uji hafalan Q.S. Yunus (10): 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5): 32
a. QS. Yunus (10): 41-42
‫ممآ اعمل وانا بريء‬................‫ولكم عملكم‬.................‫وان كذبوك‬
................ ‫مما‬
‫الصم ولو‬.......... ‫اليك افأنت‬............. ‫ومنهم‬
......................................‫كانوا‬
b. QS. Al maidah (5): 32
‫نفسا بغير‬.................. ‫على بني اسرآئل‬................. ‫من اجل ذالك‬
.............. ‫نفس‬
‫رسلنا‬.................. ‫احيا الناس جميعا‬.................. ‫فى الرض فكأنك‬
............‫بالبينات‬
‫فى الرض لمسرفون‬.............. ‫كثيرا منهم‬
G. Media, alat dan sumber pembelajaran
1. Media pembelajaran :
a. CD Player Al Quran
b. Video tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
c. Power poin
2. Alat pembelajaran : Laptop dan LCD
3. Sumber pembelajaran :
a. Ust Iyus Kurni, dkk, 2012, Al Quran Cordoba,Bandung, CV. Cordoba
b. Drs. Sadi, M.S.I, 2014, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI, Jakarta,
Penerbit Erlangga
H. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1
No Kegiatan Menit
1. Kegiatan pendahuluan 15

 Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa


 Guru menyapa peserta didik untuk menciptakan keakraban
 Guru mengecek kesiapan kelas (absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya),
 Guru mengajak peserta didik untuk tadarus Al Quran antara 5-10 menit
(membaca/ hafalan al-Qur’an atau surah pendek pilihan atau ayat-ayat
Al Quran yang ada pada standar isi),
 Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai,
 Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil dengan
memilih seorang peserta didik sebagai ketua kelompoknya,
 Guru melakukan appersepsi,
 Guru melaksanakan tes awal untuk mengetahui pemahaman peserta
didik terhadap materi yang belum disampaikan.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menanya, eksplorasi, mengomunikasikan serta
menyimpulkan.
2. Kegiatan inti 110
Mengamati

 Peserta didik mengamati tayangan video pembelajaran tentang


sikap toleransi dan perilaku menghindarkan diri dari tindak
kekerasan
 Peserta didik melakukan pengamatan dengan mengidentifikasi
bacaan tajwid, makna mufradat, dan isi kandungan QS. Yunus
(10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 dan Hadis tentang toleransi
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Menanya
 Melalui motivasi guru, peserta didik bertanya tentang bacaan tajwid,
makna mufradat, dan isi kandungan QS. Yunus (10): 40-41 dan
QS. Al Maidah (5): 32 dan Hadis tentang toleransi dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Mengeksplorasi
 Melalui bimbingan guru, peserta didik mencari jawaban atas
pertanyaan tentang tajwid, makna mufradat, dan isi kandungan
QS. Yunus (10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 dan Hadis tentang
toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Mengasosiasi
 Melalui bimbingan seorang guru, peserta didik menyimpulkan
tentang bacaan tajwid, makna mufradat, dan isi kandungan QS.
Yunus (10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 dan Hadis tentang
toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Mempresentasikan
 Melalui bimbingan guru, peserta didik mempresentasikan
bacaan tajwid, makna mufradat, dan isi kandungan QS. Yunus
(10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 dan Hadis tentang toleransi
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
3 Kegiatan penutu 10
 Melaksanakan penilaian dan refleksi serta penguatan terhadap hasil
diskusi, sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik
cara individu maupun kelompok
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Guru menutup proses pembelajaran dengan berdoa dan
salam

I Penilaian
No Ranah Teknik penilaian Bentuk Penilaian Instrumen penilaian
peniaian
1 KI.3 Tes Tertulis/lisan/tugas Butir soal, kunci jawaban
dan pedoman skor

Instrumen Penilaian
No Ranah Soal Kunci Jawaban Pedoman skor
penilaian
1 KI.3 1. Jawablah bacaan tajwid pada 1.a. Idgam bigunnah  Soal no 1,2 dan 3,
lafaz-lafaz di bawah ini; b. Ihfa’ dapat menjawab 4
a. ‫َو ِمن ُهم َّمن يُؤْ ِم ُن‬ c. idhar syafawi
d. idgam bigunnah
dengan benar
sempurna, skor=4,
b. ‫وك‬َ ُ‫َو ِإن َكذَّب‬ dapat menjawab 3
c. ‫َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْم‬ dengan benar, skor
=3, dapat menjawab
d. ‫يرا ِم ْن ُهم‬ ً ِ‫ِإ َّن َكث‬ 2 benar sempurna,
2. Artikan lafaz-lafaz di bawah skor = 2 dan dapat
ini; 2.a. Terhadap orang- menjawab benar 1,
a. َ‫ِب ْال ُم ْف ِسدِين‬ orang yang
membuat kerusakan
skor =1
b. ‫َج ِميعًا‬ b. keseluruhan
c. dan sungguh telah
Skor akhir =

c. ‫َولَقَ ْد َجاء تْ ُه ْم‬ datang kepada Skor diperoleh x4


d. َ‫لَ ُم ْس ِرفُون‬ mereka
d. benar-benar orang
Skor maksimal
3. Jelaskan isi kandungan QS. QS.
yang melampaui
Yunus (10): 40-41 dan QS. Al
Maidah (5): 32 batas
3. QS.Yunus (10): 40-41;

d. Manfaat bagi yang


beriman kepada Al
Quran dan
ancaman bagi yang
mengingkarinya
e. Orang yang tidak
beriman kepada
Nabi Muhammad
tergolong sebagai
orang kafir dan
terancam mati
dalam keadaan kafir
f. Apa yang
dilakukan oleh
orang-orang kafir
menjadi terlepas
dengan apa yang
dilakukan oleh
orang Islam
g. Orang yang
memperoleh
hidayah Allah,
maka akan
selamat. Sedangkan
orang yang tidak
memperoleh
hidayah, maka akan
tersesat
QS.Al Maidah (5): 32
a. Kehidupan manusia
selalu berhubungan
dengan orang lain
b. Semua pekerjaan
tergantung dengan
niat (tujuannya).
c. Pekerjaan harus
dilakukan sesuai
keahliannya
Penilaian sikap ketika mengerjakan soal tertulis
Aspek yang dinilai Z Nilai Predikat
No Nama peserta didik Kejujuran Kepercayaan diri Skor
SJ J CJ KJ SPD PD KPD TPD
1 Badrun
2
3
dst

Pedoman skor:
1. Kejujuran; SJ (Sangat jujur)= 4 (Sangat baik), J (jujur)= 3(Baik), CJ (Cukup Jujur)= 2 (cukup),
dan KJ (Kurang jujur)= 1 (kurang)
2. Kepercayaan diri; SPD (Sangat percaya diri)= 4 (Sangat baik), PD (Percaya diri)= 3 (Baik), KPD
(Kurang percaya diri)= 2 (cukup) dan TPD (Tidak percaya diri)= 1 (Kurang)
Skor akhir: skor yang diperoleh x 4
Skor maksimal

Pertemuan 2
No Kegiatan Menit
1. Kegiatan pendahuluan 15

 Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa


 Guru menyapa peserta didik untuk menciptakan keakraban
 Guru mengecek kesiapan kelas (absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya),
 Guru mengajak peserta didik untuk tadarus Al Quran antara 5-10 menit (membaca/
hafalan al-Qur’an atau surah pendek pilihan atau ayat-ayat Al Quran yang ada
pada standar isi),
 Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
 Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil dengan memilih seorang
peserta didik sebagai ketua kelompoknya,
 Guru melakukan appersepsi,
 Guru melaksanakan tes awal untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap
materi yang belum disampaikan.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,
eksplorasi, mengomunikasikan serta menyimpulkan.
2. Kegiatan inti 110

Mengamati
 Peserta didik mengamati tayangan bacaan QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al
Maidah (5):32 serta Hadis melalui CD Al Quran player tentang toleransi
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Menanya
 Peserta didik dalam kelompok mengajukan pertanyaan tentang cara
membaca yang baik dan benar terhadap QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al
Maidah (5):32 serta Hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri dari
tindak kekerasan
Explorasi
 Peserta didik mencari jawaban dari pertanyaan tentang cara membaca yang
baik dan benar terhadap QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al Maidah (5):32
serta Hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak
kekerasan
Asosiasi
 Peserta didik menyimpulkan cara membaca yang baik dan benar terhadap
QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al Maidah (5):32 serta Hadis tentang
toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Komunikasi
 Peserta didik membaca QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al Maidah (5):32 serta
Hadis di depan kelas secara bergantian tentang toleransi dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
3. Penutup 10
 Melaksanakan penilaian dan refleksi serta penguatan terhadap hasil diskusi, sebagai
bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu
maupun kelompok
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Guru menutup proses pembelajaran dengan berdoa dan salam

Pertemuan 3
No Kegiatan Menit
1. Kegiatan pendahuluan 15

 Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa


 Guru menyapa peserta didik untuk menciptakan keakraban
 Guru mengecek kesiapan kelas (absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya),
 Guru mengajak peserta didik untuk tadarus Al Quran antara 5-10 menit (membaca/
hafalan al-Qur’an atau surah pendek pilihan atau ayat-ayat Al Quran yang ada
pada standar isi),
 Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
 Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil dengan memilih seorang
peserta didik sebagai ketua kelompoknya,
 Guru melakukan appersepsi,
 Guru melaksanakan tes awal untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap
materi yang belum disampaikan.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,
eksplorasi, mengomunikasikan serta menyimpulkan.
2. Kegiatan inti 110

Mengamati
 Peserta didik mengamati tayangan bacaan QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al
Maidah (5):32 serta Hadis melalui CD Al Quran player tentang toleransi
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Menanya
 Peserta didik dalam kelompok mengajukan pertanyaan tentang cara
membaca yang baik dan benar terhadap QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al
Maidah (5):32 serta Hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri dari
tindak kekerasan
Explorasi
 Peserta didik mencari jawaban dari pertanyaan tentang cara membaca yang
baik dan benar terhadap QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al Maidah (5):32
serta Hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak
kekerasan
Asosiasi
 Peserta didik menyimpulkan cara membaca yang baik dan benar terhadap
QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al Maidah (5):32 serta Hadis tentang
toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
Komunikasi
 Peserta didik membaca QS. Yunus (10):40-41 dan QS.Al Maidah (5):32 serta
Hadis di depan kelas secara bergantian tentang toleransi dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
3. Penutup 10
 Melaksanakan penilaian dan refleksi serta penguatan terhadap hasil diskusi, sebagai
bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu
maupun kelompok
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
 Guru menutup proses pembelajaran dengan berdoa dan salam

I Penilaian
No Ranah Teknik penilaian Bentuk Penilaian Instrumen penilaian
peniaian
1 KI.4 Non tes Praktik /kinerja Rubrik
Format penilaian kemampuan membaca

Aspek yang dinilai Z Nilai Predikat


No Nama Kelancaran Kefasihan Ketartilan Skor
L CL TL TBM SF F KF TF ST T CT TT
1 Tutik v v v 11/12x4 3,67 -A
2 Minan
3 Joko
dst

Pedoman skor:
1. Kelancaran; L (Lancar)= 4 (Sangat baik), CL (Cukup lancer)= 3 (baik), TL (Tidak lancer)= 2
(cuku) dan TBM (Tidak bias membaca)= 1 (kurang)
2. Kefasihan; SF (Sangat fasih)=4 (sangat baik), F (Fasih)=3 (baik), KF (Kurang fasih)= 2(cukup)
dan TF (Tidak fasih)= 1(kurang)
3. Ketartilan; ST (sangat tartil)= 4 (Sangat baik), T (Tartil)= 3 (baik), CT (Cukup tartil)= 2 (cukup)
dan TT (Tidak tartil)= 1 (kurang)
Skor akhir = Skor perolehan x4
Skor maksimal

Mendemonstrasikan hafalan QS. Yunus (10):40-41 dan Hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri
dari tindak kekerasan
Mendemonstrasikan hafalan QS. Al Maidah (5): 32 dan Hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri
dari tindak kekerasan

I Penilaian
No Ranah Teknik penilaian Bentuk Penilaian Instrumen penilaian
peniaian
1 KI.4 Tes keterampilan Praktik /kinerja Rubrik

Format penilaian kemampuan menghafal

Aspek yang dinilai Z Nilai Predi


No Nama Kemampuan Kelancaran Kefasihan Ketartilan Skor kat
menghafal
SH H KH TH SL L KL TL SF F KF TF ST T CT TT
1 Tutik V v v 11/12x4 3,67 -A
2 Minan
3 Joko
dst
Pedoman skor:
1. Kemampuan menghafal; SH (sangat hafal) = 4 (Sangat baik), H(hafal)= 3 (baik), KH (Kurang
hafal) = 2 (cukup) dan TH (Tidak hafal)= 1 (kurang)
2. Kelancaran; SL (sangat lancar)= 4 (sangat baik), L (lancar) = 3 (baik), KL (kurang lancar) = 2
(cukup) dan TL (tidak lancar)= 1 (kurang)
3. Kefasihan; SF (Sangat fasih)= 4 (sangat baik), F (Fasih)=3 (baik), KF (Kurang fasih)= 2(cukup)
dan TF (Tidak fasih)= 1(kurang)
4. Ketartilan; ST (sangat tartil)= 4 (Sangat baik), T (Tartil)= 3 (baik), CT (Cukup tartil)= 2 (cukup)
dan TT (Tidak tartil)= 1 (kurang)
Skor akhir = Skor perolehan x4
Skor maksimal

Kopang, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

RAHMAT SUMPENO, S.Pd Drs. H. LALU ABDUL WARIS


NIP. 19680501 199103 1 013 NIP. 197012311995121022

Anda mungkin juga menyukai