Anda di halaman 1dari 4

NAHWU

FI’IL DAN KEMABNIANNYA

Dosen Pengampu Agung Setiawan, M.Pdi

Oleh:

Arifa Khoirun Nisa’ (16420052)

Miss. A.E-Syah Maming (16420053)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2016
FI’IL DAN KEMABNIANNYA

A. FI’IL

Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada
suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang maupun yang akan datang).

‫ماض و مضارع و أمر‬


ٍ : ‫األفعال ثالثة‬

Fi’il itu dibagi menjadi 3:

1. Fi’il madhi
- Fi’il yang akhirannya selalu berharakat fathah

Contoh: ‫ فع َل‬,‫ رج َع‬,َ‫قرأ‬

2. Fi’il amr
- Fi’il yang akhirannya selalu berharakat sukun

Contoh: ْ‫ إذهب‬,‫إرجع‬
ْ ,ْ‫إقرأ‬

3. Fi’il mudhori’
- Fi’il yang selalu didahului oleh salah satu keempat huruf yaitu ( ).
Dan akhirannya selalu rofa’ kecuali didahului amil jawazim maupun
didahului amil nawashib.

Contoh: ‫ يرج ُع‬,ُ‫يقرأ‬

B. MABNI

Mabni adalah kata yang akhirannya tidak berubah dalam satu keadaan
dalam semua susunan.

Contoh: ‫محمد يقرأ القرآن‬

Macam-macam mabninya fi’il


1) fi’il madhi
- fi’il madhi mabni atas fathah
contoh: ‫نز َل المطر‬
- mabni atas dhommah apabila bertemu wawu jama’ah
contoh: ‫األوالد لعبواْ الكرة‬
- mabni atas sukun apabila bertemu nun niswah, ta’ mutaharrikah, atau
naa. Atau dengan kata lain bertemu dengan dhomir mutaharrik (isim
dhomir berharakat yang kedudukannya menjadi fa’il/naib fa’il).
- Contoh: ‫الطا لبات تعلّ ْمنَ الدرس‬
o ‫احسنتَ ُِِ اليه‬
o ‫الكتاب‬
َ ‫قرأنا‬

2) fi’il amr
- mabni atas sukun jika merupakan fi’il shohih akhir dan tidak bertemu
oleh apapun, begitu juga jika bertemu dengan nun niswah.
ّ
Contoh: ‫نظف الفصل‬
َ ‫أكنسْنَ البال‬
o ‫ط‬
- Mabni atas fathah jika bertemu dengan nun taukid baik tsaqilah
maupun yang khofifah.
َّ
Contoh: ‫أخرجن من الفصل‬

o ‫أدخلَ ْن الفص َل‬


- Mabni atas terbuangnya huruf ‘ilat jika merupakan fi’il mu’tal akhir.
Contoh: َ‫للا‬
ّ ‫ع‬ُ ‫أد‬
o ‫الثوب‬
َ ‫إكوى‬
- Mabni atas terbuangnya nun jika bertemu dengan aliful isnain, wawu
jama’ah, ataupun ya’ mukhatabah.
Contoh: َ ‫أكرما َ ضيوفكما‬

o ‫اقفلوا كتوبَكم‬
o ‫الدرس‬
َ ‫احفظى‬
3) Fi’il mudhori’
- Fi’il mudhori’ mabni atas fathah jika bersambung dengan nun taukid
baik tsaqilah maupun khofifah..
Contoh: َ‫نستمعن النصيحة‬
َّ
o ‫االَترح َم ْن هذا المسكين؟‬
- Mabni atas sukun jika bersambung dengan nun niswah
Contoh: ‫الطا لبات يستم ْعنَ النصيحة‬

o ‫االَتسترحْ نَ ياَفتياتُ ؟‬
- Mu’rob (bisa berubah) jika tidak bertemu dengan nun taukid (tsaqilah
dan khofifah) dan nun niswah.
Contoh: ‫ص ْر‬
ُ ‫ ل ْم ين‬,‫ينصر‬
َ ْ ,‫ينصر‬
‫لن‬ ُ

Anda mungkin juga menyukai