Anda di halaman 1dari 49

Formulasi Herbal Kosmetik

Dr. Sasanti T. Darijanto, MS


Staf Kelompok Keilmuan Farmasetika
Sekolah Farmasi
Institut Teknologi Bandung

Sekolah Tinggi Farmasi Muhamadiyah


Tangerang, 16 Pebruari 2019
TOPIK BAHASAN

1. DEFINISI KOSMETIK DAN PERKEMBANGAN


SEDIAAN KOSMETIK
2. HERBAL KOSMETIK
3. FORMULASI SEDIAAN HERBAL KOSMETIK
4. EVALUASI SEDIAAN KOSMETIK
1. DEFINISI KOSMETIK DAN PERKEMBANGAN
SEDIAAN KOSMETIK
DEFINISI KOSMETIKA

KOSMETIKA : adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan


untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis,
rambut, kuku,bibir, dan organ genital bagian luar), atau gigi dan
membran mukosa mulut

TUJUAN : untuk membersihkan, mewangikan, mengubah


penampilan, dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi
atau memelihara tubuh pada kondisi baik
Issue Globalization cosmetics

1. Popularization of products amongst the people,


relation to historical contexts, influenced by a
colonial past

Asian : Whitening skin cosmetics

Western : anti aging,improve active


delivery

5
2. Nano technology  improve delivery : regulation,
efficacy, efficiency and toxicity, diffusion .Grey
area : Cosmeceutical
ASEAN Cosmetics Documents  Agreement on
the ASEAN Harmonized Cosmetics Regulatory
(2008) : labelling, claim,
registration,import/export

6
3. Herbal cosmetics : especially for
Asian cosmetics productions 
herbal biodiversity

Stability, composition effect of


active agent, standardization

7
Kosmetik

Personal care Dekorativ

8
PERSONAL CARE

1.Pelembab
2.Pemutih
3.Tabir surya
4.Deodorant
5.Sabun
6.Pembersih
7.Tonik/astringent
8.Shampo
9.Obat jerawat
Pengembangan Produk Kosmetika
Penerapan CPKB :
(CPKB) →Cara sistem jaminan
pembuatan mutu dan keamanan
Kosmetik yang Baik diakui dunia
yang memenuhi internasional
standar mutu dan
keamanan
nilai tambah
produk
kosmetik
Indonesia
Mutu produk Bahan awal

pengawasan Proses
mutu, bangunan, produksi
peralatan dan
personalia
1. Terutama dalam hal:
Produk kosmetik yang penampilan produk,
penandaan
beredar di pasaran tidak
2. cara menggunakan
boleh membahayakan dan membuangnya
kesehatan manusia jika 3. pernyataan
peringatan juga
digunakan pada kondisi indikasi/informasi
normal atau kondisi lain
yang dapat diramalkan
Informasi disediakan oleh
produsen/distributor/pihak
yang bertanggungjawab
dalam pemasaran (article 3
ACD)
Investigasi profil toksikologi :
1. Pada produk kosmetik
Kosmetik harus aman
untuk konsumen (Cosmetic 2. Sifat intrinsik dari masing
Products Directive: EU, masing bahan baku yang
1976b) terdapat dalam produk
jadi kosmetik

Sumber informasi: bank data


komersial, website, CoA dari
pabrik pembuat
Kosmetik konvensional :
Emulsi O/w, losio, krim

Memperbaiki
penampilan,stab
Kosmetik penghantaran ilitas, mudah
baru : mikroemulsi, gel, digunakan dan
multipel emulsi, mikro- kontrol
partikel dan nano teknologi pelepasan zat
aktif
14
Nanocarrier pada sediaan topikal

Model jalur penetrasi transkutan sediaan topikal (Wu,


Anissimov, & Roberts, 2011)
Contoh sistem penghantaran
nanocarrier yang digunakan
pada sediaan topikal
(Mihranyan, Ferraz, &
Stromme, 2012)

Ilustrasi terbentuknya matriks lipid solid


yang hampir kristalin sempurna pada
SLN (kiri) yang menyebabkan
keterbatasan kapasitas loading zat aktif.
Sedangkan pembentukan matriks lipid
dengan susunan yang memiliki banyak
ketidaksempurnaan (imperfections)
pada NLC (kanan) dapat meningkatkan
jumlah zat aktif yang termuat di
dalamnya (Pardeike, Hommos, &
Muller, 2009).
TEMPAT BEKERJANYA KOSMETIK DAN BAHAN KIMIA

• Permukaan kulit
i.e., Tabir surya
• Dalam Stratum corneum (sc)
i.e., Humektan
• Lapisan epidermis
i.e., Pemutih
• Dermis
i.e., Anti kerut
Permeasi melalui kulit dan distribusi di
dalam kulit harus dipisahkan tergantung
fungsi kosmetik
2. HERBAL KOSMETIK
Herbal kosmetik

Pada umumnya herbal Lipida


untuk Skin Care Terpenoid
mengandung
Fenol dan derivatnya
komponen organik
sebagai berikut : Flavonoid
Glikosida
1. Polifenol Asam Hiidroksi
2. Flavonoid
3. Saponin
4. Asam lemak
5. Fitosterol
6. Wax
Herbal kosmetik
Antioksidan untuk kulit
A. Antioksidan larut lemak
Mekanisme kerja : 1. Vitamin E, antioksidan biologi dg reaksi
1. Mengikat radikal bebas redoks dan pengikatan radikal
bebas.Dalam kulit terdapat dalam
2. Mengikat radikal lipida bentuk teroksidasi sebagai ubikuinon
peroksil 10. Efek pada sel epidermal dan
3. Mengikat ion logam fibroblas untuk penderita psoriasis.

4. Menghilangkan sel 2. Vitamin A atau carotenoid, mekanisme


biomolekul hasil kerja melakukan kuensing triplet,
oksidasi oksigen singlet dan mengikat radikal
peroksida Dapat mencegah fotoaging .
Tretinoin, dalam krim emolien dengan
kadar 5, 21 dan 42 %. Turunan retinoid ;
isotretinoin, adaplane, tazaroten dan
retinol 21
Antioksidan untuk kulit
B. Antioksidan yang larut air 3. Urate, molekul
1. Askorbat, potensial reduksi tinggi, larut air,
efisien mengikat radikal anion terkumulasi di
superoksida, radikal hidroksil, dalam jaringan
hipoklorit, oksigen singlet, dan manusia dan
radikal peroksil larut air. Juga untuk terlibat dalam
regulasi biosintesis kolagen dan metabolisme
elastin purin. Dapat
stabilisasi
2. Glutation , didalam intraseluler vitamin C dalam
yang larut air. Disintesa dari serum, selain itu
glutamat, sistein dan glisine. dapat mengikat
Merupakan substrat dari ensim oksigen singlet,
reduksi. Di dalam kulit terdapat perosil dan
dalam bentuk glutation (GSH) dan hidroksil radikal.
Glutation disulfida (GSSG) 22
Vitamin C dengan
derivatnya Ada dua fungsi vitamin C :
1. Mereduksi pembentukan
komponen prazat melanin :
DOPAQUINON pada reaksi
VITAMIN C : Sebagai tyrosinase yg produksi
pencerah kulit , melanindari tirosin
digunakan secara topikal 2. Mengurangi warna gelap
→ bahan untuk pada kulit dengan oksidasi
memutihkan wajah melanin menjadi warna yang
lebih muda

Vitamin C lebih aman tetapi tidak stabil

23
Derivat Vitamin C yang lebih stabil

Vitamin C2 fosfat,
Vitamin C Vitamin C 2 sulfat
garam magnesium

Vitamin C stearat
24
Vitamin C2, 6-dipalmitat
Fotoaging : Merupakan proses penuaan yang disebabkan
oleh pemaparan sinar ultra violet yang berlebihan.
DATA TIPE KULIT
(setelah 35 sampai 45 menit terpapar matahari MED :
sesudah musim dingin )
Minimum
Tipe kulit Sunburn dan Tanning Eritema Dosis :
jumlah
I Mudah terbakar : tidak terbentuk tan minimal sinar
II Mudah terbakar : minimal terbentuk tan UV yang dapat
III Agak mudah terbakar : gradual tan (coklat menyebabkan
IV muda, normal )
kemerahan
V Terbakar minimal : mudah terbentuk tan
(coklat, normal)
pada kulit
VI secara individu
Jarang terbakar : terbentuk tan (coklat tua,
insensitiv)
Tidak pernah terbakar, pigmen
terbentuk(insensitiv)
SEDIAAN TABIR SURYA

Sinar ultra violet : Kekuatan dan jumlah sinar UV


panjang gelombang yang tergantung dari : geografis,
posisi, musim dan waktu
lebih pendek dari pada
faktor penentu : posisi
sinar tampak dibagi 3 matahari pada bumi dan musim
daerah :
Protektif : melanin yang
1.UV C : 200 – 280 nm diproduksi oleh sel
melanosit
2.UV B : 280 – 320 nm
3.UV A : 320 – 400 nm rendah : Caucasia  kasus
kanker kulit Kadar melanin
tinggi kulit sawo matang atau
gelap 26
ARBUTIN

Nama lain :
hydroquinon –β- D-
glucopyranocide

Fungsi : kemampuan mengkontrol produksi melanin dengan


menghambat aktivitas enzim tyrosinase dengan cara oksidasi
melanin
ASAM KOJAT ( KOJIC ACID)
-pyrone

Produksi dari hasil fermentasi mikroba : Aspergillus dan


penicillium spp. Fungsi ; Menghambat produksi melanin dengan
cara menghambat aktivitas ensym tyrosinase secara non
kompetisi. Terjadi chelat antara asam kojat dengan Cu yang ada
dalam group prostetik dalam enzym tyrosinase 27
HIDROKSIASID
Klasifikasi berdasarkan struktur
molekulnya,karakteristik dan
penggunaan yaitu :
1.AHA : alfa hidroksi asid
2.BHA : beta hidroksi asd
3.PHA : polihidroksi asid

Sifat fisiko kimia dapat hidrofilik dan hidrofobik, dengan


efek topikal yang sama tetapi potensinya berbeda :
asam glikolat, asam laktat, asan mandelat
PHA dan AHA : antioksidan dan tdk meningkatkan sel
yang terbakar pada saat pemaparan sinar UV
AHA : utk kosmetik
28
3. FORMULASI SEDIAAN HERBAL KOSMETIK
Produk preventif untuk kulit kering
Emolien atau Moisturiser

Emolien Moisturiser
melembutkan kulit, menahan fleksibilitas
mencegah kehilangan dengan adanya humektan
air

Mekanisme
memutuskan siklus pengeringan pada kulit dan memelihara
kehalusan kulit  meningkatkan kandungan air dan
penambahan humektan
30
Moisturizing Body Lotion
Bagian B :
Squalene 10 %
Bagian A :
Cetyl ester 0,25 %
Air 76,10 %
Cetyl alkohol 1,00 %
Propilenglikol 5, 0 %
Asam Stearat 4,5 %
Trisodium Edta 0,05 %
Dimeticon 0,25 %
Trietanolamin 1,20 %
Propyl paraben 0,10 %
Methyl paraben 0,25 %
Butyl paraben 0,05 %

Bagian C :
Bahan pelembab
Air 1,0 %
Propilenglikol Imidazolidinyl
Imidazolidinyl urea 0,05 % urea

31
Emollient Body Lotion

Isopropil miristat 4,0 %


Bahan pelembab
Gliseril monostearat 2,0 %
Propilenglikol
Asam Stearat 2,6 %
Cetina 1,0 % Bahan emolien
Robane (Squalene) 4,0 % Isopropil miristat,
Veegum 1,0 % squalen
Propylen Glycol 4,0 %
Trietanolamin 1,0 %
Air, parfum, preservative ad 100 %

32
Free preservative and self perserving
1. Surfaktan Efek bakterisid dan
Surfaktan : fungisida

zat aktif permukaan 1. Meningkatkan


menurunkan tegangan kelarutan pengawet 
permukaan  terjadi adsorpsi efektivitas >>>>
positif pada antar permukaan
2. Efek potensiasi dalam
dua cairan
sediaan
Fungsi :
3. Meningkatkan
detergen, foaming, wetting aktivitas antimikroba
agent, solubiliser, dispersant dan dari zat dengan cincin
co emulsifier halogenasi
33
2. Antioksidan dan 3. Alkohol dan bahan kimia
bahan pengkhelat menguap
Gabungan antara Ekstrak yang mengandung
antioksidan dan bahan
alkohol, fenol, ester, asam,
penghelat bersifat aldehida dan terpen mempunyai
sinergis sebagai anti efek anti mikroba
mikroba
Contoh : Larutan antispetik
BHA,BHT,Propil galat,
pencuci tangan dg alkohol 60 –
TBHQ (tertiar butyl 95 %, benang bedah dengan
hidroquinon) + EDTA  isopropilalkohol 70 -91,3 %
Sinergis anti mikroba
34
4. EVALUASI SEDIAAN KOSMETIK
Evaluasi Produk Kosmetik

• Evaluasi Fisika
Uji Stabilita
• Evaluasi Kimia

• Evaluasi Biologi - fungsi sediaan


- aspek mikrobiologi
- keamanan

36
Evaluasi Produk Kosmetik

Organoleptik Fisika-Kimia Mikrobiologi

penampilan pH Tes efektivitas


warna % air antimikroba
bau viskositas
aroma uk. partikel Angka kuman
sentrifugasi
bobot jenis
granulometri
konduktivitas elektrik
kadar zat aktif

37
Aspek Mikrobiologi Produk Kosmetik
Pengaruh mikroba pada produk kosmetik :
1. Bau tidak sedap pada produk
2. Rusaknya produk : tidak berefek, tidak aman lagi

+ pengawet
Bakteri
Mikroba
Ragi

Jamur
38
• Etil dan propil
Pengawet alkohol
• Asam
• Turunan fenol
• Untuk menghambat pertumbuhan mikroba
• Surfaktan
(bakteriostatik, bakterisid).
• Kompleks iodin
• Efektivitas dipengaruhi :
• Senyawa sulfur
1. Karakteristik pengawet
• Garam
2. Konsentrasi
fenilmerkuri
• Pemilihan berdasarkan :
• Antibiotik
1. Kompatibilitas dng komponen produk
• Lainnya
2. Toksisitas selektif
3. Bakteriostatik dan bakterisid (tgt
konsentrasi)
4. Spektrum kerja : sebaiknya luas
Metode Pertahanan Kulit

Tujuan : menahan masuknya mikroorganisme masuk ke


lapisan kulit yang lebih dalam

Pertahanan kulit :
1. Penggantian lapisan epidermal secara kontinu menuju arah
luar
2. Kandungan lembab yg rendah dari lap tanduk
3. Adanya flora normal kulit menyebabkan mikroba lain sulit
tumbuh di permukaan kulit
4. Mantel asam kulit  menghambat pertumbuhan mikrobal

40
Flora Normal Kulit

Kulit manusia normal membawa mikroba


 resident flora
1. Staphylococcus aureus
- dapat hidup pd lingkungan dng pH 2,6-10; optimum 6,8-8,2
- terdapat pada kulit, rambut, mulut, saluran cerna
- berbahaya bila dapat masuk ke area kulit terluka / terbawa aliran
darah
2. Staphylococcus albus
- hidup pada pH 5,5-8
- virulensi bervariasi, berbahaya bila masuk ke dalam aliran darah
3. Bacillus subtilis
- tidak patogen, spora dapat hidup pada minyak
Mikroba patogen : M. smegmatis, C. botulinum, P. aeruginosa, T. 41
purpureum
Perbedaan Bakteri dan Fungi

Sifat komponen Bakteri Fungi


Ukuran sel (mm) 0,5 -5 ragi 20 -50
kapang > 100
Dinding sel as.leikoat, khitin, glukosa,
as. muramat mannan, diamino
peptida pinetic acid

Membran sitoplasmik tidak ada sterol sterol

Sitoplasma tidak ada mitokondria ada mitokondria atau


atau endoplasmik endoplasmik retikulum
retikulum

Inti sel prokaryotik (tdk ada eukaryotik (membran 42


membran) tipis)
Uji Stabilita Produk Kosmetik

Sebagai indikasi tingkat stabilita relatif produk


pada berbagai kondisi sejak pembuatan hingga akhir
masa berlaku.
Peranan uji stabilita :
• Sebagai panduan pengembangan formula produk
kosmetik
• Memperkirakan usia guna sediaan & sbg sarana
konfirmasinya
• Sbg panduan dalam memantau aspek stabilitas
organoleptik, fisika-kimia dan mikrobiologi
43
• Menjamin keamanan produk
Setiap komponen bahan dapat
mempengaruhi
stabilita produk kosmetik.
Faktor lainnya :
Faktor yang
• Variabel formulasi
Mempengaruhi
• Proses fabrikasi
Stabilitas Produk
Kosmetik • Kondisi lingkungan
• Transportasi
Berdasarkan penyebabnya,
perubahan diklasifikasikan :
1. Ekstrinsik, jk ditentukan
faktor eksternal
2. Intrinsik, jk ditentukan oleh
seluruh faktor formulasi 44
Usia Guna Produk Kosmetik

• Adalah masa pemakaian produk yang masih


memberikan produk yg memenuhi syarat
• Waktu daluarsa = tgl produksi + usia guna
• Dapat dihitung dari ekstrapolasi persamaan
Arrhenius atau dari hasil penyimpanan retain
sampel pada uji stabilita jangka panjang

45
PRODUK UNTUK UJI STABILITAS 1. Produk Baru yang
diproduksi
2. Kemasan Baru
3. Perubahan
Formulasi/Perubahan
proses produk Bets
Produksi
Beberapa keadaan
yang perlu PRAMETER MUTU
diperhatikan : 1. Pemerian
1. Parameter 2. Warna
2. Kondisi 3. Kejernihan
3. Produk vs kemasan 4. Homogenitas
4. Batch test 5. Bau
5. Range konsentrasi 6. pH
fragrance 7. Berat jenis
6. Kondis setiap test 8. Batas jumlah mikroba
7. Analisis data 9. Aerosol : kecepatan dan pola semprot46
Perubahan bermakna pada uji
dipercepat ialah bila terjadi :
Sediaan kosmetik yang stabil dibatasi
1. Kehilangan 5% potensi dari
hanya untuk waktu 3 tahun :
kadar awal
2. Bila hasil urai melewati
Produk perawatan badan 2 tahun
nilai batas spesifikasi.
Emulsi minyak/air 1 tahun
3. Produk melewati batas pH
Pasta gigi 6 bulan
nya.
Sabun dari minyak tanaman 2 tahun
4. Gagal memenuhi
Tanaman obat 18 bulan
spesifikasi untuk
Sediaan vitamin 2 tahun
penampilan dan sifat-sifat
Sediaan diet 1 tahun
fisika seperti : warna,
Aqua medicinalis 1 tahun
pemisahan fasa,
resuspensibilitas, caking,
pengerasan, dlsbnya.
5. Pengujian jangka panjang
sampai 12 bulan, usia guna 47
We sell a dream
1.Innovative idea
2.Develop cosmetics technology
3.To form image of your cosmetics products
with packaging, specifics effect and
standardized with scietific information

48
49

Anda mungkin juga menyukai