Larutan Dan Konsentrasi Larutan
Larutan Dan Konsentrasi Larutan
Dimana :kalor pemutusan ikatan pelarut-pelarut Fraksi Mol ( X), molalitas (m) dan ppm. Berikut ini akan dibahas
kalor pemutusan ikatan zat terlarut- zat terlarut bagaimana mengungkapkan konsentrasi larutan beberapa satuan.
mol solut
Molaritas(M)
liter larutan Jika dinyatakan dalam liter, 200 mL menjadi 0,200 L. dengan
demikian molaritasnya adalah:
Larutan yang mengandung 1 mol NaCl dalam 1 L larutan
0,05 mol NaOH
mempunyai molaritas 1 M. Jika larutan ada larutan tertulis HCl 0,1 M Molaritas =
0,2 L larutan
berarti dalam satu liter larutan terdapat 0,1 mol HCl. Sekarang cobalah
= 0,250 mol NaOH/liter
diperhatikan suatu contoh yang memperlihatkan bagaimana
= 0,250 M NaOH
menghitung suatu larutan.
Alasan molaritas merupakan konsentrasi yang sangat berguna
adalah karena jika kita mengetahui molaritas suatu larutan, kita dapat
Contoh Soal 1. menentukan jumlah mol solut yang diinginkan dengan cara mengukur
2,00 gram natrium hidroksida, NaOH (senyawa yang banyak volumenya yang tepat. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai suatu
ditemukan dalam pembersih Drano), dilarutkan dalam air dan wadah yang besar dan berisi 0,250 M larutan NaOH dan misalnya kita
membentuk larutan dengan volume 200 mL. Berapa molaritas NaOH membutuhkan suatu reaksi jumlah NaOH tepat 0,250 mol. Label yang
dalam larutan? ada pada wadah itu tertulis setiap liter larutan mengandung 0,250 mol
NaOH, dengan demikian apa yang akan kita kerjakan adalah
mengambil sejumlah 1 L larutan dan kita akan memperoleh 0,25 mol
NaOH. Demikian juga, jika kita ingin membutuhkan 0,5 mol NaOH
Konsentrasi Larutan 5 Konsentrasi Larutan 6
untuk suatu percobaan, kita dapat mengambil larutan itu sejumlah 2 L Kemudian untuk menjawab soal ini kita mulai dengan
larutan dan jika membutuhkan hanya 0,125 mol NaOH, kita dapat mengubah arti molaritas yang tertulis menjadi faktor konversi, dengan
mengambil sejumlah 0,5 L (500 mL) larutan. Oleh sebab itu untuk demikian soal ini dapat dijawab secara tepat.
penggunaan molaritas secara tepat, kita harus mempelajari hubungan
mol suatu solut dengan volume larutan dan contoh-contoh berikut ini Penyelesaian:
memperlihatkan bagaimana hubungan ini dilaksanakan. Kita dapat mengubah bentuk soal ini menjadi:
Untuk 0,02 mol NaOH setara mL larutan NaOH 0,25 M
Contoh Soal 2 Untuk mengubah mol NaOH menjadi milliliter larutan, kita
Berapa mililiter dari larutan 0,25 M NaOH yang dibutuhkan untuk butuhkan faktor konversi “mol NaOH” dalam denominator. Karena kita
Untuk perhitungan, molaritas merupakan jembatan antara mol Dengan demikian kita ambil 80 mL larutan 0,25 M NaOH, yang
zat terlarut dan volume larutan. Pada label tertulis 0,25 M NaOH, berarti mengandung 0,02 mol NaOH.
dalam 1 liter larutan mengandung 0,25 mol NaOH. Angka ini dapat
digunakan sebagai faktor konversi yang langsung dapat digunakan atau Contoh Soal 3.
diubah lebih dahulu: Berapa gram NaOH yang ada dalam 50 mL larutan 0,4 M NaOH?
0,25 mol NaOH 1 L larutan Analisa: Kita dapat menulis soal ini menjadi:
atau
1 L larutan 0,25 mol NaOH 50 mL larutan setara dengan berapa g NaOH
Kita dapat juga mengubah volume menjadi milliliter dan ditulis sebagai Molaritas dapat digunakan sebagai faktor konversi suntuk
berikut: mengubah “mL larutan” menjadi mol NaOH dan kemdian kita gunakan
0,25 mol NaOH 1000 mL larutan massa formula NaOH untuk mendapatkan jumlah gramnya.
1000 mL larutan 0,250 mol NaOH
Penyelesaian :
37 g
mol zat terlarut 1,156 mol
Dit. Molaritas = ? 32,0 g mol
Penyelesaian : 1,156 mol
Kemolalan 0,680 m
96 1000g 1,1750 kg
1,84 kg/L x x
100 1kg
Molaritas H2SO4 =
Mr(H 2 SO 4 ) 2. Suatu larutan asam sulfat sebanyak 200 mL mempunyai konsentrasi
= 18,01 mol/L 20% berat, dan kerapatannya 1,200 g/mL. Hitung kemolalan larutan,
= 18 M Mr H2SO4 = 98.
Jawab :
Penyelesaian
1000g
Massa zat = ρ(Kg/L)xpersen(/100)x ρ(H 2 SO 4 ).%(H 2 SO 4 ).(1000g/1kg)
1Kg Molalitas H2SO4 =
M m (H 2 SO 4 ).ρ.ρ 2 SO 4 ).(100% %(H 2 SO 4 )).
Kemudian jika dalam larutan tersebut hanya terdiri dari satu
1,84 ( kg / L ).96 / 100. (1000g / 1kg )
macam zat terlarut dan pelarut saja, maka massa pelarutnya adala =
98( g / mol ).1,84 ( kg / L )(1 0,96)
sebagai berukut : = 244,9 mol/kg pelarut
Massa pelarut = ( kg / L) x (100% %)
= 244,9 m
molalitas = mol/Kg pelarut
ρ(kg/L) . % . (1000g/1kg)
molalitas =
M m (X).ρX).ρ( ).(100% %).
Normalitas (N)
Untuk zat padat yang dilarutkan dalam air molalitas (m) larutan Normalitas disefinisikan sebagai jumlah mol ekivalen dari suatu
dihitung dengan persamaan zat per liter larutan.
molekivalen
Normalitas =
m(X) 1 V(Liter)
Molalitas = x
M m (X) m(pelarut)
Atau
gram zat terlarut
Dimana m(X) = massa zat X dalam gram Normalitas
massa ekivalen x liter larutan
m(pelarut) = massa pelarut dalam kg
1. Hitung kenormalan larutan yang mengandung 36,75 g H2SO4 dalam ekuivalen suatu zat yng terlibat dalam suatu reaksi, yang digunakan
1,5 liter larutan. Mr H2SO4 = 98. sebagai dasar untuk suatu titrasi, didefinisikan sebagai
Jawab : 1. Asam basa Bobot ekuivalen adalah bobot dalam gram (dari) suatu
Massa ekivalen 49 zat yang diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan i mol
36,75 (1,008 g) H+
Kenormalan 0,50 N
49 1,50 2. Redoks. Bobot ekuivalen adalah botot dalam gram (dari suatu zat
Untuk padatan yang dilarutkan dalam air, normalitas larutan dapat yang diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan i mol
ditentukan denga rumusan berikut: elektro.
m(X) 1000 3. Pengendapan atau pembentukan kompleks bobot gram ekuivalen
= x xn
M m (X) V(ml) adalah bobot dalam gram (dari) zat itu yang diperlukan untuk
dimana n adalah banyaknya ekivalen setiap mol zat X., memberikan atau bereaksi dengan i mol kation univalen, ½ mol
kation divalen, 1/3 mol kation trivalen dan seterusnya
Menentukan Normalitas Larutan Pekat Hubungan bobot ekuivalen dan bobot molekul dapat
Cara menentukan normalitas larutan pekat dapat ditentukan dirumuskan sebagai berukut :
dengan persamaan Mr
gram ekuivalen =
96 1000g n
1,84kg/L x x
100 1kg dimana untuk asam basa n = jumlah mol ion H+, untuk Redoks n =
Normalitas = xn
M m (H 2SO 4 ) banyaknya elektron, dan untuk kompleks n = jumlah muatan kation.
Catatan
Parts per million (ppm)
Penyelesaian :
Fraksi mol
20
% berat NaCl = 100
menyatakan mol suatu zat per jumlah mol keseluruhan; 20 55
= 26,67 % berat
mol ( zat1)
X1 =
mol (total )
Contoh Soal 10 :
Konsentrasi dalam Persen . Hitung % W/W, CH3COOH dalam 5 mL cuka dengan kerapatan
Dalam bidang kimia sering digunakan persen untuk menyatakan 1,008 g/mL, yang mengandung 0,2589 g CH3COOH.
konsentrasi larutan. Persen konsentrasi dapat dinyatakan dengan persen
berat (% W/W), persen volume (% V/V) dan persen berat/volume (% Penyelesaian
W/V). 0,2589 g CH 3 COOH
% CH3COOH = 100
5 mL 1,008 g mL
a. Persen berat (% W/W) = 5,14%
gram zat terlarut
Persen berat (% W/W) 100
gram larutan b. Persen volume (% V/V)
mL zat terlarut
Persen volume (% V/V) = 100
mL larutan
Penyelesaian temperatur.
50
persen volume alkohol = 100
96,54
= 51,79% Parts Per Million dan Parts Per Billion
Contoh 13
Penyelesaian
1. Suatu larutan aseton dalam air mengandung 8,60 mg aseton
33
Volume alkohol semula 42,04 mL dalam 21,4 L larutan. Jika kerapatan larutan 0,997 g/cm3, hitung
0,785
konsentrasi aseton dalam (a) ppm dan (b) ppb.
42,04
Volume 100 42,04% Penyelesaian :
100
berat zat terlarut
(a) ppm aseton = 10 6 ppm
berat larutan
c. Persen berat/volume (% W/V)
Berat aseton 8,60 mg = 8,60 x 10-3 g
Konsentrasi Larutan 21 Konsentrasi Larutan 22
Berat air = 21,4 L x 1000 mL/L x 0,997 g/mL Penyelesaian :
= 21,4 x 104 g 117
117 g NaCl
8,60 g aseton 58,5
ppm aseton = 10 6
4
21,4 10 g air 2 mol
3000
= 0,402 ppm 3 kg air
18
(b) ppb aseton =
berat aseton
10 9 166,6 mol
berat air 2
fraksi mol NaCl 0,012
8,60 g aseton 168,6
= 4
10 9 = 402 ppb
21,4 10 g air fraksi mol air
166,6
0,988
168,6
jumlah mol zat terlarut Hitung fraksi mol H2SO4 dalam larutan yang mengandung 0,56 mol
fraksi mol zat terlarut
jumlah mol zat terlarut jumlah mol pelarut dalam 1 kg H2O jika diketahui Mr . H2O = 18 g/mol.
jumlah mol pelarut
fraksi mol pelarut
jumlah mol zat terlarut jumlah mol pelarut
Penyelesaian :
1000
Jumlah mo l air
18
Contoh Soal 14 55,56 mol
Hitung berapa fraksi mol NaCl dan fraksi mol H2O dalam larutan 117
g NaCl dalam 3 kg H2O.
c. KClO3 pekat 60 % yang berat jenisnya 1,530 d). Fraksi mol H2SO4
10. Berapa gram zat terlarut berikut yang diperlukan untuk membuat :
Konsentrasi Larutan 27 Konsentrasi Larutan 28
a. Larutan KCl 0,2 M sebanyak 2 liter
b. Larutan KMnO4 1 M sebanyak 250 ml
c. Larutan KMnO4 yang mengandung 2 mol Mn sebanyak 500 ml
d. Larutan Fe2(SO4)3 yang mengandung 5 ppm besi
11. Berapa mL larutan pekat yang diperlukan untuk membuat larutan
berikut :
a. Laruran H2SO4 0,1 N sebanyak 2 liter dari asam sulfat pekat (
97 %, berat jenisnya 1.84 kg/L)
b. Laruran HCl 1 M sebanyak 750 mL dari HCl pekat 32 % yang
mempunyai berat jenis 1,16 kg/L
c. Larutan HNO3 10 % sebanyak 2 liter dari HNO3 pekat 69 %
dengan berat jenis 1,40 kg/L
Konsentrasi Larutan 29
BAB II
KONSENTRASI PENGENCERAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajarari pada bagian bab ini, diharapkan
mahasiswa :
1. Menjelaskan prinsip-prinsip dalam pengenceran
2. dapat mlakukan pengenceran latutan dan
perhitungannya Gambar 2.1 Pelarutan dan Pengenceran
3. mengggunakan konsep pengenceran dalam mempersiapkan
larutan di laboratorium 2.2 Menentukan konsentrasi larutan hasil pengenceran
Pengenceran yang dimaksudkan dalam larutan kimia, yaitu
2.1 Pengertian Pengenceran memperbesar jumlah pelarut pada suatu larutan yang mempunyai
Dalam pekerjaan sehari-hari di Laboratorium, biasanya kita jumlah mol zat tertentu. Pengenceran yang biasa dilakukan adalah
menggunakan larutan yang lebih rendah konsentrasinya dengan cara dengan mengambil larutan yang mempunyai konsentrasi volume
menambah pelarutnya. Di laboratorium kimia membeli larutan senyawa tertentu kemudian ditambah dengan pelarut (aquades untuk pelarut air)
kimia dalam air yang konsentrasinya pekat, sebab cara ini adalah cara sampai volumenya sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengenceran
yang sangat ekonomis. Biasanya senyawa kimia yang dibeli ini jumlah mol zat terlarut yang ada dalam larutan tidak berubah, akan
demikian pekatnya, untuk keperluan sehari-hari larutan ini harus konsentrasi larutan berubah, hal ini disebabkan oleh perubahan volume
diencerkan. Proses pengenceran adalah mancampurkan larutan pekat pelarut.
(konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh
volume akhir yang lebih besar atau konsentrasi yang lebih kecil.
a b
0,1 mol 0,1 mol
Kon. NaCl = =4M Kons. NaCl = =2M
Gambar 2.2. a) 250 ml larutan CuSO4 2 M, b) larutan a yang sudah 0,25 liter 0,50 liter
ditembah dengan 750 ml pelarut
Gambar 2.3 Perubahan konsentrsasi yang terjadi dalm
pengenceran
N1 = konsentrasi (normalitas ) larutan sebelum diencerkan b. berapa meliliter aquades yang diperlukan untuk pengenceran.
Penyelesain:
Dalam contoh ini, kita menganggap penambahan volume dapat
Konsentrasi larutan HCl pekat (M1) sebagai larutan sebelum
diabaikan. Pada contoh di atas kiat anggap 200 mL H2O ditambah 300
diencerkan adalah :
mL larutan pekat menghasilkan volume total akhir 500 mL. hal ini
1,16(kg/L)x(32/100)x(1000g/1Kg)
sebetulnya kurang benar. Untuk kebanyakan larutan yang biasa M1 =
36,5(g/mol)
digunakan cara ini cukup memadai, tetapi untuk analisa yang harus
= 10,17 mol/L
tepat sekali, harus menggunakan labu takar. Pelarut harus ditambahkan
Konsentrasi larutan yang akan dibuat (konsentrasi larutan
sedikit-sedikit sampai volume larutan mencapai tanda garis yang
setelah diencerkan) adalah 1 M yang volumenya 1000 ml (M2 = 1
mengelilingi leher labu takar. Untuk memperoleh larutan dengan
mol/L; V2 = 1000 ml ), sehingga :
molaritas yang diinginkan, kita ambil sejumlah tertentu larutan yang
a. Volume larutan HCl pekat yang diperlukan adalah :
pekat dimasukkan dalam labu takar. Kemudian pelarut ditambahkan
M1 x V1 = M2 x V2
sedikit-sedikit sampai volume larutan mencapai tanda garis yang ada