OLEH
IR EDDY S. TUMENGGUNG, MM.
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
1 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Sumber pustaka untuk mata kuliah Dasar-dasar Pemasaran:
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
2 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Tata tertib perkuliahan:
5. Pakaian dll.
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
3 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Bab I. Defining Marketing and the Marketing Process
I. What is Marketing?
Definisi sederhana marketing: “Marketing is managing
profitable customer relationships.”
The twofold goal of marketing is to attract new
customers by promising superior value and to keep and
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
4 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
grow current customers by delivering satisfaction (Tujuan
ganda marketing ialah untuk menarik customer baru dan menjanjikan nilai
superior, mempertahankan serta meningkatkan customer-customer yang
ada dengan cara memberikan atau mendelivery kepuasan).
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
5 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
mendefinisikan marketing dan proses
marketing.
1.1 Marketing Defined
Pengertian lama, marketing yakni melakukan suatu penjualan -- telling and
selling -- tapi dalam pengertian baru yaitu “satisfying customer needs.”
Sehingga menjual (selling) dan mengiklankan (advertising) hanyalah bagian
dari sebuah bauran pemasaran yang besar (a larger marketing mix) – satu set
perangkat marketing yang bekerja-sama/saling terkait (work together)
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan membangun
hubungan-hubungan pelanggan.
Construct a
Understand the Design a marketing Build profitable Capture value
Marketplace and customer-driven program that relationships and from customers to
Customer needs marketing strategy delivers superior create customer create profits and
and wants value delight customer quality
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
6 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
II. Understanding the Marketplace and Consumer
Needs
Berikut pembahasan mengenai lima konsep inti pelanggan (customer) dan
marketplace: needs, wants, and demands; marketing offers (products,
services, and experiences); value and satisfaction; exchanges and
relationships; and markets.
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
7 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumer
akan terpenuhi melalui sebuah penawaran-penawaran
marketing (marketing offers) – suatu kombinasi dari
produk-produk, jasa-jasa, informasi-informasi, atau
pengalaman-pengalaman yang ditawarkan ke suatu
pasar untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan.
Kebanyakan penjual (sellers) membuat kesalahan-kesalahan dengan
memberikan lebih banyak perhatian khususnya ke produk-produk yang mereka
tawarkan daripada benefit-benefit dan pengalaman-pengalaman yang
diakibatkan oleh produk-produk tersebut. Para seller ini menderita apa yang
disebut “marketing myopia.” Mereka begitu terpaku (taken with) pada produk-
produk sehingga mereka hanya fokus pada keinginan-keinginan seller dan
kehilangan pandangan dari sudut kebutuhan kustomer. Mereka lupa bahwa
sebuah produk hanyalah sebuah alat untuk memecahkan sebuah masalah
konsumer.
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
8 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
building blocks” untuk mengembangkan dan mengelola hubungan-
hubungan customer.
2.5 Markets
Konsep-konsep pertukaran dan hubungan-hubungan
mengarah ke konsep suatu pasar. Sebuah pasar ialah
sekumpulan pembeli aktual dan potensial dari suatu
produk. Pembeli-pembeli ini berbagi suatu kebutuhan
khusus atau keinginan yang dapat terpenuhi melalui
hubungan pertukaran.
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
9 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Walt-Mart tidak akan bisa memenuhi janjinya untuk harga-harga yang murah
(low prices), kecuali para suplaiernya menyediakan barang-barang pada harga-
harga rendah. Demikian juga Ford, tidak bisa mendeliveri kualitas tinggi kepada
para pembeli mobil, terkecuali para dealernya menyediakan pelayanan-
pelayanan yang prima (out-standing services).
Company
(marketer)
Marketing End
Suppliers
intermediaries Users
Competitors
Environment
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
10 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
3.1 Selecting Customer to Serve
Perusahaan, pertama harus memutuskan siapa yang dilayani
(who it will serve?). Caranya dilakukan dengan membagi pasar
menjadi segmen-segmen pelanggan (market segmentation) dan
memilih segmen mana yang akan dilayani (target marketing).
Sehingga, manajer pemasaran harus memutuskan pelanggan mana yang
mereka jadikan target dan pada tingkat, waktu, dan sifat dari permintaan. Secara
sederhana, manajemen pemasaran adalah pengelolaan pelanggan dan
pengelolaan demand.
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
11 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Ada lima konsep alternatif dimana organisasi-organisasi
mendesain dan melaksanakan strategi-strategi pemasaran
mereka berdasarkan atas konsep ini:
- The production concept
- The product concept
- The selling concept
- The marketing concept, and
- The societal marketing concept
1. The Production Concept
The Production Concept beranggapan bahwa konsumen akan menyenangi
produk-produk yang tersedia dan sangat terjangkau/murah. Oleh karenanya,
manajemen akan fokus pada perbaikan produksi dan efisiensi distribusi.
Konsep ini merupakan orientasi tertua yang digunakan para
pengusaha/penjual.
Konsep produksi masih merupakan philosophi yang berguna dalam dua type
situasi. Pertama terjadi bila permintaan akan produk melebihi suplai. Disini
manajemen akan mencari cara-cara untuk meningkatkan produksi.
Situasi kedua terjadi bila biaya produksi terlalu tinggi dan perbaikan
produktifitas diperlukan untuk menurunkannya.
Contoh, philosophy Henry Ford sewaktu menyempurnakan produksi mobil
Model T dengan mengurangi biaya sehingga lebih banyak konsumer dapat
membelinya. Dengan bercanda Henry Ford menawarkan kepada konsumen
sebuah mobil dengan warna apa saja sepanjang mobil itu berwarna hitam.
“He joked about offering people, a car of any color as long as it was
black”
Meskipun terpakai dalam beberapa situasi, konsep produksi dapat mengarah
ke “marketing myopia”
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
12 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Tapi mereka sering terkaget-kaget. Pembeli mungkin saja mencari solusi
terbaik untuk masalah tikus rumah tapi tidak terlalu penting untuk sebuah
perangkap tikus yang lebih baik. Lebih-lebih lagi, sebuah perangkap tikus
yang baik tidak akan terjual terkecuali pabrikan mendesain, mengemas, dan
harganya menarik, menempatkannya dichanel distribusi yang memuaskan,
menarik perhatian orang-orang yang membutuhkan, dan meyakinkan pembeli
bahwa produk ini adalah produk lebih baik.
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
13 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
philosophy”, konsep pemasaran adalah berorientasi kepada pelanggan
“sense and respond philosophy.”
Selling Profits
Existing and
Factory products through
promoting sales volume
Profits through
Market Customer Integrated
customer
needs marketing
satisfaction
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
14 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Dibanyak kasus, sayangnya pelanggan tidak mengetahui apa yang mereka
inginkan atau bahkan apa yang mungkin.
Contoh, 20 tahun yang lalu, berapa banyak konsumen yang pernah berfikir
untuk meminta atau menanyakan telepon cell, mesin fax, home copiers, 24-
hour online buying, DVD players, dan lain-lain? Situasi ini menuntut
“customer driving marketing”- memahami kebutuhan-kebutuhan pelanggan
rata-rata lebih baik dari yang pelanggan sendiri lakukan dan menciptakan
produk-produk dan jasa yang akan cocok dengan kebutuhan yang ada,
sekarang dan nantinya.
Ketika pimpinan visioner Sonny, Akeo Morita, mengatakan:
“Our plan is to lead the public with new products rather than
ask them what kinds of products they want. The public does
not know what is possible, but we do.”
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
15 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Produk-produk dikemas dalam kemasan yang menarik, tapi menimbulkan
sampah dan polusi. Sehingga memuaskan keinginan-keinginan jangka
pendek konsumen, keberhasilan luar biasa usaha fast-food dapat
merugikan kesehatan masyarakat dan menyebabkan problem-problem
lingkungan jangka panjang.
Society
(Human welfare)
Societal
Marketing
concept
Consumers Company
(Want satisfaction) (profits)
Johnson & Johnson melakukan ini dengan baik. Perusahaan ini peduli terhadap
kepentingan masyarakat yang diringkas dalam dokumen perusahaan yang
disebut “Our Credo,” yang menekankan kejujuran, integritas, dan menempatkan
orang-orang didepan sebelum keuntungan. Dengan credo ini, J & J lebih memilih
resiko kerugian besar daripada memberikan sejumlah atau dari salah satu
produknya yang buruk .
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
16 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Manajemen J & J telah belajar untuk melakukan apa-apa yang benar yang
memberikan keuntungkan kepada konsumen dan perusahaan.
………….
SELAMAT BELAJAR
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
17 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana
Manajemen Pemasaran
‘12 Pusat Pengembangan Bahan Ajar
18 Ir. Eddy S. Tumenggung MM. Universitas Mercu Buana