Anda di halaman 1dari 64

:STAKAAN

I.SIPAI{
tA TIMUR

)21
TEORI DASAR
RANGK/IIAN
LISTRIK

\.
TEORI DASAR
RANGKAIAN
LISTRIK
DJOKO SANTOSO, MPD
H. RAHMADI HERU SETIANTO, MPD

Penerbit :
LaksBang Mediatama
Jl. Plosokuning Raya Minomartani Yogyakarta
E-mail : laksbang-media@yahoo.so.id

I
TEORI DASAR RANGKAIAN LISTRIK PENCIAI|TAR PENERBII

DJOKO SANTOSO, MPD


H. RAHMADI HERU SETIANTO, MPD
Dengan rnenguclp syukur Alhandulillah penerbit sampaikan atas
keserpatan yang Allah SNT berikan sefringga bisa nenebitkan hrku yang saat ini
ada dihadapan para pernbaca, dalam cetakan yang kedua. Penerbit marcsa
Editor : tersanjung ketika dihufurgisalbh satr-r penulis unhrk nrenerbitkan h.rku Teori Dasar
Rangkaian Liskik yang telah beredar di pasaran pada cetakan pertanp. ttrlemang
Dra. SitiAsmah Khairiyah, S.Pd. edisi I cetakan pertarna ini bukan nrenggunakan penerbit LaksBarg tVbdiatarna
nanLn htburgan penulis dengan penert t sudah terjalin sejak lann' sehingga
Perulis rrefiasa lebih senang apab*la bukunya diterbitkan oleh penerbit LaksBarg
' *Desain
lsi & Cover : Rizqi
l/ediatarna Yogyakarta.
Dasar{asar Rangkaian Listrik diberikan di Perguruan Tinggi Tingkat Dflonn
I
dan Str:ata satu, namun juga diperuntr-*<kan bagi mereka yang bersentuhan dengn
.t
dasar kelistikan. &.rku ini berisi penrbahasan nrengenai Hukunrhukum Dasar,
\:-
i seperti l-{ukum Ctm, Hukrn Kircfrhoff, rargkaian tahanan seri parallel, transfornnsi
.:-t-l i
bntang segrtiga, teorima superposisi, Theorima Thsrcnin, Theorina Nlorton,
t ooTt -gir. l, Oktober 2006 Elangan t<snd*s, lisffik arus bdak-bali( analisa nangkaian RLC, resonansi, daya
9lo. ' 1q fi$etakan
Cetakan ll, Agustus 2009
dan faktor daya, pinsip tiga fasa. IvHeri yang dibahas mencakup teoli-teori singkat,
oontotrcontotr soal dan sml-soal latihan dengAn lnrapan dapat menpennddt
dalam penr*ranan bagi para penakainya.
Penerbit dan Penulis berfrarap serncgE buku ini dapat nenbantu
perpuasaan nateri kuliah Rargkaian Usfik sebagai salah satu nata kuliah dalam
nnnydesaiakan studi baik ditingkat diplana rrElupun di starta satu.. Terinakasih
perertit sanpaikan kepada sar.rdad Dra. Siti Asrnah Khairiyah, S.Pd., M'Si. yang
Penerbit : bersedia rneriadi edilor pada catakan yarg kedm ini. Sennga jaih payal'nya
LaksBang Mediatama nerdapatkan balasan )arg setinpal dad Allah SWT amin anin yaarobbal 'alamin.
Jl. Plosokuning Raya Minomartani Yogyakarta Perprbit jrlga bertrara sglrnga keriasarn ini berlanjut di karya-karya ilmiah penulis
E-mail :laksbang_media@yahoo.co. id yrarg d<an dabng. Akhirnya penerbit bertrarap kepada para penbaca buku ini,
karera nranang sebagai seorang nalrcia yarg tak pernah luptn dari kesalahan dan
kekhilahn rnohon saran dan kritik yarg sifatnya nrernbangUn derni perbailen hlku
)Eng akan datang dan d4d dialamaU<an di alannt enpil
laksbang_rnedi@ratpo.oo. iJ.
]SBN : 979-9943-64-T :

Yogyakartafutstts 2009

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Hak Cipta Ada Pada Penulis, dilarang memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin dari penulis.
Penertit

I
KAIA PENC,AI{TAR

Dengan rnengucap syukur dan terirnakasih atas karunia Tuhan Yang DAFTAR ISI
[\/aha Kuasa, sehingga dapat tersusun karya ilniah yang berbentuk buku
Teori Drear Rangkaian Listrik. Dasardasar Rangkaian Listrik diberikan di
Perguruan Tinggi TirEkat Diplonn dan Strata satu, narrun juga
diperuntukkan bagi mereka yang bersentuhan dengan dasar kelistrikan. Buku BAB I
ini berisi penbahasan nengenai Hukunrhukum Dasar, seperti Hukum Ohm, PENDAHULUAN """""";""""' 1

Hukum Kirchhoff, r:angkaian talnnan seri parallel, transformasi bintang l.Resistansi """'^"""""""' 1

segitiga, teorina superposisi, Theorima Thevenin, Theorima Norton, Bilangan 2.lnduktansi................-. """"""""""""' 2
Kompleks, listrik arus bolak-balik, analisa rangkaian RLC, resonansi, daya 3.Kapasistansi............'. """"""""""""' 3
dan fakor daya, prinsip tiga fasa. Materi yang dibahas nencakup teoriteori
singkat, cmtoh-contoh soal dan soal-soal latihan dengan harapan dapat BAB II
rnempernudah dalam pernaharnan bagi pana penukainya.
Penulis berharap serrrrga buku ini dapat rnernbantu penguasaan
RANGKAIAN DC RESISTIF ........'.""""" 5
A.Hukum Ohm .........' """"' 5
nnteri kuliah Rangkaian Listrik sebagi salah satu neta kuliah dalam B.Hukum Kirchhof """"":""""""""""' 6
rnenyelesaiakan kebulatan studi. Penulis ucapkan Terinn kasih kepada
C.Rangkaian Tahanan Dihubungkan Seri dan Paralel """"""' 10
semua pihak teMann kepada Penerbit l*ksBang Mediatann Yogyakarta D.Transformasi Elintang (v) 'Segitiga (a)
yang telah rnenerbitkan buku ini di edr$ orrtanlo cetakan yang k*duaini, Dan Sesitiga (a) - Eintitq (Yi..........-.. """""" 12
sennga kerjasarna ini berlanjut di karya{<arya ilmiah yang akan datang. E- Teorema Slperpoabi """"""""""" 16
Akhimya tiada gading yang tak reta( penulis rnenyadari keterbatasannya dan F. TeonemaThewnin """' 23
penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya nembangun deni perbaikan G Teorerna Norton """""' 27
buku yang akan datang.
BAB III
BI,ANGAN KOMPLEK........... ........""" 35
A.Penjumlahan dan Pengurarlgan PasortBilangan komplek """""""" """ 37
e.perl€tian dan Pembagian Pasor/Bilangan Komplek " " " " " " " " " " " " " " "' 40
Yogyakarta Juli2009
BAB IV
LISTRIK ARUS BOI-AK BALIK """"""" /t3
A.Pengertian Arus Bolak-Balik """"" 43
g.Ter;ntufnya Tegangan Dan Arus..."""" """" 43
C.Frekuensiian perio0e................ """""""""""' 46

Penulis E.Harga Efektif dan Harga Ratia-Rata ':"t"""""" "" ' "" 48
F.Tahinan Mumi (R) Oia-iiri Arus Bolak-Balik ""' 51
r
vill RANGKAIAII USTRIK

Bolak-Balik.
H.lGpasibrMumi(C) DialiriArus ......54
Bolak-Ba1ik...........
l.R dan L Dihubung Seri DialiriAnrs ........... 56
..........
J. R dan C Dihubung Seri Dialiri Arus Bolak-Balik ......... 58 BAB I
K. R, L, dan C Dihubung Seri Dialiri Arus Bolak-Ba1ik................................ 63
Bolak-Balik
L. R dan L Dihubung Paralel Dialiri Arus ............... 67 PENDAHULUAN
Bolak-Balik
M. R dan C Dihubung Paralel Dialiri Arus ........... 69
Bolak-Balik
N. R, L, dan C Dihubung Paralel DialiriArus .......72 Teori rangkaian listrik berasal dari hukum dasar fisika yang diperoleh
ADM|TANS|..................
o. METODE ....................74
P. Resonansi.................. .................... 81 Couloumb(1885), Ohm (1827), Faraday (1831), dan Kirchoff(1857). Bilangan
..........
Q. Daya dan Faktor Daya ..,.....92 dalam kurung menyatakan tahun saat hukum bersangkutan menyandang
namanya untuk pertama kali dipublikasikan.
BAB V Dalam rangkaian listrik ada tiga jenis hubungan dan terdapat tiga macam
srsrEM T|GA FASA ............ 103 unsurrangkaian yang terlibat di dalamnya. Hubungan dan macam ketiga unsur
A. HubunganBintang (Y).............. .................... 104 rangkaian tersebut adalah:
B. Huburlgan Segitiga ( A ) ........... ..................... 106
l. Unsur rangkaian yang memerlukan tegangan sebanding dengan arus yang
mengalir di dalamnya. Konstanta pembandingnya disebut resistansi.
DAFTAR PUSTAKA ,,.............117
Konstanta atau parameter rangkaian tersebut erat hubungannya dengan
pengguniun t€naga yang menghasilkan panas dalam rangkaian.
2. Unsur rangkaian yang mernbutuhkan tegangan sebanding dengan turunan
waktu atau kecepatan perubahan arus yang mengalir di dalamnya.
Konstanta pembandingnya disebut induktansi. Parameter rangkaian
tersebut crat hubungannya dengan medan listrik rangkaian.
3. Unsur rangkaian yang mernerlukan arus sebanding dengan turunan waktu
tegangan diantara kutub-'kutubnya. Konstanta pembandingnya disebut
kapasitrnsi. Parameter rangkaian tersebut erat hubungannya dengan ntedan
listk rangkaian.

Dalam mempelajari rangkaian listrik perlu mengenal elemen resistor,


induktor, kapasitor. Apabilaelemen-elernen tersebut sudah diketahui, maka baru
dipelajari hubungan antara tegangan dan arus dalam unsur rangkaian.

1. Resistensi
Elemen rangkaian listrik yang berupa resistor disebut juga rcsistrnsi atau
hambatan mempunyai sifat menghambat arus listrik yang lcwat patlanya.
Tegangan yang melalui elemen adalah berbanding langsung tlcngan nrus yitng
2 RANGKAIA'.I LISTRIK

mengalir melalui elemen tersebut dan dapat dituliskan :

U:I.R (t*l) di
Dengan pengertian : u= L- Volt 0-3)
U : tegangan dalam satuan Volt dt
I : arus yang mengalir dalarn satuan Ampere Dengan pengertian :

R: Resistansi elernen dalam satuan Ohm u : tegangan dalam satuan Volt


i: arus yang mengalir dalam satuan Ampere
1
_R t : waktu dalam satuan detik
r-------t^r L : induktansi dalam satuan Henry
+
u Besarnya daya yang diserap oleh induktansi adalah pe*alian tegangan
Gambar I dan arus.
- I
Larnbang Resistansi di
P=[J.I: Li- Watr ........ (I-4]
Besarnya daya yang didisipasikan oleh nesistansi adalah dt
UU'
P: U . 1= (I.R) . I = P . R = U = .........0 - 2) 3. Kapeslstrnsi
- RR -\ryatt Elemen rangkaian listrik yang berupa kapasitor juga disebut kapasitansi
2. Indultrncl mempunyai sifat mempercepat arus listrik yang lewat padanya serta menggeser
Elcnrn rangkaian listrik yang bcrupa indulctor disebut juga induktansi tegangan tersebut terhadap arus yang melewatinya. Pada tistrik DC hanya
menpunyai sifat rnenghambat arus listrik yang melalui pada bahan terscbut berfungsi saat dihubungkan ke sumber, kernudian tidak berfungsi lagi, rctapi
serta menunda timbulnya anrs tertradap tegangan yang terpasang. Pads listrik dalam lisrik AC akan bcrfungsi terus menerus selama masih terhubung dengan
DC berfungsi saat dihubungkan ke sumber, setelah terhubung tidak berfirngsi sumber. Kapasistansi didefinisikan sebagai konstanta pembanding yang berlaku
lagi, tetcpi dalam arus listrik AC akan berfungsi terus menerus selama masih pada persamaan arus dalam dua plat konduktor pararel dengan pemisah isola-
terhubung dengan sumber. Induktansi didefinisikan sebagai konstanta tor seperti ditunjuktan pada persamaan I - 5.
pembanding yang berlaku padapersamaan tegangan dalam kumparan konduktor
s€eerti ditunjukkan persamaan ( I - 3)
i..
i
F-Jl- .
offir
L
-c +"
u
+-
u Gambar l-3
Gambar I Lambang Kapasistansi
- 2
Lambang Induktansi
4

du BAB II
i: c-funp€re .(I=5) RANGKAIAN DC RESISTIF
dt

Dengan pengertian: A- Hukum Ohm


i : arus yang mengalir dalam satuan Amp€re Hubungan antara tegalrgan dan arus pada sebuah resistor dinyatakan
u : tegangan dalam satuan Volt dengan Hukun Ohm. Hukum Ohm berbunyi :
t : waktu dalam satuan detik " Tegangan pada sebuah resistor sama dcngan anrs yang mengalir mclalui
C : kapasisansi dalam satuan Farad resistor dikalikan dengm besar reistar sinya".
Besarnya daya yang diserap oleh kapasistansi adalah perkalian tegangan Dan dapat ditnliskan :

dan arus. U : I. R..................(II-l)


.du Atau
P=U. [: C. U-Watt ...............0-6) [ = U/R .....0t-2)
dt Rangkaian listrik scnrmit apapun dalam pcnganalisaannya ujung{dtmgnya
akan meoggunakan hukum Ohm- Irbih jelasnya gambar 2 -l di
bawah.

Gambar2- I
Rangkaian untuk Hukum Ohm

Hukum Ohm berlaku untuk rangkaian arus searah maupun rangkaian arus
bolak-balik.
Contoh:
Perhatikan gambar 2 - I di atas . Tentukan besarnya arus l,.1ikn beuntyn
RANGKAIAN LISTRIK
6

tegangan U = 6 Volt dan besarnya resistansi R : l5 O.


Secara matematika hukum ini dituliskan sebagai berikut ;

Jawab:
li = 0 .......0r-3)
+i,
i,+ir- i, - in =0
I =U/R
: 6115 = 0,4 A
Dengan pengertian :

i, i2 , i5 adalah arus yang masuk dan diberi tanda positip


B. Hukum Kirchhoff
i, ir adalah arus yang keluar dan diberi tanda negatip
Dalam memecahkan persoalan-persoalan rangkaian yang kompleks
diperlukan hukum-hukum dasar yang sacara langsung akan mcnuju ke analisis
Contoh:
sistematis dari rangkaian listrik. Hukum terscbut dikenal seblgai hukum
Perhatikan gambar 2-2 diatas. Tentukan hsarnya arus i, jika besarnya
Kirchhoff. Hukum Kirchhoffada du4 yaitu pertama hukum Kirchhoffuntuk
anrs i, :0,5 A, ir: 2 A. i1 = 4 A, dan i, :0,75 A.
arus dan yang kedua hukum Kirchhoffunnrk tegangan.
Jawab:
Hukum Kirchhoff untuk arus biasa disebut dengan hukum Kirchhoff [,
yang berbunyi
fi=o
:
ir+i2-ir-i.+ir:0
ir= i.- i, - r, -i,
"Bahwa jumlah aljabar dari anrs yang masuk (menuju) dan arus yang
= 4-0,5 -2-0,75
keluar (meninggalkan) pada suatu node atau simpul atau junction sama
= 0,75 A
dengan nol".
Hukum Kirchhoffuntuk tegangan biasa disebut dengan hukum Kirchhoff
II, yang berbunyi :
Lebih jelamya perhatikan gambar 2 -Z di bawah
"Bahwajumlah aljabar dari tegangan pada suatu lintasan tertutup sama
dengan nol "

Lebih jelasnya perhatikan gambar 2 - 3 di bawah.

RI
D

It'r-r t
F ILop F
L-"--l
Uambar 2 - 2 Gambar 2 - 3
Simpul Di dalam Sebuah Rangkaian Rangkaian Lintasan tertutup
--__l

f RANGKAIAN LISTRIK

Iu:o .... 0I-4) atau


Lintasan A - B- C, dimulai dari titik A (searah jarum jam) u2+l,q+l.R'-U,:0
u,-1.R,-I.&-ur=0 4 + l.7o + I.5o - lo: o
Jika dimulai dari titik A, tetapi arahnya berlawanan jarum janl maka : r:(10 -4)t120
ur+l.q+I.R,-u,:0 : 0,05 A

Petunj uk penggunaan hukum Kirchhoff 2. Rangkaian seperti gambar di bawah. Tentukan besarnya arus I,.Ir. dan I,
Secara urnum hukum Kirchhoff ini dipergunakan untuk menghitung
besarnya arus listrik pada sambungan-sambungan yang terdiri dari beberapa ul=9u

rangkaian tertutup. Oleh karena itu perlu diperhatikan petunjuk penyelesaianny4


yaitu:
' Dalam perjalanan (arus) yang melewati sebuah sumber tegangan dari ter-
minal'negatip (-) menuju ke terminal (+) menimbulkan potensial dan oleh
karenanya tegangan tersebut akan didahului dengan tanda positip (+)
' Di pihak lain dalam perjalanan (arus) dari terminal positip (+) ke terminal
negatip (-) menimbulkan penurunan potensial dan oleh karenanya tegangan
ini akan didahului dengan tanda negatip (-) Jawab:
' Dalam perjalanan melalui sebuah resistor di mana arah perjalanan (loop) Loop ABCA
tersebut searah dengan arah arusny4 maka penurunan tegangan akan u,-1.1, -5.1r-u, - 3.1,=0
didahului dengan tanda negatip (-) 9V-llr-512-2V-3.1,=0
' Dalam pedalanan melalui sebuah resistor di mana arah perjalanan (loop) 4lr + 5lr= 7 V ................(l)
krtentangan atau berlawanan dengan arah arusnya, maka penurunan loop DBCD
tegangan akan didahului dengan tanda positip (+) -Ur+4. I, + I .1, - 5.Ir- Ur:0
-3V+5.I,- 5.Ir-2Y=A
Contoh: 5. I3 - 5 . Ir: 5V ......(2)
l. - 3 di atas. Tentukan besarnya
Perhatikan gambar 2 arus I, jika besarnya Pada titik pencabangan C, besarnya arus :

U, 10Y R, -50Q, R2 =70C)dan U, : 4v'


: I, = I.+ Ir
Jawab: Jika dimasukkan dalam persamaan (l), maka didapat :

u,-I.R,- L\ U,:0
- 4(Ir+lr,*5lr:7Y
l0- L50 - I.70 -4:0 912+ 4lr: 7V
1=(10_4\tt20
= 0,05 A
f
10 RANGI(AIAN LISTRIK 11

Persamaan(l)x5 ) 45lr+ 20I, = 35V & = R, + q+ R3 .......,,..... (II _ 5)


Persamaan(2)xa ) 20lr+ 20lr= 20Y Besarnya tegangan pada masing-masing tahanan bergantung pada harga
tahanan tersebut. Jumlah tegangan total dari ketiga tahanan tersebut sarna
65 12 = lsv dengan tegangan sumber (U"), sehingga dapat dituliskan :

l2 = 15165 U,:U, *U, * U, ..r.... (II -6)


: 0,23 A Gambar 2 - 5 menunjukkan rangkaian yang dihubungkan paralel. Tiga
Masuk persamaan (2) buah tahanan R,, R. dan R, dihubungkan paralel dan ujung-ujungnya
5 Ir - 5 (0,23) :5 V disambungkan pada tegangan sumberU,. Pada rangkaian paralel tegangan pada
I, =(5+ l,l5)/5 tiap komponen adalah sama dengan tegangan sumber U, = U, : Ur=' Ur
=123A
I, = Ir+ I, I1 R1

: 0,23 + L,23
' : 1,46A

C. Rangkaian Tahanan Dihubungkan Seri dan Paralel


Terdapat dua macam cara untuk menghubungkan komponen-komponen
satu sama lain dalam rangkaian listrik, yaitu secara seri dan paralel. Gambar 2
- 4 menunjukkan rangkaian yang dihubungkan secara seri'
Gambar 2 - 5
R{! ctr!
Hubungan Paralel

Pada rangkaian gambar 2 - 5 terdapat tiga buah cabang, yaitu :


Cabang I tahanan sebesar R,.arus yang mengalir I,
Cabang [I tahanan sebesar &.*t yang mengalir I,
Cabang III tahanan sebesar \,*t yang mengalir I,
Gambar 2 - 4
Besamya arus yang mengalir melalui tiap-tiap tahanan bergantung pada
Hubungan Seri
besar nilai tahanan tersebut. Jumlah total arus yang mengalir melalui tahanan-
[ahanan sama dengan arus total (I,)
Ujung-ujung titik A dan titik D disambungkan pada sumber tegangan Us.
I,=I, +I, + I, (II -7)
Jika arus listrik yang mengalir dalam rangkaian sebesar I ampere, maka
Sedangkan besarnya tahanan pengganti (ekivalen) dari gambar 2 5 dr
besarnya arus yang mengalir pada semua tahanan (R,. \,dan Rr) adalah sama.
atas adalah :
Sedangkan besarnya tahanan total adalah merupakan jumlah tahanan-tahanan
R, \.dan \.
12 RANGKAIAN LISTRIK 13

llrl i .R + R .R +R .R
RtDDCcl
1r
0r-8) j &= (rr- l0)
\R,qq RI

R..q+\.R"+R".R.
D. Transformasi Bintang (O - Segitiga (D) Dan Segitiga (D) - \= (rr - ll)
Bintang (U) q
Dalam memecahkan masalah rangkaian listrik yang kompleks tidak dapat
disederhanakan hanya menggunakan kombinasi seri dan paralel saja. Untuk Dengan pengertian :

memecahkan rangkaian semacam ini sering digunakan transformasi Y - A atau \, \. R,t tahanan pada hubungan bintang (Y)

sebaliknya A - Y. Cambar2 -6 menggambarkantransformasi Y - A. R,, &. \ , tahanan pada hubungan segitiga (A)
Sedangkan gambar 2*7 menggambarkan transformasi A - Y.

\
Gambar 2 -6
Transformasi Y -A Gambar 2 - 7
Transformasi A -Y
Apabila kedua rangkaian diharapkan setara, maka resistansi antara setiap
pasangan kutubnya harus sama, baik untuk Y maupun A" Tiga persam:um Hubungan transformasi A- Y adalah :

dapat ditulis kesetaraan ketiga pasang resistansi kutub tersebut.


Hubungan transformasi Y 'A adalah :
R.R tc

R" .\ + \.R" +\ .R.


R,=
R+R+R
rba
R,=
14 RANGIG]AN LISTRIK

R. .q
* 13)
&= 0r
R+R+R
lDc
Rr
g+4+ 5 l8
\ .R" 4.5 20

\= (rr - 14) R, = l,ll O


R.+\+R" 9+4+5 18

Contoh: 5.9 45

Rangkaian seperti diperlihatkan pada ganrbardi bawah. Tennrkan besarnya \ :-=_ = 2,5 f!
arus I 9+4+5 18

Jawab:
Gambar rangkaian akan berubah lagi seperti berikut :
Rangkaian diubah lebih dahulu dari bentuk segitiga ke bentuk bintang
16 RANGKAIAN LISTRIK 17

\,=9+\=9+l,ll=l0,llo kontrol berada di luar jaringan yang mengandung sumber-sumbeq sehingga


pengontrol-pengontrol tidak berubah ketika sumber-sumber bertindak pada suatu
Ro: 6 +\ = 6 + 2,5 = 8,5 C) waktu. Superposisi tidak dapat langsung diterapkan pada perhitungan daya,
karena daya dalam sebuah elemen sebanding dengan kwadrat arus atau kwadrat
Rangkaian akan berubah lagi seperti gambarberikut: tegangan, yang mana hal tersebut adalah tidak linier. Lebih jelasnya perhatikan
gambar2-Sdibawah.

rtz
I3

R2

a.

\ = \,//R,
l0,l I . 8,5
: 4,62 Cl
l0,ll + 8,5
t2
I --- = 1,813 A
4,62 +2
bc
E. Teorema Superposisi Gambar 2 - 8
Suatu rangkaian yang benifat linier (mernenuhi penamaan u : i . R; u = Analisis Rangkaian dengan Teorcma Superposisi
L dildt; atau i : C du/dt), maka respon yang disebabkan oleh beberapa bual (a) Tanggapan Rangkaian Secara Keseluruhan
sumber tegangan atau sumber arus sama dengan jumlah aljabar respon yanl (b) Tanggapan Rangkaian Berdasarkan Sumber Tegangan U,
diakibatkan oleh sumber-sumber itu jika bekerja sendiri-sendiri, sedangkar (c) Tanggapan Rangkaian Berdasarkan SumberTegangan U,
sumber yang lain diganti dengan tahanan dalamnya saja. Prinsip ini diterapkal
karena hubungan linier antara arus dan tegangan. Dengan sumber-sumber yanl
saling bergantungan, supelposisi hanya dapat digunakan bila fungsi-fungs
18 RANGKAIAN LISTRIK

Arus yang mengalir pada \ adalah : R, +\,


I" I2" (fi -24)
ll = I, *lz (rr- ls) \ + R, +\,
Atau
q
Ir:I' +t^ (rr - 16) I," = [2' (rr - 25)
q+ R, +\,
I, = I,' +( - I," ) (rr * 17) Atau
Ir" :I2" -I" (rr - 26)
I, = Ir" +( - Ir') (rr - l8)

ul Contoh:
Ir' (rr - le) Rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
*.* Rar
R'

& *R*
I' : I!'
\ + & +R*

\
Ir' =
q + & +R* R,=4C); \:e O ;\=8O
Atau U, = lOV ; \,= 0,4 O
Ur: l5V i Ro:0,6 O
(il-22) Tentukan besamya arus : I,. Ir, dan I,
Ir': I,' - I'
Jawab:
Sumber tegangan yang diaktiftan Ut, sedangkan sumber tegangan U,
Sedangkan
dihubung singkat tetapi dalanan dalamRd2 tetap diperhitungkan (perhatikan
u2
[r" = _ (lI_23) gambar a di bawah)

*"* Raz
)R":R, + {\/(Rr +Rdr)}
20 RANGKAIAN LISTRIK

\
Ir' = Ir'
q+q +Rd,

8
1,247
8+ 6+0,6
: 0,693 A
a atau

:R, + {\//(R:+Rdr)} Ir':I,'-I'


'= 4 + {8/(6 + 0,6)}
= 7,62 Q :1,247 - 0,564:0,683A
ur
Langkah selanjutnya sumber tegangan U, yanB diaktifkan, sedangkan
R'+ Rar sumber tegangan U, dihubung singkat tetapi dalanan dalam Ro, tetap
diperhitungkan (perhatikan gambar b di atas)
Ir 1,247 A R'=& + {q//(R, +\r )}
7,62 + 0,4 :6+ l8//(4 +0,4))
& *R* : 8,84 C)
Ir' u2
q + & +R* Ir* =
R"+ Rd2
6+0,6 l5
1,247 = 1,589 A
8+ 6+0,6 8,84 + 0,6
R' + Ro,
: 0,564 A I"=
R, + R,+R,,
RANGKAIAN LISTRIK
22
:0,222+0,906=l,l28A
4+0,4 Atau
1"589
g+ 4+0,4
Ir: I' + I"

: 0,564 A : :'
0,564 + 0,564 1,128 A

q F. Teorema Thevenin
[1" = I2"
Dalam rangkaian aktiv yang bersifat linier dengan dua kutub (tbrminal)
q + R, +Ro,
dapat digantikan dengan suatu sumber tegangan Thevenin U*yang terhubung
seri dengan resistor Thevenin \ (perhatikan gambar I - 9). Besarnya tegangan
Thevenin adalah sama dengan tegangan rangkaian terbuka (pasangan terminal
I dibiarkan terbuka) dan resistor Thevenin sama dengan resislor yang terukur
I," = 1,589
pada rangkaian, yang mana semua sumber tegangan yang ada pada rangkaian
g+ 4+0,4
dihubung singkat.

= 1,025 A
atau

I,"=lr" -I"

: 1,589 - 0,564 = 1,025 A


Cambar 2 - 9
Rangkaian Ekivalen Thevenin
I, =I,'+ ( -I,") Dengan pengertian :
U*: tegangan pada a- b dalam keadaan tanpa beban ("open circuif')
= 1,247 + (- 1,025) = 0,2224
:
\ resistansi pada a - b dilihat ke arah rangkaian dengan semua sumber
diganti dengan tahanan dalamnya.
I, :[r" + ( -Ir') Jika ingin menentukan besarnya arus yang mengalir melalui \ seperti
rada gambar 2 - l0 di bawah.
: 1,599 + (-0,683) = 0,906A

I, = I, +1,
24 RANGKAIAN LISTRIK 25

sumber tegangan dengan tahanan dalamnya (U.


Jika sumber tegangan
dianggap ideal, maka tahanan dalam (Ro) sama dengan nol, sehingga
dapat dituliskan .

\= R, llry= R,.& /( Rr + R") .. (lf * 29)


Jika tegangan Thevenin U* dan tahanan Thevenin Rrh telah diketahui,
maka beban \ dihubungkan lagi, sehingga rangkaian dapat berubah
sepe(i gambar 2 - l0 d di bawah.

Gambar 2- l0 a
Contoh Rangkaian yang Diselesaikan dengan Teorema Thevenin

Langkah-langkahnya seperti berikut :

Untuk menentukan tegangan Thevenin , beban \ harus dilepas dari


rangkai-an, sehingga terminal a dan b menjadi terbuka (perhatikan gambar
2- r0b)

Gambar2- l0d

Arus yang mengalir melaui \ adalah :

Uft
I.. = (rr - 30)
&_+\
Gambar2-l0b Gambar2-l0e Contoh:
Diketahui rangkaian seperti pada gambar di bawah.
Besarnya tegangan Thevenin U* adalah tegangan pada titik a - b dalam
keadaan tanpa beban.
Urr: U - U", (rr - 27)
atau
q
(rr - 28)

U =12Vt R,=6 fi;\:6fl;\=3Cl


Selanjutnya menghitung tahanan Thevenin \ , caranya dengan mengganti
Tentukan arus yang mengalir melalui \.
26 MNGKAIAN LISTRIK 27

Jawab :
6
harus dilepas dari : = lA
Untuk menentukan tegangan Thevenin , beban \
rangkaian, sehingga terminal a dan b menjadi teibuka. 3+3
R,
rr
-Th
__--u G Teorema Norton
-
R,+& Setiap rangkaian aktiv yang bersifat linier dengan dua kutub (terminal)
dapat digantikan dengan suatu sumber \yanB terhubung paralel dengan suatu
6 resistor \. Dalam hal ini besarnya sumber arus Norton IN adalah sama dengan

= 12 : 6V anrs rangkaian hubung singkat, sedangkan resistor Norton \ sama dangan


6+6 resistor yang terukur pada rangkaian yang rnana semua sumber tegangan yang
adapadarangkaian dihubung singkat (perhatikan gambar 2 - ll).
-
Selanjutnya menghitung tahanan Thevenin \:
Rft: Rr'// R"
6.6
= 3C)
6+6
Jika tegangan Thevenin U* dan tahanan Thevsnin \ telah diketahui,
maka beban \dihubungkan lagi, sehingga rangkaian dapat berubah seperti
gambar di bawah. Gambar 2- ll
Rangkaian Ekivalen Norton

Dengan pengertian :

[*: arus yang melalui a - b dalam keadaan hubung singkat (l*)


\ : resistansi pada a - b dilihat ke arah rangkaian.
Apabila ingin menentukan besarnya arus yang mengalir melalui \ seperti
pada gambar 2 * 12 a di bawah.
Anrs yang.mengalirmelaui \ adalah :

Uft
r_
tnL-
\-+R*
-
28 RANGKAIAN LISTRIK 29

Gambar 2- 12 t
Contoh Rangkaian yang Diselesaikan dengan Teorema Norton Gambar2-12d,

Arus yang mengalir melaui


Langkah-langkahnya s€eerti berikut : \ adalah :

Untuk menentukan arus Norton, bcban \ harus dilepas dari rangkaian, \


kemudian titik a - b dihubung singkat (perhatikan gambar 2 - l?b)
I*.: - In (il - 13)
\+\-
Contoh: --
Rangkaian seperti pada contoh teorerna Thevenin gambar di atas.
U : l2Y R, :6 O; \:6 Q; E1
\:3
Tentukan arus yang mengalir melalui
&,= I O.
Jawab:
2- l2b 2- untuk menentukan arus Norton , beban
Gambar Gambar 12 c \ harus dilepas dari rangkaian,
kemudian titik a - b dihubung singkat.
Besarnya ams Norton In adalah tegangan pada sumber dibagi dengan
rcsistansi R,, sehingga dapat dituliskan ;

I*: [.. : UR, .... (tl - 3l)


Selanjutnya menghitung tahanan Norton \ , caranya dengan mengganti
sumber tegangan dengan tahanan dalamnya (\). Jika sumber tegangan
dianggap ideal, maka tahanan dalam (\) sama dengan nol, sehingga
dapat dituliskan :

\= R, /1ry= R,.& /( Rr + R") ... (II - 32) Besarnya arus Norton I- adalah
Apabila arus Norton In dan tahanan \ telah diketahui, maka beban
\ I* = U/R,
dihubungkan lagi, sehingga rangkaian dapat berubah seperti gambar 2 -
= 1216 =2A
12 d di bawah.
30 MNGKAIAN LISTRIK 31

Untuk menghitung tahanan Norton \, Soal-soal latihan


\= R,i/\
6.6 l. Rangkaian seperti gambar di bawah
= = 3C)
6+6 ,?*
-- rt, 3 Ohnr
I Ohm
Apabila arus Norton 1., dan tahanan \ telah diketahui, maka beban \ 8 Ohm l6Ohn
dihubungkan lagi, sehingga rangkaian dapat berubah seperti gambardibawah. 25v
=

Tentukan besarnya arus I yang dihasilkan oleh sumber tegangan 25 Volt.

2. Rangkaian seperti gambar di bawah

2O Ohm
Arus yang mengalir melaui \ adalah :

\
l*r: ' In Tentukan besarnya arus yang melalui resistor 20 e dengan menerapkan
--- \+&_ teorema superposisi.

3 3. Seperti soal nomor I sumber tegangan


25 volt mengalirkan arus sebesar
2 : lA 2,05 Ampere ke titik pencabangan seperti gambar di bawah.
3 +3
I1 . 7 Ohm I:l 7r rs I 5
I i t,, 3 Oftm
+ +

: ,8Ohm. 4 Ohm
8 Ohm '18Ohm
)
2,05 A

Hitung arus pada semua cabang tersebut.


32 MNGKAIAN LISTRIK 33

4. Rangkaian seperti gambar di bawah 8. Rangkaian seperti gambar di bawah.

12 Ohm

4I6 'Y F3?*i)


r2 ------f 5Otm t.
l-:-R+-
{ li
*?
6Otm
1. r8- ? ri

Hinrng besarnya anrs I, Ir.Ir.In.lrdan Io

5. Gambarkan jaringan aktiv di sebelah kiri terminal:terminal a-bpada


Tentukan besarnya arus I.
gambar di bawah dengan sebuah pengganti Thevenin'

30 Oim 9. Rangkaian seperti gambar di bawah.

\/ (\
150 V II 12

R2=50 (hm
RI=1@ Ohm
R3=200 Otrn
/\
6. Seperti soal nomor 5, tetapi dengan pengganti l'{orton' ( r,oon tv .r)
Loop 2l 2=I0V
1. Rangkaian seperti gambar di bawah' Loop2

?:-E O lr Tentukan besarnya arus yang mengalir pada setiap resistor R,, \ dan Rr
i l- lO Ol. dengan menggunakan hukum Kirchhoff.

i3-:lOlr

(Y),
Rangkaian tersebut ubahlah menjadi bentuk rangkaian bintang
sekaligus tentukan besarnya masing-masing resistansinya'
34

BAB III
BII.ANGAN KOMPLEK

Bilangan komplek didefinisikan sebagai gabungan atau kumpulan


bilangan-bilangan yang terdiri dari bilangan nyata dan dan bilangan khayal
(irnaginer).
Contoh:

2:a + jb ....0II-l)
Dengan pengertian :

Z : Simbul dari bilangan komplek


a; b : bilangan-bilangan nyata
j : Simbul nilai/bilangan khayal, yang besarnya { -t
Dengan demikian jb merupakan bilangan khayal.
Apabila:
J :./-l
!2 = -l
J3 = ({-l ), = -j
J' = (J-l )t = I dan seterusnya.
Bentukbilangan komplek seperti pada persamaanZ: a+jbdapat digambar
pada sumbu saling tegak lurus (rectangular) gambar 3 - I di bawah
RANGKAIAN LISTRIK 37
36

z=lz|={7TB-
:{@ ...(rrr-5)
Sedangkan besamya sudut q dapat dihitung sebagai berikut :

0: arc tgbla= arc tg (Zsin 0)/(Zcos 0)


Contoh:
Tuliskan bentuk eksponeirsial dan bentuk polar dari veklor A : 7+ j5
I
I Jawab:
I
I
Besarnya vektor 4: 'fullzI35
t 0 : arc tg 5/7 = 35,54o .. . ...- (III - 6)

Gambar 3 - I
Y(r)
Kecuali dapat ditulis dalam bentuk saling tegak lurus, bilangan komplek
juga dapat.ditulis dalam bentuk :

a. Benruk polar (kutub)


2=Z l0 (Ilr - 2)
Z:hargamutlak (besarnYa) danz
b. Bentuk trigonometri
Z :Z(cos 0 + j sin 0) -..---. (UI - 3)
-+
c. Bentuk eksironensial Bentuk eksponensial : 8,6 sjr5'sao
2=2.e",o........ .....([l-4) Bentuk polar : 8,6 < 35,54'
Bentuk-bentuk diatas dapat dilukiskan seperti gambar 3 - 2 di bawah

A. Penjumlahan dan Pengurrngan Pasor/Bilangan komplek


Cara yang paling cepat untuk menjumlahkan atau mengurangkan pasor/
bilangan komplek adalah dengan menggunakan bentuk sumbu saling tegak
lurus. Adapun caranya dengan menjumlahkan atau mengurangkan bagian nyata
dengan bagian nyata, dan bagian khayal dengan bagian khayalnya.
Contoh : dua buah pasor bilangan komplek
2,:2,'e,:a, +jb,
Zr= Zr.0z a, + jb,
tikalrmerupakan hasil penjumlahan pasor 7,dan f ,, ntrkl
Gambar 3 - 2
Menurut dalil pitagoras : z, : z, + 2r: (a, + jb,) + (a, + jbr)
RANGKAIAN LISTRIK 39
38

* j(br + br) Dengan pengertian 1 Z, : { (u, - a2)2 + (br - bl) 2

2r= (a, + ar) :


Dan 0n arc tg (b, - br)/ (a, - ar)
maka
Sedangkan j ika la merupakan hasil pengurangannya'
:
Contoh:
2o = 2, - 2r: (a, *
jb,) - (a, + jbr) l. Jumlahkan vektor-vektor berikut (A + B) = C dengan cara bentuk
2o= (u, - ar) +j(br - b2)
komplek serta gambarkan vektornya.

Lebih jelasnya perhatikan gambar 3 - 3 di bawah A:12+14;B:-6+jz


Jawab:
A+ B ='. + j2)
=$?#jr(-6
0=arc tg616=45"

Gambar 3 - 3
Penjumlahan dan Pengurangan dengan Pasor
2. Kurangkan vektor-veklorberikut (A - B): D, dengan cara bentuk komplek
pennmaan 7, = (a' + a'\
Dengan memperhatikan gambar di atas, maka serta gambarkan vektornya.

+ j(b, + br)danpersamaan 2o - (a, - E) +j(b, - br)dapatdijadikan A:25+ll0;B:-10-j20


Jawab:
bentuk polar sebagai berikut :
A - B =D: (25 +jlo) - (-lo - jzo)
Z, = Zr' Q,
D:35+j30
I Z, = { 1u, + ar)2 + Or + b2) :
2

Dengan pengerlian {J32 +J6' :46,A9


Dan gr: arc tB O, + br)/ (a, + ar) 0: arc tg30/35:40,6o
Sedangkan :

2n = Zo< 0o
RANGKAIAN LISTRIK 41
40

=trzz + ja, b,+ ja,b, + j2 br b2


:(8rtz - brb2) + j(+, + a,br)
Sedangkan bila dibagi, maka:

z, a, + jb,
Zo= dikalikan dengan konyugasi bilangan
z2 t+jb, kompleks

Dua bilangur kompleks dikatakan konyugasi, apabila hanya berbeda tanda


aljabar dari komponen-komponen imajinemya. Jadi sesuai difinisi di atas, maka
i

bilangan-bilangan kompleks (a + jb) dan (a - jb) adalah dinamakan konyugasi.

Zt (a, + jb, ) (a, + jbr)


B. Perkalian dan Pembagian PasorlBilangan Komplek
zo
Di dalam mengalikan/membagi pasorlbilangan komplek, cara yang lebih Z, (a, + jb, (a, + jb,)
)
cepat dengan menggunakan bentuk polar. Caranya adalah dengan mengalikan/
membagi besar dari pasor/bilangan komplek tersebut. Sedangkan sudutnya z, z, + jb, a, - ja,b, - j' b, b,
adal ah dij umlahkar/dikurangkan.
zo
Contoh : dua buah pasor bilangan komplek 3r' ' j'br'
7, 3,'
= o': a' + jb'
Zr= Z, <02 =a, + jb, (a,a, + b,br)+ j(arb, -a,b,)
Jrka'Zrrnerupakan hasil penkalian antara Zrdaa 2,, maka :
zo
Z, = Z, .Zr:Zr.0, .Zr. 0, ur' * br'
Zr=2, Zr< 0, + 0, l

Sedangkan jika'7,{ merupakan hasil baginya, maka : - a,b, )


1 (a,a, * brb2) (a, b,
2, = 2,lZr: (Zr< 0r)(22 < 0r) zo +j
=Z,l Zr t 0,- 0, ar' + br' ar.' + br'
Tetapi dapat juga mengalikanlrnembagi bilangan komplek dengan Contoh:
menggunakan bentuk rectangUlar (bentuk nyata dan imaginer) yang rrnna setiap
Hitung dan gambarkan perkalian dan pembagian dua buah vc-ktor hcrikrrl
ada nilai Jr ,liganti dengan harga - l. A :40<75"; B:8<45"
Z, = a, + jb, dan i,=_ a, + jbn Jawab:
Jika dikalikan dan dipatkan 23, maka :
A . B =C = 40<75". 8<45"40 : 320< 120"'
2.: 2, "2, : (a, 'r jb,) . (a, + jbr)
42

A lg:D = (40<75,)/(8<45';:5<30"'
BAB IV
LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

A. Pengertian Arus Bolak-Balik


Arus bolak-balik atau arus tukar atau disebut listrikAC (Alternating Cur-
rent) adalah listrik yang besarannya (besar, arah dan polaritasnya) berubah-
ubah menurut waktu secara periodik. Dalam listrik arus bolak-balik dikenal
beberapa bentuk gelombang listrik, yaitu :
a. Bentukgelombangsinusoida/sinus
b. Bentuk gelombang segitiga atau gigi gergaji (sawtooth)
c. Bentuk gelombang segiempat atau kotak (square wave)
Lebih jelasnya perhatikan Gambar 4 - I di bawah.

--.--'-'r-fit
,_l I

-* ----*., d I
j i
L
Gambar 4 - I
Bentuk Gelombang Listrik

B. Terbentuknya Tegangan Dan Arus


Pada dasarnya prinsip terbentuknya tegangan dan arus bolak-balik adalah
seperti dijelaskan pada gambar di bawah. Gambar 4 - 2 menunjukkan suatu
kumparan yang diputar dalam suatu medan magnit yang dihasilkan oleh kutuh-
kufub utara dan selatan. Berhubung kumparan itu memotong garis-garis gaya
magnit, maka pada ujung-ujung kumparan akan terbentuk tcgangan inttuksi
atau GGL dan besarnya tegangan sesaat adalah - d$/dt. Prinsip tcrscbut lrlalirh
hasil percobaan Michael Faraday.
44
RANGKAIAN LISTRIK 45

u - d$/dt
d($m .cos ort)
u = -N.
dt

- - N$m o(- sinorf)

: o) N $m sin olt

Bila kumparan berputar 90 o atau 0: ort:90 , maka sin ott = I dan


GGLnya adalah maksimum, yaitu : U.: o N 0m. Jika harga U* dimasukkan
dalam persam:un u : or N $m sin olt, maka didapatkan besarnya GGL sesaat
adalah:
Gambar4 - 2 u = U- sin rot ....... (lV - l)
Prinsip Terbentuknya Tegangan Listrik

Demikian juga besar arus seaatnya adalah :


Gambar 4 - 3 memperlihatkan kumparan yang berputar dalam medan
magnit dengan kecepatan ol Rad/detik, maka dalam waktu t detik kumparan
akan berputar dengan membentuk sudut 0 = alt.
i=I m
sinolt (rv - 2)

Jika ditinjau urutan kedudukan sisi kumparan pada setiap perubahan


rclT atau 9f adalah sebagai berikut :

I_rl ["1
Gambar 4 - 3
Kumparam yang Berputar dalam Medan Magnit
L-.--j
8._Jc \
o*.--i, )
4 D,"
,IA
I
[,.]
%l* c

Besarnya garis gaya yang dipotong oleh kumparan adalah =


.'Fr----
1t
l-'
r1{t -tB
.t+l
i'L) I

$ $m . cos __l '1i'_.]


<rrt. Jikajumlah kumparan adalah N, maka besarnyagaris gaya yang (a) (e)
ditimbulkan (d)
oleh kumparan setiap saat adalah :
N0 = N$m. cos ot
Besarnya GGL induksi sesaat adalah
-l
:
I

I
RANGKAIAN LISTRIK 47
46

Bentuk gelombangnya, jika kedudukan sisi kumparan pada setiap periodenya akan semakin kecil. Secara matematis dapat dituliskan :

perubahan sudut r/2 selama satu siklus sebagaiberikut : f: l/T + T:Ut (lv-3)
Dengan pengertian :

f : frekuensi, dalam siklus per detik atau Herz


T : periode, dalam detik.
Jika kecepatan perputararn sudut dinyatakan dengan ol, maka frekuensinya
sama dengan kecepatan sudut dibagi dengan besarnya sudut satu putaran penuh
(2r) atau dapat ditulis :

f : alLn ..-.------t a=Zx f .. .... (lv-4)


Dengan pengertian w adalah kecepatan sudut dalam RadiaVdetik.

Gambar 4 - 5 D. Beda Fasa


Bentuk Garis Gaya Magnit (0) dan GGL (U) Fasa dari listrik arus bolak-balik artinya pergeseran periode waktu arus
bolak-balik dari posisi baris nol. Gambar 4 - 6 menggambarkan tiga kumparan
Gambar 4 - 5 menunjukkan bahwa : yang serupa ditempatkan sejauh sudut a dan b, bergerak pada medan yang sama
' Saat ort = 0 ) $ maksimum dan tegangan U sama dengan nol dengan kecepatan sudut yang sama pula.
' Saat ot = 90 ) $ adalah nol dan tegangan U sama dengan maksimum
' Saat rot: I80' ) $ maksimum dan tegangan U sama dengan nol
' Saat ot= 27(l,.. ) $ adalah nol dan tegangan U sama dengan mak-
simum, tetapi polaritasnya berlawanan saat rot = 9(P
' Saat rot: 36CI ) $ maksimum dan tegangan U sama dengan nol, hal
ini sama seperti saat ort: 0o
Berdasarkan uraian di atas besarnya tegangan yang dibangkitkan
tergantung pada jumlah lilitan kumparan, kuat medan dan kecepatan putaran
kumparan.

Gambar4 - 6
C. Frekuensi dan Periode Tiga Kumparan yang Ditempatkan Sejauh sudut o dan p
Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik atau
banyaknya gelombang/getaran listrik yang dihasilan tiap detik. Frekuensi Pada gambar terlihat bahwa besarnya tegangan induksi dari ketiga
dilambangkan dalam huruf f. kumparan sama, tetapi harga nol dan maksimumnya tidak bersamaan dalam
Periode adalah selangwaktuyang diperlukan untukmelakukan satu getafin mencapainya. Hal tersebut berarti beda fasa antara I dan 2 adalah []" ; bctla
sempurna. Periode dilambangkan dengan hurufT. Hubungan antara frekuensi fasa antara 2 dan 3 co , dan beda fasa antara 1 dan 3 adalah (rr t ll)" .lrkl
dan periode adalah berbanding terbalik, berarti semakin besar frekuensinya
48 RANGKAIAN LISTRIK 49

besarnya tegangan sesaat : T =2xla


u, = U* sin rot, maka [2 : allr I i2 dt
T=0
u, = U- sin {ot - (o + 0)}
Beda fasa dalam rangkaian listrik dikenal istilah "lagi' atau"lead' . Lag 2r/a
artinya harga maksimum atau nol yang dicapai satu cycle lebih lambat atau : a/2r I 1tm sin rot)2 dt
ketinggalan dari cycle lainnya. Sedangkan lead artinya harga maksimum atau 0
nol yamg dicapai satu cycle mendahului cycle lainnya.
Zn/a l-Cos2 oltdt
E. Harga Efektif dan Harga Rata-Rata = o>l2n Im 2 I
l. Harga Efektif 0
Pada.dasarnya kegunaan setiap rangkaian listrik adalah untuk
menyalurkan daya, yang mana besamya berbanding lurus dengan hasil kali 2n/a
tegangan dan arusnya. Secara umm harga efektif selalu dipergunakan untuk : a/4t Im2 [ t - Tzol Sin 2 olt ]
menyatakan besar arus dan tegangan. Harga efektif sering dikenal sebagai harga 0
akar purata kuadrat (root mean square disingkat "rms") dari arus bolak-balik
didefinisikan sebagai arus searah yang mengalir pada rangkaian untuk waktu : a/4n lm2 f2rrla - % to ( Sin 2a .2r/a - Sin 0 ) l
tertenlu akan menghasilkan panas yang sama jika arus bolak-balik juga melalui
rangkaian tersebut. = a/4n Imz [2dor - %a ( Sin 4<o - Sin 0 ) ]
Besarnya daya yang dapat menghasilkan panas untuk arus searah, yaifu :
P = 12 R. Sedang untuk arus bolak-balik besarnya daya yang melalui R, yaitu: tl,l4nlmz (2n/a-0)
T
P =l/T I pdt lmz /2
0
I= .(ma
Znla
= al2rl l, Rdt I = 0,707 Im ... (lV - 5)
0
Besarnya tegangan efektif juga sama, yaitu :

Sesuai definisi di atas, maka didapatkan : U.r"rtir: U : 0,707 U- ... ... (lV - 6)
50 RANGKAIAN LISTRIK 51

2. Harga Rata-rata F. Tahanan Murni (R) Dialiri Arus Bolak-Balik


Harga rata-rata arus bolak-balik dinyatakan sebagai arus konstan yang Arus bolak-balik yang mengalir melalui tahanan murni (R), berlaku juga
dipindahkan pada tiap rangkaian dengan muatan sama sepefti yang dipindahkan rumus Hukum Ohm seperti pada arus searah. Jika digunakan harga-harga
oleh arus bolak-balik dalam waktu yang sama pula. Harga rata-rata dari suaru sesaat, maka besarnya arus yang mengalir pada tahanan R adalah :

gelombang sinus adalah harga rata-rata dari setengah siklus, yang dimulai dari i =u/R
0 sarnpai n" Untuk mendapatkannya dapat mengintegralkan harga sesaat arus Besarnya tegangan sesaat(u) untuk gelombang sinus adalah :

pada setengah siklus. u : U- sin rot ... (lV - l0)


I Tt2 Dengan pengertian :

I Et|-Eta
j lat u tegangan sesaat dalam satuan Volt
Tt2 0 i arus sesaat dalam satuan Ampere
R tahanan dalam satuan Ohm
xlrto U m tegangan maksimum dalam satuan Volt
: a6 I Im Sin rot dt Jika persamaan (IV - l0) dimasukkan dalam persamaan (lV - 9), maka
0 didapatkan :

- Cos clr nlro i : (U- sin art)iR


=a/rlmI I Arus akan maksirnum, jika sin olt : l, maka I_ = U,/R . Sehingga besar
o) 0 arus sesaatnya menjadi :
i:1. sincot (lV- ll)
-lm/n (-Cosn+Cos0) Jika diperhatikan persamaan (IV - l0) dan persamiuln (lV -
I I ) , maka
dapat dikatakan bahwa tegangan dan arus adalah sefase. Bila perbedaan pase
dinyatakan dengan 0, maka 0:0.
=tm/n [_(_l)+l]
:2lmlx

r hh-Eu :0.636 Im (rv - 7)


U-Um ain wt

Besarnya tegangan rata-rata juga sama' Yaitu :

U.o-o,":0,636 U* ... 0V - 8) (a) (b) (c)

Gambar 4- 7
Tahanan Murni (R) Dialiri Arus Bolak-Balik
RANGKAIAN LISTRIK 53
52

(a)Skema Rangkaian U. = I. .orl .. (lV - 17)

(b) Bentuk Gelombang Tegangan dan Arus Persamaan 0V - l5) dapat dituliskan :

(c) Diagram Pasor Tegangan dan Arus u: U-. sin (ot - nt?) (IV - 18)

I. = U,/R dinyatakan dalam harga efektif' maka I = Persamaan (lV jika diperhatikan dapat
- 15) dan persamaan (IV - 17)
Apabila persamaan
I.li2 dan U = U././2, sehingga didapatkan : dikatakan bahwa tegangan mendahului arus sebesar x/2 rudial (90"), beda
I:U/R pasenya (0) : 90'

Karenategangan dan arus sepase, maka impedansinya adalah sama dengan


L
tahanannya itu sendiri dengan sudut pase F.
Z =R< 0' I
7:\ + j0 0v- 13)
- U-U0 ein vt

G Induktor Murni (L) Dialiri Arus Bolak-Balik


Arus bolak-balik yang mengalirmelalui induktormurni (L), berlaku suatu
persamaan hubungan antara tegangan dan arus sesa:f sebagai berikut :
(a) O) (c)
u= L . dildt ... 0V- 14)
- Gambar 4 - 8
Dengan pengertian :
Induktor Murni (R) Dialiri Arus Bolak-Balik
u : tegangan sesaat, dalam satuan Volt
L : induktansi dalam satuan Henry (a)Skema Rangkaian
i : arus sesaat dalam satuan AmPere (b) Bentuk Gelombang Tegangan dan Arus
waktu dalam satuan detik. (c)Diagram Pasor Tegangan dan Arus
Unruk gelombang sinus berlaku juga persamaan :

i = [-. sin olt . (IV - 15)


Apabila persamaan (lV - l7) dinyatakan dalam harga efektii maka :

Dengan pengertian : U : Larl ...... ......(lV- 19)


I : harea maksimum dalam satuan Ampere orl- adalah merupakan perlawanan dari rangkaian terhadap arus bolak-
:
a = 2 n f kecepatan sudut dalam satuan RadiaVdetik' balik yang dinamakan reaktansi induktif dan diberi notasi X. , besarnya :
Jika harga-harga tersebut dimasukan pada persamaan (IV - l4), makt
X.: orl:2nfL ... (IV-20)
didapatkan: Karena tegangannya mendahului arus sebesar 90o, maka besarnya
d I sin <ot
impedansi:
U:L u<90"
dt 7
"t
: L.lr. o.cosot I<tr
= I.. ol[,. sin (rrlt + nl2) 0v - 16)

Tegangan akan maksimum, jika sin (ot + nl?): l, sehingga :


il MNGKAIAN LISTRIK 55

= 4'
'90'
= 0 + j 4_ ......... .. (IV - 2l)

H. KapasitorMurni (C) DieliriArus Bolak-Belik


Arus bolak-balik yang mengalir mclalui kapasitor murni (C), bcsarnya
tegangan scsaat adalah :

u: Um, sin rrrt (N -22)


Sedangkan besarnya arus sesaat :
i = dq/dt (IV - 23)
(a) (b) (c)
Besarnya muatan yang disimpan atau dilepaskan oleh kapasitor :

q:C u 0V-24) Gambar4 - 9


Dengan pengertian : Kapasitor Murni (C) Dialiri Arus Bolak-Balik
q ': muatan listrik sesaa! dalam satuan Coulomb
C: kapasitansi dalamsatuanFarad (a) Skema Rangkaian
u : tegangan sesaatdalamsatuanVolt (b) Bentuk Gelombang Tegangan dan Anrs
Jika harga-harga tenebut dimasukan pada persanraan (IV - 23), maka (c) Diagram Pasor Tegangan dan Arus
didapatkan: Apabila persamaan (lV - 26) dinyatakan dalam harya efektif, maka :

i = dCu/dt U
d (U-.sin ot) t_
(rv - 28)
-C l/<rrC
dt l/<oC adalah merupakan perlawanan dari rangkaian terhadap arus bolak-
= C.U-. ol.cosolt balik yang dinamakan reaktansi kapasitif dan diberi notasiX., besamya :
: U. . toC . sin {at + n/2'1 (lV - 25) X.: l/arC :
l/(2 n f C) .. (tV - 29)
Arus aken maksimurn, jika sin (wt + d2l= l, schingga : Karena amsnya mendahului tegangan sebesar 90", maka besarnya
I.: U..orC 0V-26) impedansi dapat ditulis :
Dengan demikian harnya arus sesaat menjadi : u<tr
i = [-. sin (rot + nl2\ . (IY -27) 7
uc
pcrsamaan (lv - 22) dan persanuan (ly - z7),jika diperhatikan dapat I <9tr
dikatakan bahwa arusnya mendahului tegangan seb€sar nl2l:rdial (9CI)' be{a
pasenya (0) : 9e.
56 MNGKAIAN LISTRIK 57

I. R dan L Dihubung Seri Dialiri Arus Bolak-Balik Besamya Impedansi (Z) adalah:
Rangkaian yang diperlihatkan pada gambar 4 - l0 mempunyai sifat bahwa
a-
U,
arus yang mengalir pada setiap elemen adalah sama" tetapi besarnya tegangan
total adalah merupakan jumlah dari pasor tegangan pada tiap-tiap elemen. I

I . R + jI .X.
I

:R+j\
atau :
Z : ,l R, *X., (rv - 32)

(b)
Pada gambar 4 - lOb dan gambar 4 - lOc di atas dapat dicari besarnya
(a) (c)
sudut pergeseran fasa (0), yaiar :
Gambar 4 - l0
Tahanan Murni (R) dan Induktor Murni (L) Dihubung Seri
T.\
tgo
(alSkema Rangkaian
I.R R

(b) Diagram Pasor Tegangan


Dan 0 : arc tg \ /n; sedangkan faktor daya (cos 0) adalah :
(c) Diagram Pasor Impedansi
Besarnya tegangan pada tahanan (U^) adalah sefasa dengan arusnya dan
cos 0 = R"/Z (rv - 34)
dapat ditulis
tJr. : U*( 0": LIo + j0
Contoh:
Sedangkan tegangan pada induktor ((U,.) adalah mendahului arus dengan
l. Rangkaian R seri dengan L besarnya masing-masing 70 O dan 300 mH,
sudut 90'dan dapat dituliskan :
dihubungkan dengan sumber tegangan 22OV < 25" pada frekuensi 50
Ur:U.<90":0+jUL
Hz-
Jadi besar tegangan total adalah :
Tentukan : a) besarnya arus yang melalui rangkaian
U,=U. + UL
+j0) + (0+ b) besarnya sudut antara tegangan dan arus
=U.: (U^ jUL)
:U*
+ jU' (rv - 3l) Jawab:

KarenaU" =l " R dan U.= I .X.,maka: X, : 2ttfL


U,=I R+ l.X, = 2.n.50.0.3:94,25C)
Z < arctgX./R
Lebih jelasnya perhatikan diagram pasor gambar 4 - l0b,
58 RANGKAIAN LISTRIK 59

: {7€ + %2? < arc tg 94,25170


= ll'7,40 Q < 53,40'
a). u 220v <25'
l_

Z 117,40 C) < 53,4tr

:1,87A<-28,4tr

b). Sudut antara tegangan dan arusnya adalah - 28,40" .


(c)
(a) (b)
Gambar4 - ll
2. Suatu sumber tegangan bolak-balik (12 + j8) V mensupply rangkaian Tahanan Murni (R) dan Kapasitor Murni (C) Dihubung Seri
dengan arus (- 5 + j6)A. (a)Skema Rangkaian
Tentukan besarnya impedansi dan sudut fasanya. (b) Diagram Pasor Tegangan
Jawab: (c) Diagram Pasor Impedansi
U : 12+jg = 14,42 V < 33,69" Besarnya tegangan pada tahanan (U*) adalah sefasa dengan arusnya darr
I -- -S+j6 : 7,81A< -50,19. dapat ditulis
u 14.42 < 33"69' U* : U*< 0P : UR + j0
Sedangkan tegangan pada kapasitor (Uc) adalah ketinggalan arus dengan
I 7,81 < -50,19e sudut 90 dan dapat dituliskan :

U. = U.<- 9e : 0 - jU.
= 1,85 Q< 83.88" Besarnya tegangan total adalah :

U, =U* * Uc
Jadi impedansrnya 1,85 Q dan sudutnya 83,88" = (J. : (U* +j0) + (0- juc)
=U* - jU. (rv - 35)
J. R don C Dihubung Seri Dialiri Arus Bolak-Balik KarenaU":I . R dan U.: I . X., maka:
Pada prinsipnya rangkaian R dan C yang dihubung seri mempunyai sifat U,:[.R- I.X.
yang sama dengan R dan L dihubung seri, yaitu
arus yang mengalir pada Lebih jelasnya perhatikan diagram pasor tegangan gambar 4 - I lb.
setiap elemen adalah sama dan besarnya tegangan total juga merupakan jumlah Besarnya Impedansi (Z) adalah :
dari pasor tegangan pada tiap-tiap elemen (perhatikan gambar 4 - I lb). q
a_

I
60 RANGKAIAN LISTRIK 61

I . R - jI.X. : 424,41Cl

I
a)z: Jr-r
=R_jX. : I l2e-@4,412
atau :

z : {Tr +T-T (rv _ 36)


= 441, I Cl
Besarnya sudut pergeseran fasa (0) gambar 4 - I lb dan gambar 4 - I lc
di atas dapat dicari :
b) PF = cos 0 =NZ
-I.X" -Xc
tgO = : .......(IV-37) = l20l44l,l:0,272
I.R R

c) Sudut fasa (0) = arc cos RIZ


Dan 0 : arc tB - Xc /R; sedangkan faktor daya (cos 0) adalah :

-- arc cos 120/441,1


cos 0 : NZ ..... (lV - 38)
= 74,21"
Contoh:
l. Suatu tahanan 120 O dihubungkan seri dengan kapasitor yang besarnya
d) Arus (l) = UIZ
?,5 prF, disupply oleh sumber tegangan 22A V pada frekuensi 50 Hz.
Tentukan : a) Impedansi = 220l$l,l : 0,498 A
bi Power faktor (cos B)
c) Sudut fasa
e) U*:l .R
d) Arusnya
e) U^ dan Uc = 0,498 . 120 = 59,76V
Jawab :

X. : li(2nfC) U. = I.X.
: 0,498 . 424,41 : 211,35 V

2rc .50. 7,5 . 105


62 RANGKAIAN LISTRIK 63

2. Rangkaian seperti tampak pada gambardi bawah. Besarnya tahanan R K. R, L,dan C Dihubung Seri DialiriArus Bolak-Balik
100 O, tegangan sumber 220V,dan frekuensinya 50 Hz. Tegangan pada Prinsip dasar rangkaian R, L, dan C yang dihubung seri mempunyai sifat
R: 140 v. yang sama dengan R dan L dihubung seri maupun R dan C dihubung seri, yaitu
arus yang mengalir pada setiap elemen adalah sama dan besarnya tegangan
R c total juga merupakan jumlah dari pasor tegangan pada tiap-tiap elemen
(perhatikan gambar4 - l2 di bawah).

Tentukan besarnya C
Jawab:
I :U*/R
= 140/100 = 1,4 A
u. ={ ur, - uf Gambar 4 - l2
Mumi (L), dan
Tahanan Murni (R),lnduktor

: ,[ 22gz- --fi2 Kapasitor Murni (C) Dihubung Seri

Besamya tegangan pa& tahanan (R) t U* = I R tegangan sefasa dengan


= 169,7 V
arusnya.
xc :U{ U" : U"< ff - UR + j0
: 169,7llA = 121,22 {l
Besarnya tegangan pada induktor (L) ) U. = I . X. tegangan mendahului
I
arusnya dengan sudut 90P
c= Ur:Ur.90=0+jUL
2r"f.XC Besarnya tegangan pada kapasitor (C) ) U. = I . X. tegangan tertinggal terhadap
I
arus dengan sudut 90P
U. : U.<- 90 = 0 - jU.
2n .50 . 121,22
Menurut Hukum Kirchoff tegangan, tegangan totalnya adalah :

U, =U*+Ur+U.
= 26,26 mF : (Un + j0) + 1O + jUr) + (0 - juc)
:u" * j(uL - uc) .. (lv, 39)
MNGKAIAN LISTRIK 65
64

Besarnya sudut pergeseran fasa (0) gambar 4 - l3 di atas dapat dicari :


Besarnya Impedansi (Z) adalah:
U, X..X"
-_ : arc tg (rv - 4l)
t

U*+j(uu-u.) Atau:
0 = arc cos R/Z
I
Contoh:
r . R - j(r .4. I.Xc) l. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R = 100 Cl, induktansi 500 mH, L:
dan kapasitansi C 330 pF, dihubungkan seri pada frekuensi 50 Hz. Arus
I yang mengalir 1000 mA.
Tentukan besarnya : a) Impedansi rangkaian
= R + j(L - xc) b) U", U.- dan U"
atau :
c) Tegangan Sumber
Z = rrR'T 14 - x; (Iv-40) Jawab:
X. : ZrfL
2.n .50. 0,5 : 157,08 C)
Xc : l/(2nf C)
I

2n.50.330. l0{
= 9,65 Q
a) Z :",/ Rt+(X, - X.f < arcrg(XL-Xc)iR
_JXC
= { l00P + (157,08 - 9,65)2 < arc rg (147,43/lOO
= 178,14 C! < 55,85"
(a) (b) b)U":l R:1.100:100V
Gambar 4 - 13 U. : I . X, : I 157,08 : 157,08 V
Diagram Pasor lmpedansi Uc:l X.:l 9,65:9,65V
(a)Bila X, c)U =l.Z
'X.
. X. ,$ffi
O) Bila X, : 1.178,14 < 55,85o
:178,14O<55,85'
66 RANGKAIAN LISTRIK 67

2. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R, induktansi L : 20 mH, dan L. R dan L Dihubung Paralel Dialiri Arus Bolak-Balik
kapasitansi C yang dihubungkan seri. Tegangan yang mensupply rangkaian Rangkaian yang diperlihatkan pada gambar 4 - l4 mempunyai sifat bahwa
tersebut 220V < 75" pada frekuensi 50 Hz. Arus yang mengalir dalam tegangan yang mengalir pada setiap elemen adalah sama, tetapi besarnya arus
rangkaiantersebut ll A < 30. TentukanbesarnyaRdanC. total adalah merupakan jumlah pasor dari tiap-tiap elemer/cabang (Hukum
Jawab: KirchoffArus).
ur
a-

220< 75"
=20{l<45"
.lt<30
tg0 =X/R
tg 45'=)UR , X:R (a) O)
Gambar 4 - 14
Z2=R2+ X2 .1> Z2:2R2 rahanan M umi,-, Dihubung Pararer
p. = .{v7i tl J;j;[,[HHlt)
=.[2 = 14,14 0 (b) Diagnm PasorArus
X=X.-Xc
Besarnya arus pada cabang tahanan (I") adalah sefasa dengan tegangan
Xr: 2rf L
dan dapat dituliskan :
2.n.50.0,02:6,283C2
X.:X-X,. l*:I*.ff:I*+j0
Sedangkan arus pada induktor ((1.) adalah tertinggal oleh tegangan dengan
= 14,14 - 6,283 = 7,856 O
C : tl(zpfxc) sudut 9ff dan dapat dituliskan :

l.: I.<-90: o - jIL


Jadi besar arus total adalah :
-i,:-l* +-1,
: (tR + j0) + (0 - jI.)
2p.50.7,856
:I* - jl'- (lv-42)
Pada gambar 4 - l4b dapat dicari besarnya faktor daya (cos 0) dan sudut
= 405,18 pF
pergeseran fasa (0), yaitu :
RANGKAIAN LISTRIK 69
68

Jawab
cos0 = I*/I, :

X. : 2nfL
dan 0 = arccos IR/II .......(IV-43) = 2.n. 100.0,05 : 31,42{>
R'X,-
Dari persamaan IV - 42 dapatjuga dituliskan :
a). z
I,=@@ {ETT;?-< arc tg X, /R
= ufiTrRP + (lDU
33 . 31,42 <90'
Besarnya l, =UlZ,maka:
rJtz= u \mf(rrxJ, < arc tg 3lAZ l33
il
1036,86 < 90'
Z R, . X,,
..&r 45,57 <43,590
+Tl
xL
22,75{' < 46,41"
b). IR : u/R : 60133: 1,82A
Z adalah impedansi, maka besarnya adalah :
c). IL = U/ X. = 60/31,42 : l,9l A
tL
fl d). II : U/Z : 6A/22,75 < 46,41"
R.X, $l :2,&A<-46,41'
Z= I
.'fE,l-xl
Contoh: I M. R drn C Dihubung Paralel Dialiri Arus Bolak-Balik
! Pada prinsipnya rangkaian R dan C yang dihubung paralel menrpunyai
l. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R = 33 O diparaleldengan induktansi 'i
sifat yang sama dengan R dan L dihubung paralel, yairu tegangan pada setiap
L : 50 mH, dihubungkan dengan sumber tegangan 60 V < 0" pada
elemen adalah sama dan besarnya arus totaljuga merupakan jumlah dari pasor
frekuensi 100 Hz.
Tentukan : a) Impedansi rangkaian
pada tiap-tiap elemen/cabang (perhatikan gambar 4 - l5a).

b) Arus yang mengalir pada R


c) Arus yang mengalir pada L
d)Arus total.
70 RANGKAIAN LISTRIK 71

= u.f(t/Rf lll-,xJ
Besarnya l, = UlZ, maka :
tJtZ: U.(tr'R), *TilXJ

Z R2 X.'
\m'TTl
(a) (b) xc
Gambar4 - l5
Tahanan Mumi (R) dan Kapasitor Murni (C) Dihubung Paralel
Zadalah impedansi, maka besamya adalah :
(a) Skema Rangkaian
(b) Diagram Pasor Arus
R'X.
z= .(rv - 47)
Besarnya arus pada cabang tahanan (l*) adalah sefasa dengan tegangan {R: + 4,
dan dapat dituliskan :
Contoh:
Rangkaian yang terdiri dari tahanan R :47 O diparalel dcngan kapasitansi
l* = I..0": IR +j0
Arus pada cabang kapasitor (1.) adalah mendahului tegangan dengan C= 100 pF, dihubungkan dengan sumbertegangan 50 V < 0' pada frekuensi
100 Hz.
sudut 90'dan dapat dituliskan :
Tentukan : a) Impedansirangkaian
l.: I"< 90':0 + jlc
b) Arus yang mengalir pada R
Besarnya arus total adalah :

I,:I* + I. c) Arus yang mengalir pada C


: (l* + j0) + (0 + jlc) d) Arus total.
:I* + jI. .... (IV-45) Jawab:

Pada gambar 4 - l5b dapat dicari besamya faktor daya (cos 0) dan sudut
X. : l(2nfC)
pergesenrn fasa (0), yaitu :

cos0 = IR/I,

dan 0 = arccos I"/I, (lV-46) 2 r. 100. 100. l0*

: 15,92 Cl
Dari persamaan IV - 45 dapat juga dituliskan : ;l
I,: { (u/Rf + eDt ), :1

,l
H
72 RANGKAIAN LISTRIK 73

R'X"
a). z*
\f\," arctg -\/R
47 . 15,92 <- g0

,fffir, < arc tg - ls,gz /47


748,24 < - g0

49,62 <- lg,7lo


:15,08Q<-71,2Y

b). [*:U/R:50/47:1,06A Gambar 4 - 16


c). I. = U/X" : 50/15,92: 3,14A Tahanan Murni (R),Induktor Murni (L), dan
d). l, = UIZ = 50115,08 < -71,2Y Kapasitor Murni (C) Dihubung Paralel
= 3,31A < -71,2Y (a) Skema Rangkaian

atau
(b) Diagram Pasor Arus Saat I. l. r
(c) Diagram Pasor Arus Saat I. < I,-
I, : {Il{ < arc tg Ic / IR
Besarnya arus pada cabang tahanan (l* ) adalah
: {TI6IIJ-J42 < arc tg 3,14/1,06 sefasa dengan tegangan
dan dapat dituliskan :
= 3,31 A<71,2Y
f":l*.ff:lR+j0
Arus pada induktor ((lr) adalah tertinggal oleh tegangan dengan sudut
N. R, L, drn C Dihubung Parelel Dialiri Arus Bolak-Balik
90'dan dapat dituliskan :
Prinsip dasar rangkaian R" L, dan C yang dihubung paralel mempunyai
l,-: I.<-90":0 - jl,
sifat yang sama dengan R dan L dihubung paralel maupun R dan C dihubung
Arus pada cabang kapasitor (1.) adalah mendahului regangan dengan
paralel , yaitu tegangan pada setiap elemen/cabang adalah sama dan besarnya
sudut 90P dan dapat dituliskan :
arus total juga merupakan jumlah dari pasor arus pada tiap-tiap elemen
(perhatikan gambar4 - 16).
l. = I.< 9f = 0 + jI.
Jadi besar arus total adalah :

I,=1"+lr*1.
: (tR + j0) + (0 - jtL) + (0 + jrc)
:t. + j(tc - IL) .... (tv*48)
Pada gambar 4 - I 6b atau 4 - I 6c dapat dicari besarnya faktor daya (cos
0) dan sudut pergeseran fasa (0), yaitu :

cos0 = IRi It
F
74 RANGKAIAN LISTRIK 75

dan 0 = arccos IR/I' (IV-49) Besarnya susceptansi (B) :

Pada rangkaian paralel bahasan selanjutnya akan lebih mudah jika B : Ysin0: llZ . XlZ = X/22
menggunakan metode admitansi. Besarnya impedansi Z adalah :

22 = R2 * X2, maka besarnya conductasninya:

O.. METODE ADMITANSI R


Admiansi dari suatu rangkai; diartikan sebagai kebalikan dari impedansi; Q= .(Iv - 50)
yaitu perbandingan harga fasor arus dengan fasor tegangan dengan simbol y Rr+ )c
dan satuannya Mho atau Siemen (s). Bagian riil disebut konduktansi dengan
simbol G dan merupakan kebalikan dari resistansi, sedang bagian imajiner Dan besarnya susceptansinya adalah
disebut susseptansi dengan simbol B merupakan kebalikan dari reaktansi. x
Apabila impedansi simbolnya Z,makaadmitansi llZ=Y. Dengan demikian : B_
Ampere R2+ X2

Y-.-:Mho
Volt Dengan demikian besamya admitansi :

Gambar 4 - I7 ditunjukan segitiga impedansi yang mempunyai komponen Y = {GJ-6r (IV _ s2)
R dan X, sedangkan pada segitiga admitansi mempunyai komponen G dan B. Susceptansi ada dua rrracam yaitu :

l. Susceptansi induktip dengan simbol B, dan sering disebut dengan


susceptansi negatip (- Br).
2. Susceptansi kapasitip dengan simbol B., dan sering disebut dengan
susceptansi positip (+ Bc).

Contoh Penggunaan metode admitansi ditunjukan gambar berikut :

11 R1 L.t

(a) (b)

Gambar 4 - 17
(a) Segitiga Impedansi dan (b) SegitigaAdmitansi

Besarnya conductansi (G) :

G=YcosO: llz-wz:Rlzz Gambar4- 18

& L, C Dihubung Seri-Paralel


t
76
MNGKAIAN LISTRIK 77

Conduktansi total * G, * Gr
(C) = G,
= 0,o4 - J0,l + J0,025
Susceptansitotal (B) =-8, - B, * Br
Admitansi total (Y) : { Cr + B'] : 0,@-J 0,075
Power faktor (cos 0) : G/Y
- 0,075
t
Contoh: : .JI o,o4ryF, < arc tg
Rangkaian pararel terdiri dari tahanan R = 25f), induktansi L = 15,9155
0,u
mH dan kapasistansi C = 39,7887pF dihubungkan dengan sumber tegangan
= 0,085s <-6[,9275"
24 Volt < 0t pada frekuensi 100 Hz.
Tentukan:
I
a. Besarnya impedansi rangkaian.
b. Arus pada & pada L dan pada C.
Z - -: ll,'164()- <61,9275"
Y
c. Arus total.
Jawab:
u24
X, = Znf = 2n. 100 . 15,9155. 103: l0 fl I":
R25
-:-:0196A
I lff
Xa=-= = 40Cl u24
Znf,^ 2n. 100.39,7887. 105 2r. 100.39,7887
= = 2r4A
L:
ll -\r0
-
G - _: _ = 0.Ms u24
R2s I. : : o'6.{

ll -xc 40

B,-:--=-= -J0, l0s U 24


xL l0
c' I, =
ll -:z ll,7&7 <61,9275"
B.: = = J0,025s
= 2,04A <-61,9275"
- xc -40 atau

Y:G-B.+B. I,: I" + J(Ic - IL)


rl
78 RANGKAIAT{ LISTRIK 79

- 1,8 Conduktansitotal (G) =G, * q + q


:@<arctg = 0,16 + 0,15 + 0,109
0,96 : 0319 s
= 2,04A <-61,9275"
xl 3
2. Rangkaian seperti gambar di bawatt Br :- = - '= o,r2s
R,'+ x,' 42+ 32 25

4 :-=
2
82:--: 0,05S
&'+\' 61+ 22 40

xl 3 3
;, = : G,041
q'+ xr' 82+ 32 73
-
Susceptansi total (B) = B, * 82 * Br
Tentukan harnya : a) Impedansi total (dalam bentuk polar)
: -0,12 + 0,05 - 0,041
b) Arus I,, I, , dan [, = - 0,lll s
Jawab: Admitansinya:
Rr Y:r/6:1gz<arctgB/G
c, 0,16 s
: { lojtDp+ 1- gJ t Dr< arc tg - 0,1I t/O,4tg
:0,4334535s <- 14,84"
R,' o x,' 42+ 31 25
1= lN
q 6 6 I

Gr= :--:0rl5S
q'*4' 62+ 22 40
:
0,4334535s <-14,84o
2,307 C) < 14,84'
8
:2,230+j0,591
8
G,: =_:0,1(Ds a) Impedansi total :

g2+ Zrd = Zu *Z*


\, + X,, 32 73
:5+j3+2,230+j0,591
r
RANGKAIAN LISTRIK B1
80

=7,23+j3,591
:8,073O<2641' Ub"

I - ulzd t_
lu -
100 z2

8,073 < 2641', <-


- 28,577
11,570

=12,387A<-2641 6,325 < - 18J35'


Ur" = I .Zv
14,84" = 4,518 A< 6,865"
: 28,577 V <- 11,57o

z, : Vn]:m-; < arc tg 4-'R, U.E


:' {zrTJt < arctg3l4 I_
ll- ---
: 5 Cl< 36,87o z3
Z,
' = {E TE < arctgxJ&
:,\OTT <*ctg-216 28,577 <- 11,57"
: 6,325 C) < - 18,435"
zt = ..ETf < arc tg X,riR, 8,5M < 20,556'
= lrTtTT < arc tg 3/8
: 8,5M Q< 20,556" = 3,345 A< - 32,126o
b) Anrs masing-masing cabang :

Ub. P. Resonansi
I, : ___._.- Suatu rangkaian yang mengandung unsur induktifdan kapasitifterdapat
zl suatu harga frekuensi yang menyebabkan reaktansi induktif dan reaktansi
kapasitif saling menghilangkan. Dengan demikian didapatkan karakteristik
78,577 < - 11,570 rangkaian hanya unsur resistor murni. Secara khusus resonansi didefinisikan
untuk sebuah rangkaian yang mengandung komponen-komponen tahanan (R),
5 < 36,87" induktor (L), dan kapasitor (C). Rangkaian tersebut dikatakan dalam keadaan
resonansi, apabila arus dan tegangan sepasa sehingga rangkaian hanya
= 5,715A< -48,44" mengandung harga tahanan (R) saja.
l. Resonansi Seri
Rangkaian seri yang terdiri dari tahanan (R), induktor (L), dan kapasitttr
82 RANGKAIAN LISTRIK 83

(C) mempunyai impedansi sebesar: Dengan pengertian:


Z= R+ j({ - x") ....... (IV-s3) f
t
Frekuensi saat resonansi dalam satuan Hertz
Rangkaian tersebut dalam keadaan resonansi, apabila impedansi Z adalah o) Kecepatan sudut saat resonansi dalam satuan radiaVdetik
r
nyata ( Z dalah minimum), yaitu jika reaktansi induktifrrya sama dengan L Induktansi dalam satuan Henry
reaktansi kapasitifrrya. Jika ditulis : c Kapasitansi dalam satuan Farad
4-=X" .(w - 54)
Besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian adalah :

I =tJtZ .0V - 56)


Sedangkan saat terjadi rcsonansi arusnya maksimum, karcna impeilansinya
R c
minimum (2. = R)
| =lJlZ, = U/R ..(N-57)
Gamabar4 20a memperlihatkan kurve impedansi, tahanan, reaktansi
-
induktif dan reaktansi kapasitif terhadap perubahan frekuensi. Sedang garnbar
4 - 20b menggambarkan kurve arusnya.

-.t c

Ganrbar 4 - 19
Rangkaian Resonansi scri
(a). Skema Rangkaian
(b). Diagram Pasor Tegangan Saat Resonansi

Besarnya frekuensi pada saat te"jadi rcsonansi adalah :

\0,L :4
: 1/(ro,C)
(<o, f = l/LC
(D a- =..ffic,
Zrf. : l/(..lLC) (a) (b)
I
t (rv * ss) Gambar 4-20
I
2 n.,lLC (a)Kunre Impedansi
(b) KurveArus
RANGKAIAN LISTRIK 85
84

harga tahanan (R) adalah tetap, karena seri besarnya faktor kualitas adalah merupakan perbandingan antala reaktansi
Gambar 4 - 20 a terlihat bahwa
tahanan R tidak terpengaruh frekuensi. Harga reaktansi induktif (X. ) adalah dengan tahanannya dan dapat dituliskan :

berbanding lurus tertradap harga frekuensi sehingga grafiknya menrpakan fungsi Tenaga tersimpan

linier. Harga reaktansi kapasitif (X.) adalah berbanding terbalik dengan harga Q,:
frekuensinya sehingga grafiknya melengkung. Harga reaktansi totalnya Tenaga terserap

merupakan garis lengkung yang memotong sumbu X pada titik q saat terjadi
resonansi. Sedang harga impedansi ny a tdalah benrbah sesuai persamaan Z =
R + j(XL - X.), di mana saat X" , X, impedansi bersifat kapasitif, saat X, r'.\-t
, Xc impedansi bersifat induktif dan saat terjadi resonansi impedansinya
minimum. 12.R.t
Gambar 4 -20b memperlihatkan kurve arus sebagai fungsi frekuensi, di
mana arus 4.kan maksimum saat terjadi resonansi. q dan t adalah frekuensi di ** *o
bawah dan di atas frekuensi resonansi (! ) besarnya iuus pada masing-masing - : .(Iv-60)
frekuensi (f, aan fr) adalah sam4 yaitu l/./2 dari arus saat resonansi (arus RR
maksimum)-
I, = L :l^1.'12=0,707 I. .....................0V-58) Dengan pengertian :

Dengan pengertian : Q, : faktor kualitas dari rangkaian saat resonansi


I, : arus pada frekuensi f, dalam satuan Ampere X,, : reaktansi induktif pada saat resonasi dalam satuan Ohm
I, : arus pada frekuensi f, dalam satuan Ampere X., : reaktansi kapasitifpada saat resonasi dalam satuan Ohm
Selanjuurya perMaan frekuensi antara keadaan tersebut dinamakan "lebar Jika salah sahr harga reaktansinya dimasukan pada persamaan (tV - 60),
pita" ("band width"), sehingga dapat dituliskan : maka didapatkan :

B, :f, - f, ......... ....-....(N-59) x-u


Dengan pengertian : Q.:-
B*, : lebar pita (band width\ dalam satuan Hz R
f, : frekuensi band width sebelah bawah dalam satuan Hz I
f2 : frekuensi band width sebelah atas dalam satuan Hz
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lebar pita dari suatu rangkaian 2nf .C.R
I

rcsonansi adalah perbedaan antara frekuensi di atas frekuensi puncak (t) dengan
frekuensi di bawah frekuensi puncak (f,). )f a
=
Perbandingan antara tenaga tersimpan (stored energt) dengan tenaga yang zr,[rc
terserap (dissipated enerytl adalah merupakan "faklor kualitas" (qualityfac-
tor) atau bilangan guna dari rangkaian resonansi. Untuk rangkaian resonansi
86 RANGKAIAN LISTRIK 87

Ztr.(llZr.{YC'l . C.R (2 .n .100)2 . 0,05

.{m
= 50,66 pF

R.C b). I : UIR


: l/R.luc 0v-61)
Besar kecilnya faktor kualitas akan mempengaruhi bentuk lengkung : 22013,3 : 66,67 A
resonansi (kurve arus gambar4 - 20b) dan mempengaruhi lebarpitanya juga.
Secara pendekatan lebar pita (BW) adalah merupakan perbandingan antara c). = l/R ./UC
Q,
frekuensi resonansi dengan faktor kualitasnya. I 0,05
Bw; f /Q (tY-62) =
Jika perbandingan antara reaktansi dengan tahanannya besar, berarti faktor 3,3 50,66 . 105
kualitasnya besar. Dengan demikian akan terjadi lengkung resonansi yang
curam/sernpit. Apabila sebaliknya faktor kualitas kecil, maka akan menghasilkan = -{
9,52
lengkung rcsonansi yang landai/lebar, dan lebar pitanya akan lebarlbesar.
Contoh: 2. Resonansi Paralel
Rangkaian yang terdiri dari tahanan R:3,3 Q, induktansi L = 50 mH dan Dalam rangkaian & L, C yang dihubungkan paralel seperti pada gambar
kapasitansi C dihubungkan seri. Rangkaian tersebut disupply tegangan 220V 4 - 21, besarnya admitansi :
pada frekuansi l00Hz. y :G + j(B.-B.)
Tentukan:
a). Besarnya kapasitansi C sehingga arus maksimum mengalir dalam
rangkaian tersebut
b). Besarnya anrs maksimum
c). Besarnya faktor kualias
Jawab:
4=\
2r f L= ll(ztr f C)
I Gambar 4-21
a).c= Kombinasi Paralel R, L, C Sebagai Rangkaian Resonansi Paralel
(2rff .L
88 RANGKAIAN LISTRIK
8slifl
Untuk mendapatkan resonansi, jika fbktor daya dari rangkaian sama dengan I
satu dan besarnya susceptansi kapasitip sana dengan besarnya susceptansi 2rf,C = \fl

induktip. 2nf,L ll

BC :B' Besarnya arus susceptansinya adalah


0,C : l(ol.L) t, r1

Ia= 2nf,Cl)=2"t4; (rv-64)


(q F= l/rC
q=ffi
2rf, = I /(f,C) U
(IV:65)
I [.=
f-
I
(w - 63) 2nf,L li

2 *,{ LC
Jika
Ganrbar 4 - 22 menggambarkan diagram pasor anrs dan swc€Ptansi saat
terjadi rcsonansi-
f - dimasukkandalampersamaanlr=
' 2p ffi ZrqL
kata lain besarnya arus
akan diperoleh harga IL akan sama dengan [. . Dengan
kapasitif'
suscepta,nsi induktif afan sama dengan besainya anrs susceptansi
-
s"a*gr* m*" admitansi, konduktansi, susceptansi -,maka
induktip, susceptansi
4
gambar -23.
kapasitip terhadap perubahan freuensi dapat dilihat pada

(a) o)
G,ar&nra-22
Diagram FasorArus dan Susceptansi SaatTcriadi Resonansi

Saat lerjadi resonansi :


II
B. =4 d8tr u =-
G
Frckucnsi
Kurve Admitansi, Konduktansi , Suscepunsi Terhadap Perubahan
Y
91
90 RANGI(AIAN LISTRIK

Gambar 4 - 23 terlihat bahwa harga konduktansi (G) adalah terap, karena


tidak terpengaruh oleh perubahan frekuensi. Harga susceptansi induktip (Br) a).f, =
adalah berbanding terbalik dengan harga frekuensinya, sehingga grafiknya 2nr{fr
melengkung. Harga susceptansi kapasitip (B") adalah berbanding lurus terhadap I
perubahan frekuensinya, sehingga grafiknya merupakan garis lurus. Harga {=
susceptansi totalnya merupakan garis lengkung yang memotong sumbu X pada zoffi
titik { saat terjadi resonansi. sedang harga admitansinya adalah berubah sesuai
dengan persamaan Y:G + j(B.-B.),dimanasaatf<{ admitansi
: 1006590,1 Hz
bersifat induktip dan saat f > f admitansi benifat kaapasitip, dan saat terjadi
resonansiY: G Bc 2. t. f,.C
Besarnya faktor kualitas dari rangkaian resonansi paralel adalah : Q.:-=
Bc Br G r/R
.( rv - 66)
= 2.rc.1006590,1 .500. l0-t2 ' 5000

Selanjutrya perbedaan frekuensi antara ke dua keadaan tersebut dinamakan


: l5,8ll
"lebar pita" ("band width') dan dituliskan :

B" :q - t ..... .........(rv-67) b). gW = t/Q.


Dengan pengertian :

B* o 1006590,1/15,81 I
: lebar pita (band width) dalam satuan Hz
f, : frekuensi band width sebelah bawah dalam satuan Hz
q : frekuensi band width sebelah atas dalam satuan Hz x 63,6639W2
Secara pendekatan lebar pita (BW) adalah merupakan perbandingan antara
frekuensi resonansi dengan faktor kualitasnya.
BW = {/Q, ..0v-68)
Contoh:
Rangkaian yang terdiri dari kapasitansi C : 500 pF, tahanan R: 5 KQ,
dan induktansi L = 50 pH masing-masing dihubungkan paralel.
Tentukan: a). Besarnya frekuensi resonansi
b). Besarnya BW
Jawab:
92 RA,NGKAIAN LISTRIK
93

a. Deyr dan Faktor Daya T2n


l.
Daya P: l/T Ipat ) T=-
Dalam rangkaian listrik, daya merupakan suatu besaran yang penting, 00)
karena umumnya suatu peralatan listrik selalu berhubungan dengan daya yang ol Znlw
dihasilkan. Bahasan kali ini akan ditinjau hubungan daya yang dirangsang oleh p= I tUICos0-UICos(2ort+0))dt
teganpn dan arus, khususnya untuk daya listik yang dibangkitkan dalam bentuk -Ztr 0
Sinusoida. Daya yang diberikan pada suatu alat sebagai fungsi waktu adalah (o 2nl a
dengan menghasilkan tegangal sesaat dengan arus sesaat. =ulcose - IU I Cor ( 2 rot +0) dt
p: u.i ........... (IV-69) -2* 0
Jika besarnya tegangan sesaat (u) = U- Sin ort dan arus sesaat o) t Znl o
(i ): I. Sin (olt + 0), maka besarnya daya sesaat :U ICosO -- t U t_- Sin ( 2 oil+0) J

P = U- Sin ort . I- Sin (olt + g; 2n 2a

Cos (a-p) - Cos ( o+p) I 2n


Ingat: Sin o. Sin p = :UICose--uI { Sin (2 ol- + 0)- Sin (2 <o0 + e)}
2 4tr o)

Cos { (art + 0) - rrrt } - Cos{ <ot + (<ot + 0) }


P= Umm
I I
2 :UlCos0- UI {Sin(4t+0)-Sin0}
Cos(0) -Cos(2ort+0) 4n
:U mmI +Sin(4r+0):Sin0
2
Jika dinyatakan dengan harga efektif, maka UICos0-0

Cos(0) -Cos(2at+0) P- UICos0 0v - 6e)


P=f.u..iT. I
2
= U. I. Cos (0) - U. t. Cos ( 2 cot+ 0) 2. Faktor DaYa
Dalam rangkaian listrik umumnya mengandung unsur resistansi dan
Besarnya daya nyata dapat dicari satu siklus penuh. reaktansi atau impedansi kompleks dan daya yang diserap adalah tergantung
pada sifat bebannya. Hal tersebut dikarenakan yang menyerap daya adalah
beban yang bersifat resistif, sedang beban yang bersifat reaktiftidak menycrap
94 RANGKAIAN LISTRIK 95

daya. Dengan demikian perkalian antara tegangan efekrif dengan


arus efektif P U. I. Cos0
adalah merupakan daya semu ( S
) Faktor &ya=
-- = Cos 0 (lV -72)
S U.I

Sewaktu menyebut faktordaya dikatakan ketinggalan jika 0 > 0, karena


Sedangkan besarnya daya nyata(p adalah arus ketinggalan dari teganganriya.
)

P:UICos0 Waft

Disamping adanya daya nyata (p daya semu ( S ada daya


), ), yang

l- A:
disebabkan oleh beban reaktif(e besarnya adalah :
),

Q:UISin0 VAR (IV-71)

Hubungan antara ketiga daya nyata, daya semu dan daya


reaktif dapat
dilukiskan dengan segitiga daya.
Gambar 4 - 25
Daya Bersifat tnduktif

Demikian daya juga dikatakan mendahului jika 0 < 0, karena arusnya


mendahului tegangannya.

-]

\
Gambar 4 -24 - JXc
Segitiga Daya
__l
Perbandingan antara daya nyata dengan daya semu disebut
dengan faktor
daya
Gambar4 - 26
Daya Bersifat Kapasiti f
97
96 RANGI(AIAN LISTRIK

Cos 0 = 0,707 menyusul berarti bebannya induktif


Contoh:
l. Sebuah tahanan R = 22Q seri dengan reaktansi kapasitip X.: l0 ()
mempunyai tegangan efektif sebesar 100 V. Tentukan informasi daya 0 : arc Cos 0,707 = 45"

lengkap.
Jawab: Z:R+ j )q. J Xr: R Tg 45o

Z:',f ntT$ = 41,659 Cl

: {Z/4Ti :24,17 {t roL=2nf L


u"{r 100
I*=--: =4,1374 ol[, 41,659 O
l_-
z 24,17
P = IefF . R - 4,1372 . 22 = 376,52ktt 2nf 2 r.100
-
-=
:66,30 mH
Q= Ieff . X. = 4,1372 . l0 = l7l,l5 VAR

S : Ieff . Z - 4,1372 . 24,17 : 413,66 VA Atau:


Uefr 50
Z- :58,9205 O < 45o
2. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R seri dengan elemen yang belum
diketahui, mempunyai tegangan effektif sebesar 50 V, dayanya 30 Watt,
I eff 0,8486

dan faktor dayanya 0,707 menyusul. Tentukan besarnya elemen-elemen -: R


tersebut, bila rangkaian bekerja pada frekuensi 100 Hz.
Jawab: Cos0=-
P : U.r. I.n. Cos 0 z
3 = 50. I .r. 0,707
R=58,9205.0,707
30
: 41,656 O
I = 0'8486 A
"ff
50.0,707
--: Soal- soal Latihan

P=[.n2.R l. Tahanan R = l2C) seri dengan induktansi L: 40 mH dihubungkan dengan


30 sumber arus bolak balik. Rangkaian tersebut arusnya ketinggalan dari
:41,659C) tegangan sebesar 75o. Tentukan frekuensi sumber dan impedansi Z.
30=(0,8486)'.R -+ R-.-- :39 pF dihubungkan dengan
Tahanan R = 22O seri dengan kapasistansi C
( 0,8486 r
g8 99
RANGKAIAN LISTRIK

sumber arus bolak balik. Pada frekuensi berapakah arus akan mendahului 5. Rangkaian seperti gambar di bawah
tegangan dengan sudut 40".
3. Rangkaian seperti gambar di bawah.

I1 3

J50 Ohm

Rangkaian seperti pada gambar tersebut dihubungkan dengan sumber


Rangkaian seperti pada gambar besarnya arus total
(D = ta n < 25"
tegangan 75volt < 60" pada frekuensi 50 Hz. Tentukan besarnya Zx, jika arus
yang mengalir pada rangkaian sebesar 3 A < 20o. Tentukan:
a. Impedansi total (Polar)
b- Admitansi total (Polar)
4. Rangkaian seperti gambar di bawah. c. Arus I.

6. Rangkaian seperti pada gambar di bawah

J3 Ohm

U=120<0 / SO ttz

Besarnya arus l:31,5 A <24" dan tegangan U:50 Volt < 60" Tentukan besarnya : a- Impedasi Total
Hitung besarnya impedansi Zx dalambentuk kompleks. b. Arus I,, dan I,
100 101
RANGKAIAN LISTRIK

7. Rangkaian sepeci gambar di bawah.


b. Arus yang mengalir pada R dan padzL
c. Arus total (bentuk Polar)

Rangkaian yang terdiri dari tatranan R: 56C)


ll. dipararcl dengan kapasistansi
:
C 80pF dihubungkan derrgan sumber tegangan
30 Volt pada frekuensi

100 Hz.
Tentukan:
a Inpedansi rangkaian
b. Arus yang mengalir pada R dan pada C
c. Arus total.

Bosarnya tegangan UAB = 60 Volt <25".


12. Tiga beban yang tersambtrng secara paralel'
Tentukan besarnya tegangan terpasang U. 0'6
Beban t besarnya 200 VA, faltor daya menyrsul
0'76
Beban II besarnya 150 WaG faktor daya mendahului
8. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R, induktansi Ldan kapasistansi
Beban III besarnya 250 VA, 120 VAR (induktip)
C -795,77n$ dihubungkan secara seri. Tegangan yang mensupply
Tentukan:
rangkaian tersebut 72 Volt dengan sudut 65", pada frekuensi 50 Hz. Arus
a. Daya nyata total
yang mengalir pada rangkaian 6 A dengan sudut 20". Tentukan besarnya :
b. Daya reaktiP total
a Rdan L
b. Tegangan UR dan UL. yang belum diketahui
13. Rangkaian yang terdiri dari R seri dengan etemen
mendahului 0'7071'
mempunyai daya nyata 75 Watt, dan faktor dayanya
9. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R = 47C!, induktansi L = 100 mH dan tegangan efektif yang
Tentukan besarnya elemen-elemen tersebut, bila
kapasistansi C = 330 pF dihubungkan se.i pada frekuensi 100 Hz, arus
terpasang 100 Volt, pada frekuensi 50 Hz'
yang mengalir0,5 A. Tentukan harnya :
a. tmpedansi rangkaian.
t4. RangkaianyangterdiridaritahananR:4,7O'induktansiL:60mHdan
b. Tegangan pada R (U") Aan tegangan pada C (U.) disupply tegangan 100
kapasistansi C dihubung seri' Rangkaian tersebut
c. Tegangan sumber. Volt pada frekuensi 50 Hz-
Tentukan:
10. Rangkaian yang terdiri dari tahanan R:47Q diparalel dengan induktansi
a. Besarnya kapasistansi C dengan arus maksimum mengalir
dalam
L= 40 mH, dihubungkan dengan sumber teganganS0Hz.
rangkaian tersebut
Hitung:
b. Besarnya faktor kualitas (Qr)
a. Impedansi rangkaian
c. Besarnya tegangan pada kapasitor'
102

t5. Rangkaian seri mempunyai tahanan 4 O, induktansi L = 500 mH dan


kapasitansi variabel dihubungkan dengan sumbertegangan 100 Volt pada
frekuensi 50 Hz.
BAB V
Tentukan : SISTEM TIGA FASA
a. Besarnya kapasitansi agar terjadi resonansi
b. Tegangan pada induktor Secara umum pernbangkit, tranmisi dan penggunaan daya dari ten'aga lisfik
c- Faktor kualitas manggunakan sistem berfasa tiga Sebuah sumber berfasa tiga adalah sumber
yang mempunyai tiga tegangan yang sam4 tetapi berbeda fasa 120" terhadap
satu sama lain.

Gambar 5 -I
a. Susunan Lilitan
b. Diagram Pasor
c. Bentuk Gelombang Tegangan yang Dibangkitkan

Gambar 5- la memperlihatkan tiga kumparan tersebar secara sama di


sekitar lingkaran rotor, kumparan kumparan tersebut terpisah satu sama lain
sejauh 120". Ketiga kumparan yang serupa pada sistem tiga fasa disebut dengan
"fasa". Apabila menyangkut tegangan disebut tegangan fasa, tetapi jika
menyangkut arus disebut arus fasa. Karena tegangan fasa yang mencapai harga
105
1M RANGKAIAN LISTR]K

maksimum terlebih dahulu adalah fasa A, kemudian tegangan fasa B dan


tegangan fasa C, maka dapat dikatakan bahwa putaran fasanya adalah ABC. UeN = UBN = UcN : Tegangan fasa (U fs)

Sedangkan diagnmfasor dari tegangan tersebut diperlihatkan dalam gambar.S.-


lb. Sedangkanteganganyangdidapatzntarasaturandengansalurandisebut
tegangan saluran (line Yoltage ) atau secara tebih spesifik tegangan saluran ke

A. Hubungan Bintang (Y) saluran (tine to line Yoltage ), dan dapat dituliskan :
Dalam hubungan bintang (Y), didapatkan dengan menghubungkan ujung-
ujung terminal A , B'dan C'menjadi satu titik bersama yang ditandai dengan UIB = Usc: Ucl: Tegangan line (U line)

titik netral N. Sedangkan ujung terminal A, B dan C ditetapkan menjadi saluran


A, B, dan C, dari sistem tiga fasa. UBr-

A
A.l
UAN
t N
UAB
UNA
N

/n \\ \
Y", UBN UCA
xL- '\u.A
B
UCN
UBC
C Gambar 5 - 3
Diagram fasa tegangan untuk hubungan Bintang

Gambar 5 - 2 Menurut hukum tegangan Kirchoff, besarnya tegangan saluran U AB


Hubungan Bintang adalah:
UeB = UeN + {Jxs : - Uxe + Uxs
Pada gambar 5 - 2 titik netral N dapat difungsikan atau dapat tidak
difungsikan. Apabila terdapat sebuatr saluran netral, maka hubungan bintang Gambar 5 - 3 ,Besarnya Ula: 2 N0 -+ NO: UNB ' Cos 30"
sering disebut sistem berfasa tiga berkawat empat. Besarnya tegangan yang
didapat antara saturan fasa dengan titik netral N dise6ut dengan tegangan fasa, U eB :2 UNs . Cos 30"
dan dapat ditr,rliskan :
106 RANGKAIAN LISTRIK 107

=2 UNB. l/2,13
:.,/3 UNs

Dengan cara yang serupa, maka:

UBc=.b UNc

Ucl = {3 UNe

Dengan kata lain persam&rn-persanuurn di atas memperlihatkan bahwa Gambar 5 - 4


untuk hubungan bintang, harnya tegangan saluran atau line adalah f t<ati Gambar Sambungan Segitiga
tegangan fasa, sehingga dapat dinaliskan :
Tegangan line:.J3 Tegangan fasa Jika diperhatikan gambar sambungan segitiga besarnya tegangan fasa sama
dengan besamya tegangan saluran atau line sehingga dapat dituliskan :

Besarnya ams line dan besamya arus fasa jika diperhatikan gambar 5-2
U.lrE -U-lu
adalah sama, sehingga dapat dituliskan :
Sedangkan besarnya arus yang mengalirpada masing masing saluranfline
Iline=Ifasa disebut ams line. Diagram fasornya diperlihatkan pada gambar 5-5 dibawah
dengan ketiga arus fasa adalah I ba, I cb, Iac.
B. Hubungan Segttige ( A)
Pada hubungan segitiga (A) didapatkan dengan menghubungkan ujung
IcC
ujung terminal A dengan B' , B dengan C'dan C dengan A disambungkan F-
L.
ibc
-'f
'. ir.
secara individu sehingga menghasilkan sebuah hubungan segitiga. Dalam I --1-'-
l'.
hubungan segrtiga tidak terdapat saluran netral, maka sistem tersebut adalah
I
i- -.) taR
sebuah sistem berfasa tiga berkawat tiga- N)|:- ----,Q--
30r
'_tJ'

lab !:: Ica


I

u
IbB

Gambar 5- 5
Diagram Arus untuk Hubungan Segitiga
1oB RANGKATAN LrsrRrK 109

IaA=Iba+Jca= -Iab+lca Besarnyadayatotal:

Besarnya IaA=2.NO +NO:Ica.Cos3Oo p_.,=3.pr"

=2 . Cos3ff :{3.ur.I..coso
=2 .1ca. %"13 Hubungan segitiga:

=./3 Ica Pr.=U".Ir..Cos0

Dengan cant yang srupq maka didapatkan :Ur.Iu.Cos0

IbB: {f taU =U..Irli3.Cos0


lcC=./f lUc Besarnya daya total

Berdasrkan persamaan-persamaan di atas, memperlihatkan bahwa untuk PmtB.:3.P-


hubungan segitiga, besamya ams line adalah rl f Ui arus fasa, sehingga dapat
dituliskan : :{3.Ur.lr.coso
I. ={3I.
lE ltca

Dengan cara yang serupa besarnya daya reaktif per fasa Qfs dan daya
Untuk kedua sistem yang dihubungkan dalam bentuk bintang maupun reaktif totalnya adalah :
segitiga, daya per fasa dapat ditentukan dengan cara yang sama seperti pada
Q*=Un.l,..Sin0
sistem berfasa tunggal.
Besarnya daya rata-rata per fasa P* baik untuk sistem yang dihubungkan
Q*., :3'Qt,
bintang maupun sistem yang dihubungkan segitiga adalah sama.
Pada hubungan bintang : Demikian juga besamya daya semu per fasa Sfs dan daya semu totalnya
Po=U".Iu.Cos0 adalah

: Uu.I ,. Cos 0 Sr,=ur,'lr,

= U,_/',/ 3 I ..Cos 0 DanS,*,=3.Sr,


110 RANGKAIAN LISTRTK 111

Sedangkan faktor daya pada sistem berfasa tiga yang seimbang adalah Jawab:
sama dengan faktor daya dari tiap fasanya.
q z'" = {(R.TT'- ): {G + 6): lo o
cos o:
zb uL 220
Ur":- = 127,017 Volt
Besarnya sudut antara tegangan fasa dan arus fasa juga scperti halnya {: {f
sistem berfasa tunggal, yaitu : -:
xB us t27
Q=arC Iu = = = 12,7A
R" Zb l0
-
-
Atau I ,: Iu:12,7 A
q R
$=arc Cos Po=Uu.lu.Cos0 +Cos0=- -0,8
-zb z

Atau P ,= 12,7 . 12,7 . 0,8


xi
0=arc sin _ : 1290,32 Watt
zh
P*,:3
dB P-= 3.1290,32 = 3870,96Watt
Contoh:
L Sistem tiga fas4 empat kawat setimbang dengan beban terpasang bintang, Atau
rnasing masing terdiri dari tahanan R = 8fl dan Reaktansi induktif L: 6C).
Tegangan antara line 220 Volt, dengan faktor daya 0,8 lagging. Tentukan Pn*, =rll.ur.tr.coso
bcsarnya:
a. Arus line. = {3 . z2o . rz,7 o,B
b. Daya total"
:3871,48 Watt
I
112 RANGKAIAN LlsrRlK
113 ,l

I
2. Tiga buah kumparan yang sanla (seimbang) dihubungkan segitiga dan Saat ainubung I
disupply pada sumber 3 phasa 380 Volt, 60FIz. Arus yang diserap kumparan
adalah 4,5 A, pada Pf0,8 lagging. Hitung R dan L masing masing kumparan U., = U, = 380 V
Jawab:
U*: U. : 380 V P,-, : 12.000 . 0'75 :9000 Watt

I ,:4,5 A P-, = Ur. I, "Jl Cos 0

I = Ir/{3 : 4,5{3 = 2,598 A 9000


" [r= = 18232A
380.',/3 .0,75

ue 380 IL 18,232
zu= = = 146,26C1
r - -=10,526A
I! 2,598 "ir .b
- -
R r, = 2" . Cos 0 = 146,26. 0,8 = 1 17,008 Q urs 380
a O
X* = Z* . Sin 0- 146,26. 0,6 = 87,756 Q IFs 10,526-:36,1

xL 87 R = Z.Cos0 : 36,1 .0,75= 27,075 {l


'756
L: 232,78mH
X : Z. Sin 0 = 36,1 .0,6614 = 23,8779 {2.
-Zxf 2.n.60

3. Tiga buah bebar yang sciftbang merycrap dayr 12 KvA pada ,rf =0,75 23,8719
fasa
lagging pada saat bebar tersebul dihubungkan dcngan sumber tiga \=2rfl- -tL = = 76'0057 mH
180 V (tegangan line) 50 Hz. Hitung harga &ri komponcn-konponen d; 2 4 50
dalam nngkaiarL jika Han tersrbut :
a. Dihubungkan A
--
b. Dihuburgksn Y
Iewab :
S=12 KvA Cos 0 =0,75logsirs Ur=380V
115
RANGKAIAN LISTRIK
114

Saat dihubung Y:
IL 32
Io:-=-=18,475A
UL 380
{r Jr
lt
219,393 Volt
-Ps
{ r ',/r
z
ofs
ufs 380
= 20,568 O
P-, = U, . I.. ./3 Cos 0 L, 18,475

9000 P-.,: ./3 . Ur. I, Cos o


I.= : 18,232 A
P,-l 14.200
380.{3.0,75
Cos0 = = : 0,674

: rl3 . U.. I, r/r . rgo. :z


I. = Ir, 18,232 A

Rrs
u6 219'393
7 : = = 12,0334 Q Coso :
-Fs
z6
Ils 18,232
- -
R= ZCos0 = -
12,0334.0,75 :9,025f) Ro= Zo.Cose = 20,586 '0'674: 13,867C)

Xr= ZSin 0 = 12,0334.0,6614:7,9588 f) Xo = {Z.r'-R r'

x; 7,9588
= {20,568'-13,8672
[=-=-=25,3339mH : l5,l9O
2rf Znf .50
4. Tiga impedansi sama dihubung segitiga ke supply 3 fasa 380 Volt. Arus
Soal Latihan
line 32 A dan daya total yang diambil dari supply 14,2 Kw. Tentukan :
l. Tiga tahanan masing masing besamya 220 {l dihubungkan ke supply
Tahanan dan Reaktansi tiap impedansi.
dengan tegangan line 380 Volt, 50 Hz. Hitung daya yang diambil dari
Jawab:
sistem supply jika tahanan dalam hubungan bintang dan segitiga'
Uo = U.: 380 Volt
2. Beban satu fasa sebanyak 3, masing-masing mempunyai impedansi(12
116

balik sebesar 220 Volt'


j I Q A- Disupply tegangan bolak
daya, bila:
daya masuk, dan faktor
Tentukan besarnya arus rine,
a. Beban dalam hubungan bintang
b- Beban dalam hubungan segitiga' yang sama' Arus line
mempunyai tiga impedansi DAFTAR PUSTAKA.
3" Beban bintang tiga fasa
30 A, 25 KVA, 20 KW inPut'
a. Tentukan U"**y" t"g*gan
line' dan reaktansinya
hitung
ke supply 3 fasa yang samq
b. Jika impedansi OiftuU*g t"gitiga
anrs line dan daYa totalnYa' Floyd. Thomas. L. (1997). Principles of Electric Circuits. USA: by Prentice-
Hall.
Hayt Jr, William H; Kernmerly, Jack E. (1993). Engineering Circait Analyss.
Mc Grow-Hill,Inc
Joseph. A. E. Trans.Pakpahan. S. (1985). Rangkaian Listrik. Jakarta : Penerbit
Erlangga
Nilsson. J. W. (1993). Electric Circaits. USA: Addison Wesley Publishing
Company.
Ridsdale. R. E. (1976). Electric Circuitfor Engineering Tbchnologt. Tokyo :

Mc Graw-Hill Kogakhusa.

Anda mungkin juga menyukai