Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun yang menjadi judul makalah kami adalah “Penulisan Unsur
Serapan Dalam Bahasa Indonesia” yang didalamnya memuat tentang unsur
bahasa asing yang diserap menjadi kaidah bahasa Indonesia dan menjadi ejaan
yang disempurnakan, kemudian pembahasan tentang istilah istilah asing,
tentang imbuhan awal dan akhiran yang diserap dan disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas
dari dosen pembimbing kami dalam mata kuliah BAHASA INDONESIA.
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan, maka kepada para pembaca, kami memohon
maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal ini
semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi para pembaca.

Medan, Desember 2015

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan bahasa yang utama ialah sebagai sarana atau media untuk
menyampaikan maksud dan perasaan seseorang kepada orang lain. Sebagai
mahluk sosial manusia tidak bisa mengandalkan kemampuannya sendiri. Manusia
perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya untuk memenuhi segala
kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai mahkluk sosial bersifat dinamis, selalu
membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lainnya.
Kata serapan antar bahasa adalah hal yang lumrah, jika terjadi kontak bahasa
lewat pemakai pasti akan terjadi serap menyerap kata. Dengan adanya proses
penyerapan akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh asing.
Peminjaman ataupun penyerapan dari suatu bahasa itu sendiri pasti dilatar
belakangi oleh berbagai macam faktor. Yang biasanya mengalami perubahan
proses penyerapan adalah bunyi bahasa dan kosa kata.
Bahasa Indonesia sendiri selama pertumbuhannya banyak mengalami serapan
dari bahasa-bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti bahasa Sansekerta,
bahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Belanda, ataupun bahasa Inggris. Masukan
unsur bahasa asing tersebut sejalan dengan history bangsa tentunya.
Berawal dari bahasa sansekerta yang datang bersamaan dengan ajaran hindu
budha di Indonesia, kemudian bahasa Belanda yang sejalan dengan proses
penjajahan bangsa Belanda. Setelah penjajahan masa Belanda usai adalah masa
perdagangan antara bangsa timur tengah dengan bangsa Indonesia dan proses
keagamaan yang menyebabkan terjadinya penyerapan bahasa Arab.
Yang terakhir adalah bahasa Inggris dan itu terjadi hingga sekarang, faktor
yang begitu dominan tentunya karena pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi
antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pengguna bahasa Inggris. Karena
hal-hal yang telah dikemukakan tersebut dalam makalah ini kami akan mencoba
membahas tentang penulisan unsur serapan dan contoh-contoh kata serapan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
A. Apakah yang dimaksud kata serapan ?
B. Bagaimana kata serapan dalam bahasa Indonesia ?
C. Apa saja contoh unsur serapan ?
D. Bagaimana penyerapan istilah asing ?
E. Bagaimana macam dan sumber bentuk serapan ?
F. Bagaimana kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing ?
G. Apakah dampak dari penggunaan kata-kata serapan bagi bangsa Indonesia
?

C. Tujuan Penulis
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
A. Untuk mengetahui tentang kata serapan.
B. Untuk mengetahui tentang kata serapan dalam bahasa Indonesia.
C. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang beberapa contoh
kata-kata serapan dalam Bahasa Indonesia.
D. Untuk mengetahui tentang penyerapan istilah asing.
E. Untuk mengetahui macam dan sumber bentuk serapan.
F. Untuk mengetahui tentang kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing
G. Untuk memberikan pengetahuan tentang dampak dari penggunaan kata-
kata serapan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara
umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata-kata
serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata-kata serapan adalah
suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang terpelajar,
gaul, modern dan lain-lain. Padahal di sisi lain penggunaan kata serapan tidak
hanya menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.

B. Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia


ASAL BAHASA JUMLAH KATA
Arab 1.495 kata
Belanda 3.280 kata
Tionghoa 290 kata
Hindi 7 kata
Inggris 1.610 kata
Parsi 63 kata
Portugis 131 kata
Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata
Tamil 83 kata
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari
bahasa lain, seperti bahasa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata
dari bahasa asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih
dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa
Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata
seperti itulah yang dinamakan dengan kata-kata serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa
bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat
dibawah ini terpenuhi, yaitu :
a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan
Indonesianya.
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempemudah tercapainya kesepakatan
jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.
Kata serapan masuk ke dalam Bahasa Indonesia dengan 4 cara yaitu :
1. Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata
asing itu secara keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu,
sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa
Indonesia.
Contoh : pluralization > pluralisasi
Acceptability > akseptabilitas
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung
dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya
dalam Bahasa Indonesia
Contoh : overlap > tumpang tindih
Try out > uji coba
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang
ada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan,
akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk
fisik yang mirip seperti penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam
bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa
Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh : effective > berhasil guna
Spare parts > suku cadang

Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap


sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standarisasi, implementasi,
dan objektif diserap secara utuh di samping kata standar, implement,
dan objek.
Pedoman EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-
unsur serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a,u,o,
dan konsonan menjadi k (contohnya : cubic menjadi kubik,
construction menjadi konstruksi ), q menjadi k (contohnya : aquarium
menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic
menjadi fanatic, factor menjadi factor), ph menjadi f (phase menjadi
fase, physiologi menjadi fisiologi).
Cara penulisan tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata
serapan. Umumnya kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski
kontak budaya dengan penutur bahasa-bahasa itu berkesan silih
berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang
tumpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata
serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja.
Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam
menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun
keluwesan ini hendaknya tidak membuat kita serampangan dalam
membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.
C. Contoh Unsur Serapan
Ada banyak sekali bahasa asing yang terserap ke dalam bahasa
Indonesia. Namun, ada tiga jenis bahasa asing yang paling banyak terserap ke
dalam bahasa Indonesia. Bahasa-bahasa asing tersebut adalah bahasa Inggris,
Belanda, Arab. Berikut adalah contoh-contoh kata serapan dalam bahasa
Indonesia.
NO Kata Kata Asal No Kata Kata Asal
Serapan Serapan
Asing Baku Bahasa Asing Baku Bahasa
1 Business Bisnis Inggris 11 Bak Bak Belanda
2 Ballon Balon Inggris 12 Balsem Balsem Belanda
3 Bus Bis Inggris 13 Ilmu Ilmu Arab
4 Acting Akting Inggris 14 Awal Awal Arab
5 Ballpoint Bolpen Inggris 15 Akhir Akhir Arab
6 Check Cek Inggris 16 Halal Halal Arab
7 Disco Disko Inggris 17 Haram Haram Arab
8 Docent Dosen Belanda 18 Rizki Rezeki Arab
9 Absent Absen Belanda 19 Zhalim Zhalim Arab
10 Album Album Belanda 20 Abad Abad Arab

Selain kata serapan, bahasa Indonesia juga mempunyai beberapa afiks atau
imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis serangkai dengan
bentuk dasarnya. Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1. An-, a- [= tidak ] ; anarki, amoral, anorganik
2. Ab – [= dari ] ; abrasi, abnormal
3. Tele – [= jauh ] ; televisi, telepon
4. Mini – [= kecil ] ; miniatur, mini bus
5. Uni – [= satu ] ; unilateral, universitas

D. Penyerapan Istilah Asing


Demi kemudahan pengalihan antarbahasa dan keperluan masa depan,
pemasukan istilah asing, yang bersifat internasional , melalui proses
penyerapan dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang
berikut ini dipenuhi.
a. Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena konotasinya
b. Istilah serapan yang dipilih lebih singkat jika dibandingkan dengan
terjemahan Indonesianya.
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan
jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya
Istilah Asing Istilah Indonesia yang Istilah Indonesia yang
dianjurkan dijauhkan

Anus Anus Lubang pantat


Faeces Feses Tahi
Urine Urine Kencing
Amputation Amputasi Pemotongan anggota
badan
Decibel Decibel Satu ukuran kekerasan
suara
Marathon Marathon Lari jarak jauh
Oxygen Oksigen Zat asam

Dysentery Disentri Berak darah


Energy Energi Tenaga;kekuatan
Narcotic Narkotik Madat;obat bius;ganja

E. Macam Dan Sumber Bentuk Serapan


Istilah yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar atau
bentuk turunan. Pada prinsipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau
konteksnya condong pada bentuk jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan
dengan pertimbangan.
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah
inggris yang pemakaiannya sudah internasional, yakni yang dilazimkan oleh
para ahli dalam bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan
dengan mengutamakan ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan
segala lafal.
Misalnya : Bound morpheme morfem
Clay colloid koloid
Clearance volume
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari
berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti
Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsure pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi atas dua golongan besar yaitu :
1. Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia,
seperti reshuffle, shuttle cock. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks
bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya
diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat
dibandingkan dengan bentuk asalnya. Unsur yang sudah lama terserap
dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya. Contohnya :
otonomi, dongkrak, paham, aki dan sebagainya.
Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari bahasa lain,
baik bahasa daerah maupun dari bahasa asing Sansekerta, Arab, Portugis,
Belanda, Inggris dan bahasa asing lain.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejaan asing hanya diubah
seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan
bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan
bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk
ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak
selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
Baku Tidak Baku
apotek apotik
atlet atlit
atmosfer atmosfir
aktivitas aktifitas
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari
berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah (lokal) maupun bahasa asing,
seperti Sansekerta, Arab, Portugis dan Belanda.

F. Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur Bahasa Asing


Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing
ke dalam bahasa Indonesia :
1. –al, eel, -aal (Belanda) menjadi –al, contohnya :
National menjadi nasional
Rationeel, rational menjadi rasional
Normaal, normal menjadi normal
2. (Sansekerta) menjadi s, contohnya :
Cabda menjadi sabda
Castra menjadi sastra
3. Oe- (Yunani) menjadi e- , contohnya :
Oestrogen menjadi estrogen
Oenology menjadi enology
4. Kh- (Arab) tetap kh- , contohnya:
Khusus tetap menjadi khusus
Akhir tetap menjadi akhir
5. Oo (Inggris) menjadi u, contohnya :
Cartoon menjadi kartun
Proof menjadi pruf
- Pengaruh Bahasa Sansekerta
Telah berabad-abad lamanya nenek moyang penutur bahasa Indonesia
berhubungan dengan berbagai bangsa di dunia. Bahasa Sansekerta tercatat terawal
dibawa masuk ke Indonesia yakni sejak mula tarikh Masehi.
Bahasa Sansekerta sudah ribuan tahun dikenal di Nusantara. Bukti tertua
yang sekarang masih ada ialah prasasti-prasasti yang ada di Kutai, Kalimantan
Timur dan kurang lebih berasal dari abad ke-4 atau abad ke-5 Masehi. Beberapa
contoh bahasa sansekerta : mahasiswa-mahasiswi, suami-istri, karyawan-
karyawati, bahagia, upacara, anugerah, bahaya, mala petaka dan bencana.
- Pengaruh Bahasa Hindi
Bahasa Hindi masuk ke Indonesia lewat hubungan agama, kebudayaan, dan
perdagangan antara orang-orang India yang datang ke Nusantara dengan
masyarakat setempat sejak berabad-abad yang lalu. Beberapa kata dalam bahasa
Hindi yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah : acar, candu, kunci, madu,
rupiah dan sambal.
- Pengaruh Bahasa Tionghoa
Yang disebut dengan bahasa Tionghoa adalah bahasa di negara Cina. Empat
diantara bahasa-bahasa itu yang dikenal di Indonesia yaitu Amoi, Hakka, Kanton
dan Mandarin. Kontak yang begitu lama dengan penutur bahasa Tionghoa ini
mengakibatkan perolehan kata serapan yang banyak pula dari bahasa Tionghoa,
namun penggunaannya tidak digunakan sebagai perantara keagamaan, keilmuan,
dan kesusastraan di Indonesia sehingga ia tidak terpelihara keasliannya dan sangat
mungkin banyak ia berbaur dengan bahasa di Indonesia. Contohnya anglo, bakso,
cat, giwang, kue, sampan dan tahu.
- Pengaruh Bahasa Arab
Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abad ketujuh oleh saudagar dari
Persia, India dan Arab yang juga menjadi penyebar agama Islam. Kosakata bahasa
Arab yang merupakan bahasa pengungkapan agama Islam mulai berpengaruh ke
dalam bahasa Melayu terutama sejak abad ke-12 saat banyak raja memeluk agama
islam. Kata-kata serapan dari bahasa Arab misalnya abad, bandar, daftar, edar,
fasik, gairah, hadiah, hakim, ibarat, jilid, kudus, mimbar, sehat, taat dan wajah.
- Pengaruh Bahasa Portugis
Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak bangsa
Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511 setelah setahun sebelumnya ia
menduduki Goa. Portugis dikecundangi atas saingan dengan Belanda yang datang
kemudian dan menyingkir ke daerah timur Nusantara. Meski demikian, pada abad
ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa perhubungan antaretnis di samping
bahasa Melayu. Kata-kata serapan yang berasal dari bahasa Portugis seperti algojo,
bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda dan tenda.
- Pengaruh Bahasa Belanda
Belanda mendatangi Nusantara pada awal abad ke-17 ketika ia mengusir
Portugis dari Maluku pada tahun 1606, kemudian ia menuju ke pulau Jawa dan
daerah lain di sebelah barat. Sejak itulah, secara bertahap Belanda menguasai
banyak daerah di Indonesia. Kata-kata serapan dari bahasa Belanda seperti
abonemen, bangkrut, dongkrak, ember, formulir dan tekor.

G. Dampak Dari Penggunaan Kata-Kata Serapan


Seringya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat
menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif.
1. Dampak Positif Penggunaan Kata-Kata Serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai
lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-
istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak
positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari
pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia, seperti kata “discon” yang
dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata-Kata Serapan
Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata
masyarakat. Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia menjadi
berkurang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat
disimpulkan bahwa ada sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal
dari bahasa asing maupun bahasa daerah yang sudah dijadikan bahasa
baku yang sesuai dengan EYD yang disebut dengan unsur serapan.
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa
Indonesia dapat dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya
terserap ke dalam bahasa Indonesia dan unsur serapan yang
pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia.

B. SARAN
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih
mencintai Bahasa Indonesia. Walaupun, dalam komunikasi sehari-hari
kita menggunakan bahasa yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa
Indonesia yang benar, tapi setidaknya kita menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar saat berada dalam forum-forum resmi.
Kepada para pengajar, pendidik, dan pembimbing, diharapkan dapat
lebih menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia
kepada anak-anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka
Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akapress.


Chaer, Abdul.2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi
Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
Taufik, Imam. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga
www.google.com(pengertiankataserapan)www.google.com(contohkata
serapandalambahasaindonesia)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………......2
C. Tujuan Penulisan…………………………………….2
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………..3
a. Pengertian Kata Serapan…………………………..3
b. Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia……………3
c. Contoh Unsur Serapan………………………………5
d. Penyerapan Istilah Asing……………………………..5
e. Macam dan Sumber Bentuk Serapan………………….6
f. Kaidah Penyesuaian……………………………………..7
g. Dampak dari Penggunaan Kata-Kata Serapan…………9
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………10
A. KESIMPULAN…………………………………………….10
B. SARAN……………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….11

Anda mungkin juga menyukai