Nah, sebelum Anda bisa menghitung kebutuhan kalori tubuh Anda per
hari, Anda harus bisa dulu mengetahui berapa BMR (basal metabolic rate)
Anda. BMR itu adalah energi/kalori yang dibutuhkan selama sehari, dalam
kondisi istirahat (nggak ngapa-ngapain).
Yang mana:
Perempuan
Berat badannya 53,5 kg
Tinggi badannya 165,6 cm
Usianya 27 tahun
Level aktivitasnya sedang
Nah, kalau kebutuhan kalori Anda, berapa nih per harinya? Coba deh
Anda hitung..
Terus, bagaimana caranya bisa tahu berapa jumlah kalori yang ada pada
suatu makanan? Gampang, kerap di setiap bagian belakang kemasan
makanan dan minuman itu kan ada tercantum nilai informasi gizi
(nutrition facts)-nya.
Nah, nanti dari sinilah Anda jadi tahu kalau misalnya Anda ingin
menurunkan berat badan Anda. Bila kebutuhan kalori Anda adalah 2088
kkal juga sama seperti si Talita, berarti nanti prakteknya Anda bisa hanya
memasukkan 1788 kkal saja ke tubuh Anda, supaya insya Allah berat
badan Anda bisa turun. Dengan kata lain, Anda mengurangi 300 kkal.
Rumus Harris-Benedict: rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli
gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan,
tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda.
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat
badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x
(tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika
aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik
sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan
1,4.
Rumus WHO (World Health Organization): berbeda dengan rumus Harris-
Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan.
Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari
kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan
dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29
tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya
kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.