Anda di halaman 1dari 40

MODUL 2

“MALNUTRISI ENERGI PROTEI


N”

Tutor : dr. Christina Colondam, Sp.A


Wanda Febrianti 18777006
Fatimah 18777015
Azrief Yunaldy Aspah 18777022

Kelompok Rima melati


Fatimah Nur Annisa
18777026
18777029
6 Lulu Nurhamidah 18777031
Hafizh Padlullah 18777046
Della Safitri 18777050
Inas Rahma Utami 18777054
Seorang anak laki2 umur 1 tahun 11 bulan masuk rawat inap di Rumah Sakit
dengan sesak nafas dan nafsu makannya kurang. Dalam 6 bulan terakhir ini si
anak berulang-ulang demam dan batuk. Mencret berulang dan berlanjut, kadang
tinja diserta darah dan lendir. Kaki, tungkai dan perutnya membengkak secara
berangsur dalam 1 bulan terakhir.

Dari anamnesis diketahui ayah anak ini bekerja sebagai buruh harian. Kontak

SKENARIO dengan penderita TBC paru tidak jelas.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan : Anak nampak sakit berat, gizi buruk, apati.
BB 8,1 kg, PB 76 cm. Nampak sesak, pernafasan cuping hidung, takipnu,
retraksi, sianosis, muka, telapak tangan dan kaki pucat. Paru ronki basah halus
namun tidak jelas. Jantung dalam batas normal. Hati teraba 3 cm b.a.c. Limpa
S1. Edema dorsum pedis dan pretibial serta tungkai atas ascites. Skor
dehidrasi 10.
Kata Sulit

Pernapasan cuping hidung Apati


Pernapasan menggunakan cuping hidung Ketiadaan atau penekanan emosi,
merupakan salah satu tanda sesak napas, perhatian, atau gairah.
kedua hidungnya kempas kempis.
Edema
Takipnea
Penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh
Peningkatan jumlah pernapasan sehingga mengakibatkan pembengkakan pada
tiap menit melebihi normal tubuh.

Retraksi Asites
Penarikan otot-otot dinding dada ketika bernapas Akumulasi cairan patologis dalam cavum abdomen

Sianosis
Kondisi ketika jari tangan, kuku dan bibir tampak kebiruan
karena kurangnya oksigen dalam darah
Kalimat Kunci

1 Anak laki-laki usia 1 tahun 11 bulan

2 Keluhan sesak nafas dan nafsu makannya kurang

3 Dalam 6 bulan terakhir ini berulang-ulang demam dan batuk

4 Mencret berulang dan berlanjut, kadang tinja diserta darah dan lendir
Kalimat Kunci

Kaki, tungkai dan perutnya membengkak secara berangsur dalam 1 bulan


5 terakhir

Ayahnya bekerja sebagai buruh harian. Kontak dengan penderita TBC paru
6 tidak jelas

Pemeriksaan fisik : Anak nampak sakit berat, gizi buruk, apati. . BB 8,1 kg,
7 PB 76 cm

Nampak sesak, pernafasan cuping hidung, takipnu, retraksi, sianosis, muka,


8 telapak tangan dan kaki pucat
Kalimat Kunci

9 Paru ronki basah halus namun tidak jelas

10 Hati teraba 3 cm b.a.c. Limpa S1

11 Edema dorsum pedis dan pretibial serta tungkai atas ascites

12 Skor dehidrasi 10
Analisis
Kasus
Status Gizi Anak

Diketahui
- Umur : 1 tahun 11 bulan = 23 bulan
- BB : 8,1 Kg
- PB : 76 cm

- BB anak setelah koreksi 20% : 6,48 Kg


Antropometri Tinggi badan menurut umur Berdasarkan Grafik Z-Score WHO anak usia 0 - 2 tahun

INTERPRETASI

Sangat Pendek (Severely < - 3 SD


stunted)

Pendek (stunted) -3 SD s/d <


-2 SD

Normal -2 SD s/d
+3 SD

Tinggi >+3 SD

PB anak : 76 cm → Sangat pendek


Antropometri Berat badan menurut umur Berdasarkan Grafik Z-Score WHO anak usia 0-2 tahun

INTERPRETASI
Berat Badan Sangat < - 3 SD
Kurang
Berat Badan Kurang -3 SD s/d
< -2 SD
Berat Badan Normal -2 SD s/d
+2 SD
Berat Badan Lebih >+3 SD

BB : 8,1 kg → Berat badan sangat


kurang
Berat badan menurut Panjang badan Berdasarkan Grafik Z-Score WHO anak usia 0-2 tahun

INTERPRETASI
obesitas > 3 SD
Gizi lebih 3 SD s/d 2
SD
Beresiko gizi lebih 2 SD s/d 1 SD
Gizi Baik 1 SD s/d -2
SD
Gizi kurang -2 SD s/d -3
SD
Gizi buruk <-3 SD

BB menggunakan BB koreksi : 6,48 Kg


BB / PB : <-3 SD → Gizi buruk
Definisi Malnutrisi Jenis-jenis Malnutrisi
Malnutrisi mengacu pada kekurangan,  Gizi kurang
kelebihan atau ketidakseimbangan dalam
asupan energi atau nutrisi seseorang.  Stunting pada anak balita
 Wasting pada anak balita
Salah satunya adalah 'kekurangan gizi' —
yang meliputi stunting (tinggi badan rendah  Kekurangan mikronutrien
untuk usia), wasting (berat badan rendah  Ketipisan sedang dan parah atau berat
untuk tinggi badan), kurus (berat badan
rendah untuk usia) dan defisiensi atau badan kurang pada orang dewasa
insufisiensi mikronutrien (kekurangan  Kegemukan dan obesitas pada orang
vitamin
dan mineral penting). Yang lainnya adalah dewasa
obesitas, dan penyakit tidak menular terkait  Gizi buruk (Marasmus, Kwashiorkor,
diet (seperti penyakit jantung, stroke,
diabetes, dan kanker).    Marasmic-Kwashiorkor)

World Health Organization (WHO). 2020. Malnutrition. World Health Global Nutrition Report. 2020. About Malnutrition. Global Nutrition
Organization. https://www.who.int/news-room/q-a-detail/malnutrition Report . https://globalnutritionreport.org/resources/about-malnutriti
Malnutrisi energi protein

Defisensi mineral Fe,vit.b (B2,B6,B12)

Infeksi patogen Patofisiologi


Nafsu Makan Kurang
Anemia

Menurunkan nafsu makan

Zulaekah S, Setyo P dan Listyani H. 2014. Anemia terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Malnutrisi. Jurnal Kesehatan Masyarakat . Available form URL :
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas.
Stimulasi limfosit, monosit, neutrofil

Pirogen Eksogen baik berupa toksin, mediator inflamasi, atau reaksi imun

Mengeluarkan Pirogen Endogen

Mengeluarkan Pirogen Endogen

Merangsamg endothelium hipotalamus untuk mengeluarkan prostagladin

Meningkatkan termostat dipusat termoregulasi hipotalamus


Patofisiologi
Demam
Hipotalamus akan menganggap suhu yang sekarang lebih
rendah dari pada patokan di trombostat

↑ produksi panas, dan penurunan


pengeluaran panas

Suhu naik kepatokan yang baru

Demam
Patofisiologi
Batuk
DISENTRI

Patofisiologi
Diare (disertai darah
dan lendir)
Berimbas kepada hipoperfusi ginjal akibatnya
terjadi mekanisme kompensasi yaitu aktivitas
sistem RAAS dan vasopressin sehingga retensi
natrium dan air yang terjadi akan
mengakibatkan edema.

01
Patofisiologi
Edema
02
Edema dimulai akibat dari terjadinya
hipoalbuminemia sehingga tekanan onkotik
plasma menurun dan terjadi perpindahan
cairan dari intravaskuler menuju interstisial
titik perpindahan ini menyebabkan terjadi
hipovolemia. Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 4 No 1, Januari -Juni 2020.
Analisis Hubungan Angka Kejadian, Gambaran Klinik Dan Laboratorium Anak
Dengan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Marvin Leonardo Suwontopo, Adrian Umboh, Rocky Wilar.
 Penyakit infeksi

 Konsumsi makan

 Kebutuhan energi
Faktor Penyebab  Kebutuhan protein
Malnutrisi
 Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu

 Tingkat pendapatan dan pekerjaan orangtua

 Besar anggota keluarga


NO GEJALA RINGAN SEDANG BERAT

1. Keadaan umum Haus, sadar, Haus, gelisah Ngantuk, lemah,


    gelisah.   shock, koma.
2. Nadi Normal Cepat, kecil Cepat, kecil, biasa
      tak teraba.
3. Ubun-ubun besar Normal Cekung Cekung sekali
Derajat Dehidrasi
4. Turgor Segera kembali Lambat Sangat lambat
(WHO)
5. Mata Normal Cekung Sangat cekung
6. Air mata Ada Kering Sangat kering
7. Selaput lendir Basah Kering Tidak ada
8. Hilang cairan 40-50 60-90 100-110 ml/kg BB
ml/kgBB ml/kg
BB
SKOR
NO YANG DINILAI
1 2 3

1. Keadaan umum Baik Lesu, haus Gelisah,lemas,


        mengantuk, shock

2. Mata Biasa Cekung Sangat cekung


Penentuan skor derajat
3. Mulut Biasa Kering Sangat kering
dehidrasi menurut WHO
4. Pernafasan 30 x/m 30-40 x/mnt 40 x/mnt yang telah
dimodifikasi FK.
5. Turgor baik Kurang jelek
Unhas
6. Nadi 120 x/menit 120-140x/mnt 140 x/menit

Keterangan
• Skor 6 : Diare tanpa dehidrasi
• Skor 7 – 12 : Diare dengan dehidrasi ringan sedang
• Skor > 13 : Diare dengan dehidrasi berat Arief Ridwan et.all (1997), Referensi Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 2
Hal. 53)
Penyakit
Penyerta
TBC

Tuberkulosis (TB) disebabkan oleh bakteri Gejala umum TB paru aktif adalah :
(Mycobacterium tuberculosis) yang paling • Batuk dengan dahak & darah
sering menyerang paru-paru.  • Nyeri dada
• Lemas
TB menyebar dari orang ke orang melalui • Penurunan berat badan
udara. Saat penderita TBC paru-paru batuk, • Demam
bersin, atau meludah, mereka mendorong • Keringat malam
kuman TBC ke udara. Seseorang hanya • Hemoptisis
perlu menghirup sedikit dari kuman ini untuk
terinfeksi.

World Health Organization. Tuberculosis [internet]. WHO. 2020. [cited 14 October 2020]. Available from : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis
Bronkopneumonia

Adalah infeksi paling umum yang menghasilkan Gejala bronkopneumonia mungkin termasuk:

kekeruhan penggabungan difus. Terjadi ketika • Demam


• Kesulitan bernapas, seperti sesak napas
orang ganisme disimpan di epitel saluran udara
• Nyeri dada yang mungkin bertambah parah dengan batuk atau
perifer (yaitu, bronkus distal atau bronkiolus),
bernapas dalam-dalam
mengakibatkan ulserasi epitel dan pembentukan • Batuk lender
eksudat peribronkiolar. Proses inflamasi • Berkeringat
menyebar melalui jalan napas hingga melibatkan • Menggigil atau menggigil

alveoli peribronchiolar, yang menjadi berisi • Nyeri otot


• Energi rendah dan kelelahan
edema dan nanah.
• Kehilangan selera makan
• Kebingungan atau disorientasi, terutama pada orang dewasa yang
lebih tua
• Pusing, mual dan muntah, batuk darah

James C. Reed MD, dalam Radiologi Dada (Edisi Ketujuh) , 2019. Available from : https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/bronchopneumonia
Disentri

Peradangan akut usus yang berhubungan dengan diarrhea infeksius


dari berbagai etiologi, umumnya didapat dengan makan makanan
terkontaminasi yang mengandung racun, biologi yang berasal dari bakteri
atau mikroorganisme lainnya. awalnya disentri ditandai dengan feces
encer kemudian tinja berlendir berdarah. sering dikaitkan dengan nyeri
perut;  demam; dan dehidrasi.

https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/mesh%3FDb%3Dmesh%26Cmd
%3DDetailsSearch%26Term%3D%2522Dysentery%2522%255BMeSH%2BTerms%255D&prev=search&pto=aue
Stunting

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang Gejala klinis :


yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi  Tinggi badan yang kurang menurut umur (<-
berulang, dan stimulasi psikososial yang 2SD)
tidak memadai. Anak-anak didefinisikan  Terlambatnya pertumbuhan anak yang
sebagai terhambat jika tinggi badan mereka mengakibatkan kegagalan dalam mencapai
terhadap usia lebih dari dua deviasi standar tinggi badan yang normal dan sehat sesuai
di bawah median Standar Pertumbuhan Anak usia anak.
WHO.  Pertumbuhan linier yang gagal untuk mencapai
potensi genetik sebagai akibat dari pola makan
yang buruk
World Health Organization. Tuberculosis [internet]. WHO. 2019. [cited 19 November 2019]. Available from : https
://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell#:~:text=Stunting%20is%20the%20impaired%20growth,WHO%20Child%20Growth%20S
tandards%20median
Langkah Diagnosis
Anamnesis :
• Identitas pasien
Pemeriksaan fisik
• Keluhan utama
• Menilai status gizi
• Gejala tambahan
• Pem. Antropometri
• Riw. makanan
• Penyakit penyerta (TBC,
bronkopneumonia, disentri)
• Riw. Penyakit terdahulu Pemeriksaan Penunjang

• Riw. Keluarga • Pem. Darah lengkap

• Riw. lingkungan • Pem. Urin


• Albumin
• Foto thorax
• Pem. feses
Diferensial
Diagnosis
Diferensial Diagnosis
Marasmus
Diferensial Diagnosis
Marasmus
Diferensial Diagnosis

Kwashiorkor

Benjamin O, Lappin SL. Kwashiorkor. [Updated 2020 Jul 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.  Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507876/
Diferensial Diagnosis

Marasmic-Kwashiorkor

Definisi Etiologi patofisiologi


Tipe marasmik-kwashiorkor • Makanan sehari-harinya tidak cukup Kekurangan zat gizi makro (energi dan protein) dalam waktu besar
merupakan gabungan mengandung protein dan juga dapat mengakibatkan menurunya status gizi individu dalam waktu
beberapa gejala klinik energi beberapa hari atau 2 minggu saja yang ditandai dengan penurunan BB
kwashiorkor dan marasmus • Penghasilan yang amat rendah yang cepat.
dengan Berat Badan (BB) sehingga tidak dapat mencukupi
menurut umur (U) < 60% kebutuhan sandang, pangan, dan Keadaan yang diakibatkan oleh kekurangan zat gizi sering disebut
baku median WHO- perumahan dengan istilah gizi kurang atau gizi buruk. Demikian pula halnya
NCHS yang disertai • Kuantitas dan kualitas gizi makanan dengan kasus kekurangan energi berat (marasmus) dan kekurangan
oedema yang tidak yang rendah protein berat(kwasiokor) serta kasus kombinasi marasmik-kwassiokor
mencolok. • Sanitasi lingkungan yang jelek dan dapat dikenali tanda-tandanya dengan mudah.
sumber air bersih yang kurang
• Akses terhadap pelayanan kesehatan
yang amat terbatas
Diferensial Diagnosis

Penatalaksanaan

Larutan garam normal standar mengandung terlalu banyak


natrium dan terlalu sedikit kalium. Namun, ReSoMal (Solusi
Rehidrasi Malnutrisi) adalah solusi khusus yang dapat
diberikan secara oral atau melalui tabung nasogastrik yang
berisi jumlah mineral / elektrolit, gula, dan air yang tepat
yang direkomendasikan oleh WHO.

Benjamin O, Lappin SL. Kwashiorkor. [Updated 2020 Jul 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.  Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507876/
Tata laksana anak gizi buruk di Rumah Sakit atau PPG sesuai pedoman WHO terdiri dari 10

langkah, yaitu:

1. Mencegah dan mengatasi hipoglikemia

2. Mencegah dan mengatasi hipotermia

3. Mencegah dan mengatasi dehidrasi

4. Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit

5. Mengobati infeksi

6. Memperbaiki defisiensi zat gizi mikro

7. Pemberian makanan awal

8. Meningkatkan pemberian makanan untuk tumbuh kejar

9. Stimulasi perkembangan emosional dan sensorik

10. Mempersiapkan tindak lanjut di rumah


• Makanan bergizi

• Akses kesehatan yang baik Pencegahan


• Adequate care and feeding Malnutrisi
• Perilaku sadar gizi

A Candra . Suplementasi mikronutrien dan penanggulangan malnutrisi pada anak usia di bawah lima tahun (Balita) . Diponegoro
Journal of Nutrition and Health . 2017 Availabe From : URL : https://ejournal.undip.ac.id/index.php/actanutrica/issue/view/1988
Thank you

Anda mungkin juga menyukai