Anda di halaman 1dari 10

PARENTING: TEORI DAN FAKTA

Oleh:

Tabah Aris Nurjaman (371374) Muhammad Rhesa (371122)


Lisa Ardaniyati (371373) Citra Marhan (359457)

Universitas Gadjah Mada

Abstrak

Paper ini akan membahas teori dan fakta tentang parenting. Secara umum pembahasan ini diringkas
dari buku Marriages and Families: Intimacy, Diversity, and Strengths, 7th edition karya Olson, DeFrain,
& Skogrand. Adapun tujuan utama dari paper ini adalah memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Psikologi Keluarga di Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada. Sementara itu, paper ini juga tidak
lebih sebagai bentuk upaya informatif bagi para pasangan dalam mempersiapkan diri untuk menjadi
orang-tua; serta bentuk upaya aspiratif aspiratif bagi para ilmuan psikologi dalam melakukan
penelitian-penelitian terkait parenting.
Kata Kunci : Parenting.
Referensi : (4), (1997-2012)

Pendahuluan Menjadi orang-tua tidaklah mudah.


Seiring kelahiran anak pertama, sebuah
Ketika sebuah pasangan dianugerahi pasangan yang baru menjadi orang-tua
seorang anak pertama, maka secara mulai menyimpan harapan kepada anaknya
bersamaan status mereka bergeser dari itu. Mereka mulai memikirkan bagaimana
couple menjadi nuclear family. Seiring proses membesarkan anak agar harapannya
dengan itu peran masing-masing pasangan terpenuhi. Maka akan banyak waktu yang
menjadi bertambah sebagai ayah-ibu bagi kemudian dihabiskan bersama anak, baik
anaknya. Selain itu, tugas mereka pun tidak dalam situasi menyenangkan atau fruastatif.
lagi sebatas membahagiakan pasangannya, Akan banyak tantangan yang akan dilewati
melainkan juga bagaimana mengasuh anak, pasangan selama membesarkan anaknya
yang kemudian disebut parenting (Olson, DeFrain, & Skogrand, 2011).
(pengasuhan). Parenting akan sulit diprediksi: apakah
Parenting ini dimulai dari proses akan menyenangkan ataukah frustatif.
melahirkan, melindungi, mengasuh, dan Terlebih apabila sebuah pasangan tidak
membimbing anak (Martin & Colbert, 1997 mengetahui sama sekali apa yang akan
dalam Najmi, 2012). Lebih spesifik, terjadi setelah memiliki anak pertama. Maka
parenting ditunjukkan orang-tua dalam oleh karenanya, menjadi penting
menjalankan peran dalam memenuhi pembahasan parenting sebagai upaya
kebutuhan fisik dan emosional anak, serta informatif bagi para pasangan untuk
dalam mendidik anak menjadi individu yang membangun keluarga-bahagia; sekaligus
bertanggungjawab terhadap lingkungan sebagai upaya aspiratif bagi para ilmuan
sosialnya (Baumrind & Thomson, dalam psikologi untuk melakukan penelitian-
Najmi, 2012). penelitian terkait parenting.

1 | Parenting : Teori dan Fakta


Pengertian Parenting Perspektif kontemporer terkait parenting
ditinjau dari tiga pola. Pertama, menekankan
Parenting merupakan proses aksi dan kuatnya pengaruh komponen sosial terhadap
interaksi antara orang-tua dan anaknya. parenting, tetapi juga secara bersamaan
Proses tersebut kemudian memberikan muncul anggapan bahwa parenting
perubahan baik bagi orang-tua maupun merupakan urusan pribadi (private) yang
anak (Brooks, 2008 dalam Najmi, 2012). terjadi dalam konteks keluarga tertentu.
Parenting, secara spesifik, berarti Kedua, parenting merupakan proses yang
melakukan peran sebagai orang-tua dalam membutuhkan dukungan sosial, khususnya
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional orang-tua yang memiliki kebutuhan
anak; serta dalam mendidik anak menjadi tambahan, seperti orang-tua tunggal yang
individu yang bertanggungjawab terhadap kesulitan membesarkan anaknya. Ketiga,
lingkungan sosialnya (Baumrind & Thomson, mengingat bahwa konteks keluarga sangat
dalam Najmi, 2012). beragam, maka parenting tidak memiliki
Adapun awal mula parenting itu sendiri standar pendekatan yang dianggap paling
ditandai dengan proses melahirkan anak benar. Maka dalam hal ini, parenting
pertama, yang kemudian dilihat dari melibatkan orang-tua dan anak dengan
bagaimana melindungi, mengasuh, dan menunjukkan sifat saling menguatkan
membimbing anak (Martin & Colbert, 1997 hubungan antara keduanya (Halpenny,
dalam Najmi, 2012). Nixon, & Watson, 2010).
Setiap pasangan orang-tua dan anaknya Barber, Stolz, & Olson (2005 dalam
memiliki hubungan yang khusus, kompleks, Halpenny, Nixon, & Watson, 2010) telah
dan unik. Hal ini dikarenakan parenting mengidentifikasi tiga dimensi parenting
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk untuk mengkarakterisasi pengaruh orang-
individu lain di luar keluarga: orang dewasa tua dari berbagai budaya. Pertama parental
lain, anak-anak lain, dan lingkungan support, mengacu kepada kualitas perilaku
masyarakat. Sementara itu parenting juga orang-tua dari aspek afektif, pengasuhan,
dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik keakraban terhadap anaknya. Kedua
orang-tua, karakteristik anak, dan konteks psychological control, mengacu kepada
sosiodemografi (Brooks, 2008 dalam Najmi, tindakan orang-tua yang mencoba untuk
2012). merubah pikiran dan perasaan anak:
Karakteristik orang-tua ini dapat dilihat merubah penolakan anak terhadap mereka
dari kepribadian, sejarah perkembangan, dengan menumbuhkan rasa cinta dan kasih
kepercayaan, pengetahuan dan juga sayang. Dan ketiga behavioral control,
termasuk gender. Sementara karakteristik mengacu kepada bagaimana orang-tua
anak dapat ditinjau dari temperamen, mengetahui dan memantau kegiatan anak.
gender, kemampuan, dan juga usia. Adapun Maka selanjutnya, terdapat empat
konteks sosial yang juga mempengaruhi aktifitas parenting yang ditawarkan sebagai
parenting dapat dilihat dari status sosial- upaya membentuk positive parenting
ekonomi, struktur keluarga, pekerjaan, (Pecnic, 2007 dalam Halpenny, Nixon, &
dukungan sosial, serta budaya. Secara Watson, 2010).
spesifik, struktur keluarga dalam hal ini o Nurturing behavior
dilihat dari jumlah anak, urutan kelahiran Merujuk kepada bagaimana orang-tua
anak, serta lengkap-tidaknya orang-tua memenuhi kebutuhan emosinal anak.
(Najmi, 2012). o Structure
Merujuk kepada bagaimana orang-tua
membimbing perilaku anak dengan
Perspektif Kontemporer tentang
menjadi model positif bagi anak.
Parenting o Recognition

2 | Parenting : Teori dan Fakta


Merujuk kepada kebutuhan anak untuk penyebab frustasi memiliki hubungan dekat
diakui dan disayangi oleh orang-tua. dan ketidak- dengan anak dari pasangan
bahagiaan. orang lain, misal: teman.
o Empowerment Satu anak justru menghemat
Merujuk kepada kemampuan inividu Satu anak terlalu ekonomi dan orang-tua bisa
orang-tua dalam menanggapi perubahan sedikit. lebih fokus membesarkan
atau pergeseran tugas seiring anak yang anak satu-satunya itu.
Orang-tua justru mencoba
terus tumbuh dan berkembang. Tiada anak yang
melakukan yang terbaik
Tantangan Parenting buruk,
untuk anaknya. Namun tidak
melainkan
sedikit mereka gagal karena
orang-tua yang
kurang dukungan atau latar
buruk.
4.1 Antara mistik dan realita belakang yang kurang sehat.
Setiap lingkungan sosial memiliki cerita- Kontemporer ini sudah
mencapai 10,5% anak lahir
rakyat atau mistik yang turun-temurun dari ibu yang berusia di
disampaikan dari generasi ke generasi Semua orang-tua bawah 20 tahun. Mengasuh
berikutnya. Dalam hal ini Olson, DeFrain, & itu dewasa. anak menjadi berat bagi
Skogrand (2011) menawarkan 18 poin orang dewasa, dan akan
menjadi tantangan yang
mistik yang dibandingkan dengan fakta rumit bagi remaja.
kontemporer: Anak
Anak tidak menyadari
mengapresiasi
pentingnya pengorbanan
Tabel 4.1 Antara Mistik dan Realita pengorbanan
dan semua yang diberikan
dan semua yang
Mistik Realita orang tua, hingga mereka
diberikan orang-
menjadi orang-tua.
tua.
Mebesarkan Membesarkan anak kadang Semua yang Semua yang berkaitan
anak menyenangkan, tapi juga berkaitan dengan dengan uang justru yang
menyenangkan. menambah beban tugas. orang-tua menjadi prioritas utama di
Perkembangan anak tidak menjadi prioritas lingkungan sosial. Bahkan
Anak akan
hanya dipengaruhi oleh utama di orang-tua pun terbebani
menurut kepada
orang-tua, melainkan juga lingkungan dengan pekerjaan yang
orang-tua yang
lingkungan, seperti teman- sosial. berkaitan dengan uang.
baik.
main. Cinta menjadi Menjadi orang-tua yang
Akan banyak waktu yang modal cukup berhasil tidak hanya
dibutuhkan untuk orang-tua untuk menjadi memerlukan cinta,
Anak itu lucu.
dalam mengasuh dan orang-tua yang melainkan juga kerja keras
menjaga anak. baik. dan kemampuan.
Kehadiran anak tidak Orang-tua tunggal hanya
selamanya mengutkan bermasalah ketika
Anak
hubungan pernikahan, memfokuskan kepada hal
meningkatkan Orang-tua
namun kadang juga menjadi negatif. Sementara yang
hubungan tunggal
beban tambahan karena berfokus kepada hal positif
pernikahan. bermasalah.
orang-tua dituntut untuk cenderung bahagia, ketika
belajar membagi waktu. melihat anaknya tumbah
Seperti konsep tabula rasa, bahagia dan sehat.
anak akan tumbuh bersama Mengasuh anak
Orang-tua yang Anak remaja atau dewasa
pengalaman yang semakin mudah
baik akan semakin susah karena
didapatnya; dimana tidak seiring usia anak
mampu mereka mencari
hanya dari orang-tua yang terus
mengurus anak. kemandirian dan kebebasan.
melainkan juga lingkungan bertambah.
sekitar. Anak yang sudah
Pola pengasuhan anak Pengasuhan anak meninggalkan rumah
Orang-tua masa-
mengalami peningkatan berakhir setelah kadang kembalilagi ke
kini tidak sebaik
tuntutan dari generasi ke anak rumah orang-tuanya,
orang-tua di
generasi, karena tingkat meninggalkan misalkan karena perceraian,
generasa
sosial yang juga semakin rumah. kehilangan pekerjaan, atau
sebelumnya.
berkembang. krisis lain.
Pasangan tanpa Banyak orang single dan Sindrom Anak yang sudah
anak dapat pasangan tanpa anak yang kekosongan meningalkan rumah kadang
menjadi bahagia hanya karena (rumah dari membuat orang-tua merasa

3 | Parenting : Teori dan Fakta


anak) membuat bebas untuk melakukan apa perlu mempertimbangkan sebesar apa
orang-tua yang mereka mau, misalnya pendapatan orang-tua. Lebih spesifik, uang
kesepian dan travelling.
depresi. yang digunakan untuk membesarkan anak
Orang-tua Orang-tua ini bervariasi bergantung kepada struktur
membiarkan bertanggungjawab untuk keluarga: orang-tua ganda lebih banyak
anak remajanya memberikan dukungan bagi menghabiskan uang untuk anaknya
untuk mandiri anak remajanya.
dibandingkan dengan orang-tua tunggal;
dan keluarga dengan penghasilan ekonomi
4.2 Transisi menjadi orang-tua lebih tinggi lebih banyak menghabiskan
Waktu normal pasangan untuk memiliki uang untuk anaknya daripada keluarga
seorang anak adalah sembilan bulan. Dan dengan pengahasilan ekonomi lebih rendah
selama itu pula mereka mulai memikirkan atau rata-rata. Maka dalam hal ini aspek
kemungkinan-kemungkinan yang akan paling penting adalah bagaimana orang-tua
terjadi selanjutnya setelah menjadi orang- memberikan pemahaman kepada anak
tua. tentang cara mengatur keuangan (Olson,
Menjadi orang tua seringkali menjadi DeFrain, & Skogrand, 2011).
pemicu timbulnya stres bagi sebagian
pasangan, dan kadang lebih sulit daripada
yang dibayangkan sebelumnya (Olson, Adopsi
DeFrain, & Skogrand, 2011). Cowan (1996
dalam Olson, DeFrain, & Skogrand, 2011) Terdapat pergeseran dalam proses adopsi
mengkaji bahwa pasangan yang baru anak. Tahun 1970-an, adopsi lebih bersifat
menjadi orang-tua mengalami peningkatan tertutup di mana orang-tua merahasikan
tingkat stres, meningkatkan tingkat pengadopsian tersebut. Semenjata
perbedaan pendapat antarpasangan, dan kontemporer ini adopsi lebih cenderung
mengurangi tingkat kepuasan pernikahan. terbuka, yaitu meningkatnya kontak antara
Berkurangnya kepuasan pernikahan ini dua keluarga pengadopsi (asuh) dengan keluarga
kali lebih sering dialami oleh pihak asli dari anak. Dalam hal ini setiaknya
perempuan daripada lelaki, yang biasanya terdapat tiga pola adopsi (Olson, DeFrain, &
disebabkan karena perempuan menganggap Skogrand, 2011):
bahwa pasangannya tidak ikut membantu o Confidential
mengurus anak. Mengacu kepada tiadanya informasi yang
Menjadi orang-tua secara tidak langsung terjalin antara orang-tua asuh dengan
membuat waktu yang biasanya dihabiskan orang-tua asli anak.
oleh pasangan menjadi berkurang (Olson, o Mediated
DeFrain, & Skogrand, 2011). Hal ini Mengacu kepada adanya perantara atau
dikarenakan mereka harus membagi waktu penghubung yang menyampaikan
untuk anaknya. Tidak hanya itu, intensitas informasi antara kedua belah pihak:
hubungan seks antarpasangan pun menjadi orang-tua asuh dan orang-tua asli anak.
berkurang karena masing-masing pasangan o Fully disclosed
merasa kelelahan dengan mengurus anak. Mengacu kepada kontak langsung antara
Sehingga hal ini menyebabkan hubungan keluarga asuh dengan keluarga asli dari
antarpasangan menjadi berkurang. anak.
Menurut Grotevnt (2003 dalam Olson,
DeFrain, & Skogrand, 2011) bahwa pola
4.3 Keuangan dan anak adopsi full disclosed memberi dampak lebih
Orang-tua tidak hanya menghabiskan postif bagi kedua belah pihak keluarga.
waktu dan tenaga dalam membesarkan Keluarga asuh menjadi lebih empati
anaknya, melainkan juga uang. Proses terhadap orang-tua asli dan anak yang
membesarkan anak dinilai mahal tanpa diadopsi. Selain itu, hubungan antara orang-

4 | Parenting : Teori dan Fakta


tua asuh dengan anak yang diadopsi pun networks sebagai upaya untuk memenuhi
menjadi lebih kuat. Dan terakhir, kebutuhannya sendiri ketika menginjak
berkurangnya tingkat ketakutan orang-tua usia senja.
asuh akan pengambilan-kembali anak yang o Apakah salah apabila pasangan
diadopsi oleh ibu-kandungnya. memutuskan untuk tidak memiliki anak?
Schooler & Atwood (2008 dalam Olson, Dalam hal ini budaya sangat
DeFrain, & Skogrand, 2011) menyebutkan berpengaruh. Seperti halnya orang Afro-
bahwa terdapat enam faktor yang America, American-Indians, dan
menyebabkan keberhasilan keluarga asuh Mexican-Americans lebih menuntut
dalam pengadopsian anak: keluarga untuk memiliki anak.
o Keluarga asuh yang berhasil terlebih o Apakah orang yang tidak memiliki anak
dahulu mengkaji motivasi dan ekspektasi memiliki pekerjaan yang lebih baik?
dari adopsi yang hendak dilakukan. Pada kenyatanyaannya individu yang
o Keluarga asuh yang berhasil terlebih dulu tidak memiliki anak akan memiliki
harus memiliki hubungan interpersonal banyak waktu dan energi dalam bekerja.
yang stabil dan baik. Hal ini kemudian banyak di antara
o Keluarga asuh yang berhasil terlebih dulu pembisnis yang profesional adalah
harus memiliki sistem keluarga yang individu yang tidak memiliki anak.
fleksibel dan terbuka. o Apakah pasangan tanpa anak dan
o Keluarga asuh yang berhasil terlebih dulu pasangan dengan anak memiliki kualitas
harus mengetahui aspek-aspek penting pernikahan yang sama?
dalam perkembangan dan lingkungan Pasangan yang tidak memiliki anak
keluarga. cenderung akan lebih bahagia. Hal ini
o Keluarga asuh yang berhasil terlebih dulu dikarenakan banyak waktu yang mereka
harus mengetahui persoalan-persoalan habiskan bersama-sama. Artinya, mereka
yang akan ditimbulkan dari adopsi. bisa lebih memfokuskan kepada
o Keluarga asuh yang berhasil terlebih dulu pernikahan mereka. Lebih lanjut, mereka
harus menyadari bahwa adopsi yang cenderung lebih mudah ketika harus
hendak dilakukan bersifat permanen, di memutuskan untuk bercerai, karena tidak
mana mereka menjadi bertanggungjawab melibatkan anak yang memang tiada.
penuh terhadap anak; sekalipun mereka o Apa keuntungan dan kerugian bagi
kemudian berada dalam krisis. pasangan yang memilih untuk tidak
memiliki anak?
Anternatif untuk Tidak Memiliki Anak Keuntungan dari pasangan yang memilih
tidak memiliki anak diantaranya:
Sebagai upaya untuk memudahkan dalam intensitas kecemasan dan masalah yang
memahami topik ini, Olson, DeFrain, & rendah, keuntungan finansial, lebih
Skogrand (2011) mengemasnya dalam lima bebas, dan fleksibel dalam karier.
poin tanya-jawab: Sementara kerugian yang didapat
o Apa efek jangka panjang bagi pasangan diantaranya: kesepian, kurangnya
yang tidak memiliki anak? dukungan ketika mereka menginjak usia
Anak menjadi penting ketika orang- senja, dan tidak memiki kenangan dalam
tuanya menginjak usia senja, namun membesarkan anak atau parenting.
pasangan yang tidak memiliki anak pun
merasa cukup baik ketika mereka Gaya Parenting
menginjak usia senja. Kadang justru
pasangan yang tidak memiliki anak lebih Terdapat dua aspek penting yang harus
siap menjadi tua. Mereka lebih banyak dipahami sebelum membahas gaya
memiliki waktu untuk membangun parenting: parental support dan parental

5 | Parenting : Teori dan Fakta


control. Parental support didefinisikan o Gaya democratic
sebagai tingkat kepedulian, keterbukaan, dan Orang-tua memberikan kesempatan
afeksi orang-tua terhadap anaknya. kepada anaknya untuk mendiskusikan
Sedangkan parental support didefinisikan peraturan dan ekspektasi. Dengan
sebagai tingkat fleksibilitas yang diterapkan mengetahui perspektif anaknya, orang-
orang-tua dalam menetapkan peraturan dan tua menjadi tahu standar peraturan dan
disiplin terhadap anaknya. Maka selanjutnya ekspektasi untuk anaknya. Berdasarkan
untuk lebih mudah memahami gaya beberapa penelitian, gaya peranting ini
parenting, Olson, DeFrain, & Skogrand menjadikan anak sehat secara emosi,
(2011) menawarkan Peta Gaya Parenting: bahagia, dan berhasil di sekolahnya.
o Gaya authoritarian
Orang-tua menuntut anaknya untuk
mematuhi peraturan dan untuk
memenuhi ekspektasi yang mereka
harapkan. Berdasarkan hasil observasi
anak dengan gaya parenting ini
cenderung berselisih dan mudah marah.
o Gaya permissive
Orang-tua membiarkan anaknya untuk
memilih jalan hidupnya sendiri. Orang-
tua membiarkan anaknya menetapkan
standar dari ekspektasi dirinya sendiri.
Berdasarkan hasil observasi, anak dengan
Gambar 7.1 Gaya Parenting gaya parenting ini cenderung memiliki
perilaku impulsif dan agresif.
Dan sebelum membahas setiap gaya o Gaya rejecting
parenting ini, Olson, DeFrain, & Skogrand Orang-tua tidak banyak memberikan
(2011) terlebih dulu memprediksi perilaku perhatian terhadap kebutuhan anaknya,
anak yang akan muncul didasarkan kepada serta jarang menuntut anak dalam
gaya parenting, sebagai berikut: berperilaku. Anak dengan gaya parenting
ini cenderung merasa tidak-dipedulikan
Tabel 7.1 Gaya Parenting dan Perilaku Anak oleh orang-tuanya. Hal ini kemudian
Gaya Parenting Perilaku Anak dapat memicu timbulnya masalah
psikologis bagi anak.
Percaya diri, gembira,
o Gaya uninvolved
Democratic dan berorientasi pada
pretasi Orang-tua mengabaikan anaknya, dan
Berselisih, mudah marah, membiarkan anaknya melakukan apa
Authoritarian tidak bahagia, dan tidak yang mereka mau, dalam artian orang-
stabil tua sama sekali tidak ikut campur urusan
Impulsif, suka melawan, anaknya. Seperti dalam tabel 7.1, anak
Permissive dan terbelakang dengan gaya parenting ini cenderung
(prestasi)
merasa sendiri, merasa ditolak oleh
Tidak matang (susah
Rejecting dewasa), dan mengalami orang-tuanya, dan mereka menjadi tidak
tantangan psikologis peduli terhadap prestasi dirinya sendiri.
Merasa sendiri,
Uninvolved penolakan, dan Teori-teori tentang Pengasuhan Anak
terbelakang (prestasi)
Pada tahun 1980-an, banyak peneliti
Secara spesifik, lima gaya parenting
yang mengkaji bidirectional effects, yaitu
tersebut dibahas sebagai berikut:

6 | Parenting : Teori dan Fakta


efek anak terhadap orang-tua dan/atau yang kasar merupakan salah satu indikator
sebaliknya efek orang-tua terhadap anak. parent-dominant dalam gaya pengasuhan
Namun secara umum, terdapat beberapa anak. Begitu juga ketika orang-tua tidak
pendekatan teori dalam menjelaskan peduli dengan membiarkan anak
pengasuhan anak (Olson, DeFrain, & menjalankan apa yang mereka harapkan,
Skogrand, 2011): merupakan bentuk pendekatan child-
o Psychodinamic theory centered yang ekstrim. Maka kontemporer
Freud dan para pengikutnya menekankan ini pendekatan paling baik adalah positive
kepada pentingnya emosi positif yang dicipline, yang mana orang-tua
terjalin antara orang-tua dan anak. memfokuskan dalam membimbing anak
Dalam hal ini orang-tua memiliki tugas menjadi individu yang bertanggungjawab
untuk meyakinkan anaknya bahwa dunia terhadap lingkungan sosial, dan secara
adalah tempat aman dan baik bagi bersamaan mereka menunjukkan rasa
mereka. Hal ini secara positif akan cintanya akan kehadiran anak. Pendekatan
mempengaruhi anak, bahkan setelah ini dianggap sebagai win-win approach
mereka menjadi remaja atau dewasa. karena memberi dua dampak positif:
o Organismic theory membantu anak untuk belajar berperilaku
Piaget dan para pengikutnya meyakini baik, dan secara bersamaan mereka berasa
bahwa anak memiliki cara berpikir yang bahwa dirinya adalah anak yang baik
berbeda dengan orang dewasa. Cara (Olson, DeFrain, & Skogrand, 2011).
berpikir anak cederung primitif dan
mistis; sementara anak yang mendekati 9.2 Hukuman-korporal dan
remaja baru mulai berpikir rasional.
konsekuensinya
Maka oleh karena setiap pertumbuhan
Hukuman-korporal mengacu kepada
usia anak diiringi perubahan cara
tindakan fisik sebagai bentuk hukuman,
berpikirnya, maka orang-tua dituntut
koreksi, dan kontrol-perilaku. Hukuman-
untuk dapat memilih mainan dan aktifitas
korporal ini bisa dalam bentuk memukul-
yang sesuai dengan gaya berpikir anak.
pantat, menampar, merebut, , mendorong,
o Learning theories
ataupun juga memukul dengan benda.
Para ilmuan behaviorisme berpendapat
Hukuman-korporal ini biasa diberikan
bahwa hal yang paling penting dalam
kepada anak yang hendak menginjak
membesarkan anak adalah bagaimana
remaja, dan jarang diberikan kepada anak-
orang-tua merespon positif terhadap
kecil dan remaja yang hendak dewasa
perilaku anak. Apabila anak
(Straus, 2002 dalam Olson, DeFrain, &
menunjukkan perilaku positif, maka tugas
Skogrand, 2011).
orang-tua adalah memberinya reward,
Lebih lanjut Straus (2002 & 2007 dalam
seperti pelukan atau pujian. Maka
Olson, DeFrain, & Skogrand, 2011)
menurut pendekatan ini, orang-tua harus
menambahkan bahwa hukuman-korporal
kreatif dalam memilih reward yang
ini memiliki dampak jangka-panjang dan
diberikan kepada anak.
tidak hanya berdampak kepada anak dan
orang-tua, melainkan juga kepada
Isu-isu Parenting lingkungan sosial. Anak yang pernah
mendapatkan hukuman-korporal memiliki
9.1 Kebutuhan disiplin kecenderungan menjadi individu anti-sosial
Kontemporer ini orang-tua dituntut untuk dan berperilaku impulsif, dan juga
lebih sabar dan lembut terhadap anak. Oleh kemungkinan akan menjadi subjek
karena itu gaya pengasuhan lebih baik kekerasan dan/atau kriminal di lingkungan
fleksibel berubah dari pendekatan parent- sosial. Selain itu ketika anak menjadi dewasa,
dominant menjadi child-centered. Disiplin mereka cenderung mengalami simtom

7 | Parenting : Teori dan Fakta


depresi dan hal ini lebih sering dialami oleh terdapat manfaat dan masalah dari
wanita daripada laki-laki. Sementara itu coparenting ini yang di antaranya (Olson,
orang dewasa yang mendapatkan hukuman- DeFrain, & Skogrand, 2011):
korporal di masa remajanya cenderung o Manfaat coparenting salah satunya dapat
memiliki pemikiran untuk bunuh-diri meningkatkan tingkat emosional ayah
daripada orang dewasa yang tidak terhadap anaknya. Ketika istrinya bekerja
mendapatkan hukuman-korporal di masa di luar rumah, suami menjadi ayah yang
remajanya. Lebih spesifik, hukuman- mengasuh anaknya di rumah. Hal ini
korporal dalam bentuk memukul-pantat dapat meningkatkan hubungan emosional
dapat mengurangi hubungan ikatan antara antara ayah dan anak.
anak dan orang-tua, serta dapat o Masalah yang dapat timbul dalam
meningatkan kemungkinan anak untuk coparenting ini salah satunya pembagian
memukul anak-lain, memukul orang-tua tugas yang tidak menentu. Misalnya
mereka, dan apabila mereka menginjak ketika istri harus bekerja seharian penuh
dewasa, kemungkinan mereka berani di hari X, dan secara bersamaan suami
memukul pacar atau pasangan-nikahnya. pun harus bekerja seharian di hari yang
sama. Dan ketika kedua pasangan itu
9.3 Kepedulian orang-tua terhadap lebih memfokuskan kepada pekerjaan dan
pengasuhan anak, maka akan timbul
anak
kecenderungan bercerai karena
Kepedulian orang-tua terhadap anaknya
hubungan antarpasangan mulai
sangatlah relatif, karena bukan hanya
terabaikan.
bagaimana mereka menabung uang
melainkan juga bagaimana mereka
mengurus anggota dari extended family 9.5 Single-mothers
(keluarga-besar). Maka kemudian yang Terdapat peningkatan angka single-
harus dikaji lebih lanjut adalah bagaimana mother yang umumnya diakibatkan karena
perbedaan kepedulian orang-tua terhadap kelahiran anak di luar nikah serta karena
anak yang ditunjau dari aspek sosial, emosi, perceraian (Downs, 2003; Dye, 2008 dalam
kepintaran, dan perkembangan bahasa anak, Olson, DeFrain, & Skogrand, 2011). Keadaan
serta dari perkembangan fisik dan kesehatan umum yang biasanya dialami oleh single-
anak (Olson, DeFrain, & Skogrand, 2011). mother ini diantaranya adalah tinginya
tingkat stres, serta rendahnya tingkat
ekonomi dan sumber emosi. Permasalahan
9.4 Coparenting
ini biasanya muncul dikarenakan kurangnya
Coparenting mengacu kepada fleksibilitas
kemampuan dalam mengatur waktu,
peran ayah-ibu dalam mengasuh anak, atau
menangani anak-sakit, dan menghadapi
lebih sederhana dapat diartikan sebagai
stigma negatif masyarakat. Maka dalam hal
pembagian tugas. Coparenting itu
ini dukungan keluarga dan teman dapat
merupakan hasil perubahan dari bentuk
meningkatkan kepuasan hidup seorang
keluarga-tradisional yang mana ayah
single-mother (Olson, DeFrain, & Skogrand,
berperan sebagai provider dan ibu sebagai
2011).
pengasuh. Oleh karenanya, coparenting
Lebih lanjut (Bock, 2000 dalam Olson,
dapat dilihat dari pembagian tugas yang
DeFrain, & Skogrand, 2011) menyebutkan
telah dikoordinasikan antarpasangan, di
bahwa setidaknya terdapat empat faktor
mana kedua pasangan dapat berperan
yang menyebabkan single-mother yang
sebagai provider sekaligus pengasuh anak.
memutuskan untuk mengurus anaknya
Misalnya ketika suami bekerja, maka istri
seorang diri: usia yang berkaitan dengan
menjadi ibu yang mengasuh anak; dan
maturitas, perasaan untuk bertanggung-
sebaliknya ketika istri bekerja maka suami
jawab, perasaan aman secara emosi, serta
menjadi pengasuh anak. Lebih lanjut,

8 | Parenting : Teori dan Fakta


kemampuan dalam menanggung biaya anaknya walaupun telah berpisah dengan
hidup. pasangannya.
o The father as nurturer
9.6 Gay dan lasbian parenting Para peneliti telah menemukan bahwa
Diperkirakan mendekati satu-per-empat pada nyatanya seorang suami memiliki
dari semua pasangan heteroseksual kemampuan untuk melakukan apa yang
(pasangan lesbian ataupun gay) biasanya dilakukan istrinya dalam
memutuskan untuk membesarkan anak. pengasuhan anak. Ketika istri masih
Anak tersebuat biasanya anak saudara dekat hidup dan menjalani tugas sebagai ibu
(satu keturunan) dari salah satu pasangan bagi anaknya, maka suami merasa tidak
heteroseksual; atau anak tersebut merupakan perlu terlibat dalam proses pengasuhan
anak-kandung hasil hubungan pernikahan anak (seperti yang dilakukan istrinya).
sebelum menjadi pasangan heteroseksual. Namun ketika suami dan istri memiliki
Untuk memiliki anak, sebagian pasangan pekerjaan yang mana keduanya dituntut
lesbian menggunakan donor-kehamilan untuk keluar rumah, maka peran keibuan
(jasa untuk mendapatkan seorang anak),. tetap harus dijalankan oleh istri. Secara
Sedangkan untuk memiliki anak, sebagian umum, kajian ini harus
pasangan gay melakukan adopsi. Namun memperimbangkan aspek sosial, budaya,
secara umum, terdapat peningkatan hubungan interpersonal, dan feminisme.
keinginan pasangan heteroseksual untuk o Responsible fatherhood
memiliki dan mengasuh anak. Dalam hal ini Tanggungjawab seorang ayah dilihat dari
pasangan heteroseksual harus terlebih dulu proses supporting secara finansial dan
mempertimbangkan penerimaan sosial emosional terhadap anaknya. Selain itu,
(Olson, DeFrain, & Skogrand, 2011). seorang ayah dituntut untuk peduli
terhadap kesehatan fisik dan emosi anak.
o Good fathering makes a difference in
9.7 Peran ayah dan ibu masa kini
children
James Garbarino menyebutkan bahwa
Terdapat lima poin penting dalam
pengasuhan bagi seorang ibu cukup jelas,
membahas poin terakhir ini, yaitu:
karena mereka memiliki ikatan biologis
a) Ayah yang secara rutin hadir di setiap
dalam proses kelahiran bayi; sementara
aktifitas anaknya dapat mengurangi
peran ayah menjadi ambigu dan lebih
kecenderungan anak dalam
diacukan kepada kehendak budaya. Oleh
mendapatkan masalah, anak menjadi
karenanya, setidaknya ada empat
lebih mampu bersosial, serta bertindak
pembahasan terkait peran ayah (Olson,
baik di sekolah.
DeFrain, & Skogrand, 2011):
b) Dalam perkembangan anak, ayah
o The absent father
lebih sering berinterksi fisik terhadap
Setidaknya terdapat dua penyebab utama
anaknya, sementara ibu lebih kepada
kondisi ini: kelahiran anak di luar
kemampuan bicara dan pengajaran
pernikahan, serta perceraian. Ketika
anak.
tingginya kontak dan rendahnya
c) Peran ayah lebih menekankan kepada
intensitas konflik antarpasangan (setelah
economic provider, protector, dan
berpisah), maka ayah cenderung
caregiver.
memberikan bantuan biaya bagi anak
d) Ayah yang memenuhi kebutuhan
yang diasuh oleh mantan pasangannya.
ekonomi anak dianggap sebagai ayah
Kondisi seperti ini memiliki hubungan
yang berperan dalam pengasuhan
dengan kesejahteraan anak. Secara
anak walaupun telah bercerai.
singkat dapat dikatakan seorang ayah
e) Ayah yang sepenuhnya memberi
dapat berkontribusi dalam pengasuhan
dukungan terhadap anaknya dapat

9 | Parenting : Teori dan Fakta


menjadi penyebab timbulnya periaku Penutup
baik pada anak.
Sepasang kekasih mulai menjadi orang-
9.8 Ketika anak meninggal tua ditandai dengan kelahiran buah-hati
Meninggalnya anak berdampak kepada anak-pertama. Seiring kebahagiaan mengalir
timbulnya krisis dalam keluarga. Orang-tua dalam nadi, tanggungjawab untuk
yang mengalami ini akan mencari sesuatu membesarkan anak pun mulai tertanam
yang dapat mendamaikan hati, misalnya dalam tulang-belulang.
bercerita kepada teman, komunitas, ataupun Membesarkan anak barang tentu tidak
berusaha meyakinkan diri bahwa anaknya selamanya memberi tawa, melainkan juga
damai bersama Tuhan. Secara positif, menimpakan derita. Namun terlepas dari
meninggalnya anak dapat meningkatkan sejuta rasa tak menentu itu, pengalaman
komitmen, kebersamaan, serta kemampuan membesarkan anak akan menjadi senyuman
untuk menjadi orang-tua pada pasangan. ketika orang-tua menginjak usia senja.
Setelah beberapa bulan atau tahun,
pasangan dalam kasus ini akan merasa lebih
Daftar Pustaka
merani menjalani hidup.
Halpenny, A., E. Nixon., & D. Watson. 2010.
Pedoman Umum Parenting Parents’ Perspectives on Parenting Styles
and Disciplining Children. Durbin: The
Zolten & Long (1997) menawarkan poin- Stationery Office
poin spesifik sebagai pedoman umum Najmi. 2012. Perbedaan Parenting Self-
parenting, yang di antaranya: Efficacy pada Ibu Tunggal Bekerja dan Ibu
o Orang-tua harus menjadi contoh yang Menikah Bekerja dengan Anak Usia
baik bagi anak Kanak-Kanak Madya. UI: Depok
o Orang-tua harus menghindari segala Olson, D., J. DeFrain., & L. Skogrand. 2011.
perilaku menyuruh anak untuk Marriages and Families: Intimacy,
kepentingan dirinya Diversity, and Strengths, 7th edition. New
o Orang-tua harus memberikan banyak York: McGraw-Hill
afeksi fisik dan verbal Zolten, K. & N. Long. 1997. General
o Disiplin sebaiknya diterapkan dan Parenting Guidelines. Arkansas:
disampaikan secara langsung Departement of Pediatrics
o Orang-tua harus konsiten terhadap
anaknya, misalnya ekspektasi
o Cara membimbing berpengaruh kepada
respon anak: menurut atau menolak
o Peraturan yang diterapkan orang-tua
harus spesifik dan jelas
o Orang-tua harus membiarkan anaknya
untuk membantu pekerjaan mereka
dengan mempertimbangan kemampuan
dan keinginan anak (tidak memaksa)
o Orang-tua harus memonitor perilaku
anak secara langsung atau dekat
o Orang-tua harus menghindari beberapa
perilaku: menceramahi, mengomel,
meneriaki, atau menjerit-jerit dalam
membimbing perilaku anak.

10 | Parenting : Teori dan Fakta

Anda mungkin juga menyukai