Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KERJA PRAKTIK

“ DEBUG PCBA DI PT. FLEXTRONICS TECHNOLOGY INDONESIA”

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai drajat


Sarjana Teknik (S.T)

Oleh :
HENDRA ROMULA HUTAGALUNG
NIM 140120201014

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN PERGURUAN TINGGI

LAPORAN KERJA PRAKTIK


PT. FLEXTRONICS TECHNOLOGY INDONESIA

Batam, 20 Oktober 2017

Mahasiswa Kerja Praktik

Hendra Romula Hutagalung


NIM 140120201014

Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktik

Sapta Nugraha, ST., M.Eng


NIP. 198904132015041005

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Maritim Raja Ali Haji

Eko Prayetno ST.,M.Eng


NIDN : 0019018902

ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK


PT. FLEXTRONICS TECHNOLOGY INDONESIA

Peserta Kerja Praktik :

Hendra Romula Hutagalung

140120201014

Batam, 20 Oktober 2017

Diketahui dan Disetujui Oleh :

Testing Engineering Supervisor Testing Engineering Manager

Department Department

Pangeran Muhammad Wahyudi

HR Manager

Yati Laila

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya

penulis dapat menyelesaikan kerja praktik di PT. FLEXTRONICS

TECHNOLOGY INDONESIA. Penulisan ini adalah salah satu tugas wajib bagi

mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji khususnya jurusan

Teknik Elektro untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Teknik (ST).

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah memberikan dorongan dan motivasi, baik secara moril maupun materil.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktik ini, penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Pune Subramaniam selaku President Director PT. Flextronics

Techology Indonesia.

2. Ibu Yati Laila Selaku HR Manager.

3. Bapak Misbahuddin Fitri selaku HR Departmen.

4. Bapak Pangeran Selaku Testing Engeneering Supervisor dan Pembimbing

lapangan saya di PT. Flextronics Technology Indonesia.

5. Bapak Muhammad Wahyudi selaku Testing Engenering Manager.

6. Seluruh Teknisi yang berada di Debug Station dan turut membantu

menyelesaikan Laporan Ini.

7. Bapak Eko Prayetno ST., M.Eng, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

8. Bapak Sapta Nugraha ST., M.Eng, Selaku Pembimbing Kerja Praktik.

iv
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktik ini masih

terdapat banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca akan sangat penulis hargai untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata

penulis harapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Batam, 20 Oktober 2017

Hendra Romula Hutagalung

v
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN PERGURUAN TINGGI ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
ABSTRAK ix
I. PENDAHULUAN 10
A. Latar Belakang 10
B. Rumusan Masalah 11
C. Tujuan 11
D. Manfaat 12
II . PROFIL UMUM PERUSAHAAN 13
A. Latar Belakang Perusahaan 13
B. Visi Misi Perusahan 15
C. Struktur Organisasi PT. Flextronics Technology Indonesia 15
D. Lokasi Perusahan 15
E. Kebijakan Mutu 16
F. Kebijakan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan 17
III. TINJAUAN PUSTAKA PCBA 19
A. Pengertian Umum 19
B. Layout PCB 19
C. Rankaian Elektronika 19
1. Rangkaian Elektronika Analog 20
2. Rangkaian Elektronika Digital 20
3. Rangkaian Elektronika Kombinasi 20
D. Komponen Elektronika 21
E. Penyusunan Komponen Elektronika 21
1. Proses SMT (Surface Mount Technologi) 21
2. Hand Load 22
F. Debug PCBA 22
1. In Circuit Test (ICT) 22

vi
2. Functional Test 24
G. Aplikasi Untuk Melakukan Debug 25
1. Debug Anywhere 25
2. Flexflow 26
3. EWI (Electronic Work Instruction) 27
H. Jenis Defect PCBA 28
1. PCB Defect 28
2. Component Defect 28
3. Solder Defect 29
I. hPeralatan Debug 30
1. Multimeter 30
2. LCR Meter 31
3. Osciloscope 31
4. DC Power Supply. 32
5. Short Locator 33
6. Personal Computer 33
7. Kaca Pembesar 34
IV. PEMBAHASAN 35
A. Short Solder 35
B. Open 36
C. Analog 38
D. Digital 39
V. PENUTUP 40
A. Kesimpulan 40
B. Saran 40
DAFTAR PUSTAKA 42

vii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Flextronics Technology indonesia 15


Gambar 2. Denah Lokasi PT. Flextronics Technology Indonesia 16
Gambar 3. Flowchart Test Engeneering 22
Gambar 4. ICT Fixture 23
Gambar 5. Probe ICT Fixture 23
Gambar 6. Aplikasi Debug Anywhere 26
Gambar 7. Aplikasi Flexflow 27
Gambar 8. Aplikasi Ewi 27
Gambar 9. Multimeter 30
Gambar 10. LCR Meter 31
Gambar 11. Osciloscope 32
Gambar 12. DC Power Supply 32
Gambar 13. Short Locator 33
Gambar 14. Personal komputer 33
Gambar 15. Kaca Pembesar 34
Gambar 16. Short solder 36
Gambar 17. Open 37
Gambar 18. Kesalahan Analog 38
Gambar 19. Kesalahan Digital 39

viii
ABSTRAK

Hendra Hutagalung. 2017. Debug PCBA . Laporan kerja Praktik. Tanjungpinang:


Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Maritim Raja Ali
Haji. Pembimbing: Sapta Nugraha, ST.,M.Eng.

PT. Flextronics Technology Indonsia adalah sebuah perusahaan manufaktur

elektronik yang menyediakan fasilitas perakitan electronik. Salah satu produk PT.

Flextronics Technology Indonesia adalah PCBA (Printed Circuit Board Assembly)

yaitu Papan Sirkuit Cetak yang sudah terisi dengan komponen-komponen

elektronik. Debug PCBA adalah proses identifikasi dan memperbaiki kesalahan

dari PCBA. Sebelum melakukan Debug pada PCBA sebelumnya akan dilakukan

pengujian untuk mengetahui kesalahan dari PCBA yaitu pengujian In Circuit Test

(ICT) dan Functional Test. In Circuit Test (ICT) adalah pengujian nilai dari setiap

komponen dan koneksinya pada komponen lain sesuai rangkaian project PCBA.

Functional Test adalah pengujian fungsi dari rangkaian dan memastikanya sesuai

dengan spesifikasi rangkaian yang benar.

Kata Kunci: Debug PCBA, In Circuit Test, Functional Test

ix
I. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dipaparkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan

manfaat penulisan.

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk

keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan

yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktik

dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas. Agar dapat memahami dan

memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa

perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi/lembaga yang

relevan dengan program pendidikan yang diikuti. Sehingga setelah lepas dari ikatan

akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, mahasiswa bisa memanfaatkan

ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa

pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia kerja yang sebenarnya. Oleh

karena itu, untuk dapat terjun langsung di masyarakat tidak hanya dibutuhkan

pendidikan formal yang tinggi dengan perolehan nilai yang memuaskan, namun

diperlukan juga ketrampilan dan pengalaman pendukung untuk lebih mengenali

bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan kerja

praktik industri. Kerja praktik adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) wajib yang

dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan kerja praktik secara langsung pada

lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa dalam

perkuliahan.

10
Sesuai dengan tuntutan dari kurikulum pendidikan Strata I Teknik Elektro

Universitas Maritim Raja Ali Haji, maka untuk kegiatan kerja praktik mahasiswa

dilaksanakan di perusahaan yang sudah banyak pengalamannya. Salah satu

perusahaan tersebut yaitu PT. Flextronics Techology Indonesia. Perusahaan ini

menawarkan desain, manufaktur, dan distribusi elektronik. Dalam pelaksanaan

kerja praktik di perusahaan ini penulis berorientasi pada cara debug PCBA yang

dilakkan perusahaan dalam proses penyelesaian kesalahan dan perbaikan PCBA.

PCBA merupakan produk dari PT. Flextronics Technology Indonesia. Untuk

pengujian dan perbaikan PCBA ditugaskan kepada departemen testing engeneering.

Laporan kerja praktek ini akan membahas bagaimana proses debug PCBA dan

aplikasi yang digunakan dalam proses debug PCBA.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan laporan KP meliputi :

1. Bagaimana proses debug PCBA?

2. Apa saja kesalahan dan kerusakan PCBA?

3. Alat ukur apa saja yang digunakan untuk debug PCBA?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini adalah :

1. Mengetahui prosedur debug PCBA

2. Mengetahui penyelesaian problem pada PCBA.

3. Mengetahui penggunaan alat ukur DEBUG PCBA.

11
D. Manfaat

Adapun manfaat dari laporan ini adalah :

1. Sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan

pendidikan Strata 1 di Universitas Maritim Raja Ali Haji.

2. Menerapkan ilmu yang didapat dengan aplikasinya di PT. Flextronics

Technology Indonesia.

3. Memberikan saran dan ide sebagai calon sarjana kepada PT. Flextronics

Tchnology Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang ada.

4. Mempererat silaturahmi antara Prusahaan dengan Universitas Maritim

Raja Ali Haji khususnya Program Studi Teknik Elektro.

12
II . PROFIL UMUM PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Perusahaan

Flextronics International Ltd. (Flextronics) adalah sebuah manufaktur

elektronik yang menyediakan fasilitas perakitan electronic kepada manufaktur

peralatan asli. Perusahaan ini juga menyediakan layanan jaringan suplai

pendukung, termasuk pengepakan dan transportasi ke seluruh dunia, juga desain

dan after-sales.

Perusahaan ini beroperasi di beberapa sector termasuk komputer, konsumen

dan industri, otomatif dan medis. Flextronics memiliki operasi perakitan di 30

negara, dengan luas total 15,8 juta kaki persegi (Maret 2006). Tanggal 4 Juni 2007,

Flextronics menawarkan pembelian Solectron senilai USS3.6 miliar dan

menjadikan Solectron sebagai subsidiary Flextronics.

PT. Flextronics Technology Indonesia adalah bagian dari Flextronics

International Ltd. (dikenal sebagai Flextronics atau Flex) adalah sebuah perusahaan

solusi rantai pasokan Amerika yang menawarkan desain, manufaktur,distibusi dan

layanan purna jual kepada manufaktur peralatan asli (Oem). Flex adalah perusahaan

global fortune 500 yang berbasis di Sillicon Valley merupakan manufaktur

elektronik (Electronic Manufactured Service/EMS) global terbesar kedua dari segi

pendapatan. Perusahhan ini didirikan pada tahun 1969 di Sillicon Valley sebagai

Flextronics, Inc oleh Joe McKenzie pada tahun 1980, perusahaan dijual kepada

Bob Todd, Joe Sulllivan dan Jack Watt. Pada tahun 1981 Flextronics menjadi

perusahaan.

13
Amerika yang pertama mengembangkan sayapnya jauh dari Amerika dengan

mendirikan fasilitas manufaktur di Singapura. Pada tahun 1987, Flextronics

mampu untuk Go Public. Pada tahun 1990 pabrik di Asia dirubah sebagai

perusahaan yang terpisah dan diswastakan dengan bantuan dana dari luar.

Selanjutnya pabrik di Amerika ditutup pada tahun 1994 Michael Mark menjadi

CEO dan Flextronics ‘Go Public’ untuk yang kedua kalinya. dari tahun 1993 hingga

1998, perusahaan menyelesaikan lebih dari 12 akuisisi. Menambah tenaga kerja

dari 300 menjadi lebih dari 13.000.

Pada tahun 2000 pendapatan Flextronics menjadi $5 billion dan dikenal

sebagai perusahaan EMS provider terbesar di dunia. Tahun 2006 Flextronics telah

mengakuisisi lebih dari 50 perusahaan, pendapatannya mencapai $15.9 billion pada

tahun ini juga Michael Mark pension digantikan oleh Mike McNamara pada tahun

2007 Flextronics mengakuisisi Solectron. Pada tanggal 18 Maret 2009, Flextronics

mempublikasikan lambing perusahaan di pasar saham NASDAQ. Pada tahun ini

juga Flextronics menandatagani kontrak kerja dengan PT. LG Electronics. Tahun

2010 Flextronics telah dipilih oleh Brammo, Inc, pemimpin global dalam bisnis

sepeda motor listrik dan komponen. Pada tahun 2012, Flextronics bekerja sama

dengan Elementum, start-up Supply Chain Management (SCM) Perusahaan

berbasis di Palo Alto, CA. PT. Flextronics Technology Indonesia mulai beroperasi

tahun 1991.

14
B. Visi Misi Perusahan

1. Visi

A Simpler Richer Life through Technology

2. Misi

To create a smarter more connected world

C. Struktur Organisasi PT. Flextronics Technology Indonesia

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Flextronics Technology indonesia

(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

D. Lokasi Perusahan

PT. Flextronics Technology Indonesia berlokasi di daerah kawasan industri

batamindo, BIP (Batamindo Industrial Park) jl. Rambutan Lot 515 Muka Kuning,

Batam 29433 Indonesia.

15
Gambar 2. Denah Lokasi PT. Flextronics Technology Indonesia
(Sumber: GoogleMaps)

E. Kebijakan Mutu

PT. Flextronics Technology Indonesia berfokus pada hasil akhir dan

kepuasan pelanggan dan berkomitmen untuk:

1. Memberikan produk dan layanan yang inovatif melalui solusi kwalitas

kelas dunia.

2. Mempertahnkan tingkat kwalitas tertinggi melalui perbaikan proses yang

berkesinambungan dan budaya zero defect.

16
3. Terus meningkatkan kwalitas sistem manajemen PT. Flextronics

Technology Indonesia dan menjaga efektivitas, sambil memastikan

kepatuhan sepenuhnya terhadap peratura dan atau sertifikasi.

F. Kebijakan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan

PT. Flextronics Technology Indonesia menyadari tangung jawabnya sebagai

warga negara (perusahaan) melalui sistem manajemen lingkungan kesehatan dan

keselamatan.

1. PT. Flextronics Technology Indonesia akan mengambil pengukuran yang

perlu untuk menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman,

melindungi lingkungan, memelihara sumber alam dan energi, mencegah

pencemaran dan melindungi karyawan dengan penerapan praktek

menajemen dan teknologi.

2. PT. Flextronics Technology Indonesia akan memonitor dan mengukur

pencapaian perusahaan dan mematuhi semua peraturan / Undang-undang

lingkungan hidup dan persyaratan lain yang diikuti untuk menjaga status

perusahaan sebagai warga negara di semua lokasi perusahaan beroperasi.

3. PT. Flextronics Technology Indonesia akan melakukan peninjauan secara

berkala terhadap tujuan dan sasaran lingkungan, aktifitas dan prosedur

perusahaan guna melakukan perubahan dan peningkatan yang

berkelanjutan.

4. PT. Flextronics Technology Indonesia secara terbuka membuat kebijakan

ini tersedia untuk semua orang yang bekerja atas nama Flextronics,

pemasok, pelanggan dan masyarakat umum.


17
5. PT. Flextronics Technology Indonesia akan mempromosikan dan

mendorong seuah budaya dimana hal itu adalah tanggung jawab

manajemen, orang-orang manajemen yang bekerja untuk atau atas nama

flextronics dan rekan bisnis untuk bekerja dalam kemitraan untuk

kepentingan lingkungan dan kesehatan dan keselamatan bagi semuanya.

18
III. TINJAUAN PUSTAKA PCBA

A. Pengertian Umum

PCB (printed circuit board) yang dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai papan rangkaian tercetak digunakan untuk menyangga dan

menghubungkan komponen-komponen dengan menggunakan jalur penghubung

konduktor yang biasanya terbuat dari tembaga. Sedangkan sebuah PCB yang telah

terisi dengan dengan komponen-komponen elektronik disebut dengan PCBA

(printed circuit board assembly).

B. Layout PCB

Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-

komponen elektronika menjadi rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan

bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema rangkaian

elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak

komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.

C. Rankaian Elektronika

Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih

komponen elektronika baik kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu

sistem atau fungsi pemroses sinyal sederhana maupun komplek. Rangkaian

elektronika dapat dibangun dengan atau tanpa sumber tegangangan atau sumber

arus untuk pengoperasiannya.

Berdasarkan pemrosesan sinyal yang dilakukan rangkaian elektronika

tersebut, maka rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa kategori

sebagai berikut.
19
1. Rangkaian Elektronika Analog

Rangkaian elektronika analog adalah, rangkaian elektronika yang

dibangun dengan tujuan untuk memproses sinyal analog, rangkaian analog ini

dapat dibangun dengan 2 atau lebih komponen pasif maupun komponen aktif.

Pada rangkaian elektronika analog sinyal yang diberikan sebagai input

rangkaian adalah sinyal kontinyu (analog) yang pada umumnya sinyal DC

ataupun AC sinusoidal dan rangkaian elektronika analog akan memberikan

output sinyal kontinyu (analog) baik DC maupun AC sinusoidal yang telah

terproses sinyalnya berupa level tegangan, arus maupun frekuensinya.

2. Rangkaian Elektronika Digital

Rangkaian elektronika digital adalah, rangkaian elektronika yang

dibangun dengan tujuan untuk melakukan pemrosesasan sinyal diskrit

(digital). Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang diproses selalu dalam

2 logika dasar High (1) dan Low (0). Untuk membuat rangkaian digital selalu

diperlukan sumber tegangan dari luar untuk mensuplay rangkaian digital agar

dapat beroperasi. Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang diberikan

atau sebagai input adalah sinyal digital dan rangkaian akan memberikan

output berupa sinyal digital juga.

3. Rangkaian Elektronika Kombinasi

Rangkaian elektronika kombinasi adalah, rangkaian elektronika yang

dibangun dengan tujuan untuk melakukan pemrosesan sinyal analog dan

digital baik secara bersamaan maupun bertahap. Rangkaian elektronika

kombinasi dapat melakukan pemrosesan sinyal kontinyu (analog) dan

menghasilkan sinyal diskrit( digital) atau sebaliknya. Contoh rangkaian


20
elektronika kombinasi yang dapat memproses sinyal analog menjadi sinyal

digital adalah rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) dan rangkaian

elektronika yang dapat memproses sinyal digital menjadi sinyal analog adalah

rangkaian DAC (Digital to Analog Converter). Aplikasi rangkaian

elektronika kombinsai dapat ditemui pada rangkaian interface (antarmuka)

antara rangkaian digital atau komputer ke rangkaian analog dan sebaliknya.

D. Komponen Elektronika

Pada PCBA terdapat banyak komponen elektronika. Komponen elektronika

merupakan salah satu bahan utama dalam mebuat rangkaian elektronika.

Komponen elektronika yang digunakan untuk membangun suatu rangkaian

elektronika ditentukan sesuai dengan skema rangkaian elektronika yang dibuat.

E. Penyusunan Komponen Elektronika

Pada dasarnya komponen akan disusun pada PCB sesuai dengan schematic

dan drawing yang sudah dirancang sebelumnya. Di PT. Flextronics ada dua metode

penyusunan komponen pada PCB.

1. Proses SMT (Surface Mount Technologi)

Surface Mount Technology berarti sebuah teknologi mengenai cara atau

metode untuk menyusun komponen-komponen elektronik secara langsung

pada permukaan PCB (Printed Circuit Boards). Metode ini dilakukan oleh

mesin robot yang secara otomatis mampu melakukan pemasangan komponen

elektronika secara teratur, rapi, dan teliti. Sedangkan komponen elektronika

seperti resistor, kapasitor, dioda, tarnsistor, IC, dan Sebagainya.

21
2. Hand Load

Hand load adalah proses penyusunan komponen oleh manusia.

Penyusunan komponen yang tidak dapat dilakukan dengan proses SMT maka

akan dilakukan dengan proses Handload.

F. Debug PCBA

Debug adalah proses identifikasi dan memperbaiki kesalahan dari perangkat

keras atau perangkat lunak pada rangkain elektronika.

Gambar 3. Flowchart Test Engeneering


(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

Sebelum melakukan Debug pada PCBA sebelumnya akan dilakukan

pengujian untuk mengetahui kesalahan dari PCBA yaitu:

1. In Circuit Test (ICT)

Departemen Test Engeneering diawali pada proses pengujian PCBA.

Pengujian PCBA yang pertama yaitu di station In Circuit Test (ICT). In

Circuit Test (ICT) adalah pengujian nilai dari setiap komponen dan

koneksinya pada komponen lain sesuai rangkaian project PCBA. Pengujian

22
ini menggunakan mesin khusus yang tersedia di station ICT yang dilengkapi

dengan sebuah alat yaitu ICT Fixture.

Gambar 4. ICT Fixture


(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

Didalam ICT Fixture terdapat bayak probe dengan berbagai jenis yang

befungsi untuk melakukan kontak dengan beberapa bagian dipermukaan

PCB.

Gambar 5. Probe ICT Fixture


(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

23
Ada beberapa jenis pengujian yaitu:

 Contact

 Preshorts

 Analog tanpa power

 Test jet

 Analog dengan power

 Digital

 IC program

Setelah melakukan pengujian akan ada 2 kemungkinan yaitu:

 PASS

Yaitu tidak didapati kesalahan pada PCBA yang telah diuji dan akan

dikirimkan ke station berikutnya adalah Functional Test (FT).

 FAIL

Terdapat kesalahan pada PCB dan station berikutnya adalah Debug.

2. Functional Test

Setelah PASS dari pengujian ICT maka PCBA akan diuji kembali di station

Functional Test. Functional Test adalah pengujian fungsi dari rangkaian dan

memastikanya sesuai dengan spesifikasi rangkaian yang benar. Setelah

melakukan pengujian di station Functional Test akan ada 2 kemungkinan

yaitu:

24
 PASS

Yaitu tidak didapati kesalahan pada PCBA yang telah diuji dan akan

dikirimkan ke station berikutnya yaitu FVMI.

 FAIL

Terdapat kesalahan pada PCB dan station berikutnya adalah Debug.

G. Aplikasi Untuk Melakukan Debug

Dalam prosesnya debug PCBA menggunakan aplikasi untuk mempermudah

pengerjaan PCBA.

1. Debug Anywhere

Debug Anywhere adalah aplikasi web untuk mencari status kesalahan

PCBA dengan serial number. Status kesalahan ini di dapatkan dari hasil

pengukuran yang dikirmkan dari station ICT. Dengan mengetahui letak

kesalahan dari ICT maka dengan mudah untuk menemukan kesalahan yang

sebenarnya. Setelah kesalahan PCBA sudah ditemukan maka selanjutnya

adalah merubah status PCBA untuk dikirimkan ke station berikutnya. Station

berikutnya adalah rework jika PCBA fail dan ICT Test jika PCBA false

reject.

Untuk mencari kesalahan PCBA menggunakan aplikasi debug anywhere

adalah dengan melakukan scan pada barcode yang terdapat pada PCBA di

kolom card serial number aplikasi, maka akan muncul seperti gambar 6.

25
Gambar 6. Aplikasi Debug Anywhere
(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

2. Flexflow

Flexflow terdapat diberbagai station termasuk station Debug. Flexflow

yang terdapat di station Debug ada 2 jenis yaitu DICT (Debug In Circuit Test)

dan DFT (Debug Functional Test). Beberapa fungsi yaitu:

 Mengirimkan PCBA ke station brikutnya setelah di kerjakan.

 Melihat status PCBA melalui Info Center.

 Melihat Failur Detail yang terdapat pada Flexflow.

Untuk menggunakan Flexflow harus terlebih dahulu login dengan

mengunakan nomor badge dan password teknsi yang bekerja di station

debug.

26
Gambar 7. Aplikasi Flexflow
(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

3. EWI (Electronic Work Instruction)

Gambar 8. Aplikasi Ewi


(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)
27
Pada EWI (Electronic Work Instruction) terdapat data berbagai jenis

PCBA berupa drawing, schematict dan panduan pengerjaan PCBA. Untuk

mencari drawing, scematic harus mengisi Assembly number pada halaman

EWI. Asembly number di isi dengan project id yang dapat dilihat dari aplikasi

debug anywhere.

H. Jenis Defect PCBA

PCBA yang masuk pada station debug kemungkinan besar mengalami

kerusakan ataupun kesalahan. Terdapat 3 jenis deffect pada PCBA yaitu:

1. PCB Defect

 Warping , PCB melengkung

 Dilamination, terdapat gelembung udar pada PCB

 Damage board, boad/PCB pecah

 PCB Burn, PCB terbakar

 Cut trace, trace terputus

 Missing pad, tidak ada pad

 Expos copper, lapisan terkelupas sehinga berubah warna.

 Open Pad, pad yang terbuka/terkelupas

2. Component Defect

 Mising component, komponen yang hilang

 Wrong oriotation, Salah arah pemasangan

 Chip standing, chip berdiri pada sisi samping

 Tembstone, komponen berdiri tegak

 Misalignment, komponen keluar dari Padnya


28
 Wrong componet, salah komponen

 Lead not trought, kaki tidak menembus board

 Tilted component, kaki kompone terangkat

 Wrong value, nilai komponen salah atau tidak sesuai dengan spesifikasi

yang ditetapkan.

 Component damage, koponen pecah atau rusak.

 Over Turn, komponen terbalik.

 Knock off, komponen terlepas

 Extra component, komponen berlebih

3. Solder Defect

 Insufficient Solder, kekurangan solder

 Cold solder, solder tidak mengkilat

 Solder ball, percika solder berbentuk bola

 Solder splash, slder terpercik

 Short Solder, solder bergabung

 Fic hole/ low hole, solder brlubang

 No solder, tidak ada solder

Jenis kesalahan lain:

 Defectife Component

Yaitu kerusakan fungsi komponen secara keseluruhan atau sebagian.

Kerusakan ini tidak dapat dilihat dengan mata, hanya dapat diketahui

dengan pengujian atau pengukuran karena secara fisik komponen

defectif tidak dapat dibedakan dengan komponen yang bagus.


29
 False Reject

False reject adalah fail yang tidak benar. Bisa disebabkan adanya

kesalahan tester aupun operatornya.

 Original PCB Problem

Adalah reject/fail yang disebabkan oleh kesalahan yang terjadi didalam

atau permukaan PCB Supplier. Pada umumnya bisa dikonfirmasi

dengan cara diukur dengan multi meter atau LCR meter dan

dibandingkan dengan PCB yang bagus. Contoh dari original PCB

problem yaitu, open trace, short trace, open via hole, internal open,

internal short, no pad, no test poin, pad not center, internal winding

problem.

I. Peralatan Debug

1. Multimeter

Multimeter merupakan alat ukur listrik yang banyak digunakan oleh

teknisi di laboratorium dan bengkel lektronika. Fungsi utama dari multimeter

ini ialah mengukur resistansi, kapasitansi, arus listrik, tegangan AC maupun

DC, menguji baik atau tidaknya suatu komponen, mengetahui sambungan

rangkaian, dan sebagainya.

Gambar 9. Multimeter
(Sumber: learn.sparkfun.com)
30
2. LCR Meter

LCR meter adalah bagian dari peralatan tes elektronik yang digunakan

untuk mengukur inductance (L),capacitance (C), dan resistance (R) dari

komponen. Dalam versi sederhana dari nilai-nilai alat ini sebenarnya dari

kuantitas ini tidak diukur, melainkan dengan impedansi yang diukur secara

internal dan dikonversi untuk ditampilkan dengan kapasitansi yang sesuai

atau nilai induktansi. Bacaan akan cukup akurat jika kapasitor atau induktor

perangkat yang diuji tidak memiliki komponen resistif signifikan impedansi.

Desain yang lebih canggih mengukur induktansi atau kapasitansi, dan juga

resistansi seri setara kapasitor dan faktor Q komponen induktif.

Gambar 10. LCR Meter


(Sumber: engineering.electrical-equipment.org)

3. Osciloscope

Osiloskop merupakan perangkat instrumentasi elektronika yang

digunakan untuk menampilkan grafik, yaitu menggambarkan grafik dari

suatu sinyal listrik Dalam kebanyakan aplikasi, grafik ini menunjukkan

bagaimana sinyal berubah terhadap waktu: sumbu vertika (Y) menyatakan

tegangan, dan sumbu hrizontal (X) menyatakan waktu. Intensitas atau


31
kecerahan tampilan kadang-kadang disebut sumbu Z. Dari grafik yang

ditampilkan, diperoleh beberapa informasi tentang sinyal, antara lain

 nilai-nilai waktu dan tegangan dari sinyal,

 frekuensi sinyal yang berosilasi,

 “bagain-bagian yang bergerak/berpindah” dari rangkaian yang

ditunjukkan oleh sinyal,

 adanya komponen rangkaian yang bermasalah yang merusak sinyal,

 besarnya arus searah (DC) atau arus bolakbalik (AC),

 besarnya sinyal noise yang dapat berubah terhadap waktu

Gambar 11. Osciloscope


(Sumber: www.testandmeasurementtips.com)

4. DC Power Supply.

Gambar 12. DC Power Supply


(Sumber: www.volteq.com)
32
Manfaat power supply adalah sebagai sumber daya dan menjaga daya yang

masuk pada rangkaian saat melakukan pengukuran.

5. Short Locator

Short locator digunakan untuk menemukan hubung singkat pada PCBA.

Gambar 13. Short Locator


(Sumber: jestineyong.com)

6. Personal Computer

Personal komputer digunakan untuk menjalankan aplikasi debug dan juga

digunakan untuk menyimpan data.

Gambar 14. Personal komputer


(Sumber: technofaq.org)

33
7. Kaca Pembesar

Kaca pembesar digunakan untuk mengamati komponen yang kecil sehinga

kelihatan lebih jelas.

Gambar 15. Kaca Pembesar

(Sumber: guide.alibaba.com)

34
IV. PEMBAHASAN

PCBA yang masuk ke station debug harus segera di tangani atau diselesaikan

karena barang yang fail dari ICT (In Circuit Test dan FT (Functional Test) akan

terus masuk ke station debug. Setiap kesalahan/kerusakan PCBA memerlukan

penanganan yang berbeda, berikut beberapa contoh penanganan kesalahan atau

kerusakan PCBA.

A. Short Solder

Short solder adalah bergabungnya penyolderan pada rangkaian yang

menyebabkan rangkaian tidak bekerja sebagaimana mestinya. Untuk menemukan

short solder pada rangkaian bisa melalui aplikasi Debug Anywhere. Seperti gambar

ditunjkkan bahwa short solder terjadi pada bdesat_1 yaitu komponen c204 kaki 1,

c214 kaki 1, c222 kaki 1, ic704 kaki 2, pc200 kaki 3, pc201 kaki 3, pc202 kaki 3,

r211 kaki 2, terhadap tegangan 0V yaitu komponen c200 kaki 2, c201 kaki 2, c202

kaki 2, c204 kaki 2, c205 kaki 1, c215 kaki 2, c222 kaki 2, c23 kaki 1, c300 kaki 2.

Kesalahan atau kerusakan komponen yang paling mungkin terjadi terdapat pada

comon device yaitu c204, c214, c222, ic704, pc200, pc201, pc202.

Untuk mempermudah dalam pencarian komponen pada PCBA dapat dilihat

dari drawing PCBA melalui aplikasi ewi. Setelah menemukan komponen yang

dicari maka langkah selanjutnya adalah pengukuran hambatan terhadap komponen

yang short solder. Setelah menumukan penyebab kesalahan PCBA maka dapat

dilakukan tindakan yang tepat, jika penyebabnya adalah solder yang bergabung

maka dapat dikirimkan ke station rework untuk diperbaiki. Jika tidak ditemui

kesalahan maka PCBA dapat di kembalikan ke ICT.

35
Gambar 16. Short solder

(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

B. Open

Open adalah istilah untuk komponen yang tidak terukur atau tidak terhubung

dengan komponen lain. Open dapat disebabkan oleh defect komponen yang

menyebabkan kesalahan pengukuran terhadap komponen tersebut dan

kemungkinan komponen lain yang berhubungan dengan komponen tersebut. Untuk

memastikan komponen open bisa mengunakan multimeter.

36
Gambar 17. Open

(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

Seperti gambar diatas terdapat 2 keterangan open pada aplikasi yaitu Open #1

dan Open #2. Untuk penyelesaian cukup dengan cek komponen yang disebutkan

pada Common Device yaitu r343 dan r342. Jika terjadi open atau tidak terukur pada

komponen tersebut maka akan di kirim ke rework untuk penggantian komponen.

Jika setelah pengecekan komponen dalam keadaan baik maka akan dikirimkan ke

station ICT atau FT.

37
C. Analog

Analog adalah istilah kesalahan pada komponen seperti kesalahan nilai

komponen yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Untuk

memastikannya nilai komponen tersebut dapat dengan alat ukur yang tersedia di

station Debug.

Gambar 18. Kesalahan Analog

(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

Seperti pada gambar diatas komponen r124 terukur 30.114 ohm, sedangkan

nilai seharusnya adalah 470 ohm, batas nilai maksimum 517 ohm, dan batas nilai

terendah 399.50 ohm. Untuk penyelesaiannya adalah mengukur komponen yang

38
telah disebutkan dan mencari penyebab komponen tidak sesuai spesifikasi dan

setelahnya adalah menirimkan PCBA ke Rework/ ICT dan FT.

D. Digital

Contoh permasalahan digital adalah tidak terprogramnya komponen IC,

komponen yang tidak terprogram dapat diprogram kembali di station debug.

Gambar 19. Kesalahan Digital

(Sumber: PT. Flextronics Technology Indonesia)

Pada gambar diatas disebutkan bahwa tela terjadi timeout pada IC100 maka

IC tersebut harus di program kembali.

39
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di PT. Flextronics

Technology Indonesia, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Debug PCBA dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih

akurat setelah melalui proses In Circuit Test atau Functional Test.

2. Setiap PCBA yang masuk ke station debug tidak harus bermasalah karena

adanya kemungkinan false reject.

3. Saat melakukan debug pada PCBA tidak jarang menemukan problem yang

sama pada beberapa PCBA hal ini disebabkan karena mesin SMT(Surface

Mount Technology) bekerja secara otomatis atau terprogram.

B. Saran

Sebelum penulis mengakhiri penyusunan laporan ini, penulis akan

memberikan beberapa saran terkait proses Debug PCBA di PT. Flextronics

Techlogy Indonesia yang diharapkan bisa bermanfaat dan berguna untuk

pelaksanaan Program Kerja Praktik yang akan datang.

Beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mempermudah menyelesaikan berbagai macam problem PCBA,

harus memahami schematic rangkaian dan teori dasar komponen

elektronika.

2. Sebaiknya setiap teknisi diberikan masing-masing khusus satu project

PCBA untuk dikerjakan supaya terbiasa dengan schematic, drawing dan

40
karakteristik PCBA tersebut. Dengan begitu dapat mempercepat proses

Debug PCBA.

3. Jika hasil test ICT menampilkan banyak kesalahan namun PCBA tidak

terlihat rusak maka sebaiknya dilakukan test ulang di stasiun ICT karena

adanya kemungkinan kesalahan saat melakukan test.

41
DAFTAR PUSTAKA

Martias. Maret 2017. Penerapan dan Penggunaan Alat Ukur Multimeter Pada

Pengukuran Komponen Elektronika, http://seminar.bsi.ac.id, 10 Oktober

2017.

Pangeran. Test Technician Basic Knowledge Training, PT. Flextronics Technology

Indonesia.

Waluyanti, Sri dkk. 2008. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran, Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.

Yani, Achmad. Februari 2016. Pembuatan Osiloskop Berbasis Personal Komputer

Menggunakan Sound Card, Journal of Electrical Technology. Volume (1),

No. (1), https://jurnal.uisu.ac.id, 10 Oktober 2017.

42

Anda mungkin juga menyukai