Anda di halaman 1dari 15

1|Pengantar Teknik Industri

SAINS, KEREKAYASAAN, & TEKNIK INDUSTRI

Disusun Oleh:
Jonathan Enrico 21070119130104
Nadiyani Zahra 21070199130123
Alexander Krisna 21070119130126
Yodha Wasi 21070199130127
Anshar Al Kamil 21070119130132

TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


2|Pengantar Teknik Industri

Tenik Industri (Industrial Engineering) merupakan disiplin keahlian kerekayasaan


relatif baru, yang lahir dan berkembang setelah disiplin kerekayasaan (engineering) lainnya,
seperti Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Kimia. Kerekayasaan secara
sistematis lahir setelah adanya ilmu pengetahuan (science). Ketiga disiplin ini (Science,
Engineering, dan Industrial Engineering) berinteraksi dan berkembang serta saling bersinergi.

1.1 Sains
Ilmu pengetahuan atau sains (science) merupakan keutuhan yang mendasarbagi
kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan tidak secara langsung terasa manfaatya bagi pemenuhan
kebutuhan fisik manusia, namun melaui proses kerekayasaan (engineering).
Obyek sains adalah sistem alamiah (natural system) baik yang terkait dengan sesuatu
zat yang hidup (life sciences) maupun yang terkait dengan zat yang mati (physical sciences).
Obyek sains mengkaji fenomena yang sebagian besar bersifat deterministik, sebagian lagi
bersifat probabilistik, dan adapula yang bersifat tak tentu (uncertainty). Fenomena deteministik
merupakan fenomena yang sudah pasti akan terjadi. Fenomena probabilistik adalah fenomena
yang memiliki pola tertentu dan berkisar pada sebaran (range). Fenomena ketidak beraturan
merupakan fenomena yang terjadi karena adanya intervensi manusia yang tidak terkendali.
Tujuan dari sains adalah mengungkap fenomena alam sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan manusia tentang fenomena yang terjadi pada sistem alamiah melalui penelitian
dengan menggunakan suatu kaidah dan metode tertentu yang biasa disebut dengan metode
ilmiah (scientific method).
Kajian tentang sistem alamiah ini dimulai dari keingitahuan (curiosity) yang dinyatakan
dalam bentuk suatu pertanyaan (research question), akan muncul berbagai dugaan
(hyposthesis), yang selanjutnya melalui serangkaian percobaan (experiment), kemudian
dihasilkan keluaran (output) berupa teori (theory) atau ilmupengetahuan baru (new knowledge).

1.1.1 Tipe Penelitian


Manusia melakukan serangkaian penelitian (research), baik penelitian yang bersifat
dasar (basic research) yang menghasilkan ilmu pengetahuan, maupun penelitian terapan
(applied research) yang menghasilkan teknologi. Seperti pada Gambar 1.1 yang
mempresentasikan tentang dua jenis tipe penelitian tersebut beserta karakteristik dasarnya.

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


3|Pengantar Teknik Industri

Penelitian/Research

Basic Research Applied Research


Object : -Natural System -Artificial System
Start : -Curiosity -Need/Problem
Output : -Theory/Explanation -Product/Service
Characteristic : -Neutral -Purposive
Domain : -Public Domain -Private Domain

Discovery Invention

Gambar 1.1 Tipe dan Karakteristik Dasar Penelitian

1.1.1.1 Penelitian Dasar

Penelitian dilakukan oleh ilmuwan, berangkat dari keingintahuan peneliti dan hasilnya
dapat dimanfaatkan setiap orang tanpa mengeluarkan imbalan materiil. Hal ini membuat hasil
penelitian ilmuwan disebut domain publik.

Peran sains pada dasarnya adalah untuk menggali dan mengungkap misteri hal yang sudah ada
di alam, sehingga penemuanya disebut discovery. Di sini tak ada unsur kebaharuan dalam objek
yang ditemukan.

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


4|Pengantar Teknik Industri

1.1.1.2 Penelitian Terapan

Penelitian terapan dilakukan oleh para teknolog, berangkat dari kebutuhan manusia dan
masalah dan hasilnya direalisasikan dalam proses pembuatan barang kemudian dipatenkan.
Hasil penelitian terapan hanya dapat dinikmati sebagian orang yang membutuhkan dengan
mengeluarkan sejumlah uang. Maka dari itu, penemuan teknologi disebut sebagai domain tidak
terbuka.

Kerekayasaan melalui penelitian berperan untuk menciptakan produk teknologi yang


belum ada sebelumnya. Penciptaan sesuatu yang baru disebut invention di mana unsur
kebaharuan sangat ditekankan.

Teknologi ditinjau dari sifat hasil yang diperoleh, tetapi teknologi sebagai hasil
rekayasa nilainya didasarkan manfaat yang diperoleh sehingga bersifat relatif tergantung dari
penggunanya. Di sinilah peran dari moralitas penggunanya, apakah teknologi digunakan untuk
kebaikan atau kejelekan.

1.1.2 Metode Ilmiah

Penelitian ilmiah dilakukan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan


perangkat utama bagi ilmuwan untuk menghasilkan pengetahuan baru, teori maupun hukum,
sehingga ilmuwan wajib untuk menguasai metode ilmiah sejak dini.

1.1.2.1 Langkah Metode Ilmiah

Prosedur pada gambar 1.2 meliputi langkah sebagai berikut

1. Perumusan pertanyaan penelitian (Research Question)


2. Penyusunan kerangka berpikir (Theoritical Framework)
3. Perumusan hipotesis (Formulation of Hypothesis)
4. Pengujian hipotesis (Testing of Hypothesis)
5. Penarikan kesimpulan (Conclusion)

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


5|Pengantar Teknik Industri

Kajian dalam sistem alamiah ini dimulai dari keingintahuan seorang peneliti yang
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dari pertanyaan akan muncul dugaan atau hipotesis
sebagai jawaban awal atas pertanyaan tersebut. Dugaan yang akan dikaji lebih lanjut
memerlukan dasar teori yang terdahulu diketemukan sebagai acuan kerangka berpikir yang
solid. Untuk membuktikan kebenaran atas dugaan tersebut, diperlukan data dari fenomena
kajian yang dilakukan melalu serangkaian percobaan maupun observasi. Data yang diperoleh
akan dilakukan pengolahan, analisis, dan sintetis sehingga dapat disimpulkan menerima atau
menolak dugaan tersebut. Proses sintesis penelitian ini akan menghasilkan keluaran (output)
yang berupa ilmu pengetahuan baru atau teori bahkan hukum

Keabsahan teori yang berhasil dirumuskan diukur atas dasar nilai kebenaran dan
keabsahannya bersifat absolut. Syarat teori ilmiah adalah konsisten dengan teori sebelumnya
dan cocok dengan fakta empiris. Suatu teori tidaklah bersifat tertutup, karena kebenaran pada
sebuah teori harus memenuhi syarat teori ilmiah. Sehingga jika dikemudian hari ada penemuan
yang lebih benar, maka penemuan itulah yang akan diberlakukan. Tingkatan teori yang tidak
terbantahkan kebenarannya disebut hukum (law) seperti hukum Newton.

1.2 Kerekayasaan

Kerekayasaan (engineering) merupakan disiplin keahlian yang terkait langsung dengan


pemenuhan kebutuhan fisik manusia. Seseorang yang ahli dalam disiplin kerekayasaan disebut
sebagai insinyur (engineer). Menurut Accreditation Board of Engineering and Technology
(ABET), disebutkan bahwa kerekayasaan adalah profesi yang menggunakan ilmu matematika
dan ilmu pengetahuan alam melalui proses analisis dan sintesis serta perancangan untuk
mengolah sumber daya alam menjadi barang yang diperlukan bagi umat manusia. Tujuan
utama dari kerekayasaan adalah memperbaiki dan meningkatkan kehidupan manusia dalam
rangka mensejahterahkan umat manusia. Kerekayasaan haruslah digunakan untuk
menghasilkan produk dan jasa yang diperlukan oleh manusia, bukan untuk menciptakan barang
atau jasa yang dapat merusak keseimbangan alam dan membinasakan umat manusia.

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


6|Pengantar Teknik Industri

1.2.1 Sejarah Kerekayasaan

Secara resmi tercatat bahwa disiplin keahlian kerekayasaan dimulai tahun 3200
Sebelum Masehi (3200SM). Menurut Hicks (1984) secara kronologis sejarah kerekayasaan
terdiri atas periode kerekayasaan awal dan periode kerekayasaan modern. Tahun 1750 diambil
sebagai garis pemisah antar periode karena pada waktu itu di Perancis mulai digunakan istilah
kerekayasaan sipil (civil engineering) sebagai pembeda dari kerekayasaan militer (military
engineering) yang telah berkembang sebelumnya. Tabel 1.1 berikut akan menjelaskan
perbedaan dari kedua periode tersebut.

Deskripsi Era Awal Era Modern


Periode Sebelum 1750 Setelah 1750
Pengetahuan  Matematika  Matematika
 Ilmu Pengetahuan Alam  Ilmu Pengetahuan Alam
(Fisika dan Kimia)  Biologi Molukuler
 Sains Sosial
Obyek  Benda Mati (physical)  Tidak hanya benda mati
 Nyata (physical) dan nyata tetapi juga
benda hidup dan abstrak

Tabel 1.1 Era Sejarah Kerekayasaan dan Karakteristiknya

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa perbedaan era awal dengan era modern mencakup
tiga aspek.Obyek yang dihasilkan pada era awal benda mati yang bersifat nyata seperti sistem
saluran irigasi di Mesopotamia,piramida dan spink di Mesir, dan tembok besar di China,
sedangkan era modern tidak hanya menghasilkan benda mati tetapi juga menghasilkan zat
hidup seperti tanaman varitas baru dihasilkan oleh bio engineering yang bersifat abstrak seperti
sistem kanban ditemukan di Jepang,software window dari Micrososft dihasilkan oleh teknologi
informasi.

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


7|Pengantar Teknik Industri

1.2.1.1 Periode Kerekayasaan Awal

Dimulai sejak tahun 3200 SM sampai dengan tahun 1750 SM. Pada periode ini disiplin
kerekayasaan dibagi berdasarkan pengunaannya yaitu kerekayasaan militer(militer
engineering) yaitu kerekayasaan untuk kepentingan pertahanan dan militer, dan kerekayasaan
sipil(civil engineering) yaitu kerekayasaan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat
umum. Urutan waktu kejadian penting pada periode kerekayasaan awal disajikan pada Tabel
1.2 berikut

No Lokasi/Era Periode Penemuan/Invention

Mesir(Egyptian Engineering)  3200 SM  Teknik dan sistem irigasi


1
 3000 SM  Pyramid
 Bangsa Sumeria membangun dinding
kota, candi, dan saluran irigasi
Mesopotamia(Mesopotamian
2  2000 SM  Bangsa Assyria membuat senapan besi
Engineering)  Bangsa Assyria membangun cavalry
 500-400 SM  Zaman keemasan Yunani (Art,
Yunani (Greek Engineering) Phylosophy, Science, Literature, and
Goverment)
Tokoh:  Pericle membangun candi di Acropoolis
 Demetrius membuat mesin perang (War
 Aristoteles: Mengarang Machine) yang paling menakutkan,
3 buku Mekanika sebagai  440 SM dibangun Belfry, yang memiliki 9
buku teks pertama  350 SM tingkat, dengan lantai dasar 75 feet2,
Engineering  270 SM keitnggian 150 feet, berat 180 ton,
didorong 3400 serdadu untuk
 Plato: Natural Law
menjalankannya
 Archimedes: Archimedes  Ktesibios merancang jam air (water
Principle clock) di Alexandria
 Dibangun tembok China (Great Wall)
Oriental Engineering  Ditemukan jam
 Kertas pertama kali dibuat
A. China  400 SM  Magnetic Needle pertama dibuat
4  105 SM  Pembuatan baja
 1200 SM  Jundishapur menjadi pusat sainsdunia
 700 SM  Sistem angka India diperkenalkan ke
B. India
kebudayaan barat
 Kacamata pertama dibuat di Eropa
Eropa (European Engineering)  1286 M  Kannon diketemukan di Jerman
 Abad 14  Terjadi Renaissance
 Abad 15  Republik Venis mengesahkan undang
 1474 M undang patent
5  1514 M  Michel Angelo dipilih untuk
 1594 M menyelesaikan Katedral St. Peter
 Galileo mendapatkan patent peralatan
pengangkat air (Lifting Water)
Tabel 1.2. Periode Kerekayasaan Awal

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


8|Pengantar Teknik Industri

Dari Tabel 1.2 terlihat bahwa engineering berasal dari Afrika (Mesir) dan Asia
(Mesopotamia,Cina,dsb), hal ini berkaitan erat dengan sejarah turunnya agama didaerah
Timur Tengah sebagai pedoman hidup manusia didunia dan diakhirat nanti.

1.2.1.2 Era Kerekayasaan Modern

Dimulai pada tahun 1750. Menurut Turner(1994) era ini dibagi 2 periode yaitu periode
lima besar kerekayasaan (the big five diciplines of engineering) dan periode disiplin
kerekayasaan baru yang bersifat multi disipliner. Kedua periode ini dibedakan berdasarkan
pendekatan, cara pandang yang digunakan, dan ilmu pengetahuan yang digunakan seperti yang
disajikan pada Tabel 1.3 berikut.

No Era Pengetahuan Dasar Penemuan


Lima Besar Disiplin
1 Kerekayasaan
1. Teknik Sipil  Mathematics + Physics  Jembatan
2. Teknik Mesin  Mathematics + Physics
 Mesin uap
Mechanical Princilple
3. Teknik Elektro  Mathematics + Physics  Telegraph
Electrical Science
 Carbon filament lamp
4. Teknik Kima  Mathematics + Physics +  Shynthetic Material
Chemistry
5. Teknik Industri  Mathematics + Physics + Social  Scientific
Science Management
Disiplin Kerekayasaan
2 Baru  Mathematics + Physics + Atomic  Bom Atom
1. Nuclear Engineering Theory
2. Electronic  Mathematics + Physics + Electrical  Radio
Engineering Science
3. Aeronautical  Mathematics + Physics +  Pesawat Terbang
Engineering Aerodynamic Principle
4. Computer  Mathematics + Physics + IT  Komputer
Engineering Principle
5. Astronautical  Mathematics + Physics +  Satelit
Engineering Astronautical Principle
6. Environtmental  Mathematics + Physics +  Pengolah Limbah
Engineering Environtmental Principle
7. BioENgineering  Mathematics + Physics + Biological  Varietas Baru dan Unggul
8. Information Principle
Engineering  Mathematics + Physics + IT  Software Program
9. Etc Principle

Tabel 1.3 Era Kerekayasaan Modern


TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO
9|Pengantar Teknik Industri

Menurut hemat Teknik Industri sebaiknya masuk dalam disiplin kerekayasaan baru
karena pendekatan yang digunakan bersifat multi disipliner. Output yang dihasilkan Teknik
Industri merupakan sesuatu yang tak nampak seperti yang dihasilkan oleh disiplin rekayasa
informatika. Cakupan Teknik Industri tidak hanya ilmu pengetahuan dasar tetapi juga ilmu
pengetahuan sosial.

1.2.2 Prinsip dan Proses Kerekayasaan

Disiplin kerekayasaan( engineering) disiplin keahlian yang terkait lengsung dengan


pemenuhan kebutuhan fisik manusia. Tujuan utama kerekayasaan dalah memperbaiki dan
meningkatkan kehidupan manusia untuk mensejahterakan umat manusia dengan menggunakan
ilmu pengetahuan yang dimiliki.

1.2.2.1 Prinsip Dasar Kerekaysaan

Kerekayasaan merupakan bentuk pengamalan dari ilmu pengetahuan (science) yang


dimiliki agar dapat dimanfaatkan oleh manusia lainnya, sehingga nilai guna (manfaat)
merupakan ukuran utama untuk menilai kinerja kerekayasaan. Kompetensi yang perlu dimiliki
oleh seorang insinyur (engineer) meliputi tiga hal yang saling terkait dan bersinergi yaitu:

1. Menyelesaikan masalah (Solve Problem) yang dihadapi manusia


2. Analisis (Analyze) masalah dengan menggunakan pendekatan dan metode ilmiah untuk
dapat mengenali masalah secara rinci dan mampu untuk mengidentifikasi alternatif
solusinnya
3. Perancangan (Design) merupakan proses sinthesis untuk dapat menemukan jawaban
atas permasalahan yang dihadapi. Perancangan mmerupakan integrasi dari kemampuan
dalam tiga hal yaitu:
a. Kreativitas(Creativity)
b. Analysis (Analyze)
c. Synthesis (Synthesis)

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


10 | P e n g a n t a r T e k n i k I n d u s t r i

Seorang insinyur dituntut menguasai Ilmu pengetahuan dasar(basic knowledge),serta


memiliki metode(tool) dan keterampilan tangguh dalam analisis dan sinthesis serta memiliki
keahlian dalam perancangan(design). Keberhasilan seorang insinyur atas produk atau jasa yang
dihasilkan diukur berdasarkan nilai kemanfatannya(benefit). Nilai manfaat produk atau jasa
tergantung pada penggunannya dan digunakan untuk apa. Sebagai Contoh bom atom bagi
Amerika bermanfaat untuk kepentingan perang sedangkan bagi Jepang merupakan derita yang
akan dikenang sepanjang masa.

1.2.2.2 Proses Dasar Kerekayasaan

Perancangan kerekayasaan merupakan proses pemenuhan kebutuhan manusia dengan


menciptakan sesuatu yang baru yang sering bersifat iteratif dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dasar dan sains kerekayasaan agar mampu mengubah sumber daya menjadi
barang yang dibutuhkan. Elemen fundamental proses kerekayasaan adalah penetapan tujuan
dan kriteria, analisis, sintesis, konstruksi, pengujian, dan evaluasi.

Langkah perancangan kerekayasaan terdiri dari tiga tahapan berikut :

a. Conceptual/Feasibility Phase

Tahapan ini mendefinisikan apa yang dibutuhkan pengguna dan menjabarkan karakteristik
desain. Tahap ini mencakup analisis kebutuhan, tujuan desain dibuat, karakteristik yang perlu
dipenuhi, kendala, serta kriteria hasil rancangan.

b. Preliminary Design/Definition Phase

Tahapan ini mengembangkan alternatif desain barang sesuai dengan karakteristik serta
kriteria yanh ditetapkan. Selanjutnya akan diidentifikasikan komponen yang diperlukan,
mengembangkan kebutuhan desain yang lebih rinci, dan rekonfirmasi keinginan untuk
menciptakan barang tersebut. Tahapan ini menghasilkan rancangan awal.

c. Detail Design / Verification Phase

Tahap ini adalah tahap akhir dari proses desain, semua rincian desain harus dapat
diselesaikan sehingga dapat diverifikasi apakah rancangan tersebut akan bekerja atau tidak.
Hasil dari tahap ini adalah blue print dari barang atau produk tersebut. Tahapan ini memerlukan
ketekunan dan ketelitian serta kerjasama yang erat antar bidang keahlian.

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


11 | P e n g a n t a r T e k n i k I n d u s t r i

Menurut Eide, proses perancangan mengikuti langkah langkah sistematik sebagai


berikut :

1. Identifikasi kebutuhan (Identification of Need)


2. Pendefinisian masalah (Problem Definition)
3. Mencari alternatif (Search)
4. Mengenali pembatas (Constraint)
5. Menentukan kriteria (Criteria)
6. Pengembangan alternatif solusi (Alternative Solution)
7. Analisis (Analysis)
8. Pengambilan keputusan (Decision)
9. Spesifikasi (Specification)
10. Komunikasi (Communication)

Gambar 1.3. Proses Dasar Kerekayasaan

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


12 | P e n g a n t a r T e k n i k I n d u s t r i

Adapun fungsi kerekayasaan sebagai berikut :

1. Penelitian (Research)

2. Pengembangan (Development)

3. Perancangan (Design)

4. Konstruksi (Construction)

5. Produksi dan Pengetesan (Production & Testing)

6. Operasi (Operation)

Keenam fungsi tersebut merupakan fungsi yang berkesinambungan. Fungsi penelitian,


pengembangan, dan perancangan adalah fungsi hulu yang lebih menekankan pada segi
brainware. Sedangkan fungsi konstruksi, produksi, dan operasi, merupakan fungsi hilir dimana
hasilnya berupa produk dan jasa dapat dirasakan manusia lain.

1.3 Teknik Industri

Keberadaan teknik industri tidak dapat dilepaskan dari revolusi industri di Inggris pada
dekade akhir abad ke-18 saat ditemukan mesin uap. Terjadi perubahan sangat fundamental dari
industri rumah tangga menjadi industri fabrikasi. Akibat perubahan ini terjadi substitusi tenaga
manusia oleh mesin sehingga mengakibatkan perluasan pasar, pertumbuhan pesat sektor
industri, serta terjadinya akumulasi sumber daya.

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


13 | P e n g a n t a r T e k n i k I n d u s t r i

1.3.1 Keterkaitan dengan Disiplin Kerekayasaan Lainnya

Teknik industri adalah disiplin kerekayasaan yang lahir setelah disiplin kerekayasaan
modern berkembang (teknik sipil, teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia). Pionir teknik
industri berasal dari Amerika dimana saat itu insinyur mesin di Amerika membutuhkan
pengetahuan tentang keekonomian dan manajemen.

Gambar 1.5 Kronologi Keterkaitan Teknik Industri Dengan Keekayasaan Lainnya

Teknik industri berbeda dengan disiplin kerekayasaan lain karena teknik industri
memasukan ilmu sosial khususnya yang terkait dengan kemanusiaan dan ekonomi. Teknik
industri merupakan integrasi antara disiplin kerekayasaan dan disiplin ilmu pengetahuan sosial,
seperti ekonomi, manajemen, dan psikologi. Dengan demikian kemampuan insinyur teknik
industri menguasai disiplin kerekayasaan dan disiplin ilmu pengetahuan sosial adalah
kemampuan untuk mengintegrasikan keduanya.

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


14 | P e n g a n t a r T e k n i k I n d u s t r i

1.3.2 Teknik Industri sebagai Disiplin Kerekayasaan


Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, Teknik Industri merupakan disiplin
kerekayasaan (engineering) yang secara eksplisit terkait dengan perancangan (design) sebagai
tugas dan kompetensi utama. Perbedaan Teknik Industri dengan disiplin kerekayasaan lainnya
adalah obyek kajian yang merupakan sistem integral berupa unsur manusia (man), unsur
material (material), dan mesin (machine), serta dilakukan dengan metoda yang memanfaatkan
ilmu pengetahuan sosial sebagai kekhasan Teknik Industri disamping ilmu matematika dan
fisika.

1.3.3 Posisi Teknik Industri


Masih terjadi kerancuan dalam memahami disiplin Teknik Industri di Indonesia. Tidak
hanya dalam segi profesi, tetapi juga dalam segi ilmu dan keahliannya, begitu juga dalam
proses pembelajarannya. Suatu disiplin yang relatif baru ini menggunakan paradigma berpikir
yang berbeda dengan biasanya. Seperti yang sudah diuraikan di awal, ketiganya (Science,
Engineering, dan Industrial Engineering) berinteraksi dan berkembang serta saling bersinergi.
Pemahaman yang kurang memadai atas disiplin Teknik Industri terkait dengan obyek
kajian, konsepsi, pendekatan dan cara pikir, serta output disiplin Teknik Industri yang
sebenarnya berbeda dengan disiplin keilmuan (science) dan keahlian kerekayasaan
(engineering). Sebagaimana perbedaan tersebut direpresentasikan pada Tabel 1.4.

Karakteristik Sains Kerekayasaan Teknik Industri


Objek Kajian Sistem alamiah Sistem buatan Sistem integral

Yang dihasilkan Teori / pengetahuan Produk / jasa Nilai tambah


Ukuran kinerja Kebenaran Manfaat Efisiensi
Ukuran nilai Mutlak Relatif Kontekstual
Diawali dengan Keingintahuan Kebutuhan / persoalan Kebutuhan/persoalan
Profesi Scientist/ilmuwan Engineer/Insinyur Insinyur Teknik
Industri

Tabel 1.4 Karakteristik Science, Engineering, dan Industrial Engineering

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO


15 | P e n g a n t a r T e k n i k I n d u s t r i

Ketiga disiplin ini harus bersinergi sebab ketiganya saling mendukung. Hal ini dapat
dilihat dari munculnya penemuan dari salah satu disiplin yang membawa dampak bagi
perkembangan disiplin yang lain, sama halnya yang terjadi pada pencarian solusi atas
permasalahan salah satu disiplin yang dibantu oleh disiplin lainnya, seperti Total Quality
Management (TQM) serta berkembangnya teori fuzzy. Namun, interaksi dan sinergi yang
positif ini dalam kenyataan berprofesi tidaklah selalu demikian.

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Anda mungkin juga menyukai