Anda di halaman 1dari 4

MATERIPENGUBINAN

Keragaman budaya Indonesia juga terlihat dalam kain tradisional. Kain tersebut dirancang
dengan motif dan warna yang berbeda-beda sehingga terlihat indah dan menarik. Indonesia
terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tradisional yang indah, bervariasi,
penuh kreasi, dan terkait dengan berbagai unsur sistem budaya suku bangsa masing-masing.
Seni tenun tradisional paling canggih yang pernah dihasilkan dunia berasal dari Indonesia,
misalnya kain tenun ikat (lihat Tenun), kain songket, kain batik, dll. Mari amati kain
tradisional berikut.

Bentuk-bentuk di bawah ini banyak kita temui pada motif kain tradisional.

1. Sebutkan bentuk-bentuk geometri apa yang kamu amati!


Segitiga, segiempat, segilima beraturan, dan segienam beraturan.

2. Apa persamaan dan perbedaan dari bentuk-bentuk tersebut?


Persamaannya yaitu : semua bentuk geometris dapat diukur
perbedaannya yaitu : memilki bentuk dan ukuran yang berbeda
Setelah menemukan persamaan dan perbedaan dari bentuk-bentuk sebelumnya, kamu akan
menggabung dan menyusun bentuk-bentuk tersebut menjadi bangun baru. Caranya dengan
menutup permukaannya sehingga tidak saling tindih dan tidak terdapat celah. Proses tersebut
disebut pengubinan. Apa itu pengubinan?

Pengubinan adalah penyusunan daerah-daerah segi banyak yang sisinya berimpit sehingga
membentuk bidang secara komplit (sempurna = tidak ada bagian yang tidak tertutup). Kita
dapat membentuk ubin dengan segitiga-segitiga. Setiap segiempat juga akan membentuk ubin
pada bidang. Pengubinan yang dibentuk oleh segi banyak beraturan disebut pengubinan
beraturan.

Contoh pengubinan dengan segienam beraturan saling menutupi dan tidak saling tindih
sehingga tidak terdapat celah. Terdapat 3 (tiga) macam pengubinan, yaitu:
1. Pengubinan Beraturan
Pengubinan beraturan (regular tessellation), adalah pengubinan dengan satu macam ubin
(poligon) beraturan yang semuanya kongruen. Ada tiga macam pengubinan yang termasuk
dalam kelompok ini, yang dinotasikan dengan:

2. Pengubinan Semi Beraturan


Pengubinan semi beraturan (semi regular tessellation), yaitu pengubinan yang menggunakan
dua atau lebih segi-n beraturan. Pada pengubunan ini setiap titik sudutnya :

 Bersekutu tiga atau lebih poligon beraturan


 Ada dua atau lebih jenis poligon yang setiap jenisnya kongruen
 Panjang sisi semua poligon sama
 Urutan siklis jenis poligon yang bersekutu di setiap titik persekutuan, sama

3. Pengubinan setengah beraturan campuran (demi-regular tesselation)


Pada kedua jenis pengubinan dengan ubin beraturan terdahulu, terdapat kelompok poligon
yang sama di setiap titik persekutuannya. Artinya, jika di suatu titik sudut A terdapat
kelompok poligon (3, 4, 6, 4), demikian pula yang terjadi di titik B dan titik-titik sudut
persekutuan lainnya.

Untuk menentukan pengubinan bangun-bangun segibanyak beraturan, kita harus memahami


besar setiap sudut pada segibanyak beraturan. Kita telah mengetahui bahwa jumlah ukuran
sudut segitiga adalah 180º dan besar ukuran sudut satu lingkaran penuh adalah 360º.
Meskipun demikian, mungkin banyak diantara kita belum mengetahui besar ukuran setiap
sudut dalam segibanyak beratuarn, yaitu sebagai berikut:

1. Segitiga beraturan (segitiga sama sisi). Karena jumlah ukuran sudut dalam segitiga
beraturan adalah 180, besar ukuran setiap sudutnya adalah 60º
2. Segiempat beraturan (persegi). Karena segiempat beraturan dapat dibangun dari dua
segitiga, maka jumlah ukuran sudut dalam segiempat itu adalah 2 x 180º = 360º.
Dengan demikian, besar ukururan setiap sudutnya adalah 90º
3. Segilima beraturan. Gambar di atas adalah segilima beraturan yang dibagi menjadi
lima buah segitiga kongruen. Setiap segitiga itu mempunyai jumlah ukuran sudut
180º, akibatnya, lima buah segitiga mempunyai jumlah ukuran sudut 5 x 180º = 900º.
Ukuran sudut ini menunjukkan gabungan antara jumlah ukuran segilima beraturan
dan besar sudut pusatnya (sudut yang ada di tengah-tengah segilima). Karena ukuran
sudut pusat itu adalah 360º, jumlah ukuran segilima beraturan itu adalah 900º – 360º =
540º. Dengan demikian, besar setiap sudut dalam segilima beraturan adalah 540º : 5 =
108º.
4. Segienam beraturan. Gambar di atas adalah segienam beraturan yang dibagi menjadi
enam buah segitiga kongruen. Setiap segitiga itu mempunyai jumlah ukuran sudut
180º, akibatnya, enam buah segitiga mempunyai jumlah ukuran sudut 6 x 180º =
1080º. Ukuran sudut ini menunjukkan gabungan antara jumlah ukuran segienam
beraturan dan besar sudut pusatnya (sudut yang ada di tengah-tengah segienam).
Karena ukuran sudut pusat itu adalah 360, jumlah ukuran segienam beraturan itu
adalah 1080º – 360º = 720º. Dengan demikian, besar setiap sudut dalam segienam
beraturan adalah 720º : 6º = 120º.

Dari hasil nomor 1 sampai dengan nomor 4 di atas, kita dapan memperoleh pola untuk
mencari besar steiap sudut segibanyak beraturan. Pola itu adalah sebagai berikut:
Nama Bangun Jumlah Ukuran Sudut Besar Ukuran Setiap Sudut
Segitiga beraturan 180º 1/3 x 180º= 60º
Segiempat beraturan 2 x 180º = 360º 2/4 x 180º = 90º
Segilima beraturan 3 x 180º = 540º 3/5 x 180º = 108º
Segienam beraturan 4 x 180º = 720º 4/6 x 180º = 120º
Segitujuh beraturan 5 x 180º = 900º 5/7 x 180º = 128,57º
Segidelapan beraturan 6 x 180º = 1080º 6/8 x 180º = 135º
Segisembilan beraturan 7 x 180º = 1260º 7/9 x 180º = 140º
Segisepuluh beraturan 8 x 180º = 1440º 8/10 x 180º= 144º
Segi-n beraturan (n – 2) x 180º ((n – 2) / n) x 180º
Pengubinan sering kita temukan di sekitar kita, termasuk pada motif kain tradisional. Amati
gambar berikut dan tulis hasilnya pada tabel di bawahnya.

Pengubinan Bukan Pengubinan


Nomor 2 Saling mengisi dan tidak ada celah Nomor 1 Saling tumpuk
Nomor 5 Semua celah terisi dan tidak saling tumpuk Nomor 3 Ada celah yang tidak terisi
Nomor 7 Semua celah terisi dan tidak saling tumpuk Nomor 4 Ada celah yang tidak terisi
Nomor 8 Semua celah terisi dan tidak saling tumpuk Nomor 6 Saling tumpuk

Anda mungkin juga menyukai