Materi Pengubinan
Materi Pengubinan
Keragaman budaya Indonesia juga terlihat dalam kain tradisional. Kain tersebut dirancang
dengan motif dan warna yang berbeda-beda sehingga terlihat indah dan menarik. Indonesia
terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tradisional yang indah, bervariasi,
penuh kreasi, dan terkait dengan berbagai unsur sistem budaya suku bangsa masing-masing.
Seni tenun tradisional paling canggih yang pernah dihasilkan dunia berasal dari Indonesia,
misalnya kain tenun ikat (lihat Tenun), kain songket, kain batik, dll. Mari amati kain
tradisional berikut.
Bentuk-bentuk di bawah ini banyak kita temui pada motif kain tradisional.
Pengubinan adalah penyusunan daerah-daerah segi banyak yang sisinya berimpit sehingga
membentuk bidang secara komplit (sempurna = tidak ada bagian yang tidak tertutup). Kita
dapat membentuk ubin dengan segitiga-segitiga. Setiap segiempat juga akan membentuk ubin
pada bidang. Pengubinan yang dibentuk oleh segi banyak beraturan disebut pengubinan
beraturan.
Contoh pengubinan dengan segienam beraturan saling menutupi dan tidak saling tindih
sehingga tidak terdapat celah. Terdapat 3 (tiga) macam pengubinan, yaitu:
1. Pengubinan Beraturan
Pengubinan beraturan (regular tessellation), adalah pengubinan dengan satu macam ubin
(poligon) beraturan yang semuanya kongruen. Ada tiga macam pengubinan yang termasuk
dalam kelompok ini, yang dinotasikan dengan:
1. Segitiga beraturan (segitiga sama sisi). Karena jumlah ukuran sudut dalam segitiga
beraturan adalah 180, besar ukuran setiap sudutnya adalah 60º
2. Segiempat beraturan (persegi). Karena segiempat beraturan dapat dibangun dari dua
segitiga, maka jumlah ukuran sudut dalam segiempat itu adalah 2 x 180º = 360º.
Dengan demikian, besar ukururan setiap sudutnya adalah 90º
3. Segilima beraturan. Gambar di atas adalah segilima beraturan yang dibagi menjadi
lima buah segitiga kongruen. Setiap segitiga itu mempunyai jumlah ukuran sudut
180º, akibatnya, lima buah segitiga mempunyai jumlah ukuran sudut 5 x 180º = 900º.
Ukuran sudut ini menunjukkan gabungan antara jumlah ukuran segilima beraturan
dan besar sudut pusatnya (sudut yang ada di tengah-tengah segilima). Karena ukuran
sudut pusat itu adalah 360º, jumlah ukuran segilima beraturan itu adalah 900º – 360º =
540º. Dengan demikian, besar setiap sudut dalam segilima beraturan adalah 540º : 5 =
108º.
4. Segienam beraturan. Gambar di atas adalah segienam beraturan yang dibagi menjadi
enam buah segitiga kongruen. Setiap segitiga itu mempunyai jumlah ukuran sudut
180º, akibatnya, enam buah segitiga mempunyai jumlah ukuran sudut 6 x 180º =
1080º. Ukuran sudut ini menunjukkan gabungan antara jumlah ukuran segienam
beraturan dan besar sudut pusatnya (sudut yang ada di tengah-tengah segienam).
Karena ukuran sudut pusat itu adalah 360, jumlah ukuran segienam beraturan itu
adalah 1080º – 360º = 720º. Dengan demikian, besar setiap sudut dalam segienam
beraturan adalah 720º : 6º = 120º.
Dari hasil nomor 1 sampai dengan nomor 4 di atas, kita dapan memperoleh pola untuk
mencari besar steiap sudut segibanyak beraturan. Pola itu adalah sebagai berikut:
Nama Bangun Jumlah Ukuran Sudut Besar Ukuran Setiap Sudut
Segitiga beraturan 180º 1/3 x 180º= 60º
Segiempat beraturan 2 x 180º = 360º 2/4 x 180º = 90º
Segilima beraturan 3 x 180º = 540º 3/5 x 180º = 108º
Segienam beraturan 4 x 180º = 720º 4/6 x 180º = 120º
Segitujuh beraturan 5 x 180º = 900º 5/7 x 180º = 128,57º
Segidelapan beraturan 6 x 180º = 1080º 6/8 x 180º = 135º
Segisembilan beraturan 7 x 180º = 1260º 7/9 x 180º = 140º
Segisepuluh beraturan 8 x 180º = 1440º 8/10 x 180º= 144º
Segi-n beraturan (n – 2) x 180º ((n – 2) / n) x 180º
Pengubinan sering kita temukan di sekitar kita, termasuk pada motif kain tradisional. Amati
gambar berikut dan tulis hasilnya pada tabel di bawahnya.