DISUSUN OLEH
FAJAR DEDY SETIAWAN
NIP. H7827
PCS – KASIR JUNIOR
PENGAPLIKASIAN PROGRAM 5R ( RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, DAN RAJIN)
GUNA MEMBANGUN PERILAKU BER-ARSIP UNTUK DIRI DAN LINGKUNGAN,
SERTA PEMBUATAN REKAP KEGIATAN KERJA HARIAN DI
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Makalah Pelaksanaan Arsip Warkat Setoran Bank, Berita Acara Selisih Kurang Dan Lebih ini
telah disetujui untuk pertanggung-jawaban peserta dalam pelaksanaan OJT selama di Satuan
Kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur – Divisi Sistem
Pembayaran dan Pengolahan Uang Rupiah (SPPUR)
Murito
Asisten Manajer
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur
2
Kata Pengantar
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 3
DAFTAR ISI
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 4
BAB I
PENDAHULUAN
Divisi
No Nama Periode
OJT
Dengan sudah terjadwalnya waktu OJT, penulis diharapkan memahami proses kerja yang lebih
luas dan mendalam. Penulis selanjutnya mempresentasikan Makalah pada akhir periode OJT
yang telah ditentukan, sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Pendidikan Calon Staf
(PCS) tahun 2018.
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 5
BAB II
TUGAS POKOK DAN PROSES KERJA SATUAN KERJA
2.1.1 Visi dan Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur
Berdasarkan SE No. 18/82/INTERN tanggal 30 September 2016 KPwDN Prov
Kalimantan Timur secara aspek kuantitatif dan kualitatif dikategorikan dalam kelompok sedang
atau kelompok B (medium province level) dengan visi dan misi mengacu pada Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 18/81/INTERN tanggal 30 September 2016 yang dalam menjalankan
fungsinya KPwDN tidak memiliki Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota/Kabupaten sebagai
wilayah kerjanya.
Dalam SE Nomor 18/82/INTERN tanggal 30 September 2016 juga disebutkan bahwa
KPwDN Provinsi Kalimantan Timur sebagai KPwDN Kelompok B memiliki tugas pokok dan
produk pokok satuan kerja sebagai berikut:
2.1.2 Tugas Pokok dan Produk Pokok Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Timur
Sesuai dengan SE Bank Indonesia No.18/81/INTERN tanggal 30 September 2016, tugas
Pokok dan produk pokok yang melekat pada KPw BI Provinsi Kalimantan Timur adalah
sebagai berikut :
No. Tugas Pokok Produk Pokok
1 Melaksanakan fungsi advisory Terlaksananya fungsi advisory kebijakan
kebijakan kepada Kepala Daerah kepada Kepala Daerah dalam rangka
dalam rangka mendukung mendukung pengendalian inflasi, serta
pengendalian inflasi, serta pengembangan ekonomi dan keuangan
pengembangan ekonomi dan keuangan daerah.
daerah.
2 Melaksanakan fungsi Regional Terlaksananya fungsi Regional Financial
Financial Surveillance (RFS) dalam Surveillance (RFS) dalam rangka
rangka mendukung stabilitas sistem mendukung stabilitas fungsi keuangan.
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 6
keuangan.
3 Melaksanakan fungsi statistik ekonomi Terlaksananya pengumpulan data dan
dan keuangan daerah dalam rangka penyusunan statistik ekonomi dan
mendukung pengambilan keputusan keuangan daerah dalam rangka
dan/atau kebijakan di kantor pusat mendukung pengambilan keputusan
maupun daerah. dan/atau kebijakan di kantor pusat
maupun daerah.
4 Melaksanakan fungsi PUR meliputi Terlaksananya fungsi PUR meliputi
perencanaan, pendistribusian dan perencanaan, pendistribusian dan
pengolahan uang, serta layanan kas. pengolahan uang, serta layanan kas,
termasuk administrasi dan penanganan
uang palsu (Upal)
5 Melaksanakan fungsi SP. Terlaksananya fungsi SP secara aman,
efisien, handal dan berpedoman pada
prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
6 Melaksanakan fungsi pengawasan SP Terlaksananya fungsi pengawasan SP
dan PUR dan PUR meliputi perijinan, pengawasan
dan pembinaan terhadap pelaku SP dan
PUR
7 Melaksanakan fungsi pengembangan Terlaksananya fungsi pengembangan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM dan KI untuk mendukung
(UMKM) dan Keuangan Inklusif (KI). pengendalian inflasi dan pengembangan
ekonomi daerah.
8 Melaksanakan fungsi komunikasi Terlaksananya fungsi komunikasi
kebijakan Bank Indonesia. kebijakan kepada stakeholders daerah
secara efektif dan mendukung fungsi
advisory kebijakan Bank Indonesia, serta
berkontribusi dalam membentuk dan
mengelola ekspektasi positif.
9 Melaksanakan dan mengelola fungsi Terlaksana dan terkelolanya fungsi
enabler (pendukung). enabler (pendukung) seperti Sumber
Daya Manusia (SDM), kesekretariatan,
teknologi informasi, perencanaan
program kerja dan anggaran, logistik,
serta keprotokolan dan pengamanan.
10 Melaksanakan koordinasi pelaksanaan Terlaksananya koordinasi pelaksanaaan
tugas ke Departemen Regional tugas kepada Departemen Regional.
Tabel. Tugas Pokok dan Produk Pokok Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Timur
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 7
2.1.3 Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur
Departemen Regional
KPwDN Kota/
Kabupaten
ICO PM
Divisi SP, PUR, Layanan dan Administrasi
Kepala Divisi (DD)
Gambar Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 8
2.3 Fungsi Kerja Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah di KPw BI Provinsi
Kalimantan Timur
Dalam Unit Pengelolaan Uang Rupiah dan Operasional Sistem Pembayaran terbagi
dalam 3 (tiga) kelompok dan 1 (unit) yang memiliki tugas pokok masing-masing dan
memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain, yaitu:
1. Kelompok Pengelolaan Khazanah(KPK)
2. Kelompok Pengolahan Uang (KPU)
3. Kelompok Layanan Kas (KLK)
4. Unit Operasional Sistem Pembayaran
Sebagaimana yang tertuang dalam diagram berikut:
Kelompok Kelompok
Kelompok
Pengelolaan Pengolahan
Layanan Kas
Khazanah Uang
Tugas Pokok Tim Pengelolaan Uang Rupiah dan Operasional Sistem Pembayaran
Kelompok Pengelolaan Khazanah
Menyusun Rencana Distribusi Uang (RDU)
Melaksanakan Distribusi Uang
Melakukan Pengelolaan Khazanah
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 9
Pembukuan Transaksi Internal dan Eksternal
Melakukan Fasilitasi Pertukaran Warkat Debet
Business Continuity Plan (BCP) SP
Administrasi dan Tata Usaha Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) dan Two
Step Loan (TSL)
Unit pengelolaan memiliki tugas mengelola fisik uang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan
dalam kondisi layak edar.
Dalam prinsipnya keempat kelompok Kerja diatas saling memiliki keterkaitan erat satu
sama lain. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, keterkaitan utama antar Unit
Kerja diatas adalah dalam proses kerja dan operasional pembukuan, seperti Kelompok
Layanan Kas mengelola kegiatan uang masuk dari setoran Bank/Non-Bank, lalu uang yang
diterima akan disimpan dalam Khazanah yang dikelola oleh Kelompok Pengelolaan Khazanah,
selanjutnya uang setoran Bank, Non-Bank, penukaran masyarakat lewat kas keliling akan
disortasi dan dihitung ulang dan dimusnahkan di Kelompok Pengolahan Uang. Lalu selanjutnya
Kelompok Pengelolaan Khazanah melakukan pengelolaan Khazanah atas hasil olahan dari
Kelompok Pengolahan Uang tersebut, lalu selanjutnya Unit Operasional Sistem Pembayaran
melakukan pembukuan atas transaksi uang masuk dari setoran Bank/Non-Bank.
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 10
a. Keterkaitan fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR)
dengan Perizinan dan Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang
Rupiah (ICO)
Dalam pelaksanaan Kas Titipan, Fungsi Tim Pengelolaan Uang Rupiah
bekerjasama dengan Perizinan dan Pengawasan Sistem Pembayaran dan
Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) dalam mengawasi atau memantau Aset Bank
Indonesia berupa Uang dalam jumlah tertentu yang di titipkan pada Bank
Penyelenggara, dengan melakukan sebagai berikut ;
- Melakukan Report harian terhadap posisi Aset melalui sistem antara Bank
Penyelenggara dengan Tim PUR yang berkoordinasi dengan Fungsi
Perizinan dan Pengawasan PUR.
- Melakukan Cash Opname terhadap Aset Bank Indonesia tersebut, pada
waktu yang telah di rencanakan.
Melakukan koordinasi tentang Pembukaan Kas Titipan, terhadap Droping Uang
pada awal pembukaan serta simulasi acara pembukaan sebelum acara di
laksanakan.
b. Keterkaitan fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR)
dengan Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan.
Dalam pelaksanaan Peresmian atau acara yang lainnya yang berhubungan
dengan publikasi di media atau tamu undangan pejabat daerah maka Fungsi
Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) melakukan
koordinasi dengan Fungsi Koordinasi dan Komunikasi untuk melakukan Publikasi
dengan beberapa wartawan surat kabar ataupun Reporter dari televisi. dan
berkoordinasi untuk pemberitahuan undangan kepada pejabat terkait acara yang
akan diadakan.
c. Keterkaitan fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR)
dengan Satuan Layanan dan Administrasi (SLA)
Berkoordinasi dalam mempersiapkan kendaraan dinas yang akan digunakan
dalam kegiatan yang dilakukan oleh Sistem pembayaran dan pengelolaan uang
rupiah (SPPUR) dengan menyampaikan Memorandum M.01 kepada SLA.
Program kerja yang tercapai di Fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
(SPPUR) tidak lepas dari sinergi yang baik dengan Unit atau Fungsi lain di Satker KPwBI
Provinsi Kalimantan Timur hal ini merupakan penerapan salah satu Nilai – nilai Strategis Bank
Indonesia.
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 11
BAB III
PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING
Kelompok
Kelompok Layanan Kelompok
Pengolahan
Kas Pengolahan Uang
Khazanah
Pentausahaan
Kas Keliling MSUK Non-Racik
Anak Kunci
Penyetoran Bank
MRUK Kas Besar Titipan
(Setbay)
Penarikan Non-
Bank
Beberapa Insight Learning yang didapatkan penulis antara lain sebagai berikut :
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 12
Mengetahui modal kerja untuk tiap kegiatan beserta tahun emisi Rupiah yang
masih berlaku
d. Menjaga kebersihan khazanah
Kegiatan Kas Titipan berpedoman pada Surat Edaran (SE) No. 18/114/INTERN
tanggal 27 Desember 2016 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No.
18/78/INTERN tanggal 28 September 2016 perihal Kas Titipan Bank Indonesia.Pada
dasarnya kas titipan merupakan salah satu bentuk layanan Bank Indonesia untk
menjagkau daerah terpencil yang bekerja sama denga Bank Umum, Bank yag ditunjuk
sebagai pengelola kas Titipan menjalankan fungsi sebagaimana fungsi untuk
mengedarkan uang layak edar dan menerima setoran uang tidak layak edar dari Bank
peserta kas titipan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai Bank Pengelola kas titipan di
daerah, Bank Indonesia menitipkan uang layak edar kepada Bank pengelola kas titipan
dengan jumlah plafond yang berbeda tergantung daya tampung khasanah dan kondisi
ekonomi di wilayah. Dalam Kegiatan Kas titipan ini penulis belum pernah diikut sertakan
dalam kegiatan kas titipan, tetapi berdasarkan informasi yang diberikan oleh senior
bahwa kas titipan merupakan kegiatan yang sangat banyak memiliki manfaat salah satu
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 13
nya adalah pengedaran uang untuk menjangkau dan memastikan ketersediaan rupiah
untuk daerah yang terpencil.
14
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur
5. Pengolahan Uang Rupiah
a. Kegiatan Sortasi Hitung Ulang Manual (SHUM)
Uang kertas yang diolah dengan SHUM adalah uang ULE dan UTLE untuk
pecahan kecil (pecahan 20.000 kebawah), uang yang diolah dengan SHUM berasal
dari setoran bank yang telah disimpan dalam khasanah, setoran bank pada hari yang
sama atau hari sebelumnya, dan dari kas titipan.
Uang kertas ULE semua pecahan dihitung secara keseluruhan, sedangkan untuk
UTLE dilakukan sampling atas pecahan tertentu, untuk pecahan 1.000 dan 2.000
dilakukan sampling sebanyak 5% dari jumlah uang yang diolah sedangkan untuk
pecahan 5.000 keatas dilakukan penghitungan secara keseluruhan. Dari kegiatan
SHUM kita juga dapat mengetahui seberapa banyak uang lusuh yang beredar di
masyarakat dan juga kepedulian masyarkat mengenai cara memperlakukan uang
rupiah dengan baik dilihat dari tingkat kelusuhan uang.
b. Kegiatan Pengolahan Uang Dengan MSUK
Dalam Kegiatan MSUK Penulis belajar bagaimana cara mengoperasikan Mesin
MSUK BPS M7, mempersiapkan label, modal kerja yang akan diolah dan ikut dalam
pengolahan uang dengan menggunakan MSUK. Uang kertas yang diolah dengan
MSUK racik pada umumnya digunakan untuk mengolah pecahan besar (Rp.50.000
& Rp.100.000), uang yang diolah dengan MSUK racik berasal dari setoran Bank ULE
& UTLE pada hari yang sama atau hari sebelumnya dan uang UTLE dari kas titipan
dengan modal per hari minimal 35 kantong atau 350 brood.
c. Kegiatan Pemusnahan Uang
Kegiatan Pemusnahan Uang Kertas di KPwBI Prov Kaltim dilakukan
menggunakan mesin CBS 1000 tipe Medium, dalam kegiatan pemusnahan uang
penulis juga ikut serta dalam semua kegiatan mulai dari pembuatan modal kerja,
pembuatan berita acara uji petik, perencanaan modal di bisak dan juga ikut serta
dalam pelaksanaan pemusnahan uang kertas. Hal yang pertama kali dilakukan saat
akan memulai permusnahan adalah :
Mengeluarkan uang dari kerangkeng
Melakukan pengecekan setiap brood
Melaksanakan uji petik setiap pecahan
Penghitungan uang
Memasukkan dan menyusun uang ke dalam konveyor
Dan yang terakhir adalah menginput pecahan apa saja yang akan dimusnahkan ke
dalam mesin MRUK CBS 1000.
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 15
6. Arsip
a. Pembuatan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita Acara Selisih Kurang dan Lebih
Mengetahui alur penciptaan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita Acara Selisih
Kurang dan Lebih
b. Penyimpanan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita Acara Selisih Kurang dan
Lebih
Mengetahui dan membantu dalam penyimpanan arsip Warkat Setoran Bank
serta Berita Acara Selisih Kurang dan Lebih
c. Pengelolaan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita Acara Selisih Kurang dan Lebih
Mengetahui dan membantu pengelolaan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita
Acara Selisih Kurang dan Lebih yang akan diserah-terimakan dengan pihak
perbankan dan PJPUR (Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah) yang
ditunjuk oleh perbankan
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 16
Kendala permasalahan yang akan menjadi topik pembahasan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Kurang nya kepedulian terhadap kerapian Arsip.
2. Belum adanya Alur Kerja Arsip yang Efisien guna mendukung tercapainya
kegiatan arsip yang efektif.
3. Pembuatan Rekap Kerja Harian Untuk mengefisiensikan Waktu.
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 17
Gambar. Excel Rekap Kegiatan Harian
Nantinya selain di Arsip, rekap kegiatan harian Ini akan terlampir beserta daftar petugas yang
ditandatangi oleh Penyelia Perkasan lalu dilaporkan kepada Kepala Unit dan Kepala Tim yang
nantinya berguna sebagai media informasi dan mempermudah dalam penyampaiaan kegiatan
dipagi hari sebelum melaksanakan kegiatan. Selain itu juga memudahkan kita untuk
mengkontrol kegiatan untuk hari-hari selanjutnya dan file yang tersimpan ini dapat juga
digunakan sebagai arsip Elektronik.
Solusi yang ditawarkan oleh penulis terhadap permasalahan arsip warkat setoran bank dan
rekap kegiatan harian yaitu:
1. Penyimpanan Arsip
Penyimpanan Arsip Sebaiknya di letakkan di dalam filling cabinet atau kotak arsip
untuk menghindari kerusakan yang terjadi.
2. Rekap Kegiatan Harian
Rekap kegiatan harian nantinya dapat diarsipkan sebagai bukti kegiatan perhari kita
dan memudahkan sebagai control untuk kegiatan dihari selanjutnya.
Sehingga Tujuan MDBI Akan Terwujud yaitu:
1. Menyediakan dokumen autentik, legal, dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah
2. Memberikan keamanan, ketersediaan, dan kemudahan akses arsip
3. Mewujudkan MDBI yang efektif, efisien, dan selektif sesuai dengan Sistem Kearsipan
Nasional serta memenuhi standar Internasional Kearsipan.
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 18
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) melakukan
Pembayaran maupun Pengolahan Uang Rupiah. Secara garis besar dapat disimpulkan oleh
penulis selama OJT di sebagai berikut :
Pembayaran
1. Penyetoran dan Penarikan Uang Rupiah oleh Bank
Kegiatan yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen kas
perbankan maupun pengoptimalan pengolahan uang oleh perbankan sehingga
kualitas uang yang beredar di masyarakat tetap terjaga
2. Kegiatan Kas Keliling dan Kas Titipan
Melakukan penukaran dan penggantian uang Rupiah dengan ketentuan tertentu dan
diberi penggantian sesuai nilai nominal melalui kegiatan Kas Keliling serta
penyediaan uang Rupiah milik Bank Indonesia yang dititipkan kepada Bank untuk
mencukupi persediaan kas perbankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat di
wilayah tertentu
3. Pengiriman Uang Rupiah
Melakukan pengiriman uang Rupiah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan
perbankan sehingga Rupiah yang beredar dalam jumlah yang cukup dengan kualitas
baik
4. Layanan Kas
Penukaran Uang Rupiah
Mensosialisasikan masa berlaku uang Rupiah serta melakukan penukaran
dan penggantian terhdap Rupiah yang telah dicabut masa edarnya maupun
yang tidak layak edar dengan ketentuan tertentu sesuai nilai nominal
5. Pengolahan Uang Rupiah
Melakukan pengolahan uang Rupiah untuk menjaga ketersediaan Rupiah dalam
jumlah yang cukup dan berkualitas
6. Penyimpanan Arsip
Penyimpanan Arsip Sebaiknya di letakkan di dalam filling cabinet atau kotak arsip
untuk menghindari kerusakan yang terjadi.
7. Rekap Kegiatan Harian
Rekap kegiatan harian nantinya dapat diarsipkan sebagai bukti kegiatan perhari kita
dan memudahkan sebagai control untuk kegiatan dihari selanjutnya.
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 19