Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGAPLIKASIAN PROGRAM 5R ( RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, DAN RAJIN)


GUNA MEMBANGUN PERILAKU BER-ARSIP UNTUK DIRI DAN LINGKUNGAN,
SERTA PEMBUATAN REKAP KEGIATAN KERJA HARIAN DI
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Disampaikan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan


Program Pendidikan Calon Staf Tahun 2018

DISUSUN OLEH
FAJAR DEDY SETIAWAN
NIP. H7827
PCS – KASIR JUNIOR
PENGAPLIKASIAN PROGRAM 5R ( RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, DAN RAJIN)
GUNA MEMBANGUN PERILAKU BER-ARSIP UNTUK DIRI DAN LINGKUNGAN,
SERTA PEMBUATAN REKAP KEGIATAN KERJA HARIAN DI
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Makalah Pelaksanaan Arsip Warkat Setoran Bank, Berita Acara Selisih Kurang Dan Lebih ini
telah disetujui untuk pertanggung-jawaban peserta dalam pelaksanaan OJT selama di Satuan
Kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur – Divisi Sistem
Pembayaran dan Pengolahan Uang Rupiah (SPPUR)

Pembimbing Makalah OJT

Murito
Asisten Manajer

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur
2
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Penulis mengucapkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan On The Job Training (OJT) sebagai bagian
dari rangkaian kegiatan pendidikan Calon Pegawai Staf (PCS) Tahun 2018 di Bank Indonesia.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Kepala Departemen Sumber Daya Manusia
dan Kepala Bank Indonesia Institut yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan OJT di Satuan Kerja yang telah ditentukan. Terima kasih yang sebesar-besarnya
juga disampaikan Penulis kepada Bapak Muhammad Nur Selaku Kepala Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Julian Nazarudin selaku Kepala Tim SP
PUR, Bapak Anwar Hasanudin selaku Kepala Satuan Layanan dan Administrasi, serta para
pejabat dan seluruh pegawai di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur,
khususnya di Fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR), kepada
Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja selaku Kepala Divisi SPPUR, Bapak Murito sebagai Kepala
Tim PUR dan mentor penulis yang telah membimbing untuk memberikan saran hingga laporan
ini terwujud serta rekan kerja yang telah membantu dalam kegiatan On Job Training.
Makalah ini dibuat sebagai perbaikan kendala yang dialami pegawai OJT di Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur. Pada makalah ini, penulis memberikan
pemaparan terkait dengan kontribusi PCS, pemahaman tugas kerja pada Fungsi/ Unit Kerja dan
perbaikan kendala selama OJT.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat, serta dapat memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh Bank Indoneia Institut sebagai salah satu persyaratan dalam
pelaksanaan OJT. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan, sehingga
penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan dalam penulisan makalah. Semoga
makalah yang penulis sampaikan, akan menjadi manfaat untuk pegawai Bank Indonesia yang
membutuhkannya dan khususnya bagi penulis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Samarinda, 12 November 2018

Fajar Dedy Setiawan

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................................. 2


KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 5


1.1. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................5
1.2 Lokasi dan Periode On The Job Training (OJT) ...................................................................5

BAB II TUGAS POKOK DAN PROSES KERJA SATUAN KERJA ................................................ 6


2.1. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur .......................................6
2.1.1. Visi dan Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur .............8
2.1.2. Tugas Pokok dan Produk Pokok Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kaltim ...................................................................................................................................................8
2.1.3. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim.......................8
2.2. Fungsi Kerja Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah di KPw BI Provinsi
Kalimantan Timur......................................................................................................................... 9
2.3. Keterkaitan Antara Divisi / Unit Kerja / Satuan Kerja Lain .............................................. 10

BAB III PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING (OJT) .............................................................. 12


3.1 Insight Learning (Pelajaran yang diperoleh selama OJT) ............................................ 16
3.2 Kendala Permasalahan (selama OJT) ............................................................................... 17
3.3 Solusi Perbaikan Kendala ...................................................................................................... 17

BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................................................. 19

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Penulisan


Secara umum tujuan On The Job Training adalah Untuk diajukan sebagai salah satu syarat
kelulusan On The Job Training calon pegawai Kasir guna pengangkatan yang bersangkutan
sebagai pegawai Kasir di satuan kerja penempatan. Kedua Calon Pegawai mampu memahami
proses bisnis yang ada di satuan kerja dan masing-masing divisi serta mengetahui keterkaitan
antar divisi dengan satuan kerja lainnya, ketiga calon pegawai dapat mendalami pelaksanaan
kegiatan di satuan kerja meliputi sistem dan prosedur kerja, tugas dan produk pokok, iklim
budaya kerja, ke empat menempa capeg untuk memiliki sifat perilaku positif, nilai-nilai strategis,
aktif berkontribusi dalam proses kerja serta memberikan saran-saran untuk perbaikan proses
kerja. Penulis di harapkan dapat langsung ikut serta dalam pelaksanaan tugas operasional di
Satuan Kerja , khususnya di Fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
(SPPUR). Penyajian makalah yang telah dilakukan oleh Penulis menjadi salah satu poin yang di
pelajari penulis selama kegiatan On The Job Training (OJT) berlangsung yang mencerminkan
kegiatan yang telah dilaksanakan dan solusi yang diberikan terhadap kendala yang dihadapi.

1.2 Lokasi dan Periode On The Job Training (OJT)


Lokasi dan periode OJT telah ditentukan oleh Satuan Layanan dan Administrasi (SLA)
Laporan dengan jadwal sebagai berikut ;

Divisi
No Nama Periode
OJT

Divisi Sistem Pembayaran


1 Fajar Dedy Setiawan 05 Januari 2018 – 08 Januari 2019 dan Pengelolaan Uang
Rupian (SPPUR)

Dengan sudah terjadwalnya waktu OJT, penulis diharapkan memahami proses kerja yang lebih
luas dan mendalam. Penulis selanjutnya mempresentasikan Makalah pada akhir periode OJT
yang telah ditentukan, sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Pendidikan Calon Staf
(PCS) tahun 2018.

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 5
BAB II
TUGAS POKOK DAN PROSES KERJA SATUAN KERJA

2.1 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur


Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) Bank Indonesia memiliki visi untuk menjadi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia di setiap provinsi yang kredibel dalam pelaksanaan tugas
dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. Untuk mencapai visi
tersebut, KPwDN memiliki MISI untuk menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga
stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem Keuangan, efektivitas Pengelolaan Uang Rupiah (PUR)
dan keandalan Sistem Pembayaran (SP) untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah
maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.

2.1.1 Visi dan Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur
Berdasarkan SE No. 18/82/INTERN tanggal 30 September 2016 KPwDN Prov
Kalimantan Timur secara aspek kuantitatif dan kualitatif dikategorikan dalam kelompok sedang
atau kelompok B (medium province level) dengan visi dan misi mengacu pada Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 18/81/INTERN tanggal 30 September 2016 yang dalam menjalankan
fungsinya KPwDN tidak memiliki Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota/Kabupaten sebagai
wilayah kerjanya.
Dalam SE Nomor 18/82/INTERN tanggal 30 September 2016 juga disebutkan bahwa
KPwDN Provinsi Kalimantan Timur sebagai KPwDN Kelompok B memiliki tugas pokok dan
produk pokok satuan kerja sebagai berikut:

2.1.2 Tugas Pokok dan Produk Pokok Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Timur
Sesuai dengan SE Bank Indonesia No.18/81/INTERN tanggal 30 September 2016, tugas
Pokok dan produk pokok yang melekat pada KPw BI Provinsi Kalimantan Timur adalah
sebagai berikut :
No. Tugas Pokok Produk Pokok
1 Melaksanakan fungsi advisory Terlaksananya fungsi advisory kebijakan
kebijakan kepada Kepala Daerah kepada Kepala Daerah dalam rangka
dalam rangka mendukung mendukung pengendalian inflasi, serta
pengendalian inflasi, serta pengembangan ekonomi dan keuangan
pengembangan ekonomi dan keuangan daerah.
daerah.
2 Melaksanakan fungsi Regional Terlaksananya fungsi Regional Financial
Financial Surveillance (RFS) dalam Surveillance (RFS) dalam rangka
rangka mendukung stabilitas sistem mendukung stabilitas fungsi keuangan.

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 6
keuangan.
3 Melaksanakan fungsi statistik ekonomi Terlaksananya pengumpulan data dan
dan keuangan daerah dalam rangka penyusunan statistik ekonomi dan
mendukung pengambilan keputusan keuangan daerah dalam rangka
dan/atau kebijakan di kantor pusat mendukung pengambilan keputusan
maupun daerah. dan/atau kebijakan di kantor pusat
maupun daerah.
4 Melaksanakan fungsi PUR meliputi Terlaksananya fungsi PUR meliputi
perencanaan, pendistribusian dan perencanaan, pendistribusian dan
pengolahan uang, serta layanan kas. pengolahan uang, serta layanan kas,
termasuk administrasi dan penanganan
uang palsu (Upal)
5 Melaksanakan fungsi SP. Terlaksananya fungsi SP secara aman,
efisien, handal dan berpedoman pada
prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
6 Melaksanakan fungsi pengawasan SP Terlaksananya fungsi pengawasan SP
dan PUR dan PUR meliputi perijinan, pengawasan
dan pembinaan terhadap pelaku SP dan
PUR
7 Melaksanakan fungsi pengembangan Terlaksananya fungsi pengembangan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM dan KI untuk mendukung
(UMKM) dan Keuangan Inklusif (KI). pengendalian inflasi dan pengembangan
ekonomi daerah.
8 Melaksanakan fungsi komunikasi Terlaksananya fungsi komunikasi
kebijakan Bank Indonesia. kebijakan kepada stakeholders daerah
secara efektif dan mendukung fungsi
advisory kebijakan Bank Indonesia, serta
berkontribusi dalam membentuk dan
mengelola ekspektasi positif.
9 Melaksanakan dan mengelola fungsi Terlaksana dan terkelolanya fungsi
enabler (pendukung). enabler (pendukung) seperti Sumber
Daya Manusia (SDM), kesekretariatan,
teknologi informasi, perencanaan
program kerja dan anggaran, logistik,
serta keprotokolan dan pengamanan.
10 Melaksanakan koordinasi pelaksanaan Terlaksananya koordinasi pelaksanaaan
tugas ke Departemen Regional tugas kepada Departemen Regional.

Tabel. Tugas Pokok dan Produk Pokok Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Timur

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 7
2.1.3 Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur

Departemen Regional

Kantor Perwakilan Bank Indonesia


Kepala Perwakilan (D)

KPwDN Kota/
Kabupaten
ICO PM
Divisi SP, PUR, Layanan dan Administrasi
Kepala Divisi (DD)

Tim Advisory Ekonomi Tim Pengembangan Tim PUR dan Operasional SP


dan Keuangan Ekonomi Kepala Tim (AD)
Kepala Tim (AD) Kepala Tim (AD)
- Fungsi Data dan - Fungsi Koordinasi
Statistik Ekonomi dan Komunikasi
dan Keuangan Kebijakan Unit PUR - Fungsi Perizinan Satuan Layanan dan
- Fungsi Asesmen - Fungsi Pelaksanaan Kasir Senior (M) dan Pengawasan Administrasi
Ekonomi dan Pengembangan - Kasir I (AM) SP PUR Kepala Satuan (M)
Surveilans UMKM - Kasir II (AM) - Fungsi Analisis SP Fungsi SDM, Logistik,
------------------------------ ----------------------------- - Kasir Yunior (S) dan PUR serta KI Anggaran, Sekretariat,
- Analis (M) - Analis (M) - Asisten Kasir (A) dan Perlindungan Protokol dan
- Analis (AM) - Analis (AM) Konsumen Pengamanan
- Pelaksana Yunior - Pelaksana Yunior ---------------------------- ----------------------------
(S) (S) - Analis (M) - Pelaksana Senior
- Analis (AM) (M)
Unit Operasional SP - Pengawas (AM) - Pelaksana (AM)
Kepala Unit (M) - Pelaksana Yunior - Pelaksana Yunior
- Pelaksana (AM) (S) (S)
- Pelaksana Yunior - Sekretaris (S/AM)
(S) - Satpam (A/S/AM)
- Asisten Pelaksana
(A)

Gambar Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 8
2.3 Fungsi Kerja Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah di KPw BI Provinsi
Kalimantan Timur
Dalam Unit Pengelolaan Uang Rupiah dan Operasional Sistem Pembayaran terbagi
dalam 3 (tiga) kelompok dan 1 (unit) yang memiliki tugas pokok masing-masing dan
memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain, yaitu:
1. Kelompok Pengelolaan Khazanah(KPK)
2. Kelompok Pengolahan Uang (KPU)
3. Kelompok Layanan Kas (KLK)
4. Unit Operasional Sistem Pembayaran
Sebagaimana yang tertuang dalam diagram berikut:

Tim PUR dan


Operasional
SP

Kelompok Kelompok
Kelompok
Pengelolaan Pengolahan
Layanan Kas
Khazanah Uang

Tugas Pokok Tim Pengelolaan Uang Rupiah dan Operasional Sistem Pembayaran
Kelompok Pengelolaan Khazanah
 Menyusun Rencana Distribusi Uang (RDU)
 Melaksanakan Distribusi Uang
 Melakukan Pengelolaan Khazanah

Kelompok Pengolahan Uang


 Melakukan Perencanaan Modal Kerja dan Melaksanakan Kegiatan Pengolahan
Uang
 Melakukan Pemeliharaan Peralatan Pengolahan Uang dan Memantau
Persediaan Supplies

Kelompok Layananan Kas


 Melaksanakan Pelayanan Kas
 Melakukan Pembukuan Transaksi Layanan Kas
 Melakukan Administrasi dan analisis Upal
 Melakukan Administrasi dan helpdesk Setoran dan Penarikan Bank

Unit operasional Sistem Pembayaran


 Penatausahaan dan pengelolaan Adminstrasi Sistem Pembayaran

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 9
 Pembukuan Transaksi Internal dan Eksternal
 Melakukan Fasilitasi Pertukaran Warkat Debet
 Business Continuity Plan (BCP) SP
 Administrasi dan Tata Usaha Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) dan Two
Step Loan (TSL)

Unit pengelolaan memiliki tugas mengelola fisik uang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan
dalam kondisi layak edar.

Dalam prinsipnya keempat kelompok Kerja diatas saling memiliki keterkaitan erat satu
sama lain. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, keterkaitan utama antar Unit
Kerja diatas adalah dalam proses kerja dan operasional pembukuan, seperti Kelompok
Layanan Kas mengelola kegiatan uang masuk dari setoran Bank/Non-Bank, lalu uang yang
diterima akan disimpan dalam Khazanah yang dikelola oleh Kelompok Pengelolaan Khazanah,
selanjutnya uang setoran Bank, Non-Bank, penukaran masyarakat lewat kas keliling akan
disortasi dan dihitung ulang dan dimusnahkan di Kelompok Pengolahan Uang. Lalu selanjutnya
Kelompok Pengelolaan Khazanah melakukan pengelolaan Khazanah atas hasil olahan dari
Kelompok Pengolahan Uang tersebut, lalu selanjutnya Unit Operasional Sistem Pembayaran
melakukan pembukuan atas transaksi uang masuk dari setoran Bank/Non-Bank.

2.2 Keterkaitan Antara Satuan Kerja / Divisi / Unit Kerja Lain


Berdasarkan Nilai-nilai Strategis Bank Indonesia yang ke lima yaitu “Coordination and
Teamwork”, keterkaitan antar divisi atau unit kerja sangat penting di lingkungan Bank Indonesia.
Nilai strategis “Coordination and Teamwork” berarti membangun sinergi yang
berkesinambungan secara internal dan eksternal melalui koordinasi dan komunikasi yang
menghasilkan komitmen atas dasar saling percaya, saling menghargai, dan semangat
interdependensi. Untuk menjalin keterkaitan dan hubungan kerja yang baik tersebut diperlukan
perilaku dan perbuatan. Didalam nilai strategis Bank Indonesia yang ke lima ini, mengandung
beberapa perilaku utama yaitu :
1. Memahami dan menyadari tujuan bersama yang akan dicapai
2. Melaksanakan komitmen yang telah disepakati
3. Mencari solusi terbaik secara bersama-sama
4. Bersedia untuk saling memberi dan menerima masukan dan pendapat
5. Saling menghargai, tulus, terbuka, dan komunikatif
Beberapa keterkaitan yang terjalin antar Fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan
Uang Rupiah (SPPUR) dengan Fungsi atau Unit di KPwBI Provinsi Jawa Timur antara lain :

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 10
a. Keterkaitan fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR)
dengan Perizinan dan Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang
Rupiah (ICO)
 Dalam pelaksanaan Kas Titipan, Fungsi Tim Pengelolaan Uang Rupiah
bekerjasama dengan Perizinan dan Pengawasan Sistem Pembayaran dan
Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) dalam mengawasi atau memantau Aset Bank
Indonesia berupa Uang dalam jumlah tertentu yang di titipkan pada Bank
Penyelenggara, dengan melakukan sebagai berikut ;

- Melakukan Report harian terhadap posisi Aset melalui sistem antara Bank
Penyelenggara dengan Tim PUR yang berkoordinasi dengan Fungsi
Perizinan dan Pengawasan PUR.
- Melakukan Cash Opname terhadap Aset Bank Indonesia tersebut, pada
waktu yang telah di rencanakan.
 Melakukan koordinasi tentang Pembukaan Kas Titipan, terhadap Droping Uang
pada awal pembukaan serta simulasi acara pembukaan sebelum acara di
laksanakan.

b. Keterkaitan fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR)
dengan Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan.
 Dalam pelaksanaan Peresmian atau acara yang lainnya yang berhubungan
dengan publikasi di media atau tamu undangan pejabat daerah maka Fungsi
Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) melakukan
koordinasi dengan Fungsi Koordinasi dan Komunikasi untuk melakukan Publikasi
dengan beberapa wartawan surat kabar ataupun Reporter dari televisi. dan
berkoordinasi untuk pemberitahuan undangan kepada pejabat terkait acara yang
akan diadakan. 

c. Keterkaitan fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR)
dengan Satuan Layanan dan Administrasi (SLA)
 Berkoordinasi dalam mempersiapkan kendaraan dinas yang akan digunakan
dalam kegiatan yang dilakukan oleh Sistem pembayaran dan pengelolaan uang
rupiah (SPPUR) dengan menyampaikan Memorandum M.01 kepada SLA.

Program kerja yang tercapai di Fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
(SPPUR) tidak lepas dari sinergi yang baik dengan Unit atau Fungsi lain di Satker KPwBI
Provinsi Kalimantan Timur hal ini merupakan penerapan salah satu Nilai – nilai Strategis Bank
Indonesia.

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 11
BAB III
PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING

3.1 Insight Learning (Pelajaran Yang Diperoleh Selama OJT)


Selama menjalani OJT di Fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
(SPPUR), penulis telah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang Penukaran Uang
Rupiah, Penyetoran dan Penarikan oleh Bank serta Pengolahan Uang Rupiah.
Unit Pengelolaan Uang Rupiah terdiri dari 3 (tiga) kelompok besar yang memiliki tugas
sebagai berikut:

Kelompok
Kelompok Layanan Kelompok
Pengolahan
Kas Pengolahan Uang
Khazanah

Kas Titipan SHUM Distribusi Uang

Penukaran Uang Pengelolaan


MSUK Racik
Rusak/Lusuh Khazanah

Pentausahaan
Kas Keliling MSUK Non-Racik
Anak Kunci

Penyetoran Bank
MRUK Kas Besar Titipan
(Setbay)

Setoran Non- Penyimpapanan


Bank Barang Berharga

Penarikan Non-
Bank

Beberapa Insight Learning yang didapatkan penulis antara lain sebagai berikut :

1. Pengelolaan Uang Rupiah di Khazanah


a. Membantu dalam penempatan dan penataan Uang Rupiah di khazanah
 Mengetahui penataan ruang di khazanah untuk lebih efektif

b. Membantu menginput melalui BISAK untuk modal kerja dengan didampingi petugas
terkait
 Belajar menginput data pada BISAK untuk keperluan administrasi serta arsip
dengan didampingi petugas terkait

c. Membantu menyiapkan modal kerja di khazanah

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 12
 Mengetahui modal kerja untuk tiap kegiatan beserta tahun emisi Rupiah yang
masih berlaku

d. Menjaga kebersihan khazanah

3. Penukaran Uang Rupiah


a. Membantu dalam persiapan mesin di area penukaran Uang Rupiah
 Menyiapkan mesin hitung uang, mesin nomor antrian peserta, mesin scan
penggantian uang serta lampu UV.

b. Membantu dalam melakukan proses pengecekan, sortasi dan perhitungan Uang
Rupiah berdasarkan tahun emisi
 Pengecekan uang asli maupun palsu serta mensortasi dan menghitung jumlah
uang yang masuk melalui penukaran uang Rupiah.

 Mengetahui jenis pecahan Uang Rupiah yang masih beredar dan dicabut.

 Mengetahui dasar penukaran Uang Rupiah sesuai ukuran Uang Rupiah.

c. Membantu untuk penatausahaan ban uang
Menatausahakan ban uang untuk mengikat per 100 lembar Uang Rupiah hasil
penukaran.
d. Membantu dalam pembuatan formulir Uang Rupiah yang diragukan keasliannya
 Mengetahui cara pengisian formulir dan proses identifikasi dokumen formulir
Uang Rupiah yang diragukan keasliannya

e. Membantu menjaga kebersihan dan kerapihan area penukaran

4. Pengelolaan Kas Titipan

Kegiatan Kas Titipan berpedoman pada Surat Edaran (SE) No. 18/114/INTERN
tanggal 27 Desember 2016 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No.
18/78/INTERN tanggal 28 September 2016 perihal Kas Titipan Bank Indonesia.Pada
dasarnya kas titipan merupakan salah satu bentuk layanan Bank Indonesia untk
menjagkau daerah terpencil yang bekerja sama denga Bank Umum, Bank yag ditunjuk
sebagai pengelola kas Titipan menjalankan fungsi sebagaimana fungsi untuk
mengedarkan uang layak edar dan menerima setoran uang tidak layak edar dari Bank
peserta kas titipan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai Bank Pengelola kas titipan di
daerah, Bank Indonesia menitipkan uang layak edar kepada Bank pengelola kas titipan
dengan jumlah plafond yang berbeda tergantung daya tampung khasanah dan kondisi
ekonomi di wilayah. Dalam Kegiatan Kas titipan ini penulis belum pernah diikut sertakan
dalam kegiatan kas titipan, tetapi berdasarkan informasi yang diberikan oleh senior
bahwa kas titipan merupakan kegiatan yang sangat banyak memiliki manfaat salah satu

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 13
nya adalah pengedaran uang untuk menjangkau dan memastikan ketersediaan rupiah
untuk daerah yang terpencil.

5. Kegiatan Kas Keliling

Kegiatan Kas Keliling berpedoman pada PADG No. 19/48/PADG INTERN/2017


tanggal 12 Desember 2017 perihal Kas Keliling. Kas Keliling merupakan kegiatan
penukaran Uang Rupiah oleh Bank Indonesia di luar kantor Bank Indonesia kepada
masyarakat. Modal kerja Kas Keliling meliputi Uang Rupiah seluruh pecahan dengan
mengutamakan Uang Rupiah pecahan 20.000 (dua puluh ribu) ke bawah.
Kegiatan kas keliling merupakan salah satu wujud nyata Bank Indonesia dalam
menyediakan ketersediaan uang rupiah yang tepat dan berkualitas bagi masyarakat.
Dalam kegiatan Kas Keliling masyarakat dapat melakukan penukaran atas uang yang
telah ditarik dari peredaran, UTLE maupun penukaran dari uang pecahan besar menjadi
uang pecahan kecil. Kegiatan kas keliling terdapat 2 kegiatan yaitu kas keliling dalam
kota dan luar kota, untuk kegiatan kas kelilig penulis sudah diikut sertakan kegiatan kas
keliling di dalam kota maupun di luar kota, kas keliling memiliki fungsi sebagai layanan
nyata kepada masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil ataupun sarana
penukaran uang rusak. Dari kegiatan kas keliling kita dapat mengambil pelajaran
mengenai kebutuhan uang/ pecahan apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh
masyarakat.

6. Penyetoran dan Penarikan Uang Rupiah oleh Bank


a. Membantu untuk menginput data pada tabulasi excel dalam perencanaan modal
kerja harian
 Mengisi data perencanaan modal kerja harian sesuai dengan perencanaan yang
dibuat melalui tabulasi excel.

 Mengetahui proses perencanaan modal kerja harian.

b. Membantu menyiapkan modal kerja dalam setoran dan bayaran bank
 Membongkar peti uang untuk modal kerja dalam setoran dan bayaran oleh bank.

 Mengetahui jenis pecahan Uang Rupiah yang masih beredar.

c. Membantu dalam pengecekan warkat setoran dan bayaran bank
 Mengetahui syarat kelengkapan dalam pengecekan dokumen warkat setoran dan
bayaran bank.

d. Ikut serta dalam persiapan dan kegiatan pembayaran bank untuk pada hari raya Idul
Fitri pada tahun 2018
e. Membantu menjaga kebersihan dan kerapihan area setoran maupun bayaran bank

14
Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur
5. Pengolahan Uang Rupiah
a. Kegiatan Sortasi Hitung Ulang Manual (SHUM)

Uang kertas yang diolah dengan SHUM adalah uang ULE dan UTLE untuk
pecahan kecil (pecahan 20.000 kebawah), uang yang diolah dengan SHUM berasal
dari setoran bank yang telah disimpan dalam khasanah, setoran bank pada hari yang
sama atau hari sebelumnya, dan dari kas titipan.
Uang kertas ULE semua pecahan dihitung secara keseluruhan, sedangkan untuk
UTLE dilakukan sampling atas pecahan tertentu, untuk pecahan 1.000 dan 2.000
dilakukan sampling sebanyak 5% dari jumlah uang yang diolah sedangkan untuk
pecahan 5.000 keatas dilakukan penghitungan secara keseluruhan. Dari kegiatan
SHUM kita juga dapat mengetahui seberapa banyak uang lusuh yang beredar di
masyarakat dan juga kepedulian masyarkat mengenai cara memperlakukan uang
rupiah dengan baik dilihat dari tingkat kelusuhan uang.
b. Kegiatan Pengolahan Uang Dengan MSUK
Dalam Kegiatan MSUK Penulis belajar bagaimana cara mengoperasikan Mesin
MSUK BPS M7, mempersiapkan label, modal kerja yang akan diolah dan ikut dalam
pengolahan uang dengan menggunakan MSUK. Uang kertas yang diolah dengan
MSUK racik pada umumnya digunakan untuk mengolah pecahan besar (Rp.50.000
& Rp.100.000), uang yang diolah dengan MSUK racik berasal dari setoran Bank ULE
& UTLE pada hari yang sama atau hari sebelumnya dan uang UTLE dari kas titipan
dengan modal per hari minimal 35 kantong atau 350 brood.
c. Kegiatan Pemusnahan Uang
Kegiatan Pemusnahan Uang Kertas di KPwBI Prov Kaltim dilakukan
menggunakan mesin CBS 1000 tipe Medium, dalam kegiatan pemusnahan uang
penulis juga ikut serta dalam semua kegiatan mulai dari pembuatan modal kerja,
pembuatan berita acara uji petik, perencanaan modal di bisak dan juga ikut serta
dalam pelaksanaan pemusnahan uang kertas. Hal yang pertama kali dilakukan saat
akan memulai permusnahan adalah :
 Mengeluarkan uang dari kerangkeng
 Melakukan pengecekan setiap brood
 Melaksanakan uji petik setiap pecahan
 Penghitungan uang
 Memasukkan dan menyusun uang ke dalam konveyor
Dan yang terakhir adalah menginput pecahan apa saja yang akan dimusnahkan ke
dalam mesin MRUK CBS 1000.

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 15
6. Arsip
a. Pembuatan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita Acara Selisih Kurang dan Lebih
 Mengetahui alur penciptaan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita Acara Selisih
Kurang dan Lebih

b. Penyimpanan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita Acara Selisih Kurang dan
Lebih
 Mengetahui dan membantu dalam penyimpanan arsip Warkat Setoran Bank
serta Berita Acara Selisih Kurang dan Lebih

c. Pengelolaan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita Acara Selisih Kurang dan Lebih
 Mengetahui dan membantu pengelolaan arsip Warkat Setoran Bank serta Berita
Acara Selisih Kurang dan Lebih yang akan diserah-terimakan dengan pihak
perbankan dan PJPUR (Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah) yang
ditunjuk oleh perbankan

3.2 Kendala Permasalahan


Perkembangan teknologi dan informasi berimbas pada kebutuhan manusia akan
informasi. Arsip merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai kegiatan yang dilakukan
manusia. Arsip memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai sumber informasi, bukti yang
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya (Yuridis), rekaman sejarah dan ilmu
pengetahuan. Berdasarkan UU No.43 Tahun 2009, Arsip ialah rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh Lembaga Negara, Pemerintah, Perusahaan,
Organisasi Politik, Organisasi Kemasyarakatan, dan Perorangan dalam pelaksanaan
bermasyarakat serta bernegara. Di Indonesia terdapat beberapa instansi yang belum terlalu
memperhatikan arsip, hal ini disebabkan arsip dalam jenis kertas dengan jumlah volume yang
besar. Arsip kertas dalam jumlah yang besar berkorelasi dengan tempat penyimpanan, biaya
pemeliharaan, tenaga pengelola, maupun fasilitas pendukung yang semakin meningkat.
Dengan kemudahan teknologi komputer dan internet, Setiap Instansi pasti mengharapkan suatu
lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan masing-masing orang mempunyai konsistensi
dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas
yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap instansi.
Banyak instansi yang seringkali mengeluh begitu sulitnya dan banyak membuang waktu hanya
untuk mencari data dan atau sarana yang lupa penempatannya. Tidak hanya itu, seringkalinya
kita kurang nyaman dengan kondisi berkas kerja yang berantakan dan tidak jarang memicu
kondisi emosional kita

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 16
Kendala permasalahan yang akan menjadi topik pembahasan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Kurang nya kepedulian terhadap kerapian Arsip.
2. Belum adanya Alur Kerja Arsip yang Efisien guna mendukung tercapainya
kegiatan arsip yang efektif.
3. Pembuatan Rekap Kerja Harian Untuk mengefisiensikan Waktu.

3.3 Solusi Perbaikan Kendala


Menindaklanjuti kendala yang dialami pegawai OJT, dalam hal ini penulis memberikan
beberapa solusi perbaikan yaitu :
 Penerapan Progam 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat Dan Rajin) guna membangkitkan
kepedulian dan membiasakan diri disiplin dalam pengarsipan. 5R sendiri merupakan
program tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat dimana dia bekerja
secara benar. Tempat kerja yang tertata rapi, bersih, dan tertib dapat memudahkan
pekerjaan perorangan . dengan kemudahan bekerja ini nantinya setiap orang akan
memiliki tanggung jawab, kepedulian serta membiasakan diri disiplin dalam segala hal
tidak terkecuali Arsip dan pekerjaan menjadi efisiensi, diikuti dengan kualitas pekerjaan
yang meningkat.

 Pembuatan Rekap Kerja Harian sebagai sarana yang disampaikan kepada pimpinan di
pagi hari agar pimpinan tau kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam sehari ini
mulai dari informasi kegiatan pengolahan uang, setoran bayaran Bank, dan juga
pelaporan kegiatan Kas titipan di unit PUR. Berikut dibawah contoh rekap kerja harian
yang penulis buat menggunakan Microsoft Exel:

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 17
Gambar. Excel Rekap Kegiatan Harian

Nantinya selain di Arsip, rekap kegiatan harian Ini akan terlampir beserta daftar petugas yang
ditandatangi oleh Penyelia Perkasan lalu dilaporkan kepada Kepala Unit dan Kepala Tim yang
nantinya berguna sebagai media informasi dan mempermudah dalam penyampaiaan kegiatan
dipagi hari sebelum melaksanakan kegiatan. Selain itu juga memudahkan kita untuk
mengkontrol kegiatan untuk hari-hari selanjutnya dan file yang tersimpan ini dapat juga
digunakan sebagai arsip Elektronik.
Solusi yang ditawarkan oleh penulis terhadap permasalahan arsip warkat setoran bank dan
rekap kegiatan harian yaitu:
1. Penyimpanan Arsip
Penyimpanan Arsip Sebaiknya di letakkan di dalam filling cabinet atau kotak arsip
untuk menghindari kerusakan yang terjadi.
2. Rekap Kegiatan Harian
Rekap kegiatan harian nantinya dapat diarsipkan sebagai bukti kegiatan perhari kita
dan memudahkan sebagai control untuk kegiatan dihari selanjutnya.
Sehingga Tujuan MDBI Akan Terwujud yaitu:
1. Menyediakan dokumen autentik, legal, dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah
2. Memberikan keamanan, ketersediaan, dan kemudahan akses arsip
3. Mewujudkan MDBI yang efektif, efisien, dan selektif sesuai dengan Sistem Kearsipan
Nasional serta memenuhi standar Internasional Kearsipan.

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 18
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Fungsi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) melakukan
Pembayaran maupun Pengolahan Uang Rupiah. Secara garis besar dapat disimpulkan oleh
penulis selama OJT di sebagai berikut :
Pembayaran

1. Penyetoran dan Penarikan Uang Rupiah oleh Bank
Kegiatan yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen kas
perbankan maupun pengoptimalan pengolahan uang oleh perbankan sehingga
kualitas uang yang beredar di masyarakat tetap terjaga
2. Kegiatan Kas Keliling dan Kas Titipan
Melakukan penukaran dan penggantian uang Rupiah dengan ketentuan tertentu dan
diberi penggantian sesuai nilai nominal melalui kegiatan Kas Keliling serta
penyediaan uang Rupiah milik Bank Indonesia yang dititipkan kepada Bank untuk
mencukupi persediaan kas perbankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat di
wilayah tertentu
3. Pengiriman Uang Rupiah
Melakukan pengiriman uang Rupiah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan
perbankan sehingga Rupiah yang beredar dalam jumlah yang cukup dengan kualitas
baik

4. Layanan Kas
 Penukaran Uang Rupiah
Mensosialisasikan masa berlaku uang Rupiah serta melakukan penukaran
dan penggantian terhdap Rupiah yang telah dicabut masa edarnya maupun
yang tidak layak edar dengan ketentuan tertentu sesuai nilai nominal
5. Pengolahan Uang Rupiah
Melakukan pengolahan uang Rupiah untuk menjaga ketersediaan Rupiah dalam
jumlah yang cukup dan berkualitas
6. Penyimpanan Arsip
Penyimpanan Arsip Sebaiknya di letakkan di dalam filling cabinet atau kotak arsip
untuk menghindari kerusakan yang terjadi.
7. Rekap Kegiatan Harian
Rekap kegiatan harian nantinya dapat diarsipkan sebagai bukti kegiatan perhari kita
dan memudahkan sebagai control untuk kegiatan dihari selanjutnya.

Makalah OJT PCS 2018-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalimantan Timur 19

Anda mungkin juga menyukai