Anda di halaman 1dari 4

TEKANAN OSMOSIS PADA MEMBRAN SEMI

PERMIABEL TELUR

Ade Nur Fatimah Zubir


Andi Aqila Putri
Andi Diandra Riska Aulia
Farras Nur Alifa
Moh. Abil Firjatullah Anwar
Siti Nabira Rindu Azzahra
Tujuan
Mengetahui bagaimana keadaan telur setelah mengalami osmosis.

Alat dan Bahan


1. Kulit telur ayam
2. Pinset
3. Karet gelang
4. Corong panjang
5. Statif
6. Aquades
7. HCL pekat
8. Larutan gula 25%

Prosedur kerja
1. Memasukan kulit telur kedalam HCL pekat dan tunggu beberapa saat untuk
mendapatkan membran semi permiabel
2. Memasang membran semi permiabel pada ujunng corong panjang menggunakan
karet gelang
3. Memasang corong panjang pada statif
4. Menuang aquades pada gelas kimia hingga membentuk membran semi permiabel
5. Menuang larutan gula 25% pada corong panjang
6. Memberi tanda batas pada larutan gula lalu diamkan 10-15 menit
Hasil Pengamatan
No. Bahan Direndam Isi telur Waktu Keterangan

1. Telur Aquades Larutan Gula 0 menit

2. Telur Aquades Larutan Gula 15 menit

Pembahasan
Osmotik adalah perisitiwa mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan
secara spontan melalui membrane semipermiabel atau peristiwa berpindahnya
molekul zat pelarut dari konsentrasi yang lebih rendah ke larutan yang konsentrasinya
lebih tinggi. Osmotik sendiri berfungsi untuk menyeimbangkan konsentrasi yang
berada di dalam dan luar membrane.
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut
larutan hipotonis. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi disebut
larutan hipertonis.
Pada percobaan ini digunakan cangkang telur sebagai membrane semipermeable,
aquades sebagai larutan hipotonis, dan larutan gula sebagai larutan hipertonis.
Cangkang telur yang telah direndam dalam larutan HCl akan melunak karena
mengandung kalsium karbonat yang bila direaksikan dengan HCl akan menghasilkan
kalsium klorida. Kemudian, ke dalam cangkang tersebut dimasukkan larutan gula dan
direndam dalam larutan aquades. Setelah didiamkan 10-15 menit, volume larutan
gula akan bertambah, karena berpindahnya aquades ke dalam corong melalui
membrane. Hal ini disebabkan karena larutan gula bersifat hipertonis dan aquades
bersifat hipotonis, sehingga aquades akan masuk untuk menyeimbangkan tekanan
osmotic antara zat terlarut dan pelarut. Dalam praktikum ini gula tidak dapat
berpindah ke luar, sebab sifat dari membrane yang ada yaitu semipermeable, dimana
membrane ini hanya memungkinkan zat-zat dengan ukuran yang kecil lewat.

Kesimpulan
Jadi pada video hasil pengamatan yang kami amati, dapat disimpulkan bahwa
cairan yang terdapat dalam telur dapat naik ke atas karena air yang merupakan pelarut
yang memilki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah ke cairan telur yang
memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput membrane telur yang
selektif permeable dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses
osmoregulasi.

Saran
1. Sebaiknya sumber referensi yang dijadikan sebagai literatur diperbanyak lagi
agar, data yang didapatkan lebih akurat.

Daftar Pustaka
Hermawan, Fikri. 2016. Contoh Periatiwa Tekanan Osmosis.
(https://www.youtube.com/watch?v=FF8NMD5QoaU), diakses pada 8 Agustus 2018
17.05 WITA.

Anda mungkin juga menyukai