Anda di halaman 1dari 88

NEOPLASMA ORGAN

REPRODUKSI WANITA
PENDAHULUAN
„ Merupakan keadaan yang sering
ditemukan, sengaja atau tidak.
„ Tumor jinak ginekologi terbagi atas :
Tumor vulva, vagina
g , uterus, tuba
fallopi dan ovarium
„ Terbagi lagi oleh jenis tumor
tumor, dan sel
asal tumor.
TUMOR JINAK VULVA

„ Dapat berupa kistik atau solid


„ Tumor kistik termasuk kista atau
abses duktus Bartholin dan hidroke
hidrokel.l.
„ Tumor padat paling sering dari vulva
meliputi lipoma, fibroma, dan
hidradenoma.
hidradenoma
A. Kista dan abses Bartholin
„ Inflamasi kronik→
kronik→ obstruksi → dilatasi
kistik
„ Abses menimbulkan nyeri.
nyeri.
„ Infeksi cenderung polimikroba dengan
gonokokus 20% - 30%.
„ Gejala berkurang dgn insisi abses dan
drainase .
„ Pd abses yang membatu & tidak responsif
terhadap drainase Æ marsupialisasi
„ Bartholin kronik → kekeringang vagina
g atau
dispareuni .
„ Jika infeksi akut reda, di
dilakukan
lakukan eksisi seluruh
kkelenjar,
kelenjar
l j , melibatkan
lib k didiseksi
k iddalam
l pdd vulva
l
yang berdekatan dengan pembuluh darah
pudenda dan pleksus vena dari bulba vestibular
vestibular.
„ Abses pd pasien pasca menopause dapat
sekunder terhadap keganasan. Biopsi pada
dinding kista atau eksisi kista dianjurkan pada
kasus ini.
Vulva
B h li ’ cyst
Bartholin’s
Vulva
Bartholin’s cyst
Vulva
Bartholin’s cyst
B. Kista / Hidrokel saluran Nuck
„ Ligamentum rotundum , meninggalkan
pelvis via kanal Nuck dan berakhir pada
p
apeks labia mayora.
y
„ Hidrokel, kista, dan hernia dapat terbentuk
p j g traktus ini dan timbul sebagai
sepanjang g
tumor vulvar kistik
kistik..
„ Perbaikan hernia kanal Nuck meliputi
p
diseksi kantung hernia Æ ligasi tinggi dan
penguatan cincin inguinal eksterna.
eksterna.
Vulva
Epidermoid cyst
Vulva
Sebaceous cyst
C. Endometriosis
„ Implantasi endometrium dapat terjadi
sepanjang kanal Nuck, atau pada tempat
parut episiotomi
p p sebelumnyay atau ppada
pembedahan lainnya.
„ Lesi dpt
p berupap kistik atau sebagian
g
padat.
„ Pengobatannya
g y adalah eksisi bedah dan
penatalaksanaan medikamentosa atau
bedah dari kelainan yang mendasarinya.
D. Lipoma
„ Timbul dari jaringan lemak labia mayora atau
mons veneris dan biasanya tumbuh secara
lambat.
„ Tidak menyebabkan gejala kecuali ukurannya
sangat besar.
„ Beberapa lipoma memiliki ukuran yang sangat
besar, tetapi biasanya tidak lebih dari 10 hingga
12 cm.
„ Lesi harus dieksisi jika menganggu aktivitas
aktivitas..
E. Fibroma
„ Suatu nodul yang keras pada labia mayora, lalu
membesar..
membesar
„ Ulserasi dan nekrosis p porsio distal dapat
p terjadi.
j
„ Gambaran histologik adalah dermatofibroma
dengan
g lesi berbatas tegas g yyang g dibentuk dari
kumpulan (bundle
(bundle)) kolagen dan fibroblas yang
bercampur aduk.
„ Lesi ini harus diangkat terutama karena efek
kosmetik.
F. Hidradenoma
„ Merupakan
p tumor jinak,
j diameter 1
1-- 2 cm dengan
g
permukaan yang sedikit meninggi berwarna coklat,
yang dapat berumbilikasi.
„ Lesi dapat menjadi cukup besar, dan perubahan
kistik dpt terjadi.
„ Secara histologi ini merupakan adenoma kelenjar
apokrin vulva dan berkapsul.
berkapsul
„ Cirinya adalah suatu lapisan sel mioepiteliel dibawah
sel silinder sekretorik, mirip dengan tumor apokrin
pada
d kelenjar
k l j mammae.
„ Lesi hampir selalu jinak, namun harus dieksisi dan
dilakukan p pemeriksaan patologik
p g
G. Kondiloma Akuminata

„ Disebabkan oleh virus HPV type 6.


6
„ Gambaran makroskopik seperti jengger
ayam.
ayam
„ Kondiloma akuminatum dapat tumbuh
pada
d vulva
l dan
d sekitar
kit anus sampaii
vagina dan serviks.
Kondiloma Akuminata
Kondiloma Akuminata
TUMOR JINAK VAGINA
„ Vagina
g merupakan
p tempat
p yyang g tidak biasa
untuk perkembangan tumor jinak, sering
asimptomatik.
„ T
Tumor jinak
ji k vagina
i ddapat b berupa massa padat d
atau kistik.
„ Kista yang kecil dan asimptomatik tidak
memerlukan pengobatan.
„ Tumor
u o padat dapat d di e
eksisi/dipotong
s s /d poto g uuntuk
tu
menegakkan suatu diagnosis histologik dan
untuk menyingkirkan keganasan.
A. Kista Duktus Gartner
„ Dibentuk dari sisa
sisa--sisa duktus mesonefros.
„ Kegagalan degenerasi sisa penyatuan
duktus mesonefros dan duktus muller
„ Kista dpt menembus ke dalam jaringan
paravagina
p g sehingga
gg menyulitkan
y eksisi dan
berdarah.
„ Diagnosis banding meliputi : kista inklusi
epiteliel dan divertikulum suburetra.
B. Kista Inklusi Epiteliel
„ Berasal dari epitel
p vagina
g yang
y g terbenam di
bawah mukosa
„ Penyebab tersering adalah laserasi obstetri
atau
t titindakan
d k episiotomi.
i i t i
„ Jaringan yang tetap hidupÆ
hidupÆ turnover sel dan
deskuamasi Æakumulasi kental seperti keju
„ Histologinya epitel skuamosa bertingkat, dan
lokasiny
lokasinya
o as yaya b
biasanya
iasanya
asa ya muncul
u cu pada sepe
sepertiga
t ga
bawah dinding posterior/posterolateral
vagina.
C. Tumor Padat
„ Secara klinis muncul sebagai pertumbuhan
polipoid atau sebagai massa yang tidak
nyeri..
nyeri
„ Pemeriksaan histologi menunjukan elemen
otot polos (leiomioma), jaringan fibrosa
(fibromioma), atau suatu pola campuran.
„ Eksisi bedah dilakukan untuk
penatalaksanaan
l k dan
d menyingkirkan
i ki k
keganasan..
keganasan
D. Endometriosis
„ Vagina termasuk sering untuk
endometriosis ekstraperitoneal
„ Pasien mengeluh nyeri siklik dan
dispareuni.
dispareun i.
„ Nyerii pada
d palpasi.
l i
„ Diagnosis ditegakkan dengan biopsi
dan penatalaksanaan dengan eksisi
bedah atau terapi hormonal.
E. Kondiloma
„ Epitelium skuamosa vagina dapat
terinfeksi dengan beberapa jenis HPVHPV..
„ Podophylin (agen sitotoksis) Æ
kondiloma vulva tp tidak vagina karena
efek neurotoksis
„ Kauterisasi kimia dgn asam
bichloracetic dan asam trichloroacetic
dapat digunakan. Terapi lain meliputi
ablasi laser, kriokauter, dan interferon.
TUMOR JINAK UTERUS
„ A. Tumor Jinak Servik
„ A.1. Polip Servik
„ Hasil dari endoservitis papilar kronik dan
timbul sebagai suatu massa lunak
lunak, bulat
bulat,
merah berkilat
berkilat.
„ Didiagnosis banding dengan :
„ Fragmen polipoid karsinoma endoservikal
„ Produk konsepsi yang tertahan.
„ Fibroid submukosa yang prolaps atau polip
endometrium.
„ Dapat diambil dengan klem dan dipuntir bebas,
l l di kauter
lalu k t untuk t k hemostatis.
h t ti
„ A.2. Leiomioma
„ Leiomioma atau fibroid merupakan tumor uterina
yang paling umum terjadi.
„ Keterlibatan servik terjadi sebanyak 8% dari kasus.

„ Bentuk dan histologinya sama Æ di fundus

„ Menyebabkan
M b bk kkeluhan
l h penekanan
k kkandung
d
kemih, dispareuni, atau distosia pada persalinan.
Pengobatannya
g y adalah miomektomi ataupun p
histerektomi.
„ A.3. Endometriosis
„ Lesi vesikuler merah/biru kemerahan

„ Dapat menyebabkan dismenorhea atau


dispareuni, terutama saat
p
premenstruasi.
„ Infertilitas Æ destruksi kelenjar
endoservik dan ↓ produksi mukus
„ Penatalaksanaan : th/ hormon dan
kauterisasi, eksisi atau laser.
„ B MIOMA UTERI
B.
„ Neoplasma jinak Æ otot polos dan jaringan
pengikat fibroid dan kolagen.
kolagen.
„ Insidens : 20-
20-25 % pada usia reproduksi
„ Berdasarkan letak:
„ Mioma submukosum (6,1%)

„ Mioma intramural (54%)

„ Mioma
Mi subserosum
b (48,2%)
(48 2%)
Uterine fibroids
Uterine fibroids/Mioma Uteri
„ Gejala
j klinik ditemukan pada
p 20 – 50% dari
seluruh kasus, keluhan umumnya :
„ Perdarahan abnormal (menoragia/metroragia)

„ Faktor
Faktor--faktor perdarahan antara lain :
„ Pengaruh ovarium yang mengakibatkan
hiperplasia endometrium sampai
adenokarsinoma endometrium.
„ Permukaan endometrium menjadi lebih
luas.
„ Gangguan kontraktilitas uterus

„ Peningkatan
P i k t vaskularisasi
k l i i pada
d uterus.
t
„ Rasa nyeri
„ Dismenorea, nyeri perut bawah serta nyeri
pinggang ditemukan pada sekitar 65% wanita.
„ Gejala dan tanda penekanan
„ Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat
mioma
i uteri.
t i Gejala
G j l dapat
d t berupa
b retensi
t i urin
i
dan obs
obstipasi.
tipasi.
„ Infertilitas
„ Seperti endometriosis, mioma uterus juga
menyebabkan infertilitas pada 27 – 55% wanita.
„ Penatalaksanaan:
„ Observas
Observasii
„ Medikamentosa

„ Merupakan pengganti sementara dari


terapi bedah
„ Pengobatan dgn analog GnRH utk
mengurangi jumlah perdarahan pada
tindakan operatif dan memudahkan
perlepasan perlekatan dengan jaringan
sekitarnya.
„ Operatif
„ Miomektomi
„ Laparaskopi
p p
„ Histerektomi
„ Embolisasi arteri uterina
Uterine fibroids
„ C. Adenomiosis
„ Suatu penyakit uterus jinak yang kelenjar
dan stroma endometriumnya ditemukan di
dalam miometrium
„ Invasi ini menginduksi hipertropi &
hiperplasia Æ pembesaran uterus
„ Secara umum insidens 20%, analisis dari
pembelahan uterus ditemukan 65%.
65%
„ Meyer Æ penghalang normal miometrium-
miometrium-
endometrium melemah
„ Gejala :
„ 60% wanita mengalami perdarahan uterus
abnormal, 50% mengalami hipermenore, dan
25% mengalami metrorrhagia.
„ Dismenore terjadi pada sekitar 25% kasus.

„ G RH agonis
GnRH i Æ ↓ gejala,
j l sayangnya
rekurensi terjadi 6 bulan kemudian.
„ Pengobatan definitif Æ histerektomi total
„ D POLIP ENDOMETRIUM
D.
„ Pertumbuhan hiperplastik kelenjar &
stroma dan membentuk penonjolan
„ Gejala paling sering adalah metrorrhagia,
spotting premens
premenstrual juga umum terjadi.
„ Penemuan histologik paling umum
umum Æ
endometrium p proliferatif.
proliferatif.
„ Sering didiagnosa pada pemeriksaan
mikroskopis setelah D &C.
„ Penanganan
g , paling
p g sering
g dgn
g kuretase.
Histerektomi harus dilakukan jika
adenokarsinoma terlihat.
„ Penggunaan kombinasi estrogen-
estrogen-
progestin menjadi pilihan pengobatan bagi
wanita
i yang lebih
l bih muda.
d
Endometrium
Endometrial polyps
TUMOR JINAK TUBA FALLOPI &
OVARIUM
„ Tumor jinak tuba fallopi Æ insidens rendah.
rendah
„ Dapat berlokasi di dinding, lumen,
berpedunkulasi
„ Adematoid Æ tumor tersering
„ Merupakan tumor tuba kecil, berbatas tegas,
berbentuk nodul abu-
abu-abu putih.
„ Diameter jarang > 3 cm, tidak berpotensi ganas.
„ KLASIFIKASI TUMOR JINAK OVARIUM
„ Non-neoplastik
Non-
„ Tumor akibat radang
„ Tumor lain
„ Kista folikel
„ Kista korpus luteum
„ Kista lutein
„ Kista inklusi germinal
g
„ Kista Endometriosis
„ Kista Stein – Leventhal
„ TUMOR NEOPLASTIK JINAK
„ Kistik

„ Kistoma ovarii simpleks

„ Kistadenoma ovarii musinosum

„ Kistadenoma ovarii serosum

„ Kista endometroid

„ Kista dermoid
„ Solid
„ Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma,
angioma, limfangioma
„ Tumor Brenner
„ Tumor sisa adrenal (maskulino – blastoma)
TUMOR AKIBAT RADANG
„ Abses Tubo
Tubo--Ovarian
„ Merupakan lanjutan dari salpingitis akut.

„ Pada wanita dengan aktifitas seksual aktif antara


umur 20-
20-40 tahun.
„ Faktor resiko antara lain : p
promiskuitas
romiskuitas,, infeksi
Chlamydia,
lamydia GOGO dan penggunaan AKDR
AKDR.
„ Patogenese berawal dari invasi bakteri pada epitel
tuba fallopii → jaringan rusak dan nekrosis, terbentuk
lingkungan utk pertumbuhan bakteri anaerob.
„ Gejala dan tanda :
„ Kriteria Mayor
„ Perut bagian bawah tegang
„ Massa unilateral/bilateral dengan adnexa
tegang
„ Pergerakan servik tegang

„ Kriteria Minor
„ Temperatur > 38,3 C
„ Abnormal serviks atau vaginal discharge
„ Eritrosit sedimen dan C C-- reaktif protein 
„ Hasil lab
lab.. infeksi servik oleh N. Gonorrhea dan
C. Trachomatis.
„ Diagnosis banding: KET
KET,, abses
periapendiks, hi
hiddrosalping, apendiks
perforasi, endomet
endometrioma, dan kista dermoid.
„ Penatalaksanaan dibedakan atas :
„ Abses Tubo-
Tubo-ovarian yyangg tidak ruptur.
p
„ Asimptomatik

e be a AB dg
Pemberian dgn pe
pengawasan
ga asa ketat.
etat
„ Simptomatik
p
„ Rawat dan pemberian antibiotik spektrum
luas. Bila terapi awal berhasil, p
pemberian
emberian
AB 10
10--14 hari.
h i Bila
Bil abses
b tterus tterjadi
j di atau
t
ruptur, lakukan pembedahan
„ Abses Tubo
Tubo--ovarian y
yang
g ruptur.
p
„ Merupakan peristiwa akut dan dilakukan
pembedahan

„ Abses yang tidak robek mempunyai prognosa


yang cukup baik,
baik sedangkan pada abses yang
ruptur bila diberikan penanganan dan
pengobatan yang adekuat tingkat mortalitasnya
k
kurang d
darii 2 %.
%
TUMOR LAIN
„ Kista Folikel
„ Berasal dari folikel de Graaf . Bisa didapati satu
atau lbh,
lbh, dan biasanya dgn diameter 1 – 1½ cm.
„ Cairan dalam kista jernih dan sering kali
mengandung estrogen Æ gangguan haid.
„ Kista folikel lambat laun mengecil dan dapat
menghilang spontan, atau bisa terjadi ruptur dan
kista menghilang.
„ Bila d
diameter
iameter < 5 cm, dapat ditunggu dahulu
karena dalam 2 bulan akan hilang sendiri.
Physiological cysts
€ Follicular cyst:
„ Kista korpus luteum
„ Korpus luteum persistens → perdarahan di dalam
→kista, berisi cairan yang berwarna merah coklat
karena darah.
Frekuensi kista korpus luteum lebih jarang daripada
kista folikel
folikel..
„ Gambaran y yang g khas : Dindingg kista terdiri atas
lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel – sel luteum
yang berasal dari sel – sel teka.
„ Gangguan
gg haid Æ amenorea diikuti oleh p perdarahan
tidak teratur
teratur,,rasa berat di perut bagian bawah.
Perdarahan yang berulang dapat menyebabkan ruptur.
„ Kista teka lutein
„ Pada mola hidatidosa, koriokarsinoma
„ Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi
sebesar tinju.
„ Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat
luteinisasi sel – sel teka. Tumbuhnya kista
ini akibat pengaruh hormon
koriogonadotropin yang berlebihan,
berlebihan dan
dgn hilangnya mola atau koriokarsinoma,
ovarium mengecil spontan.
„ Kista inklusi germinal
„ Invaginasi dan isolasi bagian kecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium.
„ Tumor ini lebih banyak terdapat pada wanita yang
usia lanjut, dan besarnya jarang melebihi
diameter 1 cm
cm.
„ Kista terletak di bawah permukaan ovarium;
dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik
atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan
serous.
„ Kista Endometriosis
Endometriosis
„ EndometriosisÆ jaringan endometrium
EndometriosisÆ
yang masih berfungsi diluar kavum uteri
„ Tumor dgn permukaan licin yang pada
dinding dalamnya terdapat suatu lapisan
sel endometrium dan berisi cairan coklat
y ) terdiri dari sel-
((chocolate cyst) sel-sel
endometriosis, eritrosit, hemosiderin,
serta sel-
sel-sel makrofag
makrofag..
„ Penyebab pasti blm diketahui.
Beberapa teori ttg proses
endometriosis adalah :
„ Teori implantasi dan regurgitasi.
„ Teori metaplasia sel-
sel-sel coelom
„ Teori diseminasi hematogen limfatik.
„ Teori imunologi.
imunologi
„ Teori genetik.
„ Teori faktor lingkungan
lingkungan.
„ Adapun gejala umum endometriosis
adalah :
„ Nyeri pelvik kronik
„ Perdarahan abnormal
„ Dispareunia
„ Infertilitas
„ Diagnosis biasanya dibuat atas dasar
anamnesis dan pemeriksaan fisik
dipastikan
p dengan
g laparoskopi.
p p
„ Anamnesis
„ Pemeriksaan ginekologi
„ Ultrasonografi
„ Laparoskopi
„ Pemeriksan laboratorium
„ Uji fungsional GnRH-
GnRH-a
„ Beberapa faktor objektif dan subjektif
harus dipertimbangkan terlebih dahulu,
yaitu :
y
„ Usia penderita
„ Keinginan untuk punya anak
„ Lamanya fertilitas
„ Lokasi dan luas endometriosis
„ Berat ringannya gejala
„ Lesi
Lesi--lesi pelvis yang berkaitan.
„ Pilihan metode penanganan :
„ Medisinalis
„ Terapi dengan hormon steroid:
estrogen, progestin
„ Kehamilan semu & menopause semu :
Danazol, GnRH analog
„ Pengobatan operatif.
„ Konservatif

„ Mempertahankan
p fungsi
g reproduksi
p
dan fungsi hormonal ovarium.
„ Radikal

„ Total abdominal histerektomi,


bilateral salpingo-
salpingo-ooforektomi dan
reseksi endometriosis
endometriosis.
0varian endometriosis
Variety of endometriotic lesions seen at laparoscopy
„ Kista Stein – Leventhal
„ Wanita muda dengan gejala infertilitas,
amenorea//oligomenorea sekunder, agak gemuk
amenorea

„ Seringkali hirsutisme tanpa maskulinisasi, dan


dengan kedua ovarium membesar.
membesar Ovarium
tampak pucat, membesar 2 sampai 3 kali,
polikistik, dan permukaannya licin. Kapsul
ovarium menebal
menebal..
„ Diagnosis ber
berdasar
dasarkan
kan gejala klinis;
laparoskopi dapat membantu dalam
pembuatan diagnosis.

„ Pada sindrom Stein – Leventhal tidak ada


tanda – tanda defeminisasi, dan fungsi
glandula suprarenalis normal.
TUMOR OVARIUM NEOPLASTIK JINAK
J

„ TUMOR KISTIK
„ Kistoma ovarii simpleks
„ Permukaan halus
halus, biasanya bertangkai
bertangkai,
seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar.
besar.
Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista
j
jernih,
ih serous dan
d berwarna
b k i .
kuning.
kuning
„ Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan
reseksi ovarium Æ pemeriksaan histologik
untuk mengetahui apakah ada keganasan
keganasan..
„ Kistadenoma ovarii musinosum
„ Sering terdapat pada wanita usia antara 20 – 50.
„ Sering unilateral akan tetapi dapat pula dijumpai
bilateral. Jika tumor pecah Æ pseudomiksoma
peritoneum.
„ Pemeriksaan CA 72- 72-4 lebih direkomendasikan.
direkomendasikan.
„ Tindakan operasi pada tumor ini adalah reseksi pada
bagian ovarium yang mengandung tumor, tetapi
pada
d kkasus ttumor yang b besar atau
t ada
d kkomplikasi
lik i
perlu dilakukan salpingo-
salpingo-ooforektomi
Benign epihtelial tumours
€ Mucinous cystadenoma:
„ Kistadenoma ovarii serosum
„ Berasal dari epitel permukaan ovarium
„ Ciri khas ialah p
potensi p
pertumbuhan p
papiler
p ke
dalam rongga kista sebesar 50%, dan keluar pada
permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning,
dan kadang coklat karena campuran darah
darah.
„ Terapi pada umumnya sama seperti pada
kistadenoma musinosum.P
musinosum.Perlu diperiksa frozen
section , untuk menentukan tindakan selanjutnya
pada waktu operasi.
„ Kista endometrioid
„ Unilateral dengan permukaan licin.

„ Dpt diasosiasikan dengan nyeri pelvis dan


dispareuni akibat perlengketan.
„ Pada USG transvaginal memiliki gambaran
yang khas seperti kaca buram yang
terdapat pada darah yang tidak membeku.
Kista ini tidak ada hubungannya dengan
endometriosis ovarii.
„ Kista dermoid
„ Tumor mengandung elemen
elemen ektodermal,
mesodermal dan entodermal.
entodermal.
„ Dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri
mendadak di perut bagian bawah. Sobekan
dinding kista dengan akibat pengeluaran isi
kista dalam rongga peritoneum
„ Perubahan keganasan 1,5%

„ Terapi pada kista dermoid adalah


pengangkatan, biasanya dengan seluruh
ovarium.
ovarium
The benign dermoid cyst is the only benign germ cell
tumor that is common
common. It results from differentiation
into embryonic tissues.

Usually a unilocular cyst < 15 cm in diameter, in which


ectodermal structures are predominant. Thus it is
often
f lined
li d with
i h epithelium
i h li lik
like the
h epidermis
id i and
d
contains skin appendages, teeth, sebaceous material,
hair andd nervous
v tissue.

Endodermal derivatives include thyroid,


y , bronchus and
intestine

Mesoderm may be represented by bone, cartilage and


smooth muscle.
„ TUMOR OVARIUM PADAT YANG JINAK
„ Fibroma ovarii
„ Dp
pt mencapai
p diameter 2- 2-30 cm, dan beratnya
y
dapat mencapai 20 kg kg, dengan 90% unilateral.
Permukaannya tidak rata, konsistensi keras,
warnanyay merah jjambu keabu – abuan.
„ Pada tumor ini sering ditemukan sindrom
Meigs (asites +) sehingga sering diduga ganas,
padahal potensi keganasan sangat rendah,
kurang dari 1%.
„ Terapi terdiri atas operasi yaitu ooferoktomi
Tumor Ovarium
„ Tumor Brenner
„ Lazimnya tumor unilateral, yang pada
pembelahan berwarna kuning muda
menyerupai fibroma, dengan kista – kista
kecil (multikistik). Kadang – kadang pada
tumor ini ditemukan sindrom Meigs.
„ Terapi terdiri atas pengangkatan ovarium.
Bila ada tanda – tanda keganasan dikerjakan
salpingo – ooferoktomi bilateralis dan
histerektomi totalis.
„ Farrar dkk Æ memproduksi estrogen
„ Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest)
„ Tumor ini sangat jarang
„ Tumor ini biasanyay unilateral dan besarnya
y
bervariasi antara 0,5 – 16 cm diameter.
„ Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala
maskulinisasi terdiri atas hirsutisme,
maskulinisasi, hirsutisme
pembesaran klitoris, atrofi mamma, dan
perubahan suara.
„ Th/ terdiri atas pengangkatan tumor bersama
ovarium.

Anda mungkin juga menyukai