Anda di halaman 1dari 2

Obat antikanker

1. Mitotan
adalah antikanker dengan mekanisme kerja yang belum diketahui secara pasti, tetapi
menimbukan efek sitotoksik selektif pada sel korteks adrenalis dan secara efektif merusak
mitokondria, menyebabkan kematian sel dan atropi kelenjar. Di klinik, mitotan digunakan
untuk pengobatan karsinoma korteks adrenalis. Mitotan menimbulkan efek samping depresi
sumsum tulang, kerusakan hati dan kulit. Dosis: 8-10 gr/hari, dalam dosis terbagi 3-4 kali.

2. L-Asparaginase (Leunasa, Elspar)


Adalah enzim yang diisolasi dari Escherichia coli. Di klinik, enzim ini digunakan
terutama untuk pengobatan leukimia limfositik akut. Sel kanker tertentu kekurangan
asparagin sintetase, yaitu enzim yang mensintesis asparagin dari asam aspartat dan
glutamin sehingga sangat tergantung pada sumber asparagin dari luar (darah). L-
asparaginase adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis asparagin menjadi asam aspartat
dan amonia. Pemberian enzim dalam dosis besar menyebabkan kekosongan asparagin pada
sel tumor tertentu, mencegah sintesis protein, DNA dan RNA sel tumor sehingga sel
mengalami kematian. L-asparaginase bekerja secara spesifik pada siklus kehidupan sel fase
sesudah mitotik G1. walaupun efek depresi sumsum tulang, rambut rontok dan efek
terhadap mukosa saluran cerna tidak terlihat, tetapi L-asparaginase menimbulkan kerusakan
pada pankreas dan hati. Dosis I.V. infus : 50-200 KU/kgBB/hari.

3. Hidroksiurea (hydrea, hidroksikarbamid)


Adalah pra-obat setelah melalui aktivasi metabolik dapat menghambat nukleosida
difosfatreduktase, suatu enzim yang mengkatalisis perubahan ribonukleosida difosfat
menjadi deoksiribonukleosida difosfat. Proses penghambatan ini melibatkan ikatan antara
ion bebas hidroksiurea dengan salah satu dari 2 sub unit protein enzim sehingga terjadi
pemblokan sintesis DNA dan sel tumor mengalami kematian. Hidroksiurea menetralkan
radikal bebas tirosil yang ada pada pusat katalisa dari enzim. Hidroksiurea spesifik bekerja
pada fase S dari siklus sel, yang mana konsentrasi enzim ribonukleotida reduktase maksimal,
dan merupakan penyebab dihambatnya proses dari fase G1 ke fase S. Penetralan radikal
tirosil oleh hidroksiurea kemungkinan dikarenakan hidroksiurea dapat menghasilkan
nitroksida yang mengandung elektron tidak berpasangan, sehingga mampu menetralkan
radikan tirosin (Avendano and Menendez, 2015). hidroksiurea digunakan untuk pengobatan
luekemia, mielositik kronik dan melanoma. Efek samping utamanya adalah depresi sumsum
tulang. Dosis tunggal I.V: untuk tumor padat 80 mg/kgBB/3 hari, selanjutnya 20-30
mg/kgBB/hari.

4. Mitoksantron HCl (Novantrone)


Merupakan turunan antrakinon, bekerja sebagai antikanker dengan cara meracuni
enzim topoisomerase. Mitoksantron HCl digunakan terutama untuk pengobatan kanker
payudara, hepatoma, limfoma, dan berbagai keadaan leukimia. Efek samping yang
ditimbulkan antara lain gangguan saluran cerna, merasa lemah dan lelah, alopesia dan
dispnea. Dosis tunggal I.V: 12-14 mg/mg2/hari, 5 hari berturut-turut.

5. Irinotekan HCl (Camptosar)


Adalah senyawa turunan kampotekin yang bekerja sebagai antikanker dengan
menghambat topoisomerase I, enzim yang bekerja pada proses replikasi selama fase S.
pengikatan enzim akan menyebabkan pemecahan single dan double-strand DNA, sehingga
sel mengalami kematian.
Irinotekan adalah pra-obat, dalam tubuh akan terhidrolisis oleh enzim pengubah
irinotekan menghasilkan SN 28 yang mempunyai aktivitas 1000 kali lebih besar dibanding
irinotekan. Selain itu, oleh CYP3A4 akan diubah menjadi APC yang mempunyai aktivitas 100
kali lebih besar. Irinotekan digunakan untuk pengobatan kanker kolorektal, dikombinasikan
dengan 5-fluorourasil dan asam folinat. Efek samping yang ditimbulkan antara lan mual,
muntah, demam, kelainan darah dan diare. Dosis I.V. infus: 180 mg/m2 selama 30-90 menit,
setiap 3 minggu

DAFTAR PUSTAKA
Avendano, C. and Menendaz, J.C. 2015. Medicinal Chemistrymof Anticancer Drugs, 2ndeds.,
Amsterdam: Elseiver Ltd.

Anda mungkin juga menyukai