Anda di halaman 1dari 3

Nama:Yahya Ayasy Abdurrahman

NIM:041711233238
MANAJEMEN/H
STRATEGI SUPPLY CHAIN
Rantai pasokan adalah istilah bagaimana organisasi (pemasok, produsen, distributor, dan
pelanggan) saling terkait. Manajemen rantai pasokan adalah pendekatan sistem total untuk
mengelola seluruh aliran informasi, bahan, dan layanan dari pemasok bahan baku melalui pabrik
dan gudang ke pelanggan akhir.

MENGUKUR PERFORMA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT


Rumus untuk menghitung Supply Chain Performance :
 Salah satu langkah yang paling umum digunakan dalam semua manajemen operasi
adalah perputaran persediaan (Inventory Turnover)

Cost of goods sold


Inventory turnover 
Average aggregate inventory value

 Dalam situasi ketika inventaris distribusi dominan, "Minggu Pasok" lebih disukai dan
mengukur inventaris berapa minggu dalam sistem pada waktu tertentu.

 Average aggregate inventory value 


Weeks of supply    52 weeks
 Cost of goods sold 

MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT


Salah satu faktor kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah dengan menciptakan
alur informasi yang bergerak secara mudah dan akurat antara jaringan atau mata rantai tersebut
dan pergerakan barang yang efektif dan efisien yang menghasilkan kepuasan maksimal. Secara
ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:
Sedangkan menurut James A. dan Mona J. Fitzsimmons (2006), bentuk fisik dari suatu barang
dalam supply chain dapat dilihat sebagai tahapan jaringan nilai tambah bahan pengolahan yang
masing-masing didefinisikan dengan pasokan input, transformasi material dan output
permintaan. Berikut diberikan bagan Supply chain untuk produk barang.

Supplier, manufacturing, distribution, retailing, dan recycling/remanufacturing yang terhubung


dengan tanda panah menggambarkan aliran material dengan saham persediaan antara tiap tahap.
Pengiriman informasi ke arah yang berlawanan ditampilkan sebagai garis putus-putus dan
termasuk kegiatan yang dilakukan oleh supplier, proses desain produk, dan layanan pelanggan.
Tahap pada manufacturing mewakili operasi tradisional yang dimana bahan baku tiba dari
pemasok eksternal; material berubah dalam beberapa cara untuk menambah nilai, menciptakan
persediaan barang jadi. Tahap pada bagian hilir lainnya seperti distribusi dan ritel juga
menambah suatu nilai terhadap material.

OUTSOURCING
Adalah memindahkan aktifitas perusahaan yang dimiliki dalam konsep tradisional kepada
supplier eksternal. Outsourcing merupakan tren yang kontinyu yang mengarah pada efisiensi
melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies
yang dimiliki. Dengan outsourcing tidak ada tangible product dan transfer. Perusahaan
kontraktor biasanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyempurnakan
aktifitasnya. Sumber daya ditransfer ke perusahaan pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan
peralatan. Pada saat sekarang, banyak perusahaan melakukan outsourcing berbagai keperluan
diantaranya: teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hokum dan juga produk-produk
perakitan. Sebaliknya banyak perusahaan yang bergerak dibidang Teknologi informasi maupun
Prosesing data menyediakan outsourcing bagi berbagai jenis perusahaan yang
memerlukannya. Perusahaan melakukan outsourcing juga untuk mengurangi biaya tertentu.
Berikut alasan – alasan perusahaan melakukan outsourcing :

1. Dorongan oleh organisasi (Organizationally – driven)


2. Peningkatan – dorongan (Improvement – driven)
3. Dorongan secara finansial (Financially – driven)
4. Dorongan oleh pendapatan (Revenue – driven)
5. Dorongan oleh biaya (Cost – driven)
6. Dorongan oleh karyawan (Employee – driven)

Mass Customization
Mass Customization adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk memberikan produk dan layanan yang sangat disesuaikan kepada pelanggan
yang berbeda. Kunci mass customization secara efektif untuk menunda tugas membedakan
produk untuk pelanggan tertentu sampai titik kemungkinan terbaru dalam jaringan rantai pasok.

Anda mungkin juga menyukai