Anda di halaman 1dari 6

[ TINJAUAN PUSTAKA ]

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Nyeri Leher pada Operator


Komputer

Airi Firdausia Kudsi


Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk bekerja dengan mengandalkan mesin seperti komputer. Nyeri leher
adalah gangguan muskuloskeletal kedua yang paling sering muncul setelah nyeri punggung bagian bawah. Nyeri leher
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor individu dan faktor ergonomi. Faktor individu meliputi jenis kelamin, ras,
sosial ekonomi, dan lain lain. Ergonomi adalah aturan atau hukum dalam bekerja agar dapat mengeluarkan modal sekecil-
kecilnya dengan hasil sebesar-besarnya. Faktor ergonomi meliputi banyak aspek dalam pekerjaan yaitu desain pekerjaan,
lama bekerja, postur bekerja, lingkungan kerja, dan beberapa hal lainnya. Nyeri leher yang timbul pada pekerja operator
komputer diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara faktor ergonomis dengan faktor nonergonomis. [J Agromed Unila
2015; 2(3):257-262]

Kata kunci: ergonomi, indeks massa tubuh, lama kerja, operator komputer, nyeri leher

Factors That Influence Neck Pain Incidence of Computer Operators


Abstract
Development in technology demands human to work by more depending on machines such as computers. Neck pain is the
second most common musculoskeletal disorder after low back pain. Neck pain is influenced by many factors, such as
individual factors and ergonomical factors. Individual factors includes sex, race, social economy status, and other factors.
Ergonomy is rules or laws at work intended to minimize spending and to maximize the results. Ergonomic factors include
many aspects in occupation such as work design, work duration, work posture, work environment, and a few more other
things. Neck pain that happens in computer operators is caused by the imbalance between ergonomic factors and
nonergonomic factors. [J Agromed Unila 2015; 2(3):257-262]

Keywords: body mass index, computer operator, ergonomy, neck pain, work duration

Korespondensi Airi Firdausia Kudsi | Taman Palem Permai III No B/4, Bandar Lampung | HP 082186924596
e-mail: airifirdausia@gmail.com

Pendahuluan oleh faktor-faktor seperti cedera, faktor


Nyeri leher adalah keluhan yang sangat pekerjaan, dan faktor nonpekerjaan.3 Nyeri
umum, tujuh puluh persen populasi pernah leher dapat menyebabkan berkurangnya
mengalami dalam hidupnya. Hal ini membuat penggunaan otot yang melibatkan gerakan
nyeri leher menjadi keluhan muskuloskeletal berulang pada batang tubuh bagian atas
yang paling sering muncul setelah low back karena berpotensi memicu timbulnya rasa sakit.
pain. Ketegangan servikal secara umum Hal ini juga menyebabkan kelelahan otot, yang
disebabkan oleh gangguan postur tubuh, berpengaruh pada postur individu, kecepatan
pekerjaan berat, atau cedera terutama cedera otot, keluaran tenaga otot, dan kemampuan
ekstensi-fleksi (whiplash).1 untuk menyelesaikan gerakan berulang.4
Nyeri leher didefinisikan sebagai nyeri Banyak penelitian yang telah dilakukan
yang muncul pada daerah yang dibatasi oleh yang menunjukkan bahwa nyeri leher adalah
garis nuchae pada bagian atas, dan pada masalah kesehatan masyarakat dan sumber
bagian bawah oleh garis imajiner transversal disabilitas yang sering terjadi pada masyarakat
melalui ujung processus spinosus thorakal 1, umum.5 Pada studi populasi, 20-60% wanita
dan dibagian samping oleh margo lateralis dan 15-40% pria dilaporkan pernah mengalami
leher.2 Penting untuk menentukan pengaruh gejala-gejala leher dan bahu dalam hidupnya.6
nyeri leher dalam perfoma individu dalam Nyeri leher sudah menjadi masalah yang
aktivitas sehari-hari. Nyeri leher diimplikasikan seringkali dipandang sebagai hal yang
Airi Firdausia Kudsi | Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Nyeri Leher pada Operator Komputer

sederhana namun ternyata dapat berkembang Nyeri leher merupakan hal yang sering
menjadi gangguan yang kompleks dan muncul pada praktik sehari-hari. Nyeri leher
melibatkan faktor fisik, psikologis, sosial, serta adalah nyeri yang dirasakan oleh pasien
faktor lainnya yang saling berinteraksi dan sebagai nyeri yang berada pada bagian aksial
menyebabkan disabilitas.5 Faktor fisik meliputi tulang belakang.10 Merskey dan Bogduk
karakteristik individu yang dimiliki oleh setiap mengategorikan nyeri leher dalam salah satu
orang yang meliputi faktor genetik, malformasi, dari jenis nyeri spinal. Nyeri spinal regio
kebiasaan berolahraga, dan indeks massa servikal adalah nyeri yang muncul dari seluruh
tubuh.3 area yang ada di daerah yang dibatasi oleh
Dengan adanya perkembangan ilmu garis nuchae superior dan oleh garis
teknologi, menyebabkan meningkatnya tranversal imajiner di bagian inferior melalui
tuntutan manusia untuk berhubungan dengan prosesus spinosus torakal pertama (T1) dan di
komputer, baik di perkantoran maupun bagian lateral oleh margo lateralis leher. Nyeri
sebagai bagian dari kehidupan pribadi servikal juga dibagi oleh garis imajiner pada
seseorang. Penggunaan komputer juga bidang trasversal menjadi upper cervical pain
memberikan efek terhadap kesehatan, salah dan lower cervical pain.2
satunya adalah gangguan muskuloskeletal Nyeri leher yang muncul dapat berupa
seperti nyeri leher (neck pain) Diperkirakan nyeri somatis dan nyeri neurogenik. Nyeri
sebanyak 1,6 miliar pengguna komputer di somatis dapat berupa nyeri yang superfisial
seluruh dunia tahun 2010, meningkat dari 670 atau profunda. Nyeri somatis superficial
juta pada tahun 2008. Menurut Kraker dan diaktivasi oleh nosiseptor pada struktur
Blatter nyeri pada leher dan ekstremitas atas superfisial disekitar leher, termasuk kulit, dan
adalah gangguan yang umum terjadi pada dengan jelas terlokalisasi, tajam, dan memiliki
pekerja komputer dengan prevalensi 25% batas yang jelas. Sebaliknya, nyeri somatis
untuk leher dan bahu serta 15% untuk daerah yang profunda bersifat memiliki lokalisasi
lengan di Eropa.7 Nyeri pada leher dalah nyeri yang tidak jelas dan merupakan nyeri yang
yang disebabkan oleh berbagai faktor. Salah tumpul, diaktivasi oleh nosiseptor pada
satunya faktor risiko nya adalah stress kerja. ligament, tendon, tulang, dan pembuluh
Selain itu terdapat faktor ergonomi tempat darah.11
kerja yang dibutuhkan oleh setiap pekerjaan Nyeri leher yang dialami dapat menjalar
untuk memastikan kesehatan dan keselamatan ke basis kranial atau ke bagian separuh atas
pekerja.8 regio periskapular. Nyeri dapat melibatkan otot
Terjadinya suatu penyakit atau trapezius posterior atau ke bagian posterior
munculnya keluhan tubuh saat bekerja adalah otot deltoid. Nyeri itu sendiri mungkin terbatas
bukti adanya ketidakseimbangan faktor-faktor pada fokus tertentu atau dapat melibatkan
tersebut.3 Adapun beberapa pekerjaan spesifik daerah yang lebih luas. Nyeri pada malam hari
yang pekerjanya rentan terhadap penyakit sering dirasakan karena leher menjadi area
akibat kerja, seperti pada pekerjaan yang yang menanggung beban. Semakin lama durasi
melibatkan komputer. Pemakaian komputer nyeri yang dirasakan semakin sulit juga bagi
tanpa memerhatikan tata letak ruang kerja dan pasien untuk menandai lokasi nyeri itu sendiri.
teknik bekerja yang baik dapat menjadi faktor Nyeri leher merupakan area yang signifikan
terjadinya kelelahan otot pada punggung, dalam terjadinya nyeri alih dari organ-organ
ekstremitas, bahu, dan leher.8 rongga dada seperti jantung atau aorta,
pemeriksa harus mengetahui masalah-masalah
Isi komorbid pasien.10
Definisi nyeri yang paling diterima secara Gejala-gejala nyeri leher antara lain
luas adalah definisi yang dikembangkan oleh terasa sakit di daerah leher dan kaku, nyeri
kelompok taksonomi International Association otot-otot leher yang terdapat di leher, sakit
for the Study of Pain, yaitu nyeri merupakan kepala dan migrain. Nyeri leher akan
pengalaman sensoris dan emosional yang tidak cenderung merasa seperti terbaka. Nyeri bisa
menyenangkan dan dihubungkan oleh menjalar ke bahu, lengan, dan tangan dengan
kerusakan jaringan yang akan terjadi atau keluhan terasa baal atau seperti ditusuk
sudah terjadi, atau pada keadaan-keadaan jarum.12
tertentu.9

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015 | 258


Airi Firdausia Kudsi | Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Nyeri Leher pada Operator Komputer

Penegakan diagnosis untuk nyeri leher sebagai terapi utama terhadap pasien dengan
dapat dilakukan dengan melakukan anamnesis, nyeri leher, dengan atau tanpa gejala
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radikular. Terapi konservatif meliputi
penunjang.10 modifikasi gaya hidup, penggunaan
Hal yang paling penting untuk medikamentosa, dan fisioterapi. Modifikasi
ditanyakan pada anamnesis adalah mengenai gaya hidup dan aktivitas perlu dilakukan untuk
keluhan utama, riwayat trauma dan riwayat menghindari aktivitas yang dapat
pekerjaan pasien.13 Perlu juga ditanyakan menghasilkan atau memperberat gejala yang
penilaian dan pengukuran rasa sakit yang dirasakan. Modifikasi ini meliputi melakukan
dirasakan oleh pasien. Penilaian meliputi lokasi olahraga, menghindari duduk di kursi dengan
nyeri, hubungan nyeri dengan aktifitas, leher fleksi pada waktu yang lama, dan juga
karakteristik nyeri, intensitas nyeri, keluhan saat mengemudi. Penilaian terhadap
lain yang dirasakan, pengobatan yang sudah ergonomi ruang kerja yang disertai computer
dilakukan, dan faktor-faktor yang juga membantu dalam mengurangi tekanan
memengaruhi keluhan nyeri yang dialami pada leher. Medikamentosa yang diberikan
pasien. Sedangkan pengukuran terhadap rasa kepada pasien adalah obat antiinflamasi yang
nyeri dilakukan dengan Numerical Rating dapat mengurangi peradangan pada lehr dan
Scales (NRS) yang meminta pasien untuk mengurangi nyeri yang dirasakan. Apabila
menilai intensitas nyeri pada dengan angka 0 nyeri terlalu berat, obat golongan lain seperti
hingga 10 atau dengan Visual Analogue Scale narkotika dan relaksan otot dapat digunakan
(VAS) yang merupakan skala linear untuk untuk mengurangi nyeri yang dirasakan dan
menilai intensitas nyeri dirasakan pasien yang mengurangi spasme otot dan memberikan
bersifat subyektif.14 pasien waktu yang cukup untuk beristirahat
Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi yang dengan lebih nyaman. Selain itu, dapat
dilakukan saat pasien diam dalam posisi dilakukan fisioterapi bila perlu. Modalitas
duduk dan saat pasien melakukan Range of terapi meliputi melakukan traksi,
Motion, serta palpasi pada regio leher. ultasonografi, atau diatermi. Kekuatan leher
Inspeksi dilakukan dengan memerhatikan juga dapat didapat kembali dengan
kesimetrisan pada regio leher dan adanya melakukan kegiatan ROM aktif dan olahraga
torticollis (kepala tertarik ke sisi yang sakit). isometrik.10
Palpasi dilakukan dengan meraba garis tengah Ergonomi berasa dari bahasa Yunani,
bagian dorsal, aspek lateral dari vertebra ergos yang artinya kerja dan nomos yang
servikal, fossa supraklavikular, perabaan artinya aturan atau hukum alam. Ergonomi
struktur anterior (termasuk kelenjar tiroid) berarti aturan kerja atau hukum kerja alami,
dengan mencari adanya pembesaran kelenjar yaitu aturan dalam bekerja agar
limfe, tenderness, maupun massa abnormal. mengeluarkan tenaga sekecil-kecilnya untuk
Kemudian pemeriksaan ROM leher meliputi mendapatkan hasil sebesar-besarnya. Pada
fleksi, fleksi lateral, ekstensi, rotasi. Fleksi hakikatnya ergonomi adalah ilmu mengenai
dilakukan hingga dagu pasien menyentuh kerja, yaitu bagaimana pekerjaan dilakukan
sendi sternoklavikular kemudian diukur dan bagaimana bekerja lebih baik sehingga
dengan goniometri dengan nilai normal 80°. ergonomi berguna dalam desain pelayanan
Fleksi lateral dilakukan hingga telinga pasien atau proses. Ergonomi berguna untuk
menyentuh bahu pada sisi yang sama membantu menentukan bagaimana
kemudian diukur dengan goniometri dengan digunakan, bagaimana memenuhi kebutuhan,
nilai normal 45°. Ekstensi dilakukan hingga dan membuat nyaman serta efisien agar
hidung dan dahi sejajar secara horizontal sesuai dengan karakteristik manusia (to fit the
kemudian diukur dengan goniometri dengan job to the man).15 Adapun tujuan dari
nilai normal 50°. Rotasi dilakukan dengan ergonomi adalah untuk memberikan
meminta pasien menengok ke sisi bahu produktivitas yang maksimum dengan biaya
kemudian diukur dengan goniometri dengan minimal.16
nilai normal 80°.13 Banyak hal yang penting untuk
Penanganan untuk nyeri leher sangat diperhatikan dalam penggunaan komputer,
bergantung dengan penyebab nyeri leher itu terutama yang menggunakannya dalam waktu
sendiri. Terapi konservatif dapat dilakukan yang lama. Hal-hal tersebut adalah tata letak

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015 | 259


Airi Firdausia Kudsi | Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Nyeri Leher pada Operator Komputer

tempat kerja, pencahayaan ruang kerja, mengoperasikan computer, postur yang tidak
desain tugas, jenis komputer (portable atau benar, gerakan repetisi).19
tidak) dan berbagai hal lainnya. Tata letak Beberapa masalah kesehatan yang dapat
tempat kerja (workstation) meliputi posisi muncul akibat bekerja dengan komputer yaitu
keyboard, posisi layar, cara duduk, meja, dan ketidaknyamanan, nyeri, atau cedera fisik,
lain-lain.8 ketidaknyamanan visual, stres, dan kelelahan.20
Banyak faktor dari individu yang Bekerja dengan komputer dapat
memengaruhi keselamatan dan kesehatan menyebabkan munculnya gejala-gejala fisik
kerja, yaitu antropometri, kerja otot, postur yang memengaruhi otot, jaringan ikat, tendon,
kerja, dan intensitas kerja. Antropometri ligamen, sendi, rangka, suplai darah,
merupakan salah satu hal yang berpengaruh persarafan, dan kulit.13 Gangguan yang dialami
dalam sistem ergonomi pada tubuh. Pada biasanya dihubungkan dengan kondisi yang
bidang kesehatan okupasi, dimensi tubuh memiliki istilah diagnosis sendiri maupun yang
manusia berhubungan dengan dimensi kerja. hanya memiliki istilah umum seperi gradual
Antropometri mengandung komponen process injury, occupational overuse syndrome,
genetik dan lingkungan dan dapat digunakan dan lain lain.21 Gejala yang dialami meliputi
untuk mendefinisikan variabilitas populasi dan nyeri, kelelahan, kaku otot, sensasi terbakar,
individu.17 kelemahan, mati rasa, dan kesemutan.9
Kerja otot dalam aktivitas kerja secara Pengguna komputer juga mengalami
umum dapat dibagi menjadi empat kelompok gangguan penglihatan dengan gejala-gejala
yaitu kerja otot dinamik berat, material seperi mata perih, mata merah, mata berair,
handling, kerja statis, dan kerja repetisi. Pada mata kering, mata terasa berat, mata kabur,
kerja statis, kontraksi otot tidak menghasilkan dan sakit kepala.20
banyak pergerakan yang terlihat. Kerja otot Stresor adalah keadaan atau kejadian
yang statis meningkatkan tekanan pada otot, yang dapat menyebabkan persepsi bahwa
yang dapat mengoklusi sirkulasi secara parsial kebutuhan fisik maupun psikologis akan
maupun total sehingga ada gangguan nutrisi melebihi dari yang seharusnya. Stressor kerja
dan oksigen. Otot lebih mudah lelah saat yang tidak dapat dihindari (inavoidable)
bekerja statis dibandingkan saat bekerja misalnya pada orang yang memulai pekerjaan
secara dinamis.18 baru, mempelajari skill baru, fluktuasi aliran
Pelaksanaan aktivitas yang berat dan kerja, dan lain-lain. Sedangkan stressor yang
penggunaan kerja otot yang tidak terkontrol dapat dihindari (avoidable) adalah bekerja
dapat menimbulkan gangguan pada otot terlalu lama setiap minggunya, bekerja dalam
rangka, yang dikenal dengan gangguan otot situasi yang tidak mendukung, kurangnya
rangka (musculoskeletal disorder / MSD), yaitu: apresiasi terhadap pekerjaan.13
a. Kelelahan dan keletihan terus-menerus Kelelahan atau fatigue adalah
yang disebabkan oleh kegiatan yang ketidakmampuan sementara atau penurunan
dilakukan dengan frekuensi atau sementara dalam kemamuan untuk merespon
periode waktu yang lama dari upaya terhadap suatu situasi dikarenakan kelebihan
otot, pengulangan aktivitas atau upaya aktivitas (overactivity) sebelumnya.
yang terus-menerus dari bagian tubuh Overactivity dapat berupa fisik, mental,
yang sama pada posisi tubuh yang statis maupun emosional. Kelelahan fisik yang
b. Kerusakan tiba-tiba yang disebabkan dialami pada penggunaan computer biasanya
oleh aktivitas yang sangat kuat dan baru dirasakan setelah adanya nyeri, yang
berat atau pergerakan yang tidak biasanya bersifat self-limiting dan dapat
terduga.15 dicegah dengan melakukan istirahat atau jeda
Pada pengguna komputer, terjadinya kerja, peregangan otot, dan variasi kerja.20
nyeri pada muskuloskeletal dipengaruhi oleh Lama kerja atau penentuan waktu kerja
faktor-faktor yang meliputi demografi (jenis dapat diartikan sebagai teknik pengukuran
kelamin, umur), karakteristik pribadi (tinggi kerja untuk mencatat jangka waktu dan
badan, merokok) dan juga aspek psikososial, perbandingkan kerja mengenai suatu unsur
organisasi dan fisik dari pekerjaan (durasi kerja pekerjaan tertentu yang dilaksanakan dalam
penggunaan computer, kemampuan keadaan tertentu pula serta untuk menganalisa
keterangan itu hingga ditemukan waktu yang

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015 | 260


Airi Firdausia Kudsi | Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Nyeri Leher pada Operator Komputer

diperlukan untuk pelasanaan pekerjaan itu Simpulan


pada tingkat prestasi tertentu.21 Lama kerja Nyeri leher dapat timbul akibat
merupakan salah satu dari beberapa aspek ketidakseimbangan faktor individu dan faktor
yang mempengaruhi kelelahan. Kelelahan yang ergonomis. Operator komputer yang bekerja
dirasakan dapat disebabkan oleh terlalu lama dengan postur kerja yang statis dalam waktu
nya kerja otot dalam intensitas tertentu, terlalu yang lama dapat meningkatkan risiko
lama kerja dalam postur statis tanpa adanya terjadinya nyeri leher.
variasi gerak, maupun akibat kelelahan
emosional untuk menyelesaikan pekerjaan Daftar Pustaka
yang dihadapi.20 1. Cooper G. Essential physical medicine and
Lama kerja dikelompokkan sebagai rehabilitation. Totowa: Humana Press;
durasi singkat (kurang dari 1 jam perhari), 2006.
durasi sedang (1-2 jam perhari) , dan durasi 2. Merskey H, Bogduk N. Classification of
lama (lebih dari 2 jam perhari).21 chronic pain. Edisi ke-2. J Australian
Invariabilitas pekerjaan pada durasi Dental. Seattle: IASP Press; 1994.
tertentu memengaruhi aspek mental dan aspek 3. Hagberg M. Occupational ergonomics:
fisik dalam bekerja menggunakan komputer. work related musculoskeletal disorders of
Beberapa pengguna komputer menganggap the upper limb and back. London: Taylor
bekerja dengan variasi dapat mengurangi and Francis; 2003.
produktivitas karena memecahkan ritme fisik 4. Constand MK, Macdermid JC. Effects of
dalam mengerjakan sesuatu. Pekerjaan yang neck pain on reaching overhead and
memiliki derajat invariabilitas yang tinggi reading: a case-control study of long and
meliputi pekerjaan dengan banyak gerakan short neck flexion. BMC Sports Sci Med
repetisi, pekerjaan yang melibatkan demand Rehabil. 2013;5(1):21.
mental yang tinggi (pekerjaan yang monoton, 5. Côté P, Cassidy JD, Carroll L. The
tidak menstimulasi, tidak berarti), dan epidemiology of neck pain: what we have
pekerjaan yang melibatkan bertahan dalam learned from our population-based
postur yang sama pada periode yang lama, dan studies. J Can Chiropr Assoc. 2003;
pekerjaan yang hanya menggunakan salah satu 47(4):284–90.
tangan, misalnya menggerakkan mouse, 6. Siivola SM, Levoska S, Tervonen O, Ilkko E,
menulis, menjawab telepon, minum.20 Vanharanta H, Keinänen-Kiukaanniemi S,
et al. MRI changes of cervical spine in
Ringkasan asymptomatic and symptomatic young
Nyeri leher atau nyeri spinal regio adults. J Eur Spine. 2002; 11(4):358–63.
servikal adalah nyeri yang muncul pada daerah 7. Eijckelhof BHW, Huysmans M A, Bruno
yang dibatasi oleh garis nuchae pada bagian Garza JL, Blatter BM, Van Dieën JH,
atas, dan pada bagian bawah oleh garis Dennerlein JT, et al., The effects of
imajiner transversal melalui ujung processus workplace stressors on muscle activity in
spinosus thorakal 1, dan dibagian samping oleh the neck-shoulder and forearm muscles
margo lateralis leher. Nyeri leher seringkali during computer work: A systematic
dipandang sebagai hal yang sederhana namun review and meta-analysis. Eur J Appl
ternyata dapat berkembang menjadi gangguan Physiol. 2013; 113(12):2897–912.
yang kompleks dan melibatkan faktor fisik, 8. Ontario Ministry of Labour. Computer
psikologis, sosial, serta faktor lainnya yang Ergonomics. Computer. Ontario; OML;
saling berinteraksi dan menyebabkan 2004.
disabilitas. 9. Gebhart G. Scientific issues of pain and
Pada pengguna komputer, nyeri leher distress. Definition of pain and distress
dapat timbul akibat kelelahan otot. Kelelahan and reporting requirements for laboratory
otot dapat muncul akibat kelebihan aktivitas animals: proceedings of the workshop
yang ditanggung oleh otot dalam waktu yang held. Iowa: National Academy of Sciences;
lama. Pengguna komputer yang bekerja tanpa 2000.
variasi postur kerja yang cukup pada waktu 10. Farmer JC, Bomback DA, Sculco TP.
yang lama dapat meningkatkan risiko Hospital for special surgery manual of
terjadinya nyeri leher akibat kelelahan otot. rheumatology and outpatient orthopedic

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015 | 261


Airi Firdausia Kudsi | Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Nyeri Leher pada Operator Komputer

disorders: diagnosis and therapy. Edisi ke- 17. Masali M. Anthropometrics.


5. New York: Lippincott Williams and Encyclopaedia of occupational health and
Wilkins; 2006. safety. Edisi ke-4. Geneva: International
11. Teichtahl AJ, McColl G. An approach to Labour Office; 1998.
neck pain for the family physician. Aust 18. Smolander J, Louhevaara V. Muscular
Fam Physician. 2013; 42(11):774–8. work. Edisi ke-4. Geneva: International
12. Samara D. Nyeri muskuloskeletal pada Labour Office; 1998.
leher pekerja dengan posisi pekerjaan 19. Eltayeb S, Staal JB, Hassan A, De Bie R A.
yang statis. Universa Med. 2007; Work related risk factors for neck,
26(3):137–42. shoulder and arms complaints: a cohort
13. McRae R. Clinical orthopaedic study among Dutch computer office
examination. Edisi ke-5. London: Churchill workers. J Occup Rehabil. 2009;
Livingstone; 2007. 19(4):315–22.
14. Macintyre P, Scott D, Schug S. Acute pain 20. Department of Labour. Guidelines for
management: scientific evidence. Edisi ke- using computers: preventing and
3. Melbourne: Australian and New managing discomfort, pain and injury. USA:
Zealand College of Anaesthetists; 2010. Departement of Labour; 2010.
15. Soedirman PS. Kesehatan kerja: perspektif 21. Katana T. Faktor-faktor yang
hiperkes dan keselamatan kerja. Jakarta: mempengaruhi keluhan low back pain
Erlangga; 2014. pada kegiatan mengemudi tim ekspedisi
16. Health and Safety Authority. Ergonomics PT Enseval Putera Metragading Jakarta
in the workplace. USA: HSA; 2015. tahun 2010 [skripsi]. Jakarta: UIN; 2010.

J Agromed Unila | Volume 2 | Nomor 3 | Agustus 2015 | 262

Anda mungkin juga menyukai