Anda di halaman 1dari 26

HIPOSPADIA

Laras Zoesfa Rahmalia, S.Ked


G1A218054
Pembimbing : dr. Ardiansyah Periadi S, Sp.U
Pendahuluan
• Hipospadia merupakan kelainan kongenital yang paling
sering ditemukan pada anak laki-laki.

• Hipospadia dapat didefinisikan sebagai adanya muara urethra


yang terletak di ventral atau proximal dari lokasi yang
seharusnya

• Angka kejadian hipospadia adalah 3,2 dari 1000 kelahiran


hidup. Angka kejadian hipospadia menunjukkan peningkatan
dari tahun ke tahun
Perkembangan organ genitalia masculina
eksterna

• Genitalia eksterna berkembang dari bagian kaudal sinus urogenitalis.


Sinus urogenitalis berkembang dari cloaca hindgut dan menjadi vesica
urinaria dan bagian-bagian uretra.

• Bagian pertama perkembangan genitalia eksternal adalah identik pada


kedua jenis kelamin (gonad indeferen). Dinding anterior sinus urogenitalis
melekuk ke dalam untuk membentuk uretral groove yang dibatasi pada
kedua sisi oleh uretral folds.

• Labioscrotal fold terletak di lateralnya dan di anterior uretral groove


terletak tuberkel genitalia. Selanjutnya pada laki-laki tuberkel genitalia
berkembang menjadi penis (corpora cavernosa) akibat pengaruh
testosteron hormon seks laki-laki yang dihasilkan oleh testis.
Lanjutan
• Lipat genital bersatu di atas uretral groove membentuk corpus
spongiosum dan glans penis. Dengan cara ini secara simultan
akan terbentuk pars spongiosa uretra.
• Pars prostatica dan pars membranasea uretra di sebelah
proksimal berasal dari sinus urogenitalis.
• Labioscrotal folds membesar dan bersatu membentuk scrotum.
• Jika terjadi fusi uretral folds yang tidak lengkap, muara uretra
tidak terletak pada ujung glans penis tetapi jauh ke proksimal.
Pada hipospadia uretra keluar pada sisi inferior penis diantara
scrotum dan glans
Anatomi Uretra
Definisi Hipospadia

• Hipospadia, berasal dari istilah yunani, hipo (dibawah) dan spadon


(celah).
• Hipospadia merupakan anomali kongenital pada genitalia eksterna laki-
laki yang sering terjadi.
• Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa muara uretra yang terletak
di sebelah ventral penis dan sebelah proksimal ujung penis.
• Sebagian besar anak dengan kelainan hipospadia memiliki bentuk batang
penis yang melengkung.
• Biasanya di sekitar lubang kencing yang abnormal tersebut terbentuk
jaringan ikat (fibrosis) yang bersifat menarik dan mengerutkan kulit
sekitarnya.
Epidemiologi
• Angka kejadian hipospadia adalah 3,2 dari 1000 kelahiran
hidup. Prevalensi hipospadia di dunia sangat luas secara
geografis dan bervariasi. Insidensi kelainan ini berkisar 1:250
kelahiran bayi atau 1:300 kelahiran bayi
Etiologi
• Etiologi hipospadia masih menyisakan suatu tanda tanya besar. Walaupun
telah dilakukan usaha yang ekstensif, hanya kurang dari 5% dari
keseluruhan penderita hipospadia dapat disebabkan karena abnormalitas
metabolisme androgen (defisiensi enzim 5 α-reduktase tipe-II), defek pada
resptor androgen atau defek genetik.

• Saat ini banyak sekali penelitian yang menyatakan bahwa insidensi dari
kejadian hipospadia berhubugan erat antara kelainan genetik dengan
paparan lingkungan.
Klasifikasi
•Hipospadia anterior
dapat berupa granular (meatus terletak pada
permukaaan ventral dari glans penis), Koronal (meatus
terletak pada galur balanopenile) atau distal (pada
sepertiga distal dari batang penile)

•Hipospadia pertengahan/medial
terdapat sepanjang sepertiga batang penile.

•Hipospadia posterior
merupakan lanjutan ke arah sepertiga proksimal dari
shaft penile ke perineum dan dapat berupa posterior
penile (terletak pada basis dari batang penis),
penoscrotal (terletak pada basis dari batang di depan
scrotum), skrotal (terletak di scrotum atau diantara
pembesaran genital).
Manifestasi Klinis
• Secara umum jarang ditemukan adanya gangguan fungsi
• Biasanya kulit luar dibagian ventral lebih tipis atau bahkan tidak ada,
dimana kulit luar di bagian dorsal menebal
• Terdapatnya Chorda adalah adanya pembengkokan menuju arah ventral
dari penis. disebabkan oleh karena adanya atrofi dari corpus spongiosum,
fibrosis dari tunica albuginea dan fasia di atas tunica, pengencangan kulit
ventral dan fasia Buck, perlengketan Antara kulit penis ke struktur
disekitarnya, atau perlengketan Antara urethral plate ke corpus cavernosa.
• Keluhan yang mungkin ditimbulkan adalah adanya pancaran urin yang
lemah ketika berkemih, nyeri ketika ereksi, dan gangguan dalam
berhubungan seksual.
Penegakkan Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan


Biasanya didapatkan penunjang
•kulit prepusium sisi ventral yang
dari anak yang sudah tipis atau bahkan tidak ada.
lebih dewasa yang Pemeriksaan yang dapat
•posisi meatus yang lebih dilakukan adalah dengan
mengeluhkan sulitnya proksimal
urine keluar melakukan kariotyping untuk
•Bila meatus di scrotum atau memastikan genetik seks.
memancar, atau urine perineum skrotum menjadi bifid,
menetes lewat bawah. Indikasi lainnya apabila
celah terdiri dari kulit tidak hipospadia ditemukan
Pada hipospadia berambut.
penoscrotal atau bersamaan dengan wajah
•Glans mendatar dengan lekukan dismorfik dan atau
perianal pasien harus dangkal pada sisi ventral
jongkok untuk malaformasi skrotum.
•Tidak ditemukannya prepusium di Uretroskopi dan sistoskopi
berkemih. sisi ventral digantikan dengan juga dapat dilakukan untuk
jaringan parut yang menyebabkan memastikan bahwa kelamin
kontraktur ventral penis, berbentuk berkembang dengan baik
kipas yang disebut chordae.
.
Penatalaksanaan

Satu-satunya penatalaksanaan hipospadia adalah pembedahan


untuk memperbaiki defek anatomisnya.
Penatalaksanaan
Terdapat 5 (lima) fase dasar
untuk tercapainya hasil terapi
Tujuan dari tatalaksana hipospadia hipospadia yang memuaskan :
adalah: - orthoplaty (meluruskan penis)
- urethroplasty
•membuat penis tegak lurus kembali - meatoplasty dan glanuloplasty
sehingga dapat digunakan untuk - scrotoplasty
berhubungan seksual, - penutupan kulit
•reposisi muara urethra ke ujung penis Kelima elemen teknik
agar pembedahan ini dapat
memungkinkan pasien berkemih sambil diaplikasikan secara bertahap
berdiri atau di kombinasikan untuk
•membuat neourethra yang adekuat dan mendapatkan hasil yang
lurus memuaskan. Waktu yang
•merekonstruksi penis menjadi terlihat optimum untuk pembedahan
normal hipospadia adalah saat umur 6
•menurunkan resiko terjadinya bulan pada bayi yang sehat.
komplikasi seminimal mungkin.
Teknik Hipospadia Anterior
MAGPI (Meatal Advancement Glansplasty

Prosedur meatoplasty dan glansplasty dikembangkan


untuk memperbaiki meatus yang mengalihkan aliran
urine ke bawah oleh karena jembatan pada distal dan
penonjolan lekuk glans. Dengan teknik ini,
jembatannya dipisahkan dan meatus diteruskan
sampai ke lekukan glans, dibawa sampai ke jaringan
glans mengelilingi ventrum setelah mengangkat tepi
meatus bagian ventral.
Prosedur Mathieu atau Perimeatal-Based Flap
Procedure
Prosedur GAP (Glans Approximation
Procedure) Prosedur Snodgrass (Tubularized Incised
Plate Urethroplasty)
Hipospadia Posterior
Onlay Island Flap
Preservasi Lempeng Uretra
Reparasi dengan Teknik Bracka Buccal 2-
Rekonstruksi Modifikasi Byars dua-
Stage
tahap
Lateral-Based Flap Single Stage

Teknik ini telah dikerjakan oleh hadidi pada 107 kasus di jerman,
dan hasilnya memuaskan secara fungsi dan kosmetik. Teknik ini
juga diperuntukkan bagi pasien-pasien dengan hipospadia
proksimal, dengan angka kesuksesannya 91% dan relatif memiliki
komplikasi yang lebih sedikit.
Komplikasi

• Pembentukan fistula uretrokutan pascarepair hipospadia,


merupakan komplikasi yang sering ditemukan.
• Komplikasi kedua yang paling sering adalah terbentuk stenosis.
• Komplikasi berikutnya adalah kordae yang meneteap atau
berulang, yang akan mengganggu kualitas dalam hubungan
seksual dan membutuhkan evaluasi yang ketat terhadap anak-
anak yang menjalani operasi pada hipospadia tipe posterior
sampai dewasanya.
Kesimpulan
• Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan kongenital dimana meatus eretra eksterna terletak di
permukaan ventral penis dan lebih proksimal dari tempatnya yang normal (ujung glans penis).

• Hipospadia diklasifikasikan berdasarkan lokasi meatus uretra. Hipospadia anterior dapat berupa
granular (meatus terletak pada permukaaan ventral dari glans penis), Koronal (meatus terletak
pada galur balanopenile) atau distal (pada sepertiga distal dari batang penile) , Hipospadia
pertengahan/medial terdapat sepanjang sepertiga batang penile, Hipospadia posterior merupakan
lanjutan ke arah sepertiga proksimal dari shaft penile ke perineum dan dapat berupa posterior
penile (terletak pada basis dari batang penis), penoscrotal (terletak pada basis dari batang di depan
scrotum), skrotal (terletak di scrotum atau diantara pembesaran genital).

• Etiologi hipospadia sangat bervariasi dan multifaktorial, namun belum ditemukan penyebab pasti
dari kelainan ini

• Penatalaksanaan hipospadia adalah dengan pembedahan yang bertujuan untuk membuat penis
tegak lurus kembali sehingga dapat digunakan untuk berhubungan seksual, reposisi muara urethra
ke ujung penis agar memungkinkan pasien berkemih sambil berdiri membuat neourethra yang
adekuat dan lurus merekonstruksi penis menjadi terlihat normal,
DAFTAR PUSTAKA
• Basuki B. Purnomo. 2011. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta: CV. Sagung Seto
• Daniel Mahendra & Akhada Maulana. HIPOSPADIA: BAGAIMANA
KARAKTERISTIKNYA DI INDONESIA. Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Duta Wacana. Bagian Urologi Universitas Mataram.
• Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi
Umum dan Muskuloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta :
EGC.
• Leecarlo M. Lumban Gaol, dkk. Ilmu Bedah Anak. Kasus Harian UGD,
Bangsal, dan Kamar Operasi. EGC
• Arif, M. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Penerbitan
Media Aesculapius FKUI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai