Anda di halaman 1dari 79

BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HANG TUAHTANJUNGPINANG

TA. 2018-2019
Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 1
LEMBAR IDENTITAS PEMILIK BUKU

FOTO 3X4

NAMA : …………………..……….................

NIM : …………………………...................

KELOMPOK : ..………………………….................

No. HP : ..………………………….................

Jika menemukan buku ini mohon dapat


dikembalikan kepada pemiliknya

Terimakasih

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 2
KATA SAMBUTAN KETUA STIKES HANG TUAH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kita sampaikan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME karena atas
izin-Nya STIKES Hang Tuah Tanjungpinang dapat menyelenggarakan
Program Profesi Ners.

STIKES Hang Tuah Tanjungpinang sebagai institusi pendidikan tinggi


penyelenggara program pendidikan keperawatan, mempunyai tanggungjawab
untuk menyelenggarakan pendidikan keperawatan program akademik dan
profesi sebagai satu kesatuan dan dilaksanakan secara berkesinambungan.

Tujuan penyusunan buku ini adalah memberikan panduan kepada


mahasiswa dan dosen pembimbing sehingga mampu mengikuti Program
Profesi Ners dengan baik. Harapan kami lulusan Ners STIKES Hangtuah
Tanjung pinang adalah Ners yang kompeten dalam memberikan asuhan
keperawatan dan mampu menjawab tantangan terhadap tuntutan pelayanan
keperawatan yang profesional di era global.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ketua,

Dr. Heri Priatna, SStFT, SKM, S.Sos, MM, Sp. FOM


Kolonel(Purn)

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 3
KATA SAMBUTAN KETUA PRODI PROFESI NERS

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya Program Profesi


Ners dapat menyusun Buku Pedoman Pendidikan Program studi Profesi Ners
STIKES Hang Tuah Tanjungpinang TA. 2018/2019.
Mahasiswa pada tahap profesi Ners diberi pengalaman belajar yang
dapat mengembangkan keterampilan teknikal dan pemecahan masalah,
keterampilan intelektual, dan keterampilan interpersonalnya. Lulusannya adalah
perawat professional (Ners, disingkat Ns.) yang mampu memberikan
pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan, serta menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan etika
keperawatan.
Buku pedoman ini disamping sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar juga memuat berbagai informasi yang berkaitan
dengan kegiatan akademik dan panduan praktik.
Program Profesi Ners yang menghasilkan tenaga perawat profesional,
berupaya untuk selalu menyempurnakan buku pedoman ini setiap tahun agar
informasi yang disajikan sesuai dengan perkembangan pendidikan dan ilmu
keperawatan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa STIKES Hang
Tuah Tanjungpinang dan segenap sivitas akademika.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ka.Prodi Profesi Ners

Ns Yusnaini Siagian, M.Kep


NIK 11037

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 4
DAFTAR ISI
Lembar Judul ...................................................................................................i
Sambutan Ketua STIKES Hang Tuah Tanjungpinang.....................................iii
Sambutan Kepala Prodi Ners ..........................................................................iv
Daftar Isi .........................................................................................................v
Daftar Lampiran............................................................................................... vi

BAB I Konsep Pendidikan Program Profesi Ners


1.1 Pendahuluan ............................................................................................1
1.2 Pendidikan Keperawatan sebagai Pendidikan Profesional....................... 2
1.3 Dasar Penyelenggaraan............................................................................4

BAB II Kurikulum Pendidikan Program Profesi Ners


2.1 Ruang Lingkup Pendidikan Program Profesi Ners.................................. 5
2.2 Profil Lulusan Program Studi Ners.......................................................... 6
2.3 Kualifikasi Hasil Pendidikan Profesi Ners (learning outcomes) ............... 7
2.4 Kompetensi Utama dan Kompetensi Pendukung.................................... 8
2.5 Bahan Kajian...........................................................................................14
2.6 Penetapan Mata Kuliah Tahap Pendidikan Profesi Ners........................20
2.7 Distribusi Mata Kuliah..............................................................................24
2.8 Sistem Pembelajaran...............................................................................25

BAN III Deskripsi dan Tujuan Mata Kuliah


3.1 Keperawatan Medikal Bedah................................................................... 36
3.2 KeperawatanAnak................................................................................... 39
3.3 Keperawatan Gawat Darurat....................................................................40
3.4 Keperawatan Jiwa....................................................................................42
3.5 Manajemen Keperawatan.........................................................................44
3.6 Keperawatan Gerontik..............................................................................46
3.7 Keperawatan Keluarga.............................................................................48

BAB IV Pelaksanaan Program Profesi Ners


4.1 Kalender Akademik ..................................................................................50
4.2 Proses Pembelajaran................................................................................51
4.3 Metode Pengajaran Klinik ........................................................................52
4.4 Evaluasi Praktik Profesi ...........................................................................54
4.5 Tempat Praktik......................................................................................... 55
E. Pembimbing Institusi dan Preceptorship Klinik.......................................... 57

BAB V Tata Tertib


5.1 Tata Tertib Mahasiswa ...........................................................................60
5.2 Tata Tertib Mahasiswa (Program Remedial)........................................... 66

Lampiran

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Laporan Pendahuluan

Lampiran 2 Format Laporan Kasus (proses keperawatan)

Lampiran 3 Format Penilaian Ujian Klinik Keperawatan

Lampiran 4 Format Penilaian Seminar

Lampiran 5 Format Penilaian Laporan Pendahuluan

Lampiran 6 Format Penilaian Keterampilan Tindakan Keperawatan

Lampiran 7 Panduan Mahasiswa (Feedback) Kepada Preceptor Klinik

Lampiran 8 Daftar Kelompok Mahasiswa Program Profesi Ners

BAB I
Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 6
KONSEP PENDIDIKAN PROFESI NERS

1.1 PENDAHULUAN

Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik


mampu melaksanakan fungsi dan perannya sebagai ners. Hal ini sesuai dengan
keputusan Mendiknas RI No. 232/U/2000 pasal 2 ayat 2 bahwa program
pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan,
mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi dan atau kesenian serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional.

Program pendidikan profesi ners merupakan tahap lanjutan setelah peserta didik
menyelesaikan tahap akademik pada pendidikan sarjana keperawatan.
Pendidikan tahap profesi keperawatan merupakan proses adaptasi profesi untuk
dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan
asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan. Beban
studi minimal 36 SKS yang ditempuh dalam 2 (dua) semester. Lulusan program
profesi adalah perawat profesional (Ners, disingkat Ns.).

Pengalaman belajar pada tahap profesi lebih ditekankan pada pengembangan


keterampilan teknikal dan pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan
keterampilan interpersonal. Proses pembelajaran menunjukkan adanya
kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar
di klinik dan komunitas yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan
kemampuan profesional. Kegiatan pembelajaran klinik dan komunitas memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mampu menerapkan asuhan
keperawatan secara profesional.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 7
Praktik keperawatan profesional ditumbuhkan dan dibina melalui pemberian
pengalaman dalam pengambilan keputusan klinik, yang merupakan penerapan
secara terintegrasi kemampuan penalaran saintifik dan penalaran etik (Husin,
1992). Menurut Schweek and Gebbie (1996) Praktik klinik merupakan “the heart
of the total curriculum plan”. Hal ini berarti unsur yang paling utama dalam
pendidikan keperawatan adalah bagaimana proses pembelajaran dikelola di
tempat praktik baik di klinik maupun komunitas. Sehingga perlu disiapkan
panduan pembelajaran klinik bagi peserta didik, pembimbing klinik dan preseptor
sehingga dapat diwujudkan asuhan keperawatan yang menitikberatkan pada
kualitas melalui terciptanya suatu lingkungan belajar yang sarat dengan model
peran (role model).

1.2 PENDIDIKAN KEPERAWATAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROFESIONAL

Keperawatan sebagai suatu profesi telah disepakati oleh semua stakeholders


keperawatan pada Lokakarya Nasional Tahun 1983. Keperawatan didefinisikan
sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
pelayanan biopsikososiokultural-spiritual yang komprehensif ditujukan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat, baik dalam kondisi sakit maupun sehat dan
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Berdasarkan kesepakatan
tersebut sifat pendidikan keperawatan menekankan pada pemahaman tentang
keprofesian. Keperawatan sebagai profesi sudah memenuhi karakteristik esensial
profesi menurut Shortiridge (1985) antara lain:
1. Pelayanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang kokoh;
menggunakan berbagai konsep, teori dan prinsip sebagai landasan dalam
pemberian asuhan keperawatan yang didapat melalui pengalaman belajar
dan praktik;

2. Berorientasi pada komitmen untuk memberikan pelayanan profesional dalam


memenuhi kebutuhan dasar pasien;

3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik yang merupakan pedoman moral
dalam pelaksanaan standardan tanggung jawab profesi;

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 8
4. Memiliki otonomi dalam mengatur dan mengontrol praktik dan pendidikan
profesi;

Untuk menghasilkan perawat yang memenuhi karakteristik esensial profesi


sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka proses pendidikan profesi perawat
(Ners) dirancang dengan mempertimbangkan 5 (lima) aspek berikut:
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
Peserta didik dan pembimbing klinik harus memahami dan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan yang diperlukan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang mengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi keperawatan.Peserta didik harus menguasai „body of
knowledge’ dan berbagai metode serta teknik keperawatan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan.
2. Kemampuan menyelesaikan masalah secara ilmiah.
Pemecahan masalah secara keilmuan dapat ditumbuhkan secara langsung
berhubungan dengan pasien dan dalam membantu memenuhi kebutuhan
pasien melalui tahap proses keperawatan.
3. Sikap dan tingkah laku profesional
Sikap dan tingkah laku profesional dituntut dari seorang perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dan kehidupan profesi. Penumbuhan
dan pembinaan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak profesional
merupakan proses panjang dan berkelanjutan yang dapat terlaksana melalui
suatu lingkungan yang sarat dengan model peran (role model).
4. Belajar aktif dan mandiri
Belajar aktif dan mandiri pada pengalaman praktik klinik dapatdicapai dengan
antara lain membuat laporan pendahuluan, presentasi kasus dan lain-lain.

5. Pendidikan berbasis masyarakat


Pendidikan atau pengalaman belajar yang dikembangkan di masyarakat
(community-based learning) memungkinkan untuk menumbuhkan dan
membina sikap dan keterampilan mahasiswa.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 9
Berdasarkan kelima aspek tersebut diharapkan lulusan Program Pendidikan
Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang memiliki
sikap, pengetahuan,dan keterampilan profesional sehingga dapat melaksanakan
peran dan fungsinya sebagai perawat profesional baik sebagai pemberi
asuhan(care provider), manajer asuhan klien (manager), pemimpin komunitas
(community leader), peneliti (researcher), dan pendidik kesehatan (health
educator).

1.3 DASAR PENYELENGGARAAN PROGRAM

Dasar penyelenggaraan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah


Tanjungpinang TA. 2018 - 2019 adalah sebagai berikut :
a. SK. Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar
b. SK. Mendiknas No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi
c. Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 20 (3) Bahwa
perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi,
dan/vokasi.
d. Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan dan PP No. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan pasal 85 (3) bahwa pendidikan tinggi dapat
menyelenggarakan program diploma pada pendidikan vokasi, sarjana,
magister dan doktor pada pendidikan akademik dan spesialis dan atau profesi
pada pendidikan profesi.
e. SK DIKTI Nomor : 79/E/O/2012 tanggal 5 Maret 2012 tentang
Penyelenggaraan Program Studi Profesi Ners pada Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 10
1.4 VISI MISI STIKES HANG TUAH TANJUNGPINANG
VISI
Pada tahun 2022 Stikes Hang Tuah Tanjungpinang menjadi Perguruan Tinggi
unggulan di Provinsi Kepulauan Riau dalam bidang ilmu kesehatan tropis dan
degeneratif yang berwawasan kelautan dan berdaya saing global.

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi, akademik dan profesi yang
berkualitas, unggul dalam bidang kesehatan tropis dan degeneratif yang
berwawasan kelautan.
2. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis riset
untuk mengembangkan dan menyebarluaskan IPTEK kesehatan.
3. Menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM) Stikes yang beretos
kerja serta iklim kerja yang kondusif guna memberikan layanan dan tata
kelola yang baik.
4. Memperluas jejaring dan meningkatkan kerjasama dalam melaksanakan
trdharma Perguruan Tinggi dengan lembaga pemerintah dan swasta, baik
di dalam negeri dan luar negeri.

1.5 VISI MISI PRODI PROFESI NERS


VISI
Menjadi Program Studi Profesi Ners yang menghasilkan perawat
professional, unggul dalam bidang kesehatan tropis dan degeneratif,
berwawasan kelautan dan berdaya saing global pada tahun 2022..

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan Profesi Ners yang berkualitas, unggul
dalam bidang kesehatan tropis dan degeneratif yang berwawasan
kelautan.
2. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis riset
untuk mengembangkan dan menyebarluaskan IPTEK kesehatan.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 11
3. Menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM) program Profesi
Ners dengan etos kerja serta iklim kerja yang kondusif guna
memberikan layanan tata kelola yang bermutu.
4. Memperluas jejaring dan meningkatkan kerjasama dalam
melaksanakan tridarma perguruan tinggi dengan Lembaga pemerintah
dan swasta, baik di dalam negeri dan luar negeri.

1.6 STRUKTUR ORGANISASI

1) Ketua Stikes Hang Tuah Tanjungpinang


Dr. Heri Priatna, SStFT, SKM, S.Sos, MM, Sp. FOM

2) Waket I
Ns Nur Meity Sulistia Ayu, M.Kep

3) Waket II
Ns Linda Widiastuti, M.Kep

4) Waket III
Dr. Syamilatul Khoriroh, S.Kp, M.Kes

5) Ka. Prodi
Ns Yusnaini Siagian, M.Kep

a) Sekretaris
Ns Liza Wati, M.Kep

b) Ka. Dept. DKKD dan Humaniora


Ns Nur Meity Sulistia Ayu, M.Kep
c) Ka. Dept. Keperawatan Jiwa, Komunitas dan Gerontik
Ns Linda Widiastuti, M.Kep
d) Ka. Dept.Keperawatan Maternitas & Anak
Ns Liza Wati, M.Kep
e) Ka. Dept.KMB, Gadar & Biomedik
Ns Ernalinda Rosya, M.Kep

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 12
BAB 2
KURIKULUM PENDIDIKAN PROFESI NERS

2.1 RUANG LINGKUP BIDANG KERJA PROFESI NERS


Ruang lingkup bidang pekerjaanlulusan pendidikan Ners adalah sebagai
berikut :
1. Tatanan pelayanan kesehatan
Tatanan praktik keperawatan di masa depan meliputi pada tatanan klinik
(RS); komunitas; dan praktik mandiri di rumah/berkelompok. Kemandirian
perawat dalam melaksanakan perannya sebagai suatu tantangan. Semakin
meningkat otonomi perawat semakin tinggi tuntutan kemampuan yang harus
dipersiapkan.
2. Institusi pendidikan tenaga kesehatan
Dalam menunjang perkembangan dan proses profesionalisasi keperawatan
Indonesia, maka diperlukan dukungan sumber daya manusia (perawat) yang
berkualitas. Oleh karena itu institusi pendidikan akan memberikan
kesempatan kepada lulusan perawat profesional (S.Kep. Ns)yang memenuhi
kualifikasi sebagai tenaga pendidik (dosen) untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang Magister Keperawatan(S2) dan program Doktoral (S3) dan jalur
spesialis keperawatan untuk bekerja sebagai staf pengajar.
3. Bekerja di luar negeri sebagai tenaga profesional
Peluang kerja sebagai perawat profesional di luar negeri sangat tinggi, namun
sampai saat inijumlah tenaga perawat yang bekerja sangat minim. Minimnya
jumlah perawat yang dapat bekerja di luar negeri disebabkan faktor (1)
kurangnya kemampuan perawat dalam berbahasa Inggris, sehingga selalu
gagal setiap mengikuti seleksi; dan (2) kurangnya motivasi perawat untuk
bekerja di luar negeri, karena faktor keluarga. Kesempatan ini kalau dibiarkan
akan menjadikan suatu ancaman dimana akan membawa dampak terhadap
rendahnya peluang perawat Indonesia untuk bekerja di luar negeri.
4. Lain-lain: swasta atau jalur non-linier lainnya (BUMN, industri, klinik),
legislatif/pemerintahan,dan lain-lainnya. Berdasarkan beberapa data yang
ada, profesi perawat masih sangat diminati untuk bekerja sebagai karyawan
di perusahaan swasta atau BUMN, sebagai tenaga praktisi di klinik maupun

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 13
sebagai manajerial. Di masa depan, perawat diharapkanmampu berkiprah di
dunia legislatif dan pemerintahan, yang diharapkan mampu mengadvokasi
segala kepentingan profesi sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

2.2 PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI NERS


Kurikulum yang digunakan dalam tahap pendidikan profesi mengacu pada
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sesuai dengan SK Mendiknas No.
045/U/2002. Tahap awal dalam penyusunan KBK adalah menetapkan profil
lulusan. Adapun profil lulusan Ners pada tahap pendidikan profesi
difokuskan pada profil sebagai:
1. Care Provider
Menerapkan keterampilan berfikir kritis dan pendekatan sistem untuk
penyelesaian masalah serta pembuatan keputusan keperawatan dalam
konteks pemberian askep yang komprehensif dan holistik berlandaskan
aspek etik dan legal.
2. Manajer Asuhan Klien
Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
dalam asuhan klien.
3. Community Leader
Mampu menjalankan kepemimpinan di berbagai komunitas, baik
komunitas profesi maupun komunitas sosial.
4. Researcher
Mampu melakukan penelitian sederhana keperawatan dengan cara
menumbuhkan kuriositas, mencari jawaban terhadap fenomena klien,
menerapkan hasil kajian dalam rangka membantu mewujudkan Evidence
Based Nursing Practice (EBNP).
5. Health Educator
Mampu mendidik pasien dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 14
2.3 KUALIFIKASI HASIL PENDIDIKAN (LEARNING OUTCOMES)
Berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional RI No. 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar, serta SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi, maka kurikulum pendidikan program profesi Ners juga
disusun dengan elemen kompetensi yang mencerminkan aspek-aspek :
1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan
3. Kemampuan berkarya
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya
5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat

Adapun rumusan learning outcome dari Program Studi Profesi Ners STIKes
Hang Tuah Tanjungpinang antara lain sebagai berikut:
1. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal;
2. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan
komunitas dengan menggunakan hasil penelitian serta menerapkan
aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan;
3. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan;
4. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.

Untuk mencapai kualifikasi hasil pendidikan sebagaimana disebutkan di atas,


maka komposisi kurikulum yang dirancang pada Program Studi Profesi Ners
adalah sebagai berikut :

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 15
Tabel 2.1 Keterkaitan Elemen Kompetensi dan Struktur Kurikulum

Elemen Kompetensi Kurikulum Inti Kurikulum Institusi


Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Utama Pendukung Lainnya
Landasan Kepribadian
Penguasaan Ilmu dan
Ketrampilan 60% (AIPNI) 30% 10%
Kemampuan Berkarya
Sikap dan Perilaku dalam
Berkarya
Pemahaman Kaidah
Berkehidupan
Bermasyarakat

2.4 KOMPETENSI UTAMA DAN KOMPETENSI PENDUKUNG


Tahapan selanjutnya setelah penetapan profil lulusan adalah penetapan
kompetensi.Untuk menjamin kualitas lulusan agar dapat berkompetisi secara
global diperlukan patokan dalam penentuan kompetensi yang harus dikuasai oleh
seorang Ners di berbagai institusi penyelenggara pendidikan Ners di
Indonesia.Kompetensi ini dijabarkan ke dalam beberapa unit
kompetensi.Kompetensi utama lulusan pendidikan tahap profesi difokuskan pada
kemampuan :
1. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal;
2. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan
komunitas dengan menggunakan hasil penelitian serta menerapkan aspek
etik dan legal dalam praktik keperawatan;
3. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan;
4. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan.

Berdasarkan kompetensi utama maka dijabarkan ke dalam beberapa unit


kompetensi dengan deskripsi sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 16
Tabel 2.2 Rumusan Unit Kompetensi Program Profesi Ners
Unit Kompetensi
Rumusan Unit Kompetensi
Ke -
1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam
pemberian asuhan keperawatan
2. Mampu menggunakan keterampilan interpersonal
yang efektif dalam kerja tim
3. Mampu menggunakan teknologi dan informasi
kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab
4. Mampu menggunakan proses keperawatan dalam
menyelesaikan masalah klien di tatanan klinik dan
komunitas
5. Mampu menggunakan langkah-langkah pengambilan
keputusan etis dan legal
6. Mampu memberikan asuhan peka budaya dengan
menghargai etnik, agama, dan faktor lain dari setiap
klien yang unik
7. Mampu mengkolaborasikan berbagai aspek dalam
pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
8. Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis
keperawatan yang sesuai dengan standar yang
berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar
pelayanan yang diberikan efisien dan efektif
9. Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis, dan
etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
10. Mampu memberikan asuhan yang berkualitas secara
holistik, kontinyu, dan konsisten
11. Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk
mempertahankan hak klien agar dapat mengambil
keputusan untuk dirinya
12. Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan
kualitas berkesinambungan dalam praktik
keperawatan
13. Mampu mempertahankan lingkungan yang aman
secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen kualitas dan manajemen risiko
14. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang
kesehatan
15. Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan
dengan mempertahankan akuntabilitas asuhan
keperawatan yang diberikan
16. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang
kondusif
17. Mampu mengembangkan potensi diri untuk
meningkatkan kemampuan profesional
18. Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 17
keperawatan
19. Mampu menggunakan hasil penelitian untuk
diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
20. Mampu bekerja sama dengan unsur terkait di
masyarakat dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas
21. Mampu mengembangkan program yang kreatif dan
inovatif di tatanan komunitas dalam aspek promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif
22. Mampu melaksanakan terapi modalitas/komplementari
sesuai dengan kebutuhan klien
23. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan
manajemen keperawatan
24. Mampu merencanakan kebutuhan sarana prasarana
ruangan keperawatan secara berkelompok
25. Mampu mengorganisasikan manajemen ruangan
keperawatan secara berkelompok
26. Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di
dalam tim
27. Mampu memberikan pengarahan kepada anggota
timnya
28. Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota timnya
29. Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan kondisi ruangan

Berikut ini juga disajikan keterkaitan antara kompetensi, unit kompetensi dan
area pencapaian kompetensi tersebut:

Tabel 2.3. Keterkaitan Kompetensi, Unit Kompetensi, dan Area Pencapaian


Kompetensi

No. Kompetensi Unit Kompetensi Area Pencapaian

1. Berkomunikasi 1. Mampu melakukan Di seluruh area


secara efektif komunikasi yang praktik keperawatan
dalam menjalin efektif dalam
hubungan pemberian asuhan
interpersonal keperawatan
2. Mampu
menggunakan
keterampilan
interpersonal yang
efektif dalam kerja tim
3. Mampu
menggunakan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 18
teknologi dan
informasi kesehatan
yang efektif dan
bertanggung jawab
2. Melaksanakan 1. Mampu Di seluruh area
asuhan menggunakan proses praktik keperawatan,
keperawatan keperawatan dalam terutama area
profesional di menyelesaikan keperawatan medical
tatanan klinik masalah klien dengan bedah, keperawatan
dengan mengembangkan anak, keperawatan
menerapkan pola pikir yang kritis, maternitas, dan
aspek etik dan logis dan etis dalam keperawatan jiwa
legal mengembangkan
asuhan keperawatan
2. Mampu memberikan
asuhan yang
berkualitas secara
holistik, kontinyu, dan
konsisten
3. Mampu
menggunakan
teknologi dan
informasi kesehatan
secara efektif dan
bertanggung jawab
4. Mampu menjalankan
fungsi advokasi untuk
mempertahankan hak
klien agar dapat
mengambil keputusan
untuk dirinya.
5. Mampu
menggunakan
prinsip-prinsip
peningkatan kualitas
berkesinambungan
dalam praktik
keperawatan
6. Mampu
mempertahankan
lingkungan yang
aman secara
konsisten melalui
penggunaan strategi
manajemen kualitas
dan manajemen risiko
7. Mampu
melaksanakan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 19
pelayanan kesehatan
sesuai dengan
kebijakan yang
berlaku dalam bidang
kesehatan
8. Mampu memberikan
dukungan kepada tim
asuhan dengan
mempertahankan
akuntabilitas asuhan
keperawatan yang
diberikan
9. Mampu mewujudkan
lingkungan bekerja
yang kondusif
10. Mampu
mengembangkan
potensi diri untuk
meningkatkan
kemampuan
profesional
11. Mampu berkontribusi
dalam
mengembangkan
profesi keperawatan
12. Mampu
menggunakan hasil
penelitian untuk
diterapkan dalam
pemberian asuhan
keperawatan .
No. Kompetensi Unit Kompetensi Area Pencapaian
3. Berkomunikasi 1. Mampu melakukan Di seluruh area
secara efektif komunikasi yang praktik keperawatan
dalam menjalin efektif dalam
hubungan pemberian asuhan
interpersonal keperawatan
2. Mampu
menggunakan
keterampilan
interpersonal yang
efektif dalam kerja tim
3. Mampu
menggunakan
teknologi dan
informasi kesehatan
yang efektif dan
bertanggung jawab

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 20
4. Mengaplikasikan 1. Mampu Di area keperawatan
kepemimpinan merencanakan medikal bedah,
dan manajemen kebutuhan ruangan gawat darurat, anak,
keperawatan keperawatan secara maternitas, jiwa dan
berkelompok komunitas
2. Mampu
mengorganisasikan
manajemen ruangan
keperawatan secara
berkelompok
3. Mampu mencegah
dan menyelesaikan
konflik di dalam tim
4. Mampu memberikan
pengarahan kepada
anggota timnya
5. Mampu melakukan
evaluasi terhadap
anggota timnya
6. Mampu menerapkan
gaya kepemimpinan
yang sesuai dengan
kondisi ruangan

Adapun rumusan kompetensi pendukung adalah :


1. Mampu menguasai satu keahlian dalam lingkup Asuhan Keperawatan
Penyakit Tropis dan Degeneratif yang berwawasan Kesehatan
Kelautan.
2. Mampu mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam
manajemen keperawatan;
3. Mampu menjadi fasilitator Desa Siaga;
4. Mampu melakukan pengkajian, diagnosis, dan pemberian intervensi
keperawatan jiwa berbasis komunitas (community mental health
nursing) baik melalui upaya promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 21
2.5 BAHAN KAJIAN
Fokus atau bahan kajian yang diberikan untuk mencapai beberapa unit
kompetensi di atas dalam tahap pendidikan profesi adalah sebagai
berikut :
UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN/FOKUS MATERI
PEMBELAJARAN PRAKTIK
1. Penggunaan diri secara efektif
Mampu melakukan dalam komunikasi terapeutik
komunikasi yang efektif 2. Tahapan komunikasi terapeutik
dalam pemberian asuhan 3. Teknik komunikasi terapeutik
keperawatan 4. Penggunaan komunikasi terapeutik
pada berbagai tingkatan usia
dengan berbagai kondisi
5. Komunikasi dalam pelayanan
kesehatan
6. Komunikasi sosial, budaya, dan
keyakinan
7. Komunikasi profesional dalam
pelayanan kesehatan
8. Berkomunikasi dalam Bahasa
Inggris secara tertulis dan lisan
(verbal dan non-verbal)
Mampu menerapkan 1. Penerapan etika RS, etika layanan
pengetahuan, kerangka etik keperawatan, dan etika profesi
dan legal dalam sistem 2. Penerapan kode etik keperawatan
kesehatan yang 3. Mempertahankan hak pasien
berhubungan dengan 4. Profesionalisme keperawatan
keperawatan 5. Hukum Kesehatan
Mampu membuat 6. Prinsip-prinsip legal dalam praktik
keputusan etik keperawatan (malpraktik,
neglicence, tanggung gugat secara
mandiri dan pelimpahan), dan
konsep tanggung jawab
7. Fungsi advokasi
Mampu memberikan 1. Mempertimbangkan latar belakang
asuhan peka budaya pasien dan menyesuaikan dalam
dengan menghargai asuhan yang diberikan
sumber-sumber etnik, 2. Menerapkan holistic care pada klien
agama, dan faktor lain dari 3. Menerapkan transcultural nursing
setiap pasien yang unik dalam pemberian asuhan
4. Menggunakan pendekatan agama,
kepercayaan, dan spiritual dalam
praktik keperawatan
5. Menghargai keinginan pasien dalam
terapi alternatif atau pelengkap
(complementary nursing)

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 22
Mampu menjamin kualitas 1. Menerapkan proses keperawatan
asuhan holistik secara 2. Menerapkan konsep caring, holism,
kontinyu dan konsisten dan humanism
3. Mempertimbangkan keperawatan
lintas budaya
4. Mempertahankan
spiritualitas/religiusitas
5. Menerapkan ilmu keperawatan
klinik dan komunitas
6. Menggunakan teknologi informasi
dalam proses keperawatan
7. Mempertahankan kualitas
8. Melakukan pendidikan kesehatan
9. Mempertahankan hak dan
kewajiban pasien
10. Melakukan prosedur keperawatan
dengan handal
11. Menerapkan komunikasi terapeutik
12. Mempertahankan patien safety
13. Mempertahankan infection control
Mampu menggunakan 1. Penerapan keperawatan maternitas
proses keperawatan dalam dalam konteks keluarga
menyelesaikan masalah 2. Penerapan keperawatan medikal
klien bedah
3. Penerapan keperawatan anak
dalam konteks keluarga
4. Penerapan keperawatan pada lanjut
usia
5. Penerapan keperawatan kritis dan
gawat darurat
6. Asuhan keperawatan pada klien
dengan gawat darurat pada sistem
kardiovaskuler
7. Asuhan keperawatan pada klien
dengan gawat darurat pada shock
dan trauma multisystem
8. Sistem penanggulangan gawat
darurat terpadu dan bencana
9. Penerapan keperawatan kesehatan
jiwa
10. Penerapan keperawatan keluarga

11. Penerapan keperawatan di rumah


(home care)
12. Penerapan keperawatan komunitas
13. Asuhan keperawatan pada
kelompok khusus (industri, sekolah,
dll)

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 23
14. Mengelola mutu dan risiko asuhan
keperawatan
15. Menerapkan terapi modalitas
keperawatan pada berbagai kondisi
termasuk terapi komplementer
16. Mengelola asuhan menggunakan
pendekatan holistik (promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif,
restoratif, concolation of dying).
Mampu menjalankan fungsi 1. Menggunakan hak moral dalam
advokasi untuk pengambilan keputusan
mempertahankan hak klien 2. Menerapkan pendekatan etik dalam
agar dapat mengambil pengambilan keputusan
keputusan untuk dirinya 3. Mempertimbangkan hak-hak pasien
dan keluarga dalam pelayanan
kesehatan
Mampu menggunakan Self-management of learning
prinsip-prinsip peningkatan 1. Terlibat aktif dalam diskusi kasus
kualitas berkesinambungan klien
dalam praktik 2. Aktif dalam kegiatan ilmiah
3. Membaca artikel/jurnal keperawatan
yang up to date
4. Mengikuti kursus, pelatihan tentang
asuhan keperawatan
Mampu Menerapkan keterampilan-keterampilan
mendemonstrasikan teknis keperawatan (keterampilan dasar
keterampilan teknis dan keterampilan khusus) sesuai
keperawatan sesuai dengan dengan tingkatan usia di setiap tatanan
SOP pelayanan kesehatan
Mampu mengkolaborasikan 1. Membahas secara ilmiah tentang
berbagai aspek dalam kondisi klien dengan profesi
pemenuhan kebutuhan kesehatan lainnya
kesehatan klien 2. Memberikan
masukan/pertimbangan dan
rekomendasi/saran kepada profesi
lain terkait dengan kondisi pasien
Mampu melaksanakan 1. Menerapkan terapi komplementer
terapi modalitas sesuai seperti massage, terapi sentuhan,
dengan kebutuhan hypnotherapy, acupressure,
acupuncture, latihan pernafasan,
terapi herbal, terapi nabawi, dll
2. Menerapkan terapi keperawatan
holistik seperti yoga, meditasi, shiat-
zu, tenaga prana, dll
Mampu mempertahankan 1. Mengkaji situasi pelayanan/asuhan
lingkungan yang aman keperawatan
secara konsisten melalui 2. Mengikuti alur penanganan pasien
penggunaan strategi 3. Mengorganisasikan kegiatan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 24
penjaminan kualitas dan layanan
manajemen risiko 4. Menerapkan pengelolaan kasus
Mengendalikan kualitas asuhan
keperawatan
Mampu melaksanakan 1. Mempertahankan Keselamatan dan
pelayanan kesehatan Kesehatan Kerja (K3)
sesuai dengan kebijakan 2. Melaksanakan kegiatan sesuai SOP
yang berlaku dalam bidang 3. Menerapkan prinsip bekerja dengan
kesehatan benar dalam asuhan keperawatan
4. Memberikan tindakan keperawatan
yang diperlukan dalam
mempertahankan K3
Mampu mengkolaborasikan 1. Membahas tentang terapi klien
pelayanan keperawatan dengan tim medik
2. Mempertahankan kepentingan klien
jika terdapat dilema dalam terapi
3. Membahas tentang diet dan nilai-
nilai laboratorium yang relevan
4. Mempertimbangkan kebutuhan gizi
untuk anak, klien dewasa, ibu hamil,
dan masyarakat
1. Menerapkan dinamika kelompok
Mampu memberikan 2. Memberikan pengarahan pada
dukungan kepada tim bawahan atau anggota tim
asuhan dengan 3. Menggunakan gaya kepemimpinan
mempertahankan yang sesuai untuk klien, keluarga,
akuntabilitas asuhan sejawat, dan masyarakat
keperawatan yang diberikan 4. Menggunakan pendekatan
sistematis dalam mengelola konflik
dan memperkenalkan inovasi atau
perubahan
Mampu mewujudkan 1. Berkomunikasi profesional dan
lingkungan bekerja yang kaitannya dengan pelayanan
aman keperawatan
2. Berkomunikasi dalam konteks sosial
dan keanekaragaman budaya dan
keyakinan
3. Mempertahankan K3
4. Berkolaborasi dengan sejawat,
senior, atau profesi lain
Mampu menggunakan 1. Menerapkan pola komunikasi efektif
keterampilan interpersonal untuk kepentingan kepuasan
yang efektif dalam kerja tim pelanggan, dalam berkolaborasi
dan pemberian asuhan dan kerja tim
keperawatan dengan 2. Membina hubungan kerja secara
mempertahankan hubungan baik dengan pihak lain yang terkait
kolaboratif
Mampu merancang, 1. Mengidentifikasi fenomena klien

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 25
melaksanakan proses dan lingkungan
penelitian sederhana serta 2. Menyusun rumusan masalah dan
memanfaatkan hasil tujuan penelitian
penelitian dalam upaya 3. Mengembangkan instrument
peningkatan kualitas penelitian
asuhan keperawatan 4. Melakukan pengumpulan data
5. Menganalisis data
6. Mendesiminasi dan publikasi hasil
penelitian
Mampu mengembangkan 1. Menyelesaikan masalah klien
pola pikir kritis, logis, dan secara efektif dan efisien serta
etis dalam sistematis
mengembangkan asuhan 2. Menindaklanjuti hasil dari
keperawatan penyelesaian masalah klien

Mampu mengikuti 1. Menggunakan perangkat IT dan


perkembangan iptek di jaringan untuk mengakses
bidang keperawatan perkembangan teknologi terkini
dalam keperawatan
2. Menerapkan klasifikasi intervensi
dan outcome dalam asuhan
keperawatan (NIC-NOC, NANDA,
atau yang lainnya)
Mampu mengembangkan 1. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan
potensi diri untuk ilmiah keperawatan
meningkatkan kemampuan 2. Terlibat dalam diskusi tentang
profesional layanan kesehatan dan
keperawatan
Mampu berkontribusi dalam
mengembangkan profesi
keperawatan
Mampu mengembangkan 1. Melakukan proses pembelajaran
potensi diri untuk sepanjang hayat (long life learning)
mempertahankan 2. Mewujudkan perubahan yang
kompetensi positif untuk kepentingan klien,
layanan, dan profesi

2.6 PENETAPAN MATA KULIAH TAHAP PENDIDIKAN PROFESI NERS


Bahan kajian ditetapkan berdasarkan unit kompetensi yang telah dirumuskan
bersama dengan stakeholder, maka tahapan berikutnya adalah penyusunan mata
kuliah (course/subject). Adapun daftar mata kuliah yang harus ditempuh
mahasiswa pada tahap pendidikan profesi adalah sebagai berikut :

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 26
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum dan tahap Program Pendidikan Profesi Ners

Jumlah SKS
Stase Mata Kuliah Kurikulum Inti Kurikulum
Institusi
1 Keperawatan Dasar Profesi 2 2
2 Keperawatan Medikal Bedah 6 6
3 Keperawatan Anak 3 3
4 Keperawatan Maternitas 3 4
5 Keperawatan Jiwa 3 3
6 Manajemen Keperawatan 2 4
7 Keperawatan Gadar 3 4
8 Keperawatan Gerontik 2 3
9 Keperawatan Keluarga & 5 5
Komunitas
10 Kesehatan Matra Laut - 2
29 36

Dalam pelaksanaan praktek klinik profesi ners Stase 1 – 10 dapat dilaksanakan


secara paralel dan tidak ada prasyarat (pre-recquisite), karena diasumsikan
setiap lulusan pendidikan tahap akademik (Sarjana Keperawatan) telah memiliki
kompetensi yang diperlukan untuk tahap profesi. Adapun penjabaran struktur
kurikulum institusional adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5 Penjabaran Kurikulum Institusional Tahap Pendidikan Profesi Ners


Bobot
Stase Mata Kuliah Penjabaran
SKS
I Keperawatan Medikal 6 Penambahan bobot 1
sks diharapkan dapat
Bedah
meningkatkan
kemampuan mahasiswa
dalam pemberian
asuhan keperawatan
pada kasus terkini
antara lain:
a. Keperawatan di Unit
Hemodialisis
b. Keperawatan di
Ruang HIV/AIDS
c. Keperawatan di
Ruang Penyakit
Tropis
d. Keperawatan di Unit
Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 27
Onkologi (Kanker)
II Keperawatan Anak 4 Penambahan bobot 2
sks diasumsikan untuk
memperoleh kadar
kecukupan dan
ketercapaian dari
seluruh unit kompetensi
yang telah ditetapkan,
termasuk kemungkinan
dilakukannya extursion
learning ke Rumah
Sakit Khusus Ibu dan
Anak.
III Keperawatan Maternitas 4 Penambahan bobot 1
sks diasumsikan untuk
memperoleh kadar
kecukupan dan
ketercapaian dari
seluruh unit kompetensi
yang telah ditetapkan,
termasuk kemungkinan
dilakukannya extursion
learning ke Rumah
Sakit Khusus Ibu dan
Anak, khususnya
difokuskan pada
Keperawatan Paliatif
pada klien dengan
diagnosis keganasan
sistem reproduksi (Ca
cervix uteri dan Ca
mamme).
IV Keperawatan Jiwa 3 Penambahan bobot 1
sks merupakan upaya
pengembangan
beberapa unit
kompetensi khusus di
bidang ilmu
keperawatan jiwa,
termasuk penambahan
pengalaman klinik di
poliklinik, di ruang
perawatan, manajemen
keperawatan, unit
kegawatdaruratan
psikiatrik, dan aplikasi
Community Mental
Health Nursing (CMHN).

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 28
V Manajemen Keperawatan 4 Penambahan bobot 2
sks merupakan strategi
pengembangan
kompetensi bagi peserta
didik untuk
mengaplikasikan dan
mengevaluasi
pelaksanaan MPKP
seta penerapan
teknologi informasi dan
komunikasi dalam
manejemen
keperawatan.
VI Keperawatan Gawat 4 Penambahan bobot 2
sks merupakan strategi
Darurat
pemfokusan pencapaian
kompetensi lulusan,
dimana pada saat stase
di bagian ini, peserta
didik didistribusikan ke 2
(dua) unit keperawatan
yaitu 2 sks inti untuk
Keperawatan Gawat
Darurat dan 2 sks
institusional untuk
Keperawatan Kritis di
ruang ICU/ICCU.
VII Keperawatan Gerontik 3 Penambahan bobot 1
sks merupakan strategi
pemfokusan kompetensi
dengan kekhususan
perawatan di unit
geriatri di Rumah Sakit,
baik di poliklinik maupun
di ruang perawatan.
Fokus kompetensi pada
kemampuan peserta
didik dalam
melaksanakan
komunikasi terapeutik,
pendidikan kesehatan,
dan pemberian asuhan
keperawatan
professional.
VIII Keperawatan Komunitas 5 Penambahan bobot 1
sks merupakan bagian
dan Keluarga
dari upaya aktualisasi
keunggulan Program

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 29
Studi dalam bidang
keperawatan komunitas
dengan ruang lingkup
pemberdayaan
masyarakat dalam
mengimplementasikan
Kelurahan Siaga.
Peserta didik diberikan
peran sebagai fasilitator
Kelurahan siaga dimana
1 Kelurahan dipimpin
oleh 2-3 orang peserta
didik, sehingga peserta
didik benar-benar
mampu menguasi
kompetensinya dalam
hal mengorganisasikan
dan memobilisasi
partisipasi masyarakat
dalam pembangunan
kesehatan, khususnya
dalam aspek promosi,
prevensi, kuratif dan
rehabilitasi.
IX Kesehatan Matra Laut / 4 Peminatan merupakan
upaya untuk
Peminatan (Praktika Senior)
memberikan
kesempatan peserta
didik memilih program
profesi keperawatan
sesuai minat peserta
didik dalam
meningkatkan
kemampuannya untuk
pelaksanaan asuhan
keperawatan di klinik
dan komunitas. Jumlah
peserta didik di setiap
peminatan minimal 5
orang.

2.7 DISTRIBUSI MATA KULIAH PER SEMESTER

Setelah mata kuliah ditentukan kemudian didistribusikan ke dalam setiap


semester dengan deskripsi sebagai berikut :

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 30
Tabel 2.6. Distribusi Mata Kuliah per Semester Tahap Pendidikan Profesi Ners

Semester I

Kode MK Mata Kuliah Bobot


SKS
PPNA 101 Keperawatan Dasar Profesi (KDP) 2
PPNA 102 Keperawatan Medikal Bedah (KMB) 6
PPNA 204 Keperawatan Gerontik 3
PPNA 201 Keperawatan Gadar dan Kritis 4
PPNA 205 Kesehatan Matra Laut 2
JUMLAH SKS 18

Semester II

Kode MK Mata Kuliah Bobot


SKS
PPNA 203 Keperawatan Komunitas dan 5
Keluarga
PPNA 104 Keperawatan Maternitas 4
PPNA 103 Keperawatan Anak 3
PPNA 105 Keperawatan Jiwa 3
PPNA 202 Manajemen Keperawatan 4
JUMLAH SKS 18

Kompetensi pendidikan profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 semester


dengan perhitungan 36 sks x 16 minggu x 4 jam = 2.304 jam. Jika dalam satu
minggu 48 jam, maka dibutuhkan masa studi 48 minggu. Dengan jabaran sebagai
berikut :
1. Semester 1
a. Keperawatan Dasar Profesi : 2 SKS x 16mg x 4 jam = 3 minggu
b. Keperawatan Medikal Bedah : 6 SKS x 16mg x 4jam = 384 jam = 8 minggu
c. Keperawatan Gerontik : 3 SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 minggu
d. Keperawatan Gawat Darurat:4SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 5 minggu
e. Kesehatan Matra Laut : 3SKS x 16mg x 4jam = 265 jam = 4 minggu
Jumlah : 18 SKS 18 minggu

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 31
2. Semester II
a. Keperawatan keluarga & komunitas : 5 SKS x 16mg x 4jam = 320 jam = 7
minggu
b. Keperawatan Maternitas :4SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 5 minggu
c. Keperawatan Anak : 3 SKS x 16mg x 4jam = 265 jam = 4 minggu
d. Keperawatan Jiwa : 3SKS x 16mg x 4jam = 265 jam = 4 minggu
e. Manajemen Keperawatan : 4 SKS x 16mg x 4jam = 265 jam = 5 minggu
Jumlah : 18 SKS 18 minggu

2.8 SISTEM PEMBELAJARAN

Pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program


sarjana keperawatan dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan
konsep yang didapat selama proses pendidikan sarjana. Oleh karena itu,
pelaksanaan pendidikan tahap profesi harus dilaksanakan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip di bawah ini:

1. Calon peserta pendidikan tahap profesi merupakan lulusan pendidikan


sarjana keperawatan (bergelar akademik S.Kep) serta lulus uji kompetensi
(12 kompetensi inti dan kompetensi tambahan yang diperlukan untuk wahana
praktik tertentu)
2. Tersedianya lahan praktik yang kondusif (sarana dan prasarana) untuk
menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis, menyelesaikan masalah,
dan mengambil keputusan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
3. Tersedianya buku pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan tahap profesi,
buku log, dan modul praktik.
4. Tersedianya preseptor/mentor untuk penyelenggaraan pendidikan profesi.
5. Pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi berorientasi pada tahap
pembelajaran sederhana ke kompleks dengan memfokuskan pada
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mencapai kompetensi
profesional seorang Ners.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 32
Pengembangan kurikulum pendidikan pada tahap profesi terdiri dari Kurikulum
Inti dan Kurikulum Institusional (berdasarkan SK Mendiknas No. 232/U/2000)
yang harus diikuti oleh seluruh institusi pendidikan tinggi keperawatan yang
menyelenggarakan program pendidikan profesi.Kurikulum institusi pendidikan
tahap profesi ini terdiri dari 60% Kurikulum Inti (22 sks) dan 40% Kurikulum
Institusional (14 sks) yang mencirikan institusi. Dengan demikian diharapkan,
seluruh institusi pendidikan profesi mempunyai Kurikulum Inti yang sama.

Kompetensi pendidikan profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 – 3 semester


dengan perhitungan 36 sks x 16 minggu x 4 jam = 2.304 jam. Jika dalam satu
minggu 48 jam, maka dibutuhkan masa studi 49 minggu.

Sistem pembelajaran pendidikan tahap profesi Ners berlangsung di lahan praktik


yaitu Rumah Sakit Tipe B Pendidikan, Rumah Sakit Khusus untuk bidang
keilmuan khusus (Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Bersalin, Rumah Sakit Ibu dan
Anak, dll) , Panti Wredha, Panti Rehabilitasi Narkotika, dan Komunitas dengan
spesifikasi tertentu sesuai kompetensi yang ingin dicapai.

Metode pembelajaran pada tahap pendidikan profesi Ners berfokus pada


pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didik.
Kegiatan evaluasi pada tahapan ini lebih terfokus pada pembuktian bahwa
peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan
kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan kewenangan
telah dimiliki. Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan
tahap profesi Ners ini antara lain adalah:

1. Pre dan post conference

Sebelum memulai konferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus tertentu


yang ditetapkan Clinical Instructor di lahan praktik saat stase di bidang keilmuan
tertentu, mahasiswa tahap profesi diberikan pre-test dan kemudian dilakukan
post-test pasca konferensi selesai.Soal pre-test dan post-test dibuat sebagi hasil
kerjasama antara pembimbing institusi (preseptor) dan pembimbing lahan praktik

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 33
(CI) atau mentor. Soal pre-test dan post-test ditujukan untuk mengukur tingkat
pengetahuan mahasiswa peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan
dengan kasus yang dibahas dalam kegiatan konferensi kasus (case conference).

2. Tutorial individual

Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang


mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan maupun institusi.
Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan secara terjadwal atau pun
elektif bergantung pada inisiatif mahasiswa dan dosen.

3. Diskusi Kasus

Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus


dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota tim
kesehatan lainnya, seperti dokter spesialis, perawat, atau tenaga kesehatan
lainnya.

4. Case Report dan Overan Dinas

Laporan Kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin


dalam setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam per
hari, seorang mahasiswa yang stase di ruang atau bagia tertentu harus membuat
dan menyampaikan laporan kasus atas semua klien yang dalam tanggung jawab
observasinya kepada perawat dalam shift yangberbeda dalam kegiatan operant
(pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift sore, shift sore ke shift
malam, dan shift malam ke shift pagi.

5. Pendelegasian Kewenangan Bertahap

Salah satu metode belajar untuk mengasah kemandirian mahasiswa peserta


program profesi adalah dengan memberikan delegasi kewenangan secara
bertahap berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pencapaian kompetensi
mahasiswa secara berkelanjutan.Misalnya ketika seorang mahasiswa masuk
untuk melaksanakan stase di bagian Keperawatan Anak, maka pada 2 – 3 hari

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 34
pertama mahasiswa yang bersangkutan baru sebatas observasi dan adaptasi
terhadap segala protap dan suasana klinis yang dia hadapi.Baru kemudian pada
pertengahan minggu, mahasiswa diberi kewenangan menjadi asisten atas semua
tindakan pemberian intervensi keperawatan kepada klien secara langsung.
Memasuki minggu ke-2, mahasiswa sesuai dengan progresivitas penguasaan
kompetensi sebelumnya, secara bertahap terus diberikan kewenangan untuk
mengelola klien secara mandiri dan menjadi bagian dari tim kesehatan yang
menangani klien dengan gangguan tertentu.

6. Mini Seminar tentang klien dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini

Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara CI dan


peserta didik, Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di
bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan seminar dilaksanakan
dengan tujuan membahas penyakit yang diderita klien serta membahas berbagai
alternatif penatalaksanaannya, khususnya dalam perspektif keperawatannya.

7. Problem Solving for Better Health

Metode pembelajaran lainnya adalah belajar memecahkan masalah dengan


tujuan memperoleh outcome perawatan yang lebih baik.Kegiatan ini tidak saja
melibatkan CI dan preseptor dari institusi, tetapi juga melibatkan ahli lainnya
(perawat spesialis).Kegiatan ini juga bisa diteruskan dengan pemberian
penugasan terstruktur kepada mahasiswa melalui penulisan referat sehingga
mahasiswa benar-benar dihadapkan pada bagaimana caranya memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan teori dan konsep terbaru atau pemberian
asuhan keperawatan yang berbasis bukti (evidence-based learning).

8. Pengelolaan Asuhan Inovatif

Pada tahapan tertentu, mahasiswa juga diberikan kesempatan selama mengelola


kliennya untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan asuhan
kepada klien.Inovasi yang dimaksud merupakan cara/metode/pendekatan baru

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 35
dalam mengelola klien sehingga klien memperoleh kepuasan dan/atau outcome
yang baik dari pemberian asuhan yang diberikannya.
Dengan demikian kegiatan pembelajaran dalam tahap profesi ini dilaksanakan
dalam program internship yang meliputi tahapan observasi, tahap bimbingan, dan
tahap mandiri yang berfokus pada area kompetensi sebagai berikut:

Tabel 2.7. Ringkasan Proses Pembelajaran Tahap Pendidikan Profesi Ners


No Penilaian Indikator
Kompetensi
1. Proses Mahasiswa menyelesaikan masalah klien
Keperawatan (individu, keluarga, dan masyarakat) dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan
yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi,
evaluasi, dan dokumentasi
2. Pendidikan Mahasiswa mengidentifikasi kebutuhan pendidikan
Kesehatan kesehatan dan penyuluhan kesehatan klien untuk
melakukan tindakan pencegahan primer,
sekunder, dan tersier
3. Legal – Etik Mahasiswa memilih tindakan sesuai dengan SOP,
tanggung jawab, dan kewenangannya

4. Fungsi Advokasi Mahasiswa dapat bertindak untuk membela


kepentingan (hak-hak) pasien

5. Lintas Budaya Mahasiswa mengidentifikasi masalah klien yang


terkait dengan budaya serta penyelesaiannya

6. Keterampilan Mahasiswa melakukan tindakan keperawatan


Teknis yang sesuai dengan Standard Operating
Procedure (SOP)

7. Terapi Modalitas Mahasiswa mampu melakukan minimal satu jenis


dan terapi modalitas sesuai
Komplementer dengan kebutuhan klien

Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian mahasiswa


dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan beberapa
metode penilaian berbasis kompetensi, di antaranya:

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 36
1. Log Book
Log book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang
dilakukan mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja
dalam 1 (satu) shift di lahan praktik. Format Log book terdiri dari beberapa kolom
di antaranya: nomor, tanggal dan jam, jenis aktifitas/kegiatan, hasil yang
diperoleh, kendala/hambatan, rencana kegiatan selanjutnya, serta paraf
konsultan dan pembimbing.

2. Analisa Sintesa

Analisa sintesa merupakan catatan hasil analisis mahasiswa terhadap tindakan


keperawatan yang dilakukan.Format analisa sintesa terdiri dari hasil analisis
mahasiswa mengenai alasan/rasional tindakan, prinsip tindakan, komplikasi
tindakan akibat ketidaksesuaian dengan prinsip dan hasil evaluasi diri terhadap
kemampuan mahasiswa saat melakukan tindakan.

3. Direct Observasional of Preocedure Skill

Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan CI/mentor


atau preseptor kepada mahasiswa saat melakukan tindakan keperawatan atau
memberikan asuhan keperawatan kepada klien di lahan praktik. Biasanya penguji
menggunakan daftar tilik atau check list yang berisi urutan prosedur kerja
pelaksanaan tindakan keperawatan, misalnya pemasangan infus, pemasangan
NGT, pemasangan sungkup oksigen, memasang kateter, dan lain-lain.

4. Case Test atau Student Oral Case Analysis

SOCA atau dikenal juga dengan OSOCA merupakan metode analisis kasus yang
dilakukan melalui tes lisan dan diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini adalah
untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kasus klinis
berdasarkan konsep yang komprehensif.Mahasiswa diharapkan untuk
menganalisis kasus dengan menjelaskan masalah dan bagaimana mekanisme
dasar terjadinya permasalahan tersebuut; membuat diagnosis keperawatan yang
rasional; dan menjelaskan pemberian terapi dengan menerapkan berbagai ilmu-

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 37
ilmu dasar.Biasanya diawali dengan menggambarkan peta pikiran dari suatu
kasus klinis (menggabarkan hubungan masalah dengan situasi terkait atau
mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari munculnya suatu permasalahan).
Beberapa indikator yang dinilai dalam tes lisan ini antara lain adalah:
a. Reviu kasus secara umum (skor 10)
Fokus penilaian kemampuan mahasiswa dalam menyusun peta konsep
dan menjelaskan hubungan antara diagnosis dengan kondisi lainnya
seperti etiologi, faktor risiko dan faktor predisposisi)
b. Keterlibatan ilmu-ilmu dasar (skor 20 – 35)
Menggambarkan keterkaitan ilmu-ilmu dasar dalam patofisiologi dan
pathogenesis terjadinya suatu penyakit/gangguan.
c. Patogenesis (10 – 25)
Menjelaskan mekanisme terjadinya suatu penyakit dan perubahan
berbagai struktur tubuh yang ditunjukkan dengan berbagai
pemeriksaan penunjang.
d. Patofisiologi (20 – 40)
Menjelaskan setiap mekanisme terjadinya suatu penyakit yang
ditandari dengan timbulnya berbagai gejala dan tanda penyakit.
e. Manajemen atau penatalaksanaan (5 – 10)
Menjelaskan berbagai jenis intervensi keperawatan berdasarkan terapi
yang ditetapkan dokter baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif.Khusus dalam pengobatan termasuk di dalamnya
terapi farmakologis dan non-farmakologis.
f. Komplikasi (maksimal 5)
g. Prognosis (maksimal 5)
h. Penampilan mahasiswa (10)
Komponen penilaian yang berkaitan dengan penampilan mahasiswa
selama mengikuti tes lisan.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 38
5. Clinical incident report

Metoda lainnya untuk menilai penguasaan kompetensi mahasiswa dalam tahap


pendidikan profesi adalah pembuatan Laporan Insiden Klinik (Clinical Incident
Report).Laporan ini digunakan sebagai media pembelajaran agar mahasiswa
dapat terhindar dari berbagai insiden di kemudian hari pada saat mereka
menjalani profesinya sebagai Ners melalui pendekatan sistemik. Pelaporan
insiden klinik dilakukan dengan mengikuti format yang telah disediakan oleh
institusi pendidikan.Terhadap insiden klinik yang ditemukan mahasiswa, maka
mahasiswa wajib mendiskusikannya dengan CI dan preseptor pada saat
melaksanakan kegiatan supervisi.

6. Objective Structured Clinical Examination (OSCE)


OSCE merupakan akronim dari Objective Structured Clinical Exam.Merupakan
suatu pengujian/penilaian berbasis kinerja (performance-based testing) yang
digunakan untuk mengukur kompetensi klinik mahasiswa.Selama pelaksanaan
ujian, mahasiswa diamati dan dievaluasi melalui serangkaian station/stase yang
terdiri dari kegiatan anamnesis, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis,
pemberian tindakan keperawatan, dan penyusunan dokumentasi
keperawatan.OSCE bisa dilaksanakan terhadap pasien secara langsung, pasien
simulasi, maupun terhadap manikin.Setiap stasion harus dilalui oleh mahasiswa
dengan waktu yang telah ditetapkan penguji (biasanya 7 – 15 menit).

7. Problem Solving Skill


Bentuk evaluasi lainnya adalah bagaimana mahasiswa dilatih untuk terampil
memecahkan masalah-masalah klinis dan dilanjutkan dengan mengambil
keputusan yang tepat berdasarkan hasil analisis masalah yang akurat.Penilaian
kompetensi dalam pemecahan masalah klinis dapat dilakukan secara integrasi
dalam OSCE, SOCA, tutorial, maupun dalam kegiatan yang terstruktur seperti
pemberian penugasan dan lain sebagainya.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 39
8. Kasus Lengkap/Kasus Singkat
Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi mahasiswa juga dilakukan melalui
pemberian deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari satu klien dengan
gangguan tertentu.Pemberian kasus singkat dan lengkap ini dapat dilakukan
dalam sesi ujian atau sesi bimbingan tutorial.

9. Portfolio
Menurut Bowers & Jinks (2004), portfolio didefinisikan sebagai “a collection of
evidence which demonstrates the continuingacquisition of skills, knowledge,
attitudes, understanding and achievement, as well as reflection on the current
stage of learning, development and activity of the individual”. Yaitu suatu koleksi
atau kumpulan atas bukti yang menunjukkan penguasaan keterampilan,
pengetahuan, sikap, pemahaman, dan prestasi secara berkelanjutan, sebagai
bagian dari proses refleksi terhadap pembelajaran, pengembangan, dan aktifitas
individu. Definisi yang hampir sama dikemukakan Karlowicz (2000) yang
menyebutkan portfolio sebagai suatu koleksi/kumpulan yang bertujuan terhadap
berbagai hasil kerja mahasiswa yang merepresentasikan kinerja/kompetensi,
kemajuan belajar, dan prestasi secara keseluruhan dalam suatu program studi.
Adapun tujuan dari portfolio ini adalah untuk:
a. Mendemonstrasikan dan menggambarkan pengalaman-pengalaman
belajar melalui penyediaan berbagai bukti berupa konsep-konsep dan
prinsip-prinsip dari pengalaman yang diaplikasikan dalam setting
praktik klinik. Dalam hal ini dapat berupa hasil pendokumentasian
terhadap beberapa tindakan asuhan keperawatan yang telah diberikan
mahasiswa kepada kliennya;
b. Merekam kemajuan belajar mahasiswa selama mengikuti tahapan
pendidikan profesi Ners di lahan praktik;
c. Menjamin pengembangan kompetensi profesional sebagai calon Ners;
d. Mendorong pendidikan berkelanjutan dan dapat dijadikan sebagai alat
dalam pengembangan kompetensi praktikal secara berkelanjutan;
e. Menekankan pengalaman klinik yang mengesankan pada mahasiswa;

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 40
f. Menjadi media untuk mengatasi kesenjangan antara mahasiswa
dengan praktisi keperawatan profesional;
g. Menunjukkan pencapaian prestasi mahasiswa yang dapat digunakan
untuk penempatan praktik dan menguji potensi calon pegawai;
h. Mempromosikan kompetensi mahasiswa terhadap calon pengguna
lulusan (meningkatkan marketabilitas lulusan);
i. Mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 41
BAB 3
DESKRIPSI MATA KULIAH

3.1 KEPERAWATAN DASAR PROFESI


Mata Kuliah : Keperawatan Dasar Profesi (KDP)
Beban Studi : 2 SKS
A. Deskripsi Mata Kuliah :
Program Keperawatan Dasar Profesi (KDP) merupakan bagian dari
rangkaian proses program profesi pendidikan keperawatan yang wajib
diikuti oleh seluruh mahasiswa program profesi di Pendidikan Tinggi
Keperawatan. Program ini dijalankan pada awal program profesi di
berbagai rumah sakit. Kemampuan yang dicapai selama program ini
akan menjadi dasar kemampuan di mata ajar profesi selanjutnya.

Setelah menjalankan program ini, mahasiswa diharapkan mampu


menentukan gangguan kebutuhan dasar yang terjadi pada klien dan
melaksanakan tindakan-tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan klien dan keluarga. Mahasiswa juga diharapkan mampu
menggunakan pendekatan proses keperawatan sebagai dasar analisis
kegiatan yang dilakukan di setiap tindakan.

Keterampilan dasar keperawatan difokuskan untuk mengasah


kemampuan mahasiswa agar mampu bersikap dan bertindak sebagai
perawat profesional. Kemampuan yang dimaksud adalah: kemampuan
melakukan analisis gangguan kebutuhan dasar klien dan keluarga,
bersikap caring di setiap kesempatan memberikan asuhan keperawatan,
membina hubungan interpersonal kepada klien dan keluarganya,
memberikan asuhan saat klien dan keluarga mengalami gangguan fisik
dan emosional.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 42
B. KOMPETENSI MATA KULIAH
Bila merawat klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar,
mahasiswa mampu:
1. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi keperawatan serta dapat melakukan perencanaan pulang
yang adekuat
a. menegakkan diagnosa keperawatan yang terkait dengan
gangguan kebutuhan dasar klien dan keluarga
b. menjelaskan rasional diagnosa dan tindakan keperawatan
untuk mengatasi gangguan
2. Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan profesional dalam: a.
menunjukkan sikap caring di setiap asuhan keperawatan yang
diberikan
b. menerapkan tindakan universal precaution di setiap asuhan
keperawatan yang diberikan (keamanan dan kenyamanan)
c. membina komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
(komunikasi)
d. melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kecemasan
(stres koping)
e. melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan
konsep diri (konsep diri)
f. melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan
dan berduka (nilai dan keyakinan)
g. memberikan pendidikan kesehatan dan perencanaan pulang
untuk klien dan keluarga (nilai dan keyakinan)
h. melakukan pemeriksaan fisik umum (general survey)
i. melakukan penyadapan EKG 12 lead (sirkulasi)
j. melatih nafas dalam dan batuk efektif (oksigenasi)
k. melakukan fisioterapi dada (oksigenasi)
l. memberikan terapi oksigen melalui nasal kanula dan masker
(oksigenasi)
m. melatih rentang pergerakan sendi (RPS) (mobilisasi)

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 43
n. mengatur posisi klien di tempat tidur (mobilisasi)
o. memindahkan klien (mobilisasi)
p. memandikan klien di tempat tidur (integritas kulit)
q. merawat mulut klien penurunan kesadaran (integritas kulit)
r. merawat perineum (integritas kulit)
s. memasang dan melepaskan NGT (cairan dan nutrisi)
t. memberikan makan melalui NGT (cairan dan nutrisi)
u. merawat luka sederhana (integritas kulit)
v. melakukan kanulasi intra vena: pasang, rawat, lepas (sirkulasi)
w. memasang kateter urin (eliminasi)
x. melakukan enema (eliminasi)
y. memberikan medikasi melalui intramuskular, intravena, subkutan, dan
intrakutan (keamanan dan kenyamanan)
z. mengambil darah vena (sirkulasi)
aa. melakukan penghisapan lendir (suction) (oksigenasi)
bb. menghitung kebutuhan kalori (cairan dan nutrisi)
cc. memberikan makan per-oral (cairan dan nutrisi)
dd. mengajarkan teknik relaksasi, distraksi, hypnoterapi, dan guided imagery.
(istirahat tidur)
ee. mengajarkan kesehatan reproduksi (seksualitas reproduksi)
ff. melakukan teknik keperawatan untuk menstabilkan suhu tubuh pasien
(thermoregulasi)

Metoda pembelajaran
1. Pre dan post conference.
2. Tutorial individual yang diberikan preceptor.
3. Diskusi kasus.
4. Case report dan overan dinas.
5. Pendelegasian kewenangan bertahap.
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan
terkini

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 44
7. Problem solving for better health/ hospital(PSBH).
8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.

Metode Evaluasi:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/uji kasus (SOCA – Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
8. Portfolio

Daftar Referensi:
Amelia K., Hanny H. (2005). Buku Panduan Keterampilan Dasar Profesi
Keperawatan. Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta: Penerbit
Fakultas Ekonomi UI.
Harkreader, H., Hogan M.A., Thobaben M. (2007). Fundamentals of Nursing
Caring and Clinical Judgement. Canada: Elsevier.
Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing:
Concepts, Process, and Practice.
Lynn P. (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed.
NANDA International (2012). Nursing diagnosis: Definition and classification
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
Potter, PA. & Perry, A.G. (2009). Potter & Perry’s fundamentals of nursing
(7th ed). Sydney: Mosby

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 45
3.2 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah (KMB) merupakan program


yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan
keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada klien, membuat keputusan secara legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan pada orang dewasa. Praktik
keperawatan Medikal Bedah mencakup asuhan keperawatan pada klien dewasa
dalam konteks keluarga yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasar
akibat gangguan salah satu sistem (organ) atau beberapa sistem (organ) tubuh.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH

Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan medikal bedah


mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan medical bedah dan
mengelola pemberian asuhan keperawatan pada klien dewasa yang
mengalami masalah kesehatan dan perubahan fungsi sistem tubuh di
berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses
keperawatan.

C. INDIKATOR HASIL BELAJAR


1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi diagnosis medik dari kasus
yang dikelola.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan etiologi kasus klien yang dikelola.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan faktor risiko penyebab kasus klien
yang dikelola.
4. Mahasiswa mampu mengenal tanda dan gejala penyakit yang diderita
klien.
5. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan menemukan data
tanda dan gejala yang merupakan masalah yang timbul pada sistem
tubuh yang lain akibat penyakit yang diderita oleh klien tersebut.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 46
6. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian fisik dengan teknik yang
benar.
7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tes diagnostik yang perlu
dilakukan terhadap klien kelolaan (mengusulkan tindakan kolaborasi)
dengan tepat.
8. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemeriksaan diagnostik yang
abnormal dengan membandingkan dengan indikator yang normal.
9. Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan keperawatan mandiri
dan atau kolaborasi yang relevan untuk mengatasi masalah yang
timbul berdasarkan acuan pada hasil tes diagnostik.
10. Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana tindakan
keperawatan dengan tepat.
11. Mahasiswa mampu melakukan persiapan klien sebelum dilakukan
prosedur diagnostik dan merawat klien sesudah prosedur tersebut
selesai dilakukan.
12. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan tindakan
perawatan kolaboratif: pemberian obat-obatan sesuai instruksi dokter
dengan teknik yang tepat (nama klien, nama obat, dosis obat, waktu
pemberian, cara pemberian).
13. Mahasiswa mampu memantau keefektifan fungsi dari obat dengan
melakukan pemantauan terhadap tanda dan gejala dan
membandingkannya dengan hasil pengkajian tanda dan gejala pada
awal sebelum klien diberi terapi obat-obatan.
14. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala kemungkinan
telah terjadi efek samping dari terapi obat yang telah didapatkan klien.
15. Mahasiswa mampu mempersiapkan perawatan klien perioperatif.
16. Mahasiswa mampu melakukan analisis data: klasifikasi data subjektif,
data objektif, dan melengkapi PQRST untuk tiap data menulis dalam
bentuk skema.
17. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosis keperawatan actual (PES)
dan atau risiko (PE) berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.
18. Mahasiswa mampu membuat urutan prioritas diagnosis keperawatan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 47
yang telah dirumuskan mengacu pada tingkat kebutuhan menurut
Hierarki Maslow.
19. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tujuan keperawatan: tujuan
jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
20. Mahasiswa mampu menentukan kriteria evaluasi rencana tujuan
keperawatan.
21. Mahasiswa mampu merumuskan rencana tindakan keperawatan
mandiri dan kolaborasi yang relevan untuk mengatasi masalah klien
sesuai diagnosis keperawatan yaitu: preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitasi.
22. Mahasiswa mampu menuliskan rasional yang tepat dari tindakan
keperawatan tersebut.
23. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
urutan prosedur yang benar.
24. Mahasiswa mampu menemukan masalah pendidikan kesehatan klien
dan memberikan pendidikan kesehatan(komunikasi): rencana
pengajaran tertulis (materi).
25. Mahasiswa mampu mengaplikasikan sikap profesional:
mengawali/mengakhiri pertemuan dengan kontrak, memelihara
komunikasi selama berinteraksi dengan klien/keluarga terutama saat
melakukan prosedur tindakan keperawatan.
26. Mahasiswa mampu melakukan berbagai keterampilan klinik untuk
mengatasi masalah keperawatan pada kasuskeperawataan medikal
bedah.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 48
3.3KEPERAWATAN ANAK

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktek profesi keperawatan anak merupakan program yang


menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan
keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada klien, membuat keputusan secara legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada
anak. Praktek profesi keperawatan anak mencakup berbagai tingkat usia (bayi,
todller, pra sekolah, sekolah dan remaja) dalam konteks keluarga yang bertujuan
untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak sakit
akut dan sakit yang mengancam kehidupan, anak dengan masalah pediatrik
sosial dan manajemen terpadu balita sakit, dengan menggunakan proses
keperawatan di tatanan klinik.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH

Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan anak, mahasiswa akan dapat


melakukan asuhan keperawatan anak dari berbagai tingkat usia (bayi, todller, pra
sekolah, sekolah dan remaja) yang sakit akut, sakit kronis, ataupun sakit yang
mengancam kehidupan anak di berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan, dengan
mengintegrasikan bermain terapeutik sebagai strategi intervensi perawatan
atraumatik.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Menggunakan proses keperawatan dalam merawat anak sakit sesuai


dengan tahapan tumbuh kembangnya.
2. Mengintegrasikan konsep bermain dalam intervensikeperawatan.
3. Menampilkan teknik komunikasi terapeutik pada anak dankeluarga.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 49
4. Menerapkan konsep perawatan anak yang sedang dirawat
dankeluarganya.
5. Menerapkan konsep perawatan atraumatik dalam melakukanintervensi
khusus anak
6. Memberikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga.

3.3 KEPERAWATAN MATERNITAS

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktik profesi keperawatan maternitas merupakan program yang


menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan
keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada klien, membuat keputusan secara legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan
maternitas dalam konteks keluarga. Praktek profesi keperawatan maternitas
dilakukan secara bertahap pada wanita dalam masa childbearing yaitu ibu hamil,
ibu melahirkan, ibu nifas, dan bayi baru lahir (BBL) sampai usia 40 hari beserta
keluarganya baik dalam kondisi normal maupun risiko tinggi (komplikasi) dan
masalah pada sistem reproduksi serta pengaturan kehamilan.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH

Pada akhir praktek profesi keperawatan maternitas mahasiswa mampu


menerapkan asuhan keperawatan dalam periode childbearing, yaitu ibu hamil, ibu
melahirkan, ibu nifas, dan bayi sampai dengan umur 40 hari pada kondisi normal
dan berisiko serta kepada keluarganya. Asuhan keperawatan juga diberikan
kepada wanita dengan masalah pada sistem reproduksi dan pengaturan
kehamilan dalam keluarga.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Mahasiswa mampu menjalankan peran dan fungsi perawat dalam


memberikan asuhan keperawatan berkenaan dengan masalah

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 50
seksualitas dengan menggunakan konsep anatomi dan fisiologi sistem
reproduksi.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan proses pengaturan reproduksi yang
teridentifikasi berdasarkan konsep sistem pengaturan reproduksi.
3. Mahasiswa mampu menerapkan pengelolaan asuhankeperawatan bagi
ibu dan keluarga dalam masa prenatal padakondisi normal dan atau
dengan komplikasi/patologis.
4. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yangholistik pada
ibu yang sedang melahirkan serta bayi dankeluarganya pada kondisi
normal dan atau dengan komplikasidengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan.
5. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan yang holistik pada
bayi segera setelah lahir sampai usia 40 hari, dalam kondisi normal atau
komplikasi/patologis dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
6. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan postnatal normal
dan atau dengan komplikasi/patologis dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan berfokus padaadaptasi fisik dan psikososial
postnatal.
7. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada wanita
dengan masalah sistem reproduksi.

3.4 KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktek profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang


menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan
keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada klien, membuat keputusan secara legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan gawat
darurat. Praktek profesi keperawatan gawat darurat merupakan rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan dandikembangkan untuk mencegah kematian atau

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 51
cacat yangmungkin terjadi dengan menggunakan pendekatan sistem, holistik
danpenggunaan teknologi maju.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH

Setelah menyelesaikan praktik profesi mahasiswa mampu memberikan asuhan


keperawatan pada klien dengan kondisi kedaruratan dan kegawat daruratan
dengan menggunakan peralatan khusus untuk melakukan tindakan yang spesifik
pada pengelolaan kasus kegawatan berdasarkan inti keilmuan keperawatan
gawat darurat.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Bila dihadapkan pada klien dengan kondisi kegawatdaruratanmahasiswa mampu:


1. Melakukan primary assessment dan secondary assessment.
2. Melaksanakan resusitasi jantung paru (RJP).
3. Melakukan triase pada kasus-kasus gawat darurat.
4. Melakukan prosedur diagnostik.
5. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan tahap-tahap proses
keperawatan pada beberapa kasus kegawatdaruratan.
6. Menerapkan tindakan universal precaution dan pencegahan risiko
penyebaran infeksi nosokomial di rumah sakit.

3.5 KEPERAWATAN JIWA

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktik profesi keperawatan jiwa merupakan program yang menghantarkan


mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan keperawatan jiwa yang
diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik upaya preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif serta memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan secara legal dan
etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 52
keperawatan jiwa. Praktik profesi keperawatan jiwa ditujukanpada upaya
pemberian asuhan keperawatan terhadap klien dengan masalah biopsiko-sosial-
spritual dan gangguan kesehatan jiwa. Pelaksanaanhubungan terapeutik akan
dilakukan secara individu danmelibatkan peran serta keluarga dalam perawatan
klien dan penerapan terapi modalitas keperawatan

B. KOMPETENSI MATA KULIAH

Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan jiwa mahasiswa memiliki


kemampuan profesional dalam memberikanasuhan keperawatan kepada klien
sebagai individu dan keluarga yang mengalami masalah adaptasi bio-psiko-sosio-
spiritual terutama masalah gangguan jiwa dengan core problem : halusinasi,
waham, harga diri rendah, isolasi sosial, bunuh diri, perilaku kekerasan dan defisit
perawatan diri dengan pendekatan proses keperawatan jiwa.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:


1. Menerapkan komunikasi terapeutik dalam membina dan memelihara
hubungan interpersonal dengan klien.
2. Mengidentifikasi perasaan dan reaksi diri sendiri dan bagaimana
pengaruh perasaan dan reaksi tersebut terhadap individu, keluarga dan
kelompok, sehingga memungkinkan penggunaan diri sendiri secara
terapeutik ketika berhubungan dengan klien.
3. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan klien.
4. Merumuskan rencana keperawatan (diagnosis keperawatan, tujuan,
kriteria evaluasi, tindakan) dalam meningkatkan kesehatan jiwa individu
dan keluarga.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan dan berbagai terapi modalitas
keperawatan.
6. Menggunakan usaha prevensi primer, prevensi sekunder, dan prevensi
tertier modalitas dalam tindakan keperawatan.
7. Menggunakan berbagai sumber daya: kerjasama interdisiplin dan
kemampuan keluarga dalam melaksanakan tindakan keperawatan.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 53
8. Mengevaluasi proses, hasil implementasi keperawatan serta melakukan
tindak lanjut.
9. Mencatat dan melaporkan proses keperawatan yang dilakukan.

3.6 MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktik profesi manajemen keperawatan merupakan program yang


menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerapkan
konsep-konsep yang berhubungan dengan manajemen dan kepemimpinan dalam
pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kondisi terkini. Praktik profesi
manajemen keperawatan mencakup; perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian dengan menerapkan berbagai gaya
kepemimpinan yang efektif. Selama praktik mahasiswa memprakarsai perubahan
yang efektif dan inovatif dalam asuhan keperawatan dan pelayanan kesehatan.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH

Mahasisawa mampu mengelola manajemen asuhan danmanajemen pelayanan


keperawatan tingkat dasar secaraprofesional dengan pengintegrasian
kemampuan kepemimpinansecara efektif.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Setelah menyelesaikan kegiatan praktik klinik kepemimpinan danmanajemen


keperawatan, mahasiswa mampu:
1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan,
dan mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam pengelolaan
manajemen pelayanan tingkat dasar dengan menjadi agen pembaharu
dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada ruang
rawat berdasarkan situasi nyata yang dimulai dari:
a. Pengkajian situasi nyata ruang rawat.
b. Merumuskan hasil pengkajian ke dalam analisis SWOT (Strengh,
Weakness, Opportunity, Threat).

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 54
c. Merumuskan masalah sesuai dengan hasil pengkajian.
d. Menyusun rencana tindakan berdasarkan konsep dan teori yang
telah dipelajari.
e. Mengaplikasikan rencana penyelesaian masalah yang telah
disusun di ruang rawat.
f. Mengevaluasi hasil aplikasi yang telah dilakukan.
g. Menyusun rencana tindak lanjut (Planning of Action), berdasarkan
evaluasi tindakan (hasil implementasi pada ruang rawat) yang
telah dilakukan agar dapat dilanjutkan oleh manajer pada ruang
rawat yang dilakukan pembaharuan.
2. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan,
dan mengintegrasikan konsep kepemimpinan dalam pengelolaan
manajemen asuhan keperawatan pada klien di ruang rawat di suatu
tatanan pelayanan kesehatan secara profesional dengan menjalankan
peran (role play) sebagai kepala ruangan, ketua tim atau perawat
pelaksana sehingga mampu melakukan kegiatan-kegiatan:
a. Timbang terima (operan) pasien dengan perawat antarshift.
b. Melaksanakan pre and post conference asuhankeperawatan
dengan sesama perawat.
c. Melaksanakan ronde keperawatan dengan anggota tim.
d. Menjalankan asuhan keperawatan sesuai dengan peranpada role
play pada klien kelolan.

3.7 KEPERAWATAN GERONTIK

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktik profesi keperawatan gerontikmerupakan program yang


menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan
keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 55
advokasi pada klien, membuat keputusan secara legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan
gerontik. Praktik profesi keperawatan gerontik menerapkan pelayanan asuhan
keperawatan lanjut usia di berbagai tatanan pelayanan kesehatan khususnya di
keluarga, panti werda dan masyarakat secara menyeluruh dan
berkesinambungan dengan penekanan pada upaya pemeliharaan kesehatan,
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit lanjut usia.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH


Pada akhir praktik profesi keperawatan gerontik mahasiswa diharapkan mampu
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia baik di
keluarga dan di institusi/panti secara komprehensif.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:


1. Menerapkan konsep dasar gerontik, teori bio-psiko sosial/kultural dan
spiritual pada keperawatan dasar lansia di keluarga dan masyarakat.
2. Mengintegrasikan konsep dasar keperawatan gerontik, teori
biopsikososiokultural dan spiritual pada proses penuaan dalam
memberikan pelayanan/asuhan keperawatan gerontik.
3. Mengembangkan rasa percaya diri mahasiswa dalam melakukan
asuhan keperawatan gerontik diberbagai tatananpelayanan kesehatan
lanjut usia.

3.8 KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktik profesi keperawatan komunitas menerapkan asuhan keperawatan


komunitas di tatanan pelayanan pada tingkat masyarakat (posyandu), pada
kelompok khusus di masyarakat dan pelayanan tingkat dasar (puskesmas) dari
masalah sederhana sampai yang kompleks secara tuntas dan komprehensif
berdasarkan konsep dasar kesehatan dan keperawatan masyarakat, dan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 56
program kesehatan/kebijakan pemerintah dalam menanggulangi masalah
kesehatan utama di Indonesia, khususnya isu kecendrungan masalah kesehatan
dalam konteks pelayanan kesehatan utama dengan penekanan upaya promotif,
dan preventif dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative melalui
kerjasama lintas program dan sektoral.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH

Setelah menyelesaikan praktik program profesi keperawatan komunitas


mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas melalui tahap
proses keperawatan: pengkajian, perumusan diagnosis, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan, dengan fokus klien individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:


1. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
berdasarkan konsep dasar keperawatan kesehatan masyarakat,
melalui proses keperawatan di komunitas.
2. Mengidentifikasi kebijakan dan program-program pokok keperawatan
kesehatan masyarakat di era otonomi daerah.
3. Mengintegrasikan kebijakan/program-program pokok kesehatan
masyarakat dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
4. Melaksanakan praktik keperawatan komunitas secara profesional
berlandaskan pada etika profesi keperawatan Indonesia.
5. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan
asuhankeperawatan komunitas.

3.9 KEPERAWATAN KELUARGA

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Fokus praktik profesi keperawatan keluarga adalah memberikan layanan/asuhan


pada tiap tahapan tumbuh kembang keluarga meliputi: pasangan keluarga baru
menikah, keluarga baru dan balita, keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 57
dengan remaja, keluarga dengan ibu hamil dan menyusui, serta masalah
keluarga terkait dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia. Pemberian
asuhan keperawatan berorientasi pada isu dan kecenderungan masalah dalam
keperawatan keluarga dengan penekanan pada upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan keluarga diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan, khususnya di pelayanan keperawatan keluarga.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH

Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan keluarga mahasiswa mampu


menerapkan konsep keluarga sejahtera dan adaptasi keluarga sesuai tahapan
tumbuh kembang keluarga dalam pelayanan/asuhan keperawatan keluarga
dengan mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan
keperawatan keluarga.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:


1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu
biomedik, dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan pelayanan dan
atau asuhan keperawatan kepada keluarga.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan tahapan
tumbuh kembang keluarga.
3. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan keluarga dari masalah
sederhana sampai yang kompleks secara tuntas melalui pendekatan
proses keperawatan baik bersifat promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif sesuai batas kewenangan, tanggung jawab dan
kemampuan berlandaskan etika profesi keperawatan.
4. Menggunakan proses keperawatan keluargadalam menyelesaikan
permasalahan yang ada di dalam individu dan keluarga sesuai dengan
tahap perkembangan keluarga meliputi: keluarga baru menikah,
keluarga dengan balita, keluarga dengan anak usia prasekolah,
keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan anak remaja, keluarga

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 58
dengan anak dewasa muda, keluarga dengan usia pertengahan, dan
keluarga dengan lansia.
5. Melakukan rujukan, kerjasama dan memfasilitasi dengan pelayanan
kesehatan keluarga dan masyarakat jika menemukan kasus risiko
tinggi di keluarga.
6. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis
dan manfaatnya dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 59
BAB 4
PELAKSANAAN PROGRAM PROFESI NERS

4. 1 KALENDER AKADEMIK

Kalender Akademik Program Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang Tahun Akademik 2018/2019.
NO WAKTU KEGIATAN PENDIDIKAN
1 16 Agustus 2018 UJIAN TES GEL 3 SIPENMARU
2 20 Agust-01 Sept 2018 Registrasi UKOM Ners
3 23 – 24 Agustus 2018 PPS PRODI NERS
4 29 Agustus 2018 KEPANITERAAN
5 03 September 2018 Temu PA dan pengisian KRS
6 05 September 2018 Wisuda Prodi Profesi Ners TA. 2017-
2018
7 06 – 07 September 2018 Pengayaan Praktik Klinik Semester I
8 10 September 2018 PRE KLINIK
9 17 - 29 September 2018 Stase Keperawatan Dasar Profesi (KDP)
10 24 September 2018 Pelatihan Preceptorship
11 01 Oktober – 10 Nov 2018 Stase Keperawatan Medikal Bedah
12 12 – 17 November 2018 Stase Gerontik di MAHSA College
Malaysia (Mhs Prog. A)
13 19 – 21 Okt 2018 UKOM Ners
14 19 Nov – 01 Des 2018 Stase Keperawatan Gerontik
15 03 – 29 Des 2018 Stase Keperawatan Gawat Darurat
16 31 Des 2018 – 12 Jan 2019 Stase Kesehatan Matra Laut
17 14 – 19 Januari 2019 Project besar Kesehatan Matra Laut.
18 Temu PA, KHS Sem I, KRS dan
Registrasi Semester II
19 21 Jan - 23 Feb 2019 Stase Keperawatan Komunitas &

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 60
Keluarga
20 25 Febr – 23 Maret 2019 Stase Keperawatan Maternitas
21 25 Mar – 13 April 2019 Stase Keperawatan Anak
22 15 Apr – 04 Mei 2019 Stase Keperawatan Jiwa
23 06 Mei – 01 Juni 2019 Stase Manajemen Keperawatan
24 03 Juni – 15 Juni 2019 Libur Lebaran
25 17 – 22 Juni 2019 Project besar( Seminar Besar ) II
26 24 Juni – 13 Juli 2019 Pengolahan Nilai
27 15 – 20 Juli 2019 Persiapan Yudisium
28 23 – 27 Juli 2019 Yudisium Mahasiswa
29 Agustus 2019 Wisuda

4.2 PROSES PEMBELAJARAN

Program Pendidikan Profesi Ners Stikes Hang Tuah Tanjungpinang


melaksanakan pembelajaranklinik di beberapa rumah sakit umum, klinik bersalin,
dan rumah sakit jiwa. Sedangkan untuk pembelajaran lapangan/komunitas
dilaksanakandi beberapa tempat, yaitu: Panti Sosial (Panti Werda Bahagia
Kabupaten Bintan), Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota
Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan
pembelajaran praktik profesi ners maka disusun buku pedoman umum
tentangketentuan dan mekanisme praktik profesi ners dan secara khusus disusun
buku panduan praktik profesi dari masing-masing bagian keperawatan (ada 9
bagian). Pada akhir pembelajaran setelah melalui semester I (satu) dan semester
2 (dua) pada jenjang profesi ners ini, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun
laporan akhir.
Pelaksanaan program profesi ners berlangsung selama 2 (dua) semester,yaitu:
1. Semester I selama 18 minggu yaitu : Keperawatan Dasar Profesi,
Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gerontik, keperawatan Gadar
dan Kritis dan Kesehatan Matra Laut.
2. Semester II selama 18 minggu yaitu: Keperawatan Komunitas dan Keluarga,
Keperawatan Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa dan
Manajemen Keperawatan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 61
4.3 METODE PENGAJARAN KLINIK

1. Persiapan klinik (Pre Clinic):


Orientasi praktik profesi, menyusun laporan pendahuluan, dan
penugasan.
2. Briefing (Pre Conference):
Identifikasi kasus awal, penggunaan konsep, referensi, dan
hasilpenelitian.
3. Pelaksanaan praktik klinik:
Observasi, tutorial, ronde keperawatan, demonstrasi kompetensi,bed
side teaching, role play klinik, pre dan postconference klinik.
4. Debriefing(Post Conference):
5. Role Play pelaksanaan manajemen pelayanan dan manajemen
asuhan.
6. Ronde Keperawatan.

Tabel.4.1. Deskripsi tujuan dan tahapan prosedur pada metoda


pembelajaranklinik

Metode
Tahapan
pembelajaran Deskripsi Tujuan
Prosedur
klinik
Konferensi Konferensi klinik Pre-konferensi : • Sebelum
klinik adalah diskusi melakukan
kelompok untuk Diskusi untuk conferens,
Pre dan post membahas mengetahui mahasiswa
conference aspek-aspek kesiapan harus
praktik klinik mahasiswa dan mempelajari hal
serta laporan rencana kegiatan yang akan di
pendahuluan setiap harinya. diskusikan.
yang dibuat Post konferensi : • Pembimbing
mahasiswa klinik (PK)
Diskusi untuk berperan
mengevaluasi sebagai
kegiatan asuhan fasilitator dan
keperawatan narasumber,

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 62
evaluasi dari • Mahasiswa atau
mahasiswa, peer PK
review, rencana menyampaikan
kegiatan kesimpulan
selanjutnya. conferens
Pengolaan Merupakan Memperdalam • Pembuatan
kasus/ klien tugas individu pemahamam kelolaan kasus,
yang dibuat mahasiwa tentang pada hari
selama dinas di satu kasus pertama
setiap ruangan. dengan mahasiswa
Mulai dari mengaplikasikan harus
pengkajian ilmu yang telah menyerahkan
sampai dengan diperoleh laporan
evaluasi. pendahuluan
tentang kasus
yang akan
dikelola.
Bed Side Merupakan Agar pembimbing • Mendapat
Teaching pembelajaran dapat kasus yang
praktek kepada mengajarkan dan sesuai.
mahasiswa yang mendidik • Koordinasi
dilakukan mahasiswa untuk dengan staf di
disamping menguasai klinik agar tidak
tempat tidur keterampilan mengganggu
procedural, jalannya rutinitas
menumbuhkan perawatan klien.
sikap professional, • Melengkapai
memperlajari peralatan/
perkembangan fasilitasi yang
biologis/fisik, akan digunakan.
melakukan
komunikasi
melalui
pengamatan
langsung.
Ronde Suatu metode • Menumbuhka • Pembimbing
keperawatan pembelajaran n cara berfikir menetapkan
klinik yang kritis (PBL). waktu
memungkinkan • Menumbuhka dilakukannya
peserta didik n pemikiran ronde
mentransfer dan bahwa keperawatan.
mengaplikasikan tindakan
pengetahuan keperawatan
teoritis ke dalam berasal dari
praktik masalah
keperawatan klien.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 63
langsung. • Meningkatkan
validitas data
klien.
• Menilai
kemampuan
menentukan
diagnose
Mandiri dan Proses belajar • Meningkatkan • Mahasiswa
diskusi klinik dimana pemahaman menentukan
kelompok mahasiswa keperawatan tujuan belajar
melakukan mahasiswa mandiri setiap
pemberian • Meningkatkan harinya.
asuhan kemampuan • Mahasiswa
keperawatan mahasiswa dapat meminta
atau melakukan dalam umpan balik dari
observasi klinik memodifikasi PK terhadap
tanpa kehadiran renpra pengalaman
pembimbing. belajar mandiri
dan diskusi

Presentasi/se Merupakan • Memberikan • Mahasiswa


minar. proses kesempatan harus
pembelajaran kepada mempunyai
yang dilakukan mahasiswa Kasus
mahasiswa untuk Kelolaan
dengan melakukan • Lakukan
mengangkat pengakajian presentasi
kasus kelolaan lebih lanjut sesuai dengan
untuk terhadap format yang
diseminarkan. diagnosa telah
yang ditetapkan
diangkat. dengan
pembimbing.

4.4 EVALUASI PEMBELAJARAN


Evaluasi mencakup presentasi kasus, seminar, ujian praktik/kompetensi, responsi
laporanakhir dan presentasipengelolaan ruang rawat. Tujuan evaluasi
pembelajatan adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
dalam menetapkan kelulusan dan sistem hukuman (sangsi) serta penghargaan.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 64
Evaluasi dilaksanakan setiap akhir putaran praktik Bidang Keperawatan. Unsur
yang dievaluasi meliputi aspek kognitif, sikap, dan keterampilan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan, yang dijabarkan dalam :

1. Laporan pendahuluan :5%


2. Laporan kasus : 10 %
3. Responsi : 20 %
4. Tindakan keperawatan : 25 %
5. Kehadiran : 10 %
6. Ujian praktik : 30 %
Ketentuan di atas dapat berubah sesuai dengan kompetensi masing-masing
bidang Keperawatan.

Laporan akhir dinas diserahkan kepada pembimbing akademik dan klinik rumah
sakit/lapangan paling lambat hari Senin pukul 16.00 WIB, pada minggu
berikutnya.
Keterlambatan menyerahkan laporan diberlakukan (disesuaikan ketentuan
evaluasi tiap-tiap bagian) atau ketentuan sebagai berikut :
▪ Terlambat 1 hari nilai dikurangi 10%
▪ Terlambat 2 hari nilai dikurangi 20%
▪ Terlambat > 3 hari nilai dikurangi 30 %
▪ Terlambat 1 minggu tidak mendapat nilai
Jika mahasiwa dinyatakan tidak lulus pada praktik bidang kekhususan maka akan
diberi kesempatan untuk melaksanakan perbaikan sampai batas akhir program
pre klinik.

4.5 TEMPAT PRAKTIK


Penetapan tempat praktik profesi diseleksi dan diidentifikasi
berdasarkankebutuhan pencapaian tujuan pembelajaran dan
kompetensimahasiswa dengan kriteria institusi tempat praktik sebagai
berikut:
1. Terdaftar dan diakui pemerintah sebagai institusi pelayanan kesehatan.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 65
2. Memberi pelayanan diagnostik, pencegahan, pengobatan
danrehabilitasi.
3. Mempunyai jumlah kunjungan pasien yang cukup termasuk
jenispenyakit pasien untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa.
4. Memiliki fasilitas (fisik dan alat) yang memadai dan memenuhistandar
untuk kebutuhan belajar klinik mahasiswa.
5. Staf di tempat praktik memiliki kemampuan yang cukup
untukmelaksanakan asuhan keperawatan dalam pembelajaran klinik.
6. Lingkungan tempat praktik yang kondusif dan mendukung
prosesbelajar sesuai dengan falsafah dan tujuan institusi pendidikan.
7. Memiliki manajemen pelayanan medis, keperawatan yangmendukung
kegiatan pengembangan belajar klinik.
8. Mempunyai standar kualitas praktik keperawatan.
9. Jumlah pasien dan variasi masalah (kasus) keperawatan
yangmemadai dalam pencapaian tujuan belajar klinik/lapangan.

Tabel 4.2 Distribusi Penggunaan Lahan Praktik Profesi Berdasarkan Mata


Kuliah
No Mata Kuliah Bobot Tempat Praktek
SKS
1 Keperawatan Dasar 2 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Profesi Tanjungpinang
2. RSUD Tg. Uban
2 Keperawatan Medikal 6 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Bedah Tanjungpinang
2. RSUD Tg. Uban
3 Keperawatan Gerontik 3 1. Panti Werdha Bahagia
Kawal
2. Panti werdha anugerah
kota tanjungpinang
3. Posyandu Lansia wiyah
binaan
4. Puskesmas
4 Keperawatan Gawat 4 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Darurat Tanjungpinang
2. RSUD Tg. Uban
5 Kesehatan Matra Laut 2 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Tanjungpinang

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 66
2. RSUD Tg. Uban
6 Keperawatan 5 1. Dinkes Kota
Komunitas dan Tanjungpinang
Keluarga 2. Puskesmas
7 Keperawatan 4 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Maternitas Tanjungpinang
2. RSUD Tg. Uban
3. Klinik Bersalin Bidan
Efiarni
8 Keperawatan Anak 3 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Tanjungpinang
2. RSUD Tg. Uban
3. TK Hang Tuah
Tanjungpinang
9 Keperawatan Jiwa 3 RS. Jiwa Tampan Pekan Baru
Komunitas wilayah binaan
10 Manajemen 4 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Keperawatan Tanjungpinang
2. RSUD Tg. Uban

4.6 PEMBIMBING INSTITUSI DAN PRECEPTOR KLINIK


Tabel 4.3 Daftar Pembimbing Insitusi Pendidikan Profesi Ners
No. Mata Kuliah Pembimbing Preceptor Klinik
Institusi
1. Keperawatan Tim Tim Preseptorship :
Dasar Profesi Preseptorship 1. RSAL. Dr. Midiyato S
KDP Tanjungpinang
2. RSUD Tg. Uban
2. Keperawatan Tim Tim Preseptorship :
Medikal Preseptorship 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Bedah KMB Tanjungpinang
2. RSUD Tg. Uban
3. Keperawatan Tim Tim Preseptorship :
Gerontik Preseptorship 1. Panti Werdha Bahagia
Keperawatan Kawal.
Gerontik 2. Panti werdha anugerah kota
tanjungpinang
3. Posyandu Lansia wiyah
binaan
4. Puskesmas
4. Keperawatan Tim Tim Preseptorship :
Gawat Preseptorship 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Darurat Keperawatan Tanjungpinang
Gawat 2. RSUD Tg. Uban
Darurat

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 67
5. Kesehatan Tim Tim Preseptorship :
Matra Laut Preseptorship 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Kesehatan Tanjungpinang
Matra Laut 2. RSUD Tg. Uban
6. Keperawatan Tim Tim Keperawatan Dinkes Kota
Komunitas Preseptorship Tanjungpinang dan
dan Keluarga Keperawatan Perawat PKM
Komunitas
dan Keluarga
7. Keperawatan Tim Tim Preseptorship :
Maternitas Preseptorship 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Keperawatan Tanjungpinang
Maternitas 2. RSUD Tg. Uban
3. Perawat/Bidan Klinik Bersalin
Efiarni
8. Keperawatan Tim Tim Preseptorship :
Anak Preseptorship 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Keperawatan Tanjungpinang
Anak 2. RSUD Tg. Uban
9. Keperawatan Tim Tim Keperawatan Jiwa RS Jiwa
Jiwa Preseptorship Tampan Pekanbaru
Keperawatan
Jiwa
10. Manajemen Tim Tim Preseptorship :
Keperawatan Preseptorship 1. RSAL. Dr. Midiyato S
Manajemen Tanjungpinang
Keperawatan 2. RSUD Tg. Uban

Tabel 4.4 Tugas dan tanggung jawab Preseptor klinik dan institusi
No. Tugas & Tanggung Jawab Pembimbing Preceptor
Institusi Klinik
1. Membagi/ mencarikan kasus √
sesuai dengan kompetensi mata
ajar
2. Mengoreksi dan memberikan √ √
masukan tentang laporan
pendahuluan
3. Melakukan pre dan post √ √
conference
4. Melakukan bedside teaching √ √
5. Melakukan evaluasi √ √
pembelajaran
6. Memberikan penilaian sikap √ √
7. Memberikan penilaian √ √
pencapaian target keterampilan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 68
8. Memberikan koreksi laporan √ √
asuhan keperawatan
9. Memberikan bimbingan terhadap √ √
materi presentasi (Seminar)
10. Mengisi buku komunikasi √ √
pembimbing
BAB 5
TATA TERTIB

5.1 TATA TERTIB MAHASIWA

A. Kehadiran / Presensi
1. Praktik dimulai dari hari Senin sampai dengan Sabtu.
2. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu, sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan yaitu :
a. Pagi : Pukul 07.00 – 14.00 WIB istirahat selama 1 jam (disesuaikan
dengan aktivitas ruangan).
b. Sore : Pukul 14.00 – 21.00 WIB istirahat selama 1 jam (disesuaikan
dengan aktivitas ruangan).
c. Malam: Pukul 21.00- 07.00 WIB istirahat selama 1 jam (disesuaikan
dengan aktivitas ruangan).
3. Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% .
4. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh
masing-masing mata kuliah yang sedang dijalani pada program profesi
ners sesuai dengan perencaan pada buku panduan.
5. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang ditentukan oleh
pendidikan.
6. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi
pendidikan.
7. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum shift dimulai.
8. Dalam 1 (satu) hari praktik berlaku 1 (satu) kali shift/dinas.
9. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh
masing-masing mata kuliah yang sedang dijalani pada program profesi
ners sesuai dengan perencaan pada buku panduan.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 69
10. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang ditentukan oleh
pendidikan.
11. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi
pendidikan.
12. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku,
memakai perhiasan (anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
13. Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
14. Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit untuk keperluan
praktik.
15. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit
dan klien.
16. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
17. Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris
institusi pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai
dengan kententuan.
18. Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif
praktik kepada Koordinator Praktik Profesi Ners pada setiap akhir rotasi
praktik selesai dari masing-masing bagiankeperawatan (semester I dan
semester II).
a. Mengambil Absensi sebelum hari senin minggu pertama praktik.
b. Menandatangani absensi sesuai kehadiran.
c. Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/perseptor klinik.
d. Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir
praktik.
19. Tidak dibenarkan menukar/mengganti jadwal praktik yang telah
ditentukan tanpa sepengetahuan pembimbing.
20. Mahasiswa tidak dibenarkan meninggalkan tempat praktik, tanpa seijin
pembimbing.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 70
21. Mahasiswa yang meninggalkan tempat praktik lebih dari 1 jam istirahat
yang telah ditentukan, wajib mengganti jam praktik sebanyak waktu yang
ditinggalkan.
22. Mahasiswa yang terlambat datang mengikuti kegiatan profesi Ners
dengan alasan apapun wajib memberitahukan kepada pembimbing
pendidikan atau kepada pembimbing klinik rumah sakit dan diharuskan
menambah jam praktik sesuai dengan banyaknya waktu yang tertinggal
dari jadwal yang telah ditentukan
23. Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1-3 kali
keterlambatan) akan dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap
keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih dari 15 menit maka
dianggap tidak hadir.
24. Mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan profesi Ners wajib
melaporkan secara lisan dan tertulis terlebih dahulu kepada pembimbing
pendidikan kemudian kepada koordinator mata ajar, pembimbing
akademik dan pembimbing klinik rumah sakit.
25. Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai dengan surat
keterangan sakit dari dokter dan diserahkan kepada pembimbing
pendidikan atau kepada pembimbing klinik rumah sakit/lapangan.
26. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktik dengan alasan sakit atau
ijin, harus mendapatkan ijin dari pembimbing (pendidikan dan
pembimbing tempat praktik). Yang bersangkutan wajib mengganti praktik
sejumlah hari yang ditinggalkan.
27. Ketidakhadiran tanpa sepengetahuan pembimbing pendidikan dan
pembimbing klinik rumah sakit/lapangan diwajibkan mengganti praktik
sebanyak 2x hari praktik yang ditinggalkan.
28. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik lebih dari 2 hari dengan alasan
apapun dan tanpa pemberitahuan kepada pembimbing pendidikan dan
pembimbing klinik rumah sakit/lapangan wajib mengulang praktik pada
ruangan tersebut.
29. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik selama lebih dari 5 hari dengan
alasan apapun pada satu bagian / departemen tertentu kecuali sakit dan

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 71
alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, dinyatakan gugur pada bagian/
departemen yang bersangkutan.
30. Setiap mahasiwa yang mengganti hari praktik harus membawa surat
pengantar dari STIKES Hang Tuah Tanjungpinang dan bila tidak
membawa surat pengantar dianggap tidak mengganti.
31. Penggantian praktik untuk satu bagian dilakukan pada hari libur antar
tahap program profesi Ners. Ketidakhadiran seperti pada point 17,
mahasiswa harus mengganti hari sebanyak ketidakhadiran dan hanya
diperbolehkan karena: Sakit maksimal 3 hari/ keluarga meninggal (anak,
istri/suami,orang tua) maksimal 2hari.
32. Ketidakhadiran lebih dari 3 hari karena alasan apapun wajib mengulang
mata ajar.
33. Pengumpulan laporan dilakukan sehari setelah kegiatan selesai.
34. Keterlambatan pengumpulan laporan mahasiswa maksimal 6 hari dan
setiap hari keterlambatan nilai dikurangi 5% (total 30% dari seluruh
keterlambatan) dan jika lebih dari 7 hari dianggap tidak lulus.
35. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengganti dinas, mengulang
kegagalan pada mata kuliah pada jadwal remedial pada gerbong Ners
selanjutnya.

B. Seragam

1. Dinas Pagi, Sore, Malam : Seragam sesuai ketentuan pendidikan;


tanda pengenal, Kap atau kerudung dimasukkan ke dalam baju, sepatu
putih seragam, hak maksimal 3 cm, dan tidak bersuara.
2. Bagi mahasiswa yang bertugas di R. ICU dan OK mengenakan seragam
OK biru Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang dan wajib mengenakan
masker dan tutup kepala. Bagi yang berjilbab wajib memakai jilbab biru,
membawa sandal bersih (baru) yang khusus dipakai di ruangan tersebut.
3. Selama praktik mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan
dalam bentuk apapun.
4. Rambut rapi

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 72
5. Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan
mengikuti praktik dan dinyatakan tidak hadir.

C. Peralatan Klinik
1. Setiap mahasiswa wajib membawa perlengkapan klinik yang menunjang
pelaksanaan praktik meliputi : Stetoskop, tensimeter, termometer, jam
digital atau dengan jarum detik, pen light, reflek hammer, gunting, pinset
anatomi, pinset chirurgis, meteran kain, masker dan gunting kuku .
2. Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan klinik pada saat praktik
dengan seijin pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik/lapangan
diberikan waktu untuk mengambil perlengkapan klinik yang diperlukan.
3. Waktu yang dipergunakan untuk mengambil alat praktik, wajib diganti dan
ditambahkan pada akhir jam praktik.

D. Pelaksanaan Profesi Ners


1. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan orientasi ruangan.
2. Mahasiswa yang tidak membawa laporan pendahuluan pada saat pre
conferen atau laporan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan topik yang
telah ditentukan, tidak diperkenankan mengikuti praktik dan dinyatakan
tidak hadir
3. Mahasiswa yang tidak mengikuti pre conference dan post conference
dinyatakan tidak hadir.
4. Laporan kasus harus dibawa setiap hari.
5. Mahasiswa yang tidak membawa laporan asuhan keperawatan pada saat
post conference atau laporan tidak lengkap dengan ketentuan yang
berlaku dinyatakan tidak hadir
6. Jika dalam 2 (dua) hari mahasiswa belum mendapatkan kasus yang
ditentukan, maka dengan sepengetahuan pembimbing pendidikan dan
pembimbing klinik rumah sakit/lapangan mahasiswa diharuskan
mengganti kasus dan mengikuti pre conference susulan.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 73
E. Referensi
a. Selama praktik mahasiswa wajib membawa buku pedoman profesi ners
dan buku pedoman kompetensi.
b. Selama praktik mahasiswa diwajibkan membawa literatur sesuai dengan
topik kasus yang diambil.
c. Mahasiswa yang tidak membawa literatur yang sesuai dengan topik
kasus yang diambil dengan seijin pembimbing pendidikan atau
pembimbing klinik/lapangan diberikan waktu untuk membawa literatur
yang sesuai.
d. Waktu yang dipergunakan untuk mengambil literatur, wajib diganti dan
ditambahkan pada akhir jam praktik.

F. Ujian, Sistem Penilaian, Predikat Kelulusan Dan Yudisium


1. Ujian
a. Mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi
ketentuan kehadiran 100 % di masing – masing bagian.
b. Sudah melakukan pembayaran / registrasi semester sebelumnya
c. Ujian klinik/lapangan dilakukan pada minggu akhir pelaksanaan kegiatan
profesi ners disetiap bagian/departemen.
d. Kasus yang akan diujikan ditentukan pada hari pelaksanaan ujian.
e. Penguji sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) orang yang terdiri dari: 1
(satu) orang dari pendidikan dan 1 (satu) orang dari tempat praktik atau
tempat ujian dilaksanakan.
f. Ketentuan ujian disesuaikan dengan ketentuan dari masing-masing
bagian.
g. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk
memperbaiki/mengulang ujian pada hari berikutnya atau sesuai dengan
kesepakatan dengan penguji.
h. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan; sakit/ ijin dan
disertai dengan surat keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan,

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 74
diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada bagian yang
bersangkutan.
i. Hal-hal yang menyangkut ujian susulan atau ujian perbaikan, sepenuhnya
menjadi kewenanganKoordinator yang bersangkutan, penguji pendidikan
dan penguji dari tempat praktik.

2. Sistem Penilaian
a. Penilaian Acuan Patokan (Creterion Reference Evaluation) adalah
pendekatan penilaian yang membandingkan hasil pengukuran terhadap
seseorang mahasiswa dengan patokan “batas lulus” yang ditetapkan
untuk masing – masing penguasaan bidang studi.
b. Hasil belajar dinyatakan dalam lambang dan angka mutu sebagai
berikut :

Nilai absolut Lambang Angka Mutu

80 – 100 A 4
77-79,99 A- 3,70
74 – 76,99 B+ 3,30
68-73,99 B 3,0
65 – 67,99 B- 2,70
62-64,99 C+ 2,30
60 – 61,99 C 2,0
45 – 59,99 D 1,0
< 45 E 0

c. Predikat kelulusan
Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat, yaitu memuaskan, sangat memuaskan
dan dengan pujian yang dinyatakan pada transkrip akademik.IPK sebagai
dasar penentuan predikat kelulusan adalah :

• IPK3,00 – 3,49 : Memuaskan


• IPK3,50 - 3,69 : Sangat Memuaskan
• IPK3,70 – 4,00 : Dengan Pujian (Cumlaude)

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 75
Predikat kelulusan “Dengan Pujian” ditentukan juga dengan masa studi
tepat waktu.

d. Yudisium
Kelulusan mahasiswa dilaksanakan pada akhir semester duaatau akhir
pendidikan, kelulusan diumumkan dalam yudisium dengan ketentuan sebagai
berikut :

- IPK ≥ 3,00
- Tidak ada nilai C , D, dan E
- Telah menyelesaikan seluruh kewajiban administrasi akademik dan
registrasi (pembayaran) selama pendidikan
- Tidak melakukan tindakan asusila yang menyebabkan harus
dihentikannya perkuliahan.

e. Tata Tertib Mahasiwa (Program Remedial)


1. Mahasiswa praktik profesi yang mengulang (remedial) dapat
dilaksanakan pada saat gerbong Ners selanjutnya sesuai dengan rotasi
praktik dengan syarat:
- Pembiayaan administrasi lahan praktik dibebankan kepada
mahasiswa.
- Sebelumnya sudah pernah mengikuti praktik profesi.
2. Tata tertib lainnya berlaku seperti di atas.

5.2 SANKSI –SANKSI


A. Sanksi Akademik
Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik dan pemutusan studi.
Sanksi akademik dilakukan seacara bertahap melalui pemberian surat peringatan
dan pemanggilan orang tua. Surat peringatan (SP) mencakup :
a. SP-1 diberikan pada mahasiswa yang melakukan pelanggaran peraturan
pendidikan dan etika.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 76
b. SP-2 diberikan pada mahasiswa yang tidak mengindahkan SP-1 atau
melakukan melakukan pelanggaran yang diputuskan berat menurut senat
akademik dengan sanksi berupa skorsing.
c. SP-3 diberikan pada mahasiswa yang tidak mengindahkan SP-2 atau
melakukan melakukan pelanggaran yang diputuskan sangat berat
menurut senat akademik dengan sanksi berupa pemutusan masa studi.

B. Peringatan Akademik

1) Peringatan akademik berbentuk surat ditujukan kepada orang tua untuk


memberitahukan bahwa mahasiswa memiliki prestasi rendah atau
pelanggaran yang berkaitan dengan akademi antara lain :
▪ Ketidakhadiran kurang dari 100% diberikan sanksi tidak
diperbolehkan mengikuti ujian.
Peringatan ini dilakukan untuk menghindari pemutusan studi.

2) Peringatan akademik juga dikenakan terhadap mahasiswa yang pada


tiap akhir semester mengalami: Indeks Prestasi ( IP ) dibawah 2,76,
dan / atau Indeks Prestasi Komulatif ( IPK ) dibawah 3,00.
3) Peringatan akademik dikenakan pula kepada mahasiswa yang
melalaikan kewajiban administratif untuk satu semester.

C. Pemutusan Studi

1) Pemutusan studi karena tidak memenuhi administratisi dan keuangan


dikenakan kepada mahasiswa yang menghentikan studi satu semester
tanpa alasan yang jelas.
2) Pemutusan studi yang tidak memenuhi standar IPK tidak
diperkenankan mengikuti perkuliahan semester selanjutnya.
3) Melakukan pelanggaran etika moral dan etika profesi.
4) Tidak mengisi KRS dua semester berturut – turut .
5) Pemutusan studi mahasiswa ditetapkan oleh Ketua dan dilaporkan ke
Kopertis Wilayah X melalui Pelaporan FEEDER PD-DIKTI.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 77
D. Sanksi Akademik Lain

1) Sanksi lain dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan


pelanggaran normatif setelah dibicarakan pada Senat Akademi.
2) Mahasiswa yang melakukan pelanggaran hukum, baik berupa tindak
pidana maupun penyalahgunaan narkoba , miras, dan sejenisnya akan
dikenakan sanksi skorsing sampai pemutusan studi Penanganan
masalah pidana diserahkan kepada yang berwajib.
3) Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika moral dan etika profesi
akan dikenakan sanksi skorsing sampai pemutusan studi.
4) Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika akademik, misalnya
plagiat makalah, laporan dan tugas akhir , dikenakan sanksi skorsing
sampai pemutusan studi.

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 78
Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
Jalan Baru Km. 08 Tanjungpinang Timur
Email:stikes.tpi@gmail.com

Pedoman Pendidikan Program Profesi Ners STIKES Hang Tuah Tanjungpinang – 2018-
2019 79

Anda mungkin juga menyukai