PKPS170 PDF
PKPS170 PDF
PKPS170 PDF
MENTERI PERHUBUNGAN
BAGIAN 170
PERATURAN LALU LINTAS UDARA
BAGIAN 170
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PERHUBUNGAN
1
DAFTAR ISI
170.010 Spesifikasi Untuk FIR, Control Area dan Control Zone ................................ 5
170.011 Identifikasi Unit Pelayanan Lalu Lintas Udara dan Ruang Udara ................. 6
170.012 Penetapan dan Pengidentifikasian Rute Pelayanan Lalu Lintas Udara (ATS
Route)……………………………………………………………………………..7
i
ii
170.042 Penggunaan……………………………………………………………………..49
170.047 Informasi Kepada Pesawat yang Ada di Sekitar Area tentang Pesawat yang
Mengalami Keadaan Darurat..................................................................... 52
iii
170.057 Informasi Mengenai Bahan Radioaktif dan “Awan” Kimia Beracun ........... 65
Appendix 1.....................................................................................................................76
Appendix 2.....................................................................................................................78
Appendix 3.....................................................................................................................81
Appendix 4.....................................................................................................................84
Appendix 5.....................................................................................................................85
Appendix 9.....................................................................................................................88
iv
2. Sebagian ruang udara yang berada di atas lautan atau ruang udara
yang tidak dapat dijangkau pelayanan lalu lintas udara harus
ditetapkan dalam perjanjian dasar regional navigasi udara. Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara menerima tanggung jawab untuk
memberikan pelayanan lalu lintas udara pada ruang udara dan harus
menyusun bentuk pelayanan yang akan disediakan sesuai dengan
bagiannya.
1
c. kondisi Meteorologi;
2
1. Bila pelayanan lalu lintas udara yang diberikan pada ruang udara
tertentu atau bandara tertentu telah ditentukan, maka bagian ruang
udara atau bandara tersebut yang ditentukan berhubungan dengan
pelayanan lalu lintas udara yang akan diberikan.
3
2. Tipe RCP yang telah ditetapkan harus sesuai dengan pelayanan lalu
lintas udara yang diberikan dalam ruang udara tersebut.
4
2. Unit pemanduan lalu lintas udara (Air Traffic Control Unit) didirikan
untuk memberikan pelayanan lalu lintas udara, pelayanan informasi
penerbangan, dan pelayanan darurat dalam control area, control
zone dan control aerodrome.
2 Control Area
5
4. Control Zone
c. Jika control zone terletak dalam pada batas lateral dari control
area, upper limit harus diberlakukan.
d. Jika control zone terletak diluar batas lateral dari control area,
maka diharuskan memperluas mulai dari permukaan bumi
sampai dengan paling tidak batas bawah dari control area,
upper limit harus diberikan.
170.011 Identifikasi ATS Unit Pelayanan Lalu Lintas Udara dan Ruang Udara
6
3. Unit Control Zone, Control Area atau FIR didentifikasi dengan nama
dimana unit itu melayani atau wilayah tanggung jawabnya.
b. Jarak garis tengah antara arah yang pararel dan rute ats yang
pararel diharapkan berdiri sendiri relevan dengan type RNP
yang spesifik,panduan materi yang terkait dengan ini terdapat di
lampiran B Appendix 1, ICAO Annex 11 dan CASR 171.
7
8
1. ATS unit harus menjalin hubungan yang erat dengan militer dalam
rangka untuk mengetahui akan aktifitas militer yang akan
berpengaruh terhadap pesawat sipil.
a. ATS unit harus secara rutin atau jika ada permintaan dalam
rangka pembuatan local prosedur menyediakan informasi
kepada pihak militer dengan memberi data secara lengkap
mengenai penerbangan sipil dalam rangka menghapus atau
mengurangi pengintersepan pesawat sipil. ATS unit harus
mendesain area atau rute ATS sebagaimana panduan dalam
Annex 2 terkait rencana terbang, komunikasi dua arah, dan
posisi melaporkan, ATS unit harus menyediakan data semua
penerbangan dalam rangka untuk memudahkan
mengindentifikasi pesawat sipil
Untuk pesawat dibajak lihat point 170.023.3 dan 170.024.1.c
9
10
11
c. Untuk penggunaan poin yang tetap dan poin yang melayani dua
hal seperti untuk holding dan miss approach, poin sebaiknya
memilki keakurasian yang tinggi (CASR 171)
12
2. Koordinasi yang erat sebaiknya tetap dijaga antara ACC, FIC dan
kantor Meteorologi untuk memastikan informasi mengenai debu asap
terkirim di NOTAM dan SIGMET (CASR 175).
13
14
15
16
2) Minta unit ATS lain di wilayah FIR nya untuk minta bantuan
untuk menjalin komunikasi dua arah
17
18
2. Unit pelayanan lalu lintas udara harus dilengkapi dengan waktu yang
menunjukkan jam, menit dan detik, secara jelas dapat dilihat dari
berbagai posisi di dalam unit yang bersangkutan.
3. Penunjukkan waktu pada unit pelayanan lalu lintas udara dan alat
perekam waktu lainnya harus diperiksa demi keperluan untuk
meyakinkan penunjukkan waktu yang tepat dalam 30 detik dari waktu
UTC, ketika komunikasi datalink digunakan oleh TAS unit, alat
perekam yang menggunakan waktu sebaiknya selalu diperiksa.
19
20
21
Catatan:
22
170.031 Aplikasi
23
3. Unit pelayanan Lalu Lintas Udara harus dilengkapi dengan alat untuk
merekam komunikasi dan percakapan antar unit lain pada ruang
lingkup lalu lintas udara, mampu menyimpan rekaman informasi
selama 24 jam.
4. Ijin yang dikeluarkan oleh unit pelayanan Lalu LIntas Udara harus
memberikan pemisahan/separasi :
24
Terkecuali, jika diminta oleh pesawat dan jika ditentukan oleh otoritas
ATS, di ruang udara kelas D dan E sebuah penerbangan boleh tanpa
separasi,hanya jika penerbangan itu adalah penerbangan visual.
25
26
27
b. Antara unit yang menyediakan area control service dan unit yang
menyediakan approach control service. Tanggung jawab
pengendalian sebuah pesawat harus diserahkan dari unit yang
menyediakan area control service, dan sebaliknya, pada point atau
waktu yang telah disetujui antar kedua unit.
c) Telah mendarat.
28
29
1. Isi clearance
2) Batas clearance;
3) Rute penerbangan;
30
4) Level penerbangan untuk seluruh rute atau bagian dari itu dan
perubahan level jika diperlukan.
31
32
(Reserved)
33
34
35
170.038 Penggunaan
f. informasi pada balon udara tanpa awak dan informasi lainnya yang
berakibat terhadap keselamatan.
36
1. Penggunaan
37
2. HF OFIS Broadcast
38
a) nama aerodrome;
b) waktu observasi;
39
40
1) nama bandara;
2) waktu observasi;
3) landasan mendarat;
10) awan dibawah 1500m atau 5000 feet atau dibawah MSA yang
lebih tinggi, yang mana lebih besar; comulusnimbus; jika langit
dalam keadaan gelap, jarak pandang vertikal dapat digunakan
41
42
h. Siaran suara ATIS sebaiknya praktis, tidak lebih cepat dari 30 detik
dan juga tidak disamakan dengan pancaran alat bantu navigasi,
siaran ATIS harus juga memperhatikan performa manusia.
b. Ketika ATIS dan D-ATIS isinya dirubah maka harus dirubah secara
bersamaan.
43
a. nama bandara;
d. pembuat ATIS;
44
m. jarak pandang,RVR;
o. awan dibawah 1500 m atau 5000 feet atau dibawah MSA (minimal
ketinggian sector);
p. temperature udara;
t perkiraan cuaca;
a. nama aerodrome;
b. indikator Kedatangan;
45
d. designator;
e. waktu observasi;
p. temperatur Udara;
r. altimeter Setting;
t. perkiraan cuaca;
46
a. nama aerodrome;
b. indikator keberangkatan;
d. designator;
e. waktu Observasi;
o. temperatur Udara;
q. altimeter setting;
47
s perkiraan cuaca;
48
170.042 Penggunaan
1. Sesuai asas praduga tidak bersalah, unit pelayanan lalu lintas udara
mempunyai kewajiban untuk memberitahu pusat koordinasi
penyelamatan secepat mungkin saat pesawat tersebut dinyatakan
dalam keadaan darurat sesuai tahapan :
49
50
3) Penyebab emergency.
51
170.044 Penggunaan Fasilitas Komunikasi
170.047 Informasi Kepada Pesawat yang ada di Sekitar Area Pesawat yang
Mengalami Keadaan Darurat.
52
1. Umum
b. Saat memungkinkan.
53
1. Umum
54
a) ACC
b) APP
c) ADC
a) Unit APP
b) Unit Tower
55
b) dengan Meteorologi.
d) Kantor Operator.
e) dengan RCC.
56
3) Dalam setiap kasus ketika otomatis transfer atas data dari atau
ATS computer, sebaiknya disediakan rekaman.
57
58
59
60
61
1. Umum
62
63
64
g. Aerodrome Control Tower dan atau unit lain yang terkait harus
disediakan aerodrome.
65
66
170.058 UMUM
67
3. Ruang kerja harus luas. Controller harus bisa bekerja pada posisi
tanpa kegelisahan fisik, contoh: kursi harus nyaman dan kuat dengan
penopang punggung dan dapat disetel tingginya, dan dengan mudah
dapat dipindahkan.
68
69
2. Kebutuhan ini berlaku sama bagi bangunan operasi ATS dalam suatu
multi-tenant. Seperti pada bangunan control sebagai akses keperluan
ATS.
1. Terlepas dari ground-ground yang dapat dipercaya serta cukup dan air
gound komunikasi, unit pengatur lalu lintas udara (ATC) menerapkan
metode control konvensional secara komperatif untuk peralatan dan
alat tambahan.
70
170.065 Umum
a. Jenis insiden:
1) dekatnya pesawat;
5) penyimpangan operasional.
b. Tanda insiden:
1) AIRPROX;
2) prosedur;
3) fasilitas;
4) kesalahan operasional;
71
5) penyimpangan operasional.
2. Laporan Pilot
1) Identifikasi pesawat.
4) Arah heading dan rute, true air speed, level dan altimeter
setting, climbing, descending or level flight.
7) Mendeskripsikannya.
72
73
74
e. Laporan dari pilot terlibat, jika perlu, melalui operator kantor, dan
75
6